You are on page 1of 61

Diterbitkan oleh :

Pusat Penelitian dan Pengembangan PT. Kalbe Farma

Daftar Isi :

2. Editorial

Artikel :

3. Dasar-dasar Kosmetologi Kedokteran


10. Aspek Farmakologi Beberapa Obat Yang Mempengaruhi
Kecantikan
14. Efek Samping Kosmetika dan Penatalaksanannya
18. Uji Kulit Untuk Kosmetika
20. Kegunaan Kosmetika Untuk Kesehatan Kulit
23. Laporan Monitoring Efek Samping Kosmetika
Karya Sriwidodo 26. Pengaruh Kosmetika Pada Kejiwaan
29. Penatalaksanaan Akne Vulgaris
38. Bedah Kulit Kosmetik

40. Miastenia Gravis


43. Perdarahan Intrakranial Pada Neonatus
47. Penggunaan Obat-obat di Luar DOEN Untuk Peserta BPDPK
Yang Dirawat di RSU Madiun, Ponorogo & Magetan tahun
1984

51. Perkembangan: Common Cold: Ada Obatnya ?


Angina dan Penyakit Esofagus

53. Hukum & Etika: Tepatkah Tindakan Saudara ?


56. Catatan Singkat
57. Humor Ilmu Kedokteran
Tulisan dalam majalah ini merupakan pandang- 59. Ruang Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran
an/pendapat masing-masing penulis dan tidak 60. Fokus
selalu merupakan pandangan atau kebijakan
instansi/lembaga/bagian tempat kerja si penulis.
Banyak dokter yang bertanya, baik melalui surat maupun secara langsung per
telepon : "Kok CDK lama tidak muncul-muncul ?"
Masalahnya, karena satu dan lain hal, memang CDK tidak terbit untuk
beberapa waktu. Untuk itu kami mohon maaf. Tapi, dengan terbitnya nomor
ini, mudah-mudahan CDK akan kembali secara rutin mengunjungi dokter-dokter,
di mana pun berada. Dan, mudah-mudahan pula manfaat dari CDK sebagai
penyegar dan penambah pengetahuan untuk para dokter, dapat terlaksana sebaik-
baiknya.
Dalam nomor ini, kami sajikan sebagai tema utama : Komestika, yang pernah
disimposiumkan oleh P.A.D. V.I. (Persatuan Ahli Dermato Venereologi Indonesia)
Jakarta Raya, tahun lalu.
Masalah kosmetik memang cukup menarik dan mengundang banyak perhati-
an. Sejalan dengan perkembangan jaman, kosmetika menjadi semakin beraneka-
ragam corak dan jenisnya. Konsumen tidak lagi terbatas pada kaum wanita;
kaum pria pun banyak yang mulai berpaling dan menaruh minat. Lepas dari
segala itu, pemakaian kosmetika bukan tidak ada risiko efek sampingnya. Risiko
itu selalu ada.
Nah, untuk itulah kami sajikan : "Pemakaian kosmetika yang aman ".

Redaksi

2 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Artikel

Dasar-dasar Kosmetologi
Kedokteran

Dr. Ny. Lies Yul Achyar


Bagian Kosmetologi Departemen Penyakit Kulit & Kelamin
RSPAD Gatot Soebroto Jakarta

PENDAHULUAN keluhan tentang penyakit kulit, tetapi juga dengan segala pro-
blema kulit estetik, pertanyaan-pertanyaan tentang perawatan
Berkembangnya ilmu pengetahuan di segala bidang, kemaju-
kulit, penggunaan kosmetika dan lain-lain. Dibentuknya Sub
an di bidang teknologi, perkembangan sosial budaya, telah
Bagian Kosmetologi di FKUI — RSCM pada tahun 1970 dan
membawa perobahan dalam sikap hidup seseorang. Kemajuan
sampai saat ini telah berkembang di beberapa Bagian Ilmu Pe-
peradaban dan taraf kehidupan manusia, telah membawa
nyakit Kulit dan Kelamin lainnya di Indonesia, telah meme-
manusia kearah pemenuhan kebutuhan, baik bersifat primer
gang peranan penting dalam menangani segala masalah yang
maupun bersifat sekunder.
menyangkut bidang kulit estetik tersebut di atas.
Pada zaman modern ini, kelainan kulit estetik telah meru-
pakan problema yang mendapat perhatian khusus dalam ke- SEJARAH KOSMETOLOGI DAN KOSMETIKA
hidupan manusia. Pemakaian kosmetika merupakan hal yang
sangat diperlukan oleh seseorang, sejak usia bayi- sampai usia Dalam sejarah kosmetologi dan kosmetika, ilmu kedokteran
lanjut, tidak terkecuali pria maupun wanita dengan tujuan telah ikut mengambil peranan sejak zaman kuno. Data-data
diperoleh ,dari penyelidikan antropologi, aerkologi, dan etno-
untuk mendapatkan kulit yang sehat, wajah yang cantik, pe-
nampilan pribadi yang baik dan kepercayaan pada diri sendiri. logi di Mesir dan India dengan ditemukannya salep-salep
aromatik, bahan-bahan pengawet mayat dan lain-lain yang
Perhatian yang berlebihan terhadap masalah kulit estetik,
dapat dianggap sebagai bentuk awal dari kosmetika.
meluasnya pemakaian kosmetika oleh masyarakat dengan
Seorang bapak ilmu kedokteran HIPPOCRATES (460 — 370
segala dampak positif dan negatif yang diterima oleh kulit,
telah membawa perkembangan pula dalam ilmu Kedokteran S.M.) dan kawan-kawan telah membuat resep-resep kosmetika
pada umumnya, di bidang Dermatologi pada khususnya. dan menghubungkannya dengan ilmu kedokteran.
Dokter Ahli Kulit tidak hanya mengembangkan ilmunya Ilmu Kedokteran bertambah luas dan kosmetologi terus
dalam bidang Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, tetapi juga berkembang, maka diadakan pemisahan kosmetologi dari Ilmu
telah mengembangkan ilmu di bidang kulit estetik yang meli- Kedokteran (HENRI de NODEVILI 1260 — 1325), dikenal
puti penyakit kulit dengan keluhan estetik, kelainan-kelainan 2 bentuk kosmetika :
kulit akibat penggunaan-penggunaan kosmetika, teknik pera- 1. Kosmetika untuk merias (decoratio)
watan kulit dan penggunaan kosmetika, mempelajari segala 2. Kosmetika untuk pengobatan kelainan patologi kulit.
sesuatu tentang kosmetika, baik mengenai bentuk dan bahan-
bahannya, maupun absorpsi dan efeknya pada kulit dan Ilmu GOODMAN, H. (1936), seorang dermatolog telah mempe-
Bedah Kulit Estetik. lajari secara mendalam tentang kosmetika baik mengenai
Demikian pula dengan penderita yang datang kepada seo- sifat-sifat fisika, kimia, fisiologi dari bahan-bahannya, maupun
rang Dokter Ahli Kulit pada saat ini, tidak hanya dengan tentang pemakaian dan akibat-akibatnya pada kulit. Penulis
mengemukakan perlunya latar belakang dermatologi dalam
masalah kosmetika, yang , pengetahuan yang lengkap tentang
*) Dibawakan pada simposium Kosmetika pada tanggal 7 September kulit dan fungsinya, pengalaman yang luas tentang penggunaan
1985. Penyelenggara P.A.D. V.I. JA YA. dan pemakaian remedial kosmetika pada kulit, penelitian lebih

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 3


jauh tentang berbagai efek bahan-bahan kosmetika terhadap Kosmetika tradisional
kulit. Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari
Pada tahun 1700 — 1900 kosmetika dibagi menjadi : bahan-bahan yang berasal dari alam dan diolah secara tradisi-
1. Cosmetic decorative yang lebih banyak melibatkan ahli onal. Di samping itu, terdapat kosmetika semi-tradisional,
kecantikan. yaitu kosmetika tradisional yang pengolahannya dilakukan
2. Cosmetic treatment yang berhubungan dengan ilmu kedok- secara modern dengan mencampurkan zat-zat kimia sintetik ke
teran dan beberapa ilmu pengetahuan lainnya seperti der- dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-lain.
matologi, farmakologi, kesehatan gigi dan lain-lain. Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk
Pada abad modern ini kosmetologi dan kosmetika telah meli- pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk pengobatan
batkan banyak profesi, seperti dokter ahli kulit, ahli farmasi, masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
ahli kimia, ahli biokimia, ahli mikrobiologi, ahli fotobiologi,
ahli imunologi, ahli kecantikan dan lain-lain. PENGGOLONGAN KOSMETIKA
Banyaknya kosmetika yang beredar dengan segala macam
PENGERTIAN KOSMETOLOGI DAN KOSMETIKA bentuk dan nama, telah membingungkan baik para pemakai
Kosmetologi maupun pihak-pihak lain yang berperan serta di dalamnya.
Untuk itu para ahli berusaha mengelompokkan kosmetika
Menurut JELLINEX, kosmetologi adalah ilmu pengetahuan sesederhana mungkin. Tetapi penggolongan yang dibuat
yang mempelajari hukum-hukum kimia, fisika, biologi dan masing-masing ahli ternyata tidak mina satu dengan lainnya,
microbiologi tentang pembuatan, penyimpanan dan peng- sehingga terdapat beberapa bentuk penggolongan sebagai
gunaan bahan kosmetika.
berikut :
Kosmetika • Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
Menurut FEDERAL FOOD AND COSMETIC ACT (1958) berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh,
sesuai dengan definisi dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I. kosmetika digolongkan menjadi 13 golongan.
No.220/Men Kes/Per/IX/76. Kosmetika adalah bahan atau 1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lain-
campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, lain.
dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, 2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, dan
dipergunakan pada badan manusia dengan maksud untuk lain-lain.
membersihkan, memelihara, menambah daya tank dan meng- 3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain.
ubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Zat tersebut 4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lain-
tidak boleh mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secara lain.
keseluruhan. Dalam definisi ini jelas dibedakan antara kos- 5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeri-
metika dengan obat yang dapat mempengaruhi struktur dan ting rambut dan lain-lain.
faal tubuh. 6. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, dan
lain-lain.
Kosmedik 7. Preparat make up (kecuali mata); pemerah bibir, peme-
rah pipi, bedak muka dan lain-lain.
Dalam perkembangan kosmetika, saat ini pada beberapa
produk tertentu batas antara kosmetika dan obat menjadi 8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pasta
gigi, breath freshener dan lain-lain.
kabur. LUBOWE (1955) mengemukakan istilah Cosmedics
9. Preparat untuk kebersihan badan; deodoran, feminim
disusul oleh FAUST (1975) dengan istilah Medicated Cosme-
hygiene spray dan lain-lain.
tics untuk bentuk gabungan dari kosmetika dan obat.
10. Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku, dan
Kosmedik adalah kosmetika yang ke dalamnya ditambah- lain-lain.
kan bahan-bahan aktif tertentu seperti zat-zat anti bakteri
11. Preparat cukur; sabun cukur, after shave lotion, dan
atau jasad renik lainnya, anti jerawat, anti gatal, anti produk lain-lain.
keringat, anti ketombe dan lain-lain dengan tujuan profilaksis, 12. Preparat perawatan kulit; pembersih, pelernbab, pelin-
desinfektan, terapi dan lain-lain. dung dan lain-lain.
Kosmetika hipoalergik 13. Preparat untuk suntan dan sunscreen; suntan gel, sun-
screen foundation dan lain-lain.
Kosmetika hipoalergik; adalah kosmetika yang di dalamnya
tidak mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan reaksi • Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan kawan-kawan
iritasi dan reaksi sensitasi. berdasarkan kegunaannya.
Kosmetika jenis ini bila dapat terwujud akan merupakan kos- 1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing.
metika yang lebih aman untuk kesehatan kulit. Banyak bahan- 2. Rias : make up, hair color.
bahan yang sering menimbulkan reaksi iritasi dan sensitasi 3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave.
telah dikeluarkan dari daftar kosmetika hipoalergik seperti 4. Proteksi : sunscreen dan lain-lain.
arsenic compounds, aluminium sulfat , aluminium klorida, • Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi Ilmu
balsam of peru, fenol, fern)] formaldehide, gum arabic, lanolin, Penyakit Kulit dan Kelamin, berdasarkan kegunaan dan cara
mercury compounds, paraphenylennediamin, bismuth com- bekerjanya kosmetika dibagi dalam kelompok.
pounds, oil of bergamot, oil of lavender, salicylic acid, resoi- 1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari :
sinol, heksaklorofen dan lain-lain. a. Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasar

4 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


air (face tonic, skin freshener dan lain-lain), pembersih 1. Sifat kimia fisika dari bahan-bahan tersebut.
dengan bahan dasar minyak (cleansing cream, cleansing a. esterifikasi (esterifcation)
milk, dan lain-lain), pembersih dengan bahan dasar padat b. daya larut dalam bahan dasar
(masker). c. daya larut dalam lemak
b. Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream, d. kestabilannya (stability)
moisturizing, base make up dan lain-lain. 2. Sifat dasar preparat.
c. Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream, a. konsentrasi dari bahan aktif
dan lain-lain. b. susunan dan sifat kimia fisika dari bahan dasar.
d. Penipis (thinning) : bubuk peeling dan lain-lain. c. campuran dari bahan-bahan yang tidak sesuai, yang akan
2. Kosmetika rias (decorated cosmetic) : kosmetika yang di- menghalangi penetrasi dari bahan-bahan lainnya.
pakai untuk make up seperti : pemerah pipi, pemerah bi- 3. Cara aplikasi pada kulit; pemakaian secara oklusi akan me-
bir, eye shadow dan lain-lain. ningkatkan daya penetrasi.
3. Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodoran, 4. Sifat-sifat dari kulit.
vaginal spray, after shave dan lain-lain. a. keadaan dari stratum korneum, seperti stratum korneum
yang rusak, terangkat, menebal, akan mempengaruhi
DASAR-DASAR PENGGUNAAN KOSMETIKA PADA KU-
daya penetrasi.
LIT
b. lokalisasi dari pemakaian, di daerah fleksor, intertrigi-
Kulit merupakan sasaran utama yang menerima berbagai nosa, penetrasi akan lebih baik.
efek, haik positif maupun negatif pada penggunaan kosmetika. c. umur, penetrasi lebih baik pada kulit bayi daripada umur
Karena itu, semua pihak yang tersangkut di dalamnya perlu lanjut.
mempunyai pengetahuan dasar tentang kulit dan kosmetika. Menurut BALSAM (1974), tingkat penetrasi dari bahan-bahan
melalui kulit yang utuh tergantung pada :
Teori dasar absorpsi bahan melalui kulit
1. bahan-bahan dasar yang dipakai.
Kulit adalah organ tubuh yang hidup berguna untuk : 2. ukuran dan bentuk molekul dari bahan-bahan.
1. Melindungi organ-organ dalam tubuh terhadap pengaruh
3. daya larut bahan-bahan dalam lemak, air dan stratum kor-
luar seperti sinar matahari, trauma mekanis, bahan kimia,
infeksi dan lain-lain. neum.
2. Memelihara keseimbangan cairn tubuh dan mempertahan- 4. konsentrasi dari bahan-bahan aktif.
kan suhu tubuh. 5. temperatur.
3. Menyokong penampilan dan kepribadian seseorang, kepen- 6. keadaan hidrasi dari stratum korneum.
tingan estetik, ras dan lain-lain. Bahan baru akan bermanfaat bagi kulit apabila dapat mencapai
Faktor-faktor dalarn kulit dan di luar kulit yang dapat bagian terdalam kulit yaitu stratum basale.
mempengaruhi absorpsi bahan-bahan melalui kulit telah ba- Meskipun proses resorpsi yang lengkap dan cara mana yang
nyak diselidiki. Kulit terdiri dari epidermis (kulit ari), dermis ditempuh oleh masing-masing bahan yang berbeda, belum di-
(kulit jangat) dan subkutis. Setiap lapisan kulit tidak sama ketahui dengan pasti, tetapi beberapa penulis telah membuat
permeabilitasnya, lapisan epidermis lebih impermeabel dari- pengamatan secara umum mengenai penetrasi bahan-bahan
pada dermis . Lapisan stratum korneum (lapisan tanduk) pada melalui kulit sebagai berikut.
epidermis merupakan lapisan barrier dari kulit dan merupakan Transepidermal resorption pada umumnya akan dilalui oleh
dasar permeabilitas yang selektif dari kulit terhadap berbagai bahan-bahan yang dapat menembus barrier kulit, yaitu :
bahan dari luar (SCHEUPLEIN, 1976). 1. Semua bentuk gas, termasuk uap air, dan larutan organik
Absorpsi dan penetrasi dari bahan-bahan yang digunakan se- yang mudah menguap segera dapat melakukan penetrasi
cara topikal dapat terjadi melalui 3 cara : dengan baik.
1. Melalui seluruh permukaan stratum korneum yang utuh 2. Vitamin-vitamin yang larut lemak, yaitu vitamin A, D, K
yang merupakan 99,7% dari permukaan kulit (transepider- dan karoten dapat diabsorpsi, sedang vitamin E dan F masih
mal resorption). diragukan, dan tidak banyak diketahui tentang absorpsi
2. Melalui folikel rambut yang merupakan 0,2% dari permuka- dari vitamin B dan C yang larut dalam air, kecuali pantha-
an kulit (transfollicular resorption). nol suatu derivat dari "panthothenic acid yang larut dalam
3. Melalui saluran kelenjar keringat, merupakan 0,04% dari lemak dapat diabsorpsi.
permukaan kulit. 3. Hormon-hormon seperti, testosteron, progesteron, estrogen,
Sejumlah bahan-bahan dapat melewati permukaan kulit, ka- disoxicorticosteron dan hydrocortison acetat mudah di-
rena kulit merupakan media difusi. Difusi melalui lapisan epi- absorpsi, tetapi cortison acetat sangat sukar untuk di-
dermis berlangsung secara lambat dan pasif, difusi melalui absorpsi.
folikel rambut berlangsung cepat dan aktif, sedangkan peranan 4. Phenol dan alkaloid bebas dapat diabsorpsi, tetapi garam-
kelenjar keringat sebagai media difusi sangat kecil. Setiap ba- garamnya yang larut dalam air dan tidak larut dalam lemak
han mempunyai keniampuan tertentu untuk berdifusi. Bahan- sama sekali tidak diabsorpsi.
bahan yang larut air mempunyai kemampuan berdifusi lebih 5. Beberapa lemak esensial dapat diabsorpsi, lemak hewan le-
kecil dibandingkan bahan-bahan yang larut lemak. bih mudah diabsorpsi daripada lemak tumbuh-tumbuhan,
Menurut YANET MARKS (1976) terdapat beberapa faktor tetapi bahan-bahan yang sangat hydrophobic seperti mi-
yang mempengaruhi absorpsi dan penetrasi bahan-bahan nyak mineral tidak dapat menembus barrier kulit. Minyak-
melalui kulit. minyak mineral ini, juga lemak hewan dan tumbuh-tumbuh-

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 5


an lainnya lebih mudah mengadakan transfollicular resorp- 4. Ikut membantu pembentukan keratin mikrofibril pada
tion. stratum korneum yang punya peranan dalam proses absorp-
6. Bahan-bahan anorganik seperti sulfur, mercury, jodium si dan penetrasi.
boric acid, potasiumcuanate dan garam-garam yang larut,
2+
lemak dari Hg 2+ , Bi 3+ , Pb dan Cu e+ semua dapat melaku- Menurut LEITZ, komposisi lemak yang terdapat pada tubuh/
kan penetrasi dengan baik. kulit berbeda dengan lemak yang terdapat di alam (lemak pada
7. Bahan-bahan aromatik parfum seperti oil of thyme, euca- kosmetika). Jadi tidak mungkin secara fisiologis/biologis le-
lyptus oil, linalyl geranyl acetate dan lain-lain juga di- mak disuplai dari luar ke dalam kulit untuk menggantikan
absorpsi dengan cepat. fungsi metabolisme dari lemak kulit. Meskipun lemak dapat
8. Semua garam-garam yang larut dalam air, semua zat-zat diabsorpsi oleh kulit, tetapi sejauh mana absorpsi dapat ter-
padat, gula, juga protein yang bermolekul besar tidak diabsorp- jadi, dan setelah absorpsi bagaimana fungsinya di dalam tu-
si oleh kulit. buh, belum dapat dijelaskan dengan pasti, karena adanya
pendapat yang berbeda antara para penulis. Jadi jelaslah
Efek Kosmetika bahwa kegunaan lemak dalam preparat kosmetika hanya di-
Preparat kosmetika 95% terdiri dari bahan dasar dan hanya harapkan untuk membentuk lapisan pelin dung pada permuka-
5% bahan aktif, bahkan kadang-kadang tidak mengandung an kulit dan memberi kesan berlemak pada kulit.
bahan-bahan aktif. Jadi sifat dan efek dari preparat kosmetika
tidaklah ditentukan oleh bahan aktifnya, tetapi terutama oleh AIR
bahan dasarnya (JELLINEK, 1975). Air dapat diabsorpsi oleh kulit, tetapi air dan bahan-bahan
yang larut air lebih sulit mengadakan penetrasidaripada lemak
• Efek dari bahan dasar dan bahan-bahan larut lemak. Tingkat penetrasi bahan-bahan
Dari golongan kosmetika ternyata bahan dasar yang ter- yang larut air tergantung pada jumlah (water content) dari
banyak dipakai adalah lemak/minyak, selain itu dipakai pula stratum corneum. Sehingga air bukanlah bahan dasar yang
air, alkohol dan lain-lain. baik untuk mengantarkan bahan aktif ke dalam lapisan kulit.
Air sebagai bahan dasar banyak dipakai pada preparat pem-
LEMAK bersih, karena air mudah berhubungan dengan semua bagian
Pemakaian lemak pada preparat kosmetika disenangi karena tubuh, dapat melunakkan stratum corneum dan membesih-
lemak mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai bahan da- kan kotoran yang dapat larut di dalamnya. Tetapi air tidak
sar dan punya efek tertentu pada kulit yaitu : punya daya membasahkan kulit yang sempurna (wetting
a. beberapa bentuk lemak seperti : lemak hewan, lemak turn- effect), dan juga bakteri dan sebagian besar kotoran tidak
buh-tumbuhan dan malam, mudah diabsorpsi oleh kulit, dapat larut dalam air. Untuk mendapatkan efek pembersih
sehingga adalah merupakan bahan dasar yang baik untuk yang sempurna ke dalam bahan dasar air, perlu ditambahkan
mengantarkan bahan-bahan aktif ke dalam kulit. bahan dasar lainnya, seperti minyak (cleansing cream), alkohol
b. lemak dapat membentuk lapisan tipis di permukaan kulit 20 — 40% (skin freshener, face tonic), surfactant (sabun, de-
yang berfungsi sebagai lapisan pelindung (protective film) tergen lainnya).
untuk menghalangi penguapan air, sehingga mencegah ke-
keringan pada kulit. ALKOHOL
c. mempunyai sifat pembasah (wetting effect) terhadap kera-
Pemakaian bahan-bahan aktif dalam pelarut organik seperti
tin, sehingga berguna untuk menjaga dan memeliharakan alkohol, aseton, ether, chloroform dan lain-lain tidak dianjur-
elastisitas kulit yang menyebabkan kulit menjadi lembut
kan karena efek iritasinya pada kulit.
dan halus.
Pemakaian alkohol 20 — 40% pada preparat pembersih ber-
d. dapat melarutkan kotoran-kotoran yang larut lemak seperti tujuan untuk mendapatkan efeknya yaitu :
sisa-sisa make up, sehingga merupakan bahan dasar yang
baik pada preparat pembersih. 1. dapat meninggikan permeabilitas kulit terhadap air.
2. mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga daya pem-
e. lemak hewan dan tumbuh-tumbuhan, mengandung sejum- basahan oleh air lebih baik.
lah bahan aktif seperti vitamin, hormon, lecithin dan lain- 3. memperbaiki daya larut kotoran berlemak.
lain yang mempunyai efek tertentu pada kulit. 4. bersifat sebagai astringen dan desinfektan.
Lemak kulit (skin surface lipid) diproduksi oleh kelenjar-
kelenjar sebum, sel-sel epidermis dan sedikit oleh kelenjar • Efek dari bahan aktif
keringat. Pemakaian preparat topikal yang mengandung bahan aktif
Lemak kulit ini berfungsi untuk : akan bermanfaat bila :
1. Mempertahankan kondisi kulit (skin conditioner), yaitu se- 1. bahan tersebut dapat diabsorpsi oleh kulit sekurang-kurang-
bagai pelumas (lubrikan) dari lapisan tanduk, sehingga da- nya sebagian dari padanya.
pat melembutkan atau melemaskan permukaan kulit. 2. tidak mudah teroksidasi.
2. Membentuk lapisan lemak tipis permukaan kulit (surface 3. ada khasiatnya pada kulit.
lipid film) yang dapat merupakan lapisan pelindung terha- 4. pemberian secara oral tidak mungkin dilakukan atau efek-
dap penguapan air, sehingga dapat mencegah kekeringan nya merugikan.
kulit. Bahan-bahan aktif yang biasanya ditambahkan ke dalam pre-
3. Merupakan proteksi kimiawi terhadap mikro-organisme parat kosmetika antara lain vitamin, hormon, protein, enzim,
dari luar. ekstrak binatang dan tumbuh-tumbuhan.

6 Cermin Dunia Kedokteran No. 41,1986


VITAMIN 2. meningkatkan water holding sehingga cell content epider-
Vitamin A 1 mis bertambah.
3. meningkatkan pembentukan serat-serat elastin sehingga
Vitamin A pada kulit antara lain berguna untuk memper- elastisitas kulit bertambah.
tahankan pertumbuhan normal dari sel epitel yaitu sebagai 4. meningkatkan sirkulasi darah pada kulit.
anti keratinisasi. 5. menyebabkan turgor kulit bertambah.
Pemakaian vitamin A secara topikal dibenarkan karena : Keseluruhannya memberikan gambaran luar kulit menjadi
1. larut dalam lemak dan mudah diabsorpsi oleh kulit. segar dan lebih muda. Efek maksimum pada kulit akan terlihat
2. punya efek lokal yang baik, yaitu melicinkan, melunakkan sesudah hari ke 30 sampai ke 50 setelah pemakaian topikal,
kulit. Dalam dermatologi derivat vitamin A1 yaitu vitamin berakhir setelah pengobatan dihentikan, dan kulit akan kern-
A acid (tretinoin) dipakai sebagai anti keratinisasi pada bali ke keadaan semula. Jadi efek hormon ini hanyalah ber-
penderita akne, penyakit - penyakit hiperkeratosis dan pe- sifat sementara.
nyakit difisiensi vitamin A lainnya. Pemakaian topikal dari hormon ini tidak dianjurkan karena :
Kesulitan penggunaan vitamin A pada kosmetika adalah a. efeknya pada kulit hanya bersifat sementara.
karena mudah teroksidasi sehingga harus diberikan dalam b. tidak ada efeknya pada kulit yang fungsi hormon dan epi-
bentuk ester alkohol yang lebih stabil, dan dilindungi dari dermis masih baik (usia muda) hanya berkhasiat pada kulit
cahaya matahari. dengan gejala atrofi senilis (usia lanjut).
c. efek topikal pada kulit didapatkan bila dosis lebih dari
Vitamin B kompleks. 15.000 i.u./ounce, dosis ini terlalu tinggi untuk preparat
Defisiensi vitamin B kompleks dapat menimbulkan ber- kosmetika yang dipakai bebas dalam jangka waktu lama.
bagai kelainan kulit dan rambut. Laporan tentang absorpsi
dari vitamin -vitamin ini oleh kulit sangat sedikit, sehingga PROTEIN
penambahan vitamin B kompleks pada preparat kosmetika Pemakaian protein, pepton, peptida dan asam-asam amino
tidak dianjurkan, meskipun vitamin ini larut dalam air dan dalam preparat kosmetika telah pernah dilaporkan. Asam
stabil terhadap oksidasi. amino dapat diabsorpsi oleh kulit dan beberapa di antaranya
Beberapa bentuk vitamin B kompleks yang pernah dianjurkan punya fungsi khusus dalam jaringan epidermis misalnya
untuk dipakai yaitu : panthathenic acid, nicotinic acid, pyri- cysteine, cystine, tyrosin.
doxintripalmitate, yang digunakan dalam preparat - preparat Molekul-molekul protein yang besar tidak diabsorpsi oleh
rambut. kulit, misalnya casein, lactic protein dan lain-lain.
Tidak ada indikasi untuk pemakaian secara topikal, karena
Vitamin C (ascorbic acid)
sangat tidak menguntungkan bila dibandingkan pemberian per
Vitamin C berfungsi pada pembentukan kolagen dan proses oral dalam makanan dan juga belum ada data-data yang jelas
pigmentasi, vitamin C dapat diabsorpsi oleh kulit. Tetapi pe- tentang pemakaiannya dalam preparat kosmetika.
makaian vitamin C dalam preparat kosmetika tidak dianjurkan Pemakaian protein dalam preparat kosmetika bukan sebagai
karena sangat mudah teroksidasi. bahan aktif, tetapi antara lain digunakan sebagai :
1. membentuk lapisan film pada protecting cream tertentu,
Vitamin D
(misalnya casein).
Tidak ada indikasi untuk pemakaian vitamin D secara 2. bahan pengental pada preparat-preparat masker (misalnya
topikal dan tidak ada kelainan kulit yang spesifik karena gelatin).
defisiensi vitamin D.
ENZIM
Vitamin E (d-tocopherol)
Umumnya terdiri dari protein, yang biasanya aktif bila ada
Vitamin E antara lain berguna untuk regenerasi sel-sel epitel coenzym, karena itu penggunaan sebagai preparat topikal da-
kulit (peremajaan kulit). Belum ada data-data mengenai efek lam kosmetika tidak dianjurkan, meskipun mempunyai efek
dari pemakaian vitamin E secara topikal, efek pada kulit menarnbah daya kerja dari bahan-bahan aktif tertentu, seperti
dengan pemberian per oral lebih menguntungkan. Dalam pre- yang terdapat pada ekstrak plasenta.
parat kosmetika vitamin E dipakai sebagai bahan pelengkap
yaitu sebagai antioksidan, pada preparat yang mudah ter-
oksidasi, seperti preparat yang mengandung vitamin A. KOMPLEKS BAHAN-BAHAN AKTIF (COMPLEXES OF ACTIVE
INGREDIENTS)
HORMON Ingredients complex adalah sekelompok bahan-bahan aktif
Tujuan penambahan hormon dalam preparat kosmetika alarniah yang berasal dari binatang dan tumbuh -tumbuhan.
umumnya untuk memperlambat proses ketuaan, menghilang- Efek kosmetika yang dihasilkannya adalah merupakan efek
kan kerutan-kerutan, dan mencegah kekeringan pada kulit, gabungan dari bahan-bahan aktif yang ada di dalamnya. Belum
sehingga didapat gambaran wajah yang lebih muda. diketahui dengan pasti bentuk dan jumlah bahan-bahan aktif
Hormon - hormon yang biasa ditarnbahkan dalam preparat yang terdapat di dalamnya dan masih perlu penelitian lebih
kosmetika adalah hormon -hormon seks terutama estrogen. jauh mengenai efeknya yang pasti pada kulit.
Efek hormon estrogen pada kulit yaitu : Beberapa bentuk ekstrak tumbuh - tumbuhan dan binatang
1. menyebabkan proliferasi sel-sel epidermis sehingga epider- yang sering ditambahkan ke dalam preparat kosmetika antara
mis jadi menebal. lain, royal jelly, ekstrak plasenta, ginseng dan lain-lain.

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 7


BAHAN AKTIF DALAM KOSMETIKA MEDIKATED kat, kelenjar sebasea menjadi besar dan aktif, kelenjar apokrin
Bahan-bahan aktif yang biasanya ditambahkan ke dalam mengadakan sekresi di tempat tertentu. Lapisan lemak kulit
kosmetika medikated antara lain adalah : bertambah, kulit muka dan rambut jadi berminyak, dan pro-
a. preparat yang mengandung sulfur, selenium dan lain-lain. duksi keringat meningkat, kondisi kulit juga terpengaruh
Bahan ini mempunyai efek sebagai oksidator dan reduktor oleh siklus menstrual, sering timbul akne 4 — 7 hari sebelum
dan juga sebagai keratolitik. Digunakan pada preparat anti menstruasi. Diet yang banyak lemak juga mempengaruhi
ketombe, anti akne dan lain-lain. keadaan lemak kulit.
b. preparat yang mengandung cantharidin, capsicin, pyro- Jenis kulit pada remaja kebanyakan jenis kulit berminyak,
gallol, formic acid. Bahan-bahan ini bersifat iritrasi dan terdapat pula jenis kulit normal dan kulit kering. Dengan
punya efek meningkatkan sirkulasi dan metabolisme pada kondisi kulit seperti di atas pada remaja sangat diutamakan
kulit untuk merangsang pertumbuhan rambut. Digunakan pemeliharaan kebersihan kulit.
pada preparat-preparat rambut.
c. preparat yang mengandung phenol, resorcinol, Q napthol
dan berbagai bentuk phenol lainnya. Biasanya dipakai pada Perawatan kulit pada remaja dan dewasa muda
preparat rambut sebagai keratolitik desinfektan dan stimu- Kulit berminyak
lan. Pada kulit jenis ini aktivitas kelenjar sebasea berlebihan
d. preparat yang mengandung hexachlorophen, benzolkonium dengan produksi lemak kulit secara berlebihan, hal ini disebab-
chloride dan lain-lain yang bersifat anti bakteri. Terdapat kan beberapa faktor antara lain faktor hormon, faktor ling-
pula preparat deodoran. kungan yang selalu panas dan lembab yang mempergiat aktivi-
e. preparat yang mengandung mercury yodida, tribromo tas kelenjar lemak, faktor heriditer dan lain-lain. Kulit muka
solicyl anilida (TBS), bithional, benzolkonium chlorida lebih berminyak, tampak mengkilat, mudah kotor dan ber-
dan lain-lain. Digunakan sebagai zat anti bakteri pada jerawat. Kulit kepala dan rambut mengkilat, berlemak dan
sabun-sabun medicated. cepat berbau.
Perawatan dan pembersihan jenis kulit seperti ini adalah :
KULIT PADA BERBAGAI TINGKAT UMUR DAN PERA-
1. dianjurkan untuk menggunakan pembersih beberapa kali
WATAN DENGAN KOSMETIKA
sehari dengan air hangat dan pembersih dengan bahan dasar
Kulit pada bayi dan anak-anak air, seperti sabun, cleansing lotion, cleansing milk dan lain-
Kulit bayi dan anak-anak relatif tipis, tebalnya ± 1 mm. lain.
Lapisan epidermis terutama stratum comeum dan lapisan 2. perlu dilakukan penipisan dengan serbuk penggosok (peel-
dermis lebih tipis, papila dermis lebih mendatar, lapisan ing) untuk menghilangkan lapisan kotoran berlemak ber-
lemak subkutan relatif lebih sedikit. sama sel-sel kulit yang mati atau yang terlepas dari per-
Warna kulit lebih merah karena kurangnya keratohialin. Kulit mukaan.
lebih edema karena banyak mengandung air dan natrium. 3. hindari pemakaian kosmetika berlemak misalnya pemakaian
pH kulit lebih ke arah asam, bervariasi rata-rata antara 3,4 — berbagai jenis krem, seperti pelembab, foundation cream,
6,5. Diferensiasi apendik kulit belum sempurna, kelenjar pomade dan lain-lain, karena kulit jenis ini menghasilkan
sebasea tidak aktif sampai masa remaja sehingga produksi lebih dari cukup minyak alamiah yang dapat berfungsi
sebum sangat berkurang, karena hal-hal tersebut di atas kulit sebagai pelembab, pelindung dan lain-lain.
bayi dan anak lebih mudah mengalami iritasi oleh bahan-bahan Kulit normal
kimia yang ditempelkan pada kulit dan mudah mendapat
Kulit normal adalah kulit dalam kondisi yang sehat, keseim-
infeksi.
bangan fungsionil terpelihara baik, sehingga kulit cukup
Perawatan kulit pada bayi dan anak elastis, tegang dan berwarna cerah. Sekresi kelenjar lemak
cukup, tidak menimbulkan kelebihan lemak kulit yang me-
Pemeliharaan kulit pada bayi dan anak dengan mengguna-
nyumbat pori-pori, keseimbangan kadar air terpelihara baik.
kan kosmetika perlu berhati-hati, mengingat sifat kulit yang
Perawatan pada kulit normal tidak membutuhkan hal yang
mudah teriritasi. Pada penggunaan pembersih, pilih sabun yang
khusus.
lunak dan sedikit mengandung alkali, tidak mengandung
parfum yang berat, hindari penggunaan sabun medikated yang Kulit kering
mengandung bahan-bahan aktif tertentu seperti hexachloro- Kekeringan kulit dapat terjadi pada orang tertentu yang
phen, mercury yodida, tribromo salicyl anilida dan lain-lain. secara genetik mempunyai kecenderungan kulit kering. Tetapi
Hindari penggunaan bedak yang mengandung antiseptik se- dapat pula terjadi akibat penggunaan sabun yang berlebihan,
perti perubalsem, asam borat, dan lain-lain. Kurangnya pro- pembersih kimiawi, pengaruh hormonal dan juga pada derma-
duksi sebum dan kurangnya lapisan lemak kulit, tidak merupa- tosis yang kronis atau gangguan keratinisasi. Kurangnya atau
kan masalah di daerah tropis, tetapi di daerah beriklim dingin hilangnya lapisan air di kulit berkurang, kulit menjadi kering.
diperlukan penggunaan pelembab untuk mencegah kekering- Prinsip perawatan pada kulit kering harus mempertahankan
an kulit. Pemakaian minyak bayi merupakan emolien yang lemak kulit yang ada, menjaga kelembaban kulit dengan sedi-
efektif, tetapi bila terus-menerus dipakai dapat menimbulkan kit mungkin menggunakan bahan-bahan iritan. Dianjurkan pa-
miliaria terutama di daerah tropis. kai pembersih dengan bahan dasar minyak, di samping sebagai
pembersih, dapat pula berfungsi sebagai pelumas. Dianjurkan
Kulit pada remaja dan dewasa muda memakai pelembab atau bahan emolien lainnya untuk me-
Pada usia remaja aktivitas pembentukan hormon mening- lindungi evaporasi air dari kulit.

8 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Kulit pada usia lanjut ciples of treatment. In : Avery's, Drug Treatment. United States of
America, 1976.
Bertambahnya usia dan terjadinya proses menua, kulit pun 10. Nater YP, Groot AC and Liam Dli. Unwanted effects of cosmetics
mengalami perubahan secara bertahap. Kadar air menjadi se- and drugs used in dermatology. Amsterdam, Oxford, Princeton
dikit, kolagen menjadi kurang larut, kaku dan kurang lentur Excerpta Medica, 1983.
11. Rigelman S. Pharmacokinetic factors affecting epidermal penetra-
dan jumlahnya menurun. Dermal protein berubah jadi amorf, tion and percutaneus absorption. Pharmacokinetics 1974; 16
sehingga kulit jadi tipis, kering dan keriput. Produksi kelenjar 873 — 83.
sebasea menurun, lemak kulit berkurang, kulit lebih mudah 12. Sagarin E. Cosmetics science and technology. New York, London,
mengalami dehidrasi, begitu pula aktivitas pengeluaran ke- Sydney : John Wiley & Sous lnterscience Publishers, 1975.
13. Scheuplein RY and Roos LW. Mechanism of Percutaneus Absorp-
ringat berkurang. Pengaruh hormon yang berkurang, meng- tion. I Invest Dermatol, 1974; 62 : 353 — 60.
akibatkan atrofi kulit dan apendiknya, juga terjadi pengurang- 14. Scheuplein RY. Percutaneus absorption after twenty five years old
an jumlah melanosit yang aktif dan berkurangnya kemampuan ("Old wine in new wines skin"). I Invest Dermatol. 1979; 67
thanning. 31 -9.
Vaskularisasi yang berkurang dan lapisan lemak yang me- 15. Tranggono RIS. Kosmetika dalam dermatolog. Rapat Konsultasi
Peningkatan Keamanan Kosmetika. Dir Jen POM Dep Kes RI
nipis menyebabkan pengaturan suhu terganggu, kulit mudah Jakarta 1979.
mengalami luka, sering terasa gatal, trauma yang ringan dapat 16. Tranggono RIS. Perkembangan dunia kosmetika. Seminar Peng-
menimbulkan kelainan kulit dan lain-lain. gunaan Produk Kosmetika Dalam Negeri. Jakarta 1985.
Perawatan kulit dengan kosmetika pada usia lanjut dituju- 17. Tregear RT. Physical function of skin. London, New York : Aca-
kan terutama untuk mengatasi kekeringan. Perawatan kuratif demic Press, 1966.
18. Solomon LM, Esterly NB and Loeffel ED. Adolescent Derma-
secara medis lebih banyak diperlukan untuk mengatasi rasa tology. Philadelphia, Toronto : WB Saunders Co, 1978.
gatal, gangguan sirkulasi yang menurun, mengurangi keriput 19. Weis FW and Lubowe II. Cosmetic and the skin, 2nd ed. New
dan kelainan-kelainan kulit lainnya. Mengatasi kekeringan York, Amsterdam, London : Reinhold Book Co, 1969.
kulit pada usia lanjut sama seperti perawatan kulit kering pada 20. Weston WL. Practical Pediatric Dermatology. Little Brown and Co,
1979.
umumnya yaitu dengan menggunakan emolien, memakai pe-
lembab, dan menghindari faktor-faktor yang menambah ke-
keringan kulit seperti pakai bahan pembersih yang mengan-
dung alkohol, sabun dan detergen lainnya.

RANGKUMAN
1. Masalah kulit estetik dan meningkatnya penggunaan kosme-
tika telah membawa perkembangan baru dalam ilmu ke-
dokteran pada umumnya, di bidang Dermatologi pada
khususnya.
2. Perlu ditingkatkan pengetahuan tentang kulit dan kosme-
tika untuk dapat memilih jenis/bentuk kosmetika yang
sesuai, aman, dan terhindar dari bahan-bahan yang me-
rusak kulit.
3. Penggunaan bahan-bahan kimia atau kosmetika secara
topikal pada kulit perlu mempertimbangkan kondisi kulit
sesuai dengan usia dan lingkungan pemakai.

KEPUSTAKAAN

1. Balsam MS and Sagarin E. Cosmetics science and technology vol. 1,


2nd ed. New York, London, Sydney, Toronto : Wiley Inter
science, 1972.
2. Balsam MS and Sagarin E. Cosmetics science and technology vol. 3,
2nd ed. New York, London, Sydney, Toronto : Wiley Inter-
science, 1974.
3. Faust RE. The Chemistry and Manufacture of Cosmetics, vol IV
2nd ed. Orlando Flourd : Continental Press, 1975.
4. Frost P and Horwitz SN. Principles of Cosmetics for dermatologist.
St Louis, Toronto, London : The CV Mosby Co, 1982.
5. Goodman H. Cosmetic Dermatology. New York, London : Mc
Graw Hil Book Co, 1936.
6. Yellinex YS. Formulation and function of cosmetics 2nd ed. New
York, London : Wiley Interscience, 1970.
7. Karnen B. Reaksi Kulit Terhadap Kosmetika. Rapat Konsultasi
Keamanan Kosmetika. Dirjen POM Depkes RI, Jakarta 1979.
8. Leitz G. Cosmetic and the supply of fats to the skin. In : Soap,
Perfumery and Cosmetic, vol XLIII 2nd ed, 1968.
9. Marks Y. Clinic 1 pharmacological consideration of general prin-

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 9


Aspek Farmakologi Beberapa Obat
Yang Mempengaruhi Kecantikan
Dr. Sardjono O. Santoso
Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

PENDAHULUAN kecantikan mereka tidak pudar atau tetap bertahan. Sedang-


Manusia telah diciptakan Tuhan Yang Maha Esa sebagai kan mereka yang merasa kurang cantik berusaha untuk me-
mahluk yang paling sempurna dan paling cantik. Secara naluri ningkatkannya.
mahluk -mahluk lain berusaha mempertahankan dan mening- Terdapat beberapa cara yang kita kenal untuk meningkat-
katkan kecantikan mereka untuk menimbulkan dan mening- kan kecantikan ini, antara lain untuk membersihkan dan mem-
katkan daya tarik terhadap lawan jenisnya. percantik kulit, kuku, rambut, mengurangi bau badan, me-
Manusia dengan akal kepandaiannya yang merupakan ke- ngurangi keringat yang berlebihan, membersihkan dan meng-
lebihan mereka dibandingkan mahluk ciptaan Tuhan yang obati kulit yang terganggu dengan menggunakan antiseptik,
lain sejak dulu kala telah berusaha bagaimana mereka dapat antibiotik, antiinflamasi, kortikosteroid, anti ketombe, anti
mempertahankan dan meningkatkan kecantikan mereka untuk acne, menghilangkan pigmentasi dan sebagainya.
dapat lebih memikat pasangannya. Selain penggunaan obat-obat atau senyawa secara topikal,
Perbedaan yang terlihat antara manusia dan mahluk yang kadang- kadang digunakan pula obat atau zat secara sistemik,
lain adalah umumnya pada manusia usaha meningkatkan pada seperti misalnya penggunaan obat-obat pelangsing tubuh
jenis wanita sedangkan pada mahluk atau hewan lainnya ba- (anorexiant), jamu singset, obat penambah gairah seks (hor-
nyak dilakukan oleh. jenis jantan. Tentu saja ada beberapa ke- monal), dan sebagainya.
kecualian, sebagaimana kita saksikan pada masa sekarang
banyak pula pria yang berusaha untuk meningkatkan kecan- JENIS OBAT YANG MEMPENGARUHI KECANTIKAN
tikannya atau ketampanannya dengan alasan karena profesi-
nya, untuk pergaulan atau karena alasan "emansipasi" belaka. Dari upaya untuk meningkatkan kecantikan yang disebut-
kan di atas ternyata sebagian besar merupakan senyawa obat-
Usaha peningkatan kecantikan ini dilakukan dengan ber- obat yang mempengaruhi kulit dan digunakan secara topikal.
bagai cara dari yang tradisional (alami) sampai penggunaan
zat-zat kimia secara modern sesuai dengan kemajuan tekno- Pada kesempatan kali ini terutama dibicarakan mengenai
logi. aspek farmakologi preparat atau obat dermatologik. Senyawa
atau obat dermatologik dikatagorikan menjadi (1) vehikulum,
Terlepas dari apa atau cara mana yang dipergunakan, apa-
kah cara dan zat ini benar-benar bermanfaat dan aman bagi (2) zat-zat yang digunakan secara profilaksis dan untuk mak-
tubuh kita. sud pengobatan.
Dalam makalah ini akan ditinjau aspek farmakologi bebe- Kita telah mengenal banyak preparat (formulasi) farmako-
rapa zat atau obat yang mempengaruhi kecantikan manusia. logik dijual secara bebas (preparat OTC) dan dapat diperoleh
tanpa resep dokter. Pada preparat yang diperoleh dengan resep
BEBERAPA UPAYA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN dokter (preparat prescription = ethical drug), maka konsentrasi
KECANTIKAN zat atau dosisnya, vehikulum dan ukuran pengemasnya di-
cantumkan, sedangkan pada obat-obat OTC (Over the Counter
Dalam upayanya untuk memelihara dan meningkatkan ke-
cantikan, manusia yang sudah cantik berkehendak supaya drugs) sebagian besar tidak dicantumkan.

Vehikulum
*) Dibawakan pada simposium Kosmetika pada tanggal 7 September
1985. Penyelenggara P.A.D. V.I. JA YA. Kriteria yang akan dipertimbangkan mencakup apakah vehi-

10 Cermin Dunia Kedokteran No.41,1986


kulum bersifat sebagai pengering atau pelumas, bagaimana Minyak adalah lemak cair atau semisolid yang berasal dari
vehikulum menahan atau melepaskan atau membantu absorpsi mineral, tumbuhan atau hewan. Minyak yang berasal dari
zat aktif, dan kecocokannya untuk dipergunakan di daerah tumbuhan dan mineral banyak dipakai untuk pengobatan
kulit yang diinginkan; cairan (liquids), misalnya lotions gel, topikal. Minyak tumbuhan yang lazim dicampur dalam krem
shampo, spray tepat untuk tempat - tempat yang berambut; dan lotion adalah minyak -minyak biji kapas, jagung, kastor,
krem-krem emulsified finishing tupe digunakan untuk tempat- zaitun dan kacang. Efek emolien minyak -minyak ini serupa,
tempat yang mempunyai sela-sela seperti jari umpamanya, dan perbedaannya terletak pada baunya, stabilitas penyimpanan-
salep paling cocok untuk mencegah maserasi kulit. nya dan kapasitas emulsifikasi. Minyak mineral merupakan
suatu campuran hidrokarbon dengan berat molekul tinggi
Konstituen utama vehikulum mencakup yang diperoleh dari petroleum. Minyak ini dapat digunakan
— liquid (cairan, yakni air, tinggur hidro alkoholik atau tunggal atau merupakan ingredien dalam lotion, krem atau
pelarut - pelarut organik. salep. Tidak seperti minyak tumbuhan (nabati), minyak mine-
— puder ral tidak berbau tengik, namun perlu ditambahkan suatu
— minyak stabilizer seperti tokoferol atau butilhidroksil toluen (Farma-
— dasar salep (ointment bases) kope Amerika Serikat mensyaratkan dituliskannya stabilizer
— zat pembantu farmasetik sering terdapat sebagai aditif dalam label). Penggunaan topikal minyak relatif tidak me-
Liquid (cairan) mempunyai sifat-sifat yang diinginkan yang nimbulkan efek samping.
menambahkan kegunaannya sebagai vehikulum. Seperti minyak, base (dasar) salep sering digunakan dalam
Air bekerja sebagai suatu vehikulum dan hydrating agent pada berbagai krem dan salep. Dasar salep ini mencakup lemak-
kompres basah, lotion "baths", krem dan beberapa salep. lemak nabati dan hewan semisolid (setengah padat), hidro-
Bilamana digunakan sebagai kompres panas atau dingin, air karbon petroleum, dan silikon. Zat-zat bantu farmaseutik
akan meningkatkan atau menurunkan suhu kulit dan menim- (Pharmaceutic acid additives) banyak dipakai dalam preparat
bulkan maserasi lapisan permukaan kulit sehingga memper- topikal. Zat-zat pendispersi dan pengemulsi memberi stabilitas
besar penetrasi zat aktif. dan homogenitas bila mencampur cairan yang tidak dapat
Alkohol merupakan pelarut dan digunakan untuk mendingin- tercampurkan. Gliseril monostearat, derivat polietilen glikol
kan kulit; tergantung dari konsentrasinya maka alkohol dapat (polioksi 40 stearat, polisorbat 80) dan sodium lauril sulfat
bersifat antiseptik atau astringen. digunakan sebagai zat pendispersi dalam lotion, krem dan salep
Gliserin merupakan suatu pelarut dan emolien dalam lotion, yang mengandung ingredien berminyak dan air. Additif lain
krem, dan pasta, dapat dicampur dengan air dan alkohol. yang banyak dipakai termasuk etilendiamin dan setilpalmitat
Propilen glikol adalah suatu pelarut yang sangat baik dan telah dan ester lain yang berkaitan yang memperbaiki konsistensi
menggantikan tempat gliserin sebagai vehikulum dalam formu- dan penampakan krem. Asam stearat dan stearil alkohol,
lasi obat topikal, kosmetika, dan lotion tubuh dan tangan. yang bekerja sebagai lubricant (pelumas), emolien atau anti-
Zat ini bersifat higroskopik dan mempunyai efek melembut- foaming agent.
kan (softening action). Pada kulit yang rusak (tidak intact) Metilselulose dan gum tragacanth yang merupakan zat-zat
dapat menyebabkan iritasi subjektif (rasa terbakar dan ter- inert dipakai sebagai suspending agents dalam salep atau pasta.
sengat) sehingga membatasi penggunaannya. Paraben (metilparaben dan propilparaben), oksikinolin sulfat,
Puder mempunyai sifat meningkatkan evaporasi (penguapan), senyawa kuarterner ammonium organik, heksakloroform,
mengurangi friksi dan pruritus (gatal -gatal) dan menimbulkan parakloro-metasilenol dan kloributanol sering ditambahkan
rasa dingin (cooling sensation). Puder ini ditaburkan di alas sebagai preservatif antimikroba. Sebagian besar zat-zat ini
kulit atau merupakan komponen dalam lotion atas pasta. tidak berbahaya pada konsentrasi rendah; walaupun demikian
Berbagai contoh puder mencakup puder seng oksida, seng paraben kadang- kadang menyebabkan dermatitis kontak dan
stearat, magnesium stearat, talk, tepung jagung (corn starch), lauril sulfat menyebabkan iritasi.
bentonit, titanium oksida, kalsium karbonat. Banyak surface agents meningkatkan permeabilitas stratum
Seng oksida dan talk (terutama magnesium silikat hidrous): corneum tidak saja terhadap medikamen tetapi juga terhadap
bersifat sebagai protektif dan menyerap sejumlah air bilamana zat-zat yang toksik sehingga secara tidak langsung menyebab-
digunakan dalam suatu pasta dalam petrolatum. kan iritasi.
Seng oksida dicampur dengan sedikit fern oksida mempunyai
warna merah muda (pink). Campuran ini, Calamin, digunakan Zat-zat (obat-obat) yang digunakan secara profilaksis dan
sebagai lotion kocok. Walaupun bentonit (hydrated aluminium untuk maksud pengobatan
silicate) tidak larut dalam air, zat ini bergabung dengan air Dalam upaya meningkatkan kecantikan, selain menggunakan
menjadi gel, yang memperbaiki dispersi seng oksida dan be- zat-zat Vehikulum ditambahkan pula zat-zat untuk mencegah
lerang dalam campuran minyak dalam air. dan mengobati keadaan yang mengurangi kecantikan seseorang
Titanium oksida adalah zat yang opak dan merupakan ingre- misalnya mengurangi bau badan, mengobati acne vulgaris,
dien lotion atau pasta yang digunakan sebagai sun screen. mengurangi keringat yang berlebihan, menghilangkan atau
Precipitated calsium carbonate merupakan puder halus ber- mengurangi hiperpigmentasi akibat kontrasepsi oral, kloasma
warna putih yang tidak larut dalam alkohol dan air. Zat ini gravidarum dan sebagainya.
memberikan rasa kering dan lebih bersifat sebagai absorben Di dalam preparat -preparat untuk maksud profilaksis dan
dibandingkan dengan talk. Talk dapat menyebabkan reaksi pengobatan selain bahan vehikulum ditambahkan pula zat-zat
granulomatous hebat bila dikenakan kepada luka-luka. lain yang berkhasiat (mempunyai efek farmakologik) seperti,

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 11


sulfa, antibiotik dan antiseptik. Perlu diperhatikan dalam Hidrokinon bekerja dengan menghambat tyrosinase dalam me-
menggunakan preparat-preparat ini kemungkinan terjadinya lanosit, sehingga menghambat sintesis melanin. Selain itu,
efek yang tak diinginkan akibat ingredien yang ditambahkan pergerakan butir-butir melanin dan pertumbuhan melanosit
seperti iritasi, alergi dan efek toksik bagi mereka yang sensitif juga terhambat. Hidrokinon juga toksik terhadap melanosit.
terhadap salah satu ingredien. Sebegitu jauh tidak dilaporkan efek hebat yang tidak di-
ingini akibat penggunaan obat ini. Namun terjadi rasa ter-
Deodoran (Obat penghilang bau busuk badan) sengat dan terbakar pada waktu pemakaian dan timbul eritema
Bau busuk badan adalah sesuatu yang khas alami dan dimiliki sesudahnya serta terjadi inflamasi pada 5% dan 32% penderita
oleh setiap mahluk termasuk manusia. Sejak dulu manusia yang menggunakan obat ini dengan konsentrasi 2% dan 5%.
berusaha untuk menghilangkan bau busuk badan ini, namun Bila terjadi inflamasi obat ini tidak usah dihentikan namun
hasilnya belum memuaskan. Bau busuk ini bervariasi dari satu perlu diberikan kortisol (hidrokortison) secara topikal untuk
orang ke orang lain yang satu tidak terlalu bau sedangkan yang menghilangkan gejala-gejala ini.
lain sangat berbau busuk. Orang-orang yang tergolong pada Dermatitis kontak jauh lebih jarang terjadi dibandingkan
golongan kedua, walaupun tiap hari mandi dan membersihkan dengan iritasi. Preparat lain, monobenzone (Benoquine), mem-
badan beberapa kali, tidak dapat menghilangkan bau busuk punyai cara kerja dan efek samping yang serupa. Bedanya ada-
ini, karena keringat yang dikeluarkan akibat hawa panas mu- lah, obat ini mempunyai efek depigmentasi yang ireversibel,
dah menjadi tengik dan mengeluarkan bau busuk. Umumnya, dan digunakan hanya untuk vitiligo yang luas, yakni untuk
setelah 6 jam mandi bau busuk akan timbul kembali. menghilangkan warna kulit normal yang tersisa. Kejadian sen-
Setiap hari 70 cc air dikeluarkan melalui transpirasi kulit. sitisasi akibat obat ini lebih besar dibandingkan dengan hidro-
Pengeluaran ini sama dengan ± 1⁄4 liter air yang keluar dari da- kinon.
lam tubuh. Air dari transpirasi menguap begitu keluar dari Pengelolaan terapi monobenzon sering mengalami kesulitan
badan, dan meninggalkan sisa-sisa lemak di atas kulit, yang dan perlu tindak lanjut yang hati-hati pada penderita, pola
cepat menjadi tengik karena adanya kuman-kuman dan menge- aneh hipopigmentasi dapat terjadi jauh dari tempat yang
luarkan hawa bau busuk yang tidak enak. mengalami hiperpigmentasi. Hidrokinon dengan konsentrasi
Dari keterangan tersebut di atas, maka obat deodoran yang kurang dari 5% telah disetujui oleh FDA sebagai ingre-
seyogyanya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : dien yang aman dan efektif pada preparat yang dijual bebas
1) pembunuh kuman (antiseptik), 2) dapat mengurangi bau untuk mengurangi kulit yang mengalami hiperpigmentasi
busuk, 3) tidak merangsang (iritatif), 4) tidak toksik. Dalam pada daerah yang terbatas, sedangkan monobenzon hanya
pemilihan obat-obat deodoran persyaratan tersebut di atas dapat dibeli dengan resep dokter.
harus dipertimbangkan dengan seksama. Konon, bagi mereka EFEK SAMPING OBAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN
yang menggemari obat tradisional, bau badan ini dapat di-
KECANTIKAN
kurangi dengan makan lalaban daun beluntas (Pluchea indica)
dan kunyit (Curcum dormestica). Semua zat kimia atau obat yang dapat menimbulkan efek sam-
Sayang belum dilakukan uji pemantapan khasiat secara luas, ping betapapun kecilnya. Karena dalam upaya meningkatkan
namun anda boleh mencobanya karena sebegitu jauh belum kecantikan umumnya kita menggunakan zat kimia, maka kita
dilaporkan efek toksik akibat penggunaan kunyit dan beluntas. harus waspada terhadap timbulnya efek samping ini. Apakah
yang dimaksudkan dengan efek samping obat? Efek samping
Anti-dandruff (anti ketombe) obat adalah efek yang timbul akibat penggunaan obat atau
Anti ketombe banyak digunakan baik oleh pria maupun wa- zat pada dosis terapi atau penggunaan zat sebagaimana yang
nita. Apakah sebenarnya ketombe itu? Ketombe timbul oleh dianjurkan oleh pembuat zat kosmetika/obat.
karena terjadinya peningkatan kecepatan mat urasi dan proli- Efek samping yang disebabkan oleh zat-zat vehikulum
ferasi sel-sel epidermal. Ketombe dianggap bukan suatu feno- antara lain dapat berupa iritasi kulit, hiperpigmentasi, hipo-
menon patologik, dan mengenai orang yang terdapat dalam pigmentasi, ruam kulit (skin rash), vesikulasi kulit, sindroma
upperlimit variasi normal dalam hal kecepatan tu rn-over sel- Steven Johnson yakni adanya "skin rash" hebat disertai per-
sel epidermal. Pengelupasan (scaling) yang paling jelas terjadi darahan pada mukosa hidung, mulut dan vagina. Efek samping
pada kulit kepala dan tidak disertai infeksi, inflamasi, kinetik yang terakhir biasanya diakibatkan oleh zat aktif (ingredien),
sebum, perubahan patologik atau hyperplasia epidermis. untuk maksud profilaksis atau terapi dalam kosmetik.
Meskipun ketombe sering dapat diatasi dengan penggunaan Misalnya ditambahkannya derivat sulfonamida pada terapi
shampoo biasa (2 — 3 x seminggu), beberapa orang memerlu- acne vulgaris pada suatu rangkaian perawatan kecantikan.
kan preparat medicated shampoo yang dijual bebas dan me- Pernah pula dilaporkan adanya kasus yang mengalami dege-
ngandung belerang dan asam salisilat biasanya memberikan nerasi ganas (kanker kulit) akibat penggunaan suatu kosme-
hasil yang baik, namun beberapa yang resisten terhadap tik.
preparat ini dapat diberikan preparat yang mengandung seng Penggunaan obat pelangsing amfetamin dapat menimbulkan
pirition atau selenium sulfid. ketergantungan 'obat dan psikosis biokimiawi. Obat pelangsing
lain dapat menimbulkan gangguan-gangguan pada susunan
Obat untuk hiperpigmentasi saraf pusat seperti insomnia, agitasi, tremor, atau sebaliknya,
Hiperpigmentasi yang terlokalisasi di muka akibat kontraseptif depresi saraf pusat dan mengantuk.
oral, kloasma gravidarum, frecles, lentignes dapat diobati atau Penggunaan preparat hormon untuk maksud " awet muda"
dikurangi dengan pemberian hidrokinon (Eldoquin, Eldo- tidak dibenarkan atau tidak rasional karena penggunaan hor-
paque). Obat ini biasanya memberikan efek yang reversibel. mon hanya untuk penderita yang mengalami defisiensi hormon

12 Cermin Donis Kedokteran No. 41, 1986


tersebut atau mereka yang oleh nasihat dokter memerlukan tikan telah dikemukakan secara singkat terutama dalam hal
dan mempunyai indikasi untuk mendapat terapi tersebut. sifat-sifat obat vehikulum, beberapa obat yang digunakan se-
Sebagai contoh misalnya, penggunaan hormon anabolik bagai profilaksis dan pengobatan serta kemungkinan efek
yang terdapat dalam obat 4-serangkai (oradexon, periactin, samping atau efek yang tak diingini akibat penggunaan obat
preparat enzym, dianabol) untuk menggemukkan badan atau untuk peningkatan kecantikan.
"memontokkan" badan.
Memang, dalam waktu kurang lebih 3 minggu mereka akan
"montok" atau gemuk tetapi, kegemukan ini tidak wajar KEPUSTAKAAN
karena pada hakekatnya terjadi penimbunan air dalam tubuh- 1. American Medical Association Drug Evaluations, Dermatologic
nya, di samping itu wanita-wanita ini dapat timbul kumisnya Preparation, 4th ed. Littleton, Massachusets : Publishing Sciences
atau suaranya berubah seperti suara pria. Group, Inc. 1980;p 1009 — 45.
2. Swinyard EA and Pathak MA. Surface Acting Drugs. In : The
Penggunaan obat untuk Me-'rapet'-kan vagina secara topikal
Pharmacological Basic of Therapeutics. Editor : Goodman &
tidak dibenarkan karena banyak kasus yang mengalami vagini- Gilman 6th ed. New York : Macmillan Publishing Co, Inc. 1980;
tis akibat obat atau alat-alat semacam ini. Obat atau obat p951—63.
tradisional semacam ini umumnya mengandung tanin dan 3. Chen AS. Vademacum Resep Obat-obat Kosmetik. Jakarta :
tawas yang dapat menyerap air dari vagina dan bersifat sebagai Pradnja Paramita, 1965.
4. Musaro Muji. Resep Pusaka Tradisional Madura. Jakarta : Pustaka
astringen.
Karya.
5. Sardjono 0 Santoso & Hendra Utama. Efek Samping Obat Tradi-
PENUTUP sional, Proceeding Simposium Aspek Medis Obat Tradisional Indo-
Aspek farmakologi beberapa obat yang mempengaruhi kecan- nesia (SAMOTI) Mei 1980, Jakarta.

PELANTIKAN TIGA DOKTER AHLI AKUPUNTUR RS CIPTO MANGUNKUSUMO, JAKARTA

Direktur RSCM memerikan selamat pada


tiga Dokter Ahli Akupuntur baru
Angkatan X, 30 April 1986.

Dari kiri:
Dr Ratnawati Latief,
Dr Dharma Kumara Widya,
Dr Syartina Sofyan

"Untuk kemajuan ilmu Akupuntur, perlu dicari titik Ketiga dokter yang baru dilantik ini merupakan angkatan
temu ilmu kedokteran yang bersendikan negara Barat dengan ke X, dan hingga kini RSCM telah berhasil mendidik 44 orang
Akupuntur yang bersendi negara Timur", demikian ucapan ahli Akupuntur.
Direktur RS Cipto Mangunkusumo, Prof. DR Rukmono, Unit Akupuntur RSCM sudah ada sejak tahun 1963, dan
pada pelantikan tiga dokter ahli Akupuntur pada tanggal telah dikenal oleh masyarakat hingga saat ini. Ini menandakan,
30 April 1986. Ke-tiga dokter tersebut adalah Dr. Sjartina masyarakat luas tidak meragukan cara pengobatan yang dahulu
Sofyan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dikenal sebagai pengobatan tradisional, bahkan kini ilmu
tahun 1973 dan lulus ahli Akupuntur tahun 1985, Dr Dharma Akupuntur di bidang pengobatan medis sudah semakin maju.
Kumara Widya lulusan Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia tahun 1975, lulus Akupuntur tahun 1986, Dr Ratna- Hadir pula pada acara tersebut Bapak Dekan FK UI, Prof
wati Latief lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr Asri Rasad, dan para dokter ahli di bidang ilmu kedokteran
tahun 1975, lulus Akupuntur 1986. lainnya.

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 13


Efek Samping Kosmetika dan
Penatalaksanaannya
Dr Lily Soepardiman
Perkumpulan Ahli Dermato- Venereologi Indonesia

PENDAHULUAN samping ada enam, yaitu :


1. Kosmetika rambut (cat rambut dan pemucat rambut).
Meluasnya pemakaian kosmetika oleh masyarakat pada
2. Kosmetika pemeliharaan kulit muka (pelembab dan pem-
akhir-akhir ini telah menyebabkan meningkatnya insidensi
bersih).
penyakit atau kelainan kulit akibat pemakaian kosmetika.
3. Kosmetika rias mata
Dalam definisi, dicantumkan bahwa kosmetika tidak termasuk
4. Deodoran antiperspiran
golongan obat dan kosmetika tidak dimaksudkan untuk mem-
5. Rias wajah
pengaruhi faal tubuh manusia. Karena struktur dan fungsi kulit
6. Hair Conditioner
dipengaruhi lingkungan maka dapat terjadi pengaruh kosme-
Dari laporan beberapa negara di Eropa dan Amerika, ternyata
tika pada kulit. Pengaruh tersebut dapat berupa reaksi yang
kosmetika yang paling sering memberi efek samping adalah
dikehendaki atau efek samping yang tidak dikehendaki.
rias mata, kosmetika pemeliharaan kulit baru diikuti oleh cat
Kelainan kulit yang terjadi antara lain disebabkan cara
dan pemucat rambut serta deodoran-antiperspiran.
pemakaian kosmetika yang salah atau berlebihan, pengolahan
Berbeda dengan data di atas, Direktorat Jenderal P.O.M.
kosmetika yang kurang baik, penggunaan bahan-bahan aktif Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang telah me-
dalam kosmetika yang tidak tepat. ngumpulkan angka efek samping kosmetika dari beberapa
daerah di Indonesia didapat hasil sebagai berikut :
INSIDENSI
Diagnosis dan jumlah yang tepat dari kelainan kulit akibat kos- Tabel 1.
metika sulit diketahui karena faktor -faktor antara lain : Diagnosa hasil monitoring efek samping kosmetika
— Kosmetika yang dipakai biasanya beberapa jenis dan kom-
No. Jenis penyakit Jumlah % Keterangan
posisi dari produk kosmetika merupakan campuran be-
berapa macam bahan dan di antaranya ada yang bersifat 1. Dermatitis kontak 69 28,87 Disarikan dari Dit. Jen.
sebagai perangsang lemah sehingga bila dipakai untuk uji alergika POM 1980 … Juli 1984.
coba kulit memberi hasil yang sulit diartikan. 2. Akne vulgaris 86 35,98
3. Hiperpigmentasi 76 31,80
— Banyak pabrik atau produsen tidak mencantumkan bahan- 4. Lain-lain 8 3,35
bahan yang ada dalam kosmetika yang diproduksinya.
— Tidak semua penderita datang ke dokter, karena penderita Jumlah 239 100%
mengatasi sendiri dengan cara menghentikan pemakaian
kosmetika tersebut.
Data tentang insidensi efek samping kosmetika sangat her- Risiko kostetika sebenarnya tidak berhubungan langsung
beda-beda. dengan data insidensi efek samping. Derajat risiko (risk grad-
Ditinjau dari jenis kosmetika yang sering menyebabkan efek ing) memerlukan perhitungan risk index (jumlah unit kosme-
tika yang menyebabkan 1 efek samping).
Dengan cara ini, didapatkan bahwa rias mata meskipun
*) Dibawakan pada simposium Kosmetika pada tanggal 7 September mempunyai insidensi efek samping tinggi tetapi menduduki
1985. Penyelenggara P.A.D. V.I. JAVA. derajat risiko sedang, tetapi bahan perontok rambut meski-

14 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Tabel 2. dung asam atau basa. Pada umumnya kelainan berbatas
Penyebab efek samping kosmetika tegas dan dapat berupa eritematodeskuamasi sampai vesiko-
bulosa. Sebagai contoh adalah tioglikolat dengan pH 12,5
No. Penyebab .l umlah % Keterangan yang terdapat pada perontok rambut.
1. Kosmetika untuk 207 86,6 1 Disarikan dari Ult. Jen. 2. Reaksi alergi
pemeliharaan kulit POM 1980 — Juli 1984
Reaksi ini pada umumnya berupa dermatitis eksematosa.
(skin care)
2. Bedak 19 7,95 Kelainan yang terjadi tidak selalu pada lokasi aplikasi kos-
3. Cat rambut 13 5,44 metika; hal ini terlihat pada dermatitis kelopak mata yang
lebih sering disebabkan karena kosmetika rambut, muka
Jumlah 239 100% atau kuku daripada karena rias mata sendiri.
3. Reaksi foto sensitivitas
pun insidensi efek sampingnya rendah, mempunyai derajat
Reaksi ini terjadi oleh karena aplikasi kosmetika yang me-
risiko tinggi. Produk deodoran antiperspiran risiko dan insiden- ngandung fotosensitizer dan terpapar cahaya. Kelainan
si efek samping yang tinggi. dapat berupa eritem, eksematosa atau hiperpigmentasi
Oleh karena produk kosmetika terjadi dari bermacam cam- yang biasanya disebabkan oleh parfum. Dapat bersifat foto
puran bahan maka bahan yang dicurigai harus dicari antara : toksik maupun foto alergik.
bahan aktif, bahan pengawet, bahan anti mikroba, bahan anti
oksidan, parfum, zat warna dan vehikulum. Bahan-bahan yang 4. Kelainan pigmentasi
sering menyebabkan efek samping dapat dilihat pada lampiran. Suatu bentuk kelainan pigmentasi pada kulit dikenal se-
Penggunaan kosmetika akan menimbulkan reaksi yang tidak bagai Pigmented cosmetic dermatitis; kelainan ini sebenar-
diinginkan karena pengaruh faktor - faktor antara lain : nya merupakan akibat dermatitis kontak alergik atau foto
1. Intensitas/lamanya kontak dengan kulit, dengan demikian alergik karena bahan pewangi atau zat warna yang terdapat
maka pelembab, dasar bedak akan lebih banyak meng- dalam kosmetika. Manifestasi kulit berupa bercak/difus/
akibatkan efek samping dibandingkan dengan kosmetika retikuler kecoklatan, kadang-kadang hitam atau biru
yang sebentar menempel di kulit misalnya shampo. hitam.
2. Lokasi pemakaian. Daerah sekitar mata kulitnya lebih tipis Akhir-akhir ini banyak dipersoalkan tentang krem pe-
dan lebih sensitif, oleh karena itu tata rias mata diharapkan mutih atau pearl cream yang peredarannya telah dilarang
lebih banyak memberikan reaksi daripada kosmetika untuk pemerintah dengan Surat Edaran No. I1320/C/XI/1983;
daerah kulit lainnya. tetapi pada kenyataannya masih beredar di pasaran. Krem-
3. pH kosmetika. Kosmetika dcngan pH alkali misalnya pe- krem ini mengandung 1 — 4% powdered pearl, dan menurut
lurus atau perontok rambut akan lebih mudah memberikan penyelidikan mengandung merkuri amonia.
efek samping. 4. Akne
4. Kandungan bahan yang mudah menguap misalnya alkohol, Lesi terutama berbentuk komedo yang ditemukan pada
bila bahan tersebut sudah menguap akan mempertinggi wanita dewasa yang terutama disebabkan oleh kosmetika
konsentrasi bahan aktif sehingga dapat menimbulkan efek krem muka. Bahan-bahan yang bersifat komedogenik antara
samping. lain: lanolin, petrolatum, butil stearat, lauril alkohol, asam
Meskipun kosmetika umumnya dipakai pada kulit, tidak ter- oleat dan zat warna D & C Red-dyes yang terdapat dalam
tutup kemungkinan efek sampingnya mengenai daerah lain, pemerah pipi.
misalnya :
— iritasi pada mata pada pemakaian shampo dan rias mata PENATALAKSANAAN
— gangguan pernafasan pada pemakaian sprai rambut Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penderita, pe-
— efek toksik jangka panjang seperti kelainan darah dan organ meriksaan klinis dan dilakukan tes eliminasi atau tes tempel/
tubuh, walaupun sukar dibuktikan tetapi patut mendapat tes tempel sinar, atau kombinasi keduanya.
perhatian.
Tes eliminasi
Manifestasi klinis/bentuk reaksi kulit akibat kosmetika Tes ini dilakukan dengan cara menghentikan semua kosme-
Setiap bahan yang ditempelkan pada kulit dapat menyebabkan tika yang dipakai. Bila gejala telah mereda, dan dipakai kern-
kelainan kulit. Bahan yang dapat memberi kelainan kulit pada bali kosmetika yang dicurigai maka gejala akan timbul kern-
aplikasi pertama disebut iritan, sedangkan bahan yang dapat
bah. Pada tes ini perlu dipertimbangkan juga kosmetika yang
menimbulkan kelainan setelah pemakaian berulang disebut
telah dipakai dalam waktu lama (karena sensitisasi terlambat
sensitizer.
atau modifikasi atau kemerosotan produk kosmetik). Juga
Istilah intoleransi dipakai bila pemakai kosmetika mengeluh
perlu dipertimbangkan alat-alat yang digunakan untuk me-
rasa kurang nyaman misalnya rasa pusing atau rasa mual se-
makai kosmetika; misalnya sikat atau aplikator karet/busa.
telah memakai kosmetik tertentu sedang pada kulit tidak
dijumpai kelainan. Tes tempel
Yang paling ideal adalah melakukan tes tempel dengan
Kelainan pada kulit : semua bahan unsurnya secara terpisah, dalam vehikulum dan
1. Reaksi iritasi konsentrasi yang tepat. Tetapi hal ini sukar dilaksanakan oleh
Reaksi ini dapat disebabkan oleh kosmetika yang mengan- karena :

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 15


a. Pada banyak negara, kecuali Amerika Serikat, produsen kecantikan, produser kosmetika dan penderita) untuk
kosmetika tidak diwajibkan mencantumkan isi kosmetika- menghindarkan kelainan kulit akibat kosmetika.
nya.
LAMPIRAN
b. Penderita pada umumnya memakai berbagai jenis bahan.
c. Preparat kosmetika terdiri dari berbagai jenis bahan. Bahan-bahan kosmetika yang sering menyebabkan efek samping :
d. Hampir semua bahan isi kosmetika tidak mempunyai data
tentang konsentrasi tes tempel yang tidak iritatif, sehingga I. Bahan aktif
diperlukan pengenceran serial dan tes kontrol. Bahan Efek samping Keterangan
Oleh karena hal-hal tersebut di atas, maka biasanya tes
tempel menggunakan bentuk jadi kosmetika itu sendiri (as is). 1. vegetables coloring
Open test dengan memoleskan kosmetika 2 — 3 kali per hari agents :
pada lengan bawah selama 2 hari berturut-turut. — Henna — rinitis cat rambut
— urtikaria
Untuk menanggulangi atau memperkecil efek samping kosme- 2. organic colouring
tika disarankan untuk memperhatikan : agents :
1. Penggunaan bahan yang dapat menimbulkan toksisitas se- — para venilen kontak alergi — cat rambut
baiknya dihindari. Konsentrasi bahan yang dipakai sebaik- —diamin,(PPDA) —foto alergik reaksi silang terha-
—purpura dap :
nya tidak boleh melampaui batas aturan. —anemia aplastik(?) — azoic (nitrogen)
2. Pencantuman kandungan bahan, ini akan menghindarkan —mutagenik (?) — prokain, benso-
pemakaian produk oleh konsumen yang sensitif terhadap kain
salah satu bahan kandungannya. — PABA
3. Kontaminasi mikroba dapat menyebabkan kerusakan pro- sulfomanid
— para amino sali-
duk dan memberi kelainan pada tubuh manusia pada cylic acid
penggunaannya, ini disebabkan karena sistem pengawetan — dilarang di
yang tidak memenuhi syarat. — Perancis
4. Tanda peringatan untuk kosmetika yang mengandung ba- — Skandinavia
— Jerman
han yang menimbulkan efek samping misalnya PPDA. 3. amonium persulfat — kontak alergik "hair bleach"
5. Batas dalu warsa (expire date) harus dicantumkan untuk — urtikaria
mencegah pemakaian produk kosmetika yang sudah ber- 4. selenium sulfid — kontak iritan shampoo
ubah komposisinya. — sistemik toksik
— rambut rontok
6. Perlu diadakan tes sensitasi antara lain : — sebore
— tes pada hewan percobaan 5. resin polimer — kontak alergi cat kuku
— Kligman maximization test — kontak iritan
— tes tempel pada sampel yang adekuat 6. Nikel — kontak alergi kontaminasi
7. amonium tioglikolat — kontak iritan keriting rambut
— consumer test dengan mengikut sertakan ahli kulit dan — kontak alergi
ahli farmasi untuk mengontrol produk kosmetika. 8. merkuri amonia — kontak alergi — bleaching
Penanggulangan efek samping kosmetika ialah menghenti- — sistemik — dilarang
kan kosmetika penyebab dan diberi pengobatan sesuai dengan — pigmentasi
kelainan yang timbul. Dianjurkan untuk memakai kosmetika 9. hidrokuinon — hipo/ — bleaching
hiperpigmentasi
seperlunya saja dan pada waktu istirahat hendaknya babas
10. P.A.B.A. — foto alergi tabir cahaya
dari kosmetika. Perlu dijelaskan, setiap kosmetika dapat ber- 11. asam borat — erupsi kulit
sifat aknegenik terutama bila pemakaiannya berlangsung lama. — intoksikasi
Bila sudah terdapat kelainan kulit maka pengobatan sesuai 12. C-I 16 901 (kuning) — perubahan warna kosmetika kuku
dengan kelainan klinis. 13. resin formaldehide — kontak alergi — pengeras
— iritasi — reaksi di mata,
— bentuk dermatitis diobati seperti mengobati dermatitis, leher, lubang-
kalau perlu dengan steroid secara oral maupun topikal. lubang alami,
— bentuk akne diobati seperti akne vulgaris dengan sulfur atau generalisata
resorsin secara topikal dan kalau perlu dengan antibiotik. 14. Monosulfiram — kontak alergi — sabun
— hiperpigmentasi diobati seperti melasma dengan preparat 15. Heksaklorofen — kontak alergi — diserap oleh ku-
- iritasi lit normal
hidrokinon secara topikal maupun dengan kombinasi vi- — fotokontak — di Perancis dan
tamin C dosis tinggi dan glutathion secara oral. — efek sistemik Amerika dilarang
Perlu diingat bahwa pengobatan setiap kasus sangat individual. (neurotoksik)
teratogenik
KESIMPULAN — karsinogenik
16. Sirkonium — granuloma — antiperspirant
1. Kelainan kulit akibat pemakaian kosmetika dapat terjadi — kontak alergi
bila ada kepekaan terhadap salah satu bahan yang ter- 17. garam aluminium — hiperkeratosis — antiperspirant
kandung dalam kosmetika tersebut dan bersifat individual. ostium folikular . —
2. Bahan-bahan dalam kosmetika dapat menimbulkan reaksi folikulitis
iritasi primer, reaksi alergik, reaksi fotosensitasi dan akne 18. Balsam peru — hiperpigmentasi — bedak, salep
kosmetika. — urtikaria
3. Diperlukan kerja sama dari berbagai pihak (ahli kulit, ahli 19. Tradisional

16 Cermin Dunia Kedokteran No. 41,1986


sil positif kuat.
Bahan Efek samping Keterangan
IV. Emulsifier
— aloe kontak alergi
— kapsikum iritasi Bahan Efek samping Keterangan
— sitrus lemon fotokontak
— zingiber - iritasi 1.Trietanolamin - dermatitis kontak
officinalis - dermatitis kontak alergi
alergi 2. Sodium lauril sulfat - dermatitis kontak
— piperniqrum - dermatitis kontak alergi
alergi 3. Gliseril mono stearat - dermatitis kontak
— foto toksik alergi

II. Parfum
Bahan Efek samping Keterangan
1. Bensil alkohol - parfum dari bi- KEPUSTAKAAN
2. Bensil salisilat natang tidak me-
3. Geramiol nyebabkan iritasi 1. Fisher AA. Contact Dermatitis. Philadelphia : Lea & Febiger. 1975.
4. Red zia 2. Jellinek JS. Formulationand Fundation of Cosmetics. Translated
5. Minyak cendana - dermatitis kontak - parfum dari ve- from the German by Feniton GL. New York : Wiley Interscience,
getables -- iri- 1970.
6. Hidroksi sitrinelal alergi
7. Metoksi sitrinelal - foto sensitisasi tasi (bergamot 3. Kligman AM, Milis OH. Acne Cosmetica. Arch Dermatol. 1972;
8. Sinamik Alkohol - pigmentasi sinnamon, laven- 106: 843 - 50.
9. Minyak kenanga - iritasi der dll) atau sin- 4. Nakayama H, Harada R, Toda M. Pigmented Cosmetic Dermatitis.
tetik (sesquiter- Int J Dermatol. 1976; 15 : 673 - 5.
10. Yasmin absolut 5. Nakayama H, Matsuo S, Hayakawa K, Takhasi K, Shigenatsu T,
11. Minyak lavender pens, aldeids dan
12. Minyak ylang-ylang ester). Ota S. Pigmented Cosmetic Dermatitis. Int J Dermatol. 1984;
23 : 299 - 305.
13. Bergamot 6. Nater JP, De Groot AC, Liam DH. Unwanted Effects of Cosmetics
III. Bahan pengawet : anti mikrobial dan anti oksidan and Drugs Used In Dermatology. Amsterdam-Oxford-Princen-
ton : Excerpta Medica, 1983.
Bahan Efek samping Keterangan 7. Rata IGAK. Efek Samping Kosmetika. KPPIK VII, UNUD Den-
pasar, 1985.
1. Formaldehide - kontak alergi 8. Soebaryo RW, Rata IGAK. Penggunaan Kosmetika dan Akibatnya
2. Bronopol - kontak alergi Bagi Kesehatan. Lokakarya Perlindungan Kesehatan Terhadap
3. Merkuri - hipo/ Penggunaan Kosmetika, Jakarta 1981.
hiperpigmentasi 9. Soebaryo RW. Pengetahuan Efek Samping Kosmetika Sebagai
4. Aminium klorida - kontak alergi Penunjang Keberhasilan Produksi Dalam Negeri. Seminar Sehari
5. Paraben - dermatitis kontak - banyak dipakai Penggunaan Kosmetika Dalam Negeri. Jakarta, 17 Mei 1985.
sistemik pada makanan 0. Tranggono RIS. Cosmetics Dermatitis in Indonesia. The 34th
- kontak urtikaria - tes tempel sering annual meeting of The Mid-Japan Dermatology Society. Nagoya
memberikan ha- 1983.

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 17


Uji Kulit Untuk Kosmetika

Dr. Retno Widowati Soebaryo


Perkumpulan Ahli Dermato-venereologi Indonesia

PENDAHULUAN
Sukar untuk dapat mengetahui secara tepat penyebab
Kosmetika didefinisikan sebagai bahan yang dipakai pada reaksi kulit akibat kosmetika karena kosmetika terdiri
kulit, rambut dan atau kuku dengan maksud untuk memper- dari berbagai macam komponen serta pemakaian ber-
baiki dan mempercantik penampilan seseorang. Meskipun pe- bagai jenis kosmetika pada saat yang sama.
makaian kosmetika sangat luas bahkan sudah merupakan suatu
kebutuhan, namun insidensi reaksi kulit akibat kosmetika re- UJI KULIT
latif rendah. Kemungkinan hal tersebut disebabkan bahwa
tidak semua penderita datang ke dokter untuk mencari per- Uji kulit merupakan salah satu cara untuk dapat menemu-
tolongan, di samping pengawasan terhadap produksi yang ma- kan penyebab reaksi kulit akibat kosmetika.
kin baik. Tahan uji kulit untuk kosmetika :
Produk kosmetika tidak pernah hanya terdiri dari satu 1) tes eliminasi, dilakukan dengan cara menghentikan pe-
bahan saja, tetapi selalu merupakan campuran berbagai jenis makaian seluruh jenis kosmetika baik yang lama maupun
bahan. Sehingga apabila suatu jenis kosmetika tersangka se- baru. Apabila reaksinya segera menghilang setelah penghenti-
bagai penyebab reaksi kulit akibat kosmetika, maka sebaiknya an, maka diduga salah satu jenis kosmetika merupakan atau-
seluruh bahan pembentuknya harus diujikan secara terpisah pun mengandung bahan penyebabnya. Setelah reaksi kulit
pada bahan dan konsentrasi yang sesuai. Namun prosedur mereda atau menghilang, dapat dicobakan kembali pemakaian
demikian sangat sulit pelaksanaannya berhubung antara lain : kosmetika-kosmetika tersebut satu demi satu. Kosmetika
1. di beberapa negara tidak ada keharusan untuk mencantum- terakhir yang dipakai sebelum timbulnya reaksi menjadi
kan komposisi suatu kosmetika. kosmetika tersangka.
2. konsumen biasanya memakai beberapa jenis kosmetika
secara bersamaan pada suatu waktu, sehingga menyukar- Kosmetika baru dan lama serta slat pembantu pemakai-
kan penentuan penyebab reaksi kulit. an kosmetika tanpa kecuali harus dicurigai sebagai pe-
3. satu jenis kosmetika tidak hanya terdiri dari satu macam nyebab reaksi kulit akibat kosmetika.
komponen.
4. kebanyakan dari bahan komponen kosmetika tidak di- 2) uji tempel 'patch test ', terdapat 3 cara melakukan uji
ketahui dengan tepat konsentrasinya untuk melakukan tempel :
uji kulit, sehingga perlu dilakukan pengenceran serta pe- a. tertutup
makaian kontrol yang akan menyulitkan prosedur peneliti- b. terbuka
an. c. dengan sinar.
Keuntungan melakukan uji tempel terhadap tes eliminasi
ialah kemungkinan ditemukannya bahan penyebab reaksi
*) Dibawakan pada simposium Kosmetika pada tanggal 7 September kulit akibat kosmetika dalam waktu 48 jam.
1985. Penyelenggara P.A.D. V.I. JA YA.
Uji tempel tertutup biasanya dilakukan di punggung dengan

18 Cermin Dania Kedokteran No.41,1986


menempelkan kosmetika yang telah dioleskan pada unit uji hasil negatif dapat dilanjutkan dengan uji pakai. Pelaksanaan-
tempel. Unit tersebut dibiarkan menempel selama 48 jam, nya sama dengan tes eliminasi, di man kosmetika dipakai
kemudian dibuka dan ditandai daerah tertempelnya. Pem- sesuai dengan pemakaian sehari-hari, namun secara terpisah
bacaan dilakukan 15 - 30 menit setelah pembukaan untuk jenis demi jenis.
menghindari positif semu. Kosmetika tersangka sebaiknya
dipisahkan tempatnya, sehingga apabila terjadi reaksi yang KESIMPULAN
tidak diinginkan dapat segera dibuka tanpa mengganggu yang Kosmetika pada saat ini sudah tidak atau sedikit sekali
lain. Pembacaan uji tempel diulangi pada 72 jam dan 96 jam. mengandung bahan-bahan sensitizer kuat. Istilah hipo-alerge-
Uji tempel terbuka, dilakukan dengan mengoleskan badan nik atau analergenik yang tertera pada etiket hanya meng-
tanpa dilakukan penutupan. Biasanya dikerjakan di belakang gambarkan bahwa kosmetika tersebut telah diuji dengan hasil
telinga karena daerah tersebut tidak mudah terhapus. Cara ini tanpa atau sedikit sekali memberikan reaksi, tanpa perlindung-
dikerjakan pada bahan-bahan yang mudah menguap misalnya an yang lebih daripada kosmetika biasa terhadap timbulnya
kosmetika kuku, tonik, kosmetika rambut. reaksi kulit.
Uji tempel dengan sinar, dilakukan pada reaksi fotoderma- Perlindungan terbaik bagi konsumen kosmetika ialah de-
tosis. Pada dasarnya teknik pelaksanaan sama dengan uji ngan menyebutkan komposisi kosmetika secara kualitatif
tempel tertutup, hanya dikerjakan secara duplo dan ditutup maupun kuantitatif.
dengan bahan yang tidak tembus cahaya. Setelah 24 jam tes
dibuka dan dibaca, setelah itu disinari dengan sumber cahaya. Peraturan mengenai pencantuman komposisi kosmetika
Pembacaan dilakukan 24 jam kemudian dengan membanding- di Indonesia merupakan suatu langkah untuk
kannya terhadap kontrol pada deretan yang lainnya. mempermudah penanggulangan serta penelusuran penye-
Pada uji tempel biasanya dipakai kosmetika sebagaimana bab reaksi kulit akibat kosmetika dan sedapat mungkin
adanya, namun terdapat beberapa kegagalan antara lain : menghindari timbulnya reaksi.
1) terjadi reaksi positif semu karena kebanyakan kosmetika
merupakan iritan lemah pada penutupan. Hal ini akan me-
nyulitkan pembedaan dengan reaksi-reaksi alergi. KEPUSTAKAAN
2) reaksi negatif semu sering ditemui karena konsentrasi
sensitizer dalam kosmetika terlalu rendah untuk dapat me- 1. Cronin E. Contact Dermatitis. Edinburg: Churchill Livingstone,
nimbulkan rcaksi positif. Hal ini terutarna dijumpai pada 1980.
2. Fisher AA. Contact Dermatitis, 2nd ed. Philadelphi: Lea & Febiger,
bahan pengawet dan wewangian. 1975.
3) uji tempel tertutup memakai kosmetika tanpa pengenceran 3. Malten KE, Nater JP, Van Ketel WG . Patch testing Guidelines.
dapat menimbulkan sensitisasi pada konsumen meskipun Nijmegen: Dekker & Van de Vegt, 1976.
jarang, misalnya cat rambut. Dengan adanya hasil positif pada 4. Nater JP, De Groot AC Unwanted Effects of Cosmetics and Drugs
Used in Dermatology. Amsterdam: Excerpta Medica, 1983.
uji tempel menggambarkan bahwa kosmetika dapat menye-
5. Randazzo SD, Muscardin LM. Adverse Reaction to Cosmetics in
babkan dermatitis kontak alergik. Pada hasil yang negatif Dermatology. J Appl Cometol 1983; 1:43-57.
apabila dilakukan uji tempel ulang di atau sekitar tempat
terjadinya kelainan klinis kemungkinan akan memberikan hasil
yang positif terutama pada sensitizer lemah.

Pada umumnya reaksi kulit akibat kosmetika akan mein-


berikan hasil negatif semua pada uji tempel kecuali
apabila dilakukan dengan memakai bahan komponen-
nya.

3) uji terbuka atau 'open test', apabila dijumpai hasil negatif


pada uji tempel maka dapat dilakukan uji terbuka dengan
mengoleskan kosmetika 2 € 3 kali perhari pada daerah ter-
tentu atau sania di lengan bawah selarna 2 hari berturut -turut.

Perlu diingat bahwa banyak bahan kosmetika juga di-


pergunakan pada preparat topikal non-kosmetika, se-
hingga reaksi akibat kosmetika dapat berlangsung terus
meskipun sudah menghindari pemakaian kosmetika
penyebabnya.

Apabila hasilnya positif maka dilanjutkan dengan memakai


masing- masing bahan komponen kosmetika, meskipun pe-
laksanaannya sukar dan nrcnrbutuhkan waktu serta kesabar-
an baik dari si peneliti maupun konsumen.
4) uji pakai atau 'usage test' , apabila uji terbuka memberikan

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 19


Kegunaan Kosmetika Untuk
Kesehatan Kulit
Dr. Sjarif M. Wasitaatmadja

PENDAHULUAN tika demikian jelas, ternyata faktanya antara kosmetika di-


Kosmetika telah dikenal sejak dahulu kala. Di Mesir, 3.500 tambah dengan zat-zat pembunuh bakteri atau jasad renik
S.M. telah dipergunakan bahan-bahan kecantikan berupa lain, anti jerawat, anti gatal, anti produk keringat dan lain-
minyak-minyak hewan maupun tumbuhan, rempah, tanah liat, lainnya. Beberapa penyelidik menyebutkan sebagai kosmedik.
madu, susu, arang dan lain-lainnya. Di dalam dunia kedokteran dikenal pula placebo, obat tanpa
Hipocrates (460 — 377 SM), seorang bapak ilmu kedokter- efek tertentu kecuali efek psikis.
an telah membuat resep-resep kosmetika dan menghubungkan- Dewasa ini di pasaran kita menemukan berbagai macam
nya dengan ilmu kedokteran. Melalui berbagai tempat dan kosmetika yang dihasilkan oleh produsen-produsen baik
waktu ilmu untuk mempersolek diri meluas dan menyebar nasional maupun internasional. Oleh karena banyaknya
ke dalam berbagai kalangan masyarakat di dunia ini. kosmetika yang beredar dapat membingungkan baik konsu-
Di Indonesia tempo doeloe, perawatan kecantikan bersum- men maupun pihak-pihak yang berkecimpung dalamnya.
ber pada pengetahuan nenek moyang yang merupakan tradisi Para ahli telah berusaha untuk menyederhanakan berbagai
turun-temurun menurut adat istiadat masing-masing daerah. macam kosmetika dengan cara mengelompokkannya. Hal ini
Pada tulisan Jawa kuno kita dapat menemukan uraian tentang ternyata tidak mudah. Penggolongan yang dibuat oleh masing-
pembuatan jamu-jamu tradisionil baik untuk kesehatan mau- masing ahli ternyata tidak sama satu dengan lainnya. Pada
pun untuk kecantikan, suatu hal yang bila dikembangkan akan lampiran Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No. tersebut di
tak kalah artinya dengan kosmetika manapun. Meskipun demi- atas, kosmetika telah digolongkan menjadi 13 golongan ber-
kian, pada dewasa ini di dalam lapisan masyarakat Indonesia dasarkan tujuan penggunaan dan lokasi tubuh yang dikenai-
kecenderungan untuk memakai kosmetika tradisionil masih nya. Pembagian menurut tujuan penggunaan saja diajukan
sedikit. Sebagian terbesar lainnya baik pemakai atau salon- oleh Nater J.P. dkk. dan dipakai di RSCM setelah modifikasi.
salon kecantikan yang bertebaran di seluruh pelosok Indonesia KESEHATAN KULIT
masih menggunakan kosmetika modern dengan cara aplikasi
dan sistem yang diambil dari negara-negara maju seperti Eropa, Sehat menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) adalah
Amerika atau Jepang. keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan ekonomis.
Dalam arti kata yang sempit sehat berarti tidak sakit.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan R.I. No. 220/Men-
Kulit yang sehat adalah kulit yang tidak menderita suatu
kes/per/IX/1976, kosmetika adalah bahan atau campuran ba- penyakit baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh.
han untuk digosokkan, dioleskan, dituangkan, dipercikkan Setiap organ tubuh manusia, termasuk pula kulit, mempunyai
atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan fungsi tertentu untuk kesehatan. Kulit dengan luas ± 1,2 m2
pada bahan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk dan berat ± 15% dari berat badan terdiri dari susunan sel-sel
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau meng- yang membentuk lapisan-lapisan kulit epidermis, dermis dan
ubah rupa dan tidak termasuk obat. Meskipun definisi kosme- jaringan bawah dermis. Kulit mempunyai fungsi proteksi,
sekresi, termoregulasi, sensorik, ekspresi, produksi (vit. D),
*I Dibawakan pada simposium Kosmetika pada 'tanggal 7 September respirasi dan absorpsi, yang dilakukan baik oleh sel-sel kulit-
1985. Penyelenggara P.A.D. V.I. JA YA. nya maupun oleh appendagesnya seperti otot, kelenjar lemak,

20 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


kelenjar keringat, rambut atau kuku. perti terdapat pada moisturising cream, night cream dan se-
bagainya.
Gambaran kulit sehat Pada orang-orang di mana kulit masih menggambarkan ke-
Kulit yang sehat terlihat sebagai kulit yang optimal secara mampuannya untuk membentuk minyak permukaan kulit
fisik maupun fisiologik. Secara fisik, kulit yang sehat ter- dengan baik atau bahkan berlebih -lebihan, kosmetika pe-
lihat dari warna, konsistensi, kelenturan, struktur bentuk dan lembab ini tentu tidak banyak gunanya. Kulit adalah pagar
besarnya sel-sel & jaringan kulit lain. Secara fisiologik terlihat terluar dari tubuh yang melindungi tubuh dari berbagai penga-
dari keratinisasi, pigmentasi, persarafan, pembentukan ke- ruh / trauma luar yang dapat merusakkannya, seperti sinar
ringat, pembentukan minyak kulit, pertumbuhan rambut. matahari, panas, tekanan, tarikan, goresan, zat-zat kimia,
Ternyata gambaran (appearance) kulit sehat dari satu orang kuman-kuman penyakit, jamur dan sebagainya.
ke orang lain, dari satu suku ke suku lain, dari satu bangsa ke Kosmetika pelindung terhadap sinar matahari (sunscreen)
bangsa lain, dari satu ras ke ras lain berbeda-beda. Ada ber- adalah kosmetika yang mengandung zat yang menahan kompo-
bagai faktor yang mempengaruhi hal tersebut di atas yaitu nen sinar matahari yang dapat merusakkan kulit yaitu U.V.B.
antara lain: umur, seks, ras, iklim, kelembaban, temperatur, ( : 2900 A — 310 A). Tabir sinar matahari yang biasa di-
lokalisasi kulit, kehamilan. pakai adalah : PABA, ester salisilat, ester asam antranilat,
asetofenon, tanin, fenol dan sebagainya. Perlindungan ter-
KEGUNAAN UNTUK KESEHATAN KULIT hadap cuaca dingin maupun panas adalah sama dengan per-
Dari definisi dan pembagian kosmetika, jelas bahwa tujuan lindungan terhadap kehilangan air dari kulit. Dengan kosme-
pemakaian kosmetika adalah pemeliharaan/perawatan, pe- tika yang sama sekaligus dapat pula dilindungi kulit terhadap
nambahan daya tarik/rias dan menambah bau-bauan. Sebagai debu zat kimia yang dapat bereaksi merusakkan kulit.
bagian dari tubuh, kulit mendapat porsi yang paling besar dari Sampai saat ini belum dikembangkan kosmetika yang dapat
tujuan tersebut. Sudah barang tentu ketiga tujuan pengguna- melindungi kulit terhadap sinar radioaktif. Kosmetika pelin-
an kosmetika tidak boleh mengganggu kulit pada khususnya dung terhadap trauma mekanik bersifat sebagai pelumas kulit
dan kesehatan tubuh pada umumnya. (lubricants). Kadang -kadang kulit perlu pula ditipiskan. Lapis-
Dengan demikian pengetahuan tentang kesehatan bagi an sel tanduk, lapisan kulit terluar, secara alamiah akan diganti
semua pihak yang tersangkut paut (involve) : baik produsen, lapis perlapis dalam waktu kira-kira 3 minggu. Pada keadaan-
distributor maupun konsumen, merupakan hal dasar yang keadaan tertentu, lapisan ini tetap melekat, umpamanya oleh
mutlak dimiliki agar tujuan mulia dari kosmetika tidak salah adanya kotoran, minyak, keringat yang terlalu banyak, se-
arah. Untuk kesehatan kulit, kegunaan kosmetika terutama hingga terlihat kesan seolah-olah kulit tersebut tebal. Adanya
terletak pada kemampuan perawatan dan pemeliharaannya. iritasi kronis dapat pula menebalkan kulit dengan secara se-
Kulit harus dibersihkan, karena kulit selalu terpapar tempat.
(expose) pada lingkungan luar yang penuh polusi di samping Kosmetika penipis kulit (thinning) biasanya mengandung
adanya kotoran dari tubuh sendiri yang keluar lewat alat-alat bahan-bahan serbuk dengan partikel -partikel besar yang kita
sekretoar (lemak, keringat dan keratinisasi). Untuk hal ini gosokkan ke kulit akan bekerja sebagai sikat amplas.
dapat dilakukan dengan berbagai bahan pembersih, air, minyak
atau padat. Harus diingat bahwa derajat kebersihan dari kulit KEGUNAAN LAIN
dari setiap manusia tidak sama satu sama lainnya, tergantung Kegunaan lain dari kosmetika adalah riasan, wangi - wangian
dari faktor endogen dan eksogen tadi. dan kesenangan (enjoyment). Kosmetika rias dan kosmetika
Kosmetika pembersih dengan bahan dasar air, seperti air wangi - wangian bersifat mengurangi atau menutupi kekurangan
mawar, mungkin tidak dapat melarutkan semua kotoran yang (cacat) bagian tubuh (kulit) kita. Mata yang terlalu kecil atau
melekat di kulit kita. Oleh karena itulah dibuat orang kosme- terlalu besar, pipi terlalu luas, alis terlalu tipis atau tebal dan
tika dengan bahan dasar air + alkohol atau air + sabun. Kos- lain sebagainya dapat dikaburkan oleh kosmetika rias ini.
metika pembersih dengan bahan dasar minyak seperti oil of Tentu diperlukan seni tersendiri karena tanpa bakat seni
Ulan atau minyak bayi banyak dipakai untuk melarutkan kosmetika rias tak akan mencapai tujuannya. Secara langsung
bahan-bahan kotoran yang larut dalam minyak. Bila ingin tak kosmetika jenis jenis inipun ada pula gunanya untuk kesehatan
terlalu lengket (sesak) dapat digunakan kosmetika pembersih kulit.
dengan bahan dasar minyak + air, seperti krem pembersih. Beberapa jenis kosmetika bertujuan untuk memberi makan-
Kosmetika pembersih dengan bahan dasar padat, meskipun an (skin food), vitamin (vitamin cream), hormon (hormonal
jarang digunakan; tetapi dapat ditemui. Di samping itu, dikenal cream) bahkan obat -obatan (medicated cosmetic). Apakah
pula kosmetika pembersih untuk rambut, kuku, gigi dan tujuan ini sampai dengan baik akan ditentukan oleh faktor-
mulut. faktor absorpsi perkutan, macam bahan dasar, konsentrasi,
Kulit yang kurang lembab/berminyak atau kering dapat di- lokalisasi kulit, keutuhan kulit, kelembaban dan sudah barang
berikan kosmetika pelembab berupa minyak atau kombinasi- tentu peraturan/perundang-undangan.
nya dengan air. Secara alamiah sebenarnya kulit membentuk KOSMETIKA INDONESIA ?
skin surface lipid yang berguna untuk proteksi terhadap peng-
uapan air dari sel-sel kulit (in sensible water loss perspiration). Indonesia dengan 160 juta penduduk di antaranya lebih dari
Pada keadaan-keadaan tertentu (tua, udara kering), minyak setengah wanita, merupakan konsumen yang mempunyai
permukaan ini berkurang. Kosmetika pelembab dan pelindung potensi besar untuk pemasaran produk kosmetika. Penduduk
kulit biasanya berbentuk bahan dasar minyak yang berguna sebanyak itu mendiami 3 ribu pulau yang luasnya hampir
untuk menambah minyak permukaan kulit yang kurang se- seluas Eropa dan yang paling banyak terdapat di ptIlau Jawa.

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 21


Indonesia terletak di daerah tropis dengan 2 iklim yang ber- itu memang sebaiknya dimulai.
ganti setiap tahun, musim hujan yang panjang dan musim pa-
nas yang menyengat. Kelembaban udara di daerah ini cukup KEPUSTAKAAN
tinggi. Temperatur udara di berbagai tempat tidak persis sama
0 1. Breuer MM. Cosmetica Science 1st ed. London, New York, San
tetapi berkisar antara 20 — 30°C. Letak Indonesia yang di- Fransisco : Academic Press. 1978.
lintasi garis khatulistiwa menyebabkan sinar matahari dengan 2. Jellinek JS. Formulation and Function of Cosmatics 3rd ed. New
komponen U.V. di dalanmya terpancar sepanjang tahun. York, London, Sydney, Toronto : Wilay — Interscience. 1970.
Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku dan ras berbagai 3. Kligman AM and Leyden JJ. Safety and Efficacy of Topical and
adat istiadat dan kebudayaan, berbagai kebiasaan, kebutuhan, Cosmetics 1st ed. New York, London, Paris, San Fransisco, Sao
Paulo, Sydney, Tokyo, Toronto : Grune & Stratton. 1982.
kepentingan dan lainnya yang terikat kuat dalam satu kesatuan 4. Nater JP, Groot AC and Liem BH. Unwanted Effects of Cosmetics
bangsa, satu kesatuan bahasa dan satu kesatuan negara: Indo- and Drugs Used in Dermatology 1st ed. Amsterdam, Oxford,
nesia. Princeton : Exerpta Medica. 1983.
Suatu formulasi tentang kosmetika yang cocok atau khas 5. Soebaryo RW dan Rata IGAK. Penggunaan Kosmetika dan Akibat-
nya bagi Kesehatan. Lokakarya Perlindungan Kesehatan Terhadap
Indonesia sampai saat ini belum dibuat. Untuk itu harus di- Kosmetika. Dep Kes RI, Jakarta 1981.
pertimbangkan berbagai aspek sosial, budaya, etnis, ekologi, 6. Tranggono RIS. Kosmetika Dalam Dermatologi. Rapat Konsultasi
edukasi, pengawasan, peraturan, ekonomi dan lain -lainnya. Peningkatan Kosmetika. Dir Jen POM Dep Kes RI. Jakarta 1979.
Ini bukanlah suatu hal yang mudah sehingga memerlukan 7. Wasitaatmadja SM. Kosmetika Untuk Kesehatan dan Kecantikan.
banyak pemikiran, banyak penyelidikan, banyak pengalaman Kursus Regular Yayasan Lembaga Konsumen. Jakarta 1981.
8. Welis FV and Lubowe II. Cosmetics and The Skin 2 nd ed. New
dan banyak waktu. Untuk mencapai suatu kriteria kosmetika York, Amsterdam, London : Reinhold Book Corp. 1969.
Indonesia diperlukan forum atau lembaga khusus yang lebih 9. Wasitaatmadja SM. Masalah Kosmetika di Indonesia. Malam
luas untuk menilai dan membicarakan berbagai aspek ke arah Klinis PAD VI JAYA, Juli 1984.

S~sialis Ko
Bedah stnefik
Setelah sele .
Sal bcdah
kosv eJik
hnna '
lal ysuru9 ke
khl
taryslTvt

22 Cermin Dunia Kedokteran No.41,1986


Laporan Monitoring Efek Samping
Kosmetika
I Gusti Agung K. Rata* dan A. Fadilah Rival**
*) Sub Bagian Kosmetik Medik, Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM.
**) Pimpinan Proyek Pengendalian dan Pengawasan Kosmetika,
Dir. Jen. P.O.M. Dep. Kes. R.I., Jakarta.

PENDAHULUAN 2. Cara pelaksanaan monitoring


Kosmetika merupakan kebutuhan yang selalu dihubungkan 3. Laporan sementara data yang ada (Januari s/d April 1985).
dengan keinginan untuk mempercantik, memperindah, me- Tujuan monitoring
nambah daya tarik serta mempengaruhi suasana dengan bau-
bauan menjadi demikian rupa sehingga dapat menjadi situasi Peningkatan pemakaian kosmetika disebabkan oleh bebe-
yang harmoni, menyenangkan serta membahagiakan lahir dan rapa faktor antara lain :
batin. Dalam hal ini soal yang bersangkutan dengan kesehatan a. Peningkatan taraf pendidikan masyarakat
tidak boleh dilupakan. b. Daya beli masyarakat meningkat setelah kebutuhan pokok
Kosmetika merupakan produksi yang dipakai oleh manusia terpenuhi
sejak lahir sampai mati. Kebutuhan manusia akan kosmetika c. Promosi yang gencar oleh produsen kosmetika
memuncak sejak menjelang dewasa - waktu ingin menarik hati d. Produksi kosmetika dalam negeri yang telah dapat meme-
lawan jenis sampai menjelang menopause - waktu ingin tetap nuhi kebutuhan secara kuantitatif maupun kualitatif (Yos.
Hudiono).
awet muda. Dengan terpenuhinya kebutuhan sandang-pangan,
Tujuan keseluruhan dari mempercantik diri bukan hanya se-
maka kebutuhan akan pemakaian kosmetika cukup meningkat.
kedar merawat kesehatan dan mempercantik diri saja, akan te-
Sejak berkembangnya soal memperrintik diri secara me-
tapi mempunyai arti yang pada hakekatnya sangat luas,yaitu
nonjol tahun 1968, maka produksi dan pemakaian kosmetika
sehingga salah satu unsur untuk membahagiakan keluarga
pun ikut berkembang dengan cepat dan meluas sampai ke
yang selanjutnya akan ikut menentukan kesejahteraan ma-
penjuru tanah air. Pada masa sekarang P.K.K. di tingkat desa-
syarakat (W.P. Napitupulu).
pun telah diajarkan soal pemeliharaan kulit dan rambut dengan
Dengan memperhatikan secara lebih mendalam soal tujuar-
kosmetika.
pemakaian kosmetika seperti tersebut di atas sangat diperlukan
Oleh karena pemakaian kosmetika tidak selamanya aman
kosmetika yang relatif aman bagi konsumen. Untuk menun-
maka tercatatlah kasus-kasus efek samping kosmetika yang
datang ke dokter/Rumah Sakit untuk menyembuhkan kelain- jang keamanan ini maka diperlukan: umpan balik dari konsu-
men. Konsumen dengan kelainan kulit sebagai akibat efek
an kulitnya. Jenis kasus (10 - 15) tahun yang lalu berbeda samping kosmetika akan datang berobat, umumnya ke dokter.
dengan laporan-laporan yang ada pada tahun-tahun terakhir Dengan demikian, bila dilakukan pendataan yang memadai
ini. Kasus efek samping kosmetika akan selamanya ditemukan akan didapatkan :
selama manusia memakai kosmetika karena soal efek samping 1. Jumlah dan jenis kasus efek samping kosmetika.
kosmetika terutama jenis alergi bersifat sangat individual. 2. Jenis kosmetika yang memberikan efek samping serta
Akan diuraikan di bawah ini secara singkat laporan semen- pabrik yang memproduksi.
tara efek samping kosmetika yang dikelola oleh Dir. Jen. 3. Bila mungkin bahan-bahan aktif formula kosmetika yang
P.O.M. meliputi hal-hal antara lain : menyebabkan efek samping.
1. Tujuan monitoring Dengan data ini, dapat diambil tindakan yang perlu terhadap
produk kosmetika agar keamanan bagi konsumen dapat di-
*) Dibawakan pada simposium Kosmetika pada tanggal 7 September penuhi. Di samping itu perlu diperhatikan juga faktor lain
1985. Penyelenggara P.A.D. V.I. JAYA. untuk keamanan ini seperti: cara pemakaian kosmetika, lama

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 23


pemakaian kosmetika, pengaruh cahaya matahari terhadap didikan kilat soal pemakaian kosmetika sampai ke pelosok
pemakaian kosmetika dan saat-saat yang perlu memakai kos- tanah air, maka secara relatif efek sampingnyapun akan me-
metika. ningkat pula. Efek samping ini dapat dikurangi dengan me-
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kerja sama yang baik ningkatkan pengetahuan/pendidikan masyarakat, peningkatan
antara: pusat akademik (dokter), Dir. Jen. P.O.M., para kon- kualitas penata kecantikan di salon-salon kecantikan serta
sumen (salon-salon kecantikan/Tiara Kusuma) dan Produsen peningkatan mutu produksi kosmetika serta pengawasan yang
kosmetika dapat melahirkan keamanan pemakaian kosmetika. lebih teliti/ketat oleh Dir. Jen. P.O.M. terhadap segala ke-
mungkinan pemalsuan dan penyimpangannya dari peraturan-
Cara pelaksanaan monitoring peraturan yang ada terhadap kosmetika.
Untuk pelaksanaan monitoring dilakukan beberapa hal Peranan dokter dalam hal ini memberikan umpan balik
yang perlu : kepada pihak yang berkepentingan agar keamanan pemakaian
1. Mempersiapkan status/formulir efek samping kosmetika. kosmetika dapat ditingkatkan. Selama 4 bulan telah tercatat
2. Menunjuk 10 Rumah Sakit Propinsi sebagai koordinator 280 kasus efek samping dari seluruh Indonesia. Nilai ini walau-
monitoring daerah yang bersangkutan. pun kasar dapat dipakai sebagai saringan kasar guna menentu-
3. Menunjuk Pelaksana Evaluasi hasil monitoring. kan tindakan berupa: intensifikasi monitoring sehingga bila
Status yang ada sekarang telah mengalami perubahan dan kira- mungkin dapat ditemukan bahan/bahan aktif sebagai penye-
nya perlu diperbaiki lagi atas dasar pengalaman-pengalaman bab efek samping. Bila bahan aktif ini dapat ditemukan maka
yang ada dalam pelaksanaan yang lalu agar dapat berdayaguna merupakan hal yang tak ternilai harganya bagi kepentingan
maksimal. konsumen.
Pelaksanaan monitoring ini tentu belum menunjukkan
variasi, kuantitatif yang sebenarnya di masyarakat, akan tetapi RINGKASAN
bagaimanapun juga sudah merupakan gambaran yang men- — Telah dilaporkan hasil monitoring efek samping kosmetika
dekati terhadap keadaan yang sebenarnya. Ketelitian belum dari 10 rumah sakit Propinsi di Indonesia.
sepenuhnya dapat dipenuhi oleh karena: penderita tidak se- — Walaupun data yang diperoleh masih kasar akan tetapi
larnanya datang ke dokter/melapor di samping tiap-tiap orang sangat berguna untuk menentukan tindak lanjut.
umumnya memakai lebih dari satu jenis kosmetika. Lebih- — Diperlukan dana dan tenaga yang cukup besar untuk pem-
lebih bila setiap berhias dipakai kosmetika dari yang berbeda- buktian bahan yang menyebabkan efek samping.
beda merek/pabriknya keadaan akan menjadi bertambah sulit
untuk dinilai.
Pelaksana evaluasi tengah berjalan yang anggauta-anggauta-
nya berasal dari semua pihak yang berkepentingan.
Laporan sementara monitoring
Tabel 1.
Jumlah kasus efek samping kosmetika (Januari s/d April 1985).

No. Kota Jumlah Keterangan


1. Jakarta 77 Tiap rumah sakit Propinsi bertindak se-
2. Menado 34 bagai koordinator terhadap R.S./dokter
3. Surabaya 30 di sekitarnya.
4. Medan 26
5. Semarang 25
6. Bandung 24 Khusus di RSCM Jakarta, insiden kasus
7. Padang 21 efek samping sekitar (5 - 10)% dari
8. Palembang 17 pasien.
9. Yogyakarta 14 sub kosmetik
10. Denpasar 12
Jumlah 280

Di antara jenis kosmetika tersebut yang banyak mengakibat-


kan kontak dermatitis ialah hair dyes dan Bleaching cream.
Sedangkan yang terbanyak memberikan efek samping ialah da-
sar beda. Bentuk efek samping yang terbanyak ialah acneiform
dan melasma (hyperpigmented contact dermatitis?). (Tabel 2)

DISKUSI
Menurut Nater, dkk. kosmetika adalah aknegenik yang
ringan. Karena pemakaian kosmetika berlangsung setiap hari
sampai bertahun-tahun maka dengan sendirinya dapat mem-
berikan akibat akne. Oleh karena itu tidaklah mengherankan
bila hal yang sama ini ditemukan juga di Indonesia. Dengan
meningkatnya pemakaian kosmetika serta tersebarnya pen-

24 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Tabel 2.
Jenis kosmetika yang disangka menyebabkan efek ramping.
Merk pabri k Jumlah Persentase
No. Jenis kosmetika
a b c d e f g Dll

1. Dasar bedak 31 27 19 9 4 4 3 3 100 35,71


2. Bedak 8 20 15 3 2 — 2 7 57 20,35
3. "Pearl cream" 22 — — — — — — 4 26 9,29
4. "Bleaching cream" 4 — 9 2 3 2 2 2 24 8,57
5. "Ploycolor cream" — — — — — — — 6 6 2,14
6. "Cleansing milk" — 5 4 — — — — 8 17 6,07
7. "Hair dyes" — — — — — — — 18 18 6,43
8. Pelembab — — — — 6 6 2,14
9. "Lipstick" — — — 2 — — — 3 5 1,79
10. "Masker" — 1 — 1 — — 1 — 3 1,07
11. "Deodorant" — — — — — — — 3 3 1,07
12. "Eye shadow" — — — — — — — 5 5 1,79
13. Sabun — 1 — — — — — 4 5 1,79
14. Dli. — — — — — — — 5 5 1,79
Jumlah 65 54 47 17 9 6 8 74 280 100

KEPUSTAKAAN Indonesia, Bandung, 20 Maret 1981.


3. Hudiono YOS. Kosmetika Dalam Negeri sebagai Cermin Keman-
1. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Dep Kes RI. dirian Bangsa. Seminar tentang Penggunaan Produk Kosmetika
Laporan Formulis Monitoring Efek Samping Kosmetika yang Dalam Negeri, Jakarta 1985.
masuk dari 1 Januari 1985 s/d 30 April 1985. 4. Nater, John P et al. Unwanted Effect of Cosmetics and Drugs
2. Himpunan Mahasiswa Farmasi : "Ars Praeparandi" ITB. Pokok- Used in Dermatology. Amsterdam, Oxford, Princeton : Excepta
pokok isi Seminar Nasional Kosmetika dan Penatalaksanaannya di Medica. 1983.

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 25


Pengaruh Kosmetika Pada Kejiwaan

Dr Suharko Kasran
Ahli Syaraf dan Jiwa

PENDAHULUAN menentang.
Latar belakang permasalahan 5) Pada gadis-gadis yang feminim, proses perhatian terhadap
dirinya tampaknya lebih cepat daripada yang diduga. Sikap
• Menurut Harold I Kaplan dan Benyamin J Saddock, perilaku narcistik, sering melihat dirinya di cermin, memper-
orang melakukan tindakan yang bersifat memperindah diri, hatikan masalah warna kulit, benjolan-benjolan tertentu pada
terjemahan dari istilah kosmetik, berupa langkah bermacam- badan atau muka, hiperpigmentasi sering menjadi problem
macam : yang tidak terlepas dari pemikirannya, pembicaraannya.
1) dari yang bersifat sederhana : Sikap perilaku memenangkan memberikan kesan yang sangat
sekedar memberi bedak pada muka penting.
meningkat memberi gincu tipis pada bibir
meningkat lagi kepada pemberian bedak yang lebih tebal • Tindakan kosmetik ditinjau dari segi kejiwaan mem-
pada muka, termasuk menggincu tebal-tebal. punyai maksud dan tujuan berbagai arah terutama bagi orang
2) Tindakan yang lebih sophisticated, lotion-lotion pembersih, yang lebih dewasa :
pemberian krim pembersih dari tidak hanya muka, tetapi sam- 6) Peningkatan rasa harga diri, self esteem.
pai seluruh tubuh. 7) Ketenangan, dan ketenteraman kehidupan emosional.
Medicure, pemberian warna pada kuku. 8) inengangkat keadaan untuk mendapatkan perhatian, baik
3) melangkah lebih jauh ialah tindakan yang lebih aktif. yang bersifat wajar, sedang-sedang, ataupun untuk mendapat-
electro caustic, terhadap berbagai kelainan kulit. kan perhatian yang berlebih dari masyarakat sekelilingnya,
operasi-operasi yang lebih berat, misalnya rhinoplasty, mam- baik pria ataupun wanita. Diperhatikan orang merupakan ke-
moplasty, face lift, dan lain-lain. butuhan orang dalam hidup, kehidupan maupun perikehidup-
Di negara-negara maju tindakan operatif, tidak jarang dikon- an. Perhatian tidak jarang merupakan dorongan bagi orang
sultasikan terlebih dahulu kepada psikiater akan dampak sam- lain untuk menghargai dan menghormati. Mendapat rasa di-
pingan yang mungkin timbul di bidang kejiwaan. hormati menyebabkan manusia merasa adem tenteram, asal
• Dalam keadaan normal masih dalam ukuran-ukuran yang wajar. Melebihi keadaan ter-
4) Pada umumnya remaja tertentu kurang menyenangi peng- sebut mungkin sudah dapat dimasukkan dalam kategori gang-
gunaan kosmetika, apalagi bila ia mempunyai identitas erat guan jiwa.
terhadap ayahnya. Tetapi dalam perkembangan lanjut, baik 9) Melangkah lebih lanjut, selain apa yang telah diutarakan.
oleh isyarat-isyarat yang diberikan oleh ayahnya, atau oleh Aspek-aspek di atas dapat saja dinilai agak berlainan, kasus
dorongan teman pria tertentu sedikit demi sedikit remaja demi kasus tergantung temperamen orang tersebut. Kemung-
gadis mulai memperhatikan dirinya. Remaja gadis demikian kinan bahwa kasus menunjukkan sikap perilaku menarik per-
dikenal sebagai yang tergolong "Tom Boy Lady". hatian seksual, yang disebut sebagai sikap perilaku seductif.
Nota : Pada beberapa kasus bila didorong oleh Ibunya malah Kosmetika akan sangat besar peranannya untuk membantu
lebih efektif. Dari segi bau perfume sampai kepada lipstick
sampai cara menggunakan dan model alis yang menantang,
*) Dibawakan pada simposium Kosmetika pada tanggal 7 September ditambah lagi cara memandang, cara duduk, cara berjalan dan
1985. Penyelenggara P.A.D. V.I. JAYA. seterusnya.

26 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Maksud dan tujuan kan atas rasa takut kalau-kalau suami bertindak serong se-
perti dirinya sendiri.
Maksud penulisan adalah memenuhi permintaan PADVI,
untuk disajikan pada simposium KOSMETIKA, Jakarta Kosmetika harapan dan kenyataan
7 September 1985. Dengan tujuan memberikan orientasi a. Sudah diutarakan bahwa maksud tujuan penggunaan kos-
"Pengaruh Kosmetika pada Kejiwaan Secara Timbal Balik " .
metika adalah peningkatan harga did, dan kesegaran dan
PERMASALAHAN kemantapan kehidupan emosional.
b. Ternyata evaluasi terhadap klien-klien tidaklah selalu de-
Tinjauan penggunaan Kosmetika ditinjau dari lingkungan dan mikian. Baik pada laki-laki ataupun wanita tidak jarang me-
orang lain nunjukkan tanda-tanda krisis identitas pribadi khususnya
Penggunaan kosmetika, khususnya untuk wanita atau yang psikoseksual. Klien sering menggambarkan problema iden-
mirip wanita ada dugaan atau praduga, bahwa seolah-olah di- titas dan devaluasi harga diri pribadinya di bidang psiko-
pergunakan untuk orang lain untuk mencapai kepuasan priba- seksual.
dinya. Kepuasan dilihat orang, kepuasan menunjukkan ke- Derajat psikopatologi yang diketemukan tidaklah identik
lebihan (Adler). Walau mengeluh khawatir sanggul akan copot, dengan cacat-cacat jasmaniah yang mengurangi kecantikan
rambut akan terganggu bila sudah di-set, tetap usaha memper- atau kebagusannya.
cantik diri dipertahankan.
Sepanjang bekerja di bidang Psikiatri, sangat sedikit dikete- Situasi-situasi Klinis yang perlu menjadi perhatian dan bahkan
mukan usaha penggunaan Kosmetika yang ditujukan kepada merupakan kontra indikasi untuk pemberian kosmetika, atau
!. suami sebagaimana adanya. Usaha penggunaan kosmetika tindakan bedah kosmetika :
dalam kaitannya dengan suami dilakukan pada kejadian ter- a. Remaja yang selalu ditekan-tekan oleh orang tuanya untuk
tentu. Misalnya pada waktu tunangan, jadi akan menjadi mempergunakan kosmetika sedangkan pribadinya masih
isterinya. Pada waktu menjadi temanten. Waktu proses khusus- belum tertarik.
nya untuk orang Jawa, yaitu mitoni (kehamilan pertama 7 b. Seseorang yang mencari tindakan bedah kosmetik bukan
bulan), usaha-usaha yang dilakukan bukanlah semata-mata karena keinginannya. Biasanya seorang wanita muda yang
merias diri tetapi lebih banyak simbolik bagi keselamatan bayi didesak oleh ibunya atau oleh suaminya.
dan ibunya. Bukan ditujukan kepada suami. Mungkin secara c. Seseorang dengan harapan-harapan yang tidak realistik ter-
tidak langsung memberikan sesuatu, ketenangan bagi suami hadap hasil bedah kosmetika atau tindakan kosmetika
atau arti lain dari segi para psikologik. lainnya. Orang lain sangat mengagumi hasil karya kosme-
Pada kejadian-kejadian tertentu misalnya ulang tahun per- tika, tetapi dirinya sendiri tidak menyenanginya.
nikahan, kadang-kadang seorang wanita menggunakan kosme- d. Seseorang yang hanya dapat melukiskan cacatnya secara
tika ala kadarnya bagi suaminya. Tetapi ada kesan saja, bahwa kabur, tetapi tidak memperdulikan atau memperhatikan
penggunaan kosmetika untuk suami menjadi masalah bukan cacat orang lain yang lebih berat.
primer, bahkan mungkin tertier. Lupa bahwa kadang-kadang e. Pasien paranoid yang menunjukkan waham somatik yang
seorang suami membutuhkan wanita dalam hal ini isteri yang berlebihan tentang kelainan atau cacat yang terdapat pada
sensual. Pada saat tertentu suami mengkhayal beristerikan dirinya yang sesungguhnya tidak ada.
yang merangsang dan segar. f. Pasien depresi berumur 40 tahunan yang pada umumnya
Tetapi pandangan-pandangan tersebut terakhir sangat ter- wanita yang memerlukan face lift. Kemungkinan depresi
gantung kepada watak sikap perilaku pria yang bersangkutan. tetap terdapat pada dirinya sesudah tindakan bedah kos-
Ada pria yang sangat berorientasikan kepada ilmu pengetahu- metika masih besar. Psikoterapi kadang-kadang jauh lebih
an, maka kecantikan isteri mungkin tidak menjadi tumpu per- menguntungkan. Menerima apa adanya mungkin lebih me-
hatian. Tetapi keadaan dapat berubah dengan pembinaan, atau nyenangkan daripada mengharapkan sesuatu yang belum
yang disebut conditioning. tentu.
Ada pula pria yang kurang senang bila wanita yang dimiliki g. Orang yang perfeksionistik, tidak pernah puas dengan se-
dalam hal ini istri menggunakan kosmetika, apalagi bila berle- gala tindakan kosmetika termasuk bedah kosmetika. Mung-
bihan. Pria dalam keadaan demikian sukar dimasukkan dalam kin pasien tersebut tergolong golongan gangguan kepribadi-
kategori yang bagaimana. Mungkin ia seorang yang egosentrik, an, atau borderline schizophrenia.
hanya memikir diri sendiri. Atau mungkin ia seorang yang h. Perlu diketahui bahwa menurut literatur sekitar 50 persen
menurut teori tertentu, ingin sekali menguasai wanita as such. usaha bedah rinoplasti mengalami transient dyshporia. Ke-
Tetapi di luar ia bersikap perilaku pseudo puritan. Seolah-olah luar air mata banyak, perasaan camas sering terjadi sesudah
suci, tetapi celangakan, bermata hijau bila melihat perempuan mcngalami pembedahan. Seandaikan ada gangguan jiwa
berjidat halus. yang lama sesudah pembedahan, kemungkinan besar karena
Hubungan antara kosmetika, suami dan isteri tampak erat sudah ada gangguan jiwa sebelum pembedahan dilakukan
sekali kaitannya dengan interaksi emosional antara suami dan sebagai faktor yang melandasi. Dukungan moril dari ahli
isteri sepanjang umur pernikahan. kulit atau ahli bedah yang menyertai pembedahan sering
Sedangkan bentuk akibat interaksi dan penggunaan kosme- memberikan dampak yang positif.
tika mempunyai variabel yang luas, disertai makna arti yang
sukar ditebak. Dari sikap yang benar-benar wajar, bersikap TANGGAPAN DAN PENANGGULANGAN
mendua, sampai kepada bersikap curiga cemburu terhadap 1) Dari semula dapat diraba rasakan dan dihayati, penggunaan
suami, sampai kepada cemburu terhadap suami tetapi didasar- kosmetika baik (apalagi) pada wanita ataupun pria merupakan

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 27


proses yang berjalan bertahap. Baik dalam cara pemakaian, diri, seduktif, tidak memperdulikan rasa perasaan suaminya.
penggunaan ataupun langkah -langkah yang diambil. Kualitas Kasus yang pernah dihadapi berakhir dengan perceraian,
maupun kuantitas berkembang sesuai kebutuhan, umur, karena memang isterinya mempunyai modal untuk dapat di-
maksud dan tujuan. bawa dan menjadi kebanggaan setiap laki-laki tidak pandang
2) Perkembangan kejiwaan, cara menuntun ke tingkat kejiwa- suku.
an yang dewasa yang ses,iai sangat menentukan, kemantapan
dan kesadaran penggunaan kosmetika. Kehidupan yang emosi- Kosmetika dan profesi
onal, imatur mungkin sangat membahayakan bagi dirinya Penggunaan kosmetika dan profesi sangat erat hubungannya.
dalam cara penggunaan kosmetika. Pelanggan cara pengguna- Seorang ahli kecantikan tentu harus mempergunakan, baik
an, terburu-buru menggunakan kosmetika tertentu karena untuk promosi profesinya, maupun sebagai contoh kasus.
terpengaruh oleh iklan yang palsu. Tetapi bila seorang guru menggunakan kosmetika yang terlalu
Mendesak-desak secara obsesif compulsif untuk merubah menyolok, diperkirakan akan membawa dampak sampingan
tata bentuk salah satu atau beberapa bagian dari tubuh me- yang sulit ditanggulangi sendiri oleh guru tersebut.
rupakan aspek-aspek kejiwaan yang patut diperhatikan. Seorang pegawai diperkirakan mungkin akan membawa
kesulitan dalam membawa diri dalam pekerjaan dan jabatan-
Kosmetika dan masalah keluarga nya. Terkecuali di luar dinas maka penggunaan kecantikan
Kenyataan bahwa para ibu lebih banyak ribut di cermin jika dalam tugas merawat perlu menjadi perhatian.
akan memenuhi undanga'i adalah ironi hidup, kehidupan dan Kosmetika, dan wanita militer, memberikan dampak pem-
perikehidupan yang tidak atau sukar dielakkan. Kesadaran bicaraan yang unik. Di dunia kemiliteran tidak jarang ada
akan sifat perkembangan suami sebagai seorang laki-laki di- doktrin sampingan yang tidak tertulis yang menyangkut ber-
rasakan perlu menjadi perhatian. bagai aspek di samping masalah penggunaan kosmetika yaitu
Tidak jarang ada pertanyaan mengapa seorang laki-laki problema keprawanan.
yang sudah mempunyai isteri cakap, justru masih mencari atau Begitu pula wanita isteri militer sering duduk dalam per-
melakukan hal-hal yang kurang diinginkan oleh pihak isteri. simpangan jalan petasan yang sulit. Di samping keharusan pe-
Ada kasus seorang pria yang terang -terang menyatakan bahwa nampilan yang meyakinkan sebagai seorang isteri pejabat mi-
rasa harga dirinya tidak hanya disinggung oleh perilaku isteri liter, harus pula mengetahui sifat umum apa itu pria. Sebagai
yang tidak memperhatikan dirinya, tetapi oleh takdir lain seorang isteri militer kecenderungan untuk cepat lebih tua
bahwa wanita dapat menerima laki-laki yang bagaimanapun sangatlah besar mengingat cara hidup baik psikologik ataupun
dari segi organoseksual. Lebih jatuh lagi harga dirinya bila sosial yang penuh ketegangan. Pada umumnya memikir masa-
isterinya cantik molek, serta mampu berdiri sendiri, tidak ter- lah kosmetika praktis tidaklah tersentuh, kecuali bagi kalang-
gantung kepada suami. Dalam keadaan demikian kemungkinan an-kalangan tertentu.
suami mencoba menunjukkan kejantanan dalam berbagai cara,
tidaklah perlu diherankan. PENUTUP
Seorang laki-laki yang introversif, cenderung paranoid akan Demikian telah diuraikan pengaruh kejiwaan dan kosmetika,
mengalami perubahan kejiwaan yang sangat besar bila men- baik secara timbal balik pengaruh psikiatris maupun psikologik
dapatkan pasangan yang sangat terlalu yakin akan dirinya sen- serta kaitannya dengan wanita profesional.

28 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Penatalaksanaan Akne Vulgaris

Dr. Hamma Halim dan Dr. Ny. Widowati Sambijono S.


Perkumpulan Ahli Dermato- Venereologi Indonesia,
Cabang Jakarta Raya

PENDAHULUAN dipergunakan pada pengobatan akne vulgaris. Selanjutnya


Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun dari unit selain penatalaksanaan akan dibicarakan juga sedikit mengenai
pilosebaseus disertai penyumbatan dan penimbunan bahan anatomi, fisiologi kelenjar sebaseus dan etiologi, patogenesis,
keratin serta didapatkan terutama di daerah muka, leher, dada bakteriologi serta morfogenesis akne vulgaris.
dan punggung yang ditandai adanya komedo, papel, pustul, KELENJAR SEBASEUS
nodulus, kista. Penyakit ini dijumpai pada hampir semua
(90%) orang akil baliq yang menginjak masa pubertas pada ANATOMI
usia 15 — 19 tahun, orang dewasa dan dapat juga pada orang Kelenjar sebaseus (glandula sebaceous) terdapat pada kulit
dengan usia lanjut. Lokalisasi lesi terutama di daerah seboroik seluruh tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, glans penis
dan dijumpai baik pada laki-laki maupun perempuan. Meski- dan korona penis. Paling banyak dan dengan ukuran yang
pun penyebab yang mendasar dari akne vulgaris masih belum besar terdapat pada daerah garis tengah punggung, dahi, kulit
diketahui, namun dari beberapa data mengenai patogenesis- kepala, muka, meatus akustikus eksternus dan daerah anogeni-
nya yang dikumpulkan pada tahun-tahun terakhir ini, sudah tal. Pada daerah kulit kepala, dahi, pipi dan dagu jumlah ke-
dapat diakui, bahwa baik pengobatan rnaupun penatalaksanaan lenjar per cm2 ialah 400 — 900 buah sedangkan pada daerah
kelainan tersebut sudah lebih baik. Sampai saat ini tidak ada lain lebih kecil dari 100 buah kelenjar per cm 2 .
pengobatan tunggal yang berhasil untuk akne vulgaris. Obat Pada beberapa tempat kelenjar sebaseus bermuara langsung
pilihan yang cocok untuk tiap penderita akan berbeda dan di permukaan kulit atau tidak melalui saluran folikel rambut
tergantung juga dari individu sendiri. Keberhasilan pengobat- yaitu seperti kelenjar Meibom yang terdapat pada kelopak
an tergantung dari adanya kerjasama yang baik antara pen- mata, kelenjar Tyson pada prepusium, labia minor dan areola
derita dan dokter, kesungguhan penderita untuk berobat dan mamma. Infundibulum adalah bagian folikel rambut (pilary
di pihak dokter meneliti, memilih serta mengawasi secara tepat canal) yang menghubungkan muara folikel dengan duktus
dan hati-hati obat yang akan diberikan. Bila rencana pengobat- kelenjar sebaseus, 1/5 bagian atas disebut akroinfundibulum
an yang baik dan terpadu, maka hasil pengobatan tersebut atau bagian epidermal dan 4/5 bagian bawah disebut infra-
mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik, juga untuk infundibulum atau bagian dermal.
akne yang berat seperti bentuk pustulokistik. Apalagi dengan Dikenal tiga macam folikel pada daerah muka yaitu :
pengetahuan dan mengenal patogenesis akne, hal tersebut a. folikel terminal atau beard follicle
lebih mempermudah berhasilnya pengobatan. b. folikel velus
Jadi untuk penatalaksanaan akne vulgaris yang lebih ra- c. folikel sebaseus
sionil, kita perlu memiliki pengetahuan tentang: anatomi,
fisiologi, histologi, biokimia dari kelenjar sebaseus, lemak- Folikel terminal
lemak permukaan kulit, etiologi, patogenesis, morfogenesis rambutnya kaku dan tebal mengisi saluran folikel, dan akne
dari akne vulgaris serta pengetahuan obat-obat/alat-alat yang jarang terjadi pada folikel ini.
Folikel velus
*) Dibawakan pada simposium Kosmetika pada tanggal 7 September pada daerah muka jumlahnya lima kali folikel sebaseus. Ram-
1985. Penyelenggara P.A.D. V.I. JAYA. but serta muaranya halus dan sukar dilihat dengan mata te-

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 29


lanjang. Berperan juga dalam lemak-lemak permukaan kulit faktor haid dan pil anti hamil
dan tidak cenderung membentuk akne. a. pada 60 sampai 70% perempuan keadaan lesi akne lebih
Folikel sebaseus aktif pada satu minggu sebelum haid.
b. pil anti hamil pil mini/pil maksi
di sini kelenjar sebaseus besar dan multilokuler dan rambut
pil mini mengandung 0,05 mg etinilestradiol tidak begitu
kebanyakan jenis telogen, folikel berisi sel keratin yang lepas berpengaruh pada akne sebaliknya pil maksi dengan etiniles-
dan jenis folikel ini merupakan sumber terbentuknya akne. tradiol lebih besar dari 0,05 mg mempunyai efek yang
FISIOLOGI menguntungkan pada akne.
Sekresi kelenjar sebaseus adalah jenis holokrin, dengan kata faktor endokrin
lain sekresinya atau sebum yang dihasilkan ialah dengan jalan a. androgen memegang peranan penting, androgen asal jaring-
desintegrasi sel-sel kelenjar. Sebum mencapai permukaan kulit an, 5 alfa dihidrotestosteron lebih mudah dibentuk pada
melalui duktus pilosebaseus. Pada permukaan kulit sebum kulit dengan akne.
bercampur dengan lemak-lemak lain berasal terutama dari b. akne tidak berkembang pada orang kebiri (castrates).
epidermis dan bersama-sama membentuk lemak-lemak per- c. ovarektomi sebelum dewasa dan agenesis ovarii mencegah
mukaan kulit. Lemak-lemak permukaan kulit ini adalah timbulnya akne.
senyawaan yang kompleks terdiri atas skualen, malam, ester, d. ada dugaan, bahwa hormon sebotropik asal kelenjar hipo-
sterol, trigliserida, asam lemak bebas, mono-digliserida dan fisis dapat merangsang perkembangan kelenjar sebaseus,
kolesterol. dengan demikian memperberat keadaan akne, hormon
Skualen, ester-ester malam, trigliserida terutama asal ke- gonadrotropin dan hormon adrenokortikostestoroid mem-
lenjar sebaseus, sedangkan ester sterol, kolesterol, lemak- pengaruhi secara tidak langsung masing-masing lewat testis,
lemak polar (polar lipide) asal epidermis. ovari dan kelenjar adrenal, serta hormon-hormon ini me-
rangsang kelenjar sebaseus, dengan demikian dapat mem-
ETIOLOGI perberat keadaan akne.
Thyroid stimulating hormon dengan jalan tertentu juga
Etiologi akne belum diketahui secara lengkap, tetapi yang dapat merangsang pertumbuhan akne.
sudah pasti adalah multifaktoral. e. estrogen dalam kadar tertentu dapat menekan pertumbuhan
Faktor-faktor tersebut antara lain ialah : akne, pada perempuan untuk menekan pertumbuhan akne
faktor-faktor genetik perlu dosis melebihi kebutuhan fisiologis dan pada laki-laki
a. akne kemungkinan besar penyakit genetik di man pada dosis tersebut dapat menimbulkan feminisasi.
f. menurut penyelidikan Jarrett (1957), Strauss dan Kligman
penderita adanya peningkatan respon unit pilosebaseus
(1961) tidak dapat dibuktikan adanya pengaruh hormon
terhadap kadar normal androgen dalam darah.
b. sebesar 82% orang penderita akne ditemukan pada saudara- progesteron pada kelenjar sebaseus manusia. Pochi (1979)
dalam penyelidikannya telah membuktikan bahwa kam-
saudaranya paling sedikit ada seorang menderita. Pada 60%
buhnya akne sebelum haid adalah karena pengaruh pro-
orang dengan riwayat akne, penyakit tersebut juga didapat-
kan pada satu atau kedua orang tua. gesteron.
c. menurut Schleicher (1960) penderita akne yang berat mem- faktor makanan
punyai riwayat dalam keluarga yang positif. Menurut berbagai penyelidik, peranan makanan pada akne
d. Vorhees dkk. (1972) belum jelas. Pada umumnya para spesialis kulit menganggap
Beberapa penderita dengan akne bentuk nodulokistik berat berbagai makanan ada hubungan dengan akne meskipun ber-
mempunyai kromosom XYY abnormal dan keadaan ini dasarkan data-data anamnesis belaka.
masih perlu diselidiki lebih lanjut. a. lemak, coklat, kacang-kacang, susu, keju dan sejenisnya
e. Faktor genetik dapat dipelajari lewat kembar identik dan dapat menyebabkan kambuhnya akne.
ras. b. pada penyelidikan lain disepakati bahwa coklat tidak ada
f. diduga faktor genetik berperan dalam gambaran klinik pengaruh pada akne.
penyebaran lesi dan lamanya kemungkinan mendapat c. lemak dalam makanan dapat mempertinggi kadar kompo-
akne. sisi sebum.
faktor ras (racial) d. belum dapat dipastikan makanan tinggi kadar karbohidrat
a. insidensi dan beratnya akne pada orang Jepang lebih besar dapat merubah keadaan akne, tetapi ada dugaan bahwa
makanan tinggi kadar karbohidrat untuk berbagai orang
daripada golongan Kaukasoid.
dapat memperberat keadaan akne serta dapat dibuktikan
b. menurut penyelidikan pada orang tahanan di Amerika Se- bahwa makanan tersebut dapat mempertinggi susunan
rikat akne yang berat terdapat 5% pada Kaukasoid umur
lemak-lemak permukaan kulit dan pada penyelidikan lain
antara 15 — 21 tahun dan hanya 0,5% pada orang Negro
dengan umur yang sama. ternyata dapat mempertinggi produksi sebum pada orang
c. menurut Wiliams dan Vorhees (1970) akne pada orang gemuk (obesitas).
Amerika berkulit putih lebih banyak dibandingkan dengan faktor musim
orang Negro. negara dengan berbagai musim, akne biasanya memburuk
d. menurut Cunliffe (1975) belum ada penyelidikan yang pada bulan-bulan dimana suhu itu dingin, namun masih ada
memadai dalam hubungan antara ras dan akne. faktor lain yang harus masih di perhitungkan.

30 Cennin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Pada keadaan lembab dan suhu yang tinggi di beberapa daerah medomikro setelah terjadi poliferasi epitel yang ada hubungan-
tropis dapat memudahkan kambuhnya akne. nya dengan penimbunan keratin dan faktor-faktor lain yang
Sinar matahari dapat menolong banyak penderita akne. Sinar belum jelas. Diduga hormon-hormon androgen mempengaruhi
ultra violet yang terdapat dalam sinar matahari atau sinar ultra langsung terhadap perubahan susunan lemak di dalam kelenjar
violet buatan dapat menyebabkan pigmentasi meningkat dan sebaseus.
pengelupasan (scaling). Keadaan tersebut mempunyai efek • meningkatnya kegiatan produksi sebum kelenjar seba-
yang menguntungkan bagi akne, apalagi sinar ultra violet juga seus dipengaruhi oleh hormon androgen, 50% pada perempuan
mempunyai efek bakterisid terhadap kuman permukaan kulit. biasanya disebabkan oleh peningkatan testosteron dalam
Pada musim kemarau (summer) 60% penderita akne me- plasma.
nyembuh, sedangkan 20% memburuk bukan disebabkan oleh • susunan biokimia kelenjar sebaseus adalah rumit.
sinar matahari tetapi olah karena berkeringat banyak. Penyelidikan mengenai komposisi lemak-lemak pada permuka-
keaktifan kelenjar sebaseus an kulit adalah sulit, karena lemak tersebut juga berasal dari
kelenjar sebaseus yang sehat.
Dibuktikan adanya faktor peningkatan produksi sebum pada
penderita akne. Pada penderita dengan akne kadar asam lemak bebas, skua-
len asam sebaleik (octadeca-5, 8-dienic acid) permukaan kulit
faktor bahan kimia meningkat dan asam lemak bebas, skualen bersifat komedo-
Perkembangan akne vulgaris dapat dipengaruhi oleh kontak genik serta beberapa asam lemak bebas mengadakan iritasi
dengan minyak mineral dan lain-lain bahan aknegenik. di bagian infrainfundibulum. Asam lemak bebas terdiri atas
asam lemak jenuh dan tidak jenuh.
faktor kejiwaan (psikis) Asam lemak jenuh terdiri atas rangkaian atom karbon 7 - 22,
a. emosional stress pada umumnya memegang peranan kecil sedangkan yang tidak jenuh terdiri atas rangkaian atom kar-
pada patogenesis akne, tetapi pada banyak kasus kambuh- bon 11-20.
nya akne justru ada hubungan dengan timbulnya stress. • asam lemak bebas yang ada di permukaan kulit berasal
b. hubungan psikis dan akne perlu penyelidikan lebih lanjut. dari trigliserida berbagai lemak yang merupakan hasil lipolisis
infeksi bakterial kuman. Kuman yang berperan dalam hal ini ialah Propioni-
bacterium acnes (Corynebacterium acnes).
Propionibacterium acnes (Corynebacterium acnes) dan Staphy- Kuman lainnya Staphylococcus epidermidis mempunyai
lococcus epidermidis biasanya ditemukan pada lesi-lesi akne.
peranan kecil dan Pityrosporum ovale et orbiculare peranan-
Berbagai strain Propionibacterium acnes dan Staphylococcus nya masih belum jelas.
epidermidis dapat menghidrolis trigliserida menjadi asam Patogenesis akne adalah rumit dan banyak faktor yang sa-
lemak bebas dan gliserol, asam lemak bebas tersebut memung- ling berkaitan serta banyak terdapat pendapat sehingga peran-
kinkan terjadinya lesi komedo. Pityrosporum ovale et orbi- an mengenai patogenesis hanya merupakan hipotesis. Pening-
culare juga ditemukan, tetapi peranannya masih belum jelas.
katan kadar androgen dalam darah menyebabkan hiperplasia
Kosmetika dan hipertropi kelenjar sebaseus. Androgen yang berperan di
Menurut Kligman (1975), apa yang disebut dengan istilah akne sini ialah testosteron. Kelenjar sebaseus menghasilkan lemak
kosmetika biasanya terdapat pada perempuan dewasa setelah yang dikeluarkan melalui saluran unit pilosebaseus dan Pro-
pemakaian kosmetika terutama pelembab (moisturizers). pionibacterium acnes berada di antrum duktus kelenjar seba-
seus serta mengeluarkan enzim lipase. Enzim tersebut meng-
faktor trauma hidrolisis trigliserida yang terdapat di dalam butir lemak men-
Menurut Wills dan Kligman (1970) akne memberat setelah jadi komponen asam lemak bebas dan gliserol, asam lemak
mendapat trauma. Keadaan tersebut dikenal sebagai akne me- bebas inilah yang mempengaruhi proses keratinisasi pada
kanika, di mana faktor mekanik tersebut dapat berupa gesek- duktus unit pilosebaseus yang disebut dengan istilah retention
an, tekanan, peregangan dan cubitan pada kulit. hyperkeratosis dan dengan retensi sel-sel baru tersebut dalam
kemungkinan lain (other consideration) folikel terjadilah peregangan epitel sehingga komedomikro
terbentuk dan ini merupakan ciri dari penyakit akne.
Kira-kira 30 — 40 tahun yang lalu para klinisi menekankan Jadi faktor yang penting bagi terjadinya akne adalah adanya
pada penderita akne agar memperbaiki keadaan kurang tidur, iritasi pada dinding duktus pilosebaseus oleh asam lemak be-
buang hajad yang teratur dan mengobati konstipasi. Akhir- bas, dan disusul retention hyperkeratosis, dan terbentuklah
akhir ini sedikit atau tidak ada perhatian pada keadaan-keada- komedomikro, selanjutnya dapat berkembang menjadi ko-
an tersebut di atas.
medo tertutup (closed comedo atau white head) atau papel,
PATOGENESIS yang bila meradang kemudian menjadi pustul. Dari komedo
tertutup dapat berkembang menjadi komedo terbuka (open
Berdasarkan hipotesis ada empat faktor utama yang mem-
comedo atau black head).
pengaruhi terjadinya penyakit akne vulgaris :
1. penyumbatan duktus pilosebaseus
2. meningkatnya produksi sebum BAKTERIOLOGI
3. perubahan biokimia susunan lemak-lemak permukaan kulit Peranan kuman adalah penting dalam perkembangan akne.
4. kolonisasi kuman di dalam folikel sebaseus. Dalam hal ini mikro organisme yang mungkin banyak ber-
• penyumbatan duktus pilosebaseus oleh keratin dimulai peran ialah Propionibacterium acnes dengan MicrQcoccaceae
di infundibulum. Hal ini jelas terlihat pada pertumbuhan ko- (Baird Parker type II Staphylococcus epidermidis) dan Pityros-

Cermin Dania Kedokteran No. 41, 1986 31


porum ovale et orbiculare yang hanya memegang peranan klinis dari akne konglobata.
kecil dalam perkembangan lesi-lesi akne. Mikro-organisme Kista timbul sering di daerah punggung, sedikit di daerah
yang menonjol di dalam saluran folikuler ialah diphtheroid muka dan biasa menonjol di permukaan kulit dengan
yaitu Propionibacterium dan dibagi dalam dua golongan ialah permukaan yang licin serta dapat digerakkan. Ukuran
Propionibacterium acnes (golongan I) dan Propionibacterium besar biasanya dengan penampang 7 — 15 mm. Kista ini
granulosum (golongan II), Diphtheroid anaerob tumbuh subur tidak meradang dan isinya terdiri atas bahan seperti keju
di dalam komedo tertutup. Menurut Kligman (1979) peradang- atau malam (waxy material).
an pada lesi akne tergantung dari produksi Propionibacterium Bahan rambut didapatkan sedikit dan dapat menghilang
acnes serta mempengaruhi pecahnya komedo. Sejumlah mikro- pada kista yang tua (old cysta). Bentuk kista kebanyak-
organisme lain yang ditemukan di dalam lesi pustul ialah an bulat dan dapat sembuh spontan.
Staphylococcus aureus, koliform, Proteus, Klebsiella aero- 2. Polyporous comedo (fistulous comedo, double comedo).
bacter dan mikro-organisme tersebut sebagai secondary in- Seperti juga kista, polyporous comedo adalah ciri khas
vaders atau timbul disebabkan perubahan ekologi karena peng- dari akne konglobata yang dapat sangat menonjol dan
obatan dengan antibiotika atau bakteriostatika. timbulnya di daerah punggung. Polyporous comedo ter-
jadi karena adanya perpecahan setempat (localized
MORFOGENESIS rupture) membentuk diverticulum yang dibatasi oleh
Lesi dapat berupa : keratinizing epithelium.
• komedo, terdiri atas : Folikel yang berdekatan dapat saling berhubungan dan
A. komedo primer membentuk satu kelompok komedo.
1. komedomikro Polyporous comedo selalu terbuka dengan muara yang
2. komedo tertutup atau closed comedo, white head lebar serta puncak berpigmen.
3. komedo terbuka atau open comedo, black head Dalam pembentukan polyporous comedo memperlihat-
B. komedo sekunder kan gambaran repeated rupture, terlihat adanya sebukan
1. kista sel-sel radang, sel datia (giant cells), jaringan granulasi
2. Polyporous comedones dan hiperplasia epitel.
• papul
• pustul Papul
• nodulus Papul terjadi dari komedo tertutup yang pecah (collaps), epitel
yang membatasinya rusak dan sel-sel neutrofil masuk jauh ke
Komedo dalam jaringan. Besar penampang papel 1 — 4 mm. Papul di-
Komedo adalah ciri lesi primer dari akne dan terjadi oleh ka- kenal dalam tiga bentuk :
rena penyumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus yang a. bentuk pertama: tidak meradang dan dapat berlangsung
terdiri terutama atas keratin, pigmen melanin, kompleks lemak dua minggu.
(trigliserida, ester malam, skualen), rambut dan kuman. Ko- b. bentuk kedua: bentuk yang meradang, kulit sekitarnya
medo dapat berkembang sebagai berikut : eritem dan dapat sembuh spontan 1 — 3 minggu serta dapat
berkembang menjadi pustul atau nodulus.
A. komedo primer
c. bentuk ketiga: Resolving phase: berasal dari bentuk papul
1. komedomikro terjadi oleh karena adanya peregangan meradang, pustul atau nodulus dengan ukuran penampang
dini dari duktus pilosebaseus disebabkan oleh bahan 1 — 4 mm dan dapat berlangsung 1 — 3 minggu.
tanduk.
2. komedo tertutup, merupakan lesi pertama yang tampak, Pustul
dengan penampang 1 — 2 mm, muaranya kecil sekali dan
hampir tidak tampak dan terjadi karena penyumbatan Lokalisasinya pustul sering di daerah dagu, dahi, punggung.
duktus pilosebaseus dengan bahan keratin. Pustul biasa mulai sebagai suatu lesi yang padat disusul oleh
perlunakan dan biasanya bagian puncak dari pustul pecah serta
3. komedo terbuka, dengan muara melebar akibat keluar-
nya masa zat tanduk berpigmen warna gelap dengan mengeluarkan nanah dan bahan sisa komedo.
penampang 5 mm kadang-kadang lebih besar. Bagian Pustul yang berukuran kecil dapat sembuh sendiri.
puncak dari komedo dengan warna kehitaman adalah Dikenal dua macam pustul :
pigmen melanin. 1. pustul superfisial
Pustul superfisial terjadi akibat penyumbatan dan peradang-
B. komedo sekunder terjadi oleh karena pecahnya komedo an di bagian atas dari duktus pilosebaseus. Pada bentuk ini
primer disertai terbentuknya pembungkus baru (rupture konsistensinya padat dan berlangsung hanya beberapa hari
and reencapsulation), komedo yang sama dapat pecah ber- saja.
ulang kali. Komedo sekunder dapat dikenal dengan bentuk- 2. pustul letak dalam
nya yang tidak rata dan pada umumnya berukuran lebih Peradangan tidak terbatas di epidermis saja, tetapi lebih
besar. dalam di lapisan dermis dan konsistensinya agak lunak.
Dikenal dua bentuk komedo sekunder, yaltu kista dan Penyembuhan pustul ini berlangsung 2 — 6 minggu.
polyporous comedo.
1. kista Nodulus
sebenarnya bukan kista sesungguhnya karena mem- Nodulus konsistensinya lunak dan kadang-kadang berkeropeng
punyai muara. Kista ini merupakan sebagian gambaran (crusted). Nodulus terjadi dari komedo tertutup. Bila nodulus

32 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


pecah bahan tanduk ada yang tetap di tempat dan sebagian Makanan
masuk ke dalam jaringan dengan sebukan sel neutrofil dengan Mengenai makanan timbul pendapat kontraversi
epitel yang rusak. Masa radang akut berlangsung 1 — 7 hari dan a. petunjuk yang diberikan mengenai makanan tidak ada se-
penyembuhan selama 6 minggu. lain dianjurkan makan bebas dalam jumlah secukupnya.
SEKUELE b. makanan tinggi kadar hidrat arang dan lemak tidak meru-
bah produksi sebum atau susunannya.
Ada dua bentuk parut yang sering terjadi pada akne vulgaris. c. lemak dalam serum darah tidak melewati kelenjar sebaseus.
Parut tersebut terjadi oleh karena bagian dalam dermis meng- Semua susunan lemak kelenjar sebaseus disintesa asal
alami suatu proses disebabkan adanya nodulus atau pustul. fragmen karbon hidrat arang seperti glukosa. Lemak-lemak
1. Bentuk pertama: keloid hipertrofi asal kelenjar sebaseus tidak sejenis lemak-lemak dalam
Lokalisasinya di dada, punggung, lengan dan sangat jarang serum darah. Kelenjar sebaseus secara fisiologis berdiri sen-
di daerah muka. Pada bentuk ini kadang-kadang ditemukan diri atau otonom, sintesa maupun kwalitas produksinya
juga jembatan keloid (keloid bridging). tidak banyak dipengaruhi suasana eksternal maupun in-
2. Bentuk kedua : ternal.
sekuele, terdiri dari parut cekung dan superficial; serta d. berdasarkan pengalaman, ternyata faktor makanan sebenar-
atrofi (superficial atropic scars), disebut juga shallow pock nya jarang sekali terlibat.
type serta bentuk lain ice pick scars dan didapat sering di
e. menurut Pochi, Downing dan Strauss (1970) tidak dapat
daerah dagu berasal dari papul meradang. disangkal bahwa penurunan kalori total akan menghasilkan
penurunan produksi sebum secara bermakna.
PENATALAKSANAAN AKNE VULGARIS f. disayangkan berdasarkan kenyataan bahwa hanya ada bukti
Dibagi menjadi : yang sangat terbatas yang mengatakan bahwa makanan me-
1. Prinsip umum megang peranan dalam patogenesis akne vulgaris.
2. Perawatan kulit (Skin care) Pengobatan
3. Nasihat makanan
4. Pengobatan, dibagi : Pengobatan secara topikal.
a. secara topikal Zat-zat iritan
b. secara oral Zat-zat iritan mempunyai efek eritem, mengeringkan dan
c. gabungan oral dan topikal peeling.
d. tindakan khusus. Zat-zat iritan golongan kemikal
Zat-zat tersebut dapat dalam bentuk larutan, bedak kocok,
Prinsip umum kompres, pasta, krem dan bahan pembersih (cleansing pre-
Pengobatan dapat ditujukan pada beberapa tingkat sesuai paration).
dengan patogenesisnya akne vulgaris. I. Sulfur
Menurut urutannya yang terpenting ialah : Dapat berupa unsur (elemental) sulfur atau ikatan (com-
a. mencegah pembentukan komedo, di sini dapat dipakai pound) sulfur. Menurut Mills dan Kligman (1972) unsur
peeling agents. sulfur bersifat komedogenik.
b. mencegah pecahnya mikro komedo atau melemahkan 2. Resorsin
reaksi radang yang sedang berlangsung. Pada keadaan ini Konsentrasi resorsin 1 — 10%, pemakaian bahan ini ber-
dapat dipakai antibiotika. kurang setelah dikenal benzoil peroksida.
c. mempercepat resolusi lesi yang meradang 3. Asam salisilat
Dapat dipakai cara pembekuan dengan karbon dioksida Asam salisilat selain sebagai iritan juga mempunyai sifat
padat (solid carbon dioxide slush), sinar ultra violet, ber- keratolitik pada konsentrasi di atas 3%.
bagai iritan seperti: resorsinol, sulfur, fenol, beta naftol 4. Sabun abrasif
dan lain-lain. 5. Astringen
Aluminium sulfas dalam alkohol atau akua rosari.
6. Asam vitamin A (asam retionik, tretinoin) mempunyai efek
Perawatan kulit (skin care)
sebagai iritan dan efek lainnya ialah :
a. muka dicuci dengan air hangat dan sabun dua kali sehari. a. meningkatkan pulih asal (turnover) sel di dalam duktus
b. jangan memegang atau dipijit lesi-lesi. pilosebaseus.
c. dicegah pemakaian kosmetika yang berminyak. b. mengurangi perlekatan sel di epidermis (decreased cohe-
d. menghirup udara segar (outdoor life) dan gerak badan ter- siveness).
atur. c. mengeluarkan isi komedo
e. jangan mencuci muka berlebihan dengan sabun (6 — 8 kali d. mengurangi proses radang.
sehari) karena sabun bersifat komedogenik dan dapat me- e. mempertinggi penetrasi transepidermal untuk antibio-
nyebabkan akne detergen. tika dan benzoil peroksida.
f. sabun-sabun bakteriostatik yang biasanya mengandung Konsentrasi 0,05 — 0,1%: bentuk cair 0,05% krem
bahan-bahan heksaklorofen, trikarbanilid dan chlorinated 0,05 — 0,1%, gel 0,02%.
salicylanilides dapat mengurangi flora aerobik kulit tetapi 7. Benzoil peroksida
tidak ada efek pada Propionibacterium acnes. mempunyai efek sebagai iritan dan efek lain ialah :

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 33


a. deskuamasi intraepidermal. Efek samping: a) hiperpigmentasi
b. menekan asam lemak bebas. b) radiodermatitis
c. bakteriostatik terhadap Propionibacterium acnes
d. mencegah hidrolisis trigliserida Zat-zat antibakterial
Konsentrasi 5 — 10% dalam bentuk'krem atau gel.
8. Gabungan benzoil peroksida dan tretinoin, dipakai yang Antibiotika
satu siang hari dan yang lainnya pada malam sebelum tidur. Pemakaian antibiotika secara topikal pada pengobatan akne
9. Larutan VLEMINCKX dimulai pada tahun 1957. Pilihan untuk memakai antibio-
Indikasi diberikan pada lesi-lesi akne yang meradang berat. tika secara topikal disebabkan sensitasi pada kulit sangat kecil
Komposisi: dilute Vleminckx (sulfurrated lime) solution dan untuk mencegah pengobatan secara sistemik dalam jangka
(Vlem-Dome-liquid concentrate). panjang dengan segala akibatnya. Yang penting ialah syarat,
Cara kerja : peeling dan mengeringkan lesi akne. bahwa bahan pelarut harus dapat membawa bahan aktif
Cara pemakaian: dua sendok teh larutan diencerkan dalam (active ingredient), dalam hal ini antibiotika, ke dalam duktus
50 ml air panas, dipakai secara kompres sebelum tidur se- pilosebaseus.
lama 20 menit, dua kali seminggu. Menurut Wechsler dkk (1970), losio tetrasiklin tidak mem-
punyai efek terhadap lesi komedo dan kistik. Bradly menge-
Zat-zat iritan golongan fisikal mukakan bahwa eritromisin pada pengobatan akne secara
1. Sinar ultra violet topikal biasanya efektif. Antibiotika yang digunakan ialah:
Sumber: matahari, sinar ultra violet buatan, alat sun alphine eritromisin, tetrasiklin, klindamisin.
Honovia lamp. Losio vane dioakai antara lain :
Cara penyinaran: jarak 1 meter, waktu 8 menit, 2 — 3 kali 1) Eritromisin
seminggu, selama 4 — 6 minggu dan bagian mata harus Eritromisin gluseptat obat suntik 500,0 mg
dilindungi. Etil alkohol (95%) 12,5 cc
2. Cryo slush Propilen glikol 12,5 cc
Indikasi: dipakai pada bentuk akne nodulo - kistik yang be- Air suling 2,5 cc
rat dan akne konglobata. 2) Tetrasiklin
Efeknya juga mempertinggi peredaran darah setempat. Tetrasiklin hidroklorida 0,22 %
a. CO 2 padat (CO 2 snow) 4-epit etrasiklin hidroklorida 0,28 %
Cara pemberian dengan sedikit tekanan 3 — 5 detik, N-desil metil sulfoksid 0,125 %
pada lesi noduler 25 detik tanpa tekanan. ester sukrosa 0,125 %
Hasilnya: resolusi lesi dalam waktu 7 — 10 hari. natrium bisulfit 0,1 %
Keuntungan: hampir tidak nyeri. etil alkohol 40 bagian
Efek samping: timbul bula, hiperpigmentasi dan hati- air 60 bagian
hati pada penderita dengan anamnesis cold urticaria. 3) Klindamisin
b. N 2 0 cair(N 2 0 liquid) Klindamisin fosfat 1 %
Cara pemberian: nitrogen spray selama 20 detik. Etil alkohol (95%)
Efek samping: seperti pada CO 2 padat. air suling sama banyak
c. freon Bentuk lain
belum banyak digunakan. Klindamisin fosfat obat suntik atau klindamisin HCI.
3. Sinar-X superfisial HCI hidrat 600,0 mg
a. radiasi sinar-X superfisial konvensional propilen glikol 3,0 cc
Sering digunakan sebelum dimulai pemakaian antibio- air suling 27,0 cc
tika. Isopropil atau etil alkohol (95%) 30,0 cc
Indikasi pada penderita umur lebih dari 17 tahun. Klindamisin adalah suatu antibiotik terdiri atas 7-dioksi-7
Efeknya mengecilkan kelenjar sebaseus 20 — 50%. kloro derivat linkomisin.
Dosis total tidak boleh lebih dari 1000 R untuk tiap Kerjanya sebagai antibakterial ialah dengan jalan mengikat
daerah lesi, biasanya diberikan 85 R tiap minggu se- ribosom, dengan demikian menghalangi pemindahan RNA
banyak 8 kali. (Ribo Nucleic Acid) yang berguna untuk pembentukan kom-
Pengobatan cara radiasi ini banyak dianjurkan, bila peng- pleks ribosomal/messenger-RNA dari kuman dengan akibat
obatan topikal konvensional atau antibiotika secara mikroorganisme tersebut tidak dapat membentuk protein
oral gagal. esensial. Pertimbangan pemakaian klidamisin secara topikal
Efek samping: pada akne vulgaris : (1) Efek samping pemberian secara oral
a) hiperpigmentasi, tetapi jarang lebihbesar, yaitu kolitis pseudomemranosa. (2) Penyerapan
b) atrofi, telangiektasi dan radiodermatitis, juga jarang. lewat kulit tidak berarti. (3) Ikatan dengan fosfat lebih efektif,
b. sinar dengan voltase rendah Grenz-ray karena adanya fosfatase kulit. (4) Khasiat secara topikal lebih
Untuk mengurangi radiasi yang berlebih -lebihan dipakai baik dari eritromisin dan tetrasiklin.
saringan (filter) aluminium atau sejenis dengan tebal Jadi khasiat klindamisin pada pengobatan akne vulgaris secara
0.066 mm dan kekuatan 8 — 10 KV, dapat mengurangi topikal adalah menurunkan jumlah populasi propionibacte-
intensitas radiasi 50% dan diabsorpsi pada kedalaman rium acnes.
0,5 mm oleh kulit normal, sedangkan pada sinar-X kon- Laporan pengkajian klinis terkendali mengenai klindamisin.
vensional 4 mm atau lebih. Pada tahun 1978 Larry E. Becker dan kawan-kawan pernah

34 Cermin Dunia Kedokteran, No. 41, 1986


menyelidiki pada 11 lembaga dalam sebuah pengkajian klinis setiap 4 — 6 minggu, selanjutnya dosis disesuaikan setiap
terkendali selama 8 minggu dan menilai pengobatan 358 pen- 4 — 6 minggu berikutnya.
derita akne vulgaris dengan klindamisin hidroklorida 1 %, c. Demeklosiklin
klindamisin fosfat 1 % dan sebuah wahana (vehicle). Dosis tinggi: 4 x 250 mg sehari, diberikan satu jam sebelum
Hasil pengkajian klinis tersebut adalah : makan, selama 3 — 6 minggu dan dosis disesuaikan setiap
1. Penghitungan jumlah rata-rata papula baik klindamisin 3 — 4 minggu berikutnya.
fosfat maupun klindamisin hidroklorida ternyata jauh Dosis rendah: 150 mg sehari, diberikan satu jam sebelum
C
lcbih rendah dari penghitungan wahana (vehicle). (a .05). makan, selama 6 minggu dan dosis berikutnya disesuaikan
2. Perubahan penghitungan/jumlah pustula, baik pada klinda- setiap 6 minggu.
misin fosfat maupun pada klindamisin hidroklorida dari Obat ini fototoksik dan keadaan ini berguna untuk pe-
permulaan jauh lebih besar dari perubahan penghitungan nyembuhan akne dengan syarat menghindarkan sinar mata-
pada wahana (vehicle) (a .01). hari berlebih dengan pengawasan yang seksama. Obat ini
Efek samping : jarang dipakai.
Tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok-kelom- d. Minosiklin
pok pengobatan dalam hubungan dengan: pengelupasan kulit, Susu serta makanan tidak mempengaruhi penyerapan.
eritem, rasa papas dan gatal. Sigmoidiskopi pada penderita Dosis tinggi: 2 x 100 mg sehari, diberikan selama 3 — 6
yang menerima klindamisin hidroklorida tidak menunjukkan minggu, selanjutnya dosis disesuaikan setiap 3 — 6 minggu
adanya kolitis pseudomembranosa clan diare hilang dalam tiga berikutnya.
sampai empat hari. Efek samping gangguan keseimbangan pada 5% penderita
4) Hidroksikuinolin dan nausea.
Kerjanya bakteriostatik Dosis rendah: 50 — 100 mg sehari, diberikan selama 4 — 6
Gabungan dengan benzoil peroksida ialah kuinoderm. minggu, selanjutnya dosis disesuaikan setiap 6 minggu.
e. Doksisiklin
HORMON Dosis tinggi: 2 x 200 mg sehari, diberikan selama 2 — 4
(a) Kortikosteroid minggu, selanjutnya dosis disesuaikan dengan keadaan
berikut.
Dipakai secara topikal, secara sangat terbatas dalam waktu
Dosis rendah: 1 x 200 mg sehari, diberikan selama 6 — 8
relatif pendek. Indikasi ialah lesi meradang.
minggu, selanjutnya dosis disesuaikan dengan keadaan
Diberi bentuk salep misalnya preparat betametason 17 valerat penyakit.
atau fluosinolon.
Efek samping: fototoksik, renal diabetes insipidus syn-
Efek samping: atrofi, telangiektasi, folikulitis dan akne ste- drome.
roida bila dipakai fluorinated steroide.
f. Linkomisin
Anjuran: pemakaian jangan lebih dari 1 bulan.
Dosis tinggi tidak dianjurkan.
(b) Pengobatan secara oral
Dosis rendah: 2 x 250 mg sehari, diberikan selama 2 — 4
• Antibakterial minggu dan selanjutnya dosis disesuaikan setiap 4 minggu
Antibiotika sering dipakai pada pengobatan akne secara oral,
berikutnya.
karena mempunyai sifat: menghambat perkembangan kuman,
Efek samping: diare disebabkan karena adanya kolitis
mengurangi jumlah lipase, mengurangi asam lemak bebas,
mempengaruhi metabolisme enzim dan ion logam, mengha- pseudomembranosa.
langi efek kemotaksis leukosit. g. Klindamisin
Indikasi: pada akne dengan lesi papul, pustul, papulo - pustul, Dosis tinggi: 3 x 150 mg sehari atau 2 x 300 mg sehari di-
kistik dan konglobata. berikan selama 4 minggu dan selanjutnya dosis disesuaikan
a. Tetrasiklin hidroklorida setiap 4 minggu berikutnya.
Antibiotika ini yang paling banyak dipakai sedangkan Dosis rendah: 2 x 75 — 150 mg sehari, diberikan selama
oksitetrasiklin dan klortetrasiklin jarang. 2 — 4 minggu dan selanjutnya dosis disesuaikan setiap 4
Dosis tinggi: 4 x 250 mg setiap hari, diberikan satu jam se- minggu berikutnya.
belum makan, selama 3 — 6 minggu, diteruskan dengan Efek samping: kolitis pseudomembranosa.
h. Gabungan trimetoprim -sulfametoksazol
dosis dinaikkan atau diturunkan sampai 250 mg sehari se-
lama 6 — 8 minggu tergantung hasil pengobatan. Dosis: trimetoprim 80 mg + sulfametoksazol 400 mg.
Dosis rendah: 250 mg sehari, diberikan satu jam sebelum Efek samping seperti pada sulfonamida. Belum begitu luas
makan atau 2 jam setelah makan selama 4 — 8 minggu ber- dipakai disebabkan pengalaman klinik belum banyak.
ikutnya. • Hormon
Pemberian dapat berlangsung 3 — 6 bulan atau lebih. a. Estrogen
b. Eritromisin Kerjanya menghambat produksi endrogen, jadi secara tidak
Obat ini merupakan pilihan kedua serta obat ini dapat di- langsung juga pada kelenjar sebaseus.
berikan pada perempuan hamil, karena tidak mempunyai Bentuk: etinil estradiol dan mestranol.
efek teratogenik pada janin. Dosis 50 mikrogram, sebaiknya 80 — 100 mikrogram se-
Bentuk - bentuk yang dipakai ialah garam stearat dan etilen- hari selama ± 2 — 10 minggu.
suksinat sedangkan yang estolat adalah hepatotoksik. Efek samping pada perempuan: mual, berat badan me-
Dosis tinggi: 4 x 250 mg sehari, diberikan satu jam sebelum nurun, monilial vaginitis, kloasma, hipertensi, fenomen
makan, selama 2 — 6 minggu, selanjutnya dosis disesuaikan tromboembolik.

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 35


Pada laki-laki tidak dianjurkan karena mempunyai efek Pada penyelidikan ternyata diuretika tidak dapat mengu-
feminisasi dengan akibat ginekomastia, atrofi testis, libido rangi atau menghilangkan edema keratin tersebut maka
menurun, pigmentasi areola. pengobatan dengan diuretika tidak dianjurkan.
Kontra - indikasi: mastitis, kista ovarium, varises, penyakit g. Vaksin
hepar, hipertensi. Pernah dipakai vaksin: Staphylococcus aureus, Staphylo-
b. Kortikosteroid coccus albus, Propionibacterium acnes.
Sebagai obat anti radang pada akne berat dipakai gluko- Sekarang tidak dipakai lagi.
kortikosteroid. h. Anti-androgen
Dosis: prednison 30 — 40 mg sehari dan dosis diturunkan Dikenal klormadinon asetat dan siproteron asetat (6-k1oro-
5 — 10 mg seminggu (tapering off). 1 alfa 2 alfa-metilen-1, 6-pregnandien-17 alfa 01-1.10-
Tidak dianjurkan pemakaian yang lama karena dapat me- dione). -
nyebabkan timbulnya akne steroid. Kerja siproteron asetat: antiandrogen (antigonadotrofik)
c. Pil antihamil dan progestogen.
Pengobatan kombinasi progesteron -estrogen. Sifat antiandrogen siproteron asetat lebih besar dari klor-
Di sini yang berperan adalah estrogen. Pil ini juga efektif madinon asetat dan sering dipakai pada pengobatan akne
terhadap akne premenstrual. yang berat digabung dengan etinil estradiol.
Yang menjadi persoalan ialah kebanyakan pabrik obat me- Dosis gabungan: siproteron asetat 100 mg dan etinil estra-
rendahkan kadar estrogen dalam pil, sehingga efeknya tidak diol 50 mikrogram.
terlihat pada pengobatan akne. Dalam hal demikian dianjur- Cara pemberian: diberikan pada hari ke 5 sampai hari ke
kan dosis ganda (dua pil sekaligus). 24 dari suatu siklus haid, selama 3 bulan.
• Lain-lain Efek samping lesu, libido menurun.
a. Vitamin A Belakangan diprodusir pil antihamil dengan gab ungan 2 mg
Vitamin A kerjanya diduga mempengaruhi metabolisme siproteron asetat dan 50 mikrogram etinil estradiol, pil ini
atau produksi androgen, karena pada pemberian 50.000 — cukup bermakna untuk akne jenis ringan, tetapi tidak di-
100.000 i.u. sehari dapat menurunkan ekskresi 17-ketoste- senangi karena memberi efek samping: lesu, peningkatan
roid dalam urine. berat badan, kehilangan libido, perasaan kurang enak pada
Dosis 50.000 — 100.000 i.u. sehari, selama 6 — 9 bulan dan payudara, nausea, sakit kepala, depresif, perdarahan uterus
bila pengobatan dihentikan akne dapat kambuh. yang tidak teratur, gangguan tidur, tromboplebitis, kloasma,
Untuk mencegah hiperkeratosis duktus pilosebaseus perlu konstipasi, trombosis .
digunakan dosis 400.000 — 700.000 i.u. sehari dan dosis
ini tidak dianjurkan karena berada di dalam dosis toksis. (c) Gabungan pengobatan secara oral dan topikal
b. Retinoid — Dipakai tetrasiklin secara oral dan asam retinoik secara
Bentuk 3-cis-retinoic acid paling efektif pada pengobatan topikal. Kedua obat tersebut cara bekerjanya berbeda
akne bentuk kista konglobata. pada akne dengan harapan hasil penyembuhan lebih
Dosis 80 — 240 mg sehari. baik.
Efek samping: keilitis, dermatitis fasial, serosis, perdarahan Tetrasiklina yang dipakai adalah demeklosiklin,kerjanya
hidung. menurunkan jumlah Propionibacterium acnes,dosis 600
c. D.D.S. (dapsone, diaminodifenil sulfone) mg sehari selama tiga bulan diteruskan 300 mg sehari.
Indikasi akne bentuk kista dan konglobata. Asam retinoik
Dosis 150 mg sehari atau 300 mg seminggu selama 3 bulan. kerjanya komedolitik, mempertinggi penetrasi antibiotik
Efek samping: anemia hemolitik , methemoglobinemia. lewat kulit.
d. Zink Dosis larutan, krem atau gel, 0,05%.
Pada tukak berperan dalam penyembuhan luka (wound — tetrasiklin secara oral dan losio Kummerfeldi secara
healing). Pada akne kerjanya belum jelas namun ada dugaan
topikal, dosis tetrasiklin 3 x 250 mg sehari selama 3 — 6
berpengaruh pada metabolisme vitamin A, aktivitas enzim, bulan.
memperbaiki gangguan kemotoksis leukosit. Losio Kummerfeldi (sulfur lotio)
Indikasi terutama pada lesi pustular, kistik, konglobata.
Susunan : camphora 1,0
Dosis: 3 x 200 mg sehari zinksulfat, selama 4 minggu. sol. calcii hydroxidi 45
e. P.U.V.A. spir. fortior ketonatus 3,0
P.U.V.A.: kombinasi psoralen dan sinar ultraviolet A. Tim- sulfus praec 6,7
bulnya fotosensitasi pada pemakaian P.U.V.A. diduga akan
alumini et magnesii silicas colloidele 2,0
bermakna pada pengobatan akne. oleum rosae 1 gtt
Dari hasil percobaan -percobaan ternyata pengobatan calicii oxydum colloidele 1,0
P.U.V.A. tidak begitu efektif terhadap lesi-lesi akne. aqua ad 105
f. Diuretika kerja losio ini peeling dan antibakterial.
Diuretika diberikan pada akne premenstrual, dengan kete-
rangan,bahwa 7 — 10 hari sebelum haid timbul edema epi- (d) Tindakan Khusus
dermal dan dermal, dengan disertai juga edema keratin unit a. Ekstraksi komedo
pilosebaseus sehingga terjadi penyumbatan duktus unit pilo- dipakai alat komedo ekstraktor untuk mengeluarkan
sebaseus. komedo terbuka (black head).

36 Cermin Dunia Kedokteran No.41, 1986


Untuk komedo tertutup harus ditusuk dulu dan kemudi- 10. Frank SB. An update on acne gulgaris, pharmacology and thera-
an ditekan dengan komedo ekstraktor untuk mengeluar- peutic. Int J DermatoL 1977; 16 : 409 — 12.
11. Frank SB. Acne, update for the practitioner. New York : Yorke
kan isinya.
Medical Books, 1979.
b. Desikasi elektro (electrodesiccation) 12. Fulton JE. Ace pathogenesis and treatment. Post graduate medi-
Desikasi elektro dengan jarum ukuran kecil. cine. 1972; 52 : 85 -- 9.
Efek samping: timbul parut terutama pada desikasi ko- 13. Fulton JE. Lipases : their questionable role in acne vulgaris. Int J
me do. DermatoL 1976; 15 : 732 — 7.
14. Guin JD. Topical clindamycin : a double blind study comparing
c. Insisi dan drainage
clindamycin phosphate with clindamycin hidrochloride. Int J
Indikasi pada nodul akne konglobata dengan fluktuasi, DermatoL 1979; 18 : 164 — 6.
jarang dilakukan karena timbul parut. 15. Halim H. Pengobatan acne vulgaris dengan gabungan benzoil
peroksida dan tretionin secara topikal. Skripsi FKUL Bagian Ilmu
d. Eksisi Penyakit Kulit dan Kelamin, 1981.
Beberapa lesi tidak menyembuh dengan pengobatan 16. Hamilton JB, Terada H. Greater tendency to acne white American
konvensional maka perlu diadakan eksisi. than in Japanese population. J Clin Endocr. 1964; 24 : 267 — 72.
Indikasi: komedo poliporus (polyporous comedones) 17. Handojo L The combined use of topical benzoyl peroxide and
tretionin in the treatment of acne vulgaris. Int J Dermatol. 1979;
draining sinuses, kista.
18 : 489 — 96.
e. Dermabrasi 18. Hoehn GH. Acne and diet. Cutis. 1966; 2 : 389 — 94.
Abrasi diadakan dengan menggunakan sikat logam dan 19. Hurwitz S. The combined effect of vitamin A acid and benzoyl
penderita diberi anestesi umum pada pelaksanaannya. peroxide in the treatment of acne. Cutis. 1976; 17 : 585 — 90.
Indikasi pada parut akne. 20. Hurwitz S. Acne vulgaris current concepta of pathogenesis and
treatment. Am J Dis Child. 1979; 133 : 536 — 44.
Efek samping: timbul milia, keloid dan parut hiper-
21. Izumi AK, Marples RR and Kligman AM. Bacteriology of acne
tropik, pigmentasi dan lesi akneformis. comedones. Arch DermatoL 1970; 102 : 397 — 9.
f. Kortikosteroid intra-lesi 22. Kligman AM. An overview of acne. J Invest Dermatol 1974;
Bentuk kortikosteroid yang dipakai: hidrokortison 62 : 268 — 87.
asetat, triamsinolon diasetat, triamsinolon asetonida, 23. Kligman GPAM. Acne, morphogenesis and treatment. Berlin,
Heidelberg, New York : Springer Verlag. 1975.
prednisolon diasetat, triamsinolon heksasetonida, beta- 24. Kligman AM, Leyden JJ and Stewart R. New Uses for Benzoyl
metason disodium fosfat. Peroxide a broad spectrum anti microbial agent. Int J Dermatol
Cara kerja: mempercepat resolusi lesi meradang dengan 1977; 16 : 413 — 7.
demikian mencegah timbulnya parut. 25. Lee PA. Acne and serum androgen during puberty. Arch Der-
matoL 1976; 1 1 2 : 482 -4.
Indikasi: lesi nodul, kista, parut akne yang hipertrofi. 26. Lever WP. Histopathology of the skin 5th ed. Philadelphia, Toron-
Dosis: bila dipakai triamsinolon asetonida ialah 0,3 — 1 to : JB Lippincott Co. 1975;p 180 — 1.
mg, pada satu kali pemberian tidak boleh lebih dari 27. Leyedn JJ. Pathogenesis of acne vulgaris. Int J Dermatol 1976;
1 0 mg, dapat diulang 1 — 1½ bulan berikutnya, biasanya 15:490—5.
28. Lubowe II. How to care for acne. Proceeding book, 3rd regional
satu kali sudah cukup.
conference of Dermatology. Denpasar, Bali Indonesia. 1978.
Efek samping: atrofi lokal yang sifatnya sementara. 29. Mackie BS and Mackie LE. Chocolate and acne. Aust J Dennatol
1974;15:103—9.
KESIMPULAN 30. Marks R. Common facial Dermatoses. Bristol : John Wright &
Untuk penatalaksanaan akne vulgaris yang lebih rasionil, di- Sons Ltd. 1976.
31. Rosen T, Waisman M. Topically Administered Clindamycin in the
perlukan pengetahuan mengenai patogenesis akne vulgaris dan Treatment of Acne Vulgaris and Other Dermatologic Disorders.
pengenalan, memilihkan obat yang tepat serta adanya kerja Pharmacotherapy. 1981; 1 (3) : 201 — 5.
sama yang baik antara dokter dan penderita. 32. Soedarto, Tranggono RI. Akne vulgaris di bagian Kulit (subbagian
Kosmetik/Bedah Kulit RSCM, Jakarta). Naskah Ilmiah Lengkap
Kongres Nasional PADVI I, Jakarta, 1972.
KEPUSTAKAAN
33. Strauss JS, Pochi PE and Downing DT. Acne perspectives. J Invest
1. Basler RSW. Potential Hazards of Clindamycin in Acne Therapy. Dermatol 1974;62 : 321 — 5.
Arch Dermatol. 1976; 112 : 33 — 5. 34. Traunnell TN, Baer RL and Michaelides P. Acneform changes in
2. Becker LE et a1 Topical Clindamycin Therapy for Acne Vulgaris. areas of cobalt irradiation. Arch Dermatol 1972; 106 : 73 — 5.
A Cooperative Clinical Study. Arch DermatoL 1981; 117 : 482-5. 35. Witkowski JA and Parish LC. Zink and acne : does it work ? Inter-
3. Cuncliffe WJ, Shuster S. Pathogenesis of Acne. The Lancet 5 April nationa society of dermatology. 1979; 9 : 704 — 5.
1969.
4. Cuncliffe WJ, Cotterill JA, The Acnes. London : WB Saunders Co
Ltd, 1975.
5. Cuncliffe WJ, Perera DH, Thackeray P, Williams M, Froster RA
and Williams SM. Pilo Sebaceuous duct physiology, observation on
the number and size of pilo sebaceuous ducts in acne vulgaris. But
J Dermatol. 1976;95 : 153 — 5.
6. Cuncliffe WJ, Tan SG. Acne and The Sebaceous Glands. Int J
DermatoL 1976; 15 : 337 — 43.
7. Danzig PI. The safety of long term clindamycin therapy for acne.
Arch DermatoL 1976; 112 : 53 — 4.
8. Domonkos AN. Andrews diseased of the skin. Philadelphia, Lon-
don, Toronto : WB Saunders Co, Igaku Shoin Ltd Tokyo. 1971;
p254—71.
9. Emerson GW and Strauss .IS. Acne and Acne Care. Arch Dermatol.
1972; 105 : 407 — 11.

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 37


Bedah Kulit Kosmetik
Dr. Marwali Harahap
Bagian Penyakit Kulit Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara/RS Dr. Pirngadi, Medan.

Dalam praktek sehari-hari ahli penyakit kulit tidak jarang an kanker ganas (melanokarsinoma), eksisi sebaiknya dilaku-
menjumpai kasus-kasus kelainan kulit yang memerlukan pem- kan 1,5 cm dari pinggir lesi dan dalamnya sampai subkutan. 2.3
bedahan untuk kepentingan pengobatan dan/atau kosmetik. Untuk nevus yang tidak lebar yang pada pemeriksaan klinik
jelas jinak dan tidak menimbulkan kecurigaan, sedang pem-
NEVUS (TAHI LALAT)
buangannya semata-mata bertujuan kosmetik, maka nevus
Tiap-tiap orang mempunyai sekurang-kurangnya beberapa tersebut disayat secara horizontal kemudian diperiksa secara
nevus pada berbagai tempat di tubuh. Namun, tidaklah praktis histopatologik.. Sayatan yang tepat menghasilkan spesimen
dan tidaklah dianjurkan untuk membuang semua nevus ter- yang batas dermo-epidermal junction dapat diperiksa secara
sebut. Tidak-jarang penderita meminta agar nevusnya dibuang mikroskopik. Hasil cara ini sangat memuaskan.
karena alasan kosmetik.
Sesungguhnya, belum ada kriteria yang benar-benar mutlak HEMANGIOMA
mengenai pembuangan nevus.
Nevus pada anak-anak tidak perlu dikhawatirkan menjadi Hemangioma kulit ada 3 jenis
kanker ganas. Nevus pada orang dewasa dianjurkan untuk 1. nevus flammeus (portwine stain),
dibuang (eksisi) dan dilakukan pemeriksaan histopatologik, 2. angioma tidak dewasa (nevus vasculosus, strawberry mark),
bila : dan
1. Terdapat perobahan warna 3. angioma dewasa (angioma cavernosum).
2. Terbentuknya lingkaran pigmen di sekitar dasar nevus.
3. Nevus berkoreng (ulserasi) Hemangioma tidak jarang ditemui pada anak-anak. Sebagian
4. Nevus berdarah besar menghilang atau mengecil dengan sendirinya. Pada jenis
5. Nevus berkeropeng (krusta) tertentu, hemangioma tidak berinvolusi. Hal ini menimbulkan
6. Nevus rontok rambutnya dan menjadi lebih licin permuka- masalah kosmetik, terutama bila terdapat di daerah kulit yang
annya. terbuka.
Untuk nevus pada tempat tertentu di badan yang sering Untuk jenis hemangioma yang menetap dan menimbulkan
mengalami trauma, seperti di leher, sepanjang pinggir BH, di masalah kosmetik dapat dihilangkan dengan cara eksisi. 4
pinggang, di tapak tangan dan kaki ada baiknya dibuang XANTHELASMA
(eksisi) sebagai tindakan preventif 1.
Xanthelasma palpebrarum yang terdapat dikelopak mata
Cara eksisi merupakan cara terbaik untuk membuang merupakan jenis xanthoma yang paling sering ditemui. Ter-
nevus. Berapa luas eksisi dilakukan dari pinggir nevus, belum dapat dikelopak mata atas berupa tonjolan berwarna kuning,
ada kesatuan pendapat, tiga atau empat mm dinilai sudah lunak, lonjong. Tidak jarang simetrik, berukuran antara 2
cukup. Pada lesi yang secara klinik sangat dicurigai kemungkin- sampai 30 mm. Biasa terdapat pada orang dewasa berusia
menengah ke atas, terutama pada wanita.
*) Dibawakan pada simposium Kosmetika pada tanggal 7 September Kelainan kulit ini karena terletak di muka menimbulkan
1985. Penyelenggara P.A.D. V.I. JA YA. masalah kosmetik.

38 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Cara pengobatan yang terbaik adalah eksisi. Ruam tersebut dengan rapi dan halus. 8
dan kulit sekitarnya terlebih dulu dianestesi secara lokal. Ke-
mudian ruam tersebut dijepit dengan pinset, lalu digunting. VARISES (PEMBULUH DARAH VENA MENONJOL)
Pinggir kulit yang luka dibebaskan dari jaringan bawahnya, Pada orang dewasa, terutama pada wanita yang agak gemuk
kemudian dijahit dengan benang sutera halus. 5 atau karena sering melahirkan, pada tungkai bawah terlihat
pembuluh darah menonjol. Kadang - kadang sangat jelas kelihat-
PARUT SIKATRIKS
an berkelok-kelok. Ini dirasakan mengganggu pandangan
Parut dimuka dan leher, apalagi bila mencekung menimbul- kosmetik, apalagi tungkai di samping muka, leher dan tangan
kan pandangan yang kurang menarik. Sebabnya macam - macam, merupakan bagian badan yang terlihat sehingga memerlukan
karena penyakit kulit, infeksi, rudapaksa atau hal-hal lain. penampilan yang sedap dipandang mata. Untuk keperluan
Sering gangguan kosmetik ini menyebabkan penderita me- kosmetik pembuluh darah vena tersebut dapat dibuang hingga
ngeluh kepada dokter agar diperbaiki. tidak terlihat lagi. 9
Dengan anestesi lokal, kulit yang mencekung dapat diisi Dengan anestesi lokal dilakukan sayatan kecil pada kulit
dengan jaringan disekitarnya sehingga cekungan menghilang diatas vena tersebut, lalu vena tersebut secara perlahan-lahan
dan parut yang lebar diperhalus sehingga hampir tidak ke- ditarik, sehingga semua vena-vena yang menonjol dan ke-
lihatan lagi.6,7 lihatan membayang di kulit menjadi tidak terlihat lagi.

ALIS MATA HILANG


KEPUSTAKAAN
Adakalanya karena sesuatu penyakit, bulu pada alis mata
1. Harahap M. The management of pigmented nevi. Modern Medicine
hilang semua. Muka tanpa alismata kelihatan kosong sama of Asia 1979;15 : 39 – 40.
seperti halaman rumah tanpa tumbuh -tumbuhan. Dapat 2. Digman RO, Watanabe MJ. and Izenberg PH. Scalpel and scissor
digunakan bahan kosmetik atau tattoo untuk memperbaiki surgery as seen by the plastic surgeon. In : Epstein E and E. Jr
ini, tetapi ini tidak asli. Oleh karena itu, dapat diperbaiki (Eds.) : Skin Surgery. Fifth edition. Springfield: Charles C. Thomas.
dengan memindahkan rambut dari kepala dan menanamnya 1982; pp. 230 – 244.
3. Harahap M. Surgical removal of nevi – Sixth International Congress
di daerah alis mata. Mula-mula rambut yang ditanam tersebut
of DermatologieSurgery. Rome, October 6 – 9, 1985.
rontok dulu, setelah 3 bulan rambut baru tumbuh hingga alis 4. Harahap M. Surgical correction of deformities on upper lip and
mata menjadi lebat. 5 lower lids. Dermatol Surg Oncol 1981, 7 : 149.
5. Harahap M. The Orbital region. In : Harahap M. (Ed.) : Skin Surgery
LUBANG ANTING-ANTING DI TELINGA PUTUS St. Louis: Warren Green, 1985; pp. 253 – 298.
6. Borges AF. Principles of scar camouflage. Facial Plastic Surgery
Sering terjadi lobang anting -anting ditelinga robek. Ini di- 1984,1 : 181 – 190.
sebabkan oleh anting - anting terlalu berat atau anting -anting 7. Harahap M. Revision of a depressed scar. Dermatol Surg Oncol.
tiba-tiba ditarik atau karena rudapaksa lain. Ada berbagai 1984; 10 : 206 – 209.
8. Harahap M. Repair of Split Earlobes. A review and a new techni-
tehnik operasi dapat dilakukan untuk menyambung kembali
que. Dermatol Surg Oncol. 1982;8 : 187 – 191.
cuping telinga yang robek tersebut. Cara yang baik yaitu 9. Harahap M. International Dermatosurgery. Cosmetic Varicectomy.
menjahit kembali pinggir robekan cuping telinga tersebut Dermatol Surg Oncol. 1985; 11 :873 – 878.

Cerinin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 39


Miastenia Gravis

Dr. Endang D Thamrin dan Dr. P. Nara


Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang

PENDAHULUAN herediter memegang peranan. Pada tipe neonatal, insidensi


Miastenia gravis (MG) dengan nama-nama lain seperti antara kedua jenis kelamin sama; pada tipe juvenile, lebih
asthenic bulbar palsy, myasthenia gravis pseudoparalytica sering 2—6x pada anak perempuan daripada anak laki-laki1.5 .
atau Goldflam's disease ialah suatu penyakit kronik dengan
dasar imunologik, ditandai oleh kelemahan otot serat lintang, ETIOLOGI
berpredileksi otot-otot mata dan otot-otot lain yang disarafi
saraf kranial1 . Kelainan primer pada MG dihubungkan dengan gangguan
Miastenia gravis terhitung penyakit neromuskuler dengan transmisi pada neuromuscular junction, yaitu penghubung
lokasi kelainan pada neuromuscular junction Gejala klinik antara unsur saraf dan unsur otot. Pada ujung akson motor
akibat kelemahan otot, sering timbul atau bertambah setelah
kegiatan yang cenderung membaik atau berkurang sesudah
istirahat2 '. Yang diserang umumnya otot-otot gerak mata,
kelopak mata, pengunyah, gerakan menelan, otot-otot mimik.
Walaupun jarang, juga otot-otot pernapasan leher, badan dan
anggota gerak. Otot jantung dan otot polos tidak diserang2 ' 4 .
Kelainan primer MG dihubungkan dengan gangguan trans-
rnisi pada neuromuscular junction. Penyebab pasti belum
diketahui, tetapi teori terakhir mengatakan bahwa MG me-
rupakan kelainan imunologik3, 4 .
MG lebih sering terdapat pada orang dewasa, dapat juga
pada anak dan bisa timbul segera setelah lahir atau sesudah
umur 10 tahun2.5 .
MG perlu diobati meskipun kadang - kadang dapat terjadi
remisi spontan. neuron terdapat partikel - partikel globuler yang merupakan
Makalah ini membahas secara singkat MG pada anak me- penimbunan asetilkolin (ACh). Jika rangsangan motorik tiba
ngenai insidensi, etiologi, patofisiologi, patologi, gambaran pada ujung akson, partikel globuler pecah dan ACh dibebaskan
klinik, diagnosis, pengobatan & prognosis. yang dapat memindahkan gaya sarafi yang kemudian bereaksi
dengan ACh Reseptor (AChR) pada membran postsinaptik.
INSIDENSI Reaksi ini membuka saluran ion pada membran serat otot
Prevalensi MG 33/1,000,000 penduduk, 11% pada anak • 6 . dan menyebabkan masuknya kation, terutama Na, sehingga
Kira-kira 10—20% timbul pada bayi baru lahir dari ibu yang dengan demikian terjadilah kontraksi otot 8 .
menderita MG2,3. Sie Pek Giok di Jakarta, antara Januari Penyebab pasti gangguan transmisi neromuskuler pada MG
1959 — Mei 1960 menemukan 6 kasus MG, 3 di antaranya tidak diketahui. Dulu dikatakan, pada MG terdapat kekurang-
7
anak yang berumur 3—6 tahun . Meskipun pernah dilaporkan an ACh atau kelebihan kolinesterase, tetapi menurut teori
kasus familier, namun tidak terdapat bukti bahwa faktor terakhir, faktor imunologik yang berperanan1,2 .

40 Cermin Dunia Kedokteran NO.41, 1986


PATOFISIOLOGI Neonatal transient MG
Sebelum tahun 1973, kelainan transmisi neuromuskuler Tipe ini terdapat pada 10 — 20% bayi baru lahir dari ibu-
pada MG dianggap karena kekurangan ACh. Dengan ditemu- ibu yang menderita MG. Beratnya gejala tidak berkaitan
kan antibodi terhadap AChR (anti - AChR), baru diketahui, dengan beratnya penyakit pada ibu 2.4 . Segera atau beberapa
gangguan tersebut adalah suatu proses imunologik yang me- jam setelah lahir, bayi menjadi lemah, nabgis dan gerakan
nyebabkan jumlah AChR pada membran postsinaptik ber- berkurang, tidak dapat mengisap, sukar menelan, pernapasan
kurang 3.9 . Anti-AChR ditemukan pada 80—90% penderita. melemah. Gejala ini berlangsung tidak lebih dari 1 bulan4 ' 9
Adanya proses imunologik pada MG sudah diduga oleh Simp- dan bayi berangsur - angsur kembali normal karena masuk-
son dan Nastuk pada tahun 1960 3 . Selain itu, dalam serum nya anti—AChR dari ibu secara transplasenter ke dalam tubuh
penderita MG juga dijumpai antibodi terhadap jaringan otot bayi4,5.9
serat lintang 30—40% dan antibodi antinuklear 25% 3.9 .
Neonatal persistent MG (congenital MG)
Kadar anti-AChR pada MG bervariasi antara 2—1000
nMol/L, dan kadar ini berbeda secara individu. Anti-AChR ini Gejala timbul pada waktu lahir, tetapi ibunya tidak sakit
akan mempercepat penghancuran AChR, tetapi tidak meng- MG2,4 . Gejala hampir sama dengan tipe neonatal transient
hambat pembentukan AChR baru 3 . Sebagai akibat proses MG, bersifat ringan, berlangsung lama, makin lama makin
imunologik, membran postsinaptik mengalami perubahan buruk5 . Relatif resisten terhadap pengobatan dan remisi
sehingga jarak antara ujung saraf dan membran post sinaptik komplit jarang2.4
bertambah lebar & dengan demikian kolinesterase mendaaat
Juvenile MG
kesempatan lebih banyak untuk menghancurkan ACh3,8 .
Gejala klinik MG akan timbul bila 75% AChR tidak ber- Tipe ini timbul pada umur 2 tahun sampai remaja 4 . Ke-
fungsi3 , atau jumlahnya berkurang 1/3 dari normal9 . luhan dan gejala sama seperti pada orang dewasa dan gejala
pertama biasanya diplopia dan ptosis atau gejala THT seperti
PATOLOGI gangguan mengunyah, menelan atau suara sengau 5 .
Perubahan patologik terbatas pada otot serat lintang yang
diserang & kelenjar timus l . Mikroskopik terdapat pada serat DIAGNOSIS
otot "lymphorrhage", yaitu kumpulan limfosit kecil yang Diagnosis MG dapat ditegakkan berdasarkan:
dikelilingi pembuluh darah. Kelenjar timus sering abnormal, 1. Adanya riwayat penyakit dan gejala kelemahan otot serat
dapat berupa proliferasi limfositik atau timoma l,2,3
. Di lintang yang dimulai pada otot-otot mata dan otot-otot
samping itu ditemukan sel-sel miod yang menyerupai sel otot bulber.
serat lintang dalam timus yang juga mengandung AChR; 2. Adanya riwayat remisi dan eksaserbasi.
9—1-6% MG disertai timoma, & sebaliknya 1/3 penderita 3. Kelemahan otot bertambah jelas pada sore hari dan sesudah
timoma disertai MG3 . kegiatan.
4. Dengan uji prostigmin/tensilon atau provokasi dengan
GAMBARAN KLINIK kurare terjadi perbaikan secara dramatik.
Gejala klinik MG diakibatkan oleh kelemahan otot dengan Uji prostigmin: Disuntik prostigmin (neostigmin bromida)
sifat karakteristik yaitu bertambah berat sesudah aktivitas, 0,02 mg/kg BB subkutan dan gejala berkurang atau meng-
dan berkurang atau menghilang setelah istirahat; siang hari hilang; dipakai pada bayi-bayi kecil.
lebih berat daripada pagi hari4 • 10 . Umumnya gejala pertama Uji tensilon: Dengan tensilon (edroponium klorida) 0,1—1 ml
berupa kelemahan otot mata yang menyebabkan diplopia IV,terjadi perbaikan dalam 2 menit; biasanya dipakai pada
dan ptosis l • 3 . Dengan gejala ini, 50—60% MG datang ke anak yang lebih besar.
dokter 3 . Sedangkan 20% penderita menunjukkan gangguan Uji kurare. Jarang dikerjakan; untuk provokasi timbulnya
otot-otot yang dipersarafi oleh saraf kranial yang menimbul- gejala MG. Hanya digunakan pada kasus-kasus yang sukar di-
kan disartri, gangguan mengunyah, gangguan menelan, per- diagnosis. Uji ini sering berbahaya karena dapat menimbulkan
ubahan mimik, perubahan otot mulut, kesukaran menegakkan krisis miastenia, yaitu tiba-tiba terjadi kelemahan yang hebat
kepala. Kelemahan otot ekstremitas jarang, bila diserang dan kesukaran bernapas yang berat 1,4
terutama otot-otot bahu dan ekstensor jari. Kelemahan otot- 5. Pada biopsi otot serat lintang ditemukan lymphorrhage
otot pernapasan dapat menimbulkan apnoe bila batuk, ke- dan proliferasi limfositik dan sel-sel mioid pada timus.
lemahan otot-otot tungkai sangat jarang. 6. Pemeriksaan serologik menunjukkan anti-AChR dan anti-
Pada pemeriksaan neurologik tidak ditemukan kelainan. bodi terhadap jaringan otot serat lintang.
Gejala kelemahan otot dapat diprovokasi oleh aktivitas, 7. Pemeriksaan elektromiografi yang pada prinsip rangsangan
stres, nervositas, demam dan obat-obat tertentu seperti B— pada saraf motorik akan menimbulkan kontraksi otot
blocker, derivat kinine, aminoglikosida dan lain-lain 3.4 • 9 dengan amplitudo yang makin lama makin turun secara
Dulu diduga MG tidak timbul sebelum pubertas, akan tetapi progresif.
dengan uji prostigmin dapat dibuktikan pada anak umur 18
bulan—10 tahun 10 DIAGNOSIS BANDING
Millichap dan Dodge 4 membagi MG pada anak dalam 3 tipe: Tipe neonatal dibedakan dengan floppy infant syndrome,
1. Neonatal transient MG. congenital ptosis dan ocular myopathy; sedangkan tipe juvenil
2. Neonatal persistent MG (congenital MG). dibedakan dengan polineuropati, polimiositis dan miopati
3. Juvenile MG. lain 5 . Perbaikan dramatik setelah uji prostigmin dan gambaran

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 41


elektromiografi yang khas merupakan upaya untuk membeda- baik dari pada orang dewasa. Dalam perjalanan penyakit,
kan MG dari kelainan-kelainan tersebut di atas. semua otot serat lintang dapat diserang, terutama otot-otot
tubuh bagian atas, 10% MG tetap terbatas pada otot-otot
PENGOBATAN mata, 20% mengalami insufisiensi pernapasan yang dapat
3
Secara garis besar, pengobatan MG berdasarkan 3 prinsip. fatal, 10%,cepat atau lambat akan mengalami atrofi otot .
• Mempengaruhi transmisi neuromuskuler. Progresi penyakit lambat, mencapai puncak sesudah 3 - 5
• Mempengaruhi proses imunologik. tahun, kemudian berangsur-angsur baik dalam 15—20 tahun
• Penyesuaian penderita terhadap kelemahan otot. dan ± 20% antaranya mengalami remisi. Remisi spontan pada
Mempengaruhi transmisi neuromuskuler: awal penyakit terjadi pada 10% MG.
1) Istirahat: Dengan istirahat, banyaknya ACh dengan r ang-
sangan saraf akan bertambah sehingga serat-serat otot yang RINGKASAN
kekurangan AChR di bawah ambang rangsang dapat ber-
kontraksi 3 . Miastenia gravis pada anak jarang. Gangguan MG berlokasi
2) Memblokir pemecahan ACh: Dengan anti kolinesterase, pada neuromuscular junction. Penyebab gangguan transmisi
seperti prostigmin, piridostigmin, edroponium atau ambeno- neuromuskuler merupakan suatu kelainan imunologik yang
nium diberikan sesuai toleransi penderita, biasanya dimulai menyebabkan berkurangnya AChR pada membran postsi-
dosis kecil sampai dicapai dosis optimal 4, 11 . Pada bayi dapat naptik. Klinik MG pada anak mempunyai 3 tipe: 1). neonatal
dimulai dengan dosis 10 mg piridostigmin per os dan pada transient MG, 2). neonatal persistent MG (congenital MG)
dan 3). juvenile MG.
anak besar 30 mg4 , kelebihan dosis dapat menyebabkan
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik, uji prostig-
krisis kolinergik.
min serta pemeriksaan elektromiografi. Prinsip pengobatan
Mempengaruhi proses imunologik:
ialah 1). mempengaruhi transmisi neromuskuler, 2). mem-
1) Timektomi dianjurkan pada MG tanpa timoma yang telah
pengaruhi proses imunologik dan 3). penyesuaian penderita
berlangsung 3 — 5 tahun. Dengan timektomi, setelah 3 tahun
± 25% penderita akan mengalami remisi klinik dan 40 — 50% terhadap kelemahan otot.
mengalami perbaikan 3 . Prognosis pada anak sangat bervariasi, dan umumnya lebih
baik daripada orang dewasa.
2) Kortikosteroid: Diberikan prednison dosis tunggal atau
alternating untuk mencegah efek samping. Dimulai dengan
dosis kecil, dinaikkan perlahan-lahan sampai dicapai dosis
yang diinginkan. Kerja kortikosteroid untuk mencegah ke-
rusakan jaringan oleh pengaruh imunologik atau bekerja K E P U S T A K A AN
langsung pada transmisi neromuskuler. 1.Rowland LP. Disease of Muscle and Neuromuscular Junction.
3) Imunosupresif: Biasanya digunakan azathioprin (imuran) In: Testbook of Medicine 13th ed. Eds. Beeson PP and Dermot
dengan dosis 2½ mg/kg BB. Perbaikan lambat sesudah 3 — 12 WM. Philadelphia—London—Toronto; WB Saunders Co. 1971;
bulan3 . Kombinasi azathioprin dan kortikosteroid lebih efek- pp 350—354.
tif yang dianjurkan terutama pada kasus-kasus berat 9 . 2.Barnet HL and Einhorn AH. Pediatrics 15th ed. New York: Apple-
ton—Century Crofts. 1972; pp 1036—9.
4) Plasma exhange: Berguna untuk mengurangi kadar anti— 3.Oosterhius HJGH. Myasthenia Gravis: Klinisch Beeld, Pathofysio-
AChR; bila kadar dapat diturunkan sampai 50% akan terjadi logie en Behandeling. Ned T Geneesk. 1983, 127: 1765—71.
perbaikan klinik. 4.Farmer TW; Pediatric Neurology 2nd ed. Maryland, New York,
Penyesuaian penderita terhadap kelemahan otot: Tujuannya Evanston, San Francisco, London: Harper & Row, Publisher Hagers-
town. 1975; pp 492—6.
agar penderita dapat menyesuaikan kelemahan otot dengan. 5.Kempe CH, Silver HK and O'Brien D. Current Pediatric Diagnosis
1) Memberikan penjelasan mengenai penyakitnya untuk men- and Treatment 4th ed. Los Altos, California: Lange Medical Publi-
cegah problem psikis. cations. 1976, pp 581—5.
2) Alat bantuan non medikamentosa: Pada MG dengan ptosis 6.Snead III OC, Benton JW, Dwyer D, Morley BJ, Kemp GE, Brodley
RJ and Oh SJ. Juvenile Myasthenia Gravis. Neurology 1980; 30:
diberikan kaca mata khusus yang dilengkapi dengan pengkait 732—9.
kelopak mata. Bila otot-otot leher yang kena, diberikan pe- 7.Sie Pek Giok. Myasthenia Gravis. Majalah Kedokteran Indonesia.
negak leher. Juga dianjurkan untuk menghindari panas mata- 1961; 11 : 172—6.
hari, mandi sauna, makanan yang merangsang, menekan 8.Mahar Mardjono dan Priguna Sidharta. Neurologi Klinis Dasar
emosi dan jangan minum obat-obatan yang mengganggu cetakan keempat. Jakarta • PT Dian Rakyat. 1981, hal 13—4.
9.Newson DJ. Myasthenia Gravis. International Medicine. 1983;
transmisi neuromuskuler seperti B-blocker, derivat kinine, 1 : 1765—71.
phenintoin, benzodiazepin, antibiotika seperti aminoglikosida, 10.Ford FR. Diseases of The Nervous System in Infancy, Childhood
tetrasiklin dan d-penisilamin, juga obat-obat yang menyerupai and Adolescence 5th ed.. Springfield, Illinois, USA: Charles C
kurare 3 '9 . Thomas Publisher. 1966, pp 1260—9.
11.Gellis SS and Kagan BM. Current Pediatric Therapy. Philadelphia—
PROGNOSIS London—Toronto: WB Saunders Co. 1973, 452—5.
12.Seybold ME and Lindstrom JM. Myasthenia Gravis in Infancy.
Pada anak, prognosis sangat bervariasi tetapi relatif lebih Neurology. 1981, 31 ; 476—80.

42 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Perdarahan Intrakranial
Pada Neonatus

Dr. Jonggu L. Tarau dan Dr. P. Nara


Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang

PENDAHULUAN kurang bulan (BKB). Faktor dasar ialah prematuritas dan yang
Perdarahan intrakranial pada neonatus (PIN) tidak jarang lain merupakan faktor pencetus PIN seperti hipoksia dan
dijumpai. PIN mempunyai arti penting karena dapat menye- iskemia otak yang dapat timbul pada syok, infeksi intrauterin,
babkan kematian atau cacat jasmani dan mental1 . PIN ialah asfiksia, kejang -kejang, kelainan jantung bawaan, hipotermi,
perdarahan dalam rongga kranium dan isinya pada bayi sejak juga hiperosmolaritas/hipernatremia1,5,7 Ada pula PIN yang
lahir sampai umur 4 minggu. Sebabnya PIN banyak. Sering disebabkan oleh penyakit perdarahan/gangguan pembekuan
darah.
PIN tak dikenal/dipikirkan karena gejala -gejalanya tidak khas.
PIN meliputi perdarahan epidural, subdural, subaraknoid,
PATOGENESIS
intraserebral/parenkim dan intraventrikuler 2 . Penatalaksanaan
dan penanggulangan PIN masih kurang memuaskan. Untuk Pada trauma kelahiran, perdarahan terjadi oleh kerusakan/
menurunkan angka kejadian PIN, usaha yang lebih penting robekan pembuluh-pembuluh darah intrakranial secara lang-
ialah profilaksis seperti perawatan prenatal, pertolongan sung. Pada perdarahan yang bukan karena trauma kelahiran,
persalinan dan perawatan postnatal yang sebaik-baiknya. Pada faktor dasar ialah prematuritas; pada bayi-bayi tersebut,
umumnya prognosis PIN tidak terlalu menggembirakan. pembuluh darah otak masih embrional dengan dinding tipis,
Makalah ini membahas sekedar insidensi, etiologi, patogene- jaringan penunjang sangat kurang dan pada beberapa tempat
sis, gambaran klinik, diagnosis, penatalaksanaan, prognosis dan tertentu jalannya berkelok - kelok, kadang - kadang membentuk
pencegahan PIN yang berkaitan dengan persalinan. huruf U sehingga mudah sekali terjadi kerusakan bila ada
faktor -faktor pencetus (hipoksia/iskemia). Keadaan ini ter-
INSIDENSI utama terjadi pada perdarahan intraventrikuler/periventrikuler.
Dilaporkan angka berbeda-beda tentang insidensi PIN. Perdarahan epidural/ ekstradural terjadi oleh robekan arteri
Holt 3 menemukan pada otopsi bayi-bayi lahir mati dan yang atau vena meningika media antara tulang tengkorak dan
meninggal dalam 2 minggu pertama, 30% PI. Menurut Saxena 4 duramater. Keadaan ini jarang ditemukan pada neonatus.
13,1% kematian perinatal oleh PI. Angka kematian PI pada Tetapi perdarahan subdural merupakan jenis PIN yang banyak
bayi prematur 5x lebih tinggi daripada bayi cukup bulan dijumpai pada BCB. Di sini perdarahan terjadi akibat pecahnya
(BCB). Laki-laki : perempuan = 5 : 2,7 (Saxena), 1,9 : 1 vena-vena kortikal yang menghubungkan rongga subdural
(Banerjee)4, 6 dengan sinus-sinus pada duramater.
Perdarahan subdural lebih sering pada BCB daripada BKB
ETIOLOGI sebab pada BKB vena-vena superfisial belum berkembang baik
• Trauma kelahiran dan mulase tulang tengkorak sangat jarang terjadi 6 . Perdarahan
1. partus biasa. dapat berlangsung perlahan-lahan dan membentuk hematoma
— pemutaran/penarikan kepala yang berlebihan. subdural. Pada robekan tentorium serebeli atau vena galena
— disproporsi antara kepala anak dan jalan lahir sehingga dapat terjadi hematoma retroserebeler. Gejala-gejala dapat
terjadi mulase 6 . ti mbul segera dapat sampai berminggu-minggu, memberikan
2. partus buatan (ekstraksi vakum, cunam). gejala-gejala kenaikan tekanan intrakranial. Dengan kemajuan
3. partus presipitatus. dalam bidang obstetri, insidensi perdarahan subdural sudah
• Bukan trauma kelahiran: umumnya ditemukan pada bayi sangat menurun.

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 43


Pada perdarahan subaraknoid, perdarahan terjadi di rongga • Gejala-gejala lain yang dapat ditemukan ialah gangguan
subaraknoid yang biasanya ditemukan pada persalinan sulit. kesadaran (apati, somnolen, sopor atau koma), tidak mau
Adanya perdarahan subaraknoid dapat dibuktikan dengan minum, menangis lemah, nadi lambat/cepat, kadang-kadang
fungsi likuor. ada hipotermi yang menetap.
Pada perdarahan intraserebral/intraserebeler, perdarahan Apabila gejala-gejala tersebut di atas ditemukan pada bayi
terjadi dalam parenkim otak, jarang pada neonatus karena prematur yang 24—48 jam sebelumnya menderita asfiksia,
hanya terdapat pada trauma kepala yang sangat hebat (ke- maka PI dapat dipikirkan. Berdasarkan perjalanan klinik, PIN
celakaan)8 . dapat dibedakan 2 sindrom7 :
Perdarahan intraventrikuler dalam kepustakaan ada yang 1. saltatory syndrome: gejala klinik dapat berlangsung berjam-
gabungkan bersama perdarahan intraserebral yang disebut jam/berhari-hari yang kemudian berangsur-angsur menjadi
perdarahan periventrikuler7. baik. Dapat serabuh sempurna tetapi biasanya dengan
Dari semua jenis PIN, perdarahan periventrikuler meme- gejala sisa.
gang peranan penting, karena frekuensi dan mortalitasnya 2. catastrophic syndrome. gejala klinik makin lama makin
tinggi pada bayi prematur. Sekitar 75—90% perdarahan peri berat, berlangsung beberapa menit sampai berjam-jam dan
ventrikuler berasal dari jaringan subependimal germinal ma- akhirnya meninggal.
triks/jaringan embrional di sekitar ventrikel lateral.
Pada perdarahan intraventrikuler, yang berperanan penting LABORATORIUM
ialah hipoksia yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah • pemeriksaan likuor terutama untuk perdarahan subaraknoid
otak dan kongesti vena. Bertambahnya aliran darah ini, me- dan intraventrikuler/periventrikuler. Tujuan fungsi lumbal
ninggikan tekanan pembuluh darah otak yang diteruskan ke pada PIN untuk diagnostik, sebagai pengobatan (mengurangi
daerah anyaman kapiler sehingga mudah ruptur. Selain hipok- tekanan intrakranial) dan untuk mencegah komplikasi hidrose-
sia, hiperosmolaritas pula dapat menyebabkan perdarahan falus (fungsi lumbal berulang-ulang). Pada pemeriksaan likuor
intraventrikuler1 dapat dijumpai tekanan yang meninggi, warna merah/santo-
Hiperosmolaritas antara lain terjadi karena hipernatremia krom, kadar protein meninggi, kadar glukose menurun. Bila
akibat pemberian natrium bikarbonat yang berlebihan/plasma cairan likuor berdarah, dianjurkan CT Scan untuk mengetahui
ekspander. Keadaan ini dapat meninggikan tekanan darah otak lokalisasi dan luasnya perdarahan.
yang diteruskan ke kapiler sehingga dapat pecah. • pada pemeriksaan darah dapat ditemukan:
— tanda-tanda anemi posthemoragik
GAMBARAN KLINIK — analisa gas darah (0 2 dan CO 2 )
Gejala-gejala PIN tidak khas, dan umumnya sukar didiagno- — gangguan pembekuan darah terutama pada PIN yang non
sis jika tidak didukung, oleh riwayat persalinan yang jelas. traumatik. Mc Donald dkk mendapat kadar rendah fibrinogen,
Gejala-gejala berikut dapat ditemukan : trombosit, antitrombin III & faktor VIII 10 . Faktor-faktor ini
• Fontanel tegang dan menonjol oleh kenaikan tekanan menjadi normal bila keadaan bayi membaik.
intrakranial, misalnya pada perdarahan subaraknoid. • Foto kepala tidak dapat menunjukkan adanya perdarahan,
• Iritasi korteks serebri berupa kejang-kejang, irritable, hanya fraktur yang sukar dibedakan dengan sutura, lipatan-
twitching, opistotonus. Gejala-gejala ini baru timbul beberapa lipatan kulit kepala dan mulase.
jam setelah lahir dan menunjukkan adanya perdarahan sub- • Pemeriksaan ultrasonografi banyak digunakan. Berdasarkan
dural , kadang-kadang juga perdarahan subaraknoid oleh ro- USG, Burstein dkk menentukan derajat perdarahan intraven-
bekan tentorium yang luas. trikuler sebagai berikut l1
• Mata terbuka dan hanya memandang ke satu arah tanpa derajat 0 : tidak ada perdarahan intrakranial.
reaksi. Pupil melebar, refleks cahaya lambat sampai negatif. derajat I : perdarahan hanya terbatas pada daerah sub-
Kadang-kadang ada perdarahan retina, nistagmus dan eksoftal- ependimal.
mus. derajat II : perdarahan intraventrikuler.
• Apnea: berat dan lamanya apnea bergantung pada derajat derajat III : perdarahan intraventrikuler + dilatasi ventrikel.
perdarahan dan kerusakan susunan saraf pusat. Apnea dapat derajat IV : perdarahan intraventrikuler + dilatasi ventrikel
berupa serangan diselingi pernapasan normal/takipnea dan dengan perluasan ke parenkim otak.
sianosis intermiten. Derajat I & II umumnya ringan, pada pemeriksaan ulangan
• Cephalic cry (menangis merintih). 3—4 minggu kemudian biasanya tidak ditemukan kelainan
• Gejala gerakan lidah yang menjulur ke luar di sekitar bibir lagi. Derajat III & IV umumnya berprognosis buruk, bila tidak
seperti lidah ular (snake like flicking of the tongue) menunjuk- meninggal akan disertai komplikasi berat seperti hidrosefalus.
kan perdarahan yang luas dengan kerusakan pada korteks 9 . • Dengan computerized tomography (CT Scan) semua jenis
• Tonus otot lemah atau spastis umum. Hipotonia dapat ber- PIN dapat diketahui 12 . Cara ini tidak secara rutin karena
akhir dengan kematian bila perdarahan hebat dan luas. Jika biayanya sangat mahal.
perdarahan dan asfiksia tidak berlangsung lama, tonus otot
akan segera pulih kembali. Tetapi bila perdarahan berlangsung DIAGNOSIS
lebih lama, flaksiditas akan berubah menjadi spastis yang Diagnosis PIN sangat sukar, terutama bila tidak ada hubung-
menetap. Kelumpuhan lokal dapat terjadi misalnya kelumpuh- an dengan trauma kelahiran karena gejala-gejalanya tidak khas.
an otot-otot pergerakan mata, otot-otot muka/anggota gerak Khusus pada neonatus/BKB, sekitar 20% kasus dengan gejala-
(monoplegi/hemiplegi) menunjukkan perdarahan subdural/ gejala yang diduga PIN, ternyata bukan. Oleh karena itu,
parenkim. PIN harus didiagnosis banding dengan beberapa penyakit

44 Cermin Dunia Kedokteean No. 41, 1986


pada neonatus yang memberikan gejala -gejala yang hampir berupa larutan glukosa (5—10%) dan NaCl 0,9% 4:1 atau
sama, misalnya glukosa 5—10%dan Nabik 1,5% 4:1.
• Infeksi pada bayi baru lahir/neonatus yang dapat memberi- • Pemberian obat -obatan :
kan gejala- gejala kesukaran bernapas (apnea, takipnea, siano- — valium/luminal bila ada kejang-kejang.
sis), lemah (letargi), kejang -kejang, muntah dan lain-lain. dosis valium 0,3—0,5 mg/kgBB, tunggu 15 menit, kalau
Untuk membedakan dengan PIN yaitu riwayat persalinan belum berhenti diulangi dosis yang sama; kalau berhenti
seperti ketuban pecah dini, infeksi perinatal pada ibu, ketuban diberikan luminal 10 mg/kgBB (neonatus 30 mg), 4 jam
keruh/berbau. Yang agak khas pada infeksi ialah hepato- kemudian luminal per os 8 mg/kgBB dibagi dalam 2 dosis
splenomegali, ikterus, pneumoni 13 . Selain itu lekositosis. selama 2 hari, selanjutnya 4 mg/kgBB dibagi dalam 2 dosis
• Tetanus neonatorum dengan kejang -kejang, dibedakan sambil perhatikan keadaan umum seterusnya.
dengan PIN karena partus tetanus neonatorum umumnya oleh — kortikosteroid berupa deksametason 0,5—1 mg/kgBB/24
dukun. TN hampir selalu terjadi pada akhir minggu pertama, jam yang mempunyai efek baik terhadap hipoksia dan
bayi mula-mula minum baik dan tiba-tiba sukar minum karena edema otak.
trismus dan gejala lain. — antibiotika dapat diberikan untuk mencegah infeksi sekun-
• Penyakit metabolisme (hipoglikemi) yang dapat memberi- der, terutama bila ada manipulasi yang berlebihan.
kan kejang & letargi. Ibunya penderita DM dan perlu pemerik- • Fungsi lumbal untuk menurunkan tekanan intrakranial,
saan kadar glukosa darah bayi. mengeluarkan darah, mencegah terjadinya obstruksi aliran
• Kecanduan obat dari ibu, antara lain bayi kejang -kejang likuor dan mengurangi efek iritasi pada permukaan korteks.
akibat ketergantungan vitamin B 6 karena ibunya sebelumnya • Tindakan bedah darurat: Bila perdarahan/hematoma
mendapat pengobatan vitamin B 6 dosis tinggi. Dibedakan epidural walaupun jarang dilakukan explorative burrhole dan
dengan PIN berdasarkan anamnesis dan pengobatan ex juvan- bila positif dilanjutkan dengan kraniotomi, evakuasi hematoma
tibus pada bayi. dan hemostasis yang cermat 8 . Pada perdarahan/hematoma
• Kelainan kongetinal saraf pusat memberikan gejala kejang subdural, tindakan explorative burrhole dilanjutkan dengan
dan letargi. Biasanya disertai kelainan kongenital lain, fungsi kraniotomi, pembukaan duramater, evakuasi hematoma
lumbal pada PIN kadang-kadang ada perdarahan. dengan irigasi menggunakan cairan garam fisiologik. Pada per-
• Respiratory distress of the newborn dengan apnea, sianosis, darahan intraventrikuler karena sering terdapat obstruksi
retraksi sternum dan kosta, merintih (expiratory grunting), aliran likuor, dilakukan shunt antara ventrikel lateral dan
bradikardi, hipotermi, kejang -kejang, hipotoni. Dibedakan atrium kanan.
dengan PIN yaitu gejala gangguan pernapasan dan riwayat
persalinan (ibu toksemia, seksio sesar, perdarahan antepartum
dan lain-lain). PROGNOSIS
Lebih jelas, diagnosis PIN ditegakkan berdasarkan :
• anamnesis: riwayat kehamilan, persalinan, prematuritas, Karena kemajuan obstetri, PIN oleh trauma kelahiran sudah
keadaan bayi sesudah lahir dan gejala - gejala yang men- sangat berkurang. Mortalitas PIN non traumatik 50—70% 7 .
curigakan. Prognosis PIN bergantung pada lokasi dan luasnya perdarahan,
• pemeriksaan fisik: adanya tanda-tanda PI, gejala - gejala umur kehamilan, cepatnya didiagnosis dan pertolongan. Pada
nerologik, fraktur tulang kepala dan tanda-tanda peninggi- perdarahan epidural terjadi penekanan pada jaringan otak ke
an tekanan intrakranial. arah sisi yang berlawanan, dapat terjadi herniasi unkus dan
• pemeriksaan laboratorium: likuor dan darah. kerusakan batang otak. Keadaan ini dapat fatal bila tidak men-
• pemeriksaan penunjang: CT Scan USG dan foto kepala. dapat pertolongan segera.
Pada penderita yang tidak meninggal, dapat disertai spastisi-
PENATALAKSANAAN tas, gangguan bicara atau strabismus. Kalau ada gangguan
Diusahakan tindakan dibatasi untuk mencegah terjadinya serebelum dapat terjadi ataksi serebeler. Perdarahan yang me-
kerusakan/kelainan yang lebih parah14 . liputi batang otak pada bagian formasi retikuler, memberikan
• Bayi dirawat dalam inkubator yang memudahkan observasi sindrom hiperaktivitet.
kontinu dan pemberian O 2 . Perlu diobservasi secara cermat: Pada perdarahan subdural akibat trauma, menurut Rabe
suhu tubuh, derajat kesadaran, besarnya dan reaksi pupil, dkk, hanya 40% dapat sembuh sempurna setelah dilakukan
aktivitas motorik, frekuensi pernapasan, frekuensi jantung fungsi subdural berulang-ulang atau tindakan bedah 16 . Per-
(bradikardi/takikardi), denyut nadi dan diuresis. Diuresis darahan subdural dengan hilangnya kesadaran yang lama,
kurang dari 1 ml/kgBB/jam berarti perfusi ke ginjal berkurang, nadi cepat, pernapasan tidak teratur dan demam tinggi, mem-
diuresis lebih dari 1 ml/kgBB/jam menunjukkan fungsi ginjal punyai prognosis jelek.
baik 15 Pada perdarahan intraventrikuler, mortalitas bergantung
• Menjaga jalan napas tetap bebas, apalagi kalau penderita pada derajat perdarahan17. Pada derajat 1—2 (ringan-sedang),
dalam koma diberikan 0 2 . Bayi letak dalam posisi miring angka kematian 10—25%, sebagian besar sembuh sempurna,
untuk mencegah aspirasi serta penyumbatan larings oleh lidah sebagian kecil dengan sekuele ringan. Pada derajat 3—4 (sedang-
dan kepala agak ditinggikan untuk mengurangi tekanan vena berat), mortalitas 50—70% dan sekitar 30% sembuh dengan
serebral. sekuele berat. Sekuele dapat berupa cerebral palsy, gangguan
• Pemberian vitamin K serta transfusi darah dapat dipertim- bicara, epilepsi, retardasi mental dan hidrosefalus. Hidrosefalus
bangkan. merupakan komplikasi paling sering (44%) dari perdarahan
• Infus untuk pemberian elektrolit dan nutrisi yang adekuat periventrikuler7 .

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 45


PENCEGAHAN Appleton-Century-Crofts, Inc. 1962; pp 1034-8.
4. Saxena HMK, Mithilesh C, Santos KB and Gosh S. Intracranial
Untuk mengurangi terjadinya PIN, yang paling penting Haemorrhage, A Cause of Perinatal Mortality. Indian Ped. 1978;
ialah pencegahan, yang meliputi pemeriksaan ibu-ibu hamil 15: 403.
secara teratur, memberikan pertolongan dan perawatan yang 5. Banerjee CK, Narang A and Bhakov ON. Cerebral Intraventricular
sebaik -baiknya, baik waktu persalinan maupun sesudah anak Haemorrhage and Autopsy. Indian Ped. 1977; 14: 115-6.
6. Behrman RE and Driscoll JM. Neonatology. St Louis: CV Mosby
lahir. Perhatian khusus harus diberikan kepada bayi-bayi Co. 1973; pp 527-9.
prematur (BKB) yaitu mencegah episode asfiksia sebelum dan 7. Volpe JJ. Neonatal Periventricular Haemorrhage: Past, Present and
sesudah persalinan. Dalam hal ini perlu monitoring keadaan Future. J Paed. 1978; 92: 693-5.
bayi intrapartum, resusitasi segera sesudah lahir dan mencegah 8. Leksmono PR, Hafid A dan Sajid DM. Cedera Otak dan Dasar-
dasar Pengelolaannya. Cermin Dunia Kedokteran. 1984; 34: 32-4.
kemungkinan hipoksia oleh sebab-sebab lain 18 . 9. Schaffer and Avery. Intracranial Haemorrhage, Disease of New-
Pemberian koagulans sebagai usaha untuk mencegah timbul- born. 3rd ed. Philadelphia-London-Toronto: WB Saunders Co.
nya PIN sampai saat ini belum ada persesuaian paham, tetapi 1971; pp 601-5.
pemberian vitamin K secara rutin pada BKB dapat dianjurkan. 10. Mc Donald MM, Johnson ML, Rumack CM, Koops BL, Guggen-
heim MA and Hathaway WE. Role of Coagulopathy in Newborn
RINGKASAN Intracranial Haemorrhage. Pediatrics. 1984;74: 26-7.
11. Mc Donald MM, Koops BL, Johnson ML, Guggenheim MA and
Telah dilaporkan tinjauan kepustakaan perdarahan in- Hathaway WE. Timing and Antecedent of Intracranial Haemorr-
trakranial pada neonatus yang berkaitan dengan persalinan. hage in The Newborn Pediatrics. 1984; 74: 32.
Menurut etiologi dapat dibedakan PIN yang traumatik/trauma 12. Susworo. Peranan Radiologik Pada Kelainan Otak. Cermin Dunia
kelahiran dan non-traumatik. Berkat kemajuan obstetri, PIN Kedokteran. 1984; 34: 28-9.
13. Purnomo Suryantoro, Moch Bachtiar dan Achmad Suryono.
oleh trauma kelahiran sudah sangat berkurang. Penanganan Infeksi Pada Bayi Baru Lahir. Kumpulan Naskah
PIN non-traumatik yang ditemukan pada BKB merupakan Ilmiah Simposium dan Seminar Neonatologi, Jakarta 1977.
masalah pediatrik, baik menyangkut diagnosis maupun penata- 14. Nelson. Texbook of Pediatrics. 10th ed. Tokyo: Igaku Shoin Ltd.
laksanaan dan pencegahannya. 1975.
15. Arhan Arief. Renjatan Pada Neonatus. BIKA I'KUI. 1983; hal
36-40.
KEPUSTAKAAN 16. Mealy J. Infantile Subdural Hematomas. The Ped Clinics North
Am. 1975; 22: 433-5.
1. Roberton NRC and Howart P. Hypernatremia as a Cause of 17. Volpe JJ. Intracranial Hemorrhage in The Newborn: Current
Intracranial Haemorrhage. Arch Dis Child. 1975; 50: 938-41. Understanding and Dilemmas. Neurol. 1979; 29: 32-4.
2. Menkes JH. Textbook of Child Neurology, 2nd ed. Philadelphia: 18. Cole VA, Durbin GM, 011afson A, Reynolds EO, Rivers RP and
Lea & Febiger. 1980; pp 421-8. Smith 1F. Pathogenesis. of Intraventicular Haemorrhage in New-
3. Holt LE, Mc Intosh R and Barnett HL. Paediatrics. 13th ed, born Infants. Arch Dis Child. 1974;49: 722-3.

46 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Penggunaan Obat-obat di luar DOEN
Untuk Peserta BPDPK Yang Dirawat
di RSU Madiun, Ponorogo &
Magetan tahun 1984
Subagyo Martodipuro *), Rochjat Soetarmo **),
Wahyu Hidayat *), Wasis Budiarto *)
*) Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
**) Kantor BPDPK Jawa Timur

PENDAHULUAN tetanus, epilepsi, meningitis, morbili (lihat tabel 1).


Dalam pengelolaan suatu asuransi kesehatan, selalu ada ke- Obat-obat yang digunakan untuk penyakit -penyakit tersebut
tentuan dan pembatasan dalam bentuk dan jenis pelayanan di atas tetapi tak tercantum dalam DOEN tercantum dalam
yang dapat diperolch peserta. Hal ini perlu untuk dapat me- lampiran I.
ngontrol pengeluaran, sehingga ada keseimbangan antara premi Tabel 1 : Penyakit dan obat-obatan non DOEN yang digunakan untuk
yang dibayar oleh peserta dan santunan yang diperolehnya, penderita peserta BPDPK di RSU Madiun, Ponorogo dan
bahkan ada kelebihan saldo yang diperlukan untuk investasi Magetan
kapital.
Untuk perawatan tinggal peserta BPDPK juga ada ketentu- Macam penyakit RSU Madiun RSU Ponorogo RSU Magetan Total
an, antara lain obat-obat yang diberkan di RSU Pemerintah 1. Struma 5 1 6
sebaiknya berasal dari daftar obat esensial nasional (DOEN) 2. Abses, selulitis 4 2 1 7
sehingga peserta tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan 3. Hematokel 4 — — 4
untuk beli obat sendiri. 4. Kombusio 2 — 1 3
5. Hemoroid 3 1 2 6
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas, 6. Artritis 1 1 2 4
apakah obat non DOEN yang digunakan untuk peserta BPDPK 7. Neuritis 1 1 — 2
sebenarnya dapat diatasi oleh obat yang tercantum dalam 8. Tetanus 3 1 — 4
DOEN atau tidak. Apabila dapat, berarti akan meringankan 9. Epilepsi 3 — 2 5
beban peserta BPDPK. Dalam studi analisa biaya rawat tinggal 10. Morbili — — 2 2
11. Meningitis, — 1 2 3
peserta BPDPK di RSU Madiun, Ponorogo & Magetan 1984, ensefalitis
telah disoroti 30 macam penyakit yang terbanyak diderita
peserta, ditinjau dari biayanya. Berikut akan dibahas sebelas Total 26 7 13 46
penyakit lain, yang ditinjau dari macam obatnya.
Untuk penyakit - penyakit tersebut di atas, obat-obat yang
METODIK
dipakai yang tidak tercantum dalam DOEN golongan analgesik
30 macam penyakit yang terbanyak diderita peserta BPDPK adalah Ponstan, Unagen, Xylomidon, Neonovapon, Alpara,
yang dirawat tinggal di RSU Madiun, Ponorogo dan Magetan Neuropiron; penenang Valium 5, Lexotan, Ativan. Untuk obat
telah disisihkan untuk dianalisa biaya. Dari sisanya penyakit kardiovaskuler: Norpace, Coritrat, Vasodistal; golongan anti
yang diderita oleh 3 — 7 orang, ternyata terdapat sebelas inflamasi: Danzen, Papase, Chymomed, Pehazon dan Flosint;
macam penyakit seperti tersebut dalam tabel 1. Obat-obat Golongan antasid: Camalox, Polycrol; untuk saluran cerna:
yang digunakan yang tidak terdapat dalam DOEN dicatat dan Dulcolax, Diarent; dan anti kolik: Baralgin, Spasmocibalgin.
ditinjau apakah dalam DOEN memang ada yang sejenis atau Untuk kortikosteroid oradexon.
dapat disubstitusikan. Golongan antibiotika Ampipen, Sanpiccillin, Kalpicillin
500, Binotal, Viccillin 1000, Viccillin S, Amoflox, Daniclox,
HASIL Lincocin, Penstrep 10: 1h, Erysanbe, Kemicyclin, Kemicetin,
Seluruhnya terdapat 46 kasus, yang terdiri atas struma, Urfamycin, Pentrexyl, Neobiotic, Pyogenta, Bioplacenton dan
abses, hematokel, kombusio, hemoroid, artritis, neuritis, Kemoterapika, Bactrim, Flagyl 500, Urosulfin. Ekspektoran

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 47


Silomat dan Plausitin. menggunakan obat tersebut walaupun menggunakan nama
Golongan vitamin dan mineral: Neurobion, Ultravita, lain. Dengan nama pabrik mungkin lebih jelas, tidak mau
Kalysmon, Alinamin F, Ardivit, Hemafort Sangobion, Fercee, memakai antalgin, tetapi masih mau menggunakan xylomidon
Theragran, Neurofort, Fenovit dan Tathion. Lain-lain Efortil, yang isinya tidak lain adalah metampiron juga.
Betadine. Mengenai persediaan obat habis, walaupun obat tersebut
Kandungan obat-obat tersebut di atas serta obat yang se- tercantum dalam DOEN, merupakan masalah kronis yang seha-
jenis dalam DOEN dapat dilihat dalam lapiran II. rusnya dapat dipecahkan. Biasanya tidak semua obat akan
habis persediaannya, tetapi ada obat lain yang bertumpuk
DISKUSI karena jarang dipakai. Jadi perlu dijaga keseimbangan stok
Ada beberapa kemungkinan mengapa obat yang dipilih obat, dengan memesan obat sesuai dengan penggunaannya.
tidak dapat diperoleh dari rumah sakit secara bebas (untuk Dalam DOEN 1984 untuk obat vasodilatator koroner peri-
peserta BPDPK), 1) obat tersebut memang tidak tercantum fer memang belum ditetapkan obat-obat pilihannya. Dalam hal
dalam daftar obat esensial nasional (DOEN), 2) obat tersebut ini ada keleluasaan untuk menentukan macam obatnya sendiri.
semula ada dalam DOEN 1981, tetapi dalam revisi tahun Dengan menyadari hal-hal tersebut di atas, dokter dapat
1984, obat tersebut dikeluarkan dari daftar, 3) obat tersebut membatasi dirinya untuk menggunakan obat yang tercantum
tercantum dalam DOEN, tetapi yang dituliskan adalah nama dalam DOEN apabila ia harus merawat penderita peserta
generik dan bukannya nama pabriknya, 4) obat tersebut ada BPDPK atau penderita umum yang tergolong ekonomi lemah.
dalam DOEN tetapi persediaannya sudah habis, 5) panitia Untuk penderita yang mampu membayar sendiri atau yang
DOEN memang belum memutuskan untuk mencantumkannya dibayarian oleh fihak ketiga dan tidak ada restriksi, dapat saja
dalam daftar. diberi resep obat yang mahal asal pemberiannya rasional.
Mengenai obat yang tidak dianggap perlu masuk dalam Melihat daftar obat yang digunakan untuk penderita peserta
DOEN dapat dibagi dalam golongan obat yang dikategorikan BPDPK, dapat dilakukan penggolongan, 1) analgesik — anti
sebagai pemborosan, seperti vitamin dan mineral dalam dosis inflamasi, 2) antibiotika — kemoterapika, 3) obat kardio vas-
tinggi, misalnya Neurobion, Ultravita, Kalysmon, Alinamin F, kuler, 4) antasid 5) sedativa, 6) kortikosteroid, 7) ekspektoran
Ardivit, Hemafort, Sangobion, Fercee, Theragran, Neurofort dan 8) vitamin & mineral.
dan Fenovit. Dapat juga karena sebenarnya kegunaannya ma- Dalam DOEN telah dicantumkan berbagai analgesik yang
sih diragukan, seperti obat enzim anti radang, misalnya obat dapat dipilih, a.l. asetosal, metampiron dan paracetamol.
yang mengandung tripsin, kimotripsin,serasio peptidase prolase Kalau dianggap kurang poten, dapat diperkuat dengan anal-
300. Sebagai usaha tubuh untuk melokalisir infeksi, terjadi gesik — narkotik, atau dengan penenang, yang juga ada dalam
membran abses. Anti inflamasi enzimatik mengadakan lisis DOEN. Asam mefenamat tidak banyak keunggulannya ter-
proteolitik sehingga anti biotika dapat menembus membran hadap analgesik yang ada, sehingga dapat diambil kesimpulan
tersebut dan membunuh kuman yang ada dalam kantung bahwa untuk analgesik dapat diatasi oleh obat dalam DOEN.
abses. Tetapi kalau anti inflamasi enzimatik tersebut diberikan Mengenai penggunaan antibiotika untuk kasus-kasus di atas,
tanpa antibiotika, lisis proteolitik membran abses tersebut di- sebagian saja yang tercantum dalam DOEN, yakni ampisilin
manfaatkan oleh kuman untuk menembus membran dan me- tunggal, tetapi karena yang tertulis adalah nama pabrik, dapat
nyebar ke luar. saja dianggap obat tersebut (ampipen, sanpicillin, kalpicillin,
Mengenai analgesika non narkotik dalam DOEN dibatasi binotal, vissillin) tidak ada dalam daftar. Dengan perkataan
dengan metampiron, asetosal dan paracetamol; asam mefena- lain, kalau dikehendaki untuk mendapatkan obat dari rumah
mat, glafenina tidak ada dalam DOEN, begitu pula analgesik sakit, perlu digunakan nama generik. Tetapi obat campuran,
campuran seperti metampiron dengan klordiasepoksid tidak ampisilin dengan kloksasilin, amoksilin dengan flukloksasilin,
masuk dalam daftar. Sekiranya diperlukan pemakai dapat ampisilin dengan dikloksasilin, memang tidak ada dalam
mengkombinasikannya sendiri sebab komponennya sudah DOEN. Begitu pula campuran kloramfenikol dengan tetrasiklin
ada. Yang penting pemakai .harus yakin, obat apa yang se- dan penstrep 10 : 1⁄2 dan 6 : ½. Untuk dua campuran terakhir
benarnya diinginkan dan mana yang tidak dunginkan. masing-masing komponennya dicantumkan dalam DOEN.
Contoh obat yang semula ada dalam DOEN 1981, ke- Sedangkan levo kloramfenikol juga, tidak ada dalam daftar.
mudian dikeluarkan dari DOEN 1984 antara lain asam askor- Eritrosin dan linkomisin ada dalam daftar, asal disebutkan
bat suntik dan piridoksin hidroklorida suntik, tetapi dalam nama generiknya.
bentuk tablet masih ada. Yodium povidon 1% tidak ada lagi, Obat kardiovaskuler yang digunakan kesemuanya tidak ada
tetapi dalam larutan 10% ada. Emetine hidroklorida suntik, dalam DOEN (Norpace, Coritrat, Vasodistal, Effortil). Pada
tidak ada lagi dalam daftar, tetapi dihidroemetina masih ada. umumnya obat yang tercantum dalam DOEN itu obat tunggal
Mengenai pencantuman obat dalam DOEN sudah ditegas- dengan jumlah pilihan cukup banyak (antiangina, anti aritmia,
kan bahwa obat tersebut ditulis dalam nama generik. Hal ini antihipertensi, glikosida jantung dan vasodilatator koroner).
mengharuskan pemakai untuk mempelajari kembali nama- Antasid yang tercantum dalam DOEN adalah kombinasi
nama generik. Pada awalnya hal ini tampaknya ganjil, tetapi antara aluminium hidroksida dengan magensium hidroksida
dengan sedikit kemasan, nama generikpun dapat diingat saja. Obat yang dipilih (Camalox dan Polycrol) adalah obat
dengan mudah, walaupun kalau perlu menggunakan catatan kombinasi yang lebih kompleks, jadi tidak ada dalam DOEN.
khusus di meja tulis atau di dinding ruang kerja. Dari sedativa yang ditulis (bromazepam, lorazepam, valium),
Hal ini akan mengingatkan kita untuk bekerja secara kon- hanya diazepam yang tercantum dalam DOEN, yang lainnya
sisten, misalnya apabila kita beranggapan bahwa metampiron tidak. Mengenai kortikosteroid (oradexon) ada dalam DOEN
terlalu toksis untuk digunakan pada penderita, jangan sampai sebagai deksametason, jadi bukan masalah.

48 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


Ekspektoran yang ditulis (Silomat dan Plausitin) keduanya Binotal Bactrim
Ponstan
tidak ada dalam DOEN, karena keduanya adalah kombinasi
obat yang kompleks. Yang tersedia dalam DOEN adalah deks- Hematokel, : Hesna Artritis : Neonovapon
sistokel Ativan Penstrep 125 mg
trometorfan, sirup timi, bromheksin dan gliseril guayakolat, Urosulfin Oradexon
OBP/OBH, kodein. Dokter dipersilahkan membuat kombinasi- Penstrep 10 : Silomat
nya sendiri, kalau apotekernya bersedia. Chymomed Polycrol
Tentang vitamin dan mineral dosis tinggi tidak disediakan Kemicyciin Baralgin
dalam DOEN. Alasannya dapat diterima, bahwa vitamin hanya Kemicetin Veronax
dibutuhkan dalam jumlah sedikit saja dalam keadaan sehari- Alinamin Flosint
Sangobion Alpara
hari, dan kelebihannya akan terbuang bersama air seni. Dalam Fenovit Flagyl 500
hal kekurangan vitamin, maka bukan semua vitamin yang di- Kalysmon
butuhkan, melainkan hanya vitamin tertentu saja. Dan yang Hemoroid :. Unagen Erysanbe
terakhir ini yang dicantumkan dalam DOEN, yakni asam Ponstan
Danzen
askorbat, piridoksi, retinol, tiamina dan vitamin B kompleks. Papase
Di samping itu ditambah dengan asam folat, zat besi dan Dulcolax
sianokobalamin. Diarent
Evisol
KESIMPULAN Spasmocibalgin
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, analgesik Valium 5
Ketalar
yang tersedia dalam DOEN dapat mencukupi, anti inflamasi Ampipen
dapat dipertimbangkan apabila dianggap bahwa antibiotika Viccillin 1000
yang diberikan akan tidak efektif. Antibiotika yang terdapat
dalam DOEN cukup variasinya asal digunakan nama generik. Lampiran II
Obat kardiovaskuler cukup banyak macamnya, sebaliknya Pengelompokan obat : analgesik, penenang, anti inflamasi,
dengan antasid dalam DOEN hanya didapatkan kombinasi vasodilatator, antasid, obat anestesi, antibiotika, vitamin, dll.
yang sangat terbatas. Tetapi bila diinginkan dapat ditambah- Obat DOEN Catatan
kan sedativa sendiri. Kortikosteroid dalam DOEN cukup ba-
nyak, asal digunakan nama generik. Ekspektoran dalam DOEN Ponstan — Kurang efektif diban-
merupakan obat-obat tunggal, tetapi macamnya cukup. Menge- (asam mefenamat) ding aspirin, tapi lebih
toksis. Tak boleh digu-
nai vitamin dan mineral dalam dosis tinggi, memang tidak di- nakan lebih dari satu
perlukan, karena sebagian besar toh , akan dikeluarkan melalui minggu.
air seni. Unagen Antalgin Dapat menyebabkan
(mengandung mempiron, (metampiron) agranulositosis. Reaksi
Lampiran I klordiasepoksida) bersifat alergik, tidak
tergantung pada dosis.
Obat-obat yang tidak tercantum dalam DOEN saja yang
disebutkan di sini. Di samping itu, perlu diingat bahwa yang Xylomidon Metampiron
(metampiron, amino- (Antalgin)
dicantumkan dalam DOEN adalah nama generik, sehingga ada fenagon, xilokain)
kemungkinan jenis obat yang ingin digunakan itu ada, namun Neovapon Parasetamol
karena nama pabrik yang disebutkan, dianggap tidak ada dan (asetoaminofen, (asetoaminofen)
penderita harus membelinya di apotek luar. Di samping itu tipetidina hibenzat,
masalahnya kadang - kadang karena kemasannya. fenilpropanolamina,
klorfeniramina, etok-
Struma : Valium 5 Neuritis : Tathion sibenzamida, kofeina)
Ponstan Neurobion
Danzen Ultravita Alpara "
Xylomidon Camalox (parasetamol)
Penstrep 10 : 1⁄2 Sanpiccillin 500 Neurop yron —
Viccillin S (metampiron, klordiaze-
Kalpicillin 500 mg Tetanus : Efortil poksid, diazepam)
Sangobion Betadin Baralgin —
Fercee (metampiron, pipazetat
Abses : Danzen Epilepsi : Penstrep 6 : 1⁄2 HCI, fenpipramid)
Ponstan Diarent Spasmocibalgin —
Vasodistal Plausitin (Propifenazon, dialil-
Coritrat barbiturat)
Norpace Meningitis : Neurobion
Lincocin Neuropyron Amfipen Ampisilin
Penstrep 10 : 1⁄2 Lexotan (ampisilin)
Viccillin S Alinamin F
Theragran Dibecasin Sampicitlin "
Neurofort (ampisilin)
Kombusio : Bioplacenton Morbili : Valium 2.5 Kalpicillin 500 "
Penstrep 6 : 1⁄2 Pentrexyl (ampisilin)

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 49


Binotal " Danzen - Mempercepat penyem-
(ampisilin) (serasiopeptidase) buhan jaringan, menge-
luarkan nanah dan ek-
Viccillin 1000 " sudat dari daerah pera-
(ampisilin) dangan.
Viecillin S - -
(ainpisilin + kloksasilin) Papase
(prolase- 300)
Amoflox - Lexo tan -
(amoksilin + fluklosalin) (bromazepan)
Danicdox Natrium Valium 5 Diazepam
(ampisilin + dikloksasilin) dikloksasilin
Ativan -
Lincocin Linkomisina
(linkosina) (lorazepam)
Efortil - Hipotensi ortostatik
Penstrep 10 : ½, 6 : ½ Penicilin 10 juta
Streptomisin (etilfenilefrin)
1 gram Norpace - Antiaritmia
Erysanbe Eritromisina (disopiramida)
stearat Coritrat - Ekstrasistol supraventri
Eritromisina (prokainamida, ajmalina, kuler, takhikardia pa-
etil suksinat kinidina, fenobarbital, raksismal, fibrilasi atrial
Kemicyclin Kloramfenikol teofilina, meprobramate)
(kloramfenikol + stetrasi- Tetrasiklina
klin HCI Hidroklorida Vasodistal - Arteritis anggota bawah
(sinepazida maleat)
Kemicetin -
(levo kloramfenikol) Neurobion Asam askorbat
50 mg
Urfamycin - Piridoksin
(tiamfenikol) Hidroklorida
Pentrexyl Ampisilin 10 mg
Neobiotic - Ultravita Retinol
(neomisina) 50.000 IU
Tiamina Hidro-
Bactrim Kotrimoksazol klorida 50 mg
(sulfametoksazol +
trimeprim) Kalysmon Vitamin
B kompleks
Flagyl 500 Metronidazol
(metronidazol) Alinamin F -
Pyogenta Gentamisin Ardivit -
Bioplacenton - Hemafort Asam folat
(ekstrak plasenta + 1 mg
neomisina) Besi sulfat
7 H 2O 300 mg
Dulcolax -
(bisakodil) Sangobion Sianokobalamin
500 mcg
Diarent -
(kliokinol) Ferree -
Oradexon Dexametason Theragran -
(deksmetason) Neurofort -
Urosulfin - Fenovit -
(sulfametizol, fena-
zopiridina HCI) Tathion -
(glutation)
Camalox Aluminium
(magnesium hidoksida, hidroksida Silomat Dekstro-
aluminium hidroksida, Magnesium (klobutinol HCI, metorfan
kalsium karbonat) hidroksida orsiprenalina-SO4) Kodeina
,, Sir. Timi
Polycrol
(metilpolisiloksan, magne- Plausitin Bromheksin
sium hidroksida, alumi- (morklofon, glise- HCI
nium hidroksida) rilguaiakolat, OB H/OB P
ekstrak balsam Tolu)
Pehazon -
(aminofenazon, fenil- Betadine Yodium
butazbn) (poviden iodida) povidon
Flozint Chymomed -
(indoprofen) (tripsin + kimotrip sin)

50 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


PERKEMBANGAN
COMMOND COLD : berapa cara untuk mencegah penyakit ini. Banyak infeksi
virus yang dapat ditanggulangi dengan vaksin. Susahnya,
Ada Obatnya ? vaksin rinovirus tidak cukup dapat meningkatkan jumlah
antibodi IgA hidung. Selain itu, kekebalannya tidak ber-
langsung seumur hidup. Maka pendekatan kedua, pencegahan
Sejauh ini, common cold — atau sering kita sebut "flu", meski transmisi, tampak lebih inenarik. Sering mencuci tangan,
bukan influensa yang sebenarnya — tetap tegas bertahan atau pemakaian krim antivirus di tangan, dan penggunaan
terhadap kemajuan pengobatan modern. Seakan-akan tiada kertas tissue yang telah diberi zat antivirus, mungkin dapat
yang dapat kita lakukan untuk mencegah kedatangannya yang mengurangi penularan. Tapi, cara-cara itu tidak praktis.
rutin itu, atau mengobati gejala-gejalanya. Diperkirakan pasar- Yang dapat dilakukan cuma anjuran mencuci tangan setelah
an obat "flu" dan sejenisnya di Indonesia mencapai ratusan kontak dengan penderita penyakit ini.
juta rupiah. Dan, seperti sering diamati oleh para medikus Dari zat-zat antivirus yang tersedia, ternyata zat yang
praktikus, gejala -gejala common cold ini akan hilang dalam 1 in-vitro ampuh sekali terhadap rinovirus, seperti enviroksim,
minggu bila diobati secara intensif dengan antibiotika dan tidak terbukti berguna dalam percobaan klinik. Zat yang
lain-lain; sebaliknya,bila dibiarkan, ia akan lenyap dalam 7 paling menarik perhatian ialah interferon, zat antivirus broad-
hari. spektrum yang sekurang-kurangnya diharapkan efektif untuk
Meski belum ada kemajuan berarti dalam 30 tahun ter- beberapa jenis virus common cold. Tapi, penelitian awal
akhir ini, ada beberapa hal yang patut kita catat. Misalnya, menunjukkan bahwa diperlukan jumlah interferon yang besar
kepastian bahwa ia disebabkan oleh virus. Lebih dari 200 sekali, sehingga pendekatan ini menjadi tak praktis. Zat
jenis virus (yang secara serologik berbeda) dapat menyebab- penginduksi interferon konon juga tak banyak berguna.
kan gejala ini. Banyak di antaranya termasuk golongan mikso- Dengan munculnya teknis pengutak - atikan DNA, inter -
virus, paramiksovirus, adenovirus, koronavirus, dan pikor- feron dapat dibuat dalam jumlah yang cukup banyak. Be-
navirus. Dari berbagai golongan itu, yang terpenting ialah lakangan konon dibuktikan bahwa interferon alfa dapat
rinovirus, yang ditemukan pada sekitar 30 — 50 persen pen- mencegah common cold eksperimental di laboratorium.
derita. Penyebab penyakit ini tampaknya berubah-ubah, Tapi, untuk membuktikan manfaat kliniknya, diperlukan
tergantung dari iklirn, usia pasien, epidemiologinya, dan sejumlah besar orang percobaan. Dan ini belum dapat di-
beberapa faktor lainnya; pada beberapa keadaan, kita dapat lakukan, karena ternyata interferon punya toksisitas ter-
ramalkan jenis virus tersebut. Tapi, karena begitu banyak hadap hidung: menyebabkan ulserasi dan pendarahan. Se-
penyebabnya, dapat dipahami mengapa serangan penyakit hingga profilaksis jangka panjang belum berani dicoba.
ini tampak rutin, dan sejauh ini, kita gagal membuat vaksin- Bulan lalu, majalah New England Journal of Medicine
nya. memuat laporan tentang dua penelitian terpisah yang me-
Banyak mitos tentang common cold ini. Karena begitu nunjukkan hasil hampir sama. Yang satu penelitian di Aus-
seringnya ia ditemui , dan hampir semua orang pernah meng- tralia, sedang lainnya penelitian di Amerika Serikat. Kedua-
alaminya. Nama common cold, atau di Indonesia "masuk nya memakai interferon alfa dalam 'bentuk spray, untuk
angin", memperkirakan adanya hubungan penyakit dengan pencegahan jangka pendek bila ada anggota keluarga yang
hawa dingin. Tapi, telah dibuktikan bahwa hawa dingin, terkena common cold. Keduanya, secara meyakinkan, me-
atau berendam di air dingin, tidak mengurangi imunitas kita nunjukkan bahwa semprotan di hidung itu memang dapat
terhadap virus ini atau mengaktifkan infeksi laten, sekurang- mengurangi frekuensi serangan penyakit pada keadaan di
kurangnya untuk common cold ini. Hubungan dengan hawa mana keuntungan dianggap melebihi kerugian, yakni 10%
dingin itu mungkin akibat banyaknya virus tersebut di risiko perdarahan hidung. Keadaan yang dimaksud ialah
musim tertentu. pada saat seorang anggota keluarga terserang common cold.
Kemajuan lain yang dicapai dalam dekade terakhir ini Yang sangat mengherankan ialah, dua penelitian, yang di
ialah, bertambahnya pengetahuan kita tentang mekanisme lakukan di dua benua yang terpisah jauh itu, ternyata mem-
penularannya. Beberapa virus memang dapat ditularkan beri hasil hampir serupa. Maka, kita boleh cukup yakin akan
lewat udara (aerosol) dalam jarak jauh. Tapi common cold data hasil penelitan itu. Sayang, semua efek yang dilihat itu
tampaknya hanya dapat ditularkan lewat kontak yang erat adalah pada infeksi rinovirus; dan tidak terlihat keefektifan-
saja. Penularan virus itu konon terjadi lewat tangan si pen- nya pada common cold yang diakibatkan virus lain. Jadi,
derita, ke tangan orang yang rentan, yang kemudian meng- meski rinovirus dapat dicegah sebesar 78 — 79 persen, hanya
inokulasi sendiri konjungtiva mata atau mukosa hidungnya 39 — 41 persen common cold yang dapat dicegah. Maka,
dengan tangannya. Yang mengherankan ialah, konon rongga agar mencapai hasil maksimal, semprotan itu sebaiknya di-
mulut kita bukan tempat yang ideal untuk inokulasi virus tadi. berikan hanya pada kasus-kasus yang diperkirakan disebab-
Mengingat kemajuan - kemajuan ini, tampaknya ada be kan oleh rinovirus. Ini, kalau mau, dapat banyak membantu

Cermin Dunia Kedokteran, No. 41, 1986 51


dengan laporan-laporan epidemiologik. Bagaimana pun, banyak sekali ditemukan kelainan EKG. Salah satu penelitian
common cold masih merupakan tantangan bagi dunia ke- menunjukkan bahwa nyeri semacam ini dapat juga dicetuskan
dokteran. bila pasien diminta hiperventilasi.
Dengan ditegakkannya sindroma ini, masalah nyeri dada
Angina menjadi makin ruwet. Tapi, patut diingat bahwa nyeri akibat
spasme koroner itu jauh lebih jarang daripada nyeri spasme

dan Penyakit Esofagus esofagus. Pada penelitian Dart, dari 98 pasien nyeri angina
yang arteri koronernya normal, ditemukan gejala ini pada 17
pasien, dan hanya pada 1 pasien ditemukan spasine koroner.
Telah lama diketahui bahwa angina pektoris dapat berkaitan Nyeri esofagus tadi dapat juga dicetuskan pada pasien-
dengan penyakit - penyakit lain. Maka timbul istilah angina- pasien yang jelas-jelas menderita kelainan arteri koroner. Pada
terkait (linked angina), di mana faktor -faktor gastrointestinal, pasien -pasien tadi, pengembungan esofagus sering mencetus-
bilier, dan skeletal mencetuskan serangan angina sejati pada kan nyeri angina, dan segera hilang bila balon dikempiskan.
pasien yang positif menderita penyakit jantung koroner. Anehnya, nyeri tadi tak disertai kelainan EKG pada pasien-
Mekanismenya tak jelas berkaitan dengan peningkatan kerja pasien tersebut.
jantung. Dulu ia merupakan konsep umum, tapi kini tak Mengingat semua ini, diagnosis angina harus dilakukan
banyak klinisi yang memperhatikannya bila ia menangani dengan amat berhati-hati, untuk mencegah pasien menjadi
pasien penyakit jantung koroner. penderita "penyakit jantung palsu". Tapi, pasien - pasien
Rasa nyeri yang khas timbul bila pasien membungkuk; bisa koroner yang juga menunjukkan nyeri esofagus, hendaklah
juga terjadi sesudah makan atau ketika gejala refluks esofagus diperingatkan agar berhati-hati. Karena ada petunjuk bahwa
meningkat. Salah satu contoh yang nyata ialah pasien Morris pasien demikian cenderung mengalami infark jantung. Mung-
(1963) yang berusia 50 tahun dan menderita hiatus hernia plus kin karena sindroma ini menunjukkan bahwa kelainan koroner
angina. Nyeri dada dan perubahan EKG akan muncul bila telah meluas. Mengingat bahwa cara mendiagnosis nyeri eso-
pasien berolahraga, berbaring segera setelah makan, atau bila fagus itu cukup mudah, yakni dengan instilasi asam ke eso-
hernianya digembungkan dengan larutan barium. Pembedahan fagus, ada baiknya pada pasien -pasien yang dicurigai, tes ini
terhadap hernia tersebut menyebabkan serangan angina dan dilakukan.
perubahan EKG hilang bila pasien makan; tapi gejala tak ber- Lancet 1986; i : 191-2
ubah bila dia berolahraga.
Pasien dengan angina -terkait ini mendapat nyeri yang khas
dan menunjukkan perubahan EKG yang jelas bila esofagus
dirangsang dengan meneteskan asam, cairan garam faali, atau
dikembungkan dengan balon. Pada kebanyakan kasus, pen-
cetus iskemia tadi bukannya kontraksi esofagus yang terlalu
hebat, tapi refluks asam lambung ke esofagus. Diduga, respons
simpatik terhadap nyeri esofagus itu meningkatkan kebutuhan
oksigen melewati batas kritisnya. Suatu kemungkinan lain
ialah, stimulasi esofagus mungkin memulai angina dengan
mengurangi suplai oksigen miokardium. Pada anjing, terbukti
bahwa refleks vagal viserokardiak dapat mengerutkan arteri
koroner bila bagian bawah esofagus dikembungkan dengan
balon. Efek ini dapat dihilangkan oleh atropin atau vagotomi.
Namun, refleks semacam ini belum terbukti ada pada manusia.
Pengetahuan tentang pengaruh esofagus ini kini makin
mudah diselidiki berkat 2 perkembangan terakhir; makin
canggihnya tes-tes untuk mendiagnosis penyakit jantung koro-
ner, dan kemajuan pengetahuan tentang kelainan -kelainan
motilitas yang menyebabkan nyeri mirip-angina. Sebelum
arteriografi koroner banyak dipakai, penyakit jantung koroner
sering dianggap ada bila riwayat penyakitnya menyokong
angina, meskipun EKG normal. Kini, angiografi menunjukkan
bahwa arteri koroner adalah normal pada seperempat pasien
yang diduga angina. Pada pasien - pasien inilah antara 17 —
100% ditemukan adanya penyakit sofagus (Besarnya variasi
prevalensi tadi disebabkan karena perbedaan kriteria para
peneliti tersebut). Juga, tes-tes standar yang kini ada, yakni
endoskopi dan pemeriksaan radiografi dengan barium, ternyata
amat tidak sensitif dibanding dengan manometri, penelitian
transit dengan radionuklid, dan penelitian pH.
Hubungan antara nyeri kardiak dan nyeri esofagus itu men-
jadi makin rumit karena pada pasien - pasien nyeri esofagus,

52 Cerrnin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


SURAT KETERANGAN SAKIT DAN SEHAT ke arah kekurang-jujuran. Sikap mana hanya dapat di "rasa"
Belakangan ini, masalah Surat Keterangan Sakit banyak kan dan sulit untuk diukur secara lugas.
Batasan "keadaan sehat" belum disusun secara cermat un-
dibicarakan dalam surat kabar. Terutama dalam kaitan dengan
tuk kategori pekerjaan. Yang ada sekarang ini nampaknya
perkara Drs N.U. yang dikabarkan berulang kali tak hadir di
masih bersifat umum. Contoh yang "paling lucu" ialah untuk
pengadilan dengan bekal surat keterangan sakit.
mendapat SIP Perseorangan Semata-mata, harus dilampirkan
Memang dengan makin majunya taraf pendidikan bangsa
kita, makin banyak pihak yang memerlukan surat keterangan surat keterangan "berbadan sehat". Apakah seorang dokter
dokter. Bila dulu Surat Keterangan Sehat hanya diperlukan yang pada waktu mengajukan SIP sedang dapat bronkhitis atau
oleh mereka yang melamar pekerjaan atau menjadi pegawai sakit lain yang bisa disembuhkan dalam jangka pendek, harus
negeri, kini beberapa Sekolah Taman Kanak-kanak juga ditolak? Mestinya harus ditegaskan penyakit apa saja yang
ikut mensaratkan adanya surat keterangan tersebut untuk tidak boleh diderita oleh dokter yang akan berpraktek. Secara
dapat diterima. Apalagi mereka yang akan mengambil Surat tegas mungkin yang bisa dinilai "cacad" ialah skizofrenia, buta
Izin Mengemudi, masuk ke Universitas, atau masuk asuransi total, tuli, atau kelumpuhan kedua tungkai dan lengan. Kita
kesehatan/asuransi jiwa. belum lama ini diperkenalkan pada seorang neurologist top
Bagi kita, pihak korps kedokteran, tentu ini ada baiknya. dari Jepang yang menderita paraplegia. Sekiranya sejawat
Sedikit-sedikit dapat memberi kita tambahan penghasilan, yang paraplegia tersebut minta SIP di Indonesia, apa kira-kira
selain tambahan kekuasaan dalam masyarakat. Namun, tak akan dapat diberi surat keterangan "sehat"? Batasan "sehat"
jarang ini disertai dengan masalah-masalah hukum dan etika. untuk berbagai kategori pekerjaan, kiranya dapat disusun oleh
Ambil contoh saja, surat keterangan sehat yang diperlukan IDI dengan MKEK-nya atau dibantu oleh MDA, kemudian
untuk mengambil SIM. Tentunya, yang diperlukan ialah ke- diusulkan kepada Dep. Kes.
terangan dokter, bahwa calon pengemudi itu kesehatan badan- Sepintas lalu hal ini bisa dianggap remeh, karena kita
nya cukup baik untuk mengemudi sehingga tak membahaya- umumnya dapat "menenggang rasa". Bila segala sesuatu per-
kan diri sendiri maupun orang lain. Yang menjadi masalah, buatan dokter di kemudian hari harus disesuaikan dengan
adalah kriteria "cukup sehat" tadi. Kecuali buat mereka yang hukum, maka mungkin waktu itu sikap tenggang rasa akan
benar-benar secara fisik tak mampu naik kendaraannya, se- terpaksa ditinggalkan. Sebaliknya, ketidaksediaan kita meng-
tiap dokter— boleh dikata — dapat memberikan surat keterang- obral surat keterangan sehat, bisa pula berakibat mematikan
an sehat tersebut bagi setiap orang. Bila seorang penderita masa depan seseorang.
epilepsi kita periksa, dan fisiknya waktu itu cukup sehat. Apa kriteria "sehat" untuk masuk TK, SD, SMP, SMA,
PT dengan berbagai jurusan? Begitupun kriteria sehat untuk
Bukankah ia berhak mendapat surat keterangan sehat? Pada
hal di kemudian hari ia dapat membahayakan dirinya atau yang akan bekerja sebagai pilot, supir, pegawai kantor, guru
menabrak orang lain. dan sebagainya? Belum dirumuskan secara konkrit. Hal yang
Hal yang sama terjadi dengan surat keterangan sakit. Seperti lebih mudah adalah soal surat keterangan sakit yang memerlu-
kan istirahat. Kiranya dokter dapat menghindarkan diri dari
kita ketahui, banyak negara di dunia — termasuk Indonesia —
permainan kata-kata atau istilah popnya main pokrol-pokrol-
mengakui bahwa kesehatan itu bukan hanya sehat fisiknya
saja, tapi juga sosial emosional. an. Memang kriteria sakit ialah sakit rohani, jasmani dan sosial
emosionil. Namun di antara penyakit-penyakit atau keadaan
Seorang sejawat pernah berkata : "Semua orang yang me-
sakit yang betul-betul mcmerlukan istirahat, tentu cukup jelas
minta surat keterangan sakit, baik karena sakit sebenarnya
bagi semua dokter! Orang yang ingin bolos, lantas dinilai ada
atau hanya ingin libur dapat saya beri surat sakit. Dan ini se-
lalu dapat dipertanggungjawabkan. Bukankah mereka ingin gangguan emosionil, yakni tidak ingin kerja, dus dinilai "sakit"
lari dari tugasnya dalam pekerjaan itu dapat disebut 'sakit' dan diberi "istirahat", mungkin secara pokrol-pokrolan bisa,
secara sosial atau emosional? Apalagi mereka yang mangkir tapi seyogyanya dalam keterangan supaya disebutkan : "gang-
karena terpaksa merawat anak yang sakit." guan emosionil", sedang malas kerja; Jadi masalahnya cukup
fair. Dalam hal demikian kiranya lebih Etis bila menyebutkan
Bagaimana tanggapan sejawat?
diagnosa si sakit pada atasannya, dari pada merahasiakannya
sebagai rahasia jabatan dokter.

Komentar Sakit malas/tidak ingin kerja tersebut harus diobati, dengan


cara yang tepat, yakni dengan disiplin kerja dan berbagai
aspek kepegawaian & penggajian dan sebagainya yang dapat
TANGGAPAN DARI SEGI ETIKA KEDOKTERAN
diberikan atasannya. Jadi sang atasan yang akan " mengobati",
Masalah surat keterangan sehat dan sakit, bila diteliti dari segi perlu diberitahu tentang diagnosa "sakit khas"; ini dan bila
etik, memang cukup rawan dan sangat mudah kita tergelincir dokter tidak memberitahu dan juga tidak mengobati, berarti

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 53


dokter menelantarkan pasiennya yang sakit malas/ingin bolos. kalimat : "karena sakitnya, perlu istirahat ........................ hari".
Dan secara Etis kesalahan ini lebih merugikan si pasien mau- Dengan demikian sebenarnya dokter menyatakan dua hal
pun orang lain. Mungkin kesalahan itu tidak seberat kesalahan sekaligus :
menyembunyikan/tidak melaporkan penderita berpenyakit 1. adanya suatu penyakit pada orang itu;
menular yang wajib lapor! Akan tetapi secara jujur, harus 2. orang itu tidak dapat melakukan pekerjaan atau tugasnya.
diakui dalam praktek sehari-hari banyak di antara kita yang Tentang "adanya penyakit" kiranya dua contoh di bawah
terlalu "toleran" terhadap pasien yang minta surat sakit se- ini dapat menjelaskan persoalannya :
kadar untuk tidak masuk kerja dengan berbagai motif! 1) Seorang "pasien" datang pada dokter dan dengan terus
Kesalahan atau penyimpangan Etis lebih mudah dirasakan terang mengatakan, bahwa ia tidak sakit, tapi ingin pulang
dengan hati nurani daripada dengan ketentuan & patokan ter- kampung lebih cepat untuk merayakan hari raya. Untuk
tulis! tujuan ini ia minta dibuatkan "Surat Keterangan Sakit",
agar ia tidak dicatat sebagai "membolos" oleh atasannya.
KESIMPULAN Jika dokter memberikan surat keterangan itu, maka ia
1. Untuk keterangan sehat, kiranya perlu dipikirkan untuk dapat dituntut menurut K.U.H.Pidana pasal 267 itu. Ia
menguraikan untuk berbagai kategori pendidikan, pekerjaan jelas-jelas tabu bahwa orang itu tidak sakit, tapi dengan
dan profesi. sengaja ia nyatakan sakit.
2. Untuk keterangan sakit, perlu batasan yang jelas, sakit yang 2) Seorang "pasien" datang pada dokter dan menceritakan
mutlak memerlukan istirahat. bahwa ia sudah buang air besar lebih dari sepuluh kali
Sakit "sosial" yang tidak bisa diobati dokter, sebaiknya dan yang keluar adalah lendir dengan sedikit darah. Pada
tidak langsung diberi "istirahat sakit", lebih baik dirujuk waktu diperiksa ia "nyengir kesakitan" setiap kali perutnya
kepada yang bisa menyembuhkan, yang barangkali bukan diraba/dipegang. Ia menolak untuk disuntik dan minta obat
dokter, tapi atasan atau Bagian Personalia kantor yang saja yang "ces pleng". Kemudian ia minta "Surat Keterang-
bersangkutan. an Sakit" untuk tidak masuk kerja selama tiga hari dan
3. Rasa hormat pada sejawat yang lebih ahli, apalagi yang dokter memberikannya. Ternyata tiga hari ini ia perguna-
bekerja dalam tim Resmi, perlu dipupuk dan dikembang- kan untuk berpergian dengan pacarnya dan hal ini kemudi-
kan, biarpun menurut undang - undang, kita kebetulan lebih an diketahui oleh atasannya. Dalam hal ini tidak terdapat
berhak menentukan tentang sakit/tidaknya seseorang! unsur "sengaja" dari fihak dokter dan dokter itu hanya
Dengan menghormati Sejawat yang lebih ahli, berarti secara "kebobolan" saja, sehingga ia juga tidak dapat dituntut me-
implisit kita telah menghormati profesi kita sendiri atau telah nurut K.U.H.Pidana pasal 267 itu.
membela martabat dokter, yang syukur masih banyak yang Tentang pernyataan bahwa seseorang "tidak dapat melaku-
menganggap tinggi!. Akankah kita para dokter sendiri yang kan pekerjaan atau tugasnya" tidak diatur dalam K.U.H.Pidana
akan menjatuhkan martabat tersebut? pasal 267 itu. Tidak semua penyakit berakibat si penderita
penyakit itu berhalangan melakukan pekerjaan atau tugasnya,
Dr. H. Masri Rustam
misalnya penyakit panu pada umumnya. Jika ada penyakit,
Direktorat Transfusi Darah PMI tapi seharusnya si penderita masih dapat melakukan pekerjaan
Ketua IDI Cabang Jakarta Pusat atau tugasnya dan dokter memberi "istirahat", dapatkah
dokter itu dituntut sebagai melakukan "pemalsuan surat"
TANGGAPAN DARI SEGI HUKUM KEDOKTERAN (valschheid in geschriften)? Pasal yang berkaitan dengan ini,
yaitu K.U.H.Pidana pasal 263 ayat (1) berbunyi :
Dalam Kitab Undang - Undang Hukum Pidana (KUH Pidana) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang
kita terdapat pasal yang mengatur tindak pidana yang ber- dapat menimbulkan suatu hak, perikatan atau pembebasan hutang,
hubungan masalah di atas, yaitu Pasal 267 yang berbunyi : atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan
(1) Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat
tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak palsu, diancam jika pe-
keteranean oalsu tentang ada atau tidaknya penyakit, makaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan
kelemahan atau cacat, diancam dengan pidana penjara surat, dengan pidana penjara paling lanta enam tahun.
paling lama empat tahun. Kiranya pasal ini juga tidak cocok, karena "Surat Keterangan
(2) Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk me- Sakit" itu asli. Tidak palsu dan juga tidak dipalsu. Tentang
masukkan seseorang ke dalam rumah sakit jiwa atau kata-kata "seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu", dapat
untuk menahannya di situ, dijatuhkan pidana penjara saya katakan, bahwa paling sedikit ada dua faktor yang ikut
paling lama delapan tahun enam bulan. menentukan seseorang berhalangan melakukan pekerjaan atau
(3) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan tugasnya :
sengaja memakai surat keterangan palsu itu seolah-olah a. jenis tugas/pekerjaan yang akan dilakukan;
isinya sesuai dengan kebenaran. b. kemauan orangnya.
Dalam pasal ini dicantumkan unsur "sengaja", sehingga dokter Jika seorang menderita penyakit cantengan pada ibu jari
yang membuat kesalahan karena kebodohan atau ketidak kakinya, maka ia masih dapat bekerja bilamana ia seorang
cakapan (onbekwaamheid), tidak dapat dituntut, menurut karyawan administrasi di suatu kantor, tapi tidak demikian
pasal ini. hainya jika ia .seorang prajurit yang sedang melakukan latihan
Baiklah kita tinjau dulu persoalan "Surat Keterangan Sakit" perang-perangan. Oleh karena itu dalam "Surat Keterangan
yang akhir-akhir ini mendapat sorotan yang cukup tajam. Sakit" biasanya dipergunakan kata-kata yang netral, yaitu
Dalam "Surat Keterangan Sakit" ini lazimnya dipergunakan "perlu istirahat" dan tidak diberi spesifikasi tugasnya, misal-

54 Cermin Dania Kedokteran No. 41, 1986


nya : surat keterangan itu.
— tidak dapat ikut ujian, Kejadian yang kebalikannya dengan kasus Drs. N.U. juga
— tidak dapat duduk lama; terjadi dalam kurun waktu yang sama. Seorang terdakwa yang
— tidak dapat baris-berbaris; telah dirawat di rumah sakit (karena jatuh pingsan sewaktu
— tidak dapat hadir di sidang pengadilan membacakan pembelaannya), diijinkan menghadiri sidang
dan lain sebagainya. pengadilan dan di sini ia berak dalam celananya. Dapatkah
Bahwa "kemauan orangnya" juga memegang peranan dalam dokter yang mengijinkan ia hadir di sidang pengadilan itu
hal ini, dapat dibuktikan dengan adanya orang-orang yang dituntut karena kejadian tadi? Kiranya dokter itu juga tidak
masih tetap bekerja (berat), walaupun sudah dilarang oleh dapat dituntut, karena mungkin saja dalam beberapa jam ke-
dokter. Sebagian tidak mendapat gangguan apa-apa dan luput adaan si terdakwa itu sudah berubah. Kita sendiri mungkin
dari perhatian kita. Sebagian kecil meninggal di tempat pe- juga pernah mengalami keadaan demikian, yaitu berangkat
kerjaan/tugas dan menjadi berita besar. ke tempat kerja dalam keadaan sehat, tapi sampai di sini
Oleh karena pemberian istirahat ini dikaitkan dengan ada- merasa mules dan buang air sampai berkali-kali.
nya suatu penyakit, maka dengan sendirinya dokter tidak da- Ditinjau dari sudut Hukum Perdata, persoalannya memang
pat seenaknya memberikan istirahat itu. Memang untuk "ke- agak "lebih berbaliaya" bagi dokter, karena K.U.H.Perdata
sehatan " diberikan definisi yang sangat luas oleh W.H.O., pasal 1365 berbunyi :
yaitu "Health is a state of organic, mental and social well Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada
being", tapi janganlah diputar balik seenaknya untuk membuat orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menye-
babkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut
definisi "penyakit". Apa yang dinamakan "penyakit" harus
tercantum dalam buku "Klasifikasi Penyakit-penyakit" yang sedangkan K.U.H.Perdata pasal 1366 berbunyi :
juga dikeluarkan oleh W.H.O. Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang di-
Tentang "Surat Keterangan Sehat" berlaku prinsip yang sebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang
disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya.
sama dengan "Surat Keterangan Sakit" tadi. Jika seorang
pasien berobat pada dokter A dan ditemukan tekanan darah Di sini tidak diperlukan unsur "sengaja", jadi adanya kesalah-
yang tinggi, tapi dokter A bersedia memberi "Surat Keterang- an (yang tidak disengaja), bahkan kelalaian atau kurang hati-
an Sehat", maka dokter A ini dapat dituntut menurut K.U.H. hati sudah cukup untuk menggugat dokternya, asalkan dapat
Pidana pasal 267 tadi. Kalau pasien ini hanya berobat pada dibuktikan timbulnya kerugian bagi si penggugat.
dokter A untuk tekanan darah tingginya dan setelah tekanan Dr. Handoko Tjondroputranto
darahnya turun minta "Surat Keterangan Sehat" kepada Lembaga Kriminologi Fakultas Kedokteran
dokter B, maka dokter B tidak salah, kalau ia memberikan Universitas Indonesia, Jakarta

Cermin Dunia Kedokteran No. 41,1986 55


Catatan Singkat
• Kebiasaan makan ikan mentah di Jepang, yang juga • Ibu-ibu yang sedang menyusui bayinya, kadang-
menjalar ke Amerika Serikat dan tempat-tempat lainnya kadang merasakan nyeri hebat pada daerah sekitar
termasuk Indonesia, dapat menyebabkan seseorang puting susunya, dan tampak daerah tersebut berwarna
terkena infeksi berbagai jenis parasit. Karena, hampir pucat. Keadaan ini tampaknya akibat reaksi iskemik
semua ikan mengandung parasit dalam tubuhnya. karena penghisapan oleh bayi.
Membekukan ikan tadi pada suhu — 20°C selama Terbukti, dengan pengobatan apa pun tidak sembuh,
24 jam, dapat membunuh, atau paling tidak meng- tapi dapat disembuhkan dengan menyusui bayinya itu
inaktivasi larva-larva yang berbahaya. Tapi, bagaimana sambil berendam dalam bak mandi.
dengan rasa ikan itu sendiri? Brit Med J1984; 188:869
Food Technology, Maret 1985, 70-75
• Akhir-akhir ini, serangan penyakit rematoid artri-
•Musim dingin yang terjadi selama beberapa tahun ter- tis menjadi lebih ringan baik pada laki-laki maupun
akhir di Amerika, dirasakan orang berbeda dari biasanya. wanita. Penderita penyakit tersebut jarang sampai
Ini juga ditegaskan oleh pusat peneliti cuaca di Washing- mengalami keadaan-keadaan seperti: seropositif, erosi
ton DC. Menurut mereka, tiga dari delapan musim dingin tulang, atau nodul-nodul subkutan.
terakhir itu lebih dingin dari normal, sedangkan tiga Apa sebabnya? Tidak seorang pun yang mengetahui.
musim dingin lainnya lebih panas dari normal.
Enam musim dingm yang abnormal selama 8 tahun J Chronic Dis 1983; 36:891-7
terakhir ini, diduga, tidak akan terulang lagi selama lebih
kurang 1000 tahun.
• Ada satu lagi manfaat dari sinar laser. Beberapa pene-
Science 1985, 227:506 litian pendahuluan di Boston, menduga, deposit kalsium
pada katup aorta itu dapat dihancurkan dengan sinar
laser. Penemuan ini sekaligus menghindari perlunya
• Menurut penyelidikan yang dilakukan baru-baru operasi penggantian katup tersebut.
ini, anak-anak dengan Down's syndrome dapat belajar
lebih banyak bila di dirangsang. Juga pada anak-anak American Heart J 1985, 448-52
autistik, dikatakan, dapat berubah lebih baik keadaan-
nya bila ditangani secara serius. Tanpa pertolongan
apa-apa, mereka akan mengalami kegagalan demi ke- • Gangguan ginjal yang berat pada bayi, dapat di-
gagalan yang akhirnya memperburuk keadaan, dan sembuhkan dengan transplantasi ginjal yang diperoleh
menyebabkan suatu sindroma "learned helplessness". dari salah satu orang tuanya.
Tentunya, dengan strategi dan penanganan yang 10 dari 12 bayi demikian yang dioperasi — malahan
tepat keadaan di atas dapat diperbaiki. ada yang berat badannya hanya 5400 gram —, dapat
J Child Psycho & Psvchiat 1985; 26:185-91 hidup 18 bulan sampai 9 tahun kemudian. Hasil yang
lebih baik bila dibandingkan dengan donor ginjalnya
dari anak yang telah meninggal.
• Uji coba klinik yang dilakukan secara double blind
terhadap 26 pasien rematoid artritis, yang dipilih secara J Pa ed 1982: 100:6 75-80
acak, menunjukkan perbaikan penyakit dengan radiasi
pada sistem limfatik. Perbaikan ini meliputi aktivitas
persendian, seperti : kekakuan di pagi hari, nyeri, dan
• Satu dari setiap lima orang Amerika, paling tidak,
gangguan pergerakan. mempunyai gejala-gejala gangguan mental. Ini menurut
Jumlah pasien yang sedikit itu belum merupakan
Institut Kesehatan Jiwa Nasional di sana. Kaum laki-
ukuran keberhasilan pengobatan, ataupun bebas dari lakinya banyak yang berkepribadian antisocial, atau
efek samping. Untuk menilainya, perlu follow up yang
adiksi obat dan alkohol; kaum wanitanya, kebanyakan
lama, sekitar 5 sampai 10 tahun, dengan jumlah pasien
menderita depresi dan fobia.
yang lebih banyak. Science 1984; 226:324
Annals Intern Med. 1985; 102:44-9

56 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


TUMPANG TINDIH PAK DOKTER PORNO (?)
Pada suatu hari saya memberi Suatu ketika, saya bersama seorang teman mendapat tugas selaku ko-asisten di
kuliah dan menggunakan istilah "turn- bangsal Bagian Penyakit Dalam RSUP. Seperti biasanya, setiap pasien dalam satu
pang tindih" serta saya jelaskan bahwa ruangan di sal dievaluasi oleh ko-asisten secara bergilir. Tatkala akan pergantian tugas,
istilah tersebut sebagai ganti "over- saya minta pada teman saya itu untuk menjelaskan diagnosis pasien - pasien yang sudah
lapping". Tetapi saya heran karena dia evaluasi sebelumnya. Dengan lancar dan bersemangat dia menerangkan diagnosis
seorang mahasiswa yang duduk paling setiap pasien di ruangan itu dan saya membuntutinya sambil manggut-manggut. Semua
depan tersenyum. Karena sebagai pasien dapat dijelaskan dengan baik serta menyebutkan diagnosis seperti dekompen-
dosen harus cepat tanggap, maka saya sasi kordis, nefrotik sindrom, dsb, dsb .... dan sampai pada pasien yang kesepuluh atau
pun ikut tersenyum. Rupanya maha- yang terakhir, dia mengatakan: "Nab, ini diagnosanya adalah ANGINA PEKTORIS " .
siswa tersebut mempunyai asosiasi Tanpa diduga, tiba-tiba saja para penjenguk pasien tertawa cekikikan, dan beberapa
yang lain. Segera saya bertanya : orang gadis tampak mesem-mesem , seorang pemuda dengan suara agak berbisik menye-
"Ingat kumpul kebo ya?" yang segera letuk: "Wah, dokternya kok porno sekali".
disambut tawa riuh oleh para maha- Sejenak saya dan teman saya cuma bisa bengong dan penasaran, ......... kemudian
siswa. dengan muka bersemu merah kami cepat-cepat meninggalkan ruangan itu. Setelah
agak lama merenung, barulah saya mengerti, apa sebetulnya yang menyebabkan
DR. Adhi Djuanda
teman saya ditertawakan tadi. Saya teringat kata PEKTORIS yang tadi diucapkan
Bagian Kulit dan Kelamin FKUI
oleh teman saya. Sebab kata PEK TORIS (dalam bahasa Bali) bisa berarti lain (PEK =
Kemaluan Wanita, TORIS = Turis = Wisatawan). Jadi, PEK TORIS (bahasa Bali) jelas
artinya............................
Dr. Ketut Ngurah
Lab Parasitologi, FK Unud Denpasar
GAJAH KAPOK
Dokter Tono, yang bertugas di desa, mempunyai seekor gajah. Karena biaya
perawatannya besar, ia mencari akal untuk meng"karya"kan gajah tersebut agar dapat
uang. la pernah melihat gajah di sirkus mengangkat satu kakinya, dua kakinya, bahkan
k-e tiga kakinya sekaligus hingga berdiri hanya pada satu kaki. Akhirnya ia dapat ide.
Dipasang pengumuman, barang siapa yang dapat membuat gajahnya berdiri dengan
ke empat kakinya di udara, akan dapat hadiah 1 juta rupiah. Syaratnya? Yang ingin
mencoba harus membayar seribu rupiah.
Orang pun berdatangan untuk mencoba, mulai dari merayu sampai menghipnotis,
tapi tidak satu pun yang berhasil. Suatu hari, sebuah mobil sport berhenti di rumah
dokter Tono dan keluar seorang laki-laki kecil. "Saya akan mencoba". katanya sambil
menyerahkan seribu rupiah pada dokter Tono. la kembali ke mobil sebentar untuk
mengambil palu besi, kemudian menghampiri gajah sambil menatap matanya. Setelah
itu ia berjalan ke belakang gajah, dan dengan sekuat tenaga memukulkan palu besi
itu ke " biji" sang gajah. Sambil berteriak kesakitan, gajah itu .... melompat ke udara
dengan ke empat kakinya tidak menyentuh tanah!
Mr "J"

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 57


HARAPAN SEORANG PASIEN SURAT BUAT ISTIRAHAT
Sekitar jam 11.00 malam datang se- Seorang Komandan Tekab bernama Kapten Seriosa (bukan nama sesungguhnya)
orang laki-laki bersama anaknya ke menugasi anak buahnya yang bernama Sersan Doglo (bukan nama sesungguhnya)
tempat praktek dokter spesialis. Saat untuk memberantas pemutaran Blue Film di suatu desa. Sang Komandan dengan
itu sudah sepi, hanya ada pembantu- serius memberi perintah agar Sang Sersan dapat menangkap biang keladi penyebar
nya yang akan mengunci pintu pagar, film yang bisa merusak moral generasi muda di desa itu. Kemudian, dengan sikap
sedangkan dokternya baru saja masuk yang meyakinkan Sersan Doglo berangkat ke desa itu menunaikan tugasnya. Namun
ke dalam rumah yang terletak di se- sekembalinya dari bertugas, dia diterima oleh komandannya dengan rasa kecewa ber-
belah tempat prakteknya. campur heran. Betapa tidak demikian, sebab Sersan Doglo kembali hanya membawa
"Dokter, saya sengaja datang tengah seorang bocah cilik dan sebatang pohon talas (keladi) yang besar. Meskipun demikian,
malam begini. Tadi sore sebetulnya sebagai seorang komandan yang bijaksana Kapten Seriosa tidak marah, tetapi dengan
saya sudah kemari tapi ditolak oleh sikap berwibawa menanyakan hasil kerja anak buahnya yang belakangan ini prestasi-
pak mantri yang mendaftar pasien. nya memang rada merosot.
Saya percaya kalau dokter tidak Kapten S : "Sersan, kenapa kau bawa bocah ingusan ini, dan untuk apa pula po-
mungkin akan menolak saya." kata hon talas ini?"
pasien itu sambil terengah-engah. Sersan D : "Begini, Kapt. Sewaktu saya menggerebek pertunjukan Blue Film di
"Ada apa pak?" , tanya dokter. desa itu, penontonnya semua pada lari blingsatan kecuali bocah ini
"Anak saya ini sudah dua minggu masih asyik menonton. Itulah sebabnya saya menciduk bocah ini
perutnya kembung dan sebentar- untuk nanti dihadapkan sebagai saksi hidup . . . dan ... .
sebentar muntah," kata pasien. Kapten S : "Stop, stop! Bukan itu yang kumaksud. Aku menyuruh kau supaya
Dengan tersenyum dokter itu ber- menangkap biang keladinya. Kenapa tidak kau lakukan?"
kata: "Saya bukan ahli penyakit Sersan D : "Sudah saya laksanakan, Kapt. Buktinya, di desa itu ada kebun talas
anak melainkan ahli penyakit dalam. dan di antara talas-talas itu, talas (keladi) inilah yang paling besar.
Seharusnya bapak membawanya ke Jadi, jelas ini merupakan biang keladinya!"
dokter spesialis anak." Kapten S : "Baguss! Kau memang pantas mendapat surat...........
Laki-laki itu dengan gugup berkata: Sersan D : "Surat penghargaan?!"
"Ini memang masih anak-anak, tapi Kapten S "Bukan! Kau perlu mendapat surat buat istirahat beberapa lama di
yang sakit itu dalamnya. Saya mohon Rumah Sakit Jiwa. Selain itu, kau juga dibebastugaskan selama kau
dokter mau memeriksa anak saya." belum dibolehkan pulang oleh dokter di RSJ itu!"
Dokter : ???
Dr. Ketut Ngurah
Ny. Bambang S.
TAKUT DIRINYA AKAN MEMBATU
TANDA TANGAN Pada suatu hari seorang pemuda A melihat temannya B, seorang laki-laki berusia se-
Seorang perawat menyodorkan Surat kitar 11 tahun datang dengan wajah yang menunjukkan rasa takut sekali :
Perjanjian operasi kepada pak Bejo, A : Ada apa sih, kok kelihatan takut benar!
yang baru lulus Kejar Paket A, ber- B : Memang saya takut sekali sebab saya sedang mendapat hukuman Tuhan Allah.
hubung besok pagi isterinya akan di- A : Eh, masa? Coba ceritakan apayang membuat kau takut?
operasi. B : Kau kan ingat cerita dalam Kitab Perjanjian Lama: istri Lot kan menjadi batu
Oleh perawat tersebut diterangkan sebagai hukuman Tuhan Allah oleh karena melanggar perintah: tidak boleh
mengenai cara mengisinya dan tern- menengok ke belakang untuk melihat sesuatu yang terlarang!. Nah, saya baru
pat dimana harus ditandatangani. Se- saja melakukan sesuatu yang terlarang, yaitu saya mengintip seorang gadis yang
telah selesai, surat itu dikembalikan sedang mandi. Dan sekarang ini saya merasakan hukuman Tuhan Allah sudah
kepada sang perawat. Semuanya sudah mulai bekerja, sebab saya sudah memulai membatu!
betul, kecuali satu yaitu bagian bawah B terus berlari pergi sambil kedua tangannya memegang bagian bawah perutnya.
surat yang harusnya berisi tanda A : ????????
tangan pak Bejo. Di situ tak terlihat OLH
tanda tangan, cuma ada tulisan : TERTINGGAL DI PRAKTEK DOKTER GIGI
TAPAKASMO! (yang berarti "tanda
tangan" dalam bahasa Jawa.) Pada suatu hari seorang dokter mendapat tilpon dari seorang pasiennya, seorang wanita
yang genit dan cantik, yang menanyakan :
Dr. Adhi P "Dokter, saya nyonya Polan. Tadi pagi saya kan datang periksa pada dokter. Minta
Semarang tolong dokter periksa di kamar praktek apakah celana dalam saya tertinggal di situ???
Dokter yang memang sedang sibuk menjawab: "Saya sedang sibuk sekarang dengan
pasien. Nanti coba tilpon setengah jam lagi!"
Kurang lebih 10 menit nyonya Polan menilpon si dokter lagi dan menyatakan :
"Maaf ya dok, celana dalam saya sudah ketemu. Ternyata tertinggal di praktek dokter
gigi.Memang setelah periksa dari dokter tadi saya berobat sama dokter gigi!
Dokter: ??????????
OLH

58 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986


1. Suatu bahan yang dioleskan pada kulit, baru akan berman- b) dapat mengecil/menghilang dengan sendirinya
faat bagi kulit apabila telah mencapai: c) bianyanya menyebabkan gangguan kosmetik saja
a) stratum korneum d) terapinya dengan mengeksisi tumor tersebut
b) stratum lucidum e) semua benar
c) stratum granulosum 7. Antibiotika sering dipakai pada pengobatan akne secara
d) stratum basale oral, karena:
2. Pada pemakaian kosmetik, si pemakai dapat mengeluh a) memberikan efek sugesti terhadap pasien
rasa kurang nyaman, misalnya rasa pusing atau mual se- b) akne disebabkan oleh kuman
telah memakai kosmetik tertentu, sedangkan pada kulit c) antibiotika dapat mengurangi asam lemak bebas
tidak dijumpai kelainan. Keadaan ini disebut: d) a dan b benar
a) alergi e) b dan c benar
b) iritasi 8. Pada miastenia gravis, otot-otot yang diserang pada
c) intoleransi
umumnya otot-otot seperti berikut, kecuali:
d) fotosensitivitas
a) otot-otot gerak mata
e) bukan salah satu di atas b) otot-otot mimik
3. Pada Pemakaian suatu bahan secara topical: c) otot-otot jantung
a) pemakaian secara oklusi akan menurunkan daya d) otot-otot pengunyah
penetrasi e) otot-otot pernapasan leher, badan dan anggota gerak
b) Pada usia lanjut, penetrasi lebih baik daripada kulit 9. Absorbsi dan penetrasi yang berlangsung secara cepat dan
bayi aktif dari bahan-bahan yang digunakan secara topikal itu
c) Bahan-bahan yang larut air mempunyai kemampuan melalui:
berdifusi lebih kecil dibandingkan bahan-bahan yang a) stratum korneum yang utuh
larut lemak. b) folikel rambut
d) Setiap bagian tubuh pada satu orang mempunyai daya c) saluran kelenjar keringat
penetrasi yang sama d) tergantung bahan yang digunakan
e) difusi hanya terjadi melalui folikel rambut e) tidak ada perbedaan absorbsi
4. Berat kulit dapat diperkirakan dari berat badan, yaitu: 10. Istilah angina terkait (linked angina) adalah angina pek-
a) 5 % toris yang berkaitan dengan penyakit-penyakit lain, se-
b) 7% perti:
c) 10% a) Gastro intestinal
d) 15% b) bilier
e) 17% c) skeletal
5. Sedangkan luas permukaan kulit adalah: d) semua benar
a) l m 2
b) 1,2 m 2
c) 1,5 m 2
d) 1,7 m 2
e) 2 m2
6. Hemangioma adalah sejenis tumor pada kulit:
a) sering ditemui pada anak-anak

Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986 59


Fokus
PRINSIP PENGOBATAN HIPERTENSI • Menetapkan umur janin, bila ibu tidak past
Gross F et al, mengemukakan 10 aturan peng- dengan hari terakhir menstruasinya.
obatan hipertensi, seperti yang dimuat dalam • Memeriksa anatomi fetus, pada keluarga de-
buku petunjuk untuk dokter dan tenaga ke- ngan riwayat kelainan kongenital.
sehatan terbitan WHO tahun 1984. • Bila diperlukan prosedur-prosedur diagnosis
1) Tekanan darah harus diturunkan perlahan- yang invasif.
lahan. • Menduga berat fetus terhadap usia kehamilan-
2) Pengobatan bersifat individual, tergantung nya.
beratnya penyakit, derajat gangguan hemo- • Memonitor pertumbuhan fetus pada wanita
dinamik, dan lain-lain. diabetes.
3) Pemilihan obat berdasarkan tahap-tahap te- • Menyelidiki sebab-sebab perdarahan antepar-
rapi hipertensi. Dimulai dengan obat tunggal, turn, dan melokalisir letak plasenta.
kecuali pada kasus-kasus hipertensi berat. • Menetapkan presentasi dan letak fetus.
4) Pengobatan kombinasi lebih baik daripada Update, 1985; 31:101
obat tunggal dengan dosis yang tinggi. Karena,
dengan kombinasi obat, dosis masing-masing KABAR BAIK BAGI PENDERITA DEFISIENSI
obat menjadi lebih kecil, sekaligus efek samping- HORMON PERTUMBUHAN
nya berkurang.
5) Hindari pemberian dosis yang tidak adekuat Ribuan anak yang menderita defisiensi hormon
untuk segala macam obat. pertumbuhan, akan mempunyai kesempatan per-
6) Jangan hentikan pengobatan secara tiba-tiba. tumbuhan yang normal, atau mendekati normal,
7) Kuasailah hanya beberapa obat tertentu dengan menggunakan hormon pertumbuhan
dengan baik. Obat yang terbaru belum tentu manusia yang diproduksi secara rekayasa genetik.
yang terbaik. Somatren, merupakan produik biosintetik yang
8) Obat-obat yang tidak mempengaruhi afek dan diproduksi oleh para ilmuwan Genetech Inc, dan
mood lebih disukai, karena tidak mengganggu telah mendapat persetujuan dari FDA pada bulan
aktivitas sehari-hari. Oktober 1985. Produk ini dipasarkan dengan
9) Pada kebanyakan pasien, pengobatan harus nama dagang Protropin.
terus-menerus. Jangan mengganti obat bila tidak Dalam suatu uji klinik, kelompok kelola yang
benar-benar perlu. Pemberian obat harus se- terdiri dari anak-anak penderita defisiensi hor-
derhana; jika mungkin, satu tablet sehari. mon pertumbuhan yang tidak diobati, setelah
10)Bersikaplah tenang dalam menghadapi pasien, dewasa hanya mempunyai tinggi badan 5 kaki
dan ajari juga pasien anda untuk senantiasa ber- 2 inci bagi prianya, dan hanya 4 kaki bagi wanita-
sikap tenang. nya. Kelompok diobati, yaitu anak-anak yang
mendapat suntikan somatren 3 kali seminggu
USG DAN KEHAMILAN secara teratur, ternyata kecepatan perturnbuhan-
nya meningkat sampai 3 kali dibanding sebelum
USG hampir dilakukan secara rutin pada wanita pemberian obat.
hamil di Jerman Barat. Timbul pertanyaan: Apa- Produk biosintetik ini diharapkan akan di-
kah memang benar-benar perlu dilakukan? Dan, pakai sebagai pengganti hormon yang selama ini
bagaimana segi keamanannya? diperoleh dari kelenjar hipofisis mayat. Dikabar-
Mencoba untuk menjawab pertanyaan-per- kan, distribusi hormon yang diperoleh dari mayat
tanyaan di atas, berikut adalah pernyataan- ini akan dihentikan, karena dapat menyebabkan
pernyataan dari "The Royal College of Gyne- infeksi yang fatal akibat kontaminasi virus.
cologist", mengenai indikasi kegunaan USG Somatren merupakan produk rekayasa genetik
pada wanita hamil : kedua yang berhasil dipasarkan. Yang pertama
• Rasa nyeri dan perdarahan pada kehamilan yaitu insulin, yang diproduksi dan dipasarkan
muda (untuk mendiagnosis kehamilan ektopik, oleh Eli Lilly pada tahun 1982.
mencari sumber perdarahan, dan memeriksa
viabilitas fetus). (VSR)
• Muntah-muntah yang berat pada hamil muda FDA Consumer, February 1986
(menyingkirkan kemungkinan mola hidatid dan
kehamilan ganda).
• Bila hamil setelah minum obat-obat penyubur
(sangat mungkin terjadi kehamilan ganda).

60 Cermin Dunia Kedokteran No. 41, 1986

You might also like