You are on page 1of 1

ATEISME NIETZSCHE Nietzsche dilahirkan di Rocken, daerah Saxon Prusia, pada tanggal 15 Oktober 1844.

Belajar Filsafat kepada Ritschlseorang dosen teologi dan filsafat termayur di kota Leipzig. Nietzsche mengalami tiga tahap pemikiran. Pertama, pemikiran corak romantis-estetis pada masa mudanya, buku yang termasyur dalam periode ini bertajuk Die Geburt der Tragedie aus dem Geiste der Musik (Kelahiran Tragedi dari Jiwa Musik) tahun 1872. Kritiknya tehadap kebudayaan Jerman diungkapakan dalam buku ini. Sebelum menulis buku nii ia telah berkenalan dengan R. Wagber penulis buku Persifal yang masyur itu. Periode ini diakhiri dengan timbulnya perselisihan anatar dia dengan Wagner. Wagner dianggap telah mengkhianati kebudayaan yang benar karena mengikuti kebudayaan Kristen yang merosot. Ia kemudian tak tertarik lagi dengan musik, seni dan puisi. Ia menyatakan bahwa sikap roh yang bebas, yakni sikap pengamat kehidupan yang kritis, rasionalistis dan skeptis. Dari sinilah periode kedua dimulai. Ia mulai bicara tentang hal-hal yang manusiawi. Buku-bukunya yang terkenal dalam periode ini Menschilches, Allzumenschilches (Manusiawi, Semua Terlalu Manusiawi)1878-1879 dalam tiga jilid. Secara terang terangan ia melawan metode filsafat metafisik. Kebenciannya terhadap moral kristen memucak pada periode ini, hal ini terlihat dalam bukunya Morgenrote (Fajar Pagi) kemudian Die Frohliche (Kebijaksanaan yang Menggembirakan). Perkembangan pemikiran Nietzsche memuncak dan diakhiri dengan semangat kepahlwanan. fase ini ditandai dengan dasar filsafatnya Kehendak untuk Kuasa. Ia mengemukakan teori pengulangan kekal, sebagai sutau percobaan kekuatan. Pandangan yang rlatif dan pragmatis akan kebenaran juga tercakup dalam peroide ini. Ia juga mengemukakan teori tentang Supermean dalam periode ini.

You might also like