Professional Documents
Culture Documents
Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang
berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang
struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa
Cumlaude dari Duke University.
Walaupun ia ilmuwan muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya
untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi
kaligrafi, kertas- kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab
suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari
ilmuwan dan pecinta kitab suci.
Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata "ayatinaa" yang
memiliki makna "Ayat Allah", dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda
kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat
Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid)manusia.
Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah.
Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-
firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum
yang berpikir.
Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau
bertafakur atau menggunakan akal pikiran?).
Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli
dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari
pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan
pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan
huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia.
Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada
tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama
"Bismillah ir Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq"; "bacalah
dengan nama Tuhanmu yang menciptakan". Ayat tersebut adalah awal dari surat
Al-A'laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad diGua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat
lain muncul satu persatu secara cepat.Sampai sekarang ia telah berhasil
menemukan 1/10 ayat Alquran.
Dalam wawancara yang dikutip "Ummi" edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan:
"Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya
untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan
Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya
menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam
yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari
Universitas Berlin.
Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan "Semoga penerbitan buku saya
"Alquran dan Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah
jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu
politik, pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari bahwa tidak ada
gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu
keperawatan.
Bunyi dari surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut; "Sesungguhnya
orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka
ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global
yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak
mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi
Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu
tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien.
Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa
ayat suci Alquran mampu menjelaskan fenomena Cromosome,
Anatomi,Oceanografi, Keperawatan dan antariksa (baca "Jurnal Keperawatan
Unpad" edisi 4, hal 64-70). Sebenarnya masih banyak ayat-ayat Alquran yang
menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS As-Sajdah 4, QS al-
A'raf 53, QS Yusuf 3, QS Hud 7, tetapi karena keterbatasan ruangan pada
kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang
dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap dan
hanya Allah-lah yang Mahaluas dan Mahatinggi ilmunya. Wallahu a'lam.***