Professional Documents
Culture Documents
warta
www.fsh-uinjkt.net
Sebanyak 24 Pimpinan Lembaga baik Negeri maupun swasta menandatangani memorandum of understanding dengan Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum pada acara Semiloka Nasional Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
OnTheSpot
2 3 4 5 6 7 7
Akhiri Tahun 2011, FSH Gelar Seminar & Lokakarya Nasional Menjalin Kerjasama dengan Negeri Kanguru FSH Gelar Rapim di Pantai Anyer Banten UIN Makassar : Belum Cukup Alasan Berlakukan S.Sy Keluarga Besar FSH Berwisata Syari Ke Pantai Anyer Banten FSH Perluas Jangkauan Jaringan Internet Dimungkinan Prodi Perbankan Syariah Berdiri Sendiri
BERSAMBUNG KE HAL 4
1
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Prof. Dr. H Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM saat membuka Semiloka Nasional Fakultas Syariah dan Hukum akhir november di Auditorium Utama Prof. Dr. Harun Nasution. WARTA SYARIAH - Selama dua hari penuh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Seminar dan Lokakarya Nasional bertempat di Fakultas dan Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution pada hari Senin-Selasa (29-30/11). Kegiatan yang mengambil tema Eksistensi Ilmu-Ilmu Syariah Di UIN, IAIN, STAIN, dan PTAI Swasta: Upaya Mempertegas Peran dan Fungsi serta Integrasi Keilmuan ini, diikuti oleh Dekan dan dan para utusan Program Studi Fakultas Syariah yang tersebar di PTAIN dan PTAIS se Indonesia. Saat ditemui di ruang kepanitiaan Koordinator Kegiatan H. Ah. Azharuddin Lathif, MA, MH mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk menyatukan visi dan misi penyelenggara pendidikan dalam hal ini para pemegang kebijakan di Fakultas Syariah se-Indonesia dalam merespon upaya Integrasi Keilmuan, guna pengembangan Fakultas Syariah ke depan. Penyatuan visi ini sangat penting untuk mempertegas pilihan kompetensi semua Fakultas Syariah, sehingga kedepan arah pengembangan Fakultas Syariah semakin jelas. Lebih jauh jelas Azharuddin, selain penyatuan visi, dari sisi nomenclatur juga perlu ada penyeragaman. Sebab perkembangan yang ada sekarang, nomenclatur prodi maupun nomenclatur Fakultas juga masih beragam. Kedepan diharapkan akan ada penyamaan presepsi dalam semua hal termasuk bagian di dalamnya adalah penyamaan dari sisi nomenclatur.
Sementara itu, Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. KH. A. Mukri Aji, MA dalam sambutannya selaku ketua panitia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang penting untuk dilaksanakan, menurutnya paling tidak ada beberapa hal yang mendasari pelaksanaan Seminar dan Lokakarya Nasional ini, diantaranya: 1. Menggali dan Menguraikan Landasan Filsafat Ilmu Syariah Dalam Kerangka Pengembangan Program Studi Di Fakultas/Jurusan Syariah 2. Penyingkap Berbagai Peran Strategis Kelembagaan Islam Dalam Pengembangan Ilmu Syariah, Hukum dan Ekonomi Islam Di Indonesia 3. Memotret Pertumbuhan dan Perkembangan Kajian Ilmu-Ilmu Syariah pada Program Studi di UIN, IAIN, STAIN, dan Fakultas Agama Universitas Swasta di Indonesia 4. Memetakan Berbagai Tantangan Sarjana Syariah Dalam Merespon Problematika Kontemporer 5. Menyiapkan Blue Print Pengembangan Ilmu Syariah, Ilmu Hukum, Ilmu Ekonomi Islam yang Integratif di UIN, IAIN, STAIN, dan Fakultas Agama Universitas Swasta di Indonesia Di akhir sambutannya, Pudek Akademik FSH mengucapakan terima kasih atas partisiapasi dan keikutsertaan peserta yang terdiri dari pimpinan Fakultas dan Program Studi Syariah se Indoesia dan berharap agar kegiatan yang diselenggarakan dua hari tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target sebagaimana diharapkan, ucapnya berharap.
SK Dekan No 28 Tahun 2011 Terbit sejak April 2009 Diterbitkan Oleh Pusat Data dan Informasi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengarah Prof. Dr. HM Amin Suma, MA, MM Penanggung Jawab Dr. Jaenal Aripin, MAg Dewan Redaksi Dr. Phil JM Muslimin MA, Dr. Umar AlHadad, Dr. Alimin Mesra MAg, Pemimpin Redaksi Dr. Syahrul Adam Sekretaris Redaksi Ali Mansur MA, Redaktur Ahmad Mashudi SKom, Mara Sutan Rambe SHI, Indra Rahmatullah SHI, Desain dan Tata Letak Saomi Rizqiyanto SEI. Alamat Redaksi Ruang Pusdatin Lt 5 FSH UIN Jakarta Jln. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat Jakarta Selatan 15412 Telp/Fax. 021-74711537/7491821 Email wartasyariah_fshuinjkt@ yahoo.com follow warta syariah on twitter @wartasyariah.
Dr. Mary Callagher (kanan) dan Dr. Tim Lindsey (kiri) mempresentasikan modul pembelajaran pada acara Workshop Penguatan Kurikulum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Aula Madya, 26-27 September 2011. Acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan kurikulum pembelajaran demi mempersiapkan Fakultas Syariah dan Hukum menuju World Class University.
Keceriaan Kegiatan OKAPERMA terlihat pada wajah-wajah mahasiswa baru Fakultas Syariah dan Hukum. (1) Pudek III Dr. JM Muslimin sedang memberikan nasihat pada mahasiswa baru (2) Mahasiswa Baru dan Kakak Kakak Panitia OKAPERMA
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Prof. Dr. H Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM beserta Pudek I Dr. H. Ahmad Mukri Aji, MA dan Pudek III, Dr. JM Muslimin, MA saat membuka Rapat Kerja Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum, 24-25 Desember di Komplek Wisata Anyer, Banten
tuk mahasiswa. Salah satu capaian yang menggembirakan di tahun 2011 adalah FSH satu-satunya fakultas yang memiliki Jurnal Ilmiah terakreditasi DIKNAS di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah. Selanjutnya Dekan berharap di tahun 2012, Fakultas Syariah dan Hukum jangan cepat puas dan terus meningkatkan prestasi dan berhemat di semua lini, baik hemat tenaga, maupun hemat dalam aggaran, sehingga kedepan penyerapan anggaran akan lebih tepat dan efisien, dan program-program unggulan terlaksana secara maksimal. Sebelum mengakhiri sambutannya, Dekan mengharapkan agar kegiatan Rapat Pimpinan berjalan dengan lancar sebagaimana diharapkan, tanpa ada hambatan yang cukup berarti, sehingga apa yang sudah diagendakan akan terlaksana dan mencapai hasil yang maksimal, ujarnya.
SAMBUNGAN HAL 1
Tholabi Kharlie, SH. MA mengatakan sebenarnya kita selama ini sudah menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga penandatangan MoU, sebagai lokasi praktikum, seperti Peradilan Agama, KUA, Dompet Dhuafa dan MUI. Hanya saja lanjutnya, belum dalam bentuk formal seperti sekarang ini. Saat ditanyakan mengapa harus diformalkan. Ayah dua orang putra putri ini menjelaskan bahwa pertama memiliki fungsi dokumentasi dan sebagai bentuk jalinan silaturrahim dengan lembaga tersebut, selain itu agar ke depan semua kegiatan yang melibatkan lembaga lembaga ini, tidak akan terkendala lagi dengan permasalahan tekhnis dan perizinan dengan demikian kendala-kendala birokratis akan mudah diminimalis. Selain itu, yang paling penting bahwa tugas mendidik ummat juga menjadi beban bersama, lembagalembaga yang diajak kerjasama tidak lagi hanya merasa sebagai pengguna SDM yang dihasilkan oleh Lembaga pendidikan seperti Fakultas Syariah dan Hukum ini, namun dalam waktu yang bersamaan mereka juga berkesempatan memberikan kontribusinya dalam ikut serta mendidik mahasiswa dalam hal-hal yang praktis,Ujarnya.
WARTA SYARIAH - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar mengalami kesulitan menerapkan kebijakan pemberlakuan gelar S.Sy (sarjana syariah) bagi alumninya. Demikian diungkapkan Dekan Fakultas Syariah UIN Makasar Prof. Dr. H. Ambo Asse, MA saat menyampaikan makalah pada kegiatan Seminar & Lokakarya Nasional EKSISTENSI ILMU-ILMU SYARIAH DI UIN, IAIN, STAIN, DAN PTAI SWASTA (29-30/ 11). Lebih lanjut Ambo Ase menjelaskan, bahwa beberapa alasan yang sulit dicarikan solusinya, di antaranya reasoning pemberlakuan gelar baru belum dapat diterima oleh semua kalangan dengan legowo, selama ini yang menjadi alasan adalah bahwa secara nomenclatour sarjana syariah sudah diakomodir dalam perundang-undangan, misalanya pada UU No 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Lebih jauh menurut Ambo Asse, bahwa penafsiran makna Undang-undang tersebut masih multi tafsir dan pemahaman, belum tentu yang dimaksudkan sebagai sarjana syariah adalah gelar gelar sarjana syariah (S.Sy) sebagaimana dijadikan alasan pemberlakuan gelar baru bagi lulusan Fakultas Syariah di PTAIN. Menurutnya bahwa sarjana syariah yang disebutkan dalam undang undang tersebut bukan gelar S.Sy, tetapi dapat juga dipahami dengan alumni Fakultas Sya-
riah apapun gelarnya, seperti Drs. S.Ag, bahka juga gelar yang sempat menjadi kebanggaan mahasiswa dan sampai sekarang masih diberlakukan di banyak Fakultas Syariah yaitu Sarjana Hukum Islam (SHI). Alasan penghambat lainnya adalah tingkat resistensi mahasiswa yang sangat tinggi, terutama kasus yang terjadi di Makassar. Lebih jauh menurutnya, meskipun tidak ada keharusan untuk pemberlakuan sebuah kebijakan yang mengharuskan mendapat restu mahasiswa, saya pikir di era reformasi seperti sekarang ini tidak ada salahnya resistensi mahasiswa sebagai en user Gelar Akademik, dan tempat melekatnya gelar tersebut perlu menjadi bahan pertimbang an jadi dan tidaknya pemberlakuan gelar baru. Toh kebijakan seperti ini tidak terlalu memberikan perkembangan yang
signifikan secara kelembagaan, hanya sekedar upaya adaptasi dan berupaya menyeragamkan nomenclatur dengan perudang-undangan yang sudah ada. Selain alasan di atas, yang juga menjadi pertimbangan adalah untuk konteks di PTAIN khususnya di UIN, IAIN, dari segi waktu, perubahan gelar terhitung tidak terlalu berjauhan dan relatif singkat. Misalnya pemberlakuan gelar akademik S.Ag pada tahun sembilan puluhan belum familiar di tengah masyarakat luas bahkan masih banyak yang mempertanyakannya dari sisi kompetensi kesarjanaan, pada tahun 2000 sudah diganti dengan gelar Akademik SHI. Dan terakhir gelar SHI yang baru seumur jagung tersebut akan diganti lagi dengan gelar akademik baru S.Sy. perubahan yang terhitung singkat dan terkesan buru-buru ini tetunya membawa konsekwensi yang luas, selain resistensi dari pengguna gelar, juga akan berimbas pada tidak dikenalnya gelar baru di masyarkat dan menimbulkan masalah tersendiri di beberapa lembaga lembaga pemerintahan tertentu, dengan memperlihatkan penolakan terhadap alumni Fakultas Syariah yang megajukan lamaran pekerjaan. Ini jadi masalah kita bersama, imbuhnya. Di akhir pembicaraannya, Prof. Ambo Asse mengatakan, bahwa kondisi ini mungkin tidak terjadi di daerah daerah lain, karena mahasiswa meresponnya secara positif, bahkan mungkin banyak diatara mereka yang tidak mau tahu dengan gelar akademik. Kondisi ini sifatnya sangat kasuistik, misalnya yang dipegaruhi oleh kultur dan kondisi sosial di wilayah setempat. Lebih jauh jelasnya, fenomena inilah yang terjadi di Makasar, sehingga kami selaku pemegang kebijakan, merasakan kesulitan dalam pemberlakuan gelar akademik baru tersebut. Dan kami berharap hal ini tidak terjadi di wilayah wilayah lain. Jelasnya sambil berharap.
WARTA SYARIAH - Setelah Wisata Syari ke Bandung dan Pulau Dewata, menjelang liburan akhir tahun 2011 ini, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri kembali menyeleggarakan Wisata Syari, selama dua hari yaitu Sabtu-Minggu (24-25/12) di objek wisata Pantai Anyer Banten. Lokasi Wisata yang menyuguhkan panorama pantai yang indah menjadi tujuan pimpinan dan karyawan FSH sejenak melupakan aktivitas dan tugas harian di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan menggunakan dua bus berukuran besar, rombongan Wisata Syari beranjak dari Fakultas tepat pada pukul 08.00 hari Sabtu (24/12) menuju Mambruk Hotel yang berada di kawasan wisata pantai di Anyer Banten. Setelah menempuh tiga jam perjalanan, tepat pukul 11.00 siang rombongan sudah memasuki obyek wisata pantai Anyer tersebut. Saat ditemui di lokasi wisata, panitia Wisata Syari Muhmad Noor menjelaskan pada kegiatan kali ini pimpinan dan karyawan FSH diperbolehkan membawa serta sanak keluarga mereka untuk menikmati dua hari berwisata di Anyer. Sehingga menurutnya secara keseluruhan jumlah peserta Wisata Syari tak 6 Edisi 8/Desember 2011/Shaffar 1433 H
kurang dari 150 orang. Saat ditanya mengenai kegiatan selama di Lokasi wisata, Muhamad Noor yang juga menjabat Kasubag Keuangan Fakultas Syariah dan hukum menjelaskan wisata syari ini diselenggarakan bersamaan dengan Rapat Pimpinan tahunan, sehingga kegiatan untuk keluarga tidak formal, hanya sekadar silaturrahim dan diberikan kebebasan untuk menikmati fasilitas yang ada di sekitar Mambruk Hotel and Resort ini, misalnya kolam renang, sarana olah raga, tempat bermain anak, dan pemandangan pesisir pantai yang lengkap dengan olah raga airnya. Sementara itu, salah seorang peserta Wisata Syari yang membawa istri dan tiga orang anaknya Dr. Syahrul Adam, saat ditanya kesannya tentang wisata syari, Dosen yang sekaligus menjabat Ketua P3M ini menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, sebab selain bertujuan menuntaskan kerja (Rapim), juga untuk menuntaskan dan membuang stres dengan berwisata bersama teman kerja sekaligus mengajak keluarga masing-masing, sehingga dengan sendirinya akan terjalin silaturrahim di antara keluarga besar Fakultas Syariah. Saat ditanya apakah porsi kegiatan untuk keluarga sudah memuaskan, Syahrul menjelaskan, kita cukup ber syukur bahwa Fakultas sudah memberi-
kan fasilitas libur bersama keluarga disela sela kesibukan kerja, namun Syahrul berharap jika kegiatan serupa kembali diseleggarakan, ia berharap, tidak lagi seperti sekarang, terkesan setiap keluarga hanya jalan sendiri-sendiri. Harusnya ada kegiatan khusus yang dipersiapkan panitia untuk keluarga, misalnya outbond, lomba-lomba kecil untuk orang tua dan anak dan masih banyak kegiatan kreatif yang menarik dilakukan, sehingga akan menambah keseruan di lokasi wisata dan kegiatan akan menjadi menarik serta memberikan kesan yang dalam bagi setiap peserta Wisata Syarii. Namun terlepas dari semua kekurang an yang ada, menurutnya, kita harus berterima kasih kepada panitia yang sudah mempersiapkan acara dari jauh-jauh hari di tengah kesibukan mereka menjalani tugas. Sehingga semua peserta dapat merasakan menginap satu malam di Mambruk Hotel dan merasakan sensasi pamandangan pantai anyar, bermain bola dengan para pimpinan Fakultas serta menghilangkan ketegangan saraf, sehinga semuanya menjadi rileks kembali. Di akhir perbincangan Dr. Syahrul berharap semoga kegiatan ini akan memberikan banyak manfaat, terutama pada upaya peningkatan etos kerja dan kemajuan Fakultas Syariah dan Hukum di masa yang akan datang, harapnya.
a d v e r t i s e m e n t
London Calling
Tahun ini Fakultas Syariah dan Hukum melebarkan sayap kerjasamanya dengan Markfield Institute of Higher Education. Menandai Lompatan Besar dalam Pencapaian Internasional.