You are on page 1of 5

https://skydrive.live.com/?cid=0fe0cb80df026db8#!/? cid=0FE0CB80DF026DB8&id=FE0CB80DF026DB8!148 https://skydrive.live.com/?cid=0fe0cb80df026db8#!/view.aspx? cid=0FE0CB80DF026DB8&resid=FE0CB80DF026DB8!509 wahyu dan akal, ieman dan ilmu.

wahyu dan akal, wahyu melahirkan ieman dan akal melahirkan ilmu [1:6] Tunjukilah[8: Ihdina (tunjukilah kami), dari kata "hidayaat": memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.] kami jalan yang lurus, macam2 hidayah: 1. hidayah gharizah (naluri): timbul bukan dari belajar atau pengalaman a. memelihara diri memepertahankan hidup b. cinta, kasih sayang 2. hidayah alhawassu (pancaindra): dengan pancaindra adanya interaksi dengan alam sekelilingnya. alhawassu abwabu-lma'rifah pancaindra ini pintu2 untuk ilmu pengetahuan. alam: alam mahsusat dan alam ma'qulat 3. hidayah aqli (akal): dengan adnya akal ini manusia mengarahkan gharizah dan alhawassunya kearah yang baik. dengan akal menyuusun dan mengumpulkan muqaddimah untuk mendapatkan natijah, mempertalikan antara sebab dan akibat memakai yang mahsusat menemukan yang ma'qulat. 4. hidayah addien (agama islam):diturunkan Allah dengan wahyu kepada rasul2Nya 5. hidayah attaufiq (success): bagi mereka yang sunguh2 mendapatkan agamanya. bagi seorang muslim, menuntun ilmu itu punya dua fungsi: pertama, membenarkan yang benar (ihqaq al-haqq). kedua, membatalkan yang batil (ibthal al-bathil). dan kebenaran yang dimaksud, yang mutlak itu yang terkandung dalam Al Quran dan Sunnah Rasulu-lLah saw, islam. adapun kebenaran yang ditemukan ilmu itu hanyalah nisbi. belajar ilmu pengetahuan itu persis seperti nabi ibrahiem waktu mencari2 tuhannya, setelah mempunyai keyakinan akan kesesatan kaumnya yang musyrik, termaasuk ayahnya sendiri. dengan akalnya pengetahuan yang dia dapatkan faham dan mafhum akan kesesatan kaum dan ayahnya. [6:74] Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah

kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata." dengan akalnya pertama menemukan bintang, lalu bulan kemudian matahari yang semuanya menurut dia ada yang menciptakannya, hanya dengan wahyu dia menemukan tuhannya, Allah, maka dia menuju kepada yang menciptakan semuanya itu. dan akhirnya, dengan ucapannya : mengakui akan perlunya hidayah berupa wahyu "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat." 6:77 6:79] Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. Belajar ilmu atau menuntut ilmu itu seperti Nabi Ibrahim yang ingin tahu bagaimana Allah menghidupkan orang mati, setelah dia menemukan tuhannya, Allah. 2:260 Allah balik bertanya, Apakah engkau belum percaya? Nabi Ibrahim menjawab, Aku percaya, akan tetapi [aku bertanya] supaya hatiku tentram (mantap). jadi, ilmu ini hanya sekedar untuk mengokohkan kebenaran sekaligus menghapus keraguan. liyathma-inna qalbie: agar supaya tentram hatiku. yathma-inna asalnya dasar katanya: tha mim hamza nun : thamana atau tha hamza mim nun tha mana: to satisfy, reassure, dilihat di corpus quran, menurut kamus: 1. edward william lane: to be or become still, in a state of rest, quite or calm. 2. Hans werhr: beruhigen, bes?nftigen. [29:69] Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

taufiq The triliteral root waw fa qaf ( ) occurs four times in the Quran, in three derived forms: once as the form II verb yuwaffiqi () twice as the form II verbal noun tawfieq () once as the form III verbal noun wifaq () The translations below are brief glosses intended as a guide to meaning. An Arabic word may have a range of meanings depending on context. Verb (form II) - to cause reconciliation (4:35:15) yuwaffiqi will cause reconciliation

Verbal noun (form II) (4:62:16) watawfiqan and reconciliation (11:88:29) tawfiq? (is) my success Verbal noun (form III) (78:26:2) wifaqan appropriate

hans wehr: ( ) : erfolg, wnschen und interessenten entsprechen,glcklich und erfolgreich sein.

Rasululloh bersabda: "Artinya : Barangsiapa dikehendaki Allah atasnya kebaikan, niscaya ia akan difahamkan akan agamanya" [Dikeluarkan di dalam shahihain (Bukhori-Muslim) dari hadits Muawiyah Radhiallahu anhu] APA SIH " HIDAYAH " ITU ? Tunjukkanlah kami jalan yang lurus. (QS. Al-Fatihah [1]: 6) Kata ihdinaa (tunjukkanlah kami) dalam ayat di atas merupakan bentuk kata perintah (fi'lu alamr) dari kata hadyahdii. Hadyahdii sendiri artinya adalah memberi petunjuk kepada hal-hal yang benar. Kata hidayah merupakan bentuk fi'lu al masdar dari kata ini. Dalam Tafsir Munir karya Dr. Wahbah Az Zuhaily, hidayah ada lima macam.

Satu hidayah ke hidayah yang lain bersifat hierarkis, di mana hidayah yang ada di bawahnya akan menyempurnakan hidayah yang ada di atasnya. Jadi semakin ke bawah maka semakin tinggi nilainya. Adapun kelima hidayah tersebut adalah sebagai berikut : Pertama, hidayah ilhami. Hidayah ini adalah fitrah yang Allah SWT berikan kepada semua makhluk ciptanNya. Contohnya, Allah SWT memberikan hidayah ilhami kepada lebah yang suka hinggap di bunga untuk mengambil saripatinya, dapat membangun sarang yang menurut para ahli adalah desain yang paling sempurna berdasarkan fungsinya. Seorang bayi yang lapar diberi hidayah ilhami oleh Allah SWT untuk menangis dan merengek-rengek pada ibunya agar diberi ASI. Siapakah yang mengajari lebah dan bayi tadi untuk melakukan hal tersebut? Semua makhluk yang diciptakanNya akan menerima hidayah ini. Dalam bahasa kita, hidayah ilhami ini adalah insting, yang merupakan tingkat inteligensi paling rendah. Kedua, hidayah hawasi. Hidayah hawasi adalah hidayah yang membuat makhluk Allah SWT mampu merespon suatu peristiwa dengan reaksi yang sesuai. Contoh, ketika manusia mendapatkan kebahagiaan maka ia akan senang dan jika mendapatkan musibah maka ia akan sedih. Dalam istilah kita, hidayah hawasi ini adalah kemampuan inderawi. Ketiga, hidayah aqli (akal). Hidayah akal adalah hidayah yang diberikan khusus pada manusia yang membuatnya bisa berfikir untuk menemukan ilmu dan sekaligus merespon peristiwa dalam kehidupannya dengan respon yang bermanfaat bagi dirinya. Hidayah akal akan bisa kita miliki manakala kita selalu mengambil pelajaran dari segala sesuatu, segala peristiwa, dan seluruh pengalaman hidup kita ataupun orang lain. Hidayah akal ini akan bekerja dengan ilmu yang diperoleh, dari proses pembelajaran kehidupan yang telah dilakukan, yang kemudian digunakan untuk memilih respon yang terbaik bagi diri di masa mendatang. Semakin banyak kita mengambil pelajaran maka semakin tinggi kualitas hidayah akal kita. Keempat, hidayah dien (agama). Hidayah agama adalah sebuah panduan ilahiyah yang membuat manusia mampu membedakan antara yang hak dan yang batil, antara yang baik dan yang buruk. Hidayah agama ini merupakan standard operating procedure (SOP) untuk menjalani kehidupan. Tentunya yang membuatnya adalah yang Maha segala-galanya, yang menciptakan manusia itu sendiri, yaitu Allah SWT. Karena yang Allah SWT tentukan, pastilah itu yang terbaik. Hidayah agama ini bisa kita peroleh manakala kita selalu belajar dan memperdalan agama Islam ini. Semua orang mampu mempelajari agama ini (Al Qur'an dan As Sunnah), akan tetapi tidak semua orang berkemauan untuk mengamalkan agama ini. Kemauan untuk mengamalkan agama akan berbanding lurus dengan sejauh mana kita bisa manggapai hidayah taufiq. Kelima, hidayah taufiq. Hidayah taufiq adalah adalah hidayah yang membuat manusia hanya akan menjadikan agama sebagai panduan hidup dalam menjalani kehidupannya. Hidayah taufiq ibarat benih yang Allah SWT semaikan di hati yang tidak hanya bersih dari segala hama penyakit, tetapi juga subur dengan tetesan robbani. Bersih dan suburnya hati akan terlihat dari pohon-pohon kebaikan dan amal yang tumbuh di tasnya. Hanya kesungguhan yang akan membuat kita pantas menerima hidayah taufiq dari Allah SWT. Firman Allah SWT : Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalanjalan kami. Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabuut [29]: 69). Maka tidak ada jalan lain agar kita mendapatkan Hidayah Taufiq Allah SWT, kecuali dengan jalan bersungguh-sungguh dan berjihad

untuk menjalankan dan mengamalkan agama yang indah ini. . PENUTUP Hidayah Allah SWT memerlukan perjuangan untuk mendapatkannya. Semakin besar perjuangan dan kesungguhan kita, maka insya Allah kita akan semakin mudah mendapatkannya, karena semuanya tergantung kepada usaha kita. Hidayah Allah SWT ibarat sinar matahari yang menyinari seluruh alam ini, dan kita adalah penerima sinar tersebut. Jika kita membuka diri dengan hati yang bersih maka kita akan mudah untuk mendapatkan sinar hidayah Allah SWT. Tapi jika kita menutupi hati dan diri kita dengan kotoran dan hama penyakit hati maka kita akan sulit untuk mendapatkan sinar hidayahNya. Wallahu a'lam. Baarakallaahu lakumaa wa baaraka 'alaikum 'May Allah swt shower His blessings upon you' Amin Sum'Aamin! Wassalamu alaikum wa rahmatullah wabarakatuh Dari berbagi sumber

You might also like