You are on page 1of 30

Asuhan keperawatan pada anak dengan tersedak Tersedak merupakan suatu kegawat daruratan yang sangat berbahaya, karena

dalam beberapa menit akan terjadi kekurangan oksigen secara general atau menyeluruh sehingga hanya dalam hitung menit klien akan kehilangan reflek nafas, denyut jantung dan kematian secara permanent dari batang otak, dalam bahasa lain kematian dari individu tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai tersedak dan penangannya. 1. DEFINISI Tersedak adalah masuknya benda asing ke arah paru-paru dan menyumbat jalan napas. (http://cybermed.cbn.net.id.) Tersedak adalah tersumbatnya trakea seseorang oleh benda asing, muntah, darah, atau cairan lain. Tersedak merupakan keadaan darurat medis (www.wikipedia.com) Tersedak adalah masuknya benda asing misalnya makanan atau minuman ke dalam tenggorokan. (h tt p :/ / w w w . w e b m d . c o m /) tersedak adalah masuknya makanan atau benda lain kedalam tenggorokan, misalnya mainan kecil yang tertelan tanpa sengaja. (www. Cbn portal. ptofriend.aspx.htm) 2. BATASAN ANATOMI 1. Airway : Mulut, Larink, trachea,brokus terminalis 2. Breathing : alveoli,(paru), dinding dada, otot pernafasan 3. Circulation : jantung sebagai pompa, pembuluh darah sebagai pipa, darah : isi Kerongkongan sebagai jalan masuknya makanan dan minuman secara anatomis terletak di belakang tenggorokan (jalan nafas). Kedua saluran ini sama-sama berhubungan dengan lubang hidung maupun mulut. Agar tidak terjadi salah masuk, maka di antara kerongkongan dan tenggorokan terdapat sebuah katup (epiglottis) yang bergerak secara bergantian menutup

tenggorokan dan kerongkongan seperti layaknya daun pintu. Saat bernafas, katup menutup kerongkongan agar udara menuju tenggorokan, sedangkan saat menelan makanan, katup menutup tenggorokan agar makanan lewat kerongkongan. Tersedak dapat terjadi bila makanan yang seharusnya menuju kerongkongan, malah menuju tenggorokan karena berbagai sebab. 3. KLASIFIKASI 1. Obstruksi total Yaitu pembuntuan saluran pernafasan secara total sehingga klien tidak dapat bernafas sama sekali, dan harus segera ditolong karena dalam beberapa menit klien akan mengalami kematian yang permanen. Bila terjadi obstruksi total maka akan terjadi atelektasis. 2. Fenomena check valve / Parsial Yaitu pembuntuan saluran napas secara parsial atau tidak secara total, sehingga klien masih dapat bernapas tetapi kurang adekuat, dan benda asing harus segera dikeluarkan karena akan mempengaruhi pasokan O2 jaringan. Tetapi pengeluaran benda asing tersebut harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih, karena ditakutkan akan terjadi sumbatan total bila dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman. Bila terjadi obstruksi parsial maka dapat terjadi emphisema paru. 4. ETIOLOGI Benda asing Benda-benda tersebut bisa tersangkut pada a) Laring Secara progresif akan terjadi stridor, dispneu, apneu, penggunaan otot bantu nafas, sianois b) Saluran nafas Berdasarkan lokasi dibagi atas

Trachea Benda asing didalam trachea tidak dapat dikeluarkan karena tersangkut didalam rimaglotis dan akhirnya tersangkut dilarink dan akhirnya dapat menimbulkan gejala obstruksi larink Bronkus Biasanya tersangkut pada bronkus kanan, benda asing ini kemudian dilapisi sekresi bronkus sehingga menjadi besar. 5. GEJALA Gejala yang paling sering muncul saat tersedak adalah batuk-batuk, hal ini normal karena batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari tenggorokan. Akan tetapi semakin besar benda yang masuk maka gejala yang muncul lebih mirip orang yang tercekik ( choking) seperti : sesak nafas, tidak ada suara atau suara serak, mengi, hingga tidak nafas dan ini perlu tindakan medis yang segera untuk menghindari gawat nafas. Pada usia balita, maka balita tersebut akan memegang lehernya yang merasa seperti tercekik. Apabila tersedak dalam kategori ringan maka ditandai dengan batuk-batuk hingga muntah. Apabila tersedak dengan kategori berat maka ditandai dengan batuk-batuk yang semakin lama semakin jarang dan akhirnya tidak dapat batuk sama sekali. Wajah membiru dan kemudian pingsan 7. PENANGANAN 1. Dasar Berupa bantuan dasar hidup atau sering disebut sebagai BLS meliputi yaitu pembebasan Airway atau jalan napas. Penanganan yang spesifik pada klien dengan tersedak, apabila klien yang tersedak masih bayi adalah :

1. Aktifkan sistem EMS dengan cara memanggil orang terdekat untuk menghubungi EMS (Ambulace 118) 2. Pastikan penderita sadar / tidak 3. Bila anak tidak sadar tepuk / goyang pundak bayi dengan hati-hati. Lihat pergerakan dada, dengar suara nafas dan rasakan hembusan nafas. 4. Tapi bila anak sadar maka perintahkan anak untuk membatukkan benda yang menyebabkan tersedak. 5. Jika dengan batuk, benda penyebab tersedak tidak juga bisa keluar. Mintalah ia batuk sambil membungkuk atau posisi kepala lebih rendah agar gaya gravitasi membantu ia mengeluarkan benda tersebut. 6. Jika tidak berhasil juga, lakukan tindakan pertolongan dengan manuver Heimlich. Manuver Heimlich adalah tindakan yang dikenal dapat menolong orang yang tersedak 7. Bila korban terbaring, korban dipangku oleh penolong lalu dengan 2 atau 3 jari saja lakukan penekanan pada perut bagian atas dan lakukan penekanan ke arah bawah atas agar benda asing terdorong keluar. 8. Perhatikan kekuatan tekanan sesuai keadaan fisik anak. Tindakan Heimlich pada bayi atau pada anak dibawah usia lima tahun dilakukan dengan cara segera 1. Menelentangkan penderita dipangkuan penolong. 2. Berikan pukulan ringan namun cepat pada punggung penderita diantara kedua tulang belikat sebanyak 4 kali. 3. Lakukan upaya ini beberapa kali hingga penolong yakin benda asing penyebab tersedak telah keluar yang ditandai dengan membaiknya kesadaran penderita, tak tersumbatnya pernafasan

yang mengakibatkan rasa lega pada bernafas , hilangnya bunyi mengi pada waktu bernafas. Tindakan Heimlich pada anak usia 4 tahun hingga anak usia 14-15 tahun dilakukan dengan cara 1. Bila korban masih bisa berdiri, penolong berada di belakang korban 2. Lingkarkan tangan ke dada pasien sedangkan kepalan tangan berada di perut bagian atas 3. Kemudian hentakan tangan sebanyak empat kali ke arah belakang atas secara tiba -tiba dengan harapan benda asing akan terdorong keluar karena tekanan yang dihasilkan. 4. Berikan istirahat sekitar setengah menit kemudian ulangi tindakan tersebut beberapa kali 5. Berikan istirahat sekitar setengah menit kemudian ulangi tindakan tersebut beberapa kali 6. Bila penderita tetap merasa sesak nafas, atau muka masih membiru hingga penderita merasa lega bernafas. Rujukkan ke rumah sakit untuk tindakan selanjutnya. 7. Pada posisi penderita tengkurap, penolong berlutut diatas penderita dengan kedua lutut disamping tubuh penderita. 8. Miringkan kepala penderita kesamping kiri/kanan. 9. Letakan kedua telapak tangan dibawah tulang belikat. 10. Lakukan penekanan tangan dengan kuat dan cepat kearah dada atas sekitar empat kali. 11. Lakukan berulang kali dengan interval istirahat sekitar setengah menit hingga penderita sadar. 12. Bila penderita muntah, bersihkan mulut penderita. 13. Tapi bila kesemua tindakan darurat tersebut tidak berhasil, maka Segera rujukkan kerumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bila klien anak anak maka dilakukan tindakan chest trush : 1. Tanyakan pada klien tersedak atau tidak (pasien biasanya tidak menjawab dengan tangan memegangi leher) 2. Berdiri di belakang anak, lingkarkan lengan di dada penderita.

3. Buat kepalan dengan sisi jempol di sebelah dalam, letakkan di atas garis tengah tulang dada penderita. 4. Genggam kepalan dengan tangan yang lain dan jauhkan dari processus xyfoideus dan pinggir tulang rusuk. 5. Tekan dada ke belakang, ulangi hentakan sampai berhasil atau penderita sampai tidak sadar. Perhatikan kekuatan tekanan sesuai keadaan fisik anak. 2. Lanjutan

Bagian 13: Pediatric Life Support Dasar 2010 Pedoman American Heart Association untuk Cardiopulmonary Resusitasi dan Perawatan Darurat Kardiovaskular Untuk bertahan terbaik dan kualitas hidup, hidup dasar anak dukungan (BLS) harus menjadi bagian dari upaya komunitas yang mencakup pencegahan, resusitasi kardiopulmoner awal (CPR) akses, prompt untuk tanggap darurat sistem, dan cepat pediatrik mendukung kehidupan maju (analog PAL), diikuti oleh terpadu pasca perawatan jantung penangkapan. Ini 5 Link bentuk American Heart Association (AHA) pediatrik Rantai Survival (Gambar 1), 3 link pertama yang BLS merupakan pediatrik. CPR penonton yang cepat dan efektif dapat dikaitkan kembali sukses dengan sirkulasi spontan (ROSC) dan neurologis pada anak-anak bertahan hidup utuh berikut out-of-rumah sakit jantung resusitasi arrest.1-3 Pengamat

mungkin memiliki dampak terbesar untuk out-of-rumah sakit pernapasan penangkapan, 4 karena tingkat ketahanan hidup? 70% telah dilaporkan dengan neurologis, baik outcome.5 6 resusitasi Pengamat mungkin juga memiliki dampak besar pada kelangsungan hidup dari fibrilasi ventrikel primer (VF), karena kelangsungan hidup tingkat 20% sampai 30% telah didokumentasikan di anak-anak dengan tiba-tiba keluar-dari-rumah sakit menyaksikan VF.7 Secara keseluruhan sekitar 6% 8 anak-anak yang menderita keluar-ofhospital jantung penangkapan dan 8% dari mereka yang menerima resusitasi darurat tanggap pra-rumah sakit bertahan hidup, namun banyak menderita cedera otak serius yang permanen sebagai akibat dari mereka arrest.7, 9 -14 tingkat ketahanan hidup Out-of-rumah sakit dan neurologis hasilnya dapat ditingkatkan dengan pengamat meminta CPR ,3,6,15-17 tetapi hanya sekitar satu sepertiga sampai setengah dari bayi dan anak-anak yang menderita serangan jantung menerima penonton CPR.3, 9,12,18 Bayi cenderung untuk bertahan hidup keluar-ofhospital jantung penangkapan (4%) dibandingkan anak-anak (10%) atau remaja (13%), mungkin karena banyak bayi dimasukkan pada gambar penangkapan ditemukan tewas setelah waktu yang cukup waktu, sebagian besar dari sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) .8 Seperti pada orang dewasa, kelangsungan hidup lebih besar pada pasien pediatrik dengan irama awal VF atau takikardia ventrikel pulseless (VT) dibandingkan pada mereka dengan detak jantung atau pulseless listrik activity.7, 8 Hasil di rumah sakit resusitasi lebih baik dengan kelangsungan hidup secara keseluruhan dari 27% .19 -21 tahun 2008 pediatrik data dari Registry Nasional Cardiopulmonary Resuscitation (NRCPR) mencatat kelangsungan hidup keseluruhan 33% untuk pulseless penangkapan di antara 758 kasus di rumah sakit anak penangkapan yang terjadi di rumah sakit yang berpartisipasi. Anak pasien dengan VF / VT pulseless memiliki kelangsungan hidup 34% untuk debit, sementara pasien dengan aktivitas listrik pulseless memiliki kelangsungan hidup 38%. Hasil terburuk adalah pada pasien dengan detak jantung, hanya 24% di antaranya selamat ke rumah sakit

debit. Bayi dan anak-anak dengan denyut nadi, tapi miskin perfusi dan bradikardia yang membutuhkan CPR, memiliki yang terbaik bertahan hidup (64%) untuk debit. Anak-anak lebih mungkin untuk bertahan di rumah sakit penangkapan daripada orang dewasa, 19 dan bayi memiliki lebih tinggi tingkat kelangsungan hidup dari children.20 Pencegahan Penangkapan Cardiopulmonary Pada bayi, penyebab utama kematian adalah bawaan malformasi, komplikasi prematuritas, dan SIDS. Dalam anak di atas usia 1 tahun, cedera adalah penyebab utama kematian. Kelangsungan hidup dari serangan jantung traumatis jarang, menekankan pentingnya pencegahan cedera dalam mengurangi deaths.22, crash 23 kendaraan bermotor yang paling umum penyebab cedera anak fatal, intervensi yang ditargetkan, seperti penggunaan kursi keselamatan anak penumpang, dapat mengurangi risiko kematian. Sumber daya untuk pencegahan kendaraan bermotor cedera yang berhubungan dengan rinci tentang AS Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Administrasi situs di www.nhtsa.gov. Organisasi Kesehatan Dunia memberikan informasi tentang pencegahan kekerasan dan cedera di www.who.int/violence_injury_prevention/en/. ABC atau CAB? Urutan disarankan CPR sebelumnya telah dikenal dengan inisial "ABC": Airway, Breathing / ventilasi, dan kompresi dada (atau Sirkulasi). The 2010 Pedoman AHA untuk CPR dan ECC merekomendasikan CAB suatu urutan (kompresi dada, saluran napas, pernapasan / ventilasi). Bagian ini akan meninjau beberapa alasan untuk membuat perubahan untuk anak-anak maupun untuk orang dewasa. Selama serangan jantung berkualitas tinggi CPR, khususnya berkualitas tinggi kompresi dada sangat penting untuk menghasilkan Permintaan American Heart Association bahwa dokumen ini dapat dikutip sebagai berikut: Berg MD, Schexnayder SM, Chameides L, Terry M, Donoghue A, Hickey RW, Berg RA, RM Sutton, Hazinski MF. Bagian 13: kehidupan pediatrik dukungan dasar: 2010 Pedoman American Heart Association untuk Cardiopulmonary

Resusitasi dan Perawatan Darurat Kardiovaskular. Sirkulasi. 2010; 122 (suppl 3): S862-S875. (Circulation. 2010; 122 [suppl 3]:. S862-S875) 2010 American Heart Association, Inc Sirkulasi tersedia di http://circ.ahajournals.org DOI: 10.1161/CIRCULATIONAHA.110.971085 Diunduh dari http://circ.ahajouSrn8a6l2s.org/ oleh tamu pada 28 Oktober 2011 aliran darah ke organ vital dan untuk mencapai ROSC. Para argumen yang mendukung dimulai dengan kompresi dada sebagai berikut: Sebagian besar korban yang membutuhkan RJP adalah orang dewasa dengan serangan jantung pada siapa VF kompresi lebih penting daripada ventilations.24 Mereka memiliki hasil yang lebih baik jika penekanan dada dimulai sedini mungkin dengan minimal interupsi. Dimulai CPR dengan 30 kompresi lebih dari 2 ventilasi menyebabkan penundaan yang lebih pendek untuk pertama kompresi pada orang dewasa studies.25-27 Semua penyelamat harus bisa memulai penekanan dada segera. Sebaliknya, posisi kepala dan mencapai segel untuk mulut-mulut-atau tas alat-mask untuk pernapasan mengambil waktu dan penundaan inisiasi kompresi dada. Asphyxial serangan jantung lebih umum daripada VF jantung penangkapan pada bayi dan anak-anak, dan ventilasi sangat penting dalam resusitasi pediatrik. Hewan studies28-30 dan study3 terakhir menunjukkan bahwa resusitasi besar pediatrik hasil penangkapan asphyxial lebih baik dengan kombinasi ventilasi dan dada kompresi. Hal ini, bagaimanapun, tidak diketahui apakah itu membuat perbedaan jika urutan dimulai dengan ventilasi (ABC) atau dengan penekanan dada (CAB). Mulai CPR dengan 30 kompresi diikuti dengan 2 ventilasi secara teoritis harus menunda ventilasi dengan hanya sekitar 18 detik untuk penyelamat tunggal dan dengan interval bahkan lebih pendek untuk 2 penyelamat. Urutan CAB untuk bayi dan anak-anak adalah direkomendasikan dalam rangka untuk menyederhanakan pelatihan dengan harapan bahwa

lebih banyak korban serangan jantung mendadak akan menerima penonton CPR. Hal ini menawarkan keuntungan dari konsistensi dalam mengajar penyelamat, apakah pasien mereka bayi, anak, atau orang dewasa. Untuk tujuan pedoman ini BLS Bayi Pedoman ini berlaku untuk bayi? Sekitar 1 tahun usia. BLS Anak Pedoman ini berlaku untuk anak-anak sekitar 1 tahun usia sampai pubertas. Untuk tujuan pengajaran pubertas didefinisikan sebagai perkembangan payudara pada wanita dan kehadiran rambut aksila pada laki-laki. Dewasa BLS pedoman (lihat Bagian 5) berlaku di dan di luar pubertas. BLS Urutan untuk Lay Penyelamat Pedoman ini menggambarkan serangkaian keterampilan sebagai urutan langkah-langkah yang berbeda digambarkan dalam Algoritma BLS Pediatric, tetapi mereka harus dilakukan secara bersamaan (misalnya, mulai CPR dan mengaktifkan sistem tanggap darurat) saat ada lebih dari 1 penolong. Keamanan Penyelamat dan Korban Selalu pastikan bahwa daerah tersebut aman untuk Anda dan korban. Meskipun penyediaan CPR membawa teoritis risiko penularan penyakit menular, risiko ke penyelamat sangat low.31 Menilai Kebutuhan CPR Untuk menilai kebutuhan CPR, berbaring penyelamat harus mengasumsikan bahwa penangkapan jantung hadir jika korban tidak responsif dan tidak bernapas atau hanya terengah-engah. Periksa Respon Dengan lembut tekan korban dan bertanya dengan keras, "Apakah Anda baik-baik saja?" Panggilan nama anak jika Anda tahu itu. Jika anak responsif, ia atau dia akan menjawab, memindahkan, atau mengeluh. Cepat memeriksa untuk melihat apakah

anak mempunyai luka atau membutuhkan bantuan medis. Jika Anda sendirian dan anak bernapas, meninggalkan anak ke ponsel sistem tanggap darurat, tapi kembali dengan cepat dan recheck kondisi anak sering. Anak dengan pernapasan marabahaya sering menganggap posisi yang mempertahankan saluran napas patensi dan mengoptimalkan ventilasi. Biarkan anak dengan pernapasan untuk tetap dalam posisi yang paling nyaman. Jika anak tidak responsif, berteriak minta tolong. Periksa Pernapasan Jika Anda melihat bernapas teratur, korban tidak perlu CPR. Jika tidak ada bukti trauma, giliran anak ke sisi (posisi pemulihan), yang membantu mempertahankan paten saluran napas dan mengurangi risiko aspirasi. Jika korban tidak responsif dan tidak bernapas (atau hanya terengah-engah), mulai RJP. Terkadang korban yang membutuhkan RJP akan tergagap, yang mungkin disalahartikan sebagai bernapas. Mengobati korban dengan terengah-engah seolah-olah tidak ada pernapasan dan mulai CPR. Pelatihan formal serta "tepat waktu" pelatihan, seperti yang diberikan oleh respon darurat operator sistem, harus menekankan bagaimana mengenali perbedaan antara terengah-engah dan pernapasan normal; penyelamat harus diinstruksikan untuk memberikan CPR bahkan ketika korban tidak responsif telah terengah sesekali (Kelas IIa, LOE C). Gambar 1. Anak Rantai Survival. Berg dkk Bagian 13: Pediatric Life Support Dasar S863 Diunduh dari http://circ.ahajournals.org/ oleh tamu pada 28 Oktober 2011 Mulai penekanan dada Selama serangan jantung, berkualitas tinggi kompresi dada menghasilkan aliran darah ke organ-organ vital dan meningkatkan kemungkinan ROSC. Jika bayi atau anak tidak responsif dan tidak bernapas, berikan 30 kompresi dada. Berikut ini adalah karakteristik berkualitas tinggi CPR: Dada tingkat kompresi yang sesuai dan kedalaman. "Dorong

cepat ": mendorong pada tingkat minimal 100 tekanan tiap menit. "Dorong keras": mendorong dengan kekuatan yang cukup untuk menekan setidaknya sepertiga anterior-posterior (AP) diameter dada atau sekitar 1 1 / 2 inci (4 cm) pada bayi dan 2 inci (5 cm) pada anak-anak (Kelas I, LOE C). Tidak memadai kedalaman kompresi common32-34 bahkan dengan perawatan kesehatan penyedia. Izinkan mundur dada lengkap setelah setiap kompresi untuk memungkinkan jantung untuk mengisi dengan darah. Minimalkan interupsi penekanan dada. Hindari ventilasi berlebihan. Untuk hasil terbaik, memberikan kompresi dada pada perusahaan surface.35, 36 Untuk penyelamat bayi, tunggal (apakah berbaring penyelamat atau penyedia layanan kesehatan) harus kompres sternum dengan 2 jari (Gambar 2) ditempatkan tepat di bawah garis Intermammary (Kelas IIb, LOE C) ,37-41 Jangan kompres selama xifoideus atau tulang rusuk. Tim penyelamat harus kompres setidaknya sepertiga kedalaman dada, atau sekitar 4 cm (1,5 inci). Untuk seorang anak, berbaring penyelamat dan penyedia layanan kesehatan harus kompres bagian bawah sternum setidaknya satu sepertiga dari AP dimensi dada atau sekitar 5 cm (2 inci) dengan tumit 1 atau 2 tangan. Jangan tekan pada xifoideus atau tulang rusuk. Tidak ada data untuk menentukan apakah 1 atau 2-tangan metode menghasilkan kompresi yang lebih baik dan lebih baik hasil (Kelas IIb, LOE C). Dalam sebuah penelitian anak cebol, tekanan kompresi dada lebih tinggi obtained42 dengan kurang penyelamat fatigue43 dengan teknik 2-tangan. Karena anak-anak dan penyelamat datang dalam semua ukuran, tim penyelamat dapat menggunakan baik 1 atau 2 tangan untuk kompres dada anak. Mana saja Anda gunakan, pastikan untuk mencapai kompresi yang memadai mendalam dengan rilis selesai setelah kompresi masing-masing. Setelah kompresi masing-masing, memungkinkan dada untuk mundur sepenuhnya (Kelas IIb, LOE B) dada karena reexpansion lengkap

meningkatkan aliran darah kembali ke jantung dan dengan demikian aliran darah ke tubuh selama CPR.44-46 Selama anak CPR dinding dada mundur tidak lengkap umum, terutama ketika penyelamat menjadi lelah. 32,47,48 mundur lengkap selama CPR terkait dengan tekanan intratoraks yang lebih tinggi dan secara signifikan menurun vena kembali, perfusi koroner, aliran darah, dan perfusion.45 serebral, 46 Manikin studi menunjukkan bahwa teknik untuk mengangkat tumit tangan sedikit, tetapi benar-benar, dari dada dapat meningkatkan mundur dada, namun teknik ini belum diteliti di humans.44, 49 Otomatis CPR perangkat umpan balik menjanjikan sebagai pemantau kualitas CPR parameter, termasuk mundur dada, dengan menyediakan real-time, korektif umpan balik kepada penyelamat. Namun, ada saat ini tidak cukup bukti untuk atau terhadap mereka gunakan dalam bayi dan anak-anak. Kelelahan penyelamat dapat menyebabkan tingkat kompresi yang tidak memadai, kedalaman, dan recoil.32, 47,50 Kualitas penekanan dada dapat memburuk dalam hitungan menit bahkan ketika penyelamat menyangkal perasaan fatigued.51, 52 penyelamat karena itu harus memutar peran kompresor kira-kira setiap 2 menit untuk mencegah kelelahan kompresor dan penurunan kualitas dan laju penekanan dada. Data terakhir menunjukkan bahwa ketika perangkat umpan balik yang digunakan dan kompresi yang efektif, beberapa tim penyelamat mungkin dapat secara efektif melanjutkan melewati 2-menit interval.47 switch harus dilakukan secepat mungkin (idealnya dalam waktu kurang dari 5 detik) untuk meminimalkan gangguan pada kompresi dada. Hasil resusitasi pada bayi dan anak adalah yang terbaik jika penekanan dada dikombinasikan dengan ventilasi (lihat bawah), tetapi jika penyelamat tidak terlatih dalam memberikan ventilasi, atau tidak dapat melakukannya, berbaring penyelamat harus lanjutkan dengan penekanan dada ("Hands-Only" atau kompresi-hanya CPR) sampai bantuan tiba.

Buka Airway dan Berikan ventilasi Untuk satunya penyelamat rasio kompresi-ke-ventilasi 30:2 dianjurkan. Setelah set awal 30 kompresi, membuka jalan napas dan memberikan 2 napas. Dalam responsif bayi atau anak, lidah bisa menghambat jalan napas dan mengganggu ventilations.53-55 Buka jalan napas dengan menggunakan memiringkan kepala-mengangkat dagu manuver baik untuk terluka dan noninjured korban (Kelas I, LOE B). Untuk memberikan napas untuk bayi, menggunakan mulut-ke mulut-andnose teknik; untuk memberi napas kepada seorang anak, menggunakan mulut-tomouth technique.56 Pastikan napas efektif (yaitu, dada meningkat). Setiap napas harus memakan waktu sekitar 1 detik. Jika dada tidak naik, reposisi kepala, membuat lebih baik segel, dan mencoba again.56 Mungkin perlu untuk memindahkan kepala bayi melalui berbagai posisi untuk memberikan patensi jalan napas yang optimal dan pernapasan yang efektif. Pada bayi, jika Anda memiliki kesulitan membuat segel yang efektif di mulut dan hidung, cobalah salah mulut ke mulut atau mulut ke hidung ventilasi (Kelas IIb, LOE C) ,57-59 Jika Anda menggunakan teknik mulut ke mulut, mencubit hidung tertutup. Jika Anda menggunakan teknik mulut ke hidung, menutup mulut. Dalam kedua kasus pastikan dada meningkat ketika Anda memberikan napas. Jika Anda adalah penyelamat hanya, menyediakan 2 ventilasi yang efektif menggunakan sebagai Gambar 2. Dua-jari kompresi dada teknik pada bayi (1 penolong). Sirkulasi S864 November 2, 2010 Diunduh dari http://circ.ahajournals.org/ oleh tamu pada 28 Oktober 2011 pendek jeda dalam penekanan dada mungkin setelah setiap set dari 30 kompresi (Kelas IIa, LOE C). Mengkoordinasikan penekanan dada dan Pernapasan Setelah memberikan 2 kali napas, segera memberikan 30 kompresi. Satunya penyelamat harus terus siklus ini 30 kompresi dan 2 napas selama sekitar 2 menit (sekitar 5 siklus) sebelum meninggalkan korban untuk mengaktifkan darurat

respon sistem dan mendapatkan eksternal otomatis defibrilator (AED) jika salah satu ada di dekatnya. Rasio kompresi-ke-ventilasi yang ideal pada bayi dan anak tidak diketahui. Berikut ini telah dipertimbangkan dalam merekomendasikan rasio kompresi-ke-ventilasi 30:2 untuk penyelamat tunggal: Bukti dari cebol penelitian menunjukkan bahwa penyelamat tunggal tidak dapat memberikan nomor yang dikehendaki dari tekanan tiap menit dengan rasio kompresi-ke-ventilasi 05:01 yang direkomendasikan sebelumnya (2000 dan sebelumnya) ,60-63 Untuk satunya penyelamat, studi cebol menunjukkan bahwa rasio 30:2 hasil kompresi dada lebih dari rasio 15:02 dengan tidak ada, atau minimal, peningkatan penyelamat fatigue.64-68 Relawan direkrut di bandara untuk melakukan satu penyelamat CPR pada orang awam cebol dewasa telah kurang "ada waktu mengalir" (Yaitu, penangkapan waktu tanpa kompresi dada, ketika darah tidak ada aliran dihasilkan) dengan 30:2 dibandingkan dengan ratio.69 15:02 Sebuah study70 manusia pengamatan membandingkan resuscitations oleh petugas pemadam kebakaran sebelum dan setelah perubahan dari 15:02 untuk kompresi 30:2-ke-rasio ventilasi dilaporkan lebih kompresi dada per menit dengan rasio 30:2; ROSC tidak berubah. Hewan studies71-73 menunjukkan bahwa perfusi koroner tekanan, penentu utama keberhasilan dalam resusitasi, cepat menurun ketika penekanan dada terganggu; sekali kompresi yang kembali, beberapa penekanan dada diperlukan untuk mengembalikan tekanan perfusi koroner. Jadi, sering interupsi penekanan dada memperpanjang durasi tekanan perfusi koroner dan aliran rendah. Manikin studi, 25,69,74 serta di-dan out-of-rumah sakit penelitian pada manusia dewasa, 33,34,75 telah mendokumentasikan interupsi lama dalam kompresi dada. Dewasa studies76-78 juga menunjukkan bahwa gangguan ini mengurangi kemungkinan dari ROSC.

Aktifkan Sistem Tanggap Darurat Jika ada 2 penolong, salah satu harus mulai RJP segera dan yang lainnya harus mengaktifkan tanggap darurat sistem (di locales yang paling dengan menelepon 911) dan mendapatkan AED, jika tersedia. Sebagian besar bayi dan anak-anak dengan serangan jantung memiliki asphyxial bukan, VF arrest3 9,12; Jadi 2 menit CPR direkomendasikan satunya penyelamat sebelum mengaktifkan respon darurat sistem dan mendapat AED jika ada di dekatnya. Para satunya penyelamat kemudian harus kembali ke korban secepat mungkin dan menggunakan AED (jika tersedia) atau melanjutkan CPR, dimulai dengan dada kompresi. Lanjutkan dengan siklus 30 tekanan untuk 2 ventilasi sampai penyelamat tanggap darurat tiba atau korban mulai bernapas spontan. BLS Urutan untuk Penyedia Kesehatan dan Lainnya Terlatih dalam 2-Penyelamat CPR Untuk sebagian besar urutan BLS untuk kesehatan penyedia mirip dengan yang untuk orang awam dengan beberapa variasi seperti yang ditunjukkan di bawah ini (lihat Gambar 3). Penyedia layanan kesehatan lebih mungkin untuk bekerja dalam tim dan lebih cenderung tidak tunggal penyelamat. Kegiatan digambarkan sebagai serangkaian urutan individu sering dilakukan secara bersamaan (misalnya, penekanan dada dan mempersiapkan untuk bantuan pernapasan) sehingga ada kurang tentang signifikansi yang dilakukan pertama. Hal ini wajar bagi penyedia layanan kesehatan untuk menyesuaikan urutan tindakan penyelamatan untuk penyebab paling mungkin dari penangkapan. Sebagai contoh, jika penangkapan ini disaksikan dan tiba-tiba (misalnya, tiba-tiba runtuhnya seorang remaja atau anak yang diidentifikasi berisiko tinggi untuk aritmia atau selama acara atletik), penyedia layanan kesehatan mungkin menganggap bahwa korban telah mengalami tiba-tiba VF-jantung penangkapan dan secepat penyelamat memverifikasi bahwa anak tidak responsif dan tidak bernapas (atau hanya terengah-engah) yang penyelamat harus segera telepon tanggap darurat sistem, mendapatkan AED dan kemudian mulai CPR dan menggunakan AED.

(Kelas IIa LOE C) .2,7,79 Menilai Kebutuhan CPR (BOX 1) Jika korban tidak responsif dan tidak bernapas (atau hanya terengah-engah), mengirim seseorang untuk mengaktifkan tanggap darurat sistem. Periksa Pulse (BOX 3) Jika bayi atau anak tidak responsif dan tidak bernapas (terengah-engah tidak dihitung sebagai bernapas), penyedia layanan kesehatan dapat berlangsung sampai 10 detik untuk mencoba untuk merasakan nadi (brachial dalam ) bayi dan karotis atau femoralis pada anak. Jika, dalam waktu 10 detik, Anda tidak merasakan denyut nadi atau tidak yakin jika Anda merasa denyut nadi, mulai kompresi dada (Kelas IIa, LOE C). Ini bisa sulit untuk merasakan denyut nadi, terutama dalam panas darurat, dan studi menunjukkan bahwa penyedia layanan kesehatan, 80 serta berbaring penyelamat, tidak dapat dipercaya mendeteksi pulse.81-95 Memadai Pernapasan Dengan Pulse Jika ada teraba nadi 60 per menit, tapi? Ada pernapasan tidak memadai, berikan napas penyelamatan pada laju sekitar 12 sampai 20 napas per menit (1 napas setiap 3 sampai 5 detik) sampai spontan pernapasan resume (3A Kotak). Meninjau kembali pulsa sekitar setiap 2 menit (Kelas IIa, LOE B) tetapi menghabiskan tidak lebih dari 10 detik melakukannya. Dengan bradycardia Perfusi Miskin Jika denyut nadi adalah 60 per menit dan? Ada tanda-tanda miskin perfusi (yaitu, pucat, bintik, sianosis) meskipun dukungan dari oksigenasi dan ventilasi, mulai penekanan dada. Karena curah jantung pada masa bayi dan masa kanak-kanak sebagian besar tergantung pada detak jantung, bradikardia mendalam dengan miskin perfusi merupakan indikasi untuk penekanan dada karena serangan jantung adalah segera dan mulai CPR sebelum penuh jantung penangkapan hasil dalam survival.96 ditingkatkan Yang absolut detak jantung di mana penekanan dada harus dimulai tidak diketahui, rekomendasi untuk memberikan penekanan dada untuk denyut jantung? 60 per menit dengan tanda-tanda

Berg dkk Bagian 13: Pediatric Life Support Dasar S865 Diunduh dari http://circ.ahajournals.org/ oleh tamu pada 28 Oktober 2011 perfusi miskin didasarkan pada kemudahan pengajaran dan retensi keterampilan. Untuk informasi tambahan lihat "Bradikardia" dalam Bagian 14: "Pediatric Life Support Lanjutan." Kompresi dada (BOX 4) Jika bayi atau anak tidak responsif, tidak bernapas, dan tidak memiliki pulsa (atau Anda tidak yakin apakah ada pulsa), mulai penekanan dada (lihat "Mulai penekanan dada" dalam "urutan BLS untuk Lay penyelamat"). Satu-satunya perbedaan dalam penekanan dada untuk penyedia layanan kesehatan di kompresi dada untuk bayi. Satunya penyedia layanan kesehatan harus menggunakan 2-jari Teknik kompresi dada untuk bayi. 2-thumbtangan melingkari teknik (Gambar 4) dianjurkan ketika CPR disediakan oleh 2 penolong. Mengelilingi bayi dada dengan kedua tangan; merentangkan jari Anda di sekitar dada, dan tempat ibu jari Anda bersama-sama selama lebih rendah sepertiga dari sternum.37-41,97-103 tegas kompres tulang dada dengan ibu jari Anda. Di masa lalu, telah merekomendasikan bahwa thorax diperas pada saat dada kompresi, tetapi tidak ada data yang menunjukkan manfaat dari meremas melingkar. 2-thumb-mengepung Teknik tangan lebih disukai daripada teknik 2-jari karena menghasilkan perfusi arteri koroner lebih tinggi tekanan, hasil yang lebih konsisten dalam mendalam sesuai atau kekuatan kompresi, 99 -102 dan dapat menghasilkan sistolik lebih tinggi dan diastolik pressures.97, 98.103.104 Jika Anda tidak dapat secara fisik mengelilingi dada korban, kompres dada dengan 2 jari (lihat "penekanan dada" di atas). Ventilasi (Kotak 4) Setelah 30 kompresi (15 kompresi jika 2 penolong), membuka jalan napas dengan lift tilt-dagu kepala dan memberikan 2 Gambar 3. Pediatric BLS Algoritma.

Sirkulasi S866 November 2, 2010 Diunduh dari http://circ.ahajournals.org/ oleh tamu pada 28 Oktober 2011 napas. Jika ada bukti yang menunjukkan trauma tulang belakang cedera, menggunakan dorong rahang tanpa memiringkan kepala untuk membuka jalan napas (Kelas IIb LOE C) .55,105,106 Karena mempertahankan paten jalan napas dan memberikan ventilasi yang memadai adalah penting dalam CPR anak, gunakan memiringkan kepala-dagu mengangkat manuver jika rahang dorong tidak membuka jalan napas. Mengkoordinasikan penekanan dada dan ventilasi Sebuah penyelamat tunggal menggunakan rasio kompresi-ke-ventilasi 30:2. Untuk 2-penyelamat bayi dan CPR anak, salah satu operator harus melakukan penekanan dada sementara yang lain terus jalan napas terbuka dan melakukan ventilasi pada rasio 15:02. Memberikan ventilasi dengan gangguan minimal dalam kompresi dada (Kelas IIa, LOE C). Jika maju saluran udara di tempat, siklus kompresi dan ventilasi tidak lagi disampaikan. Sebaliknya penyelamat mengompresi harus memberikan minimal 100 kompresi per menit terus-menerus tanpa jeda untuk ventilasi. Ventilasi penyelamat memberikan 8 sampai 10 napas per menit (napas setiap 6 sampai 8 detik), berhati-hati untuk menghindari berlebihan ventilasi di lingkungan stres dari pediatrik penangkapan. Defibrilasi (Kotak 6) VF dapat menjadi penyebab tiba-tiba collapse7, 107 atau mungkin berkembang selama resusitasi attempts.19, 108 Anak dengan tiba-tiba menyaksikan runtuhnya (misalnya, anak runtuh selama atletik acara) cenderung memiliki VF atau pulseless VT dan perlu CPR dan defibrilasi segera cepat. VF dan pulseless VT yang disebut sebagai "irama shockable" karena mereka menanggapi guncangan listrik (defibrilasi). Banyak AED kekhususan tinggi dalam mengenali pediatrik shockable irama, dan beberapa dilengkapi untuk mengurangi (Atau menipiskan) energi yang dikirim untuk membuat mereka

cocok untuk bayi dan anak-anak? 8 tahun age.109 -111 Untuk bayi defibrilator manual adalah lebih disukai ketika shockable suatu ritme diidentifikasi oleh penyedia layanan kesehatan yang terlatih (Kelas IIb, LOE C). Dosis yang dianjurkan energi pertama untuk defibrilasi adalah 2 J / kg. Jika dosis kedua diperlukan, harus dua kali lipat menjadi 4 J / kg. Jika defibrilator manual tidak tersedia, AED dilengkapi dengan attenuator pediatrik disukai untuk bayi. Sebuah AED dengan attenuator pediatrik juga disukai untuk anak-anak? 8 tahun usia. Jika tidak tersedia, sebuah AED tanpa dosis attenuator dapat digunakan (Kelas IIb, LOE C). AED yang memberikan dosis energi yang relatif tinggi telah berhasil digunakan pada bayi dengan kerusakan miokard yang minimal dan baik neurologis outcomes.112, 113 Tim penyelamat harus berkoordinasi penekanan dada dan syok pengiriman untuk meminimalkan waktu antara kompresi dan kejutan pengiriman dan untuk melanjutkan CPR, dimulai dengan kompresi, segera setelah melahirkan kejutan. AED akan meminta penyelamat untuk kembali menganalisis ritme sekitar setiap 2 menit. Syok pengiriman idealnya harus terjadi secepat mungkin setelah kompresi. Urutan Menggunakan defibrilasi AED Putar AED. Ikuti AED prompt. Akhir siklus CPR (untuk analisis dan shock) dengan kompresi, jika memungkinkan Lanjutkan penekanan dada segera setelah shock. Minimalkan gangguan dalam penekanan dada. Hanya tangan-(Compression-Only) CPR CPR yang optimal bagi bayi dan anak-anak meliputi baik kompresi dan ventilasi (Kelas I LOE B). Hewan studies7173.114.115 menunjukkan kompresi dada itu saja, tanpa ventilasi, cukup untuk resusitasi VFinduced jantung penangkapan. Sebaliknya, di jantung asphyxial penangkapan, 3 hewan studies28 -30 menunjukkan bahwa ventilasi, saat

ditambahkan ke kompresi dada, hasil yang lebih baik. Satu studi pediatrik besar menunjukkan bahwa pengamat CPR dengan penekanan dada dan mulut-ke mulut penyelamatan bernapas lebih efektif daripada kompresi sendirian ketika penangkapan itu dari noncardiac etiology.3 Bahkan, meskipun jumlahnya kecil, hasil dari dada kompresi-hanya CPR tidak lebih baik daripada jika tidak ada penonton resusitasi diberikan untuk penangkapan asphyxial. Dalam Sebaliknya, pengamat CPR dengan penekanan-hanya sebagai efektif sebagai penekanan ditambah mulut ke mulut penyelamatan pernapasan untuk 29% dari penangkapan etiology.3 jantung demikian ventilasi yang lebih penting selama resusitasi dari asfiksia akibat penangkapan, etiologi yang paling umum di bayi dan anak-anak, daripada selama resusitasi dari VF atau pulseless VT. Tetapi bahkan dalam penangkapan asphyxial, kurang ventilasi diperlukan untuk menjaga ventilationperfusion yang memadai rasio di hadapan cardiac output berkurang dan, akibatnya, aliran darah paru yang rendah, yang dicapai dengan kompresi dada. CPR yang optimal pada bayi dan anak meliputi kompresi dan ventilasi, tapi kompresi saja lebih baik untuk tidak CPR (Kelas 1 LOE B). Pernapasan tambahan berarti Barrier Perangkat Meskipun keamanan, 31 kesehatan beberapa providers116 -118 dan berbaring rescuers9, 119.120 mungkin ragu-ragu untuk memberikan mulut ke mulut penyelamatan bernapas tanpa alat penghalang. Barrier perangkat tidak mengurangi risiko rendah penularan infeksiGambar 4. Dua jempol-tangan melingkari dada kompresi bayi (2 penolong). Berg dkk Bagian 13: Pediatric Life Support Dasar S867 Diunduh dari http://circ.ahajournals.org/ oleh tamu pada 28 Oktober 2011 tion, 31 dan beberapa dapat meningkatkan resistensi terhadap udara flow.121, 122 Jika Anda menggunakan perangkat penghalang, jangan tunda bantuan pernapasan. Jika ada keterlambatan dalam memperoleh perangkat penghalang atau

peralatan ventilasi, berikan mulut ke mulut ventilasi (jika bersedia dan mampu) atau melanjutkan penekanan dada saja. Tas-Mask Ventilasi (Kesehatan Provider) Tas-mask ventilasi adalah teknik CPR penting untuk penyedia layanan kesehatan. Tas-mask ventilasi membutuhkan pelatihan dan periodik pelatihan ulang dalam keterampilan berikut: memilih ukuran masker yang benar, membuka jalan napas, membuat segel ketat antara masker dan wajah, memberikan ventilasi yang efektif, dan menilai efektivitas ventilasi itu. Gunakan tas menggembungkan diri dengan volume minimal 450-500 mL123 untuk bayi dan anak-anak muda, seperti tas lebih kecil mungkin tidak memberikan volume tidal yang efektif atau inspirasi lagi waktu yang diperlukan oleh penuh panjang neonatus dan infants.124 Dalam tua anak-anak atau remaja, tas menggembungkan diri dewasa (1000 ml) mungkin diperlukan untuk andal meningkat mencapai dada. Sebuah tas menggembungkan diri hanya memberikan ruang udara kecuali oksigen tambahan terpasang, tapi bahkan dengan masuknya oksigen 10 L / menit, konsentrasi disampaikan oksigen bervariasi dari 30% sampai 80% dan dipengaruhi oleh pasang surut volume dan aliran inspirasi puncak rate.125 Untuk memberikan tinggi konsentrasi oksigen (60% sampai 95%), melampirkan oksigen reservoir untuk kantong menggembungkan diri. Mempertahankan aliran oksigen dari 10 sampai 15 L / menit menjadi reservoir melekat pada pediatrik bag125 dan aliran minimal 15 L / menit ke dalam kantong dewasa. Efektif kantong-topeng ventilasi membutuhkan segel ketat antara masker dan wajah korban. Buka jalan napas dengan mengangkat rahang menuju topeng membuat segel ketat dan memeras kantong sampai dada meningkat (lihat Gambar 5). Karena efektif kantong-topeng ventilasi membutuhkan langkah rumit, bagmask ventilasi tidak dianjurkan untuk penyelamat tunggal selama CPR. Selama CPR satunya penyelamat harus menggunakan mouthtopenghalang teknik perangkat untuk ventilasi. Tas-mask ventilasi dapat diberikan secara efektif selama 2-orang CPR. Kewaspadaan

Penyedia layanan kesehatan sering memberikan ventilasi berlebihan selama CPR, 34.126.127 terutama ketika jalan napas canggih di tempat. Ventilasi berlebihan berbahaya karena Meningkatkan tekanan intratoraks dan menghambat aliran balik vena dan karena cardiac output menurun, aliran darah serebral, dan koroner perfusion.127 Penyebab menjebak udara dan barotrauma pada pasien dengan smallairway obstruksi. Meningkatkan resiko regurgitasi dan aspirasi pada pasien tanpa jalan napas canggih. Hindari ventilasi berlebihan (Kelas III, LOE C); hanya menggunakan kekuatan dan volume tidal yang diperlukan untuk hanya membuat dada meningkat. Berikan setiap napas perlahan-lahan, selama sekitar 1 detik, dan menonton untuk naik dada. Jika dada tidak naik, membuka kembali saluran napas, pastikan bahwa ada segel ketat antara masker dan wajah (atau antara kantong dan saluran napas maju), dan reattempt ventilasi. Karena tas-topeng yang efektif memerlukan ventilasi yang kompleks langkah, tas-mask ventilasi tidak dianjurkan untuk ventilasi oleh penyelamat tunggal selama CPR. Pasien dengan obstruksi jalan nafas atau paru-paru kepatuhan miskin mungkin memerlukan tekanan inspirasi yang tinggi untuk menjadi benar berventilasi (cukup untuk menghasilkan meningkat dada). Sebuah pressurerelief katup dapat mencegah pengiriman pasang surut yang cukup Volume dalam patients.125 Pastikan bahwa kantong-topeng perangkat memungkinkan Anda untuk memotong katup pelepas tekanan dan menggunakan tekanan tinggi, jika diperlukan, untuk mencapai dada terlihat expansion.128 Dua Orang Bag-Mask Ventilasi Jika penyelamat terampil yang tersedia, teknik 2-orang yang mungkin menyediakan lebih efektif kantong-topeng-ventilasi dari sebuah singleperson technique.129 Sebuah teknik 2-orang mungkin diperlukan untuk menyediakan kantong-topeng yang efektif ventilasi ketika ada obstruksi jalan napas yang signifikan, kepatuhan paru-paru yang buruk, 128 atau

kesulitan dalam menciptakan segel ketat antara masker dan wajah. Satu penyelamat menggunakan kedua tangan untuk membuka jalan napas dan mempertahankan segel topeng-to-face ketat sementara yang lain kompres tas ventilasi. Kedua penyelamat harus mengamati dada untuk memastikan naik dada. Karena 2-orang Teknik mungkin lebih efektif, berhati-hatilah untuk menghindari memberikan terlalu tinggi volume tidal yang dapat berkontribusi terhadap berlebihan ventilasi. Lambung dan Tekanan Inflasi krikoid Inflasi lambung dapat mengganggu ventilation130 efektif dan menyebabkan regurgitasi. Untuk meminimalkan inflasi lambung Hindari tekanan yang berlebihan penciptaan inspirasi puncak dengan memberikan setiap napas selama sekitar 1 second.131 Tekanan krikoid dapat dipertimbangkan, tetapi hanya dalam responsif korban jika ada tambahan kesehatan provider.132-134 Hindari tekanan yang berlebihan krikoid agar tidak menghalangi trachea.135 Gambar 5. Teknik penjepit EC tas-topeng ventilasi. Tiga jari-jari satu tangan mengangkat rahang (mereka membentuk "E") sementara ibu jari dan jari telunjuk memegang masker untuk wajah (membuat "C"). Sirkulasi S868 November 2, 2010 Diunduh dari http://circ.ahajournals.org/ oleh tamu pada 28 Oktober 2011 Oksigen Hewan dan data teoritis menunjukkan samping yang mungkin efek oksigen 100%, 136 -139 namun studi yang membandingkan berbagai konsentrasi oksigen selama resusitasi telah telah dilakukan hanya dalam period.137 baru lahir, 139 -145 Sampai informasi tambahan tersedia, itu adalah wajar bagi penyedia layanan kesehatan untuk menggunakan 100% oksigen selama resusitasi. Setelah sirkulasi dipulihkan, memantau sistemik saturasi oksigen, Ini mungkin masuk akal, ketika peralatan yang sesuai tersedia, untuk titrasi pemberian oksigen untuk mempertahankan saturasi oksihemoglobin 94%.? Asalkan peralatan yang tepat tersedia, sekali

ROSC dicapai, sesuaikan FiO2 untuk minimum Konsentrasi dibutuhkan untuk mencapai transkutaneous atau arteri saturasi oksigen minimal 94% dengan tujuan untuk menghindari hypreroxia sambil memastikan pengiriman oksigen yang memadai. Karena saturasi oksigen 100% mungkin sesuai dengan PaO2 di mana saja antara 80 dan 500 mm? Hg, pada umumnya adalah tepat untuk menyapih FiO2 untuk kejenuhan dari 100%, disediakan saturasi oksihemoglobin dapat dipertahankan 94% (Kelas IIb, LOE C).? Bila mungkin, melembabkan oksigen untuk mencegah pengeringan dan penebalan mukosa sekresi paru. Masker Oksigen Masker oksigen sederhana dapat memberikan konsentrasi oksigen dari 30% sampai 50% menjadi korban yang bernapas spontan. Untuk memberikan konsentrasi tinggi oksigen, gunakan tightfitting suatu nonrebreathing masker dengan tingkat masuknya oksigen dari sekitar 15 L / menit untuk menjaga inflasi dari reservoir tas. Nasal Kanula Bayi dan anak-ukuran hidung Kanula yang cocok untuk anak-anak dengan pernapasan spontan. Konsentrasi disampaikan oksigen tergantung pada ukuran anak, pernapasan tingkat, dan usaha pernapasan, 146 tetapi konsentrasi oksigen inspirasi terbatas kecuali perangkat high-aliran digunakan. Lainnya CPR Teknik dan tambahan berarti Ada data yang cukup pada bayi dan anak-anak untuk merekomendasikan untuk atau terhadap penggunaan berikut: mekanis perangkat untuk kompres dada, aktif kompresi dekompresi-CPR, sela perut kompresi CPR (IAC-CPR), ambang impedansi perangkat, atau tekanan sensor accelerometer (umpan balik) perangkat. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Bagian 7: "CPR Devices" untuk tambahan berarti pada orang dewasa.

Asing Obstruksi jalan napas Tubuh (Tersedak) Epidemiologi dan Pengakuan Lebih dari 90% dari kematian anak dari asing-tubuh aspirasi terjadi pada anak usia 5 tahun;? 65% dari korban bayi. Cairan adalah penyebab paling umum dari tersedak pada bayi, sedangkan 147 balon, benda kecil, dan makanan (misalnya, hot dog, permen bulat, kacang, dan anggur) yang yang paling umum penyebab-tubuh asing obstruksi jalan napas (FBAO) di children.148 -151 Tanda-tanda FBAO termasuk mendadak pernapasan tekanan dengan batuk, tersedak, stridor, atau mengi. Tiba-tiba onset gangguan pernapasan dalam ketiadaan demam atau gejala pernapasan (misalnya, batuk yg, kemacetan) menunjukkan FBAO daripada penyebab infeksi dari gangguan pernapasan, seperti croup. Relief FBAO FBAO dapat menyebabkan obstruksi saluran napas ringan atau berat. Ketika obstruksi jalan napas ringan, anak dapat batuk dan membuat beberapa suara. Bila obstruksi jalan napas yang berat, korban tidak dapat batuk atau membuat suara apapun. Jika FBAO ringan, tidak mengganggu. Biarkan korban untuk menghapus jalan napas dengan batuk saat Anda mengamati tanda-tanda FBAO parah. Jika FBAO sangat parah (misalnya, korban tidak dapat membuat suara) Anda harus bertindak untuk meringankan obstruksi. Untuk seorang anak melakukan menyodorkan perut subdiaphragmatic (Heimlich manuver) 152153 sampai obyek dikeluarkan atau korban menjadi tidak responsif. Untuk bayi, memberikan diulang siklus dari 5 pukulan punggung (menampar) diikuti oleh 5 dada compressions154156 sampai obyek yang diusir atau korban menjadi tidak responsif. Menyodorkan perut tidak dianjurkan untuk bayi karena mereka dapat merusak bayi yang relatif besar dan hati yang tidak dilindungi. Jika korban menjadi tidak responsif, mulai CPR dengan

kompresi dada (tidak melakukan cek pulsa). Setelah 30 kompresi dada, buka jalan napas. Jika Anda melihat benda asing, keluarkan tetapi tidak melakukan jari buta menyapu karena mereka dapat mendorong benda menghalangi jauh ke faring dan dapat merusak oropharynx.157-159 Mencoba untuk memberikan 2 napas dan melanjutkan siklus dada kompresi dan ventilasi sampai obyek dikeluarkan. Setelah 2 menit, jika tidak ada yang telah melakukannya, aktifkan tanggap darurat sistem. Situasi Khusus Resuscitation Anak Dengan Kebutuhan Khusus Kesehatan Anak-anak dengan kebutuhan kesehatan khusus mungkin memerlukan darurat perawatan untuk komplikasi kondisi kronis (misalnya, obstruksi trakeostomi), kegagalan teknologi dukungan (misalnya, ventilator kerusakan), perkembangan penyakit yang mendasari, atau peristiwa yang tidak terkait kepada mereka Perawatan needs.160 khusus seringkali rumit oleh kurangnya informasi medis, rencana komprehensif medis perawatan, daftar obat-obatan saat ini, dan kurangnya kejelasan dalam keterbatasan pesanan resusitasi seperti "Jangan Mencoba Resuscitation (DNAR) "atau" Biarkan Kematian Alam (DAN) "Orang tua dan perawatan anak. penyedia perawatan kesehatan anak dengan kebutuhan khusus didorong untuk menyimpan salinan dari informasi medis di rumah, dengan anak, dan di sekolah anak atau perawatan anak fasilitas. Sekolah perawat harus memiliki salinan dan harus memelihara daftar tersedia anak-anak dengan DNAR / DAN orders.160, 161 Sebuah Informasi Keadaan Darurat Formulir (EIF) dikembangkan oleh American Academy of Pediatrics dan Berg dkk Bagian 13: Pediatric Life Support Dasar S869 Diunduh dari http://circ.ahajournals.org/ oleh tamu pada 28 Oktober 2011 American College of Darurat Physicians162 tersedia online (www.aap.org/advocacy/EIFTemp09.pdf). Instruksi Lanjutan Jika keputusan untuk membatasi atau menahan upaya resusitasi adalah dibuat, dokter harus menulis perintah jelas merinci

batas dari setiap resusitasi dicoba. Sebuah perintah yang terpisah harus ditulis untuk pengaturan keluar-dari-rumah sakit. Peraturan tentang keluar-dari-rumah sakit DNAR atau DAN arahan bervariasi dari negara bagian ke negara. Ketika seorang anak dengan kronis atau berpotensi lifethreatening kondisi habis dari rumah sakit, orang tua, perawat sekolah, dan penyedia layanan kesehatan rumah harus diberitahu tentang alasan untuk rawat inap, ringkasan dari program rumah sakit, dan bagaimana mengenali tanda-tanda kerusakan. Mereka harus menerima instruksi yang spesifik tentang CPR dan siapa yang harus contact.161 Ventilasi Dengan Tracheostomy atau stoma Semua orang yang terlibat dengan perawatan anak dengan trakeostomi (Orang tua, perawat sekolah, dan kesehatan rumah penyedia) harus tahu bagaimana menilai patensi dari saluran napas, yang jelas jalan napas, perubahan tabung trakeostomi, dan melakukan CPR menggunakan jalan napas buatan. Gunakan tabung trakeostomi untuk ventilasi dan memverifikasi kecukupan saluran napas dan ventilasi dengan menonton untuk dada ekspansi. Jika tabung trakeostomi tidak memungkinkan efektif ventilasi bahkan setelah penyedotan, menggantikannya. Jika Anda masih tidak mampu mencapai dada meningkat, menghapus trakeostomi yang tabung dan upaya ventilasi metode alternatif, seperti mulut ke stoma ventilasi atau ventilasi kantong-mask melalui hidung dan mulut (sementara Anda atau orang lain menyumbat stoma trakea). Trauma Prinsip-prinsip resusitasi BLS bagi anak yang terluka adalah sama seperti yang untuk anak yang sakit, tetapi beberapa aspek memerlukan penekanan. Berikut ini adalah aspek penting dari resusitasi anak korban trauma: Antisipasi obstruksi jalan napas oleh fragmen gigi, darah, atau sampah lainnya. Gunakan alat penghisap jika perlu.

Hentikan semua perdarahan eksternal dengan tekanan langsung. Ketika mekanisme cedera kompatibel dengan tulang belakang cedera, meminimalkan gerakan tulang belakang leher dan gerakan kepala dan leher. penyelamat profesional harus terbuka dan menjaga jalan napas dengan dorong rahang dan mencoba untuk tidak memiringkan kepala. Jika rahang dorong tidak membuka jalan napas, gunakan memiringkan kepala-mengangkat dagu, karena jalan napas paten diperlukan. Jika ada 2 penolong, 1 dapat manual membatasi gerak tulang belakang leher sementara yang lain penyelamat membuka jalan napas. Untuk membatasi gerak tulang belakang, aman setidaknya paha, panggul, dan bahu ke papan imobilisasi. Karena proporsional besar ukuran kepala pada bayi dan anak-anak, posisi yang optimal mungkin memerlukan recessing yang occiput163 atau mengangkat badan untuk menghindari yang tidak diinginkan papan-diinduksi serviks flexion.163, 164 Jika mungkin transportasi anak-anak, dengan potensi untuk yang serius trauma ke pusat trauma dengan keahlian pediatrik. Tenggelam Hasil setelah tenggelam ditentukan oleh durasi perendaman, suhu air, dan bagaimana cepat dan efektif CPR provided.1, 16.165 neurologis utuh survival telah dilaporkan setelah perendaman berkepanjangan di es waters.166, 167 Mulai resusitasi dengan aman menghapus korban dari air secepat mungkin. Jika Anda memiliki pelatihan khusus, mulai bernapas penyelamatan sementara korban yang masih dalam water168 jika hal itu tidak akan menunda mengeluarkan korban dari air. Jangan mencoba penekanan dada di dalam air. Setelah mengeluarkan korban dari air awal CPR jika korban tidak responsif dan tidak bernapas. Jika Anda saja, lanjutkan dengan 5 siklus (sekitar 2 menit) dari kompresi dan ventilasi sebelum mengaktifkan darurat respon sistem dan mendapatkan AED. Jika 2 penyelamat

hadir, mengirim penyelamat detik untuk mengaktifkan darurat respon sistem dengan segera dan mendapatkan AED saat Anda melanjutkan CPR. Kualitas BLS CPR langsung dapat meningkatkan kelangsungan hidup dari serangan jantung pada anak-anak, tapi bukan anak-anak cukup menerima berkualitas tinggi CPR. Kita harus meningkatkan jumlah orang awam yang belajar, mengingat, dan melakukan CPR, dan harus meningkatkan kualitas CPR yang diberikan oleh penolong awam dan kesehatan penyedia sama. Sistem kesehatan yang memberikan CPR harus menerapkan proses peningkatan kinerja. Ini termasuk memantau waktu yang dibutuhkan untuk pengakuan dan aktivasi sistem tanggap darurat, kualitas CPR disampaikan pada adegan serangan jantung, lain proses-ofcare tindakan (misalnya, ritme awal, CPR penonton, dan respon interval), dan hasil pasien sampai ke rumah sakit debit (lihat Bagian 4: "Tinjauan CPR"). Bukti ini harus digunakan untuk mengoptimalkan kualitas CPR disampaikan.

You might also like