You are on page 1of 9

LTM I Pengantar Ilmu Antropologi Elizar Ayu Putri 1106011291

1. Definisi Antropologi Secara harafiah dalam bahasa Yunani kata antropos berarti manusia dan logos berarti studi atau ilmu. Maka dapat disimpulkan bahwa antropologi adalah suatu studi yang berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti tentang umat manusia. Selain itu Antropologi juga menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman. 2. Fase-Fase Perkembangan Antropologi Setelah jatuhnya kota Konstantinopel (Ibu Kota kerajaan Romawi Timur) ke tangan Turki Usmani tahun 1453, kemudian bangsa Turki menutup Konstantinopel untuk orang Eropa. Akibatnya di Eropa terjadi kelangkaan rempah-rempah, maka mulailah mereka mencari Negeri asal rempah-rempah. Suku bangsa penduduk asli Asia, Afrika, dan Amerika mulai didatangi oleh orang Eropa Barat sejak akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke-16. Dalam perkembangan tersebut mulai terkumpul suatu himpunan besar dari buku-buku kisah perjalanan, laporan, dan sebagainya dari tangan para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama Nasrani, penterjemah Kitab Injil, dan pegawai pemerintah jajahan. yang kemudian disebut bahan etnografi, berupa deskripsi tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciriciri fisik dari beraneka warna suku-bangsa di Afrika, Asia, Oceania, dan suku-suku bangsa Indian. 3. Pendekatan Holistik Suatu segi yang menonjol dari ilmu antropologi ialah pendekatan secara menyeluruh yang dilakukan terhadap manusia. Ahli antropologi tidak hanya

mempelajari bermacam jenis manusia, tetapi mereka juga mempelajari semua aspek dari pengalaman-pengalaman manusia. 4. Bidang-Bidang Ilmu dalam Antropologi Antropologi dapat digolongkan secara luas dalam dua bagian yakni antropologi fisik dan antropologi budaya. Antropologi budaya kemudain terbagi lagi atas tiga cabang, yakni arkeologi, linguistik, dan etnografi. Antropologi fisik khusus membahas makhluk manusia sebagai organisme biologis, sedangkan antropologi budaya menggarap manusia sebagai makhluk budaya. a. Antropologi Fisik Antropologi fisik mencari jawaban tentang dua pertanyaan besar. Pertama pertanyaan tentang munculnya manusaia dan evolusi mereka (fokus ini disebut paleontologi). Melalui analisis terhadap fosil-fosil dan pengamatan terhadap primat-primat yang hidup, ahli antropologi fisik berusaha melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan dan mengapa kita menjadi jenis makhluk seperti sekarang. Kedua pertanyaan tentang bagaimana dan mengapa manusia beragam secara biologis atau yang disebut dengan variasi umat manusia. Ahli antropologi fisik modern menggunakan pengetahuan genetika dan biokimia untuk memperoleh pengertian yang lebih lengkap tentang variasi umat manusia dan cara orang menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang beraneka ragam. b. Antropologi Budaya Antropologi budaya mempelajari tentang variasi kebudayaan di masa lalu dan sekarang. Antropologi budaya dapat dibagi menjadi bidang arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi. Arkeologi adalah cabang antropologi budaya yang mempelajari benda-benda dengan maksud untuk menggambarkan dan menerangkan perilaku manusia. Para ahli arkeologi tidak hanya merekonstruksi kehidupan sehari-hari dan adat istiadat orang-orang yang hidup di masa lalu tetapi juga melacak perubahan budaya dan menawarkan penjelasan

yang tepat untuk menjelaskan mengapa perubahan itu terjadi. Antropologi linguistik mempelajari bahasa, variasi bahasa, bagaimana bahasa-bahasa berubah setiap waktu dan bagaimana hubungan mereka (dikenal dengan historical linguistic), bagaimana bahasa yang ada sekarang berbade, terutama konstruksinya (dikenal sebagai structural linguistic). Etnologi memusatkan perhatiannya kepada kebudayaankebudayaan zaman sekarang dan perilaku manusai sebagaiman yang dapat disaksikan, dialami, dan didiskusikan dengan orang-orang yang kebudayaanya hendak dipahami. 5. Simbol dan Makna Simbol merupakan salah satu elemen kebudayaan. Dalam Britanicca Encyclopedia, simbol adalah elemen komunikasi yang melambangkan atau mewakili sekumpulan orang, objek, kelompok, atau gagasan. Manusia di seluruh dunia berkomunikasi tidak hanya dengan bahasa lisan tapi juga gestur. Makna simbol berbeda antara satu budaya dengan budaya lainnya yang sering kali menyebabkan salah paham. 6. Relativisme Budaya Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Dalam setiap masyarakat di samping terdapat pola budaya yang nyata-nyata merupakan kebiasaan, juga terdapat pola-pola budaya ideal, yaitu hal-hal yang menurut warga masyarakat harus dilakukan, atau norma-norma. Pada kenyataannya norma dalam banyak hal tidak sesuai dengan perilaku aktual. Jika orang awam dihadapkan dengan kebudayaan yang berlawanan dengan kebudayaannya, ia akan cenderung menilai kebudayaan itu menurut kaca mata budayanya sendiri. Pandangan ini dikenal dengan istilah ethnosentrisme. Pemecahan logis untuk mengatasi ethnosentrisme adalah relativisme budaya. Kebudayaan bersifat realtif atau nisbi dimana apa yang dianggap

baik dan benar atau salah dan menyimpang itu tergantung pada nilai dan norna yang berlaku dalam budaya atau masyarakat. PERKEMBANGAN ILMU ANTROPOLOGI Disusun : Retno Lestari NPM : 110 605 9436 Fase pertama perkembangan ilmu Antropologi yaitu sekitar abad ke 13 ketika kolonialisme mulai berkembang di dunia. Para kolonialis yang kembali ke negara asalnya di Eropa Barat membawa kabar, berita, atau info mengenai negara jajahannya, baik mengenai adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, dan ciri-ciri fisik dari berbagai warna suku bangsa. Info-info tersebut amat menarik bangsa Eropa karena semua itu berbeda dengan kehidupan mereka. Kumpulan info tersebut disebut bahan Etnografi, yaitu tulisan pembahasan mengenai suku bangsa. Info-info tersebut masih bersifat kabur, dan kebanyakan hanya memperhatikan hal-hal yang dalam masyarakat Eropa tampak aneh. Karena keanehannya, maka para kalangan terpelajar Eropa semakin ingin mengetahui mengenai hal ini. Maka lahirlah Etnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang suku bangsa. Antropologi sendiri lahir setelah bangsa Eropa mengklasifikansikan bahan tentang beraneka warna kebudayaan di seluruh dunia ke dalam tingkat-tingkat evolusi tertentu. Kajian ini didasari pemikiran mereka bahwa masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi dengan sangat lambat dalam satu jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia. Ditinjau dari sejarahnya, Antropologi pertama kali digunakan untuk proses kolonialisasi. Hal ini disebabkan oleh pengguna Antropologi yaitu para bangsa penjajah. Sehingga Antropologi pernah disebut sebagai Ilmu Penjajah. Sistem yang digunakan dalam kolonisasi tersebut yaitu membiarkan yang lama, dan menambah dengan suatu hal yang baru. Dalam antropologi terdapat pendekatan Holistik, yaitu pendekatan menyeluruh yang melihat sesuatu sebagai mata rantai yang tidak putus. Pendekatan Holistik mencakup 6 ciri, yaitu : Sistemis, Kontekstual, Integratif,

Konfiguratif, Menyeluruh, dan Fungsional. Dalam mempelajari Antropologi, kita diharapkan dapat menerapkan Emic Approach, yaitu cara memandang sesuatu menurut pandangan orang yang menerapkan hal tersebut. Atau bisa juga diartikan caara memandang sesuatu menurut pola pikir orang lain. Dan secara tidak langsung menunjukkan bahwa kita sebaiknya menghindari Etic Approach, yaitu cara memandang sesuatu menurut pandangan diri kita sendiri. Sehingga dapat dilihat bahwa Antropologi membuat kita berfikir mengenai Relativitas Budaya. Yaitu jangan melihat dunia dari satu kacamata saja, karena segala sesuatu mengenai kebudayaan itu

LAPORAN TUGAS MANDIRI PENGANTAR ANTROPOLOGI oleh Marla Kusuma Indriatna, 1106011026 Sejarah antropologi Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlombalomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan halhal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi. Pendekatan holistic : melihat sesuatu berdasarkan mata

rantai. Ciri-ciri pendekatan holistic : Sistemis : kaitan secara umum yang mengandung satu fungsi atau tujuan khusus Kontekstual : nyambung Integrative Konfiguratif Menyeluruh Fungsional Emic : memandang sesuatu menurut pandangan dari luar diri kita Etik : memandang sesuatu menurut pandangan diri kita sendiri

Yemima Margareth (1106059316) Ilmu Kesejahteraan Sosial 2011

LTM PENGANTAR ANTROPOLOGI

Review dan Pembahasan Materi


Pada tiga minggu yang lalu, khususnya pada awal dua minggu lalu pada kuliah Pengantar Antropologi,telah dijelaskan beberapa meteri bahan pelajaran. Pada minggu lalu pada kuliah tersebut saya diberi tugas untuk mengerjakan LTM review dan pembahasan materi Pengantar Antropologi yang telah disampaikan dan dibahas pada awal dua minggu lalu. Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan mengenai hal tersebut. Pada kuliah pengantar antropologi yang lalu saya akan menjelaskan mengenai sejarah antropologi menurut apa yang saya ketahui. Perkembangan antropologi di Indonesia dimulai pada abad ke-13 oleh orang Eropa yang mencari-cari sesuatu dan cara untuk dapat menghangatkan tubuh mereka. Orang-orang Eropa tersebut

berkeliling dunia dan pada suatu saat mereka tiba di Indonesia. Mereka menemukan rempah-rempah sebagai bahan baku bagi mereka. Mereka datang untuk bertukar barang dan berdagang dengan orang-orang pribumi, selain itu orang-orang Eropa tersebut juga menyebarkan agama di Indonesia. Maka dapat diketahui bahwa adanya motif ekonomi dan keagamaan akan hal tersebut. Kemudian orang-orang Eropa tersebut ingin menguasai rempah-rempah yang ada di Indonesia dan pemerintahan di daerah yang didiami, mereka juga mulai menjajah di Indonesia, sehingga muncullah motif politik. Mereka kemudian membuat suatu etnosgrafi mengenai daerah yang mereka datangi di Indonesia untuk dibawa kembali ke Eropa. Etnosgrafi adalah catatan mengenai suku atau kelompok bangsa. Kemudian berdasarkan etnografi tersebut berkembanglah suatu ilmu pengetahuan yang disebut etnologi. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia1. Lalu berdasarkan etnologi tersebut berkembanglah sebuah ilmu pengetahuan yang lebih kompleks lagi, yaitu Antropologi. Antropologi merupakan ilmu mengenai manusia sebagai makhluk sosial dan budaya masyarakat dalam suatu etnis tertentu2. Antropologi juga dapat disebut sebagai ilmu penjajahan, karena ada pada masa penjajahan. Saya juga mempelajari mengenai pendekatan-pendekatan yang biasa dipergunakan untuk mempelajari antropologi, salah satunya yaitu pendekatan holistik. Pendekatan holisstik merupakan pendekatan yang utuh dan menyeluruh. Melalui pendekatan ini, kita dapat mempelajari suatu kebudayaan secara utuh dan menyeluruh. Pendekatan ini digunakan pada saat kita ingin mempelajari suatu kebudayaan di dalam masyarakat. Ciri-ciri pendekatan holistik ini yaitu sistematis, kontekstual, integratif, konfiguratif, menyeluruh, dan fungsional. Di dalam mempelajari Antropologi terdapat dua jenis pendekatan, yaitu Emic Approach dan Etic Approach. Di dalam Emic Approach kita melihat dan mengerti suatu hal berdasarkan sudut pandang orang lain. Melalui pendekatan ini kita harus memahami suatu kondisi menurut keadaan dan sudut pandang orang lain. Sedangkan Etic Approach kita melihat dan mengerti suatu hal berdasarkan
1

Berdasarkan http://awalbarri.wordpress.com/2009/03/16/1definisipengertian-antropologi-objek-tujuan-dan-cabang-ilmu-antropologi/ 2 Berdasarkan http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi

sudut pandang kita sendiri. Melalui pendekatan ini kita melihat suatu kondisi menurut pandangan kita sendiri. Kemudian saya juga mempelajari mengenai pendekatan simbol dan makna, seperti misalnya sebuah suku yang di dalamnya terdapat kebiasaan dalam menggunakan simbol-simbol tertentu. Selain itu mereka juga memiliki makna di balik pemakaian atas simbol-simbol tersebut. Contohnya dalam kebiasaan suku Asmat. Di dalam kesehariannya pria-pria dewasa di suku Asmat menggunakan tanduk di hidung mereka dengan cara ditancapkan ke dalam hidung mereka. Hal tersebut memiliki makna dan maksud tersendiri bagi mereka karena melambangkan ekor hewan kuskus. Begitu pula pada ritual-ritual adat yang mereka lakukan, ada makna dan maksud di dalam ritual-ritual adat yang mereka lakukan tersebut. Lalu saya belajar tentang relativisme budaya. Menurut saya semua budaya itu relatif, contohnya adalah tingkat kekuasaan seseorang berdasarkan kasta di Bali. Orang-orang Bali yang berada di Bali misalnya pada kaum Brahmana merupakan kaum yang paling dihormati di Bali, tetapi kondisi seperti itu akan berubah bila kaum Brahmana tersebut berada di daerah lain selain Bali. Di luar Bali kaum Brahmana akan dianggap sejajar dengan orang-orang lain di daerah yang tidak mengenal kasta. Oleh karena itu budaya dapat dibilang relatif. Maka keadaan tersebut menggambarkan suatu relativisme budaya. Semua pelajaran yang saya dapatkan pada kuliah Antropologi tidak sepenuhnya saya terima, namun saya sudah cukup memahami akan hal-hal dalam materi yang saya sampaikan di atas. Saya yakin akan pelajaran dalam kuliah Antropologi tersebut dapat memberikan dampak kepada saya untuk dapat semakin peka terhadap kondisi lingkungan masyarakat dan budaya di sekitar saya.

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi http://awalbarri.wordpress.com/2009/03/16/1-definisipengertian-antropologiobjek-tujuan-dan-cabang-ilmu-antropologi/

You might also like