You are on page 1of 13

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR

SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X DI SMK TILABBAIKA


KENCAMATAN SAMARINDA SEBRANG
TAHUN PENGAJARAN 2010/2011

Nama Penulis : Parwiyati
NIM : 0705045259
Nama Peresume : Sari Puspa Larasati
NIM : 1005045123
Kelas : Sore B
Prodi : Pendidikan Matematika
No. Absen : 15





FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikannasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktiI mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Karena matematika diperlukan sebagai daya prediksi dan control ilmu,
maka 'analisa-analisa dalam matematika digunakan sebagai alat interpretasi
terhadap data-data atau Ienomena-Ienomena yang ada dan sebagai hasil
penelitiaan atau percobaan dalam bidang keilmuan tertentu.
Selanjutnya dijelaskan pula setiap soal dapat diselesaikan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membaca soal dimaksud dan memikirkan hubungan antara bilangan yang
ada dalam soal tersebut.
2. Menuliskan kalimat matematika yang menyatakan hubungan dalam
bentuk oprasi bilangan.
3. Menyelesaikan kalimat tersebut untuk menjawab pertanyaan dalam soal.

B. Batasan Masalah
Untuk menghindari timbulnya kekeliruan penaIsiran pada judul penelitian, di
bawah ini diberikan penjelasan tentang istilah yang digunakan.
1. BerIikir adalah aktiIitas yang berkaitan dengan cara-cara manusia
menarik kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang telah d terima
kebenarannya.
2. Logis adalah alur pikir yang tepat dan lurus sesuai dengan patokan-
patokan seperti yang terkandung dalam logika.
3. BerIikir Logis adalah suatu aktivitas manusia untuk mendapatkan
pemahaman dan pengetahuan berdasarkan aturan logika.
4. Soal Cerita adalah sekumpulan pertanyaan yang diajukan kepada siswa
untuk dijawab. Soal tersebut disusun dalam bentuk esai (cerita).
5. Kela X adalah peserta didik yang belajar pada SMK TI Labbaika
Kecamatan Samarinda Srbrrang tahun pelajaran 2010/2011.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu apakah ada
pengaruh kemampuan berIikir logis dengan hasil belajar soal cerita siswa kelas
X SMK TI Labbaika Kecamatan Samarinda Seberang.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pengaruh antara
kemampuan berpikir logis dengan hasil belajar soal cerita kela X SMK TI
Labbaika Kecamatan Samarinda Seberang.

E. Kegunaan Penelitian
1. Agar siswa gemar melakukan penelitian (pengamatan objek yang dilihat)
serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sebagai bhan inIormasi kepada guru khususnya guru bidang studi
matematika untuk lebih menekankan konsep berIikir logis.
3. Bagi sekolah : sebagai sumbangan kepada pihak sekolah maupun sekolah
lainnya dalam rangka perbaikan dalam proses pembelajaran.
4. Bagi peneliti : kiranya hasil penelitian ini bermanIaat sebagai inIormasi
tentang pengaruh kemampuan dan memahami konsep matematika pada
siswa.












BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertiaan belajar
Belajar mempunyai pengertian yang sangat umum dan luas, dapat
dikatakan bahwa sepanjang hidup seseorang selalu mengalami proses belajar
dan belajar dari pengalaman. Menurut W.H burton 'belajar diartikan sebagai
perubahan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannnya.
B. Hasil belajar
Menurut Djajuri menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan
prilaku. Seseorang belajar akan berubah atau bertambah prilakunya, baik yang
berupa pengetahuan, keterampilan atau penguasaan nilai. Seseorang dikatakan
telah berhasil dalam belajar jika setelah mengalami proses belajar, seseorang
mengalami perubahan tingkah laku atau pertambahan tingkah laku dari yang
kurang baik menjadi baik perubahan tingkah laku atau pertambahan tingkah
laku tersebut berupa bertambahnya pengetahuan yang dimiliki seseorang yaitu
berupa pengetahuan yang telah dipelajari maupun kemampuan berpikir dan
menerapkan pengetahuan tersebut pada proses belajar mengajar sesuai dengan
nilai-nilai yang telah dipelajarin.


C. Pengertian Pembelajaran Matematika
Matematika, sekolah memiliki ciri-ciri penting yaitu:
1. Memiliki objek yang abstrak
2. Memilliki pola berpikir deduktiI dan konsisten, tidak dapat dipisahkan
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. Pengertiaan Matematika
Matematika adalah ilmu tentang logika,mengenai bentuk, susunan,
bersaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya
dengan jumlah yang banyak. Matematika terdiri dari tiga wawasan luas yaitu;
aritmatika, aljabar, geometri.
E. Soal Cerita
Untuk Menyelesaikan soal cerita, siswa harus menganalosis soal dengan
menyusun dan menjawab pertanyaan-pertanyaan, apa yang diketahui dalam
soal, apa yang ditanyakan atau diceritakan, simbol dan operasi apa saja yang
digunakan atau terlibat dalam soal, model matematika manakah yang dapat
mewakili soal, pengetahuan kita sangan berkuna khususnya dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang melibatkan objek-objek. Dalam
penelitian ini, kemampuan yang disebabkan di atas disusun sebagai langkah-
langkah menyelesaikan soal cerita untuk memudahkan memberikan skor suatu
butir.

Langkah Aspek yang dinilai Bobot
Langkah 1 Apa yang diketahi 1
Langkah 2 Apa yang ditanyakan soal 1
Langkah 3 Menyusun model-model matematika 4
Langkah 4 Menyelesaikan model matematika 3
Langkah 5 Menjawab pertanyaan soal 1

F. ManIaat mempelajari soal cerita
Tujuan mempelajari matematika adalah untuk menata nalar anak, untuk
membentuk sikap anak dan untuk menerapkan matematika dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan mempelajari matematika antara lain:
1. Meningkatkan kemampuan untuk:
a) Menyatakan pendapat yang akurat dan jelas.
b) MenaIsirkan dan mengorganisasikan data secarasistimatis
c) Mendapat kesimpulan yang tepat dan logis.
d) Menganalisis hubungan-hubungan mendasar suatu masalah.
e) Menggeneralisasikan dengan tepat konsep-konsep khusus.
2. Meningkatkan oprasi atau penghormatan terhadap:
a) Sumbangan matematika dalam ilmu pengetahuan alam, teknik,
dalam bidang-bidang lain
b) Pengaruh matematika dalam kemajuaan manusia dan modernisasi.
c) Matematika sebagi dasar pemikiran memegang peran sebagai modal
pemikiran ilmiah dalam bidang ilmu lain.
d) Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam matematika.
3. Menumbuhkan sikap (cara berpikir) untuk:
a) Membentuk kebiasaan menyelesaikan tugas secara sistimatis, logis
dan rasa percaya diri.
b) Menanamkan kebiasaan belajar yang wajar dan konsentrasi.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa matematika secara khusus
manIaat mempelajarin soal cerita sebagai berikut:
a) Membantu siswa mengembangkan analisisnya dan membantu
mengaplikasikankemampuan tersebut dalam situasi yang berlainan.
b) Membantu siswa mempelajarin Iakta, skill, konsep dan prinsip.
c) Mampu membangkitkan motivasi siswa sehingga senang belajar
matematika.
d) Meningkatkan kemampuandan keterampilan siswa dalam meenganalisis
suatu inIormasi untuk mengambil kesimpulan dan keputusan yang tepat.
G. Kemampuan Berpikir Logis
Berpikir merupakan aktivitas manusia untuk menemukan pengetahuan
yang benar, sedangkan kebenaran itu sendiri tidaklah persis sama setiap
individu, maka setiap jalan piker seseorang memunyai criteria yang berIungsi
sebagai penemuaan kebenaran. Salah satu contoh proses berpikir manusia
adalah sebagai berikut:
Sepotong logam (logam 1) yang dipanasi ternyata memuai.
Logam berikutx (logam 2) yang dipanasi juga memuai.
Logam berikutnya (logam 3) yang dipanasi jugs memuai.
Demikian seterusnya sampai logam terakhir (logam 10) yang dipanasi juga
memuai. Dari Iakta tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa semua logam
jika dipanasi memuai.
Penalaran yang kesimpulannya lebuh luas dari premisnya disebut
penalaran induktiI atau induksi. Susunan secara Iormal penalaran induktiI
tersebut diatas adalah sebagai berikut.
Logam 1 dipanasi dan memuai
Logam 2 dipanasi dan memuai
Logam 3 dipanasi dan memuai
Logam 10 dipanasi dan memuai
Jadi semua logam yang dipanasi memuai.








BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rencana Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
korelasional. Adapun penggunaan metode tersebut karena peneliti bertujuan
menditeksi sejauh mna pengaruh kemampuan berpikir logis terhadap hasil
belajar soal cerita matematika.
B. Variabel-variabel Penelitian
Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat atau Variabel Tergantung (Y).
variable bebas pada penulisan ini adalah pemahamn pemikiran logis siswa kelas
X SMK TI Labbaika Samarinda. Variabel terikat pada penulisan ini adalah
hasil belajar pada soal matematika.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Dilaksanakan pada awal semester dua atau Januari 2011, tempat di SMK
TI Labaikka Samarinda.
D. Populasi dan Sempe
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK TI
Labbaika Samarinda Seberang tahun pembelajaran 2010/2011 yng terdiri dari
dua kelas yaitu X
A
dan X
B
, sempel penelitian ini diambil satu kelas yaitu kelas
X
A
.


E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang sesuai yaitu dengan menggunakan jenis tes
tertulis, yaitu soal yang disampaikan kepada siswa dalam bentuk tulisan guna
mendapatkan jawaban tertulis. Sedangkan bentuk tes yang digunakan adalah
bentuk tes subyektiI.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini digunakan dua teknik, yaitu
Statistik DiskriptiI dan Stasistik InIerensial.













BAB IV
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitiaan
Berdasarkan hasil penelitiaan dilaksanakan di SMK TI Labbaika
Samarinda Seberang diperoleh dua data yaitu hasil kemampuaan berIikir logis
dan hasil menyelesaikan soal cerita.
1. DiskriptiI Data
2. Analisis InIerensial
B. Pembahasan
Penelitiaan ini dilaksanakan di SMK TI Labbaika Smarinda Seberang.
Proses pembelajaran pada soal cerita diawali dengan diberinya apersepsi berupa
tnya jawab yang berkaitan dengan perbandingan dan skala. Kemudian guru
menjelaskan tentang materi perbandingan dan skala, dan siswa mendengarkan
penjelasan guru tersebut dan bertanya jika ada materi yang kurang dimengerti.
Setelah guru menjelaskan siswa diberi latihan soal. Pada saat siswa
mengerjakan latihan soal, guru berkeliling untuk membantu siswa yang
kesulitan. Setelah selesai mengerjakan latiahan soal, guru meminta salah satu
siswa untuk mengerjakan soal tersebut di depan kelas, siswa yang lain
memperhatikan.kemudian guru bersama-sama siswa mengoreksi apakah
jawaban tersebut bener atau salah, jika jawaban tersebut salah guru
mengarahkan siswa pada jawaban yang benar.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar soal cerita
matematika kelas X SMK TI Labbaika Kecamatan Samarinda Seberang.
B. Saran
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SMK TI Labbaika, perlu
memperhatikan variabel bereIikir logis siswa.
Upaya lain untuk meningkatkatkan siswa dapat belajar matematika, khususnya
menyelesaikan soal cerita matematika guru harus memahami karaker siswa
sehingga guru dapat menempuh cara-cara tertentu dalam memberi pelajaran.
Luang lingkup penelitian ini hanya mencakup siswa SMK TI Labbaika kela X
di Samarinda Kecamtan Samarinda Seberang, untuk memperoleh inIormasi
yang lebih banyak dibutuhkan penelitian yang ruang lingkupnya lebih luas dari
penelitian ini.

You might also like