You are on page 1of 10

Didefinisikan sebagai kerusakan pada bagian tubuh yang disebabkan oleh kekuatan mekanis.

Beberapa pasal memiliki definisi tersendiri tentang luka, berdasarkan kerusakan yang terjadi. Hal ini termasuk kerusakan pada organorgan dalam. Pasal lain juga menyebutkan tentang derajat luka, tidak berdasarkan bentuknya namun berdasarkan akibatnya yang dapat membahayakan nyawa korban.

Tubuh biasanya mengabsorbsi kekuatan baik dari elastisitas jaringan atau kekuatan rangka. . Efek dari kekuatan mekanis yang berlebih pada jaringan tubuh dan menyebabkan penekanan, penarikan, perputaran, luka iris. Kerusakan yang terjadi tergantung tidak hanya pada jenis penyebab mekanisnya tetapi juga target jaringannya. Contohnya, kekerasan penekanan pada ledakan mungkin hanya sedikit perlukaan pada otot namun dapat menyebabkan ruptur paru atau intestinal, sementara pada torsi mungkin tidaka memberikan efek pada jaringan adiposa namun menyebabkan fraktur spiral pada femur.

Infeksi Perdarahan Dehiscence dan Eviscerasi Jaringan parut

Faktor-faktor patofisiologi umum 1.Penurunan suplai oksigen 2.Malnutrisi 3.Penurunan daya tahan terhadap infeksi 4.Pengaruh fisiologis dari proses penuaan normal.

Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang mati/rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi. Luka dikatakan sembuh apabila permukaannya dapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang mencapai normal. Penyembuhan luka meliputi 2 kategori yaitu, pemulihan jaringan ialah regenerasi jaringan pulih seperti semula baik struktur maupun fungsinya dan repair ialah pemulihan atau penggantian oleh jaringan ikat (Mawardi-Hasan,2002).

1.Fase inflamasi. Eksudasi; menghentikan

perdahan dan mempersiapkan tempat luka menjadi bersih dari benda asing atau kuman sebelum dimulai proses penyembuhan. 2. Fase proliferasi/granulasi; pembentukan jaringan granulasi untuk menutup defek atau cedera pada jaringan yang luka. 3. Fase maturasi/deferensiasi; memoles jaringan penyembuhan yang telah terbentuk menjadi lebih matang dan fungsional

Kurangnya suplai darah dan pengaruh hipoksia


Dehidrasi Eksudat berlebihan Turunnya temperatur Jaringan nekrotik, krusta yang berlebihan, dan

benda asing Hematoma Trauma berulang

Luka sembuh karena regenerasi jaringan atau oleh pembentukan parut. Sel-sel yang cedera yang mempunyai kapasitas regenerasi akan berlangsung bila struktur yang melatarbelakangi nya tidak rusak. Sel-sel otot dan saraf jarang menderita pemishan mitotik dan tidak bisa regenerasi. Bila otot cedera hasil yang memuaskan akan terjadi oleh hipertrofi sel-sel marginal/garis tepi. Sel-sel saraf pada pusat tidak bisa regenerasi.Pada sistem saraf perifer tidak terjadi regenerasi bila badan sel rusak, namun bila axon rusak terjadi degenerasi axon sebagian disusul dengan regenerasi.

You might also like