You are on page 1of 2

Misteri Rumah Tua

"Nayla, kita sudah sampai!Terdengar suara lembut ibu, aku yang sedang bermain Hp
langsung mendongakkan kepala. Aku kaget melihat sebuah rumah yang cukup besar, namun
berkesan tua, dan itu adalah rumah baruku. Sejenak, aku mengingat cerita- cerita seram
tentang rumah tua yang pernah diceritakan oleh temanku, aku pun mulai merasa takut. Rasa
kesalku karena harus pindah dari Bandung ke Jogja, berubah dengan rasa takut. "Nayla! Ayo
cepat, bawa barang- barangmu, kamu mau ditinggal di luar?Lamunanku langsung buyar
mendengar suara ibu, aku langsung beranjak dan membantu Ayah dan bu menurunkan
barang. Kak Rizqi, Razak, dan Kayla, saudara- saudaraku juga ikut membantu.
"Bu, kamarku di mana?Tanyaku kepada bu setelah selesai menurunkan barang. Oh,
ada di lantai dua,nanti biar Bi Sam saja yang menunjukkan.Jawab bu, aku mengangguk. Aku
semakin takut saat mengetahui bahwa kamarku menghadap kebun pisang. Selain kamarku, di
lantai dua, juga ada kamar Razak dan Kayla, sementara di lantai satu, ada kamar Ayah , Kak
Rizqi, dan Bi Sam, tapi hanya kamarku yang menghadap kebun. Aku melihat jam tanganku,
masih jam 8 rupanya. Aku memutuskan untuk bermain ke kamar Kayla.Kayla adalah adik
bungsuku. Sekarang, ia kelas 1 SMP, sementara aku berada di kelas 2 SMA. Toktoktok!Aku
mengetuk pintu kamar Kayla, karena tak ada jawaban, aku langsung masuk.Eh, kebetulan ada
kakak, aku mau ngobrol nih!Ucap Kayla dengan nada aneh,ya, aku juga lagi pingin bicarain
sesuatu sama kamu, memang, kamu mau ngomong apa?Tanyaku.Ehm, kak, kakak tau
nggak, rumah ini, sudah sepuluh tahun, dibiarkan kosong oleh pemiliknya, yaa, kakak tau kan,
katanya kalau rumah lama nggak dihuni itu....nanti ada penunggunya.Kata Kayla takut- takut.
"Kamu takut La? ya kakak juga merasa merinding gitu, apalagi, kamar kakak kan hadap kebun,
kakak jadi makin takut! Jawabku.Kalau gitu, nanti malam kita tidur bareng ya, kak, di kamarku
aja..Pinta Kayla.Aku mengangguk.
Dengan malas, aku membuka mata, hmmm, sudah pagi rupanya, semalam, aku tidak
bisa tidur, aku merasa ada yang mengawasi, aku juga mendengar suara- suara aneh, aku tidak
tahu itu kenyataan atau perasaanku saja, tapi yang jelas, aku takut. Kulihat Kayla masih tidur.
Tanpa menganggunya, aku segera mengambil air wudhu, baru kubangunkan dia. Namun, ia
tidak juga bangun. Akhirnya, aku shalat Shubuh duluan. Seusai shalat, aku membangunkannya
lagi. Tapi dasar Kayla pemalas, ia tetap tidak mau bangun!Akhirnya aku menakut- nakutinya
Kay, bangun, shalat shubuh, kalau nggak mau ya sudah, berarti kamu temennya setan, kakak
nggak tanggung jawab lho ya, kalau kamu masuk neraka.Yes!kali ini aku berhasil. Tanpa
bicara apa- apa, Kayla langsung melesat ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Aku
terkekeh, lalu mandi di kamar mandi lain yang ada di kamarku.
Beberapa hari kemudian, aku sudah masuk di sekolah baruku. Aku juga mempunyai
teman baru, namanya Nur. Suatu hari, aku menceritakan suara- suara aneh yang sering
kudengar di rumah kepadanya. Tapi Nur menjawab dengan santai "Nay, biasanya yang begitu-
gitu kalau bukan halusinasi, yaa, paling karena kurang ibadah! Aku terdiam sejenak, " Ah,
jangan ngejek kamu Nur! Aku kan udah Shalat, ngaji,nggak kurang ibadah kok! sanggahku.
Maksudnya, ada baiknya kamu menambah ibadah lagi, perbanyak dzikir, biar lebih dekat
dengan AllahNasihat Nur yang memang terkenal alim. Aku merengut, tapi tidak membantah
lagi.
Awalnya aku tidak memperdulikan nasihat Nur. Tapi, malam ini aku tidak bisa tidur
meskipun bersama Kayla. Aku ingat, Nur juga pernah bilang kalau kita tidak bisa tidur, dzikir
saja, nanti lama- lama tidur. Aku pun mencoba nasihat Nur. Lama- lama, aku jadi rutin berdzikir.
Kata Kayla, aku kelihatan lebih alim. Aku tidak percaya karena aku merasa biasa saja. Tapi
lama- lama, anggota keluargaku yang lain juga berpendapat sama dengan Kayla. Tapi ada satu
perubahan yang terejadi setelah aku memperbanyak ibadah. Yaitu, aku merasa lebih damai,
tidak selalu merasa takut seperti dulu. Aku semakin yakin, bila kita memperbanyak ibadah,
insya Allah hidup kita terasa lebih damai.

You might also like