You are on page 1of 21

COBALAH UNTUK MERENUNG Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan.

Lakukan di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur. Atau di malam hari sesaat sebelum beranjak tidur. Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari berbagai jawaban. Dalam perenungan anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran anda yang bening. Selama berhari-hari anda disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran anda memerlukan istirahat. Tidak cukup hanya dengan tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketentraman batin. Pikiran yang digunakan itu bagaikan air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur semakin keruh air. Semakin cepat anda mengaduk semakin kencang pusaran. Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas. Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan anda mampu mendengar luruhnya partikel sabun. Kini anda mendapatkan air jernih tersisa di permukaan. Bukankah air yang jernih mampu meneruskan cahaya. Demikian halnya dengan pikiran anda yang bening. BERHENTILAH MENGELUH Pantaskah anda mengeluh? Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkeluh kesah? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda untuk membenahi segala sesuatunya. Apakah anda bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab anda? Janganlah kekuatan yang ada pada diri anda, terjungkal karena anda berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati anda. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena anda tidak tahu jawaban dari masalah anda tersebut. Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kamu. Ambillah sebuah nafas dalamdalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru. Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali. Jika demikian masihkan anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini? TAK ADA JALAN PINTAS Keberhasilan tak diperoleh begitu saja. Ia adalah buah dari pohon kerja keras yang berjuang untuk tumbuh. Jangan terlalu berharap pada kemujuran. Apakah kalian tahu apa itu kemujuran? Apakah kalian dapat mendatangkan kemujuran sesuai keinginan kalian? Padahal kita tahu, kita tak selalu mampu menjelaskan dari mana datangnya. Sadarilah bahwa segala sesuatu berjalan secara alami dan semestinya. Layaknya proses mendaki tangga, kalian melangkahkan kaki kalian melalui anak tangga satu per satu. Tak perlu repot-repot membuang waktu kalian untuk mencari jalan pintas, karena memang tak ada jalan pintas. Sesungguhnya kemudahan jalan pintas itu takkan pernah memberikan kepuasan sejati. Untuk apa kalian berhasil jika kalian tak merasa puas?

Hargailah setiap langkah kecil yang membawa anda maju. Janganlah melangkah dengan ketergesaan, karena ketergesaan adalah beban yang memberati langkah saja. Amatilah jalan lurus kalian. Tak peduli bergelombang maupun berbatu, selama kalian yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus. Ketahuilah, jalan yang tepat itu adalah jalan yang menuntun kalian menjadi diri kalian sendiri. PERTUNJUKKAN AKHIR Seorang pemain sirkus memasuki hutan untuk mencari anak ular yang akan dilatih bermain sirkus. Beberapa hari kemudian, ia menemukan beberapa anak ular dan mulai melatihnya. Mula-mula anak ular itu dibelitkan pada kakinya. Setelah ular itu menjadi besar dilatih untuk melakukan permainan yang lebih berbahaya, di antaranya membelit tubuh pelatihnya. Sesudah berhasil melatih ular itu dengan baik, pemain sirkus itu mulai mengadakan pertunjukkan untuk umum. Hari demi hari jumlah penontonnya semakin banyak. Uang yang diterimanya semakin besar. Suatu hari, permainan segera dimulai. Atraksi demi atraksi silih berganti. Semua penonton tidak putus-putusnya bertepuk tangan menyambut setiap pertunjukkan. Akhirnya, tibalah acara yang mendebarkan, yaitu permainan ular. Pemain sirkus memerintahkan ular itu untuk membelit tubuhnya. Seperti biasa, ular itu melakukan apa yang diperintahkan. Ia mulai melilitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh tuannya. Makin lama makin keras lilitannya. Pemain sirkus kesakitan. Oleh karena itu ia lalu memerintahkan agar ular itu melepaskan lilitannya, tetapi ia tidak taat. Sebaliknya ia semakin liar dan lilitannya semakin kuat. Para penonton menjadi panik, ketika jeritan yang sangat memilukan terdengar dari pemain sirkus itu, dan akhirnya ia terkulai mati. Renungan : Kadang-kadang dosa terlihat tidak membahayakan. Kita merasa tidak terganggu dan dapat mengendalikannya. Bahkan kita merasa bahwa kita sudah terlatih untuk mengatasinya. Tetapi pada kenyataanya, apabila dosa itu telah mulai melilit hidup kita, sukar dapat melepaskan diri lagi daripadanya. KESEIMBANGAN HIDUP Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri. Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah. "Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusankeputusan hebat di perusahaan kita?" Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".

Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?" Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya." Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis. Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua". "Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis". Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati". ==============================================

Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah. Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup. Selamat berjuang!
Sumber : andriewongso.com SEMANGKUK BAKSO Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel. "Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan," gerutunya dalam hati. "Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!" Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya. Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.

"Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam," sapa si tukang bakso. "Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang," jawabnya tersipu malu. "Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super enak." Putri pun segera duduk di dalam. Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, "Lho, kenapa menangis, neng?" tanya si abang. "Saya jadi ingat ibu saya, nang. Sebenarnya... hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang." "Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang ngasih makan tiap hari, dari neng bayi sampai segede ini, apa neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri neng, ntar nyesel lho." Putri seketika tersadar, "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?" Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Putri bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega, "Putri, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. Putri, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri. Putri pasti lapar kan? Ayo nikmati semua itu." "Ibu, maafkan Putri, Bu," Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang membuat Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya. =====================================================

Saat kita mendapat pertolongan atau menerima pemberian sekecil apapun dari orang lain, sering kali kita begitu senang dan selalu berterima kasih. Sayangnya, kadang kasih dan kepedulian tanpa syarat yang diberikan oleh orangtua dan saudara tidak tampak di mata kita. Seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi siap membantu, kapan pun. Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita memvonis, yang tidak sayanglah, yang tidak mengerti anak sendirilah, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri. Maka untuk itu, kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua, saudara, dan dengan masyarakat lainnya.
Sumber : andriewongso.com 5 EKOR MONYET Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-2. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda? Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-2 tersebut. Monyet A yang mula-2 mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-2 sampai akhirnya monyet A

menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula. Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-2 sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik. Hai, mengapa kami tidak boleh naik ? protes keduanya. Ada teman-2 yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh jelas monyet C. Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ? tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang d iinginkannya.. Renungan ================== Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini ?

Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka. Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur. Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya atau mungkin kalimat Kamu mau gagal kayak si X lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh. Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ? Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya. Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.

Nah, saya akan memberikan satu ilustrasi lagi. Saya akan membawa anda ke tahun 70-an. Apa yang akan anda lakukan, bila suatu hari ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata tebal, bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui anda dan berkata Saya punya suatu produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau gak pinjamin saya modal 100 dollar ? Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho. Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila. Berapa orang yang akan menjawab Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana anda, agar kita bisa sama-2 kaya ? Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada. Bagaimana kalau saya katakan bahwa mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia ? Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya . Dikelilingi orang type ABCD, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.

"Jangan biarkan orang lain membunuh impian anda. Maju terus, hadapi semua rintangan dan raih impian anda. "

KISAH WORTEL, TELUR, DAN KOPI Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru. Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkatakata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, Apa yang kau lihat, nak? "Wortel, telur, dan kopi jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, Apa arti semua ini, Ayah? Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa

cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. Kamu termasuk yang mana?, tanya ayahnya. Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi? Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu. Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?. Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.

Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri
KISAH 1001 KELERENG Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan. Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya. Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil Tom. Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya. Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat. Ia melanjutkan : Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku. Lalu mulailah ia menerangkan teori seribu kelereng nya. Begini Tom, suatu hari aku dudukduduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting.

Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini, sambungnya, dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati. Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya. Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu. Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah memberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi. Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi! Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan. Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan. Lho, ada apa ini?, tanyanya tersenyum. Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial, jawabku, Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng.

Dari setiap satu kelereng yang telah terbuang, apakah yang telah anda dapatkan ?
Apakah .. kesedihan keraguan kebosanan rasa marah putus asa hambatan permusuhan pesimis kegagalan ? ataukah . kebahagiaan kepercayaan antusias cinta kasih motivasi

peluang persahabatan optimis kesuksesan ?

Waktu akan berlalu dengan cepat. Tidak banyak kelereng yang tersisa dalam kantong anda saat ini. Gunakan secara bijak untuk memberikan kebahagiaan yang lebih baik bagi anda sendiri, keluarga, dan lingkungan anda.
THE WISDOM OF GIVING Suatu hari, seorang pengusaha di Hong Kong tanpa sengaja menjatuhkan sebuah logam senilai satu dolar ke dalam parit yang sempit dan dalam. Dengan gelisah, ia berusaha untuk mendapatkan kembali uang logamnya tersebut. Seorang tukang sapu jalan yang kebetulan lewat dan melihatnya, berusaha membantu. Tak lama kemudian, uang logam itu berhasil ditemukan kembali. Sang pengusaha begitu gembira. Ia mengantongi satu dolar tersebut dan mengeluarkan selembar uang seratus dolar dari dompetnya, lalu diberikannya kepada tukang sapu jalan itu. Sesaat tukang sapu jalan tertegun dan dengan penasaran ia bertanya, "Mengapa Anda lebih rela memberikan seratus dolar daripada kehilangan satu dolar di dalam selokan?" Sang pengusaha tersenyum dan menjawab, "Bila uang satu dolar ini terjatuh ke dalam selokan maka saya akan kehilangan satu dolar ini untuk selamanya! Tapi bila saya memberi seratus dolar pada Anda, saya tahu bahwa seratus dolar saya masih berada di pasar peredaran uang, dan itu berarti saya bisa mendapatkan kembali uang saya. Mungkin dua kali, sepuluh kali, bahkan seratus kali lipat." Sahabat yang luar biasa! Bila kita ingin memberi berkat kepada orang lain, berarti kita juga harus memulainya dari memberi. Ketika kita memberi, berarti kita memiliki kemampuan, kemauan, ketulusan, keikhlasan, dan rasa syukur. "Apa yang bisa kita berikan agar dunia ini bisa menjadi lebih indah, aman, damai, dan mampu menyejahterakan banyak orang?" Apakah Anda takut untuk memberi? Salam Sukses Luar Biasa!

ANDA ADALAH APA YANG ANDA PIKIRKAN Dikisahkan, seorang ibu muda memiliki 2 orang putra. Sayangnya si putra bungsu mengalami pertumbuhan kemampuan berpikir yang lamban, tidak memiliki kecerdasan seperti sang kakak. Jadilah dia anak yang pemalu, rendah diri dan sering dilecehkan oleh teman2 di sekolahnya. Tugas sebagai ibu merangkap tulang punggung keluarga, membuatnya kelelahan, sehingga kelambanan si bungsu pun sering menjadi sasaran kemarahan dan kejengkelannya. Kata-kata kasar, seperti: "dasar anak bodoh" dan sejenisnya seolah menjadi santapan sehari-hari buat si bungsu. Ucapan sang ibu maupun ejekan dari teman-teman, meyakinkan si bungsu bahwa dirinya anak

yang menyusahkan dan memalukan keluarganya. Kekecewaan terhadap diri sendiri tercermin pada kegiatan yang dilakukan dari hari ke hari. Setiap bangun pagi, saat menatap wajah sendiri dari pantulan kaca cermin, dia memulai kegiatan dengan menyapa diri yang ada di cermin sambil berucap lirih dan sedih, "Si bodoh sedang mencuci muka", "Si bodoh mulai menyikat gigi," "Si bodoh lagi mandi," "Si bodoh berangkat ke sekolah," dan seterusnya. Waktu terus berjalan ... Diceritakan, sebagai warga negara dewasa, ada wajib militer yang harus dijalani. Maka, si putra bungsu ini pun mendaftar dan mulai mengikuti berbagai tes: tes kesehatan, tes kemampuan fisik, dan tes yang lain. Saat hari pengumuman, dia dipanggil menghadap ke dewan penguji. "Ah... Aku si bodoh, bisakah lolos tes kali ini?" katanya dalam hati, sambil memasuki ruangan dengan kepala tertunduk. Sungguh tidak diduga sama sekali, hasil tesnya ternyata mendapat pujian tertinggi dari dewan penguji. "Selamat anak muda! Hasil tes Anda luar biasa!! Anda sungguh pemuda yang hebat dan berbakat." Mendapat pujian seperti itu, dia seolah tidak mempercayai telinganya sendiri. Kata-kata dewan penguji adalah penemuan sisi baru dirinya yang tidak diketahui sebelumnya. Suara itu terus bergema di pikirannya, menumbuhkan kebanggaan, memotivasi setiap sikap dan tindakannya yang mencerminkan bahwa dirinya orang hebat dan luar biasa. Mulailah siklus hariannya berubah, "Aku, orang hebat sedang mandi," "Si hebat mencuci muka," "Pemuda berbakat lagi mengosok gigi," dan seterusnya. Kepercayaan diri dan citra dirinya meningkat luar biasa. Hingga 20 tahun kemudian, si bungsu membuktikan dirinya sebagai salah seorang pengusaha sukses yang disegani, dihormati, dan menerima banyak penghargaan. NETTER YANG LUAR BIASA! Pola pikir dan keyakinan adalah kekuatan di belakang sistem sukses yang ada di dalam diri kita. Apapun yang kita bayangkan dan kita yakini terus menerus dalam benak kita, pada akhirnya akan terwujud dalam kenyataan. Itulah hukum pikiran universal yang berlaku. Kalau kita selalu berkata: "Mana mungkin aku bisa sukses?", "Aku sulit berhasil," maka kecenderungan sikap mental seperti itu akan disusul oleh kenyataan berupa kegagalan. Sebaliknya kalau kita berkata pada diri sendiri, "Aku bisa sukses, "Aku mampu," besar kemungkinan kita akan berusaha keras dengan berbagai cara sehingga kesuksesan bisa diraih persis seperti yang diyakini dan kita pikirkan. Jadi tepat sekali ungkapan yang mengatakan YOU ARE WHAT YOU THINK. Anda adalah seperti apa yang Anda pikirkan! Mari, miliki citra diri yang sehat! Miliki keyakinan diri yang mantap! Salam sukses luar biasa!! KISAH MONYET DAN KUDA Alkisah, di tepi sebuah hutan, ada sekawanan monyet melihat pasukan berkuda melintas di depan mereka. Menyaksikan kegagahan para prajurit berkendara di atas pelana kuda, seekor monyet pun menyombongkan diri bahwa menunggang kuda itu masalah mudah! Untuk membuktikan perkataannya, saat pasukan berkuda istirahat, si monyet mengendap-endap mendekati seekor kuda di sana. Hup! Dengan lincah, si monyet naik ke atas punggung kuda.

Kuda yang merasakan hentakan berat di atas punggungnya, terkejut. Ia juga merasa kesakitan karena tarikan erat pada surainya. Maka, ia pun segera meringkik, berlari kencang, sambil menggoyangkan liar badannya ke kiri dan ke kanan. Monyet yang tidak bisa mempertahankan keseimbangan badannya, terpelanting dan jatuh ke tanah dengan keras. Hewan-hewan lain di hutan, ramai menertawakan kebodohan si monyet. Monyet pun tertunduk malu sambil menahan rasa sakit yang menjalari tubuhnya. Ternyata menunggang kuda tidak semudah yang ia kira! Katanya, "Kapok deh. Cukup sekali saja aku menunggang kuda! Ternyata tidak sehebat dan seenak yang aku bayangkan. Memang sudah menjadi nasibku, aku tidak akan menunggang kuda lagi seumur hidupku. Aku tidak mau mengulangi lagi kesalahan yang sama." Saat itu, monyet yang tertua di kelompoknya menjawab, "Jatuh memang menyakitkan, tetapi bukan berarti di kemudian hari kamu tidak akan jatuh lagi, entah dari pohon dan darimana pun. Yang perlu ketahui dan dipelajari adalah mengapa kamu jatuh? Jika kita mau belajar untuk tahu kenapa bisa jatuh, maka kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari." Pembaca yang budiman, Manusia semasa kecil dan mulai belajar berjalan, tidak peduli berapa kali kita terjatuh, mungkin sakit dan menangis, tetapi secara alami pasti akan bangkit lagi. Melalui proses jatuh bangun, akhirnya manusia bisa berjalan dan berlari seperti sekarang. Sayangnya justru setelah dewasa, manusia yang sudah jauh lebih pandai, saat mengalami jatuh/ gagal walaupun tanpa rasa sakit, begitu takut untuk bangkit kembali. Selagi masih muda kita perlu belajar mengenal lebih dekat sifat kegagalan. Bagi saya sendiri, kegagalan adalah vitamin kesuksesan, tidak ada orang besar di dunia ini yang bisa sukses tanpa mengalami kegagalan! Orang-orang sukses mampu mengetahui mengapa mereka gagal, sekaligus siap memperbaiki dan berani berjuang lagi demi mensukseskan apa yang menjadi cita-cita besar mereka.

Mari, jangan takut gagal! Pelajari dan ketahui mengapa kita gagal. Dapatkan jawabannya dan tetapkan target cari cara yang paling efektif, siap menjadi pemenang sejati.
TIPS SUKSES ALA SOCRATES Socrates (469-399 BC) adalah seorang filsuf Yunani. Ia dikenal luas memiliki kearifan dan kecerdasan luar biasa. Tak mengherankan jika banyak sekali pemuda pada masa itu ingin menimba ilmu darinya, entah tentang bisnis, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Salah seorang pemuda di antaranya dijanjikan bertemu pada pagi hari di pantai. Sebelumnya pemuda tersebut sudah mengutarakan kepada Socrates tentang keinginannya untuk belajar tentang bagaimana meraih kesuksesan. Mereka pun bertemu di tempat yang sudah mereka sepakati. Socrates langsung memerintahkan pemuda itu masuk ke laut sampai air laut menenggelamkan tubuh mereka sebatas leher. Tanpa memberi komando, tiba-tiba Socrates menenggelamkan kepala pemuda tersebut. Dengan sekuat tenaga pemuda itu berjuang agar kembali ke permukaan. Setelah melihat pemuda itu hampir pingsan, Socrates baru mengangkatkan kepala pemuda itu. Begitu muncul di permukaan air, pemuda itu langsung menarik nafas kuat-kuat untuk mengisi paruparunya dengan udara. Socrates lalu bertanya kepada pemuda itu, "Sewaktu di dalam air, apa yang paling kamu butuhkan?"

"Udara," jawab pemuda itu singkat sambil terengah-engah. "Itulah rahasia kesuksesan. Jika kamu ingin sukses, harus berjuang seperti kamu membutuhkan udara di dalam air. Kamu pasti sukses!" kata Socrates penuh makna sembari meninggalkan pemuda itu. Pembaca yang Bijaksana! Sebetulnya di antara faktor-faktor terpenting untuk meraih kesuksesan, yang paling utama adalah kemauan keras untuk berbuat sesuatu. Siapapun orangnya, berpeluang menjadi orang sukses (meskipun latar belakang pendidikan atau masa lalu seseorang tentu saja membuat peluang menjadi lebih besar). Dengan kemauan yang keras, setiap orang dapat sukses di manapun dan di bidang apapun. Banyak sekali peristiwa besar dunia di sepanjang lintasan sejarah, dan itu hanya mungkin lahir dari kemauan yang besar. "Manusia tidak pernah kekurangan kekuatan, tetapi kurang kemauan," begitu Victor Hugo (salah seorang pujangga terbesar Perancis, pada abad ke-19). Salah satu contohnya adalah Tirto Utomo yang dulu ditertawakan karena menjual air mineral dalam kemasan. Berkat kemauan keras dan perjuangannya, kini usahanya menggurita seiring dengan semakin populernya air mineral dalam kemasan. Sukses sangat ditentukan oleh kuatnya kemauan dari dalam diri sendiri untuk belajar dan bekerja keras, dan meningkatkan kualitas diri. Tantangan atau kendala apapun berusaha diatasi dengan memberikan yang terbaik dan menjalani dengan sungguh-sungguh. "Kekuatan seseorang bukan datang dari kapasitas fisiknya, tetapi dari kemauan yang sungguhsungguh," tegas Mahatma Gandhi. CERDAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api. Jalur yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA), sementara jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainnya bermain di jalur KA yang masih aktif. Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi! Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain? Namun hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di jalur yang seharusnya? Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil... ........ Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yang sama karena dengan menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional.

Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang aman? Di samping itu, dia harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya. Dilema semacam ini terjadi di sekitar kita setiap hari. Di kantor, di masyarakat, di dunia politik dan terutama dalam kehidupan demokrasi, pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Tidak peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut. Dalam cerita di atas, nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama temantemannya di jalur KA yang berbahaya bisa jadi telah dikesampingkan. Dan bahkan mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut. Seorang teman yang membaca cerita ini berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif. Mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat. Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas karena dia tidak pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut. Di samping itu, alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa penumpang di kereta tersebut. Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh dengan keputusan sulit yang harus dibuat. Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar.

"Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak selalu populer dan sesuatu yang populer tidak selalu benar".
MENDOBRAK DIRI SENDIRI Batasan, kadang hanya kita sendiri yang menciptakan. Karena itu, butuh keberanian, tekad, dan kematangan diri untuk mendobrak dan menciptakan kesuksesan demi kesuksesan sejati! Setiap kali menghadapi tantangan dan cobaan, sebenarnya kita sedang dipersiapkan untuk menjadi insan luar biasa yang mampu menjadi pemenang-pemenang sejati kehidupan. Pepatah Tiongkok kuno mengatakan: zi wo tu po (mendobrak diri sendiri)! Maka sebenarnya setiap insan tercipta dengan segala macam potensi untuk mengatasi berbagai halangan & rintangan. Hanya saja, adalah pilihan bagi kita, untuk mau selalu "mendobrak", atau sekadar menerima kondisi kenyamanan yang telah diterima. Manusia pada dasarnya punya hawa nafsu yang membuatnya tak pernah puas. Jika dilihat dari sisi positif, sebenarnya sifat tak pernah puas ini justru akan mendorong orang menuju pada target yang selalu diperbarui. Sehingga, selalu ada kekuatan dan "daya dobrak" yang akan mengangkat derajat seseorang menuju pada level lebih tinggi yang terus diperbaiki. Namun sebaliknya, jika ia langsung berpuas diri saat menerima hasil yang telah diraih-kemudian bertahan di zona nyaman tersebut-bisa jadi ia hanya akan jadi "katak dalam tempurung" yang tak tahu dunianya sendiri. Takut gagal sebelum memulai, takut ditolak sebelum presentasi, takut jatuh sebelum berusaha. Semua itu memang mungkin terjadi. Ketakutan itu memang bisa saja nyata. Tapi, tanpa mencoba, kita tak pernah tahu, ada hal apa di balik ketakutan itu jika berhasil kita terobos. Karena itu, sebenarnya, keberanian untuk mendobrak diri sendiri harus kita miliki. Sebab, sebagai

manusia, kita diberikan berjuta potensi oleh Yang Maha Kuasa. Adalah tanggung jawab kita untuk memilih, potensi apa yang patut kita kedepankan agar mampu meraih prestasi demi prestasi. Atau, kita hanya berhenti pada satu titik dan kemudian menunggu mati. Mari, dengan sikap & semangat mendobrak diri, kita maksimalkan segala potensi untuk mencapai prestasi! Untuk itu, kita harus mau membayar lebih. Dengan berjuang lebih keras, bekerja lebih giat, berkarya lebih rajin pada titik di mana kita memiliki kemampuan. Berbekal kemauan kuat dan kekayaan mental, kita wujudkan rasa syukur atas karunia Tuhan, dengan memaksimalkan segala potensi yang telah diberikan-Nya. Sehingga, dengan semangat tersebut, saat sukses diraih, akan segera disusul sukses lain yang lebih tinggi. Begitu seterusnya hingga batasan itu berhenti pada titik ajal, sehingga kita bisa meninggalkan dunia ini dengan penuh arti. Salam Sukses Luar Biasa! GUNAKAN RASA SAKITMU SEBAGAI BAHAN BAKAR Penulis Amerika keturunan Afro Amerika-Jerman ini meraih dua kali penghargaan Pulitzer bidang drama untuk tahun 1987 dan 1990. Ia juga dikenal sebagai aktor Broadway. Meskipun tampak gemilang, perjalanan hidupnya terbilang sulit. Ia lahir di Pennsylvania, AS, pada 27 April 1945 sebagai anak ke-4 dari enam bersaudara dari ayah imigran Jerman Frederick August Kittel yang merupakan pengusaha roti dan ibu seorang Afro Amerika, Daisy Wilson, seorang tukang cuci. Pada masa kecilnya ia hanya dibesarkan ibunya karena ayahnya nyaris tak pernah pulang bahkan kemudian kedua orangtuanya bercerai. Karena itu ketika mulai sekolah ia menggunakan nama ibunya di belakang namanya, August Wilson. August Wilson menjalani pendidikan di Central Catholic High School mulai tahun 1959. Bersekolah di sana tak menyenangkannya karena ia satu-satunya orang kulit hitam sehingga menjadi bulanbulanan murid-murid lain. Lalu ia pindah ke Connelley Vocational High School, namun kurikulumnya tak menantangnya. Lalu pindah lagi ke Gladstone High School. Di sini pun ia mendapat masalah. Ketika ia menulis paper berjudul Napoelan I of France ia dituduh gurunya menyadur cerita itu. Ia pun keluar. Alih-alih memberitahu ibunya kalau ia sudah keluar sekolah, ia justru bekerja serabutan. Saat itu usianya 16 tahun. Ternyata pekerjaan itu memberinya kesempatan bertemu dengan orang-orang dari berbagai kalangan yang memperkaya karakternya. Kegagalan sekolah tak menghentikannya untuk terus belajar. Untuk menambah pengetahuannya, ia banyak membaca di perpustakaan. Ia mengunjungi perpustakaan secara berkala. Ia pelajari karyakarya penulis Afro Amerika. Dari sanalah timbul keinginannya untuk menjadi penulis. Meski ibunya menginginkannya jadi lawyer, ia tak bisa memenuhinya. Ia kemudian dikenal sebagai dramawan Broadway. Dan sebagai imbalan ketekunannya, August Wilson meraih dua kali penghargaan Pulitzer (penghargaan prestisius; tertinggi di dunia untuk bidang sastra, seni) kategori drama pada tahun 1987 dan 1990. August meninggal pada 2 Oktober 2005.

"Hadapilah sisi gelap hidupmu dan berusahalah mengusirnya dengan penerangan dan pengampunan. Keinginanmu bergulat dengan setan akan membuat malaikat bernyanyi. Gunakan rasa sakitmu sebagai bahan bakar, sebagai pengingat kekuatanmu." Itulah kata-kata yang paling populer darinya, gambaran pengalamannya menghadapi hidup berat namun berhasil mengalahkannya.
BRAILLE WITHOUT BORDER

Ketika usianya 2 tahun, orangtua Sabriye Tenberken menemukan kenyataan bahwa penglihatan anaknya pelan-pelan berkurang. Kemampuan melihat anak perempuan ini terus memburuk. Dan mereka tahu, suatu saat anaknya pasti akan buta oleh suatu penyakit yang mereka tak tahu. Sebelum penglihatannya benar-benar hilang kedua orangtuanya mengajak Sabriye pergi ke museum, bertamasya ke sejumlah tempat yang dipenuhi aneka warna, dan sebagainya. Maksud orangtuanya, agar ia bisa menyimpan memorinya dengan begitu indah. Saat usianya menginjak 13 tahun Sabriye benar-benar mengalami kebutaan. Tetapi, "Saya punya banyak rekaman visual yang tersimpan di kepala," katanya suatu ketika. Sabriye yang lahir di Cologne, Jerman tahun 1970, sekolah di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk kalangan tunanetra. Meski begitu sekolahnya mengajarkan hidup normal bagi para muridnya. Misalnya, diajarkan juga bagaimana mengendarai kuda, bermain ski, cross-country, kayak, dan sebagainya. Tentu saja sebatas yang aman bagi mereka. Suatu kali ia mengunjungi Nepal bersama ibunya. Dari sana ia mengunjungi Tibet untuk beberapa saat. Meski sebentar saat di Tibet ia menemukan kenyataan bahwa orang buta di sana, menurutnya, diperlakukan seperti orang terkutuk, diasingkan seperti penderita lepra. Mereka tak disediakan tempat belajar, hidupnya terkurung di dalam kamar, sendirian, tanpa pendidikan, tanpa hiburan, dan tanpa pelatihan keterampilan tertentu. Pengalaman singkat itu begitu membekas di hatinya dan membangkitkan keinginan luar biasa untuk mengajar anak-anak buta Tibet. Ia berharap, anak-anak buta di Tibet juga suatu saat kelak bisa memiliki kehidupan penuh, tidak malu atau merasa cacat. Mereka seharusnya bisa hidup sepenuhnya seperti dirinya. Setelah lulus SMA Sabriye melanjutkan sekolah ke Bonn University dan mengambil bidang studi tentang kebudayaan Asia Tengah. Ia juga belajar kebudayaan bangsa Mongol, China modern, dan Tibet, terutama sosiologi dan filosofinya. Ia belajar bahasa Tibet karena keinginan kuatnya pergi ke sana lagi. Di universitasdi program tersebut dialah satu-satunya yang buta. Dan karena itu ia merasa kesulitan mencari literatur tentang Tibet yang sudah ditulis dalam tulisan Braille. Untuk itu ia harus bekerja keras membuat sistem sendiri dalam tulisan Braille. Tak hanya itu, ia juga menggagas membuat tulisan Braille dalam tulisan Tibet. Sistem Braille untuk tulisan Tibet ini selesai ia buat pada tahun 1992. Tahun 1997 ia sendirian pergi ke Tibet untuk melakukan observasi kira-kira apa yang harus ia lakukan untuk mewujudkan niatnya itu. Tahun 1998 ketika ia kembali ke Tibet ia mendirikan pusat pendidikan untuk orang buta di Lhasa, ibukota Tibet. Pusat pendidikan ini diawali dengan lima orang anak tunanetra dan Sabriye sendiri yang mengajar. Namun lama-lama ia bisa mendidik muridmuridnya untuk kemudian jadi guru di sana. Kegiatan itu bukan tanpa rintangan. Pada awalnya ia dianggap mengambil keuntungan dari orang-orang buta di Tibet. Namun lama-lama orang memahami bahwa apa yang dilakukannya hanya karena ingin membuat orang buta di Tibet menjalani hidup lebih layak. Kini Sabriye tak hanya menggagas pendidikan kaum buta di Tibet tapi juga di seluruh dunia. Apalagi setelah ia mendirikan lembaga bernama Braille Without Borders pada tahun 2002. AZIE TAYLOR MORTON Alkisah, pada suatu hari yang cerah, seorang wanita berkedudukan penting datang ke sebuah kampus kecil di daerah California Selatan, AS, untuk memberikan ceramah kepada para mahasiswa.

Aula kampus dipenuhi mahasiswa yang penuh semangat karena mereka akan mendapat kesempatan mendengarkan pidato dari seseorang yang sangat terkenal di bidangnya. Setelah Gubernur selesai menyampaikan kata sambutannya, si pembicara maju mendekati mikrofon, memandang khalayak pendengarnya dari kiri, ke kanan, dan mulai berbicara. "Saya dilahirkan oleh seorang ibu yang tidak dapat mendengar dan tidak dapat bicara, alias tunawicara dan tunarungu. Saya tidak tahu siapa ayah saya, apakah dia masih hidup atau sudah meninggal. Ia memperkosa ibu saya, jadi saya adalah anak yang tidak direncanakan. Saya dan ibu miskin sekali, sehingga pekerjaan pertama yang saya geluti adalah buruh kasar di pertanian kapas. Saya membenci keadaan saya, dan saya bahkan pernah merasa kecewa terhadap Tuhan. Saat itu saya belum mengerti, untuk apa saya hadir di dunia ini. Saya merasa tidak berguna." Para pendengar tertegun. "Tapi suatu hari saya menyadari, tidak ada sesuatu pun yang akan tetap sama jika kita tidak menghendaki begitu," dia melanjutkan. " Suara hati saya mengatakan, Kamu dapat memilih: mau tetap seperti ini atau mau keluar dari perasaan tidak berguna ini. Pilihan ada di tanganmu!' Jadi saya mulai bekerja dengan giat untuk mencari uang demi membiayai sekolah dan ibu saya. Saya terus bekerja keras dengan tekad baja dan akhirnya bisa meraih kesuksesan!" "Yang harus dilakukan kita semua adalah," dia menambahkan dengan suara tegas, "Mengubah keadaan yang mendatangkan ketidakbahagiaan atau ketidakpuasan dengan menjawab pertanyaan: Saya ingin keadaan ini menjadi seperti apa?' Lalu kita harus bekerja sendiri untuk mewujudkannya!"

Kemudian, sebuah senyuman cantik mengembang ketika dia berkata, "Nama saya Azie Taylor Morton. Saya sekarang berdiri di sini sebagai Menteri Keuangan Amerika Serikat." ___

Azie Taylor Morton (1936-2003) adalah Menteri Keuangan Amerika Serikat pada periode 1977-1981, di bawah pemerintahan Presiden AS ke-39, James Earl "Jimmy" Carter, Jr.
KATHRYN STOCKETT - 60 KALI DITOLAK, TERNYATA NOVELNYA JADI BEST-SELLER Jika Anda penulis dan merasa hasil karya Anda bagus tapi tak satu pun penerbit mau menerbitkannya, tak perlu cemas. Mungkin buku Anda bakal jadi best-seller di kemudian hari. Banyak cerita, penulis novel yang berkali-kali ditolak penerbit, begitu ada yang mau menerbitkan, novel itu jadi best-seller. Yang paling fenomenal adalah serial novel Harry Potter, karya JK Rowling. Sebelum diterbitkan, Rowling mengalami penolakan dari 14 penerbit. Kita tahu sekarang bagaimana nasib novel Harry Potter yang laris luar biasa. Selain JK Rowling masing banyak yang mengalami hal yang sama. Novelis John Grisham mengalami penolakan 45 kali sebelum novel pertamanya, A Time to Kill diterbitkan. Baru-baru ini kisah penolakan seperti itu yang dikemukakan penulis Kathryn Stockett yang novelnya, The Help, terjual lebih dari 5 juta kopi hingga tahun ini. The Help diterbitkan tahun 2009. Stockett memulai menulis novel itu pada tahun 2001. Novel The Help selesai tahun 2006. Ia kemudian menawarkan naskahnya ke sejumlah penerbit melalui agen. Ternyata tawaran pertama ditolak. Ia mencoba merevisi dan beberapa bulan kemudian menawarkannya lagi pada beberapa agen lain. Hasilnya, masih ditolak. "Setidaknya ada 15 yang menolak," katanya. Ia coba bertanya pada teman-temannya kira-kira apa yang membuat novel yang bercerita tentang pembantu kulit hitam di keluarga kulit putih tahun 1960-an ini tak menarik. Kebanyakan

menghibur dan memintanya menulis novel lain. Padahal, menurut Stockett, ia tak akan membuat novel berikut kalau The Help belum diterbitkan. Setelah itu ia mencoba menawarkannya lagi pada sejumlah agen. Namun masih saja ditolak. Itu berarti ia sudah mendapat 40 kali penolakan. Penasaran dengan penolakan-penolakan itu, ia kemudian mengikuti sejumlah simposium yang diikuti beberapa penulis sukses dan mencari tahu apa rahasia sukses mereka. "Tetap berjuang, jangan menyerah. Saya saja ditolak 14 kali sebelum novel saya diterbitkan," kata penulis itu. Stockett malah mencibir pada dirinya sendiri. Sebanyak 14 kali penolakan itulah yang wajar, padahal ia mendapat 40 kali penolakan? Namun ia tetap bertahan, ia harus terus bejuang. Memperbaikinya kalau perlu dan mencari agen atau penerbit baru yang mungkin bersedia menerbitkannya. Atas kengototan itu teman-temannya sudah memberinya nasihat agar tak perlu bergantung pada novel itu. Namun Stockett tetap yakin, The Help novel yang bagus dan layak diterbitkan. Ia kemudian memperbaikinya di sana-sini. Begitu sibuknya dengan draft buku itu, sampai-sampai menjelang kelahiran anak pertamanya ia masih memegang draft. Ketika didorong menuju tempat persalinan, seorang perawat memintanya untuk tidak terus menerus membaca. Dan dengan menyesal akhirnya draft itu ia serahkan ke sang suami. Lima hari setelah kelahiran anaknya, Stockett menginap di hotel dan langsung mengetik untuk memperbaiki The Help. Setelah itu ia menawarkan novel itu ke sejumlah agen. "Akhirnya saya mendapat penolakan yang ke-60," katanya. Namun tawarannya yang ke-61 mendapat respon baik. Agen yang bernama Susan Ramer, bersedia menawarkan The Help ke penerbit Amy Einhorn Books. Tahun 2009 akhirnya novel itu terbit dan menjadi novel best-seller di Amerika. "Novel itu terbit setelah melalui proses lima tahun menulis, tiga setengah tahun mengalami 60 penolakan," katanya. "Karena itu, jangan malu menerima penolakan apakah itu naskah buku, lagu, lukisan, karya tari, dan sebagainya. Jangan biarkan hasil karya itu terkunci di peti mati karena hal itu tak akan menjadikan apa-apa. Lebih baik berikan pada obsesi Anda," katanya memberi nasihat. Nasihat yang luar biasa! ARTHUR ASHE - PENCETAK SEJARAH WIMBLEDON Petenis Serbia Novak Djokovic baru saja membuat sejarah buat dirinya dan negaranya (Serbia) setelah menjuarai turnamen seri grand slam tertua Wimbledon. Selain meraih juara ia juga mengukuhkan dirinya menjadi petenis nomor satu dunia per 4 Juli kemarin. Banyak sejarah dibuat di Wimbledon. Namun prestasi yang diraih Arthur Ashe memiliki arti tersendiri. Petenis kelahiran 10 Juli 1943 ini menjadi petenis kulit hitam pertama yang menjuarai Wimbledon pada 5 Juli 1975 mengalahkan juara bertahan yang flamboyan, Jimmy Connors. Di arena tenis sekelas grand slam, kehadiran petenis berkulit hitam memang masih jarang. Bahkan jika digabung antara petenis laki-laki dan perempuan jumlahnya tak sampai sepuluh (termasuk generasi Venus dan Serena Williams). Karena itu kehadiran mereka kerap menjadi perhatian. Arthur Ashe Sebagai pionir adalah Althea Gibson, petenis AS yang menjadi petenis berkulit hitam pertama berlaga di US Open pada tahun 1950. Tahun 1956, ia menjadi petenis berkulit hitam pertama yang meraih juara grand slam saat menjuarai Perancis Terbuka.

Setelah itu, lahir penerusnya yang tak lain adalah Ashe. Ashe benar-benar menjadi penerus andal Gibson setelah pada tahun 1968 menjadi juara US Open. Bahkan ia masih meneruskan kiprahnya dengan gemilang setelah pada tahun 1970 menjuarai Australia Open. Tahun 1975, ia melengkapinya dengan menjuarai Wimbledon. Kiprahnya di tenis masih terus berlangsung hingga tahun 1980-an ketika ia menjadi kapten tim Piala Davis AS. Karena itu nama Ashe sudah menjadi legenda di AS dan kebanggaan warga kulit hitam. Ashe lahir dari ayah Arthur Ashe Sr dan ibu Mattie Cordell Cunningham Ashe. Ia mulai belajar tenis ketika di SMA Maggie L Walker. Namun karena kecapaian harus berkeliling mengikuti turnamen, ia pindah ke Sumner High School. Bakat tenisnya makin terlihat setelah kuliah di University of California Los Angeles (UCLA) tahun 1963. Tahun 1965 ia berhasil mengharumkan nama universitasnya setelah menjuarai National Collegiate Athletic Association (NCAA). Tahun 1968 ia menjuarai kejuaraan tenis amatir AS, the United States Amateur Championships. Pada tahun ini pula ia menjuarai US Open setelah lima kejuaraan amatir di AS digabung menjadi US Open. Tahun 1969, ia beralih menjadi petenis profesional (ia bahkan menjadi penggagas asosiasi petenis profesional /ATP yang baru terbentuk pada tahun 1972). Tak perlu lama setelah itu, ia menjuarai Australia Open tahun 1970. Selanjutnya, karier tenisnya makin menanjak.Hingga kini, jika mengurut petenis profesional berkulit hitam, nama Arthur Ashe tak akan pernah ketinggalan karena pencetak sejarahnya. Luar biasa!! MICHELLE YEOH - TOMORROW NEVER DIES Kadang-kadang kecelakaan mengakhiri keinginan yang begitu didamba sejak lama, lalu menyisakan pilihan yang sulit: menekuni apa yang ada, kendati tak begitu disukai. Pengalaman Michelle Yeoh salah satunya. Nama asli perempuan yang lahir di Ipoh, Malaysia ini adalah Yeoh Choo Kheng. Pada masa kecil ia bercita-cita menjadi balerina. Sayangnya ketika usianya menginjak 16 tahun ia mengalami kecelakaan. Kecelakaan itu membuat karier menarinya berantakan, karena ia mengalami cedera tulang belakang yang serius. Setelah itu ia harus mengubur dalam-dalam cita-citanya dan menekuni studinya di bidang hukum. Sambil belajar, pada tahun 1983 ia mencoba ikut pemilihan Miss Malaysia. Ternyata ia terpilih menjadi pemenang. Keberhasilan itu tak berhenti sampai di sana. Ia kemudian diajak membintangi film layar lebar. Bahkan bintang film Hong Kong yang terkenal, Jackie Chan, tertarik mengajaknya bermain film bersama. Michelle Yeoh telah bermain di beberapa film besar produksi Hong Kong. Bahkan ia juga ikut terlibat dalam film Hollywood besar seperti serial James Bond (Tomorrow Never Dies) bersama Pierce Brosnan. Dan Michelle adalah salah satu bintang Asia yang diperhitungkan di percaturan film dunia, termasuk Hollywood. Mungkin tanpa kecelakaan itu ia tak punya kesempatan untuk mengeksplorasi bakat lainnya di dunia akting. Ternyata ketika satu bakat terhambat ia bisa merajut bakat lain yang lebih baik. Selalu ada kesempatan untuk orang yang mau maju. "Tomorrow never dies," katanya, menyebut salah satu judul filmnya sekaligus slogan motivasi dirinya. Luar biasa! FRIEDRICH ENGL - 1 ONS ACTION LEBIH BERHARGA DARI 1 TON TEORI Pencemaran laut oleh tumpahan minyak mentah selalu mengkhawatirkan. Jika tak cepat ditangani, tumpahan akan menyebar ke mana-mana. Karena bahaya besar ini, Presiden AS Barack

Obama sampai menunda kedatangannya ke Indonesia pada tahun lalu. Pada saat itu tumpahan minyak di Teluk Meksiko mencapai 800.000 liter per harinya. Kecelakaan seperti ini sebenarnya hampir terjadi di seluruh penjuru dunia. Di luar tim penanganan bencana yang umumnya pemerintah atau perusahaan minyak, tak banyak yang bisa dilakukan orang lain kecuali mengungkapkan keprihatinannya di berbagai media. Itu juga yang dilakukan pengusaha asal Austria, Friedrich Engl, ketika meninjau kebocoran ladang minyak Teluk Contance yang terletak di perbatasan Austria, Swiss, dan Jerman pada tahun 1985. Namun setelah itu Engl berpikir keras mencari solusi. Engl, selain pengusaha, yang juga ilmuwan kimia itu,tak hanya berwacana. Ia terjun sendiri melakukan riset. Idenya adalah membuat bahan pembersih minyak dengan menggunakan kain yang mungkin kelak bisa bermanfaat untuk mengatasi tumpahan minyak. Ini memang ide kecil jika dikaitkan dengan tumpahan minyak yang dilihatnya. Bahkan tak akan mengatasi pencemaran minyak yang melanda laut luas. Namun ia yakin, sekecil apa pun sebuah upaya, punya makna yang besar. "Satu ons action lebih berharga ketimbang satu ton teori," ujarnya. Engl lalu memulai action-nya dengan melakukan penelitian pada tahun 1985. Ia membuat bahan pembersihan dengan bahan dasar serat kain. Tak mudah melakukannya sampai-sampai ia sendiri harus menghabiskan waktu sampai lima tahun. Akhirnya terciptalah kain yang bisa menyerap minyak tanpa perlu menggunakan air. Kendati tak mudah menerapkannya di lautan untuk mengatasi pencemaran minyak, anak Engl, Johannes Engl, justru melihat manfaat lain. Johannes yang bekerja di restoran memiliki ide membuat sarung tangan dari bahan kain itu dan bermaksud memasarkannya untuk industri pangan seperti restoran atau pabrik-pabrik makanan lain yang sering bermasalah dengan minyak dan lemak. Pada tahun 1990, Johannes meminta ibunya dan seorang teman ibunya menjahitkan puluhan sarung tangan pembersih dari kain ciptaan ayahnya. Ia sendirimenjualnya secara door-to-door. Hari pertama Johannes bisa menjual tujuh sarung tangan dan itu membuatnya senang dan makin semangat. Ini makin meyakinkannya bahwa kain yang dibuat ayahnya punya prospek bagus. Hari demi hari jumlah sarung tangan pembersih yang terjual makin banyak. Johannes mulai memikirkan untuk membuat pabriknya. Pada tahun 1991 ia mendirikan Produktionsgesellschaft mbH, perusahaan pembuat sarung tangan penyerap minyak yang kemudian ia beri nama Enjo. Enjo memang penemuan yang fenomenal. Produk ini adalah produk yang unik. Namun seperti Johannes bilang, Enjo tak bisa menjual dirinya sendiri. Perlu kepiawaian para pemasar dan konsultan untuk menjelaskan kehebatan Enjo pada para calon pemakainya. Enjo lalu dipasarkan dengan sistem direct selling. Kini Enjo cukup populer sebagai inovasi alat pembersih yang ramah lingkungan, yang memiliki banyak variasi produk. Karena itu, jangan anggap enteng upaya kecil untuk mengatasi masalah besar, karena meski nilainya kecil, suatu upaya tetap merupakan aksi mengatasi masalah! ____________ RESEP SUKSES BRIAN TRACY "Genius is 99% prespiration & 1% inspiration. Kecerdasan adalah 99% usaha dan 1% inspirasi." [Thomas Alfa Edison] Brian Tracy merupakan tokoh motivator ternama di dunia. Ide-ide inspiratif darinya telah memotivasi jutaan manusia di dunia. Salah satu ide inspiratif tersebut adalah tentang besaran kemungkinan pencapaian sukses.

Ia menjelaskan dengan perumpamaan probabilitas anak panah mencapai sasaran. Jika satu anak panah dilemparkan ke sasaran, maka kemungkinan untuk tepat mencapai sasaran sangat kecil. Tetapi jika kita melemparkan puluhan atau ratusan anak panah, maka peluang untuk mengenai sasaran akan lebih besar. Ia mencoba mengilustrasikan bahwa dengan satu kali usaha tidak menjamin seseorang langsung meraih kesuksesan, tetapi dengan ketekunan kesuksesan itu suatu saat pasti tercapai. Brian Tracy merupakan tokoh motivator yang selalu mengaitkan kesuksesan dengan ketekunan. Ketekunan adalah usaha yang terus menerus tanpa kenal putus asa atau sikap yang tidak tergoyahkan dalam usaha meraih impian. Proses orang-orang sukses membangun prestasi, karir ataupun kerajaan bisnis mereka umumnya kental diwarnai ketekunan, seperti Thomas Edison, Warren Buffett, ataupun Zong Qinghou, pebisnis terkaya di China saat ini. Sebagaimana diketahui bahwa proses membangun suatu keberhasilan di bidang apapun selalu ada kendala. Tantangan yang berat seringkali membuat kita menyerah dan mengemasi semua impian. Namun ketekunan memberi kita harapan, kekuatan untuk tetap optimis dapat menciptakan kemajuan dan fokus menyelesaikan target-target yang sudah direncanakan. Ketekunan memerlukan komitmen, keputusan, tujuan, kecerdasan, optimisme, kesabaran, ketepatan, tujuan, sumber daya, tanggung jawab, kontrol diri, dan kehati-hatian. Belajar bersikap tekun akan memberi keuntungan dalam banyak hal. Mari kita lihat apa saja yang Anda butuhkan agar menjadi orang tekun. Pertama adalah menentukan karakter diri sendiri. Gunakan definisi yang jelas dan sejujurnya tentang karakter Anda. Berusahalah untuk menekan karakter yang dapat menghambat usaha mewujudkan perencanaan, misalnya iri, berpikir negatif, malas dan lain sebagainya. Sebaliknya pupuklah keinginan dan karakter positif yang dapat membantu Anda untuk melanjutkan usaha, mampu mengatasi setiap kesulitan, dan terus maju hingga tujuan tercapai. Kedua adalah menuliskan daftar hasil yang akan Anda peroleh jika Anda tekun berusaha. Semisal Anda akan mendapatkan kemampuan intelektual tinggi setelah tekun belajar dan melakukan penelititian serius, prestasi meningkat setelah menyelesaikan setiap tugas dengan baik dan tuntas, dan lain sebagainya. Hal ini akan menjadi sumber motivasi untuk tekun berusaha tanpa kenal kata malas atau menyerah. Ketiga adalah menetapkan target, yaitu mencapai keinginan dengan batas waktu tertentu. Mulailah dengan target yang sederhana. Jika target tersebut berhasil Anda capai, ini akan menjadi semangat untuk memperbesar target dan ketekunan Anda. Bagian tak terhindarkan dalam proses adalah perubahan, hambatan, dan kemunduran. Salah satu cara melatih ketekunan adalah berpikir positif dan menganggap semua itu (perubahan, hambatan dan kemunduran) sebagai latihan, meningkatkan komitmen, kemampuan dan semangat. Dengan begitu Anda menjadi lebih tekun berusaha. Berhenti atau mundur tidak selalu pertanda menyerah. Ada saat untuk berhenti atau mundur untuk menguasai momentum. Tetapi jika alasan mundur atau berhenti karena merasa terlalu berat' atau tidak mungkin', berarti Anda tergolong pemalas. Berhenti ataupun mundur merupakan aktifitas atau bagian dari ketekunan, jika hal itu dilakukan untuk mencari solusi agar tetap melanjutkan langkah-langkah pencapaian. Contohnya Anda mundur atau berhenti menjadi lebih baik jika hasil yang akan diperoleh jauh lebih kecil dari usaha dan pengorbanan yang Anda lakukan. Bukankah sebaiknya mundur atau berhenti jika usaha yang dilakukan dapat menggerus nilai-nilai moral dan kejujuran? Berhitung dengan cermat hasil dan usaha serta mempertahankan nilai-nilai moralitas dan kejujuran merupakan salah satu cara meningkatkan ketekunan.

Meningkatkan ketekunan menjadikan kekuatan kognitif, emosional, spiritual dan moral yang jauh lebih tinggi dari yang pernah kita pikirkan. Ketekunan merupakan satu-satunya hal yang menjadikan momentum menjadi kesuksesan. lngatlah pelajaran dari Brian Tracy, lakukan lebih tekun tanpa kenal putus asa karena hal itu akan memperbesar peluang Anda mendapatkan kesuksesan. Sebab pemenang bukanlah mereka yang tidak pernah gagal, melainkan mereka yang senantiasa tekun berusaha. PENDAKIAN TERJAL SEORANG YATIM PIATU Sejak usia 5 tahun, Nathaniel Williams dan sebelas saudaranya sudah kehilangan ibunya yang meninggal karena sakit. Sebelum meninggal, ibunya sudah menjadi orangtua tunggal (single parent), bekerja sambil membesarkan anak-anaknya yang jumlahnya tak sedikit itu. Setelah itu mereka dipelihara negara dan hidup di penampungan semacam rumah yatim piatu. "Tak satu pun saudara yang mau mengadopsi kami menjadi anak mereka atau memelihara kami," ujar Williams. Maka hiduplah ia di penampungan, kecuali dua kakaknya yang sudah lewat usia 18 tahun. Tentu saja, tak enak hidup di penampungan. Untungnya ia mendapat kesempatan untuk sekolah (dengan biaya bantuan sosial) setelah usianya 18 tahun dan lepas dari penampungan. Ia juga bekerja di berbagai kegiatan sosial untuk menyambung hidup. Meskipun bisa sekolah hingga tamat perguruan tinggi, Williams mengaku masa depannya saat itu tak jelas. Ia merasa frustrasi dan hidupnya tak punya harapan. Ia merasa hidupnya tak dianggap orang. Di tengah rasa frustrasinya dan pendakian hidup yang tak karuan, Williams berpikir bahwa yang bisa menentukan masa depannya adalah dirinya sendiri. Ia bisa menjadi penjahat, namun bisa juga menjadi orang baik-baik. Ia bisa berhenti sekarang (mati), bisa juga panjang umur. "Saya membayangkan saya naik kereta dan ibu saya ada di samping. Ia menunjuk sejumlah pemberhentian (stasiun) dan mempersilakan saya memilih untuk turun atau melanjutkan perjalanan. Saya memilih melanjutkan perjalanan hingga bertemu pemberhentian paling jauh dan membuatnya bangga dengan saya!" paparnya. Sejak itulah hidupnya berubah. Ia ingin hidupnya bermanfaat. Maka ia mulai membantu anakanak yang senasib dengan dirinya agar bisa mendapat hidup lebih baik. Ia bekerja di berbagai kegiatan sosial. Ia mengajar. Belakangan, ia menjadi penulis buku dan motivator yang ditunggu seminarnya. Kini Nathaniel Williams adalah sosok seorang yang sukses, seorang pekerja sosial, pengajar, doktor di bidang ilmu pendidikan, pengusaha, aktivis organisasi nirlaba, motivator, dan penulis buku laris. Ia dan sang istri, Tade, beserta tujuh anaknya, tinggal Northampton County, Pennsylvania, AS. "Sukses diraih karena komitmen, gigih, dan integritas," pungkas presiden dan CEO dari 8 organisasi profit dan non-profit yang akrab dipanggil Dr Nat ini. Itulah pendakian terjal' seorang yatim piatu. Luar Biasa!

You might also like