Professional Documents
Culture Documents
Oleh Dr Chaidir Aulia , SpPD-KGEH Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSPI Jakarta 30 Nopemeber 2011
AIDS
ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME
AIDS
Sindrom Kehilangan Kekebalan Tubuh
adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah sistem kekebalannya dirusak oleh virus yang disebut
HIV
STADIUM 1
Asimtomatik Limfadenopati generalisata
STADIUM 2
Berat badan turun < 10 % Manifestasimukokutan minor (dermatitis seboroik, prurigo, infeksi jamur kuku, ulkus oral rekuren, cheilitis angularis) Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir Infeksi saluran napas atas rekuren
STADIUM 3
Berat badan turun > 10 % Diare yang tidak diketahui penyebabnya > 1 bulan Demam berkepanjangan > 1 bulan p Tuberkulosis paru Infeksi bakteri berat ( pneumonia )
STADIUM 4
HIV Wasting syndrome Pneumonia Pneumocystis cariniii Tosoplasma serebral Kriptosporidiosis dengan diare > 1 bulan Sitomegali-virus pada organ selain hati, limpa atau kelenjar getah bening ( misalnya Retinitis CMV ) Infeksi Herpes-simpleks Kandidiasis esofagus Tuberkulosis ekstra-pulmonar Limfoma Sarkoma kaposi Ensefalopati HIV
WASTING-SYNDROME
WASTING-SYNDROME
KANDIDIASIS MULUT
KANDIDIASIS MULUT
KANDIDIASIS ESOFAGUS
RX.TORAX : BRONCHOPNEUMONIA
TB-PARU
TUBERCULIN-TES / MANTOUX-TES
MILIAIRE-TB PARU
CMV-AIDS
CARDIOMYOPATY-AIDS
PSEUDOMONAS-AIDS
ESOFAGITIS CITOMEGALIVIRUS
COLITIS - CITOMEGALIVIRUS
OBAT
Terapi antiretroviral (ART) berarti mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat. K Karena HIV adalah retrovirus, obat inii biasa d l h t i b t i bi disebut sebagai obat antiretroviral (ARV). ARV tidak membunuh virus, tapi melambatkan p pertumbuhan virus.
APA SIKLUS HIDUP HIV ITU? ADA BEBERAPA LANGKAH DALAM SIKLUS HIDUP HIV
1. Virus bebas beredar dalam aliran darah d h 2. HIV mengikatkan diri pada sel 3. HIV menembus sel dan mengosongkan iisinya d l sell k i dalam 4. Kode genetik HIV diubah dari bentuk RNA menjadi bentuk DNA dengan bantuan oleh enzim reverse transcriptase 5. DNA HIV dipadukan dengan DNA sel dengan bantuan oleh enzim integrase. Dengan pemaduan ini, sel tersebut menjadi terinfeksi HIV. 6. Waktu sel yang terinfeksi menggandakan diri, DNA HIV diaktifkan , dan membuat bahan baku untuk virus baru 7. 7 Semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat virus baru dikumpulkan 8. Virus yang belum matang mendesak ke luar sel yang terinfeksi dengan proses yang disebut budding (tonjolan) 9. Jutaan virus yang belum matang dilepas dari sel yang terinfeksi 10. Virus baru menjadi matang: bahan baku dipotong oleh enzim protease dan dirakit menjadi virus yang siap bekerja
Setiap tipe atau golongan ARV menyerang golongan HIV dengan cara berbeda. Saat ini ada lima golongan obat disetujui di AS / FDA
3. PROTEASE INHIBITOR ( PI )
Golongan ketiga ARV adalah protease inhibitor (PI). Obat golongan ini menghambat langkah kesepuluh dengan bahan virus baru dipotong sesuai untuk membuat virus baru. kesepuluh, baru Sembilan PI disetujui FDA: Atazanavir (ATV) Darunavir (DRV) Fosamprenavir (FPV) Indinavir (IDV) p (LPV) ) Lopinavir ( Nelfinavir (NFV) Ritonavir (RTV) Saquinavir (SQV) Tipranavir (TPV)
4. FUSION INHIBITOR
Golongan ARV keempat adalah fusion inhibitor. Obat g p golongan ini mencegah pengikatan HIV pada sel dengan menghambat langkah kedua dari siklus hidupnya. Dua obat golongan ini sudah disetujui di AS / FDA
5. INTEGRASE INHIBITOR
Golongan ARV terbaru adalah integrase inhibitor (INI). Obat g g ( ) golongan ini mencegah pemaduan kode genetik HIV dengan kode genetik sel dengan menghambat langkah kelima dari siklus hidupnya. Obat INI pertama adalah: hidupnya
Raltegravir (RGV)
2011
hiv/aids Programme
The Treatment 2.0 Framework for Action:Catalysing the Next Phase of Treatment, Care and Support
Prinsip Pemilihan obat ARV p 1. Pilih lamivudin (3TC), ditambah 2. Pilih salah satu obat dari golongan nucleoside revere transcriptase inhibitor (NRTI) p ( ) zidovudine (AZT) atau stavudin (d4T)
PILIHAN UTAMA
PILIHAN ALTERNATIF
Lamivudine (3TC)
NRTI
KEUNGGULAN Pada P d umumnya mudah d h ditoleransi Dosis sekali sehari Lebih jarang menimbulkan j g komplikasi metabolik seperti asidosis laktat dibandingkan dengan d4T KEKURANGAN Menimbulkan sakit kepala dan mualpada awal terapi Anemi berat dan netropenia Perlu pemantauan kadAr hemoglobin
NRTI
KEUNGGULAN Sangat efektif dan murah Tidak atau sedikit memerlukan pemantauan laboratorium Mudah didapat Hampir selalu terkait dengan efek samping asidosis laktat, lipodistrofi dan neropati perifer KEKURANGAN
Stavudine (d4T)
NRTI
KEUNGGULAN Sangat efektif dan murah Tidak atau sedikit memerlukan pemantauan laboratorium Mudah didapat Hampir selalu terkait dengan efek samping asidosis laktat, lipodistrofi dan neropati perifer
Stavudine (d4T)
KEKURANGAN
NRTI
KEUNGGULAN
Sangat efektif dan dosis sekali sehari Penyebab lipodistrofi dan asidosis laktat paling sedikit di antara golongan NRTI yang lain
Abacavir (ABC)
KEKURANGAN Sering timbul reaksi hipersensitif berat pada 2-5% pasien dewasa Harga saat ini masih tergolong sangat mahal
NRTI
KEUNGGULAN Efikasi dan keamanannya tinggi Dosis sekali sehari Jarang terjadi efek samping metabolic seperti asidosis t b li ti id i laktat dan lipodistrofi Pernah dilaporkan kasus disfungsi ginjal KEKURANGAN belum terbukti aman pada kehamilan Pernah dilaporkan adanya efek samping pada pertumbuhan dan gangguan densitas tulang janin
NRTI
KEUNGGULAN FTC merupakan alternatif dari 3TC Cukup aman digunakan Memiliki efikasi yang sama dengan 3TC terhadap HIV dan hepatitis B. Dan sama profil resistensi dengan 3TC FTC belum ada di dalam daftar obat esensial WHO
Emtricitabine (FTC)
KEKURANGAN
Keterangan K t Paduan ini merupakan pilihan terakhir apabila paduan yang lazim tidak dapat ditoleransi Pasokan TDF masih sangat terbatas dan sangat mahal sebagai persediaan mahal, di dalam paduan lini kedua.
DERAJAT KEPARAHAN TOKSISITAS ARV DAPAT DIBAGI DALAM SKALA DI BAWAH INI :
Derajat 1: suatu perasaan tidak enak yang tidak menetap; tidak ada keterbatasan gerak; dan tidak memerlukan terapi atau tindakan. Derajat 2 Sedikit d k D j 2: S diki ada keterbatasan bergerak k d b b k kadang- k d kadang memerlukan sedikit l k diki bantuan dan perawatan; tidak perlu intervensi medis, kalau perlu sangat minimal. Derajat 3: Pasien tidak lagi bebas bergerak; biasanya perlu bantuan dan perawatan; perlu intervensi medis atau perawatan di rumah sakit Derajat 4: Pasien terbaring tidak dapat bergerak; jelas memerlukan intervensi medis d perawatan di rumah sakit. di dan t h kit
Toksisitas yang sering terjadi Intoleransi GI yang persisten oleh karena AZT atau toksisitas hematologis yang berat Toksisitas susunan saraf pusat menetap oleh karena EFV
Toksisitas yang sering terjadi Neuropati oleh karena d4T atau pankreatitis Lipoatrofi oleh karena d4T Hepatotoksik berat oleh karena NVP Ruam kulit berat oleh karena NVP (tetapi tidak mengancam jiwa) Ruam kulit berat yang mengancam jiwa oleh karena NVP (StevensJohnson syndrome)
Toksisitas yang sering terjadi Neuropati oleh karena d4T atau pankreatitis Lipoatrofi oleh karena d4T Toksisitas susunan saraf pusat menetap oleh k l h karena EFV
KEGAGALAN TERAPI ARV DAN SAAT MENGUBAH TERAPI PADA ODHA DEWASA
A. Menentukan Kegagalan Terapi ARV
DEFINISI
Kegagalan klinis:
Munculnya IO pada stadium 4 setelah setidaknya 6 bulan dalam terapi ARV, kecuali TB, kec ali TB kandidosis esofageal dan esofageal, infeksi bakterial berat yang tidak selalu diakibatkan oleh kegagalan terapi. Telaah respon dari terapi terlebih dahulu, bila responnya baik maka jangan diubah dulu.
Kegagalan Virologis:
Viral load > 10 000 / ml setelah 6 bulan menjalani terapi ARV. Kegagalan terapi ARV tidak dapat didiagnosis berdasarkan kriteria klinis semata dalam 6 bulan pertama p g pengobatan. Gejala klinis yang muncul j y g dalam waktu 6 bulan terapi sering kali menunjukkan adanya IRIS dan bukan kegagalan terapi ARV.
IRIS
VIRAL LOAD Viral load masih merupakan indikator yang paling sensitif dalam menentukan adanya kegagalan terapi Kadar viral load yang terapi. optimal sebagai batasan untuk mengubah panduan ARV belum dapat ditentukan dengan pasti. Namun, > 5000 10 000 turunan/ ml diketahui berhubungan dengan perubahan klinis yang nyata atau turunnya jumlah CD4.
Kegagalan atas :
d4T atau AZT + 3TC + NVP atau EFV
Diganti dengan :
TDF + ddI + LPV/r
Secara ideal 3TC seharusnya terus digunakan baik bersama TDF atau tidak
TERIMA KASIH