You are on page 1of 3

POTENSI RUMPUT LAUT SEBAGAI BAHAN OBAT ALAMI

Achmad Kadi dan Rachmaniar R


Puslitbang Oseanologi - LIPI

ABSTRAK
Rumput laut Pertama kali dikenal sebagai bahan obat tradisional dan makanan. Pemanfaatannya berkembang dalam industry farmasi dan kosmetik. Nilai ekonomis rumput laut yang utama ditentukan oleh kandungan bahan kimia berupa colloid, protein, mineral, asam amino, dan vitamin. Rumput laut yang selama ini dikenal antara lain : acanthopora, gelidium, eucheuma, gracilaria, corallopsis, sargassum, codium, caulerpa, dan ulva. Dalam kaitanya dengan symposium penelitian bahan obat alami maka masih perlunya informasi berbagai potensi jenis rumput laut, sebaran, produksi, dan makanan.

Kata kunci
Rumput laut, manfaat, obat alami

Indonesia sebagai Negara kepulauan yang memiliki perairan tropis dengan keanekaragaman biota laut, termasuk jenis-jenis rumput laut. Oleh para ahli rumput laut perairan Indonesia sebagai Gudang rumput laut dunia. Dalam pemanfaatan sebagai obat alamai, maka masih perlunya pengenalan berbagai jenis. Selama ini masih banyak yang belum diketahui untuk keperluan medic. Di Indonesia produk rumput laut sebagian besar masih di manfaatkan untuk bahan industry makanan dan bahan komoditi ekspor. Hal ini disebabkan di Indonesia selama ini bahan obat-obatan alami masih didominasi dari produk flora darat. Dengan demikian sekarang ini sudah saatnya perhatian kita kea rah penelitian pemanfaatan flora laut, khususnya rumput laut untuk keperluan bahan baku obat alami.

1.

PENDAHULUAN

2.

BAHAN DAN METODE

Rumput laut (macro-algae) di Indonesia sejak lama telah dikenal sebagai bahan makanan tambahan, sayuran dan obat tradisional. Pemanfaatannya berkembang kearah kebutuhan bahan baku industry makanan, kosmetik, dan farmasi Potensi rumput laut di Indonesia ikut andil dalam peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya wilayah pesisir pantai yakni riau, sumatera, jawa, bali, NTB, NTT, Sulawesi dan Maluku, meskipun masih dalam sekala kecil. Kebutuhan rumput laut dari tahun ke tahun makin meningkat.

Rumput laut diperoleh dari hasil penelitian biota laut di P3O-LIPI yang telah dilaksanakan di berbagai lokasi perairan laut antara lain di kepuluan riau th. 1986 dan 1992, selat sunda th. 1984 dan 1993, kepulauan seribu th. 1984 dan 1994, kepulauan kangean 1987 pulau bali dan Lombok th. 1986, 1987, 1988 dan 1993. Pengambilan sampel rumput laut dengan menggunakan scuba dan penyelaman menggunakan aqualung dari kedalaman 1 meter sampai 30 meter.

Penamaan diidentifikasi dengan menggunakan metode dari taylir (1967); hillis-colinvauk (1980); trono dan ganzon (1988); teo lei wei and wee yeuw chin (1983). Didukung oleh data sekunder dari penelusuran beberapa buku yang berada di perpustakaan P3OLIPI.

obat anti bakteri. (b kelas) phaeophyceae marga padina untuk anti bakteri (c) kelas rhodophyceae marga coralline untuk obat pembiusan dan anti bakteri Kelompok Alginofit yakni kelompok jenis ini mengandung koloid berupa algin, bentuk asamnya dinamakan asam alginik, dalam bentuk garamnya dinamakan alginate. Algin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan alkali. Algin dalam industry farmasi dimanfaatkan sebagai bahan campuran tablet, salep, emulsifier, suspense, dan stabilizer. Di industry kosmetik sebagai bahan campuran pembuatan sabun, pomade, cream, sampho, dan cat rambut. Rumput laut yang menghasilkan algin antara lain sargassum dan turbinaria. Marga ini diperuntuhkan sebagai bahan baku obat alami yakni obat anti bakteri, anti tumor, tekanan darah tinggi, dan kelenjar gondok.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATANYA Di Indonesia sudah sejak lama dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat jawa, nail NTB, NTT. Sulawesi dan Maluku Ada beberapa kelompok rumput laut yang sudah dikenal dalam dunia perdaganggan. Dimanfaatkan sebagai bahan baku industry : farmasi, kosmetik, dan makanan. Beberapa spesies yang berkhasiat untuk bahan obat alami (Tabel lampiran 1), antara lain : Kelompok rumput laut sayur-mayur (sea vegetable), rumput laut ini dikosumsi secara langsung dan segar untak lalapan dan sayuran, mangandung bahan mineral, asam amino, protein, dan vitamin tinggi. Pemanfaatan sebagai bahan obat yakni dari marga candepra untuk obat anti jamur. Marga lainya yakni ulva untuk bakteri dan tekanan darah tinggi. Kelompok calcareous algae yakni kelompok jenis rumput laut dari kelas chlorophyceae, phaeophyceae, dan rhodophyceae yang mengandung zat kapur (CaCO3) . jenis rumput laut yang termasuk dalam kelompok bahan obat: (a) kelas chlorophyceae marga halimeda untuk bahan

4.

REFERENCES

Ministry of Health Republic Indonesia (2007). Health Statistics 2006. Jakarta Province Health Office. (2006). Health Statistics of Nanggroe Aceh Darussalam Province 2006. Banda Aceh. Danish Committee for Aid to Afghan Refugees (DACAAR). (2006). KAP study on hygiene in Faryab baseline assessment report.

You might also like