You are on page 1of 5

Nama NPM Kelomok

: Arsallah Putra : 1006660516 :1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan

1. Prinsip Le Chatelier Prinsip Le Chatelier adalah prinsip yang ditemukan oleh Henry Louis de Chatelier dan Karl Ferdinand Braun sehingga kadang prinsip ini deisebut sebagai prinsip Le Chatelier-Braun. Bunyi prinsip tersebut adalah
Ketika suatu kesetimbangan dinamis terganggu oleh adanya perubahan kondisi pada sistem, makan posisi kesetimbangan akan bergeser untuk meminimalisir adanya perubahan pada sistem

Prinsip Le Chatelier dalam dunia industri berguna untuk memaksimalkan hasil produksi suatu reaksi. Perubahan kondisi yang dimaksud pada prinsip Le Chatelier meliputi perubahan konsentrasi, tekanan, dan temperatur. A. Perubahan Konsentrasi Adanya perubahan konsentrasi baik itu penambahan maupun pengurangan konsentrasi akan merubah keadaan kesetimbangan suatu sistem. Adanya perubahan keadaan kesetimbangan bertujuan untuk meminimalisir adanya perubahan pada sistem. Aturan-aturan dalam perubahan konsentrasi Jika ada penambahan konsentrasi pada suatu zat maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang menjauhi zat tersebut Jika ada pengurangan konsentrasi pada suatu zat maka kesetimbangan akan bergeser ke arah mendekati zat tersebut. Sebagai contoh: Misalkan ada persamaan A + 2B C + D Misalkan ada penambahan zat A ke sistem, sehingga kesetimbangan bergeser untuk meminimalisir terjadinya perubahan. Perubahan kesetimbangan bertujuan untuk menurunkan kembali konsentrasi A dengan cara mereaksikan A dengan B dan berubah menjadi C dan D. Sehingga posisi kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya jika ada pengurungan konsentrasi kesetimbangan akan bergeser untuk meningkatkan kembali konsentrasi A. Sehingga C dan D akan bereaksi untuk menggantikan A yang hilang. dan konsentrasi akan bergeser ke kiri. Tabel 1. Pengaruh Konsentrasi terhadap Kesetimbangan

No 1 2 3 4 5

Aksi Menambah Konsentrasi Pereaksi Mengurangi konsentrasi pereaksi Menambah konsentrasi produk Mengurangi konsentrasi produk Mengurangi konsentrasi total

Reaksi Mengurangi Konsentrasi Pereaksi Menambah konsentrasi pereaksi Mengurangi konsentrasi produk Menambah konsentrasi produk Menambah konsentrasi total

Cara Sistem Bereaksi Bergeser ke kanan Bergeser ke kiri Bergeser ke kiri Bergeser ke kanan Bergeser ke arah yang jumlah molekul terbesar

B. Perubahan Tekanan Adanya penambahan ataupun pengurangan tekanan pada sistem akan menggeser kesetimbangan hal ini bertujuan agar perubahan yang terjadi pada sistem dapat diminimalisir. Aturan-aturan dalam perubahan tekanan

Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volum akan memperbesar konsentrasi semua komponen. Maka sistem akan bereaksi dengan mengurangi tekanan. Untuk mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih kecil.

Jika tekanan dikurangi dengan cara memperbesar volum,maka sistem akan bereaksi dengan menambah tekanan dengan cara menambah jumlah molekul. Reaksi akan bergeser kerah yang jumlah koefisiennya lebih besar

Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan. Sebagai contoh misalkan ada persamaan A + 2B C + D

Ketika ada penambahan tekanan pada sistem maka kesetimbangan akan bergeser untuk menggagalkan perubahan. Tekanan pada sistem disebabkan oleh adanya tabrakan molekul pada dinding

wadah, jadi semakin banyak molekul yang ada pada wadah tekanan semakin besar untuk itu sistem dapat bereaksi untuk mendapatkan molekul yang lebih sedikit. Dalam persamaan pada sisi kanan terdapat 3 molekul dan sisi kiri terdapat 2 molekul sehingga untuk mengurangi tekanan harus banyak dihasilkan C dan D sehingga kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Sedangkan sebaliknya jika terjadi pengurangan tekanan maka kesetimbangan akan bergeser untuk menaikkan kembali tekanan tersebut. Penaikan tekanan dilakukan dengan cara menambah molekulnya kearah koefisien yang lebih banyak sehingga kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Perubahan volume pada kesetimbangan juga dapat dinyatakan dalam persamaan ( ) =(1)

v adalah perubahan jumlah mol dalam reaksi, Ge adalah suatu besaran yang positif, xe adalah derajat kelajuan atau perubahan konsentrasi dari posisi kesetimbangan. Jika hasil xe yang didapat positif maka terjadi percepatan derajat kelajuan dan berarti reaksi akan berlangsung ke kanan. Begitu juga sebaliknya. C. Perubahan Suhu

Adanya perubahan suhu pada sistem juga akan menggeser kesetimbangan. Pergeseran kesetimbangan bertujuan agar sistem kembali pada suhu awalnya. Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm). Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm). Contoh : A + 2B C + D ; H = -250 Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa sistem melepaskan panas jadi besifat eksoterm sedangkan untuk arah sebaliknya sistem akan menyerap panas dan bersifat endoterm. Jika terjadi

peningkatan suhu maka kesetimbangan akan bergeser agar temperatur dapat turun kembali. Untuk dapat menurunkan suhu sistem harus dapat menyerap panas. Maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri dimana pada persamaan arah kekiri menunjukkan sifat endoterm yang berarti menyerap panas Sedangkan jika terjadi penurunan suhu, kesetimbangan akan bergeser agar suhu dapat naik kembali. Untuk itu sistem perlu melepaskan panas. Dan kesetimbangan akan bergeser ke arah C dan D dimana sistem bersifat eksoterm ( melepaskan panas). Perubahan suhu juga dapat dirumuskan melalui persamaan ( ) = (2)

Jika hasil xe postif maka kesetimbangan berlangsung ke arah kanan,namun jika negatif maka kesetimbangan berjalan ke arah sebaliknya. 2. Pengaruh Gas Inert pada Kesetimbangan Penambahan gas inert seperti helium, neon, argon dan lain lain mempunyai dampak terhadap kesetimbangan. Hal ini dapat dipadang dalam 2 kasus. A. Penambahan gas inert pada volume konstan Ketika suatu gas inert diberikan pada sistem dalam volume konstan maka tekanan total akan meningkat. Tetapi ketika, konsentrasi dari produk dan reaktan berubah rasio mol terhadap volume tidak berubah. Sehingga, ketika ada penambahan gas inert pda sistem maka kesetimbangan tidak akan bergeser. B. Penambahan gas inert pada tekanan konstan Ketika suatu gas inert diberikan kepada sistem dalam tekanan konstan maka volume total akan meningkat. Dengan begitu jumlah mol per volume pada reaktan dan produk akan berkurang dan kesetimbangan akan bergeser agar terjadi peningkatan kembali jumlah mol per volume Dalam contoh : 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g) Pada penambahan gas inert pada sistem pada keadaan tekanan tetap akan menggeser kesetimbangan ke arah produk. Karena jumlah mol produk lebih banyak dari mol reaktan
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)

Daftar Pustaka Effect inert gases on equilibrium. http://www.thebigger.com/chemistry/free-energy-and-chemicalequilibria/what-will-be-the-effect-of-addition-of-inert-gas-on-the-equilibrium-constant/ Le chateliers principle. http://www.chemguide.co.uk/physical/equilibria/lechatelier.html Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan. http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/faktorfaktor-pergeseran-kesetimbangan.html

Atkins P., de paula J. Atkins Physical Chemistry.pdf Samuel H. Maron & J.B. Lando. Fundamentak of Physical Chemistry. Macmillan Publishing Co. Inc. New York. 1974
S. Dogra. Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerbit Univeritas Indonesia. Depok. 1990

You might also like