Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Kata feromon (pheromone) berasal dari bahasa Yunani yaitu phero pembawa dan mone sensasi Sehingga feromon dapat didefinisikan sebagai suatu subtansi kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh mahluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi
Penghasil feromon
Feromon pada manusia terutama dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan akan aktif apabila yang bersangkutan telah cukup umur (baligh)
Pengaruh feromon
menimbulkan rasa ketertarikan pada sesama manusia, baik itu perasaan cinta, suka, gairah seksual, siklus haid, atau bahkan saat memilih mana orang yang dapat dijadikan teman yang cocok
Sifat-sifat feromon
Sifat dari senyawa feromon adalah : tidak dapat dilihat oleh mata volatil (mudah menguap) tidak dapat diukur, tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia.
Senyawa feromon ini biasa dikeluarkan oleh tubuh saat sedang berkeringat dan dapat bertahan dalam pakaian yang kita gunakan
Respon / tanggapan
Jaringan-jaringan syaraf
Senyawa PEA, dopamine, dan nenopinephrine memberikan respon tersipu-sipu atau malu ketika berpandangan dengan orang yang dicintai. Senyawa Endropin akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Senyawa oksitosin berperan dalam membuat rasa cinta itu rukun dan mesra diantara keduanya.
Psikolog University of Michigan Robert Zajonc melakukan percobaan untuk menguji fenomena ini Ia menganalisis foto-foto dari pasangan yang diambil ketika masih pengantin baru dan fotofoto dari pasangan yang sama 25 tahun kemudian. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan telah berkembang menjadi mirip satu sama lain dari waktu ke waktu. Zajonc menduga pasangan yang makin tua tampak makin mirip, karena mempunyai kontak dekat dan meniru ekspresi wajah masingmasing.
Dengan kata lain, jika pasangan memiliki selera humor yang baik dan banyak tertawa, mungkin dia akan mengembangkan garis tawa di sekitar mulutnya begitu juga pasangannya. Bukti lain juga menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan mungkin tertarik untuk berpasangan dengan kepribadian sama
Pada 2006, ilmuwan di University of Liverpool meminta peserta ikut studi untuk melihat foto individu dari laki-laki dan perempuan dan menilai kepribadian mereka. Para peserta tidak tahu orang yang di foto menikah dengan siapa, ada beberapa pasang yang tepat ditebak oleh peserta studi. pasangan yang telah bersama-sama lama dinilai memiliki kepribadian yang lebih mirip. Sementara manusia juga mudah jatuh cinta dengan orang yang punya DNA mirip.