You are on page 1of 18

LAPORAN TUTORIAL LBM 2 KELUARGAKU BUTUH PELAYANAN HOME CARE

Disusun oleh: Kelompok 6 1. Hanif Nur Rosyida 2. Bayu Fandhi Achmad 3. Norma Hesty Pertiwi 4. Erni Samutri 5. Yulindah Nur Fitriana 6. Tri Kunarsih 7. Arifka Uli Nur Hidayati 8. Yunia Tri Prasetyani 9. Nandia Septiyorini 10. Dyah Wardani 11. Mutiara Sembiring 12. Listyanti Aninda 12780 12799 12817 12832 12843 12853 12782 12800 12818 12834 12844 12862

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2012

STEP 1 1. Home care : pelayanan kesehatan yang komprehensif pada individu dan keluarga di rumah mereka sendiri untuk memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. 2. Medicare : asuransi kepada seseorang terkait kontrak (ada yang gratis, asuransi tambahan, pilihan bantuan resep) Medicaid : asuransi untuk orang yang kurang mampu. STEP 2 1. Sejauh mana ruang lingkup home care? 2. Apa sajakah syarat menjadi perawat home care? 3. Apakah tujuan pemilihan pasien, lalu apa langkah selanjutnya? 4. Bagaimanakah kriteria pemilihan klien di home care? 5. Bagaimankah perbedaan bentuk pembayaran home care di Indonesia dan luar negri? 6. Bagaimanakah bentuk pelayanan home care paska stroke? 7. Bagaimanakah prosedur pelayanan home care rujukan RS? 8. Apa sajakah hambatan yang muncul dalam mendirikan home care? 9. Apa sajakah alasan seseorang memilih menggunakan pelayanan home care? 10. Masalah apa sajakah yang dapat ditangani di home care? 11. Apa sajakah syarat mendirikan home care? 12. Bagaimanakah sistem manajemen home care? 13. Tenaga kesehatan apa sajakah yang berperan di dalam home care? 14. Bagaimanakah pelayanan home care di Indonesia? Dan apakah ada landasan hukum yang mengaturnya? 15. Apakah di Indonesia menerapkan sistem pembayaran medicare/medicaid?

Bagaimanakah prosedur pembayarannya? 16. Mencakup apa sajakah medicare/medicaid? 17. Apakah perbedaan medicare, medicaid, dan asuransi? STEP 3 1. a. memberikan ASKEP yang komprehensif b. memberikan penkes c. pemberdayaan untuk meningkatkan kemandirian pasien

7. a. Dilakukan pemeriksaan apakah pasien boleh dibawa pulang b. pemeriksaan oleh manajer kasus (masalah, perencanaan, pembayaran) c. pemberian inform consent d. pasien mendapat pelayanan dari pelaksana e. penilaian oleh manajer kasus 5. Pembayaran: berdasar jarak : 1-3 km = 25 ribu 4-7 km = 30 ribu Pembayaran bisa secara langsung atau melalui asuransi, tapi di Indonesia sendiri asuransi belum mencakup home care, sehingga lebih banyak di bayar secara langsung. Di Luanr negri, agency home care bekerja sama dengan pemerintah mengadakan asuransi. Hal ini juga tergantung dari jenis home care yang digunakan, jika milik pemerintah maka dapat dibayar ,elalui asuransi, jika milik organisasi sosial dibayar oleh donatur. 2. Syarat: a. Perawat minimal D3 b. Punya sertifikat home care c. Memiliki SIP, SIPP, SIK d. Dapat melakukan askep serta pendokumentasian e. Bekerja secara profesional f. Memiliki ketrampilan (pasang NGT, IV line, kateter) g. Memiliki kompetensi (memahami anatomi-fisiologi) 9. a. Efisiensi biaya b. kebutuhan pasien dapat terpenuhi c. penurunan tingkat akses ke RS d. pasien lebih merasa nyaman e. menurunkan tingkat kecemasan f. mudah beradaptasi g. lebih dekat dengan keluarga 4. a. Klien memiliki keluarga yang bertanggungjawab b. inform consent c. setuju dengan perjanjian 3. a. Apakah pasien pantas untuk dirawat di rumah

b. menentukan masalah pokok klien c. merencanakan tindakan selanjutnya untuk pelayanan di home care 13. a. Dokter spesialis b. perawat spesialis c. terapis d. manajer kasus e. tenaga non-kesehatan : rohaniawan, pekerja sosial 10. a. Pasien post stroke b. DM c. perawatan luka d. lansia e. penyakit terminal f. anak berkebutuhan khusus g. post-partum 11. a. Ketenagaan : manajer kasus, pelaksana b. alat dan sarana : alat kesehatan, alat habis pakai, transportasi, dokumenter c. perijinan : badan hukum, perijinan dari dinkes kab/kota d. melakukan survei melalui penelitian apakah ada pasien yang butuh home care di wilayah tersebut. 14. home care sudah berkembang di Indonesia, landasan hukumnya yaitu kepmenkes dan juga UU no. 23 th 1992. 6. a. ADL b. terapi : jalan, makan, bicara c. penkes terhadap keluarga 16 dan 17. Medicaid diperuntukkan bagi keluarga dan individu dengan pendapatan rendah. Medicare untuk lansia diatas 65tahun, atau dibawah 65 tahun dengan cacat atau penyakit terminal. ASKES, untuk jamkesmas berasal dari APBN sedangkan untuk jamkessos dan jamkesda dari APBD. 12. a. Manajer kasus b. pelaksana c. surveilance d. administrasi 8. hambatan : a. biaya belum tercover asuransi

b. perlu banyak adaptasi karena merupakan sistem baru c. birokrasi belum ada yang mengatur d. butuh SDM dan fasilitas 15. medicaid di indonesia semacam jamkesmas atau jamkessos, untuk medicare semacam ASKES untuk PNS (tidak mencakup hal-hal yang berkaitan dengan kosmetik)

STEP 4
Pelayanan komunitas Masalah kesehatan

Manajemen

HOME CARE

Syarat pendirian

System pembayaran

Ruang lingkup

Individu&keluarga

Medicare Medicaid Asuransi

Criteria pasien

Badan hukum Sarana Tenaga/SDM

Standar, kompetensi

STEP 5 a. Mampu memahami dan menjelaskan mengenai konsep home care b. Mampu membedakan medicaid, medicare, dan asuransi

STEP 6 PPNI karangasem. 2010. Home care. http://ppnikarangasem.blogspot.com/2010/11/homecare.html PPNI Cilacap. 2009. Konsep homecare kab.cilacap. http://ppnicilacap.blogspot.com/ 2009/12/ konsep-homecare.html

Meidiana. 2010. Home health care. http://staff.undip.ac.id/psikfk/meidiana/2010/06/04/homehealth-care/ http://id.hicow.com/medicaid/medicare/kesehatan-9775.html

STEP 7 A. HOME CARE Pengertian home care Home care (HC) menurut Habbs dan Perrin 1985 merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D dan Eric B.L, 1993). Dari beberapa literatur lain pengertian home care adalah:
1. Perawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit yang sudah

termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning ) dan dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas di mana pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan di rumah.
2. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga, sebagai tindak

lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.


3. Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen rentang keperawatan

kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal.
4. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga, direncanakan,

dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja (kontrak) (warola,1980 dalam Pengembangan Model Praktek Mandiri keperawatan dirumah yang disusun oleh PPNI dan Depkes).

Ruang lingkup home care Secara umum lingkup pelayanan dalam home care dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan 2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik 3. Pelayanan rehabilitasi medik dan keterapian fisik 4. Pelayanan informasi dan rujukan 5. Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Kesehatan

6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan 7. Pelayanan perbantuan untuk kegiatan sosial.

Kasus yang dapat dilayani dalam home care Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus yang di jumpai di komunitas. Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah: 1. Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis, 2. Klien dengan penyakit gagal jantung, 3. Klien dengan gangguan oksigenasi, 4. Klien dengan perlukaan kronis, 5. Klien dengan diabetes, 6. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan, 7. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi, 8. Klien dengan terapi cairan infus di rumah, 9. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan 10. Klien dengan HIV/AIDS. Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi : 1. Klien dengan post partum, 2. Klien dengan gangguan kesehatan mental, 3. Klien dengan kondisi usia lanjut, 4. Klien dengan kondisi terminal.

Peran dan Fungsi Tenaga Kesehatan Pada Home Care. 1. Perawat a. Manajer kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan fungsi Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga. Menyusun rencana pelayanan. Mengkoordinir aktifitas tim Memantau kualitas pelayanan Melaksanakan kolaborasi dengan profesi kesehat yang lain

b. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan fungsi: Melakukan pengkajian komprehensif

2. Dokter

Menetapkan masalah Menyusun rencana keperawatan Melakukan tindakan perawatan Melaksanakan tindakan kolaborasi. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien. Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang efektif. Melibatkan keluarga dalam pelayanan Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

a. Melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. b. Menentukan diagnose medik. c. Memberikan terapi d. Melakukan tindakan medic

e. Memberikan layanan rujukan medik. f. Mendokumentasi tindakan dan therapi medik pada Catatan Medik pasien . 3. Bidan a. Melakukan pengkajian komprehensif b. Menetapkan masalah c. Menyusun rencana kebidanan. d. Melakukan tindakan kebidanan. e. Melaksanakan tindakan kolaborasi. f. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan. i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan .. j. Mendokumentasikan asuhan kebidanan.. 4. Apoteker a. Memberikan obat sesuai dengan kebutuhan pasien. b. Mengatur distribusi obat . c. Merencanakan kebutuhan obat. d. Mendokumentasikan pemasukan dan pengeluaran obat. 5. Sanitarian / survelen.

a. Melakukan pengkajian b. Menetapkan masalah

c. Menyusun rencana pemecahan masalah kesehatan lingkungan . d. Memberikan bantuan tehnis kesehatan lingkungan . e. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan. f. Melakukan evaluasi.. g. Mendokumentasikan tindakan. 6. Tenaga Gizi. a. Melakukan pengkajian kebutuhan nutrisi. b. Menetapkan masalah nutrisi c. Menyusun rencana pemecahan masalah nutrisi . d. Memberikan bantuan tehnis tentang kebutuhan nutrisi . e. Membimbing atau konseling pada pasien dan semua anggota keluarga dalam masalah nutrisi. f. Melakukan evaluasi . g. Mendokumentasikan tindakan. 7. Tenaga Fisioterapis a. Melakukan pengkajian masalah gangguan fungsi tubuh. ( pasca cedera dll) b. Menetapkan masalah gangguan fungsi tubuh c. Menyusun rencana pemecahan masalah gangguan fungsi tubuh d. Memberikan bantuan tehnis tentang latihan latihan pemulihan . e. Membimbing atau konseling pada pasien dan semua anggota keluarga dalam masalah gangguan fungsi tubuh dan latihan latihan pemulihan f. Melakukan evaluasi latihan latihan pemulihan. g. Mendokumentasikan tindakan.

Syarat-syarat seseorang yang menjalankan tugas sebagai Koordinator Kasus adalah 1. mempunyai ijazah formal pendidikan keperawatan yang diakui oleh pemerintah minimal Diploma-3, 2. mempunyai sertifikat pelatihan home care yang dikeluarkan oleh institusi yang berwenang, 3. 4. pengalaman bekerja di unit pelayanan kesehatan minimal 3 (tiga) tahun, mempunyai minat dan motivasi yang tinggi dalam perawatan kesehatan klien,

5.

mampu melakukan pengkajian dan melakukan analisis terhadap kasus untuk menyusun rencana intervensi,

6. 7.

mampu bekerja sama dalam tim mampu memberikan pelayanan sesuai dengan etika yang ditetapkan.

Standar uraian tugas dan fungsi pengelola home care


1. Ketua Pengelola a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan Perawatan di rumah b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan klien c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan Pelayanan d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja

pelayanan
e. Menyusun laporan pelaksanaan Home Care secara berkesinambungan 2. Ketua Bidang Administrasi/Keuangan a. Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan Home Care b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan Home Care c. Meningkatkan

kemampuan

pengetahuan

dan

keterampilan

pada

bidang

administrasi dan keuangan Home Care


d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses adm. keuangan Home Care e. Menyusun laporan administrasi keuangan Home Care 3. Ketua Bidang Pelayanan a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap sumber daya

manusia keperawatan
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan Home Care. e. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah 4. Penanggung Jawab Kasus/ Koordinator a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh pelaksanan

pelayanan
b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan keperawatan dan klien di

rumah
c. Meningkatkan

kemampuan

pengetahuan

dan

keterampilan

pelaksanaan

keperawatan

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana

keperawatan
e. Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya 5. Pelaksanan Pelayanan a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan c. Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang ditentukan d. Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dengan berpedoman pada

rencana perawatan
e. Membuat

dokumentasi tertulis

pada rekam

keperawatan setiap

selesai

melaksanakan tugas
6. Konsulen a. Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan petunjuk /

advis sesuai kewenangannya


b. Memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medik c. Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannya d. Memeriksa, menentukan Diagnosa dan memberi terapi medik

Keorganisasian home care

Penanggung jawab

Ketua Umum

Koordinator Keuangan

Ketua Pelayanan

Ketupel 1

Ketupel 2

Ketupel 3

Pelaksana Pelayanan (tim perawat)

Pelaksana Pelayanan (terapi dan ahli gizi)

Pelaksana Pelayanan (farmako dan dokter)

KLIEN

Adapun Tupoksi dari organisasi home care ini adalah: 1. Penanggung Jawab a. Bertanggung jawab atas sagala bentuk pelayanan home cara b. Menerima konsultasi dari pelaksanaan home care c. Mengetahui segela bentuk perawtan bagi klien 2. Ketua Umum a. Mengkoordinasikan tim pelayanan b. Mengelola segala bentuk pelayanan yang diberikan c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan. d. Membuat laporan kegiatan pelayanan 3. Ketua Pelayanan a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan b. Menjalin komunikasi antar ketua pelaksanaan Home Care c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan Home Care. 4. Ketua Pelaksana 1, 2 dan 3 a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan dengan timnya b. Mengatur proses pelayanan Home Care c. Menjalin kerjasama antar tim d. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah 5. Pelaksana Pelayanan 1 a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan c. Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang ditentukan d. Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dg. berpedoman pada renpra. e. Membuat dokumentasi tertulis pada rekam kep. setiap selesai melaksanakan tugas f. Memberikan pendidikan kesehatan g. Melakukan usha promotif, preventif dan edukasi. 6. Pelaksana Pelayanan 2 a. Memberikan terapi pada klien b. Memantau perkembangan dan kemampuan klien c. Memberikan pengetahuan keluarga dan klien tentang gizi yang tepet bagi klien

7. Pelaksana Pelayanan 3 a. Memberikan terapi medis yang sesuai b. Menerima konsulan dari tim perawat c. Mendiagnosa kemajuan klien.

Manajemen kasus home care: 1. Melakukan seleksi kasus a. Resiko tinggi ( Bayi, balita, lansia, ibu maternal ) b. Cidera tulang belakang cidera kepala c. Coma, Diabetes mellitus, gagal jantung, asma berat d. Stroke e. Amputasi f. Ketergantungan obat g. Luka kronis h. Disfungsi kandung kemih i. j. Rehabilitasi medik Nutrisi melalui infus

k. Post partum dan masalah reproduksi l. Psikiatri

m. Kekerasan dalam rumah tangga. 2. Melakukan pengkajian kebutuhan pasien. a. Kondisi fisik b. Kondisi psikologis c. Status sosial ekonomi d. Pola prilaku pasien

e. Sumber- sumber yang tersedia di keluarga pasien 3. Membuat perencanaan pelayanan


a. b. c.

Membuat rencana kunjungan Membuat rencana tindakan Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga / masyarakat.

4. Melakukan koordinasi pelayanan


a. b. c.

Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia Membuat perjanjian kepada pasien da keluarga tentang pelayanan Menkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal

d.

Melakukan rujukan pasien

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan.


a. b. c. d.

Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim Menilai hasil akhir pelayanan ( sembuh, rujuk, meninggal, menolak ) Mengevaluasi proses manajemen kasus Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur

Mekanisme Pelayanan Home Care 1. Proses penerimaan kasus


a.

Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga

b. Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus c.

Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus

2. Proses pelayanan home care


a. Persiapan

Pastikan identitas pasien Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien Lengkap kartu identitas unit tempat kerja Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah Siapkan file asuhan keperawatan Siapkan alat bantu media untuk pendidikan

b. Pelaksanaan

Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan. Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien Membuat rencana pelayanan Lakukan perawatan langsung Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan Dokumentasikan kegiatan

c. Monitoring dan evaluasi

Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan

d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria :

Tercapai sesuai tujuan Kondisi pasien stabil Program rehabilitasi tercapai secara maksimal Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien Pasien di rujuk Pasien menolak pelayanan lanjutan Pasien meninggal dunia

Prasyarat Penyelenggara Home Care 1. Ketenagaan a. Manajer kasus, dengan kualifikasi: Minimal D.III -. Pemegang sertifikat pelatihan home care -. Pengalaman kerja minimal 3 tahun -. Memiliki SIP,SIK,SIPP b. Pelaksana pelayanan, dengan kwalifikasi : -. Minimal D.III -. Pemegang sertifikat pelatihan home care -. Pengalaman kerja minimal 3 tahun -. Memiliki SIP,SIK,SIPP 2. Alat/ sarana a. Alat kesehatan -. Tas/ kit -. Pemeriksaan fisik -. Set perawatan luka -. Set emergency -. Set pemasangan selang lambung -. Set huknah -. Set memandikan -. Set pengambilan preparat -. Set pemeriksaan lab. sederhana -. Set infus/ injeksi -. Sterilisator -. Pot/ urinal

-. Tiang infus -. Tempat tidur khusus orang sakit -. Pengisap lendir -. Perlengkapan oxigen -. Kursi roda -. Tongkat/ tripot -. Perlak/ alat tenun b. Alat habis pakai -. Obat emergency -. Perawatan luka -. Suntik/ pengamian darah -. Untuk infus -. Pemasagan selang lambung -. Huknah, selang lambung, kateter -. Sarung tangan, masker -. Dll c. Sarana lain -. Alat dan media pendidikan kesehatan -. Ruangan beserta perlengkapannya -. Kendaraan -. Alat komunikasi -. Alat informasi/ dokumentasi 3. Perijinan Home Care a. Berbadan hukum ( yayasan, badan hukum lainnya ) b. Permohonan ijin ke Dinkes kabupaten/ Kota, dengan melmapirkan: -. Rekomendasi PPNI -. Ijin prakik perawat ( SP, SIK, SIPP ) -. Persyaratan peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan transportasi -. Ijin lokasi bangunan - .Ijin lingkungan -. Ijin usaha -. Persyaratan tata ruang bangunan

Hambatan dalam home care: 1. Terbatasnya tenaga kesehatan 2. Adanya panggilan kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan membuang waktu, tenaga dan biaya, 3. Ketergantungan penderita dan atau keluarga 4. untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama, 5. letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan cost yang diperlukan.

B. MEDICARE, MEDICAID, ASURANSI Medicare didanai melalui pemerintah federal dan terutama untuk orang-orang di atas usia 65, namun, orang di bawah usia 65 tahun yang memiliki cacat dan orang dengan penyakit ginjal tahap akhir juga dapat memenuhi syarat. Ada dua bagian untuk cakupan Medicare: Bagian A dan Bagian B. y Bagian A untuk rumah sakit asuransi dan mencakup masuk rumah sakit, rawat inap, fasilitas keperawatan, beberapa perawatan di rumah, dan perawatan rumah sakit jika diperlukan. y Medicare Bagian B adalah untuk cakupan medis; itu mencakup seperti terapi fisik dan pekerjaan, bersama dengan kunjungan dokter dan perawatan rawat jalan rumah sakit. Medicaid adalah program negara yang didanai melayani individu berpenghasilan rendah dan keluarga yang bantuan memenuhi medis dan pedoman sumber pendapatan daya untuk tertentu. keluarga

Medicaid memberikan

berpenghasilan rendah dan individu. Medicaid tidak membayar tunjangan tunai, melainkan memberikan bantuan medis dan kesehatan terkait kepada orang-orang yang membutuhkan. Pedoman kelayakan untuk Medicaid ketat dan manfaat bervariasi untuk setiap negara. Tidak semua masyarakat berpenghasilan rendah akan memenuhi syarat untuk program ini karena setiap negara menentukan siapa yang memenuhi kriteria. Persyaratan yang harus dipenuhi meliputi: Persyaratan usia tertentu Apakah Anda sedang hamil atau tidak Apakah Anda buta dan cacat

Cacat Suatu inventaris penghasilan dan sumber daya (seperti rekening bank, properti riil, dan harta benda lain yang bisa dijual)

Asuransi Askes sosial Peserta: PNS dan calon PNS, pejabat negara, penerima pension, veteran. Askes jamkesmas Sasaran: orang miskin dan tidak mampu serta gelandangan, pengemis, anak terlntar serta masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas; masyarakat miskin penghuni panti-panti social, masyarakat miskin korban bencana pasca tanggap daurat serta masyarakat miskin penghuni rutan dan lapas. Askes PJKMU (program jamnan kesehatan masyarakat umum) Program jaminan kesehatan bagi masyarakat umum dari pemerintah daerah yang dalam pelaksanaannya menugaskan PT ASKES (persero) untuk mengelola berdasarkan mekanisme asuransi social.

You might also like