You are on page 1of 5

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH


I. TUJUAN
a. Mengetahui daya kecambah benih kedelai dan jagung
b. Mengetahui pengaruh uji penuaan dipercepat terhadap daya kecambah, indeks vigor dan
laju perkecambahan benih padi
c. Mengetahui pengaruh uji daya muncul terhadap daya kecanbah dan indeks vigor benih
kacang tanah.

II. TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum vigor diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan
lingkungan yang sub optimal. (Sutopo, 1984)
Vigor dipisahkan antara vigor genetik dan vigor Iisiologi. Vigor genetik adalah vigor benih
dari galur genetik yang berbeda-beda sedang vigor Iisiologi adalah vigor yang dapat
dibedakan dalam galur genetik yang sama. Vigor Iisiologi dapat dilihat antara lain dari
indikasi tumbuh akar dari plumula atau koleptilnya, ketahanan terhadap serangan penyakit
dan warna kotiledon dalam eIeknya terhadap Tetrazolium Test. (Kartasapoetra,1986)

InIormasi tentang daya kecambah benih yang ditentukan di laboratorium adalah pada kondisi
yang optimum. Padahal kondisi lapang yang sebenarnya jarang didapati berada pada keadaan
yang optimum. Keadaan sub optimum yang tidak menguntungkan di lapangan dapat
menambah segi kelemahan benih dan mengakibatkan turunnya persentase perkecambahan
serta lemahnya pertumbuhan selanjutnya. (Sajad, 1993)

Secara ideal semua benih harus memiliki kekuatan tumbuh yang tinggi, sehingga bila
ditanam pada kondisi lapangan yang beraneka ragam akan tetap tumbuh sehat dan kuat serta
berproduksi tinggi dengan kualitas baik. Vigor benih di cerminkan oleh dua inIormasi tentang
viabilitas, masing-masing kekuatan tumbuh` dan daya simpan` benih. Kedua nilai Iisioogi
ini menempatkan benih pada kemungkinan kemampuannya untuk tumbuh menjadi tanaman
normal meskipun keadaan bioIisik lapangan produksi sub optimum atau sesudah benih
melampui suatu periode simpan yang lama. (Mugnisjah, 1990)

Tanaman dengan tingkat vigor yang tinggi mungkin dapat dilihat dari perIormansi Ienotipis
kecambah atau bibitnya, yang selanjutnya mungkin dapat berIungsi sebagai landasan pokok
untuk ketahananya terhadap berbagai unsur musibah yang menimpa. Vigor benih untuk
kekuatan tumbuh dalam suasana kering dapat merupakan landasan bagi kemampuannya
tanaman tersebut untuk tumbuh bersaing dengan tumbuhan pengganggu ataupun tanaman
lainnya dalam pola tanam multipa. Vigor benih untuk tumbuh secara spontan merupakan
landasan bagi kemampuan tanaman mengabsorpsi sarana produksi secara maksimal sebelum
panen. Juga dalam memanIaatkan unsur sinar matahari khususnya selama periode pengisian
dan pemasakan biji. (Sajad, 1993)

Pada hakekatnya vigor benih harus relevan dengan tingkat produksi, artinya dari benih yang
bervigor tinggi akan dapat dicapai tingkat produksi yang tinggi. Vigor benih yang tinggi
dicirikan antara lain tahan disimpan lama, tahan terhadap serangan hama penyakit, cepat dan
merata tumbuhnya serta mampu menghasilkan tanaman dewasa yang normal dan berproduksi
baik dalam keadaan lingkungan tumbuh yang sub optimal. Pada umumnya uji vigor benih
hanya sampai pada tahapan bibit. Karena terlalu sulit dan mahal untuk mengamati seluruh
lingkaran hidup tanaman. Oleh karena itu digunakanlah kaidah korelasi misal dengan
mengukur kecepatan berkecambah sebagai parameter vigor, karena diketahui ada korelasi
antara kecepatan berkecambah dengan tinggi rendahnya produksi tanaman. Rendahnya vigor
pada benih dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain Iaktor genetis, Iisiologis,
morIologis, sitologis, mekanis dan mikrobia. (Sutopo, 1984)

Bahwa keadaan lingkungan di lapangan itu sangat penting dalam menentukan kekuatan
tumbuh benih adalah sangat nyata dan perbedaan kekuatan tumbuh benih dapat terlihat nyata
dalam keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan. Di samping itu kecepatan tumbuh
benih dapat pula menjadi petunjuk perbedaan kekuatan tumbuh. (Harjadi, 1979)

Kemunduran suatu benih dapat diterangkan sebagai turunnya kualitas atau viabilitas benih
yang mengakibatkan rendahnya vigor dan jeleknya pertumbuhan tanaman serta produksinya.
Di mana kejadian tersebut merupakan suatu proses yang tak dapat balik dari kualitas suatu
benih. Benih yang memiliki vigor rendah akan berakibat terjadinya kemunduran yang cepat
selama penyimpanan benih, makin sempitnya keadaan lingkungan dimana benih dapat
tumbuh, kecepatan berkecambah benih menurun, kepekaan akan serangan hama dan penyakit
meningkat, meningkatnya jumlah kecambah abnormal dan rendahnya produksi tanaman.
(Sajad, 1993)
Panen, pengeringan, pengolahan dan penyimpanan yang baik merupakan usaha-usaha yang
dapat membantu menghambat proses kemunduran benih. Dengan penyimpanan yang baik
dapat memperlambat terjadinya kemunduran Iisiologis dari benih yang sudah mencapai vigor
maksimum pada saat masak Iisiologis. (Justice,1990)

III. ALAT DAN BAHAN
a. Benih kedelai
b. Benih jagung
c. Benih padi
d. Benih kacang tanah
e. Kertas merang
I. Petridish
g. Kopenhagen seed germination
h. Eksikator
i. Seed box

IV. PROSEDUR KERJA
a. Daya kecambah
1. Menyiapkan benih kedelai dan jagung masing-masing sebanyak 50 biji dengan 4 ulangan
2. Menyiapkan kertas merang yang dibuat menyerupai ukuran petridish kecil
3. Kertas merang dibasahi dan ditaruh di Kopenhagen seed germination
4. Benih kedelai dan jagung ditaruh di atas kertas merang dan ditutup
5. Diamati selama delapan hari

b. Uji penuaan dipercepat
1. Menyiapkan benih padi sebanyak 150 biji dengan 4 ulangan
2. Masing-masing dimasukkan ke dalam kantong plastik plastik 50 biji
3. Empat kantong plastik dimasukkan ke eksikator dengan perlakuan air, 4 kantong plastik
dimasukkan ke eksikator dengan perlakuan KNO3 dan 4 kantong plastik dimasukkan ke
eksikator tanpa perlakuan (kontrol)
4. Disimpan selama 24 jam
5. Setelah 24 jam, dikeluarkan dari eksikator dan ditanam di petridish yang dialasi kertas
merang
6. Diamati selama 14 hari

c. Uji daya muncul
1. Menyiapkan benih kacang tanah sebanyak 25 biji dengan 3 ulangan
2. Menyiapkan seed box yang diisi pasir
3. Biji ditanam di seed box dengan perlakuan:
Kedalaman 3 cm sebanyak 25 biji
Kedalaman 5 cm sebanyak 25 biji
Kedalaman 7 cm sebanyak 25 biji
4. Diamati selama 14 hari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum daya kecambah ini, praktikan menggunakan media kedelai dan jagung
masing-masing sebanyak 50 biji dengan 4 ulangan dan kemudian dikecambahkan di
kopenhagen seed germination. Praktikan melakukan pengamatan selama 8 hari. Dari hasil
pengamatan diperoleh data sebagai berikut rata-rata daya kecambah jagung 81 dan rata-rata
daya kecambah kedelai adalah 61. Hasil pengamatan ini berbeda dengan teori yang
menyatakan bahwa biji jagung akan berkecambah relatiI lebih lambat, karena proses
penyerapan dan pencernaan tidak akan terjadi atau baru dimulai sewaktu biji tersebut
ditanamkan. Mungkin Iaktor lingkungan yang berpengaruh besar terhadap daya kecambah
benih jagung dan kedelai ini.

Proses perkecambahan secara biologis terjadi melalui beberapa proses berurutan selama
perkecambahan biji yaitu penyerapan air, pencernaan, pengangkutan zat makanan, asimilasi,
pernaIasan dan pertumbuhan.
Dalam pengujian di laboratorium, daya berkecambahnya benih diartikan sebagai mekar dan
berkembangnya bagian-bagian penting dari embrio suatu benih yang menunjukkan
kemampuannya untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian
pengujian daya tumbuh atau daya berkecambah benih ialah pengujian akan sejumlah benih,
berapa persentase dari jumlah benih tersebut yang mampu berkecambah pada jangka waktu
yang telah ditentukan.

Untuk praktikum viabilitas dan vigor benih uji penuaan dipercepat, praktikan menggunakan
bahan benih padi sebanyak 150 biji dengan 4 ulangan yang masing-masing dimasukkan ke
dalam kantong plastik 50 biji. Masing-masing kantong itu kemudian dimasukkan ke dalam
eksikator dengan perlakuan kontrol, KNO3 dan air. Kemudian dibiarkan selama 48 jam,
setelah waktu itu tercapai benih-benih tersebut ditanam di petridish yang dialasi kertas
merang dan diamati selama 14 hari. Dari hasil pengamatan praktikan diperoleh data sebagai
berikut rerata daya kecambah kontrol adalah 85,5; rerata daya kecambah KNO3 adalah
84,5 dan rerata daya kecambah air adalah 86,5.
Air memegang peranan yang terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah
merupakan Iaktor yang menentukan di dalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air,
tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70
atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air.

Yang dimaksud dengan kemampuan tumbuh secara normal yaitu dimana perkecambahan
benih tersebut menunjukkan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi bibit
tanaman yang baik dan normal, pada lingkungan yang telah disediakan yang sesuai bagi
kepentingan pertumbuhan dan perkembangannya.
Untuk praktikum yang ketiga viabilitas dan vigor benih adalah uji daya muncul. Media yang
digunakan adalah benih kacang tanah yang ditanam di seed box dengan perlakuan yang
berbeda, yaitu di kedalaman 3cm, 5cm dan 7cm. Dari hasil pengamatan praktikan diketahui
bahwa rerata daya kecambah yang paling baik dicapai oleh benih kacang tanah yang ditanam
pada kedalaman 3 cm yaitu 19. Untuk benih kacang tanah yang ditanam pada kedalaman
5cm rerata daya kecambahnya 16 dan yang ditanam pada kedalaman 7cm daya
kecambahnya 17.

Beberapa penilaian yang kurang atau tidak baik terhadap benih yaitu apabila dalam
perkecambahannya, tunas keluar terlebih dahulu daripada akarnya, benih sama sekali tidak
mengeluarkan akar hanya tunas, akar kecambah berbentuk spiral ujungnya tumpul atau
membesar dan berkilat, akar kecambah yang keluar bukan akar utama melainkan akar
samping.
Pengujian daya tumbuh atau daya berkecambah ini hendaknya dilakukan terhadap benih
murni, yaitu benih-benih yang telah teruji atau dari kelompok benih dengan kemurnian yang
terjamin (kemurnian di atas 98)

Sebagai hasil penelitian yang dilakukan dengan seksama, dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan yang demikian erat antara kecepatan berkecambahnya benih dengan vigor
tanamannya. Ternyata dari adanya kenyataan bahwa benih yang kecepatan berkecambahnya
tinggi, tanaman yang dihasilkannya akan lebih tahan terhadap keadaan atau lingkungan yang
kurang menguntungkan. Dengan demikian jelas bahwa kecepatan berkecambahnya benih
merupakan aspek penting dari vigor tanamannya, serta memberikan indeks vigor dari setiap
kelompok benih. Karena itu perlu dilakukan pengujian tentang kecepatan berkecambah
tersebut, yang penilaiannya dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Dalam pengujian kecepatan berkecambah, penggunaan cara perhitungan pertama adalah
lazim dilakukan yang dalam penilaiannya digunakan prosentase benih yang berkecambah
pada hari ketiga atau keempat setelah masa tanamnya. Jadi penilaian atau perhitungan pada
hari ketiga atau hari keempat tersebut merupakan penilaian atau perhitungan pertama. Dan
apabila menurut penilaian atau perhitungan pertama tersebut ternyata benih yang
berkecambah normal adalah sejumlah lebih dari 75 dari keseluruhan benih yang
disemaikan dalam rangka pengujian, keadaan kecepatan berkecambahnya benih tersebut
adalah tinggi.

Untuk selama periode waktu tertentu sesudah panen, pada umumnya biji dari kebanyakan
tanaman menghendaki beberapa syarat khusus untuk dapat memulai perkecambahan. Biji-biji
ini pada umumnya akan berkecambah segera pada keadaan lingkungan yang hampir
bersamaan, akan tetapi biji dari tanaman tertentu terutama biji rumputan menghendaki
keadaan lingkungan khusus untuk dapat berkecambah. Persyaratan untuk perkecambahan
yang berbeda-beda dari bermacam-macam biji adalah penting diketahui untuk pedoman
untuk penanaman biji, pedoman untuk menetapkan treatment tertentu terhadap biji dan pada
biji rumputan adalah sebagai petunjuk untuk pembrantasan tanaman pengganggu.
Syarat luar yang utama yang dibutuhkan untuk dapat aktiInya kembali pertumbuhan
embryonic axis adalah adanya air yang cukup untuk melembabkan biji, suhu yang pantas,
cukup oksigen dan adanya cahaya yang sangat essensial untuk kebanyakan biji rumputan dan
beberapa biji tanaman tertentu.

VI. KESIMPULAN

a. Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa rata-rata daya kecambah jagung 81
sedangkan rata-rata daya kecambah kedelai 60.
b. Daya kecambah benih memberikan inIormasi kepada pemakai benih akan kemampuan
benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan bioIisik
lapangan yang serba optimum.
c. Benih yang kecepatan berkecambahnya tinggi, tanaman yang dihasilkannya akan lebih
tahan terhadap keadaan atau lingkungan yang kurang menguntungkan.
d. Pada uji penuaan dipercepat rata-rata daya kecambah yang paling baik adalah pada
perlakuan eksikator dengan perlakuan air dimana daya kecambahnya mencapai 86,5.
e. Kira-kira 70 atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air.
I. Pada uji daya muncul rata-rata perkecambahan yang paling baik adalah 19 yang ditanam
pada kedalaman 3cm.

You might also like