Professional Documents
Culture Documents
Alkohol Musuh Para Pengemudi
Dr.med. Abraham Simatupang, MKes.
Staf Pengajar FK UKI, Mantan Ketua Asosiasi Dokter Jerman‐Indonesia
(German‐Indonesian Medical Association)
Gejala‐gejala putus alkohol yang berat berat, harus diakui termasuk salahs atu
(alcohol withdrawal atau alcohol faktor pendorong orang minum alkohol,
abstinence) terbagi atas 2 fase y.i. fase karena dianggap alkohol dapat
pertama dengan gejala utama tremor “menghilangkan” sejenak kesusahan
(gemetaran), mual‐mual, berkeringat, hidup tersebut.
demam, dan kadang‐kadang halusinasi.
Alkohol dan Mengemudi
Hal ini berlangsung 24 jam, setelah itu
bisa diikuti dengan fase seperti terkena Seperti kita ketahui, mengemudi baik itu
kejang‐kejang epilepsi. Beberapa hari kendaraan bermotor, kapal apalagi
berikutnya muncul gejala delirium pesawat terbang merupakan kegiatan
tremens ditandai dengan kebingungan, kompleks yang membutuhkan keadaan
agitasi sering juga menjadi agresif, dan jiwa dan raga yang prima. Karena
halusinasi berat. Di Barat, ketergantungan mengemudikan kendaraan, menyangkut
alkohol diderita sekitar 4‐5% populasi dan tingkat kesadaran (alertness) , kordinasi
sangat sukar disembuhkan. gerakan motorik otot, keadaan indera
penglihatan, pendengaran, penghidu dan
Faktor‐faktor pendorong orang
peraba, serta proses pengambilan
meminum alkohol
keputusan yang baik berdasarkan
Faktor psikologis termasuk di dalamnya perubahan keadaan lalu‐lintas, cuaca, dan
kebutuhan untuk menghilangkan kendaraan, kapal atau pesawat. Alkohol
kecemasan, konflik hubungan dengan menurunkan kemampuan seseorang agar
seseorang, dan depresi. Sedangkan faktor dapat menjalankan kendaraan dengan
sosial yaitu (a) kemudahan mendapatkan baik. Statistik menunjukkan peningkatan
alkohol. Di Indonesia, orang sangat mudah angka kecelakaan lalu‐lintas yang
mendapatkan alkohol, karena dijual bebas dikaitkan dengan penggunaan alkohol.
dan tanpa batasan umur yang jelas. Di Data tahun 2006 dari AS menunjukkan
Barat, seorang yang di bawah umur, tidak 30% siswa SMU mengkonsumsi obat
diperkenankan untuk membeli alkohol (terlarang) dan alkohol ketika mengemudi
secara bebas. (b) Tekanan kelompok (peer dalam dua minggu terakhir. Meskipun
pressure), hal ini sering dialami oleh angka itu menurun dari 35% di tahun
remaja dan pemuda, ketika sesuai dengan 2001, namun hal ini masih
aturan kelompok, sebab semua anggota mengkhawatirkan karena, keterkaitannya
kelompok harus melakukan semua dengan kecelakaan lalu‐lintas yang
“aturan” yang telah disepakati, termasuk mengakibatkan kerugian material dan
minum alkohol atau mengisap ganja, korban jiwa sangat erat.
misalnya. (c) Di Barat, minum alkohol
sudah merupakan sutau kebiasaan di
tengah masyarakat, demikian pula di Seberapa banyak?
masyarakat tradisional yang mengenal
minuman alkohol buatan sendiri (tuak, Seberapa banyakkah alkohol yang dikonsumsi
yang dapat berpengaruh terhadap
sopi, saguer, dll.). (d) Tekanan hidup yang kewaspadaan kita dalam mengemudikan
3
kendaraan? Menjawab pertanyaan itu, kita tahun adalah 0,1%, namun di beberapa
perlu tahu apa yang terjadi pada alkohol di negara bagian nilainya 0,08%.
dalam tubuh kita dan apa yang terjadi pada
tubuh kita, khususnya sistem saraf pusat yang Kemampuan orang untuk tetap memiliki
mengatur soal kesadaran dan gerakan- kemampuan mengemudi yang baik juga
gerakan motorik. bersifat individual bila dikaitkan dengan KAD,
karena kemampuan pengmudi untuk membagi
Alkohol diserap dengan cepat dari lambung perhatian antara dua atau lebih informasi
dan usus yang kosong. Alkohol akan masuk visual mungkin terganggu meskipun KAD-nya
ke darah dan di darah akan beredar ke 0,02% atau lebih rendah. Namun, nilai KAD
seluruh tubuh, terutama ke otak, karena 0,05% dianggap ambang batas yang dapat
alkohol dapat melalui sawar darah otak mengganggu gerakan bola mata, ketahanan
dengan cepat. Bila tiba di otak, alkohol akan akan datangnya sinar dari depan (bila
mempengaruhi proses impuls listrik yang mengemudi malam hari), persepsi visual,
terjadi di sana yang akan menimbulkan waktu untuk bereaksi, kecakapan lain yang
perubahan-perubahan dari mulai penurunan diperlukan saat mengemudi, kemampuan
kewaspadaan, daya pikir, proses pengambilan memproses informasi yang datang dan aspek-
keputusan dan sampai pada penurunan aspek psikomotor lainnya.
kesadaran. Dalam tubuh alkohol akan dirobah
(metabolisme) menjadi senyawa lain dengan Penelitian menunjukkan bahwa risiko
bantuan enzim yaitu alkohol dehidrogenase. terjadinya kecelakaan lalu-lintas meningkat
Pada orang-orang tertentu, enzim ini tidak seiring dengan meningkatnya KAD. Dari tabel
tersedia dengan cukup, sehingga bila orang ini dapat dilihat risiko kecelakaan lalu-lintas
minum alkohol dalam jumlah sedikit saja dikaitkan dengan nilai KAD.
sudah menyebabkan “puyeng” atau bahkan
mabuk, karena kadar alkohol dalam darahnya Risiko terjadinya
cenderung lebih tinggi dibandingkan orang kecelakaan
yang memiliki enzim alkohol dehidrogenase dibandingkan
Nilai KAD (%)
pengemudi yang tidak
yang cukup. mengkonsumsi
alkohol
Gejala awal efek alkohol yang membuat 0,02 – 0,04 1,4 kali
kelihatannya orang lebih “kalem”, tidak 0,05 – 0,09 11,1 kali
kelihatan stress, memang itulah yang dicari 0,10 – 0,14 48 kali
orang, namun, seperti disebut di atas, Di atas 0,15 380 kali
akibatnya orang meminum lagi alkoholnya,
hingga secara sadar (atau tidak sadar) kadar Kecelakaan lalu-lintas pada pengemudi
alkohol dalam darahnya sudah melewati remaja dan dewasa muda (16-21 tahun)
ambang batas. Banyaknya alkohol dalam sering dikaitkan dengan perilaku “ugal-ugalan”
darah disebut kadar alkohol dalam darah dan kecenderungannya menyerempet bahaya,
(KAD). atau karena memang belum begitu
berpengalaman dalam mengemudi. Namun,
Dalam ruang lingkup keselamatan lalu lintas, kalau itu dibarengi dengan mengkonsumsi
KAD dinyatakan dengan prosentase alkohol alkohol ditambah obat-obat terlarang, maka
dalam desiliter darah, contohnya 0,1% (0,1 hal itu menjadi persoalan besar, karena risiko
gram alkohol per desiliter darah).Seorang kecelakaan akan semakin meningkat. Menurut
dengan brat badan 80 kg dapat mempunyai data tahun 1994, di Amerika Serikat terdapat
KAD ± 0,04% dalam waktu 1 jam setelah 7800 kecelakaan fatal dengan usia antara 16-
mengkonsumsi 2 botol bir besar atau 2 gelas 20 tahun. Duapuluh tiga prosen dari mereka
minuman alkohol standard lainnya, seperti gin kedapatan memiliki KAD lebih dari 0,01%,
atau whiski. Setiap negara bagian di Amerika dibandingkan dengan 26% pengemudi yang
Serikat memiliki peraturan ambang batas berusia 21 tahun atau lebih.
KAD. Ambang batas bagi pengemudi usia 21
4
Apakah ada perbedaan antara pengemudi pria Pengawasan dan Penegakan Hukum
dan wanita yang di bawah pengaruh alkohol
dengan risiko kecelakaan? Dua puluh Data tentang kecelakaan lalu-lintas berkaitan
sembilan prosen pengemudi pria yang terlibat dengan penggunaan alkohol di Indonesia
dalam kecelakaan fatal memiliki kadar KAD tampaknya belum ada. Namun dapat
rata-rata sama atau lebih besar dari 0,01%, diperkirakan bahwa penggunaan alkohol
dibandingkan hanya 15% pada pengemudi dikalangan pengemudi cukup luas, mengingat
wanita. Namun, dengan KAD antara 0,05 seperti yang dijelaskan di atas, penegakan
sampai 0,09% angka kejadian kecelakaan ketentuan peredaran dan penjualan alkohol di
pada wanita lebih tinggi dibandingkan masyarakat tidak terawasi dengan baik. Sudah
pengemudi pria. Beberapa penelitian sepatutnya pengawasan penggunaan alkohol
menunjukkan bahwa kemungkinan sistem di jalan raya dijalankan dengan ketat. Polisi
metabolisme alkohol pada wanita agak dan instansi terkait perlu melakukan
berbeda dibandingkan pria, sehingga pemeriksaan KAD secara rutin dan acak
meskipun wanita minum jumlah alkohol yang terhadap para pengemudi terutama di jalan
sama dengan pria, tapi bisa saja kadarnya bebas hambatan. Dan apabila mereka
dalam darah lebih tinggi. kedapatan memiliki KAD yang melebihi
ambang batas, maka hukumannya harus
setimpal yaitu pencabutan surat ijin
mengemudi!