You are on page 1of 16

AKUNTANSI PENDIDIKAN

Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas Pembiayaan Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Riau
Oleh : Kelompok 9

Dewa Sumarta Kelas D PPS Dumai semester 2

UNIVERSITAS RIAU 2011

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada hentinya memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Dengan segala rasa syukur yang tinggi penyusun berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan dosen mata kuliah Pembiayaan Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Riau yaitu membuat makalah yang berkaitan dengan Pembiayaan Pendidikan. Judul dari makalahya adalah Akuntansi Pendidikan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembiayaan Pendidikan. Dan tugas ini merupakan bagian proses pembelajaran yang dianggap penting dan selalu di hadapi sebagai pengelola pendidikan. Penyusun menyusun ringkasan ini dengan baik, baik dari isi maupun maupun dari kualitas. Namun penyusun menerima saran dan kritikan konstruktif dari pembaca dengan senang hati. Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca semua pada umumnya dan juga agar lebih memahami tentang peran dan sikap pengelola pendidikan dalam memahami pembiayaan pendidikan yang dalam hal ini membahas tentang Akuntansi Pendidikan dalam proses pengelolaan pendidikan khususnya di sekolah.

Dumai, 22 Oktober 2011

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR...................................................................................................................... DAFTAR ISI..................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................. B. Identifikasi Masalah........................................................................................................ C. Tujuan............................................................................................................................. D. Kerangka Pemikiran........................................................................................................ E. Metodologi...................................................................................................................... F. Sistematika...................................................................................................................... BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi................. ................................................................................... B. Pengertian Pendidikan.................................................................................................... C. Definisi dari Sudut Pandang Proses Kegiatan............................................................... BAB III A. Siklus akuntansi Pendidikan........................................................................................... B. Laporan Keuangan dalam Akuntansi pendidikan..........................................................

BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan.................................................................................................................... B. Saran .............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah Era pasca reformasi melahirkan kembali semangat demokratisasi, akuntabilitas dan

tranparansi dalam setiap aspek kehidupan manusia. Otonomi telah membawa jiwa dan semangat dalam desentralisasi. Dengan di berlakukannya otonomi daerah, secara otomatis masing-masing daerah berlomba-lomba meningkatkan pendapatan daerahnya dengan berbagai usaha termasuk di bidang pendidikan. Namun semenjak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia, belum terlihat perubahan dan dampak yang signifikan bagi perkembangan serta peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan. Pemerintah daerah pada umumnya terpaku pada pembangunan secara fisik semata dan keuntungan jangka pendek. Padahal, pemerintah daerah memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Jika kita perhatikan desentralisasi dalam otonomi daerah berarti ada pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk menangani beberapa sector, seperti system birokrasi pemerintah, kesehatan, pendidikan, pariwisata, industri dan sektor lainnya. Salah satu sektor yang perlu mendapat perhatian serius adalah sektor pendidikan, mengingat pengelolaan sektor ini memerlukan perspektif jangka panjang. Sektor pendidikan merupakan investasi dalam pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia agar mampu mengolah sumber daya alam secara optimal untuk kemajuan daerah. Dalam era otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki wewenang seluas-luasnya untuk mengembangkan sektor pendidikan. Oleh karena itu, warna dan corak pendidikan di daerah tergantung pada komitmen dan kepedulian Bupati/Walikota sebagai Kepala Pemerintah Kabupaten/Kota. Selanjutnya dalam pelayanan dan penyediaan pendidikan, terjadi persaingan antara sekolah swasta dan publik. Persaingan ini sering tidak diiringi dengan peningkatan kualitas sekolah yang bersangkutan, baik pengajar, sarana dan prasarana, maupun lulusan sekolah tersebut. Terbatasnya alokasi dana dari pemerintah adalah suatu kendala yang tak urung membuat kualitas pendidikan sekolah belum juga beranjak. Namun, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai tolok ukur atas kualitas suatu sekolah. Sekolah harus menggunakan dana seefektif dan seefisien mungkin demi peningkatan dan pelayanan dan kualitas pendidikan sekolah. Apabila

dana dari pemerintah tidak mencukupi, sekolah dapat mengupayakan melalui danan dari masyarakat. Pengelolaan dana harus dilandasi semangat akuntabilitas dan transparansi. Dengan pengelolaan dana yang transparan, masyarakat dapat mengetahui ke mana saja dana sekolah tersebut dibelanjakan. Seiring dengan berjalannya otonomi daerah, berlangsung pula globalisasi di mana tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini ke depan akan semakin berat. Dalam menghadapi tantangan tersebut, pendidikan menjadi pijakan dan arah roda perjalanan bangsa ini. Dalam pelayanan dan penyediaan pendidikan, terjadi persaingan antara sekolah swasta dan publik. Persaingan ini sering tidak diiringi dengan peningkatan kualitas sekolah yang bersangkutan, baik pengajar, sarana dan prasarana, maupun lulusan sekolah tersebut. Terbatasnya alokasi dana dari pemerintah adalah suatu kendala yang tak urung membuat kualitas pendidikan sekolah belum juga beranjak. Namun, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai tolok ukur atas kualitas suatu sekolah. Sekolah harus menggunakan dana seefektif dan seefisien mungkin demi peningkatan dan pelayanan dan kualitas pendidikan sekolah. Apabila dana dari pemerintah tidak mencukupi, sekolah dapat mengupayakan melalui dana dari masyarakat. Pengelolaan dana harus dilandasi semangat akuntabilitas dan transparansi. Dengan pengelolaan dana yang transparan, masyarakat dapat mengetahui ke mana saja dana sekolah tersebut dibelanjakan.

1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dijelaskan bahwa akuntansi pendidikan merupakan faktor yang sangat penting didalam upaya mencapai hasil yang baik bagi pengelola pendidikan didalam melaksanakan pengembangan pendidikan yang bermutu, professional dan kompetitif. Dalam hal ini penulis mengidentifikasi masalah dari akuntansi pendidikan sebagai berikut : 1. Apakah akuntansi sektor pendidikan tersebut yang menjadi pemahaman dasar yang harus di pahami bagi pengelola pendidikan ?

2. Apakah peran dan fungsi akuntansi pendidikan dalam dunia pendidikan ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk: a. Mengidentifikasi masalah masalah yang dihadapi dalam pengelolaan pendidikan b. Menyarankan strategi apa yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan pendidikan c. Mengusulkan langkah-langkah yang tepat dengan penerapan akuntansi pendidikan sehingga ketercapaian program pendidikan dapat terukur dengan baik. 1.4. Kerangka Pemikiran Akuntansi Pendidikan adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi dalam bidang pendidikan

1.5. Metodologi . Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan, penulis menggunakan beberapa metode antara lain : 1. Studi Pustaka Pada metode ini, penulis membaca buku-buku, jurnal- jurnal serta pendapat dan buku yang ada baik melalui media cetak yang berhubungan erat dengan penyusunan makalah ini. Selain itu penulis juga memanfaatkan perkembangan teknologi, dengan browsing internet untuk mencari artikel yang berkaitan dengan akuntansi pendidikan baik yang tertulis dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris. 2. Pemikiran Penulis mencoba untuk belajar mengungkapkan hasil pemikiran penulis pribadi dan kemudian dituangkan pada makalah ini.

1.6. Sistematika 1. Sistematika penulisan dalam makalah ini terdiri dari lima Bab, yang diawali dengan kata pengantar kemudian daftar isi. 2. Dalam Bab I (Pendahuluan) terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penulisan, kerangka pemikiran makalah, metode penulisan
3. Dalam Bab II (Landasan Teoritis) terdiri dari Pengertian Akuntansi , Pengertian

Pendidikan, Definisi dari sudut pandang Proses Kegiatan


4. Dalam Bab III ( Peran dan Fungsi Akuntansi dalam Dunia Pendidikan ) terdiri Siklus

Akuntansi Pendidikan, Laporan Keuangan dlam Akuntansi Pendidikan 5. Dalam Bab IV (Kesimpulan dan Saran), disini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari saya untuk kajian makalah ini.

BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1.Pengertian Akuntansi Akuntansi merupakan kumpulan konsep dan teknik yang digunakan untuk mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam suatu unit usaha ekonomi. Informasiakuntansi sangat potensial untuk dilaporkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,seperti: manajer

perusahaan,pemilik, kreditur, pemerintah, analisis keuangan dankaryawan. Manajer perusahaan membutuhkan informasi akuntansi untuk pengambilankeputusan manajerial dan bisnis, Investor tentunya dalam ekspektasi dan harapanterhadap hasil investasinya dalam bentuk hasil usaha dan keuntungan (deviden), kreditur berkepentingan terhadap kemampuan bayar terhadap kewajiban perusahaan dalam menyelesaikan pinjamannya, pemerintah memerlukan informasi terhadap pajak dan regulasi (peraturan), analis keuangan menggunakan akuntansi untuk dasar menyatakan opini (pendapat) terhadap investasi yang akan direkomendasikan, karyawan berharap ingin bekerja di perusahaan yang mampu untuk mendukung pengembangan karir dan penghasilan yang lebih baik. Untuk mengetahui akuntansi secara lebih mendalam sebaiknya mengerti terlebih dahulu definisi atau batasan akuntansi. Berikut di bawah ini adalah beberapa definisi akuntansi: AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) pada tahun 1941, mendefinisikan akuntansi sebagai : seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasilhasilnya. Dari definisi ini ada 3 aspek penting yaitu : 1. Akuntansi adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi. 2. Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara yang mempunyai pola tertentu (bukan sembarang atau acak-acakan) dan mengunakan satuan uang sebagai alat pengukur.

3. Akuntansi tidak sekadar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasanbelaka, melainkan meliputi juga penafsiran terhadap hasil dari prosesproses tersebut. Definisi lain dinyatakan oleh Accounting Principles Board (APB) tahun 1970: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya menyajikan informasi kuantitatif tentang lembaga-lembaga ekonomi, terutama yang bersifat keuangan, yang bertujuan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Definisi menurut American Accounting Association tahun 1966, adalah sebagai berikut : proses mengenali , mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan. Definisi ini mengandung dua pengertian: 1. Kegiatan Akuntansi, bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi. 2. Kegunaan Akuntansi, bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan. Dan definisi yang lainnya adalah menurut George A. Mac Farland : Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, penyajian, serta penafsiran secara sistematis dari data keuangan perusahaan atau perseorangan. Dari definisi ini dapat ditarik pengertian bahwa : 1. Prosedur-prosedur yang digunakan dalam akuntansi adalah mencatat, menggolongkan, menyajikan dan menafsirkan. 2. Sasaran dari akuntansi adalah data keuangan atau peristiwa yang bersifat finansial. 3. Prosedur mencatat, menggolongkan, dan menyajikan data keuangan haruslah disusun secara sistematis, sehingga dapat digunakan untuk menafsirkan dan membuat analisis terhadap laporan yang dibuat.

2.2 Pengertian Pendidikan Pendidikan dapat didefinisikan menurut berbagai panadangan definisi tersebut dapat di kategorikan sebagai berikut : a. Definisi awam Definisi pendidikan secara awam adalah suatu cara untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga negara yang baik. Tujuannya untuk mengembangkan atau mengubah kognisi, afeksi dan kognisi seseorang. b. Menurut Kamus dan ensiklopedi 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia : "pendidikan n proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dl usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik;" 2. Ensiklopedi Wikipedia : Education is a social science that encompasses teaching and learning specific knowledge, beliefs, and skills. The word education is derived from the Latin educare meaning "to raise", "to bring up", "to train", "to rear", via "educatio/nis", bringing up, raising. c. Menurut Undang-Undang 1. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : "Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/latihan bagi peranannya di masa yang akan datang"; 2. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat d..Menurut bahasa (etimologi) 1. Bahasa Yunani : berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata paid artinya anak dan agogos artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children).

2. Bahasa Romawi : berasal dari kata educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. 3. Bangsa Jerman : berasal dari kata Erziehung yang setara dengan educare, yaitu : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak. 4. Bahasa Jawa : berasal dari kata panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak. e.Menurut para ahli pendidikan 1. Menurut para ahli, definisi pendidikan adalah "Berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka" (Warta Politeknik Negeri Jakarta, April 2007) 2. Langefeld : Mendidik adalah membimbing anak dalam mencapai kedewasaan 3. Heageveld : Mendidik adalah membantu anak dalam mencapai kedewasaan 4. Bojonegoro : Mendidik adalah memeri tuntunan kepada manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangannya sampai tercapai kedewasaan 5. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. 6. Rosseau : Mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa anakanak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa. 7. Darmaningtyas mengatakan tentang difinisi pendidikan yaitu pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang ledih baik. 8. Paulo Freire ia mengatakan, pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan. 9. John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk

menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup. 10.H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. 11.Frederick J. Mc Donald, pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat 2.3. Definisi dari Sudut Pandang Proses Kegiatan Apabila ditinjau dari sudut pandang kegiatannya akuntansi dapat di definisikan sebagai proses pencatatan, penggolongon, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut berbagai kegiatan. Pada dasarnya akuntansi harus: a. Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang diambil b. Memeroses atau menganalisa data yang relevan c. Mengubah data menjadi informasi yang dapat di gunakan untuk pengambilan keputusan.

BAB III PERAN DAN FUNGSI AKUNTANSI DALAM DUNIA PENDIDIKAN Peran dan fungsi akuntansi dalam dunia pendidikan adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam entitas pendidikan. A. Siklus Akuntansi Pendidikan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan penglahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam membuat atau mengambil keputusan. Dalam menyusun suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diterima secara umum, prinsip-prinsip akuntansi, prosedurprosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dinamakan siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah proses penyediaan laporan keuangan organisasi selama suatu periode tertentu. Siklus akuntansi dapat dibagi menjadi pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan, yaitu penjurnalan tarnsaksi dan pemindahbukuan ke dalam buku besar, dan penyiapan laporan keuangan pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan di akhir periode termasuk juga mempersiapkan akun untuk mencatat transaksi-transaksi pada periode selanjutnya. Banyaknya langkah yang harus ditempuh pada akhir periode secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan dilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan, dan pemindahbukuan selama periode berjalan membutuhkan waktu lebih banyak dibandingkan pekerjaan di akhir periode. Alur proses akuntansi pendidikan dimulai dengan pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, serta persiapan untuk pencatatan transaksi berikutnya. Siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu :

1. Tahap pencatatan; kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bukti transaksi serta bukti pencatatan. Kegiatan ini dilakukan dengan sarana buku harian atau jurnal untuk kemudian diposting berdasarkan kelompok ke dalam akun buku besar. 2. Tahap pengikhtisaran; kegiatan dalam tahap ini adalah sebagai berikut; penyusunan neraca saldo berdasarkan akun-akun buku besar, pembuatan ayat jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja, pembuatan ayat jurnal penutup, pembuatan neraca saldo setelah penutupan, dan membuat ayat jurnal pembalik. 3. Tahap pelaporan; dalam tahap ini, dilakukan penyusunan Laporan Surplus Defisit, Laporan Arus Kas, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. B. Laporan Keuangan Dalam Akuntansi Pendidikan Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan menggambarkan pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembelanjaan. Berikut merupakan komponen-komponen Laporan Keuangan : 1. Neraca; ibarat sebuah foto, neraca hanya menampilkan gambaran institudi pendidikan pada saat tanggal neraca saja. Jadi, neraca merupakan sebuah gambaran posisi keungan dari suatu lembaga pada waktu tertentu. Pada umumnya, komponen neraca meliputi Aset yang terbagi menjadi Aset Lancar dan Aset Tetap, Kewajiban yang terbagi atas Kewajiban Lancar dan Kewajiban Jangka Panjang, dan Modal. 2. Laporan Surplus Defisit; merupakan laporan yang menggambarkan kinerja keuangan suatu entitas. Dalam konteks ini, kinerja adalah kemampuan suatu lembaga dalam menciptakan pendapatan. 3. Laporan Arus Kas; laporan yang menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi. Di dalam laporan ini, perubahan posisi kas dilihat dari 3 (tiga) sisi, yakni dari kegiatan operasi, pembiayaan, dan investasi. Sesuai dengan namanya, laporan ini akan memberikan informasi tentang arus kas masuk maupun keluar dari institusi pendidikan yang berguna untuk memberikan gambaran mengenai alokasi kas ke dalam berbagai kegiatan institusi pendidikan.

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pemahaman penulis Akuntansi Pendidikan adalah sesuatu yang dilakukan Pengelola pendidikan baik itu di tingkat daerah maupun pusat dalam proses penetapan kebijakan pendidikan sehingga terciptanya pembiayaan pendidikan yang efektif, efisien, akuntabel, tepat guna, tranparan. Dari langkah langkah yang diambil tersebut dapat menghasilkan sumber daya yang siap pakai, professional, kompetitif demi kemajuan pendidikan dalam jangka waktu yang ditentukan. Setelah memperhatikan parameter yang ditentukan maka akuntansi pendidikan dapat memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam entitas pendidikan.

A. SARAN Dalam penulisan makalah ini penulis hanya membahas tentang Akuntansi pendidikan . Namun penulis masih belum menyentuh pembahasan yang detil tentang indikator dan instrument yang harusnya di pakai dalam akuntansi pendidikan. Selanjutnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan baik dalam redaksionalnya maupun dalam susunannya . Kritik dan saran lebih lanjut sangat diharapkan penulis sehingga makalah ini menjadi lebih sempurna.

Daftar Pustaka
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Pendidikan. Jakarta. Erlangga http://books.google.co.id/books?id=uW9K2kD7Sm4C&pg=PA222&dq=daftar+pustaka+akuntan si+pendidikan

You might also like