You are on page 1of 33

1

BLP4R1LHLN R4BlBLBBl
F4kLL14S kLBBk1LR4N
LNlvLRSl14S SLH41LR4 L14R4
HLB4N 2011
< Astrositoma merupakan satu tumor yang berawal
dari dalam otak atau batang otak dari proliferasi
sel-sel kecil yang berbentuk seperti bintang yang
dikenali sebagai astrosit dimana astrosit
merupakan satu tipe sel glial atau sel pendukung
< Astrositoma sering terjadi pada serebrum pada
dewasa sedangkan pada anak-anak tumor ini
berawal dari batang otak, serebrum dan
serebellum.
< $ekitar 700 anak-anak didiagnosa dengan astrositoma
tingkat rendah setiap tahun. Pada anak-anak sekitar
lebih dari 80 % dari astrositoma yang terjadi adalah
bertingkat rendah dan hampir 20 % adalah yang
bertingkat tinggi
< Astrositoma merupakan tumor supratentorial intra
axial yang paling sering terjadi pada kesemua
kelompok umur. nsidens dari astrocytoma adalah
1.22 kasus per 100,000 orang yang berumur dari 0-19
tahun dan 1.29 kasus per 100,000 pada orang yang
berumur dari 0-14 tahun.
< aktor lingkungan, seperti irradiasi terapeutik
< aktor genetik
klustering familial dari astrocytoma sangat jelas
dideskripsikan dalam sindroma neoplastik yang
diturunkan seperti sindroma Turcot, sindroma
neurofibromatosis tipe 1(N1) dan mutasi ' p53 germ line'
contohnya seperti sindroma Li-raumeni.
Mutasi
N Pada tumor otak, studi genetik molekular sebelumnya
menunjukkan bahwa terdapat mutasi p53 pada glioblastoma
multiformis, astrositoma anaplastik dan medulloblastoma
The 2007 WHO Classification of Tumours of the
Central Nervous System mengklasifikasikan
astrositoma menjadi 2 tingkat, antara lain high
grade astrocytoma dan low grade astrocytoma.
4
high grade astrocytoma, ,39,7,,3naplastic
astrocytoma dan Glioblastoma
low grade astrocytoma, ,39,7,,3Astrositoma pilositik,
!leomorphic xanthoastrocytomas, Astrositoma difus dan
Subependymal giant cell astrocytoma (SEG
< Peningkatan TK, seperti nyeri kepala, mual,
muntah, dan gangguan penglihatan seperti
papiledema atau diplopia
< Kejang
< Tanda neurologis fokal tergantung pada lokasi
tumor dan dapat meliputi defisit sensorik ataupun
motorik, disfasia, defisit kognitif, dan/atau
perubahan kepribadian
Low Grade Astrocytoma
On the left is an image of a diffusely infiltrating intra-axial tumor occupying most of the right
hemisphere with only a minimal mass effect.
This is typical for the infiltrative growth seen in primary brain tumors.
There is no enhancement so this would probably be a low-grade astrocytoma
Grade Astrocytoma
Grade astrocytoma in a 27-year-old woman. Nonenhanced CT scan shows a
heterogeneous, ill-defined, hypoattenuating area in the right temporal lobe.
Grade Astrocytoma
Grade astrocytoma in a 71-year-old man. Contrast-enhanced (left) and nonenhanced
(right) images show a cystic lesion with thick walls in the left parietal lobe, with thick rim
enhancement on the enhanced image. Moderate surrounding vasogenic edema causes
mass effect on the atrium of the left lateral ventricle.
Grade V Astrocyma
Grade V astrocytoma in a 73-year-old man. Top row (left to right), Nonenhanced CT images and fluid-attenuated inversion
recovery (LAR) MR. Bottom row, Axial nonenhanced and enhanced and coronal enhanced T1-weighted MRs. CT
demonstrates an inhomogeneous area of abnormal attenuation in the right temporal lobe that extends to the parietal
region, with surrounding edema and mass effect. Enhanced MR demonstrates heterogeneous enhancement, extensive
vasogenic edema, and mass effect. Note the ependymal and subependymal enhancement involving the adjacent lateral
ventricle and enhancement of the adjacent dura; this finding is consistent with spread.
< Abses ntrakranial
sejenis infeksi yang jarang terjadi, namun adalah serius
dan dapat mengancam jiwa.
termasuk abses otak dan empiema subdural atau
extradural
< Gejala-gejala ini adalah berasal dari $OL yang
terdapat pada otak.
$akit kepala - 70%
Perubahan status mental (mengindikasikan edema
serebral) - 65%
Defisit neurologis fokal - 65%
Demam - 50%
Kejang - 25-35%
Mual dan muntah - 40%
Kekakuan nuchae - 25%
Papilledema - 25%
< Area abses dapat
muncul sebagai
daerah isointense
ataupun hipodense.
< Pada fasa awal,
cerebritis tidak
menunjukkan massa
fokal yang jelas.
< Multible brain abses.
< Terjumpa
ringenhancing
abscesses .
< Enhancement paling
hebat pada daerah
inflamasi yang aktif.
< $atu pasien dengan
abses otak.
< Dari gambar, dijumpai
gambaran seperti
massa disertai edema
otak pada
sekelilingnya.
< Dinding kapsul abses
ini sangat nipis.
(Panah hitam)
< Perdarahan intraserebral adalah perdarahan fokal
dari pembuluh darah di otak parenkim.
Penyebabnya biasanya hipertensi.
< Gejala khas termasuk defisit neurologis fokal,
seringkali dengan onset mendadak sakit kepala,
mual, dan gangguan kesadaran.
< seorang pria 57 tahun
dengan riwayat
hipertensi dengan
hemiplegia kiri dan
obtundation.
< Tampak foci yang
berupa hipertense.
< susuatu progresi
perdarahan intracranial
akibat pemakaian
antikoagulan.
< CT awal (kiri)
menunjukkan hematoma
kortikal (panah) yang
diperbesar pada diulang
10 jam kemudian
pencitraan (kanan),
dengan ekstensi ke
dalam sistem ventrikel.
< Gambar MR
menunjukkan
hematoma di daerah
frontal kiri. Aksial T1-
tertimbang (T1W) dan
T2-tertimbang (T2W)
gambar menunjukkan
hypointensity karena
hematoma.
< Ependymoma adalah tumor neuroepitelial dengan
gambaran morfologi yang bervariasi.
< $istem klasifikasi yang sering digunakan adalah
sistem klasifikasi WHO 2007 yang membagikan
ependymoma kepada 4 tipe yaitu,
sub-ependymoma dan myxopapillary
ependymoma (grade ),
klasik atau low grade (grade ), dan
anaplastik (grade ).
CT $can
MR
< sodense pada CT scan
< Kalsifikasi dan
pembentukkan kista bisa
dijumpai pada CT scan.
< Penyebaran ke foramen
sering dijumpai di
foramen Luschka dan
Magendie
< Gambaran adanya
nekrosis, perdarahan dan
kalsifikasi.
< Pada gambaran T1-
weighted, adalah
hipointense atau
isointense.
< Pada gambaran T2-
weighted, adalah
hiperintense
< Medulloblastoma adalah suatu tumor
neuroectodermal primitive yang malignan di
serebelum yang biasanya pada anak (20-25% dari
tumor otak anak adalah jenis ini) dan mempunyai
kecenderungan untuk metastasis melalui jalur
cairan serebro spinal.
CT $can MR
< Pada CT scan tanpa pemakaian
kontras akan massa
berdensitas tinggi di midline.
< Pada 90% dari kasus, dijumpai
edema yang asimetri.
< Nodul metastatik di ruang
subararaknoid supratentorial
pada CT scan dengan
pemakaian kontras.
< Area dengan kista dan nekrosis
dijumpai pada 10-16% dari
kasus dan perdarahan biasanya
dijumpai pada 3% dari kasus
< Pada MR adalah
hipointense atau isotense
pada T1-weighted dan
isointense atau hiperintense
pada gambaran T2-
weighted.
< Gambaran yang kabur pada
cerebellar folia dan fissura
penyebaran melalui jalur
cairan serebro spinal
< Bedah
carmustine implant yang terbukti efektif dalam
manajemen HGA sebagai terapi lini pertama
Radioterapi
N Pada astrositoma tingkat rendah, dosis total 58-60 Gray
diberikan dalam 30-35 fraksi 1,8-2,0 Gray pada volume fokal.
N Pada astrositoma gradasi rendah, umumnya diberikan
radioterapi dengan dosis 50-54 Gy dalam fraksi 1,8 Gy
< Kemoterapi
Hasil dari studi kontrol menyimpulkan bahwa
penambahan kemoterapi (temozolomide) sebagai terapi
adjuvan radioterapi meningkatkan median survival dari
12 ke 14,5 bulan
Medikamentosa
N $teroid yang mengontrol oedem vasogenik serebral
memperbaiki gejala klinis dalam hitungan jam atau hari.
$elain steroid, juga dapat digunakan antiepileptik ataupun
antikonvulsan sebagai terapi simtomatik lainnya.
< Prognosis untuk survival setelah operasi
intervensi dan terapi radiasi baik bagi astrositoma
kelas rendah.
< aktor-faktor seperti usia muda, status fungsional,
luas reseksi, dan iradiasi yang adekuat
mempengaruhi survival pasca bedah
< Laporan terbaru menunjukkan bahwa iradiasi
pada tumor reseksi yang tidak sempurna
meningkatkan kadar survival pasca operasi
sebanyak 5 tahun, sekitar 0- 25% untuk tingkat
rendah astrositoma dan 2-16% untuk astrositoma
anaplastik.

You might also like