You are on page 1of 13

Campak/Morbili/Rubeolla/Measles

Penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh infeksi morbili virus yang umumnya menyerang anak

Etiologi
Morbili virus yang termasuk kedalam gol. Paramyxoviridae Struktur dan sifat virion :
Bentuk bulat Sifat plemorfik Diameter : 150-300 nm Peka terhadap eter (ether sensitive) ssRNA, BM : 7 juta dalton Mempunyai glikoprotein (HN) Tidak ada penularan melalui serangga (vektor) penularan melalui droplet udara

Epidemiologi
Di Indonesia, menurut survei kesehatan rumah tangga (SKRT) campak menduduki tempat ke-5 dalam urutan 10 macam penyakit utama pada bayi (0,7%) Tempat ke-5 dalam urutan 10 macam penyakit utama pada anak usia 1-4 tahun (0,77%)

Patogenesis
Penularan virus campak melalui udara (droplet infection) sejak 1-2 hari sebelum gejala
Virus masuk kedalam limfatik lokal, bebas maupun berhubungan dengan sel mononuklear, kemudian mencapai KGB regional perlahan memperbanyak diri Penyebaran ke sel jaringan lomforetikular seperti limpa

Sel yang terinfeksi menyebabkan terbentuknya sel raksasa berinti banyak (sel warthin), sedangkan limfosit T aktif membelah
5-6 hari setelah infeksi awal terbentuk fokus infeksi (ketika virus masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke epitel orofaring, konjungtiva, sal. Napas, kulit, kandung kemih, dan usus) Hari ke-9-10 fokus infeksi yang berada di epitel sal. Napas dan konjungtiva menyebabkan timbulnya nekrosis pada satu samai dua lapis sel

Virus masuk kembali ke pembuluh darah timbul batuk pilek disertai keluhan selaput konjuntiva yang tampak merah, demam tinggi, bercak koplik
Akibat delayed hipersensitivity muncul ruam makulopapular hari ke-14 hiperpigmentasi dan mengelupas

Tanda dan gejala


Campak memiliki gejala klinis yang khas :
1. stadium masa tunas, berlangsung 10-12 hari 2. Stadium prodromal, dengan gejala pilek dan batuk yang meningkat dan ditemukan enantem di mukosa pipi (bercak koplik), faring dan peradangan mukosa konjungtiva, dan 3. Stadium akhir, dengan keluarnya ruam mulai dari belakang telinga menyebar ke muka, badan, lengan, dan kaki. Ruam timbul didahului dengan suhu badan yang meningkat, selanjutnya ruam akan menghitam dan mengelupas

Diagnosis
Klinis : Pemeriksaan sitologik :
Ditemukan sel raksasa pada lapisan mukosa hidung dan pipi

Pemeriksaan serologik :
IgM spesifik

Diagnosis banding
Rubella Eksantema submitum Ruam akibat obat-obatan Infeksi stafilokokus

Komplikasi
Laringitis akut Bronkopneumonia Kejang demam Ensefalitis Otitis media Enteritis Konjungtivitis Adenitis servikal Apendisitis Purpura trombositopenik dan non-trombositopenik

Tatalaksana
Tanpa penyulit berobat jalan
Prinsip : anak diberikan cukup cairan dasar kalori, pengobatan bersifat simtomatik (antipiretik, antitusif, ekspektoran, dan antikonvulsan)

Dengan penyulit rawat inap


Prinsip : Dirawat dibangsal isolasi sistem pernapasan, perbaiki keadaan umum dengan memperbaiki kebutuhan cairan dan diet

Pencegahan
Imunisasi aktif bayi usia 9 bulan atau lebih Vaksin yang berasal dari virus campak yang hidup dan dilemahkan (Endmonstone B)
Dosis vaksin campak yang dilemahkan 1.000 TCID atau sebanyak 0,5 ml Dosis vaksin campak yang hidup 20-50 TCID Cara pemberian : subkutan

Ilmu penyakit tropis Anak UI Indonesian helath profile 2006, DEPKES RI Harrison Principle of Internal medicine 17th

You might also like