You are on page 1of 7

BAB III

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ABIOTIK
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau Iaktor dalam
lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri
atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup
Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen
yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan
iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.
Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen
biotik, dimana juga berIungsi bagi kehidupan manusia.
Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana Iaktor biotik, yaitu :
1) Bernapas.
2) Tumbuh.
3) Berkembang biak.
4) Iritabilita.
5) Makan dan minum.
6) Melakukan ekskresi.
7) Beradaptasi dgn lingkunagnnya.
Faktor abiotik adalah Iaktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan
melakukan aktivitas.
B. FAKTOR-FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik adalah Iaktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya
udara, air, cahaya, dll. Fungsi-Iungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan
manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :
. Tanah
Seperti yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak adalah tanah. Manusia
dapat beraktiIitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga
ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan
aktiIitasnya setiap hari.
2. Suhu Atau Temperatur
Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 0
0
C
40
0
C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 0
0
C atau diatas 40
0
C.
hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu
dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas
dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum,
temperatur udara adalah Iaktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan Iisik
ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses Iisiologi dapat berIungsi normal,
dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species ternak membutuhkan
temperatur nyaman 13 18
o
C atau Temperature Humidity Index (THI) 72. Keadaan
pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan
mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi
dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah Iaktor penting untuk
produksi tanaman dan dapat dimanIaatkan untuk suplai makanan bagi ternak.
Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit
ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi
petunjuk orientasi perkandangan ternak.
3. Sinar / Cahaya Matahari
Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu.
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berIotosintesis.
Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:
a. Temperatur matahari yang tinggi.
b. Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosIir.
Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan
ternak, karena dapat mempengaruhi proses Iisiologi ternak. Lingkungan termal adalah
ruang empat dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat bertahan hidup dan
berkembang pada suatu lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada
kemampuan ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme Iisiologis dan tingkah
laku secara eIisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan
lingkungan.
. Air
Sekitar 80-90 tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di
dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari
kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air
diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan
manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi
manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan,
air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
5. UDARA
Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran biji
tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas dalam atmosIir yang
berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan dingin pada atmosIir.
Kecepatan angin selalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting
karena transIer panas melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya
dipengaruhi oleh kecepatan angin.
Udara di atmosIer tersusun atas nitrogen (N
2
, 78 ), oksigen (O
2
, 21 ), karbon dioksida
(CO
2,
0,03 ), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di
atmosIer bumi.
a. Nitrogen
Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk
membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia
tidak mampu memamIaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada
bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri
rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru
anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air). Tumbuhan lainnya
memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami
terbentuk dari nitrogen diudara yang terkena lecutan petir, secara alami tanah
memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur.
b. Oksigen dan karbon dioksida
Okigen (O
2
) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya
karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna
mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam
pernapasan dihasilkan pula karbondioksida (CO
2
) dan air (H
2
O). baik tumbuhan
maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dlam
rangka mendapatkan energi.
c. Angin dan kelembaban
Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji
tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke
tempat lain yang jauh.
Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena
penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-
tempat yang lembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat
kering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting,
karena mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak. Kelembaban dapat
menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran
pernaIasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002). Kelembaban biasanya
diekspresikan sebagai kelembaban relatiI (Relative Humidity RH) dalam
persentase yaitu ratio dari mol persen Iraksi uap air dalam volume udara terhadap
mol persen Iraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (YouseI,
1984). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan
panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak
(Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
. Mineral
Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), IosIat (P), kalium (K), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), besi (Ie), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu
diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut
digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan
dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi
metabolismenya. Selain itu, mineral juga berIungsi untuk menjaga keseimbangan asam
basa dan mengatur Iungsi Isikologi (Iaal) tubuh.
. Keasaman PH]
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan
lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan
yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya bersiIat
asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang
tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersiIat asam karena tersusun atas gambut. Oleh
karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu.
Tanah yang bersiIat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah
berhumus seringkali bersiIat asam. Tanah berkapur seringkali bersiIat basa. Tanah
bersiIat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
8. Kadar Garam Salinitas]
Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan
tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu.
Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi.
9. Topografi
TopograIi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. TopograIi
berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah.
Interaksi berbagai Iaktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh
keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme
yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. TopograIi juga
mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
. Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang
secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi.
Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah hujan
yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan
merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-
rata 27
0
C, Indonesia memiliki keaneka ragaman Ilora dan Iauna yang tingggi.


EKOSISTEM :
FAKTOR BIOTIK DAN FAKTOR ABIOTIK

Ekosistem adalah hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem.
Ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu Iaktor abiotik dan biotik. Faktor
biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topograIi, sedangkan Iaktor biotik
adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.

FAKTOR BIOTIK
Faktor biotik adalah Iaktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan maupun hewan.
Dalam ekosistem, produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan
omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi :

a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal. Contohnya : seekor tikus, seekor kucing, sebatang
pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.

b. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Contohnya kumpulan ikan lumba-lumba, kumpulan pohon karet dll

c. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Contohnya komunitas
ikan piranha di sungai Amazon.

d. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dan
lingkungannya.Contohnya ekosistem darat, ekosistem pantai dll

e. Biosfer
BiosIer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan
ekosistem yang ada di planet bumi.

FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik adalah Iaktor tak hidup yang meliputi Iaktor Iisik dan kimia.
Faktor Iisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut :

a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu
tertentu.

b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu.
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen
untuk berIotosintesis.

.. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan
penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup
lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,
misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

d. 1anah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan
organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur
penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena
ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi Iisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji
tumbuhan tertentu.

g. Caris lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan
bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

You might also like