You are on page 1of 10

A.

LATAR BELAKANG Gangguan jiwa pemicu utama terjadinya kasus bunuh diri, semakin tinggi tingkat gangguan jiwa seseorang, maka potensi bunuh diri juga semakin tinggi. Bunuh diri merupakan bagian dari fenomena kehidupan, yang mungkin sudah ada sejak mulainya peradaban manusia, banyak alasan penderita gangguan jiwa, khususnya gangguan jiwa melakukan bunuh diri antara lain: putus asa karena tidak kuat menahan stres kehidupan ekonomi maupun pribadi, pandangan atau keyakinan agama yang kurang, dari segi budaya dan kehormatan (hara-kiri), segi psikodinamik (latar belakang kepribadian), dari aspek biologis (peran serotonine), dan genetik (Stuart dan Laraia, 2005) Ide bunuh diri pada pasien gangguan jiwa perlu mendapat perhatian, terutama bagi keluarga klien saat klien telah pulang dan dirawat di rumah. Keputusasaan dan keinginan untuk bunuh diri pada klien di rumah cendrung tidak diketahui oleh keluarga, sehingga pada akhirnya klien melakukan ide percobaan bunuh diri atau telah melakukan bunuh diri. Oleh karena itu, keluarga klien perlu mengetahui tentang perannya dalam mencegah dan merawat klien dengan resiko bunuh diri sehingga kasus bunuh diri pada klien tidak terjadi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka kelompok akan memberikan pendidikan kesehatan tentang peran keluarga dalam perawatan klien dengan resiko bunuh diri di Poliklinik GMO RSJ. Prof. HB Saanin Padang.

B. TUJUAN 1. Umum : Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga pasien mampu memahami apa perannya dalam mencegah terjadinya bunuh diri pada klien di rumah. 2. Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga yang berkunjung ke poliklinik GMO RSJ. Prof.Hb.Saanin dapat: a. Menyebutkan pengertian bunuh diri b. Menyebutkan penyebab bunuh diri c. Menyebutkan tanda dan gejala bunuh diri d. Memahami peran keluarga dalam mencegah timbulnya ide bunuh diri pada klien

e. Memahami cara yang dilakukan keluarga untuk melindungi pasien dari bunuh diri. f. Menyebutkan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi keluarga untuk kontrol C. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Topik Peran Keluarga dalam Perawatan Pasien dengan Resiko Bunuh Diri 2. Waktu Dan Tempat Hari / Tanggal : Senin / 2 Januari 2011 Jam Tempat 3. : 08.30 09.00 WIB : Poliklinik GMO RSJ. Prof. Hb. Saanin

Sasaran / Target Sasaran : Keluarga pasien yang berkunjung ke Poliklinik GMO RSJ. Prof. HB Saanin Padang

4.

Metoda 1. Ceramah 2. Praktek 3. Tanya Jawab 4. Diskusi

D. PENGORGANISASIAN & FUNGSINYA / URAIAN TUGAS : 1. Pengorganisasian Moderator Presenter Observer Fasilitator 2. Uraian Tugas 1. Penanggung jawab Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan 2. Moderator y Membuka acara y Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing y Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan y Menjelaskan kontrak waktu : Laila Hafsyah : Ria Desnita : Bambang Aryanto : Habri Sani, Mirany A.C, Resi Gusmeli Yusi

y Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri y Mengarahkan alur diskusi y Memimpin jalannya penyuluhan y Meyimpulkan penyuluhan y Menutup acara 3. Fasilitator y Memotivasi peserta agar berperan aktif y Membuat absensi penyuluhan y Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan 4. Observer y Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir y Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan E. MEDIA & ALAT 1. Flip chart 2. Leaflet

F. SETTING TEMPAT

Ket : : Presenter : Pembimbing

: Lansia

: Moderator

: Observer

: Fasilitator

G. KEGIATAN PENYULUHAN No I Kegiatan Penyuluhan Pembukaan y Moderator memberikan salam y Moderator memperkenalkan anggota penyuluh y Moderator menjelaskan tentang topik penyuluhan y Moderator membuat kontrak waktu y Moderator penyuluhan menjelaskan tujuan y Menjawab salam y Mendengarkan dan memperhatikan y Mendengarkan dan memperhatikan y Mendengarkan dan memperhatikan y Mendengarkan dan memperhatikan II Pelaksanaan y Menggali y Memberikan y Menjelaskan bunuh diri y Menggali y Memberikan pengetahuan peserta pengetahuan peserta y Mengemukakan pendapat y Mendengar dan memperhatikan tentang pengertian y Mendengar dan memperhatikan y Mengemukakan pendapat y Mendengar dan memperhatikan y Mendengar dan memperhatikan pengetahuan peserta y Mengemukakan pendapat y Mendengarkan dan memperhatikan y Mendengarkan dan memperhatikan 20 menit positif 5 menit Waktu

tentang pengertian bunuh diri reinforcement

dan meluruskan

tentang penyebab bunuh diri reinforcement positif

dan meluruskan y Menjelaskan tentang penyebab bunuh diri y Menggali y Memberikan

tentang tanda gejala bunuh diri reinforcement positif

dan meluruskan y Menjelaskan tentang tanda gejala bunuh diri

y Menggali pengetahuan dan peserta tentang peran keluarga dalam mencegah timbulnya ide bunuh diri pada klien y Memberikan reinforcement positif

y Mengemukakan pendapat

y Mendengarkan dan memperhatikan y Mendengarkan dan memperhatikan

dan meluruskan y Menjelaskan tentang peran keluarga dalam mencegah timbulnya ide bunuh diri pada klien y Menggali pengetahuan peserta

y Mengemukakan pendapat

tentang cara yang dilakukan keluarga untuk melindungi pasien dari bunuh diri y Memberikan y Menjelaskan reinforcement positif y Mendengarkan dan memperhatikan cara yang y Mendengarkan dan memperhatikan keluarga y Mengemukakan pendapat

dan meluruskan tentang

dilakukan keluarga untuk melindungi pasien dari bunuh diri y Menggali pengatahuan

tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi y Memberikan reinforcement positif y Menjelaskan pelayanan dikunjungi y Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan y Memberikan reinforcement pada y Memperhatikan dan mendengarkan y Mengajukan pertanyaan tentang kesehatan yang fasilitas dapat y Mendengarkan y Mendengarkan dan memperhatikan

peserta yang mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan

III

Penutup y Moderator melakukan evaluasi tentang peran keluarga dalam perawatan pasien dengan resiko bunuh diri y Moderator menyimpulkan hasil diskusi y Moderator memberikan salam y Bersama moderator menyimpulkan materi y Menjawab salam y Menjawab pertanyaan 5 menit

H. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur. 1. Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu 2. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Poliklinik GMO RSJ.Prof.Hb.Saanin Padang 3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya 2. Evaluasi Proses. 1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan 2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan 3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar 3. Evaluasi Hasil. 1. 70 % dari peserta dapat menjawab pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan 2. 70 % peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan 3. Semua peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama 4. 70 % peserta mengajukan pertanyaan

I. PENUTUP Demikianlah proposal ini kami buat, semoga dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Padang, 27 Desember 2011

Ketua Kelompok,

Bambang Aryanto

Disetujui Oleh ; Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

............................................. Nip : .............................

....................................... Nip :

MATERI SAP PERAWATAN PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

1. Pengertian Bunuh diri adalah tindakan yang secara sadar dilakukan oleh sesorang untuk mengakhiri kehidupannya.

2. Penyebab bunuh diri : Ketidakmampuan dalam menghadapi stress Perasaan terasingkan, kehilangan hubungan yang berarti Perasaan marah dan bermusuhan Putus asa dan sedih berkkepanjangan Merasa tidak berdaya Rasa bersalah dan tidak berarti

3. Tanda dan gejala yang muncul pada orang yang ingin melakukan bunuh diri : Berprilaku secara tidak langsung mengungkapkan keinginan bunuh diri, misal dengan mengatakan : tolong jaga anak-anak saya, segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya. Bicara mengenai kematian: Bicara tentang keinginan menghilang, melompat, menembak diri sendiri atau ungkapan membahayakan diri. Baru saja kehilangan: kematian, perceraian, putus dengan pacar atau kehilangan pekerjaan, semuanya bisa mengarah pada pemikiran bunuh diri atau percobaan bunuh diri. Hilangnya keyakinan beragama dan hilangnya ketertarikan pada seseorang atau pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati. Perubahan kepribadian : seseorang mungkin memperlihatkan tanda-tanda kelelahan, keraguan atau kecemasan yang tidak biasa. Perubahan perilaku : kurangnya konsentrasi dalam bekerja, sekolah atau kegiatan sehari-hari, seperti pekerjaan rumah tangga. Perubahan pola tidur : tidur berlebihan, insomnia dan jenis gangguan tidur lainnya bisa menjadi tanda-tanda dan gejala bunuh diri. Perubahan kebiasaan makan: kehilangan nafsu makan atau bertambahnya nafsu makan. Perubahan lain bisa termasuk penambahan atau penurunan berat badan.

Harga diri rendah: gejala bunuh diri ini bisa diperlihatkan melalui emosi seperti malu, minder atau membenci diri sendiri.

Kurangnya harapan akan masa depan : seseorang merasa bahwa tidak ada harapan untuk masa depan dan segala hal tidak akan pernah bertambah baik.

4. Cara merawat pasien dengan resiko bunuh diri : a. Peran keluarga dalam mencegah timbulnya ide bunuh diri pada klien : Mengantarkan pasien berobat / kontrol secara teratur untuk mengatasi masalah bunuh dirinya. Membantu pasien minum obat sesuai prinsip 5 benar (benar orangnya, obatnya, dosisnya, cara penggunaannya dan waktu penggunaannya) Memberikan perhatian dan rasa kasih sayang dan penghargaan sosial kepada pasien Membantu pasien untuk selalu berinteraksi dengan lingkungan. Memberi kegiatan yang positif untuk mengisi waktu pasien di rumah. Jangan biarkan pasien menyendiri, libatkan dalam kegiatan sehari-hari. Memberikan pujian jika pasien melakukan hal yang positif. Jangan mengkritik pasien jika pasien melakukan kesalahan. Menjauhkan pasien dari pengalaman atau keadaan yang menyebabkan merasa tidak berdaya dan tidak berarti

b. Cara yang dilakukan keluarga untuk melindungi pasien dari bunuh diri : Memberikan tempat yang aman dengan menempatkan pasien di tempat yang mudah diawasi, jangan biarkan pasien mengunci diri di kamar atau meninggalkan pasien sendirian di rumah Menjauhkan barang-barang yang bisa digunakan pasien untuk bunuh diri. Melakukan pengawasan yang ketat apabila tanda dan gejala bunuh diri meningkat. Bila pasien melakukan percobaan bunuh diri, segera minta bantuan pada tetangga dan pemuka masyarakat untuk menghentikan upaya bunuh diri atau segera bawa ke pelayanan kesehatan untuk mendapat bantuan medis.

5. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi keluarga untuk control : Rumah sakit umum Rumah sakit jiwa Puskesmas - psikolog/psikiater - praktek dokter jiwa

DAFTAR PUSTAKA

Shives, L.R, 1998, Basic Concept Of Psyciatric Mental Health Nursing, Philadelphia, Lippincott Razali, M.S dkk, 1997, Health Education and Drug Counseling for Schizophrenia, IMJ. Vol. 4 No. 3, pp 187-189 Yo, Yenni. 2008. Waspadai Resiko Bunuh Diri.( http://www.tanyadokteranda.com diakses tanggal 29 Desember 2011)

You might also like