You are on page 1of 13

PERCOBAAN 3 SIFAT KIMIA SENYAWA KLOR

SUSI SUSIYANTI 1110096000051 KIMIA 3B

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PERCOBAAN 3 SIFAT KIMIA SENYAWA KLOR

I.

TUJUAN a. Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida b. Mempelajari pembentukan kompleks transisi dengan ion klorida

II.

DASAR TEORI Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu anion (ion bermuatan negatif) Cl-. Garam dari asam klorida (HCl) mengandung ion klorida, contohnya adalah garam meja, yang disebut Natrium klorida dengan rumus kimia NaCl. Dalam air, senyawa ini terpecah menjadi ion Na+ dan Cl. Klorida dalam senyawa kimia, satu atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam molekul. Ini berarti klorida dapat berupa senyawa anorganik maupun organik. Contoh paling sederhana dari suatu klorida anorganik adalah asam klorida (HCl), sedangkan contoh sederhana senyawa organik (suatu atau organoklorida) adalah klorometana (CH3Cl), sering disebut metil klorida. Klorin adalah bahan kimia yang penting untuk beberapa proses penurunan air, penjangkitan dan dalam pelunturan. Klor merupakan salah satu zat desinfektan yang sering digunakan dalam pengolahan air minum. Zat kimia lain yang dapat digunakan sebagai desinfektan adalah ozon (O3), klordioksidan, dan sebagainya. Dua faktor penting yang mempengaruhi proses desinfektan adalah waktu bereaksi dan konsentrasi zat desinfektan. Ozon boleh juga digunakan untuk membunuh bakteria, dan ozon tidak membentuk organoklin dan tidak tertinggal dalam air setelah perawatan. Senyawa ini umum digunakan dalam pengolahan limbah, produksi air minum maupun sebagai katalis, baik di industri maupun di laboratorium. Bila dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan reaksi eksotermis (menghasilkan panas). Hidrolisis ini menghasilkan larutan yang coklat, asam, dan korosif, yang digunakan sebagai koagulan pada pengolahan limbah dan produksi air

minum. Larutan ini juga digunakan sebagai pengetsa untuk logam berbasis-tembaga pada papan sirkuit cetak (PCB). Anhidrat dari besi (III) klorida adalah asam Lewis yang cukup kuat, dan digunakan sebagai katalis dalam sintesis organik. Klorida banyak yang larut dalam air, oleh karena itu klorida biasanya hanya ditemui di kawasan beriklim kering, atau bawah tanah. Klorida biasanya dihasilkan melalui elektrolisis natrium klorida yang terlarut dalam air. Bersama dengan klorin, proses kloral kali ini menghasilkan gas hidrogen dan natrium hidroksida. Klor berasal dari gas Cl2, NaOCl, Ca(OCl)2 atau larutan kaporit atau larutan HOCl (asam hipoklorit). Dalam konsentrasi yang wajar, klorida tidak akan membahayakan bagi manusia. Rasa asin terhadap air merupakan pengaruh dari klorida dalam jumlah konsentrasi sebesar 250 mg/L. Oleh karena itu, penggunaan klorida dibatasi untuk kebutuhanmanusia. Dalam jumlah kecil, mereka tidak berpengaruh. Dalam konsentrasi tinggi, mereka menyebabkan masalah. Biasanya konsentrasi klorida rendah. Sulfat dapat lebih bermasalah karena sulfat ada dalam konsentrasi yang lebih besar. Kadar rendah atau menengah dari kedua senyawa ion tersebut menambah rasa segar ada air. Pada kenyataannya, mereka dibutuhkan karena alasan ini Unsur-unsur halogen dapat diidentifikasi melalui warna dan sifatnya. Misalnya Cl : berupa gas warna kuning kehijauan pada suhu kamar, nonpolar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam pelarut nonpolar seperti heksana. Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O2 dan bukan merupakan oksidator kuat. Larutan haloge tidak stabil karena cendrung mengalami autooksidasi autoreduksi, proses ini disebut dengan disproporsinasi : Cl2(aq) + H2O(l) Cl-(aq) + HCl(aq) + H+(aq) Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaClO). Ion ClOmerupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClOberbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit. HClO adalah asam lemah dan ion ClOadalah basa yang cukup kuat sedangkan Cl- mempunyai sifat netral dan merupakan basa konjugat dari HCl kuat.

Ion klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+2 dan Hg+2, berperan sebagai ligan dalam pembentukan kompleks yang diamati melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.

III.

BAHAN DAN ALAT a. Bahan :

1. NaCl 0,1 M
2. AgNO3 0,1 M 3. NH3 6 M 4. CuSO4 0,1 M

5. Lakmus merah dan biru 6. NaOCl 5% 7. NaOH 6 M 8. KI 0,1 M 9. KBr 0,1 M 10. n-heksana 11. HCl pekat b. Alat :

1. Pipet tetes 2. Rak tabung reaksi 3. Gelas ukur 4. Tabung reaksi

IV.

CARA KERJA
1. Ion klorida (Cl-)

a) Kelarutan dan kestabilan garam klorida


1 ml NaCl 0,1 M

ditambahkan 1 ml AgNO3 0,1 M

diaduk larutannya

ditambahkan 1 ml NH3 6 M

diaduk campurannya

ditambahkan beberapa tetes HNO3 3 M

2 ml CuSO4 0,1 M

ditambahkan 2 ml HCl pekat

b) Kompleks logam transisi dengan ion Cl

diencerkan campurannya dengan 5 ml aquadest -

1 ml AgNO3 0,1 M

ditambahkan 3 ml HCl pekat

diaduk beberapa menit

diencerkan campurannya dengan 5 ml aquadest

2. Ion hipoklorit (ClO- )

a) Reaksi lakmus
lakmus merah dan biru

diteteskan NaOCl 5%

b) Reaksi dengan AgNO3


1 ml AgNO3 0,1 M

ditambahkan 3 ml NaOCl

ditambahkan HNO3 3 M Dibandingkan dengan campuran di bawah ini 1 ml AgNO3 0,1 M

ditambahkan NaOH 6 M

Diamati perubahan yang terjadi

c) Daya oksidasi
2 ml KI 0,1 M

ditambahkan 1 ml n-heksana

ditambahkan beberapa tetes NaOCl 5%

2 ml KI 0,1 M

ditambahkan 1 ml n-heksana

ditambahkan beberapa tetes HCl

2 ml KBr 0,1 M

ditambahkan 1 ml n-heksana

ditambahkan beberapa tetes NaOCl 5%

2 ml KBr 0,1 M

ditambahkan 1 ml n-heksana

ditambahkan beberapa tetes HCl

V.

DATA PENGAMATAN
a. Kelarutan dan stabilitas garam klorida

b.
i. ii. iii.

NaCl (i) (ii)

+ + +

AgNO3 NH3 HNO3

AgCl putih putih, larut putih terbentuk kembali dan sedikit menguap

c. Kompleks logam transisi dengan ion Cli. ii. iii. iv.

CuSO4 (i) AgNO3 (iii)

+ + + +

2HCl H2O HCl H2O

larutan berwarna hijau larutan berwarna hijau muda Kuning muda putih

c. Lakmus
i. ii.

NaClO NaClO

+ +

lakmus merah warna lakmus = Biru lakmus biru warna lakmus = Biru

d. Reaksi dengan AgNO3 i. ii.

NaCl (i)

+ +

AgNO3 HNO3

putih larut tidak Larut

iii. iv.

NaOH (iii)

+ +

AgNO3 HNO3

Hijau kecoklatan larut

e. Daya oksidasi ion ClOi. ii. iii. iv.

KI + C6H12 + NaClO KBr + C6H12 + NaClO KI + C6H12 + HCl KBr + C6H12 + HCl

KI= kuning; n-heksana = pink ada 2 lapisan, bening ada 2 lapisan bening terpisah ada 2 lapisan lapisan pertama

warna kuning dan lapisan kedua berwarna orange

VI.

PERTANYAAN

1. Tuliskan contoh-contoh senyawa klor dengan bilangan oksidasi Cl (-1,0,+1,+3,+4,+5,+7) dan sebutkan kegunaannya kalau ada !
2. Bagaimana cara membuat larutan pemutih NaClO secara komersial. Tuliskan

reaksinya ?
3. Bagaimana caranya zat pemutih dapat membuat pakaian kelihatan lebih putih ?

Jawaban 1. Biloks -1 0 +1 +3 Senyawa Klor NaCl Cl2 NaOCl Kegunaan Sebagai komponen

utama

dalam

bahan

masakan, katalis, dan bahan pengamat. Digunakan dalam proses bleaching. Sebagai pemutih pakaian.

+4 +5 +7

NaClC3 NH4ClO4

Sebagai herbisida. Sebagai campuran bahan bakar roket.

2. Larutan pemutih dapat dibuat dengan mereaksikan NaOH dengan gas klor

(Cl2),

gas klor dilewatkan kedalam larutan dingin NaOH encer

pada suhu dibawah 40 OC , j i k a s u h u lebih dari 40 OC maka akan terbentuk natrium klorat (NaClO3). 2NaOH + Cl2 NaCl + NaOCl + H2O

3. Zat pemutih bekerja dengan dua cara, yaitu:

a.

Mengubah

molekul

menjadi

zat

yang

tidak

m e n g a n d u n g k r o m o f o r a t a u m a s i h mengandung kromofor yang tidak menyerap cahaya visible dengan cara memutuskan ikatan kimia kromofor oleh pemutih yang bersifat oksidator. b. Mengubah ikatan rangkap pada kromofor menjadi ikatan tunggal oleh pemutih yang b e r s i f a t r e d u k t o r . P e m u t u s a n i k a t a n r a n g k a p i n i d a p a t m e g u r a n g i k e m a m p u a n kromofor untuk menyerap sinar visible.

VII.

PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini, yaitu tentang sifat sifat dari senyawa klorin. Pada percobaan yang pertama adalah kelarutan dan stabilitas garam klorida. Setelah larutan NaCl dicampurkan dengan larutan AgNO3 terbentuk endapan putih AgCl. Endapan AgCl ini tidak larut dalam air dan asam nitrat encer, tetapi larut dalam amonia encer (NH3). Pada percobaan selanjutnya adalah pembentukan kompleks logam transisi dengan i o n C l - . I o n C l dapat membentuk kompleks logam transisi. Ion kompleks memiliki ion logam dengan jumlah tertentu molekul-molekul atau ionion yang mengelilinginya. Molekul-molekul atau ion-ion logam pusat disebut dengan ligan-ligan. Pembentukan k o m p l e k s berdasarkan reaksi asam basa konsep lewis. Asam adalah zat yang menerima sepasang elektron atau dikenal juga dengan akseptor elektron, sedangkan basa

adalah zat yang memberikan sepasang elektron atau dikenal juga dengan donor elektron. ketika CuSO4 ditambahkan dengan HCl terjadi perubahan warna larutan menjadi warna hijau, dan setelah ditambahkan aquades warna berubah menjadi hijau muda. Hal ini disebabkan karena CuSO4 sendiri dapat bereaksi dengan HCl membentuk asam sulfat dan tembaga diklorida sebagai hasil sampingnya. Asam sulfat inilah yang menyebabkan warna berubah menjadi hijau. Setelah ditambahkan kembali dengan aquades (reaksi hidrolisis) warna berubah menjadi ke warna hijau muda, sedangkan berdasarkan teori dan persamaan reaksinya, setelah ditambahkan kembali dengan aquades warna berubah menjadi ke warna sebelumnya yaitu biru muda. Hal ini disebabkan ketika asam sulfat dan tembaga diklorida ditambahkan dengan aquades dapat membentuk tembaga sulfat kembali dengan asam klorida dan molekul air sebagai produk sampingnya, persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut : H2SO4(aq) + CuCl2(aq) + H2O(l) CuSO4(aq) +2HCl(aq) + H2O(aq) Sedangkan pencampuran AgNO3 dengan HCl terbentuk endapapan kuning muda yang seharusnya memberikan endapan berwarna putih, kesalahan ini dapat disebabkan karena bahan yang digunakan dalam percobaan ini sudah rusak atau kesalahan praktkan dalam mereaksikan, tetapi ketika larutan ini ditambahkan aquades terbentuk endapan putih. yang menunjukkan pembentukkan kompleks dari logam transisi. Setelah ditambahkan kembali dengan aquades, terbentuk endapan putih juga, hal ini berarti endapan putih AgCl tidak larut dalam air . Pada percobaan uji kertas lakmus, menunjukan bahwa ion ClO - pada sampel NaOCl adalah basa yang cukup kuat sehingga dapat memerahkan lakmus biru. Pada percobaan selanjutnya adalah reaksi dengan AgNO 3. Hasilnya ketika NaCl ditambahkan AgNO 3 t e r b e n t u k e n d a p a n b e r w a r n a p u t i h dan reaksi berlangsung secara eksoterm karena pada dinding tabung reaksi terasa panas dan yang terdapat berisikan gelembung NaOH gas. ketika Sedangkan pada tabung

d i t a m b a h k a n A g N O 3 terbentuk endapan berwarna coklat dengan warna

larutan yang coklat dan saat ditambahkan HNO 3 endapan coklat yang terbentuk larut dan warna larutan dari warna hijau kecoklatan menjadi putih keruh. Ini menunjukan bahwa ion OCl lebih kuat daripada ion OH. Dan pada percobaan daya oksidasi ion ClO - dengan menggunakan KBr, KI dan C6H12. Ion ClO- memiliki daya oksidasi yang besar karena merupakan oksidator kuat yang dapat larut dalam air dingin. Reaksi antara KI dengan NaOCl dan n-heksana larutan berubah menjadi warna kuning. sedangkan n-heksana berfungsi sebagai media oksidasi. Sedangkan KBr dengan n-heksan dan NaOCl terbentuk 2 lapisan, lapisan atas dan bawah berwarna bening, karena daya oksidasi Br dengan Cl hampir sama sehingga tidak terjadi perubahan dak karena perbedaan kepolaran dan perbedaan berat jenisnya. Setelah larutan KI ditambah n-heksana dan HCl terbentuk 2 lapisan, bening. Pada penambahan larutan KBr dengan n-heksana dan HCl terbentuk 2 lapisan, lapisan atas bening dan lapisan bawah berwarna kuning. VIII. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembentukan kompleks logam transisi dengan Ion Cl- ditandai dengan

pembentukan warna pada hasil reaksi. 2. Natrium hipoklorit (NaOCl) bersifat basa yang ditandai dengan uji kertas lakmus merah yang berubah menjadi warna biru dan lakmus biru tetap berwarna biru.
3. Pada kompleks logam transisi setelah ditambahkan dengan beberapa

pereaksi memiliki w a r n a y a n g b e r b e d a , h a l i n i d i s e b a b k a n p e r b e d a a n i o n y a n g d i m i l i k i d a r i s e t i a p senyawa logam transisi.


4. Hasil reaksi antara AgNO3 dengan NaCl menghasilkan endapan putih dan ketika

hasil reaksi itu ditambahkan dengan HNO3 menimbulkan gas dan panas.
5. Ion CLO- merupakan oksidator kuat yang dapat larut dalam air dingin..

IX.

DAFTAR PUSTAKA

Oxtoby, D. W., Gillis, H. P. dan Nachtrieb, N. H., 1999. Kimia Modern. Erlangga, Jakarta. Vogel, Arthur Israel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: Kalman Media Pustaka.

You might also like