You are on page 1of 10

Frozen shoulder merupakan penyakit dengan karakteristik nyeri dan keterbatasan gerak, dan

penyebabnya idiopatik yang sering dialami oleh orang berusia 40-60 tahun dan memiliki
riwayat trauma sering kali ringan. Penyebab Irozen shoulder tidak diketahui, diduga penyakit
ini merupakan respon auto immobization terhadap hasil hasil rusaknya jaringan lokal.
Meskipun penyebab utamanya idiopatik, banyak yang menjadi predisposisi Irozen shoulder,
selain dugaan adanya respon auto immobilisasi seperti yang dijelaskan di atas ada juga Iaktor
predisposisi lainnya yaitu usia, trauma berulang (repetitive injury), diabetes mellitus,
kelumpuhan, pasca operasi payudara atau dada dan inIark miokardia, dari dalam sendi
glenohumeral (tendonitis bicipitalis, inIalamasi rotator cuII, Iracture) atau kelainan ekstra
articular (cervical spondylisis, angina pectoris).


Pada Irozen shoulder terdapat perubahan patologi pada kapsul artikularis glenohumeral yaitu
perubahan pada kapsul sendi bagian anterior superior mengalami synovitis, kontraktur ligamen
coracohumeral, dan penebalan pada ligamen superior glenohumeral, pada kapsul sendi bagian
anterior inIerior mengalami penebalan pada ligamen inIerior glenohumeral dan perlengketan
pada ressesus axilaris, sedangkan pada kapsul sendi bagian posterior terjadi kontraktur,
sehingga khas pada kasus ini rotasi internal paling bebas, abduksi terbatas dan rotasi eksternal
paling terbatas atau biasa disebut pola kapsuler.

Perubahan patologi tersebut merupakan respon terhadap rusaknya jaringan lokal berupa
inIlamasi pada membran synovial.dan kapsul sendi glenohumeral yang membuat Iormasi
adhesive |1| sehingga menyebabkan perlengketan pada kapsul sendi dan terjadi peningkatan
viskositas cairan sinovial sendi glenohumeral dengan kapasitas volume hanya sebesar 5-10ml,
yang pada sendi normal bisa mencapai 20-30ml |2|, dan selanjutnya kapsul sendi glenohumeral
menjadi mengkerut, pada pemeriksaan gerak pasiI ditemukan keterbatasan gerak pola kapsular
dan Iirm end Ieel dan inilah yang disebut Irozen shoulder.

Histologis Irozen shoulder yang terjadi pada sendi glenohumeral seperti telah dijelaskan di atas
adalah kehilangan ekstensibilitas dan termasuk abnormal cross-bridging diantara serabut
collagen yang baru disintesa dengan serabut collagen yang telah ada dan menurunkan jarak
antar serabut yang akhirnya mengakubatkan penurunan kandungan air dan asam hyaluronik
secara nyata. Pada pasca immobilisasi perlekatan jaringan Iibrous menyebabkan perlekatan
atau adhesi intra artikular dalam sendi sinovial dan mengakibatkan nyeri serta penurunan
mobilitas.

Reserve scapulohumeral rhytm yang terjadi pada penderita Irozen shoulder menyebabkan
kompensasi skapulothorakal, kompensasi tersebut menyebabkan overstretch karena penurunan
lingkup gerak sendi skapulothoracik, hal tersebut juga membuat sendi acromioclavicular
menjadi hipermobile. Keterbatasan gerak yang ditimbulkan oleh Irozen shoulder dapat
mengakibatkan hipomobile pada Iacet sendi intervertebral lower cervical dan upper thoracal.

Pada tahap kronis Irozen shoulder dapat menyebabkan antero position head posture karena
hipomobile dari struktur cervico thoracal. Hipomobile Iacet lower cervical dan upper thoracal
juga dapat menyebabkan kontraktur pada ligamen supraspinosus, ligamentum nuchae dan
spasme pada otototot cervicothoracal , spasme tersebut bila berkelanjutan dapat menyebabkan




nyeri pada otototot cervicothoracal.

Nyeri yang ditimbulkan oleh Irozen shoulder dan spasme cervico thoracal akibat Irozen
shoulder dapat menyebabkan terbentuknya 'vicious circle oI reIlexes yang mengakibatkan
medulla spinalis membangkitkan aktiIitas eIIerent sistem simpatis sehingga dapat
menyebabkan spasme pada pembuluh darah kapiler akan kekurangan cairan sehingga jaringan
otot dan kulit menjadi kurang nutrisi. Pengaruh reIleks sistem simpatik pada otot pada tahap
awal menunjukkan adanya peningkatan suhu, aliran darah, gangguan metabolisme energi
phospat tinggi dan pengurangan konsumsi oksigen pada tahap akhir penyakit nonspesiIik dan
abnormalitas histology dapat terjadi.

Hal tersebut jika tidak ditangani dengan baik akan membuat otot-otot bahu menjadi lemah dan
dystrophy. Karena stabilitas glenohumeral sebagian besar oleh sistem muskulotendinogen ,
maka gangguan pada otot-otot bahu tersebut akan menyebabkan nyeri, menurunnya mobilitas,
sehingga mengakibatkan keterbatasan LGS bahu.

Ultrasound merupakan salah satu modalitas Iisioterapi yang secara klinis sering diaplikasikan
untuk tujuan terapeutik pada kasus-kasus tertentu termasuk kasus muskuloskeletal. Terapi
ultrasound menggunakan energi gelombang suara dengan Irekuensi lebih dari 20.000Hz yang
tidak mampu ditangkap oleh telinga atau pendengaran. Dengan pemberian modalitas ultra
sonic dapat terjadi iritan jaringan yang menyebabkan reaksi Iisiologis seperti kerusakan
jaringan, hal ini disebabkan oleh eIek mekanik dan thermal ultra sonik.

Pengaruh mekanik tersebut juga dengan terstimulasinya saraI polimedal dan akan dihantarkan
ke ganglion dorsalis sehingga memicu produksi 'P subtance untuk selanjutnya terjadi
inIlamasi sekunder atau dikenal 'neurogeic inIlammation. Namun dengan terangsangnya 'P
substance tersebut mengakibatkan proses induksi proliIerasi akan lebih terpacu sehingga
mempercepat terjadinya penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan. Pengaruh nyeri
terjadi secara tidak langsung yaitu dengan adanya pengaruh gosokan membantu 'venous dan
lymphatic, peningkatan kelenturan jaringan lemak sehingga menurunnya nyeri regang dan
proses percepatan regenerasi jaringan.
Transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan energi
listrik guna merangsang sistem saraI melalui permukaan kulit dan terbukti eIektiI untuk
merangsang berbagai tipe nyeri.

Pemberian TENS dapat menurunkan nyeri, baik dengan cara peningkatan vaskularisasi pada
jaringan yang rusak tersebut , maupun melalui normalisasi saraI pada level spinal maupun
supra spinal, sehingga dengan berkurangnya nyeri pada bahu didapatkan gerakan yang lebih
ringan. EIek TENS terhadap pengurangan nyeri juga dapat mengurangi spasme dan
meningkatkan sirkulasi, sehingga memutuskan lingkaran 'viscous circle oI reIlex yang pada
akhirnya dapat meningkatkan LGS.

TENS eIektiI mengurangi nyeri melalui aktivasi saraI berdiameter besar dan kecil melalui kulit
yang selanjutnya akan memberikan inIormasi sensoris ke saraI pusat. TENS menghilangkan
nyeri dikaitkan melalui sistem reseptor nosiseptiI dan mekanoreseptor. Sistem reseptor
nosiseptiI bukan akhiran saraI bebas, melainkan Ileksus saraI halus tak bermyelin yang
mengelilingi jaringan dan pembuluh darah. Pengurangan nyeri yang ditimbulkan oleh TENS
dapat juga meningkatkan kekuatan otot karena menormalkan aktivitas u motor neuron
sehingga otot dapat berkontraksi secara maksimal, dan berkurangnya 'reIleks exitability dari
beberapa otot antagonis gelang bahu sehingga otot agonis dapat melakukan gerakan, dan
karena stabilitas terbesar pada sendi bahu oleh otot, maka hal tersebut meningkatkan mobilitas
sendi bahu.

Contrax Relax and Stretching merupakan suatu teknik terapi latihan khusus yang ditujukan
pada otot yang spasme, tegang/memendek untuk memperoleh pelemasan dan peregangan
jaringan otot. Pada Contrax Relax and Stretching posisi tangan dibelakang leher terjadi
gerakan abduksi dan rotasi eksternal mencapai pembatasan, posisi kapsul sendi mengarah ke
inIerior, terjadi peregangan pada kapsul anterior dan pada saat kontraksi isometrik terjadi
peregangan pada kapsul posterior.

Sedangakan pada Contrax Relax and Stretching posisi tangan dibelakang punggung terjadi
gerakan rotasi internal mencapai pembatasan, posisi kaopsul sendi mengarah ke anterior, terjadi
terjadi peregangan pada kapsul anterior dan pada saat kontraksi isometrik terjadi peregangan
pada kapsul posterior. Pada spasme otot yang berlangsung lama akan diikuti penjepitan
vaskuler dan berlanjut terjadinya ischemik jaringan otot yang akhirnya diikuti proses inIlamasi
dan nyeri yang menimbulkan sirkulasi spasme. Karena proses inIlamasi tersebut disusul
timbulnya abnormal cross link yang melekatkan jaringan ikat otot dimana ketika spasme
pada posisi memendek akibatnya terjadi kontraktur. Pada kasus ini peregangan akan eIektiI
bila dilakukan setelah diperoleh pelemasan dengan teknik contrax relax.

Teknik peregangan otot setelah contrax relax dikenal sebagai contrax relax and stretching.

Pada saat dilakukan kontraksi isometrik otot sendi bahu juga diperoleh gerakan minimal sendi
bahu tanpa menimbulkan iritasi noxius dan sekaligus memacu sirkulasi dan proses
metabolisme struktur jaringan sendi, disini akan diperoleh peningkatan kelenturan jaringan ikat
sendi dan nyeri akan berkurang.

|1| Thomson, Ann M., Tidy`s physiotherapy, 12
th
ed, Butterworth-Heinemann, 1991. hal: 71|2| Donatelli, Robert ; Wooden,
Micheal J, Orthopaedic Physical therapy, Churchil Livingstone Inc, 1989. hal: 160

Copyright 2008, All rights reserved. , Fakultas Fisioterapi Universitas INDONUSA Es

Frozen Shoulder
Kamis, 07 April 2011
Frozen Shoulder - Nyeri Bahu
8anyak orang mengeluh tentang "tIdak bIsa menyIsIr rambut, tIdak bIsa memasang
8H, tIdak bIsa mengambIl dompet darI saku belakang" karena mengalamI nyerI pada
bahunya.
PenderIta tIdak sanggup menggosok gIgI dan menyIsIr rambut karena pergelangan
bahunya terasa sakIt bIla lengan dIangkat atau dIgerakkan.
Atau mungkIn kaku pada daerah bahu sehIngga penderIta sulIt untuk sekedar
mengangkat lengan ke atas atau tIdak bIsa menjangkau bahu sebelah ataupun merasa
sakIt pada saat menoleh/membalIkkan badan.
|ungkIn penderIta akan mengIrangIra penyebabnya, mungkIn salah posIsI tIdur,
keseleo atau apa. Namun tahu kah anda bahwa ketIka sendI kehIlangan jangkauan
gerak dI semua aspek gerak hal InI dInamakan 'Frozen Shoulder' atau IstIlah laIn
'Adhesve Casults.'
Frozen shoulder atau nyerI bahu adalah penyakIt kronIs dengan gejala khas berupa
keterbatasan lIngkup gerak sendI bahu ke segala arah, baIk secara aktIf maupun pasIf
oleh karena rasa nyerI yang dapat mengakIbatkan gangguan aktIfItas kerja seharI
harI.
Apa yang menyebabkan Frozen ShouIder!
Penyebab frozen shoulder tIdak dIketahuI secara pastI, namun dIduga dapat
dIsebabkan oleh trauma, mobIlIsasI yang lama sehIngga terbentuk jarIngan fIbrous
yang memIcu terjadInya perlengketan pada daerah bahu.
Faktor penyebab yang laIn adalah kemungkInan karena tendInItIs, rupture rotator
cuff, bursItIs, dIabetes mellItus, Infark myokard dan peradangan sendI bahu kronIs
dan dIduga penyakItpenyakIt InI merupakan respon autoImun terhadap rusaknya
jarIngan lokal.
Frozen shoulders lebIh serIng (60) terjadI pada wanIta
bersamaan dengan datangnya menopause. PasIen dengan dIabetes, peradangan kronIs
sendI bahu, atau setelah operasI dada atau payudara, ImmobIlItas darI bahu juga
dapat menyebabkan frozen shoulder.
AdhesIva CapsuIItIs merupakan kelanjutan darI lesI rotator cuff, karena terjadI
peradangan atau degenerasI yang meluas ke sekItar dan ke dalam kapsul sendI dan
mengakIbatkan terjadInya reaksI fIbrous. Adanya reaksI fIbrous dapat dIperburuk
akIbat terlalu lama membIarkan lengan dalam posIsI ImpIngement yang terlalu lama
(Appley, 199J).

agaImanakah mendIagnosa Frozen ShouIder!

0Ikatakan frozen shoulder apabIla selama pemerIksaan menunjukkan bahwa terdapat
keterbatasan gerak yang cukup syn]kcn baIk oleh pasIen sendIrI atau oleh pemerIksa
yang menggerakkannya. Untuk mengetahuI penyakIt penyakIt yang berkaItan dengan
bahu dapat dI dIagnosa melaluI rIwayat penyakIt, pemerIksaan, test darah dan
pemerIksaan xray pada bahu.

JIka perlu, untuk mengetahuI dIagnosIs lebIh pastI dapat dIlakukan pemerIksan xray
dengan menggunakan kontras yang dI suntIkkan ke sendI bahu sebagaI tanda
pengerutan atau penyusutan kapsul sendI bahu.JenIs tIndakan InI dInamakan dengan
crthroyrcphy. JarIngan dIsekItar sendI juga dapat dIlIhat dan dIevaluasI dengan
menggunakan |F (Mcynetc Resoncnce lmcyny)

Ada J stadIum ]rozen shoulder, setIapnya berlangsung sekItar 4 6 bulan, dengan
dItandaI gejala gejala klInIs. Pada tIngkat pertama freeze, bahu dengan terus
menerus kehIlangan gerakan pasIf dan menyebabkan nyerI yang memburuk. Untuk
stage kedua frozen dItandaI dengan kekakuan yang berlanjut dan adanya perbaIkan
darI nyerI dan peradangan .Pada stadIum ketIga thawIng dengan tanda adanya
keterbatasan gerak sendI yang mulaI berkurang, dan range of motIon sendI yang
bertambah. 8Iasanya pada stage ke tIga terapI lebIh dI IntesIfkan

Peradangan sendI bahu (arthrItIs)atau otot dIsekItar bahu hal InI dapat menyebabkan
pembengkakan, nyerI atau kekakuan sendI sehIngga berakIbat terjadInya keterbatasan
gerak darI bahu.



njury darI tendon tunggal (tendon otot rotator cuff) dapat membatasI ruang gerak
sendI, akan tetapI tIdak semua arah gerakan terbatas. SerIng sekalI pada pemerIksaan
sendI bahu pada n]urytendon (mIsalnya pada tendInItIs atau luka tendon), dokter
ataupun pemerIksa dapat menggerakkan sendI bahu pada posIsI relaks, dan
jangkauannya lebIh jauh dIbandIngkan apa yang dIlakukannya sendIrI.

!enanganan Frozen ShouIder

TerapI darI ]rozen shoulder bIasanya memerlukan beberapa kombInasI yaItu ;obat
obatan antI InflamasI, fIsIoterapI, dan suntIkan cortsone dI sendI bahu. Tanpa terapI
tersebut kondIsI ]rozen shoulder akan bIsa menjadI menetap atau permanen.

|elakukan fIsIoterapI mungkIn merupakan hal utama, untuk fIsIoterapI dapat
dIlakukan dengan tIndakan melIputI short wcve dctherm (SW0), stmulcs elektrk
ctcu TENS ( Trcnscutcneus Electrccl Nerve Stmulcton), manual terapI,Ice pack, dan
kadang dIlakukan latIhan latIhan penguatan darI otot bahu. Waktu untuk fIsIoterapI
dapat mencapaI hItungan mInggu atau bulan untuk dapat pulIh total, tergantung darI
keparahan jarIngan dI sekItar sendI bahu.

Hal yang sangat pentIng bagI pasIen dengan ]rozen shoulder untuk menghIndarI
terjadInya n]ury kembalI pada jarIngan sendI bahu selama proses InI. PasIen harus
menghIndarI gerakan gerakan yang sIfatnya mendadak, gerakan menyentak, dan
mengangkat bebabn berat dengan menggunakan anggota badan yang terkena.

Kadangkadang kondIsI ]rozen shoulder menunjukkan resIstensI terhadap fIsIoterapI
ataupun pengobatan. PasIen dengan ]rozen shoulder resIstensI dapat dIpertImbangkan
dengan operasI crthoscopc atau manIpulasI dengan anesthesI dengan tujuan
melepaskan jarIngan yang mengkerut pada kapsul sendI. Akan tetapI dengan
manIpulasI juga mengundang resIko terjadInya ]rcktur (pctch tulcny) humerus (bchu)

Hal yang sangat pentIng bagI pasIen yang menjalanI manIpulasI bahu untuk melakukan
latIhan aktIf sendI bahu setelah dIlakukan prosedur tersebut. Hanya oleh latIhan yang
terus menerus pada sendI bahu yang membuat fungsI gerakan dan mobltcs dapat
tercapaI optImal.


Adapun modalItas fIsIoterapI yang dIgunakan pada kasus frozen shoulder adalah
dengan SW0 (Short Wave 0Iathermy) dan terapI latIhan.
Short Wave Diathermy (SWD)


SW0 adalah Suatu alat terapI yang menggunakan pemanasan yang pada jarIngan
dengan merubah energI elektromagnet menjadI energI panas.
0alam beberapa dekade terakhIr atau lebIh, banyak profesIonal medIs telah
menemukan bahwa ada beberapa cara untuk membantu pasIen mereka dalam
penyembuhan tanpa menggunakan atau dengan membatasI penggunaan obat
penghIlang rasa sakIt yang dIgunakan dalam jangka panjang. Halhal sepertI terapI
pIjat, stImulator neuromuskuler, dan terapI ultrasound telah merevolusI cara
komunItas medIs dalam membantu penyembuhan pasIen. JenIs teknologI laIn yang
telah menunjukkan nIlaI rIIl dalam bIdang klInIs adalah dIatermI gelombang pendek.
|etode InI berfungsI untuk mengendalIkan rasa sakIt dan menIngkatkan alIran darah
ke daerahdaerah otot yang rusak dengan tIndakan panas yang sampaI ke dalam
jarIngan (deep heat). 0alam hubungannya dengan obatobatan berbasIs non terapI,
dIatermI gelombang pendek dapat membantu sejumlah besar pasIen dengan berbagaI
tIngkat cedera serta berbagaI jenIs cedera. |elIhat lebIh dekat pada praktek kIta
berharap bahwa dIatermI gelombang pendek InI bIsa dImasukkan sebagaI bagIan darI
teknologI medIs.
Diposkan oleh HarryS di 07:44 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
#abu, 06 April 2011
Frozen Shoulder

What is Frozen ShouIder / Adhesive CapsuIitis?

Frozen shoulder, medically referred to as adhesive capsuIitis is a common cause of
shoulder pain in people aged between 40 and 60, with women affected more than men.
Shoulder specialist Dr Robert Codman first described 'Frozen Shoulder' in 1934,
although this painful shoulder condition had frustrated patients and doctors for centuries
before this. The fact that Frozen Shoulder merely describes what the patient
experiences, is evidence that the condition was still poorly understood.
n 1945, Nevasier used the term Adhesive Capsulitis and described the pathology as
being characterised by adhesions and contractures of the fibrous capsule that
surrounds the shoulder joint. While other conditions can produce a stiff shoulder and
shoulder pain, frozen shoulder is characterised by adhesions of the capsule.
To date the cause of frozen shoulder has not been worked out, although it is associated
with other medical problems such as diabetes, thyroid problems and a history of
previous heart attack.
Frozen ShouIder Signs & Symptoms
nterestingly, the non-dominant shoulder appears to be affected more than the dominant
shoulder. Those patients with frozen shoulder usually experience distinct phases with
differing signs and symptoms.
The first phase is referred to as the 'Freezing' phase. During this phase pain comes on
slowly and leads to a gradual loss in shoulder movement. Some patients may not notice
anything until they struggle to, say, fasten a bra or comb their hair. Eventually, over the
space of a couple of months, the pain becomes so severe that it interferes with sleep
because there is an exquisite pain when attempting to lie on the affected shoulder.
The second phase is referred to as the 'Frozen' phase due to the continued restriction
of shoulder movement, which can last for up to a year.
The final phase is referred to as the 'Thawing' phase. This can take anywhere between
5 months and two years, although some patients can experience a more rapid recovery.
During this time there is a gradual increase in shoulder range of motion.
As it is the soft tissues, specifically the capsule, that are affected by frozen shoulder, x-
rays are clear. However, they are useful in distinguishing the problem from shoulder
arthritis and calcific tendinopathy. The main diagnostic characteristic of Frozen Shoulder
is decreased joint capsule volume (the fluid in the shoulder joint is decreased) when an
arthrography is performed (an investigation whereby a liquid medium or dye is injected
into the joint space).
The normal fluid volume of the shoulder is around 30 cubic cm, but during arthrography
in frozen shoulder the joint will only take 10 cubic cm of dye. Another characteristic of
frozen shoulder is the loss of the 'axillary fold' of the capsule on the arthrograph itself. t
hasn't gone anywhere; it has merely 'stuck to itself' and can't be seen as a result.
Prevention
To prevent the problem, a common recommendation is to keep the shoulder joint fully
moving to prevent a frozen shoulder. Often a shoulder will hurt when it begins to freeze.
Because pain discourages movement, further development of adhesions that restrict
movement will occur unless the joint continues to move full range in all directions
(adduction, abduction, flexion, rotation, and extension). Physical therapy helps with
continued movement.
Frozen ShouIder Treatment
n some cases transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) with a small battery-
operated unit may be used to reduce pain by blocking nerve impulses.
Ice Therapy or Heat Packs can be effective to help pain relief, depending on personal
preference. Pain relieving medication prescribed by a doctor is particularly helpful
during the early 'freezing phase.
Physiotherapy treatment is the first option for Frozen Shoulder. The main aim of
physiotherapy treatment is to gently stretch the shoulder joint capsule. This is achieved
through performing passive mobilisations which are done at various points in the range
of shoulder movement. n addition, the patient must keep up a regular active stretching
program to gently improve shoulder range of movement. All this stretching should be
pain free.
Some evidence suggests that more aggressive shoulder mobilisation in conjunction with
local anaesthetic and Corticosteroid
A naturally occurring steroid which reduces inflammation. Synthetic corticosteroids are
given as injections to treat inflammatory conditions. Corticosteroid injections can provide
pain relief and restore shoulder range of movement.
f the arm can't be lifted to the level of the shoulder after three months then
manipuIation under anaesthetic (MUA) by an orthopaedic consultant may be
appropriate. Following the procedure, the affected arm is held 'abducted' away from the
trunk in order to maintain range of movement. The day after the MUA, the patient must
begin a series of active exercises to restore the full range of motion. f these
conservative measures fail then surgery may be indicated to release the adhesions and
restore range of movement.
t is important to avoid total disuse of the affected arm. This can lead to muscle wasting
in the forearm and hand. Grip strength and dexterity can be maintained to exercise the
hand and fingers. This means that once the Frozen Shoulder pain resolves there will be
a good level of function in the hand.
Physiotherapy may include massage therapy and daily extensive stretching, sometimes
after warming/heating the shoulder.
Far Infrared Ray (FIR) heat therapy is the most recommended form of Frozen
Shoulder relief for its efficacy with no side effects. The penetrating heat reaches deep
into strained muscles, and stimulates more blood flow into the area to speed up the
body's healing process.
Alternative medicine treatments include:
O Acupuncture for pain management and greater range of movement
O Nutrition
O Osteopathy
O Chiropractic
O Water therapies, such as exercises in water, jacuzzi
O Physical Therapy
Physical therapists can help a patient develop a stretching and exercise program,
and also incorporate ultrasound, ice, heat, and other modalities into the
rehabilitation for frozen shoulder. As said previously, it is important that patients
perform their stretches and exercise several times daily--not only when working
with the therapist.
O WiII my shouIder motion return to normaI?
Most patients who have a frozen shoulder will have slight limitations in shoulder
motion, even years after the condition resolves. However, this limit in motion is
minimal, and often only noticed when performing a careful physical examination.
The vast majority of patients who develop a frozen shoulder will recover their
functional motion with therapy and stretching alone.
Diposkan oleh HarryS di 23:25 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Beranda
Langgan: Entri (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
O 2011 (2)
4 April (2)
Frozen Shoulder - Nyeri Bahu
Frozen Shoulder
engenai Saya
HarryS
Lihat proIil lengkapku
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh dem10. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like