You are on page 1of 4

ANALISA USAHATANI 1. Apa tujuan melaksanakan kegiatan usahatani?

( bertanam, berternak, mengolah hasil ) Memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya. 2. Bagaimana mengetahui bahwa usaha yang dilaksanakan dikatakan untung atau rugi? Pendapatan > biaya yang dikeluarkan untung. Pendapatan < biaya yang dikeluarkan rugi. Usahatani untung layak dipertahankan / dilanjutkan. Usahatani untung tidak layak dipertahankan / tidak dilanjutkan dicari permasalahannya. 3. Bagaimana cara untuk mengetahui keuntungan / kerugian suatu usaha? Dengan melakukan pencatatan pencatatan : Pos pengeluaran ( biaya ) dan pos pendapatan. 4. Tujuan melaksanakan pencatatan : a. Agar pengusaha dapat mengadakan evaluasi bidang usahanya. b. Sebagai antisifasi kerugian lebih besar sejak dini. c. Memperhitungkan besarnya penerimaan yang diperoleh dengan jumlah biaya yang dikeluarkan apakah memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian. 5. Apa yang dimaksud dengan pos pengeluaran ( biaya ) = input usahatani? Semua korbanan ekonomi yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk, misalnya : a. Biaya tetap ( investasi ) : sewa tanah, kandang, peralatan, pajak, bunga modal, iuran, dll. b. Biaya tidak tetap ( variable ) : sarana produksi, tenaga kerja, sewa alat domba bakalan, pakan. 6. Apa yang dimaksud pos pendapatan? Semua penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan, berupa hasil usaha pokok dan hasil sampingan. 7. Yang dimaksud analisa usahatani adalah : Suatu cara untuk membandingkan pendapatan yang diperolehdari penjualan hasil dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu siklus ( periode ) usaha. 8. Tujuan analisa usahatani : Untuk mengetahui kelayakan suatu usaha apakah usaha tersebut menguntungkan atau tidak. Usaha disebut untung, jika pendapatan > pengeluaran / biaya. Usaha disebut rugi, jika pendapatan < pengeluaran / biaya. Usaha disebut impas, jika pendapatan = pengeluaran / biaya.

ANALISIS USAHA Indikator indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan usahatani : 1. REVENGE COST RATIO ( R/C ) Nilai perbandingan antara total penerimaan ( REVENGE ) dengan total biaya (COST).

Kriteria : Bila R/C > 1, usahatani layak ( untung ) Bila R/C = 1, usahatani impas Bila R/C < 1, usahatani tidak layak ( rugi ) Penerimaan usahatani Biaya usahatani = total produksi x harga jual = biaya tetap + biaya variable

2. BREAK EVENT POINT ( BEP ) = TITIK IMPAS Untuk mengetahui hubungan antara beberapa variable dalam kegiatan usaha yang menggambarkan posisi biaya total sama dengan biaya penerimaan total atau penghasilan yang diterima sama dengan biayanya ( impas ). Terdapat 2 macam nilai BEP, yaitu : a. BEP HARGA PRODUKSI

Kriteria : Bila BEP Hp > harga jual, usahatani merugi. Bila BEP Hp = harga jual, usahatani impas. Bila BEP Hp < harga jual, usahatani untung. Titik impas akan tercapai apabila produk yang dihasilkan dijual dengan harga Rp. Tiap kg/ekor. b. BEP VOLUME PRODUKSI

Kriteria : Bila BEP Vp > rata rata hasil, usahatani tidak layak. Bila BEP Vp rata rata hasil, usahatani layak. Usahatani mencapai titik impas pada volume produksi sekitar . Kg/ekor. 3. RETURN OF INVESMENT ( ROI ) Nilai ROI berhubungan dengan layak tidaknya usaha tani bila dikaitkan dengan tingkat bunga bank. Bila ROI < Bunga Bank, usahatani tidak layak. Bila ROI Bunga Bank, usahatani layak.

ANALISA USAHATANI PENGGEMUKAN DOMBA A. Beberapa Asumsi : 1. Jumlah domba yang akan digemukan / periode 10 ekor. 2. Sewa lahan Rp. 100.000.-/tahun, penyusutan Rp. 33.500.-/periode. 3. Luas kandang / ekor, untuk 10 ekor = dengan biaya Rp.200.000.-/ dan masa pakai 5 tahun. Biaya pembuatan kandang = 15 x Rp.200.000.- =Rp.3000.000.penyusutan kandang 4. 5. 6. 7. = Rp. 200.000.Lama/periode penggemukan 4 bulan ( 120 hari ) 3x/tahun. Sewa kendaraan 2 x angkutan Rp.100.000.- = Rp.200.000.Rata rata berat awal domba 20kg, dengan harga Rp.25.000.-/kg. Pertambahan berat badan harian 0.15kg/hari/ekor. Berat akhir = 20+( 0.15kg x 120 )=20+18=38kg/ekor. 8. Kebutuhan pakan Hijauan 15% dari berat badan dengan rata rata berat badan 30kg. kebutuhan hijauan 15% x 30kg = 4.5kg/hari/ekor. Harga pakan Rp.100.-/kg. Konsentrat ( campuran dedak + ampas tahu ) 200gr/ekor/hari dengan harga Rp.1000.-/kg. 9. Tenaga kerja upahan 1 orang dengan gaji Rp.300.000.-/bulan. Pemilik, manager/keluarga 1 orang Rp.300.000.-/bulan. 10. Harga jual domba Rp.25.000.-/kg berat badan. 11. Hasil sampingan berupa kotoran 0.79kg/hari dengan harga Rp.100.-/kg. B. Perhitungan Biaya ( Input usahatani ) 1. Biaya Tetap ( Investasi ) a. Sewa lahan b. Penyusutan kandang c. Sewa kendaraan d. Peralatan kandang e. Biaya lain lain Total biaya investasi

Rp.33.500.Rp.200.000.Rp.200.000.Rp.25.000.Rp.50.000.Rp.508.500.-

2. Biaya Tidak Tetap ( Variabel ) a. Domba bakalan ( 10x20xRp.25000.-) b. Pakan hijauan ( 10x120x4.5kgxRp.100.-) c. Konsentrat ( 10x120x0.2kgxRp.1.000.-) d. Tenaga kerja upahan ( 4xRp.300.000.-) e. Pemilik / manager ( 4xRp.300.000.-) f. Biaya lain lain Total biaya variable

Rp.5.000.000.Rp.540.000.Rp.240.000.Rp.1.200.000.Rp.1.200.000.Rp.50.000.Rp.8.230.000.-

Total biaya ( 1+2 )

= Rp.508.500.- + Rp.8.230.000.= Rp.8.738.000.-

C. Pendapatan 1. Penjualan domba hasil penggemukan 10 ekor x 38 kg x Rp.25.000.2. Penjualan pupuk kandang 10 x 0.75 kg x 120 hari x rp.100.Total Pendapatan

= Rp.9.500.000.= Rp.90.000.= Rp.9.590.000.-

D. Laba usaha / keuntungan = total pendapatan total biaya ( investasi + variable ) = Rp.9.590.000.- Rp.8.738.000.- = Rp.851.500.E. Analisis Usaha 1. R / C RATIO = = = 1,097 R / C > usaha tani layak dilanjutkan. setiap peningkatan biaya Rp.1.000.- akan menghasilkan Rp.1.097.2. BREAK EVENT POINT ( BEP ) = TITIK IMPAS a. BEP PRODUKSI = = 22.996 harga jual Rp. 25.000 kg/ kg.

BEP Hp < harga jual = usahatani menguntungkan. titik impas tercapai pada harga Rp.22.996.- / kg berat badan. b. BEP VOLUME PRODUKSI = = 349,54 berat badan domba 380 kg, 38 kg / ekor.

BEP Vp < rata rata hasil usahatani layak. usahatani mencapai titik impas pada volume produksi 349,54 kg atau berat badan domba mencapai rata rata 34,9 kg / ekor. c. RETURN OF INVESMENT ( ROI )

x 100 % = 9,74 %

Usaha penggemukan domba yang dijalankan menghasilkan pendapatan setara dengan bunga bank 9,74 % selama 4 bulan. bila ROI bunga bank usahatani layak.

You might also like