You are on page 1of 6

Pannavaro Dana Membawa kebahagian

Dana Membawa Kebahagiaan

oleh: Sri Paññavaro Thera

Pada kesempatan ini saya ingin Cukup banyak kisah-kisah pada zaman
membicarakan apakah yang dikandung Sang Buddha yang berhubungan dengan
dalam peristiwa yang kita sebut dengan dana. Dan saya akan berusaha untuk
masa Kathina atau bulan Kathina itu. Di mengutip kisah-kisah itu pada kesempatan
negara-negara yang umat Buddha cukup ini.
banyak seperti di Thailand dan di negara-
negara lain Kathina kala atau bulan Kathina Sanentara tidak semua orang bisa
ini biasanya disambut dengan begitu meriah melakukan kebaikan yang disebut dengan
seolah-olah kalau di tanah air kita seperti Dana. Orang mungkin merasa sangat berat
lebaran. Bulan Kathina disambut oleh umat untuk memberikan dana. Seseorang
Buddha dengan begitu meriah karena berpandangan bahwa berdana itu berarti
menyambut para bhikkhu yang telah selesai bekurang kekayaan, kebutuhan yang kita
menjalani masa vassa. Bahkan di daerah miliki akan menjadi berkurang dengan
prosesi Kathina diikut-sertakan gajah-gajah berdana. Tetapi suatu ketika perasaan berat
yang mengangkut persembahan Kathina buat berdana ini akan bisa diatasi dan
dan merupakan suatu parade keagamaan disingkirkan kalau dia mau berjuang.
yang cukup meriah dan cukup panjang.
Seseorang kemudian mulai berdana.
Para umat dengan wajah bersuka cita, Dana membawa kebahagiaan. Tetapi
dengan pikiran yang tulus ikhlas beramai- kebahagiaan yang diperoleh dengan
ramai menjahit jubah dan perlengkapan- berdana akan maju sesuai dengan
perlengkapan kebutuhan para bhikkhu. pengertian yang menyertainya pada saat
Kemudian mempersembahkan semua berdana.
persembahan itu pada Sangha.
Seseorang yang baru mulai berdana
Upacara Kathina tidak bisa dilepaskan akan merasa berdana merupakan
dengan dana. Kathina adalah suatu perjuangan yang hebat antara memberi dan
kesempatan yang telah diizinkan Sang tidak memberi. Sementara orang akan
Buddha untuk mengingatkan kembali umat berpikir berkali-kali: "Kalau saya memberi ini
dengan satu kebajikan yang disebut dengan kemudian bagaimana kalau saya
Dana. membutuhkan nanti? Ah, ini Kathina, kalau
saya memberi Sangha, pos wesel belum
Sering disebutkan bahwa Dana datang. Padahal sudah tanggal
merupakan pemimpin dari semua kebajikan. pertengahan, ya nanti saja kalau berdana".
Dana merupakan pintu yang memungkinkan
tumbuhnya sifat-sifat baik lain yang mungkin Kalau latihan atau niat berdana
belum muncul pada diri seseorang. meningkat, yang semula mereka berhitung
di dalam berdana, sekarang dia berdana
Oleh karena itu umat Buddha yang dengan satu langkah yang lebih baik. Tetapi
sedang berusaha mempelajari dan dia berhitung dengan tujuan yang lebih
mendalami Dhamma, Dana selalu halus. Ya, saya berdana ini mudah-
ditempatkan di tempat pertama. Apakah di mudahan citra saya naik di tengah-tengah
dalam Dasa Paramita, dalam Panca masyarakat. Kalau saya dana Kathina
anupubekata ataukah di dalam Dasa apakah Bhante itu sempat mencocokkan
Punnakiriyavatthu. satu-satu si A berdana ini si B berdana itu?

http://www.sasanaonline.net/dhamma/dana_mk.htm Page 1 of 6
Pannavaro Dana Membawa kebahagian

Setingkat lebih naik, orang tidak lagi Spontan dia berteriak, "Aku menang! Aku
berdana dengan tujuan supaya dikenal menang! Aku menang!"
orang, tidak lagi berdana supaya dipandang.
Tetapi orang berdana dengan tujuan yang Kata-kata itu menarik untuk seorang
lebih jauh. Supaya kehidupan saya tidak raja. "Orang miskin ini mengatakan aku
kekurangan. Supaya ekonomi saya tidak menang, apakah dia akan memberontak?"
menjadi hancur. Semoga sesudah kematian pikirnya. Raja menanyakan, "Mengapa
saya bisa dilahirkan di alam sorga sebagai engkau berkali-kali mengatakan kamu
dewa. menang?" Dan Brahmana ini menceritakan
bahwa ia telah menang pada peperangan
Semua ini menunjukkan pengertian yang maha dahsyat karena jubah satu-
yang maju, pengertian yang meningkat dari satunya telah dipersembahkan kepada
masing-masing orang yang menginginkan Sangha.
untuk berdana. Akhirnya akan sampai pada
suatu pikiran puncak. Seseorang berdana Raja merasa berbahagia dan spontan,
dengan tujuan, saya berdana supaya saya "Baik kalau begitu aku ikut berbahagia. Aku
bisa membebaskan diri saya dari lingkaran akan menghadiahkan lima lembar jubah
samsara. Dia berdana dengan tidak baru". Brahmana begitu bahagia menerima
berhitung. Dia berdana dengan tidak lima tembar jubah baru dan spontan dia
mempersoalkan apa yang akan dia capai. mengatakan: "Kelima-limanya aku akan
Tetapi dia berdana hanya dengan tujuan persembahkan kepada Sangha".
semoga saya bebas dari keterikatan.
Raja begitu teikejut dan mengatakan
Saya mempunyai beberapa cerita akan menghadiahkan kembali lima puluh
untuk menggambarkan bagaimana kondisi jubah luar untuk brahmana.
bathin orang yang berdana. Ada seseorang
Brahmana yang bernama Ekasataka. Dari kisah ini bisa dilihat bagaimana
Karena brahmana ini hanya mempunyai seseorang berjuang untuk bisa melepaskan
selembar jubah, kalau istrinya pergi maka miliknya untuk berdana.
suaminya terpaksa di rumah. Karena jubah
atau pakaiannya hanya selembar. Kalau Ada satu kisah lain tentang seorang
suaminya pergi istrinya harus tinggal di wanita yang miskin sekali yang tinggal di
rumah karena pakaian dipakai suaminya. tepi ladang. Pada suatu hari wanita ini
Brahmana ini tidak pernah pergi berduaan sedang menggoreng jagung.
karena pakaiannya hanya selembar.
Suatu hari lewat Bhante Maha Kassapa
Pada suatu saat Sang Buddha yang baru selesai bermeditasi tujuh hari
mengunjungi daerah tempat tinggal tujuh malam, memasuki Niroda Samapati.
brahmana. Orang-orang pergi untuk Maha Kassapa berjalan berpindapatta untuk
mempersembahkan dana. Demikian juga menerima dana yang akan dipersembahkan
brahmana ini pergi dan melihat orang-orang oleh umat. Begitu melihat Bhante Maha
lain mempersembahkan dana. Timbul Kassapa lewat, dia mengatakan "Bhante,
peperangan dalam hatinya, perhitungan, berhenti dulu saya ingin berdana". Wanita ini
"Saya berdana atau tidak?" Kalau berdana yang bernama Upasika Laja mengambil
saya tidak mempunyai sesuatu, materi yang segenggam jagung yang sudah digoreng,
saya punyai hanyalah jubah yang saya membungkusnya, dan memasukkannya ke
kenakan dan jubah ini hanyalah satu- dalam mangkok Bhante Maha Kassapa.
satunya. Dia berperang antara memberi dan
tidak memberi. Memberi. Jangan. Memberi. Upasika ini mengatakan "Bhante,
Jangan. Memberi, memberi, jangan, jangan. berikanlah berkahmu padaku." Maha
Akhirnya memberi. Jubahnya dibuka, dilipat Kassapa menyebutkan "Icchitam pattitam
dan dipersembahkan kepada Sang Buddha. tumham. Kippameva samijhatu —Dengan
Dia menang berjuang. Satu pertempuran kekuatan kebaikanmu semoga semua cita-
telah dimenangkan karena dia memutuskan citamu tercapai".
untuk memberikan jubah satu-satunya.

http://www.sasanaonline.net/dhamma/dana_mk.htm Page 2 of 6
Pannavaro Dana Membawa kebahagian

Upasika Laja ini begitu bahagia pada Dewa ini kemudian bercerita, "Aku
waktu Bhante Maha Kassapa pulang ke adalah wanita miskin, Bhante. Yang hanya
vihara. Dia mengikuti Beliau dari belakang. mampu berdana segenggam jagung goreng.
Di tengah-tengah pematang sawah muncul Pada waktu itu aku digigit ular dan karena
seekor ular yang menggigit Bhante Maha aku meninggal dengan perasaan bahagia
Kassapa. Tetapi karena jubahnya turun dan kebaikan luar biasa, aku dilahirkan
sampai ke bawah, ular ini hanya berhasil sebagai dewa. Sekarang aku ingin berbuat
menggigit kain jubah dan tidak berhasil kebaikan yang lebih banyak. Kalau aku
menggigit Bhante Maha Kassapa. Upasika hanya berdana sekali dengan segenggam
Laja yang mengikuti dari belakang kemudian jagung goreng menyebabkan aku dilahirkan
dipatuk, digigit oleh ular yang berbisa itu. di alam dewa sorga, alangkah tinggi
manfaatnya. Alangkah tinggi buahnya kalau
Sesampai di vihara, Laja kaku membiru aku berbuat baik setiap hari kepada
kemudian meninggal. Karena Upasika Laja Bhante".
ini meninggal dengan pikiran yang amat
bahagia, maka Upasika Laja ini dilahirkan di Maha Kassapa mengatakan, "Kamu ini
alam sorga. dewa, sebagai bhikkhu aku mempunyai
kewajiban sendiri. Pergilah ke alammu
Tiap-tiap pagi, sebagai dewa, Upasika sendiri, tidak usah membantu saya".
Laja datang ke kuti Bhante Maha Kassapa.
Dia menyapu, membersihkan kuti Bhante Dewa ini pergi dengan menangis. Pada
Maha Kassapa dan mengisi air di kolam saat dia terbang untuk kembali ke alam
yang sudah kosong. dewa. Sang Buddha melihat peristiwa ini
mencegat di tengah perjalanan. Betapa
Dia berpendirian, "Kalau saya berdana bahagianya dewa ini. Diusir oleh Bhante
segenggam jagung goreng bisa Maha Kassapa, murid Sang Buddha,
menyebabkan saya dilahirkan di alam sorga, sekarang Sang Buddha sendiri datang
alangkah besar manfaatnya kalau saya menemui dia. Sang Buddha mengatakan,
berdana lebih daripada itu dan saya "Janganlah bersedih hati. Ya demikianlah
berdana setiap hari. Oleh karena itu kewajiban bhikkhu. Bhante Maha Kassapa
meskipun saya sebagai dewa, saya tetap memang mempunyai keistimewaan. Dia
akan berdana dengan membersihkan ingin hidup sederhana dan menyelesaikan
pondok Bhante Maha Kassapa. tugasnya sendiri".

Tiap-tiap hari Bhante Maha Kassapa Sang Buddha kemudian mengatakan,


bangun dan membuka pintu, semua sudah "Kalau seseorang ingin berbuat baik
bersih. Semua sudah teratur dengan baik. janganlah kebaikan itu ditunda-tunda".
Bhante Maha Kassapa berpikir, "Siapakah Karena buah kebaikan adalah kebahagiaan
yang mengerjakan ini?" Mungkin ada atau kebaikan.
bhikkhu-bhikkhu muda yang membantu
saya. Tetapi Bhante Maha Kassapa tidak Tetapi selain Brahmana Ekasakata dan
berhasil menjumpai siapa yang membantu. Upasika Laja ada Vessantara yang berdana
lebih dari mereka. Vessantara berdana
Suatu hari Bhante Maha Kassapa dengan tidak pernah berpikir keuntungan
berusaha untuk mengintip siapakah yang dan kerugian. Sebagai seorang pangeran,
membersihkan pondoknya. Akhirnya dilihat suatu hari dia didatangi penduduk dari
seorang dewa membersihkan pondok negara lain. Penduduk ini menceritakan
Bhante Maha Kassapa. Bhante Maha bahwa negaranya sedang musim kemarau,
Kassapa bertanya, "Siapakah engkau?" panen tidak jadi, hujan tidak turun, penyakit
di mana-mana dan orang mati setiap hari.
"Bhante, inilah aku muridmu". Mereka percaya kalau ada gajah putih
sebagai maskot, maka negara kami akan
"Aku tidak pernah punya murid dewa", makmur. Spontan Pangeran Vessantara
kata Bhante Maha Kassapa. memerintahkan pengikutnya "Keluarkan
gajah putih, kuberikan gajah putih
kepadamu".

http://www.sasanaonline.net/dhamma/dana_mk.htm Page 3 of 6
Pannavaro Dana Membawa kebahagian

Anaknya yang wanita tidak bisa


Tetapi apa yang terjadi? Raja menjadi menerima sikap ayahnya. "Punya ayah
marah besar, karena maskot kerajaan seperti itu, anak akan diberi-berikan orang.
diberikan kepada negara lain. Kalau kelak lahir kembali, aku tidak mau
menjadi anaknya", katanya. Tetapi anak laki-
Kemudian Vessantara diusir. Bersama lakinya mengatakan "Aku bersedia diberikan
dengan istri dan anak-anaknya untuk sekian kepada orang itu karena aku ingin
belas tahun tinggal di dalam hutan. membantu ayahku membuat paramita,
Vessantara mengerti kalau gajah keramat membuat kebajikan sempurna. Tetapi
milik kerajaan satu-satunya dan adiknya yang perempuan mengatakan, "Ah,
kebanggaan telah diberikan maka bencana tidak sudi. Lahir kembali aku tidak ingin
akan terjadi pada dirinya. Tetapi Vessantara menjadi anak orang itu". Sehingga pada
tidak pernah menghitung untung ruginya saat Vessantara dilahirkan kembali menjadi
pada saat akan berdana. Pangeran Sidhatta, anaknya hanya satu.

Suatu ketika Vessantara pergi naik Kedua anak ini diberikan kepada
kereta bersama istri dan kedua anaknya. Di Jujaka. Pada saat malam karena takut
tengah jalan mereka bertemu dengan orang dimakan binatang, Jujaka naik ke pohon dan
yang sudah tua, berjalan dengan sangat anaknya diikat di bawah pohon. Kalau
susah, datang mendekati pangeran dan dimakan binatang buas biar dua anak itu
mengatakan, "Pangeran berikanlah saja.
keretamu untukku". Dan Vessantara
spontan turun dari keretanya kemudian, Akhirnya Jujaka membawa kedua anak
"Baiklah, ambillah keretaku untukmu". itu masuk ke kota. Daripada menjadi
pembantu, lebih baik anak ini dijual dengan
Kemudian Vessantara berjalan berdua harga yang mahal. Pada saat anak ini
dengan istrinya dan menggendong kedua ditawarkan, orang-orang terkejut karena
anaknya. Akhirnya, mereka tiba di sebuah anak ini mempunyai wajah tampan seperti
hutan dan membuat sebuah pondok. seorang Pangeran. Ketika raja mendengar
dan melihatnya betapa terkejutnya raja
Suatu hari ada seorang sangat tua, bahwa kedua orang anak itu adalah
mukanya berbisul-bisul, bernama Jujaka. cucunya sendiri.
Karena menang berjudi, Jujaka
mendapatkan barang taruhan seorang gadis Raja kemudian membeli berapapun
yang cantik. Gadis ini menjadi pembantu harganya. Dan kemudian memberi makan
Jujaka, mencuci, memasak, dan Jujaka sepuas-puasnya. Sehingga Jujaka
sebagainya. perutnya menjadi pecah dan mati.

Lama-lama dia merasa malu sebagai Anak ini kemudian menunjukkan


pembantu dan mengatakan kepada Jujaka, kepada kakek dan neneknya tempat kedua
"Jujaka, kalau kamu mau pembantu, jangan orang tuanya sedang sengsara di hutan.
aku engkau jadikan permbantu. Carilah di Akhirnya raja, anak, menantu dan cucu-
tempat lain. Saya mendengar Pangeran cucunya bertemu kembali dalam suasana
Vessantara mempunyai dua orang anak. yang bahagia.
Pergilah ke sana, mintalah anak-anak
mereka itu sebagai pembantu". Vessantara adalah satu kisah Dana
Paramita. Suatu kisah seorang yang
Jujaka pergi mendatangi Vessantara berdana dengan tidak pernah menghitung
meminta anak-anaknya. Dan Vessantara untung ruginya. Saya akan berdana apa
memberikan anaknya. Pada saat orang saja yang saya bisa. Saya akan
bopeng ini datang untuk meminta anaknya, memberikan materi, tenaga, apapun yang
kedua anaknya lari bersembunyi di kolam. saya punya.
Mereka takut akan diberikan ke orang
bopeng itu karena apapun yang diminta Berusahalah menjadi Vessantara.
ayahnya pasti akan diberi. Janganlah menjadi Jujaka. Karena setiap
Dana membawa kebahagiaan, tergantung

http://www.sasanaonline.net/dhamma/dana_mk.htm Page 4 of 6
Pannavaro Dana Membawa kebahagian

pengertian yang menyertai pada saat kalau engkau berbahagia itulah Munca
berdana. Apakah saya berdana dengan Cetana. Jauh sesudah engkau memberi
perhitungan? Apakah saya berdana untuk kalau engkau masih merasa bahagia itulah
menaikkan citra di tengah-tengah yang dikatakan Aparapara Cetana".
masyarakat? Ataukah saya berdana dengan
tanpa hitung-hitung, dengan satu tujuan Dari ketiga pikiran yang dikatakan
untuk mencapai kebebasan. permulaan, pertengahan dan sesudah
berdana manakah yang paling penting?
Para bhikkhu memang miskin tetapi Yang paling penting justru sesudah berdana.
para bhikkhu mempunyai kekayaan,
mempunyai pengalaman di dalam Kalau pada saat berdana perasaan
melepaskan segala sesuatu. Kalau anda kurang rela, tetapi sesudah berdana
dibandingkan orang awam maka orang merasa bahagia dan kebahagiaan ini bisa
berumah tangga mempunyai pengalaman berlangsung berhari-hari, maka pikiran
mengumpulkan segala sesuatu. bahagia sesudah berdana itu akan
Mengumpulkan nama, mengumpulkan memberikan nilai tambah dari perbuatan
kekayaan, mengumpulkan kekuasaan, baik yang dilakukan.
mengumpulkan kedudukan.
Tetapi, sebaliknya kalau pada waktu
Tetapi para bhikkhu sejak pagi sampai berdana perasaan anda antusias, sebelum
menjelang tidur kembali, sebagian besar berdana Anda senang. Tetapi sesudah
hidupnya hanya melepas. Melepas waktu, berdana kemudian menjadi kecewa. Pikiran
tenaga, pikiran, dan apapun yang dipunyai ini akan merusak kebaikan anda. Pikiran
demi kepentingan orang banyak. Ya, baik, pikiran puas sesudah memberi itu
memang para bhikkhu orang miskin. Tetapi justru akan memberikan nilai tambah pada
tidak pernah merasa miskin. saat melakukan kebaikan itu.

Memang, para bhikkhu mendapat Kathina adalah dana kepada Sangha.


fasilitas, kemudahan-kemudahan untuk Kathina bukan dana kepada pribadi bhikkhu.
menghayati kehidupan kesucian ini karena Tetapi dana yang harus dipersembahkan
bantuan umat. Meskipun kebutuhan materi dengan pikiran dana kepada Sangha. Sang
tidak bisa dihindari, tetapi tidak bijaksana Buddha mengatakan,
untuk berlebih-lebihan.
"Tanah yang padat, lautan yang luas,
Oleh karena itu, cobalah hidup gunung Maha meru yang sangat tinggi
sederhana. Apa yang Anda dapatkan karena waktu yang berjalan terus. Karena
gunakan untuk kepentingan orang banyak. ketidak-kekalan, itu pan akhirnya bisa habis.
Rela berjuang dan berkorban demi Lautan bisa kering, gunung bisa hancur,
kepentingan orang lain. Karena perbuatan tanah yang padat bisa berhamburan. Tetapi
itu akan membawa kebahagiaan yang jauh kebaikan yang kamu lakukan kepada
lebih besar daripada Anda mendapatkan Sangha, seratus ribu kalpa tidak akan
keuntungan materi. musnah".

Kalau bisa menikmati kebahagiaan Kalau berdana kepada Sangha


orang melepas, apapun ingin dilepas. sekarang ini dan Anda mempunyai
Apapun ingin diberikan kepada orang lain. Akusalakamma yang menunda, kamma baik
Karena dengan memberi akan memberikan itu tidak mungkin akan menjadi Ahosi.
kebahagiaan yang sangat hebat. Sungguh Kamma baik itu tidak mungkin lenyap,
luar biasa, sulit dibayangkan dan menjadi kadaluarsa. Meskipun nanti seratus
kebahagiaan manapun juga. ribu kalpa, dana anda kepada Sangha itu
masih akan berbuah.
Sang Buddha mengatakan,
Satu kalpa bumi ini terbentuk,
"Pada saat engkau akan memberi kalau berlangsung, dan hancur kembali. Bumi ini
engkau berbahagia itulah yang dinamakan muncul, hancur kembali, muncul hancur
Pubba cetana. Pada saat engkau memberi kembali, muncul hancur kembali.

http://www.sasanaonline.net/dhamma/dana_mk.htm Page 5 of 6
Pannavaro Dana Membawa kebahagian

ambillah! Ginjal mau diambil, ambillah! Mata


Seratus ribu kalpa kebaikan yang mau diambil, ambillah!"
dilakukan kepada Sangha tidak akan
musnah. Apa sebab? Anda berdana kepada Betapa bahagianya orang yang
Sangha tidak mengenal favoritisme. Karena berdana. Marilah kita bertekad, "Aku
dana yang Anda tujukan kepada Sangha ini bertekad meskipun tidak mampu, aku rela
Anda tujukan kepada semua bhikkhu yang memberikan apapun kepada siapapun yang
hadir maupun yang tidak hadir, yang membutuhkan". Sang Buddha mengatakan,
sekarang ataupun yang akan datang. "Apakah yang bisa diperoleh dari dana?"
Nama harum, wajah cantik, usia panjang,
Demikianlah hakekat yang bisa kita kekayaan, pangkat, kekuasaan, pengaruh,
petik dari setiap masa Kathina. Kita tidak raja besar, menjadi dewa, kehidupan di alam
ragu-ragu berdana. Apapun hendaknya kita Brahma, mencapai Arahat, Pacceka
rela memberi. Apalagi kalau kita mengerti Buddha, Samma Sambuddha semuanya itu
hidup ini adalah anatta, tidak ada aku, tidak adalah manfaat banyak Dana Punna,
ada yang menjadi milikku, dan tidak aku kekuatan baik, kekuatan bajik dari dana.
yang bisa memiliki. Semuanya adalah
proses. Pada saat kematian kita akan Jadilah orang yang bisa dicontoh oleh
meninggalkan semuanya. Apa perlunya kita masyarakat dalam berdana. Jangan
menyimpan terlalu banyak. Kita hanya hidup remehkan perbuatan baik. Meskipun kecil,
secukupnya kemudian berikan semuanya kebaikan adalah kebaikan. Jangan
untuk anak, keluarga, masyarakat dan yang meremehkan kebaikan. Seperti air yang
lainnya. Kami para bhikkhupun sudah menetes di tempayan, setetes demi setetes,
membuat perjanjian "Besok kalau saya mati akhirnya akan menjadi penuh.
cukillah mata saya ini dan pakailah, kepada
siapa yang membutuhkan". Selamat berdana, memasuki masa
Kathina dengan penuh kebahagiaan.
Apakah Anda mau mengikuti jejak Semoga mencapai kebebasan akan dana
kami? Membuat pernyataan, kalau mati yang dilakukan dengan keyakinan kepada
ambillah mata saya ini, berikan kepada Tiratana. Dengan kekuatan kebaikan kita,
mereka yang membutuhkan. Saya lebih rela semoga kita mencapai kebahagiaan.***
mendanakan mata saya daripada diberi
mata oleh orang lain. Kami siap
mendanakan darah kami. Bahkan ada orang ----------------------------------------------------------
yang menyatakan atau membuat wasiat: Sumber:
"Kalau saya mati, jangan kuburkan saya,
jangan bakar saya, saya mendanakan BUDDHA CAKKHU No.03/XVII/1995;
jasmani saya ini. Apapun yang bisa diambil, Yayasan Dhammadipa Arama.

******&&&&&&******

http://www.sasanaonline.net/dhamma/dana_mk.htm Page 6 of 6

You might also like