You are on page 1of 4

TRANSMISI RODA GIGI

DASAR TEORI

Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat serta jarak yang ralatif pendek tanpa terjadi selip. Roda gigi dapat berbentuk silinder atau kerucut. Transmisi roda gigi mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan tepat, dan daya lebih besar. Kelebihan ini tidak selalu menyebabkan dipilihnya roda gigi di samping cara yang lain, karena memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan, pemasangan, maupun pemeliharaannya.

KESEJAJARAN POROS

Agar poros terletak sejajar, maka kedua poros harus sama. Untuk memeriksa kesejajaran poros tersebut, jarak sumbu kedua poros harus diukur secara tepat dengan menggunakan jangka sorong dengan ukuran besar.

MACAM RODA GIGI Berdasarkan sudut gigi, tipe roda gigi ada dua, yakni : 1. Roda gigi lurus Pada roda gigi lurus, pemindah gaya hanya terjadi pada satu gigi 2. Roda gigi miring Pada roda gigi miring pemindahan gaya selalu dilakukan dengan lebih dari satu gigi.

KELONGGARAN RODA GIGI Kelonggaran roda gigi yang benar, harga dapat dilihat pada tabel. Sebagai

pedoman awal, jarak kedua sumbu poros secara teori dapat dihitung dengan rumus : Dout = m ( z + 2 ) m s = 2 z z 1 2 dengan s = jarak kedua sumbu poros Secara umum roda gigi dibagi menjadi : 1. Menurut posisi poros a. poros sejajar b. poros berpotongan

c. poros menyilang 2. Menurut bentuk jalur gigi a. roda gigi lurus b. roda gigi miring c. roda gigi miring ganda 3. Menurut arah putaran a. arah putaran berlawanan b. arah putaran sama c. arah putaran gerakan lurus d. arah putaran berputar

KEGIATAN PRAKTEK

Alat : 1. Kunci pas 2. Jangka sorong 3. Palu plastik 4. Dial indikator 5. Kunci L 6. Mistar baja 7. Shim 8. Gunting 9. Waterpass Pembongkaran : 1. Mengendorkan baut pengikat rumah bantalan 2. Melepaskan baut pengikat rumah bantalan 3. Melepaskan kedua roda gigi dengan cara mengendorkan baut pengikat. Pemeriksaan dan perawatan : 1. Melakukan leveling pada landasan agar tidak miring 2. Membersihkan dan memeriksa komponen dari kerusakan 3. Mencatat data yang diperlukan 4. Memeriksa kondisi bantalan, poros serta roda gigi Perakitan : 1. Memasang roda gigi pada posisi yang tepat pada poros 2. Memasang poros dan bantalan pada rumah bantalan 3. Mengatur poros sampai diperoleh posisi yang sejajar 4. Menyetel kesejajaran kedua poros dengan permukaan meja 5. Memberi pelumas. Perhitungan data : Roda gigi besar Jumlah roda gigi Diameter poros

48 40

buah mm

Pitch diameter 197,4 mm Face width 62,6 mm Roda gigi kecil Jumlah roda gigi 36 buah Diameter poros 32,2 mm Pitch diameter 151,6 mm Face width 54,8 mm Jarak sumbu poros Kanan 168,60 mm Kiri 166,40 mm Tinggi poros roda gigi Besar 241,84 mm Kecil 240,06 mm Setelah diperbaiki, jarak antara kedua sumbu poros menjadi 168 mm. Perhitungan modul ( m ) : Dout = m ( z + 2 ) 151,6 = m ( 36 + 2 ) 151,6 = m ( 38 ) 151,6 m = 38 m = 3,989 m = 4 mm Panjang jarak poros ( s ) : m s = 2 z z 1 2

4 = 2 36 48 = 168 mm

You might also like