You are on page 1of 1

DATA ACJECTIVA Novel berjudul Jangan renggut Matahariku ( Mira W.) 1. Monika hampir berteriak saking gemasnya.

(JRM, 5: 7-8) 2. Prasetya kabur begitu saja. Padahal hari pernikahan mereka sudah di depan nmata. (JRM, 5: 15-16) 3. Monika sudah bersusah payah membujuknya. (JRM, 5: 19-20) 4. Monika begitu bahagia ketika akhirnya dia dapat membawa laki-laki itu ke hadapan orang tuanya. Prasetya memang tidak memalukan. (JRM, 6: 1-3) 5. Bukan cuma wajahnya yang ganteng dan tubuhnya yang mengagumkan. Sikapnya juga sangat menggemaskan wanita. (JRM, 6: 10-12) 6. Mata yang selalu tersenyum itu, dengan tatapan yang tenang-tenang menghanyutkan, begitu memikat. (JRM, 6: 14-16) 7. Belum lagi senyumnya yang khas itu. Senyum santai tapi menggoda. Melecehkan tapi menguasai. Senyum yang sangat di gandrungi wanita. Yang sering membuat mereka tidak bisa tidur. (JRM, 6: 18-21) 8. Yang lebih membanggakan lagi, ayah monika tau siapa prasetya. (JRM, 6: 29-30) 9. Ayah Monika malah mendesak mereka agar segera menentukan tanggal pernikahan. Kalian sudah sama-sama dewasa. (JRM, 7: 1-3) 10. Ibumu juga sudah ingin menimang cucu. ( JRM, 7: 6-7) 11. Dia belum berani menikah. (JRM, 7: 11-12) 12. Sementara monika sedang memaki-maki dirinya. (JRM, 7: 15) 13. Dia hanya ingin pergi. Melarikan diri sejauh-jauhnya dari pernikahan yang sedang direncanakan pacarnya. Memang monika bukan pacarnya yang pertama. (JRM, 7: 18-21) 14. Kebimbangan itu tiba-tiba menyergapnya. Dan dia memilih membatalkan pernikahanya. Lega rasanya dapat berada seorang diri di dalam pesawat yang separo kosong ini. (JRM, 7: 26-30) 15. Mas tidak percaya saya baru tiga satu? (JRM, 61: 30) 16. Dia suami orang lain! Sekarang, besok, selama-lamanya! (JRM, 62: 3-4) 17. Semakin malam, ruang dansa itu semakin ramai semakin penuh di padati pengunjung. (JRM, 62: 5-6) 18. Wajahnya cemberut. Matanya yang bening berkilau mengawasi sepasang muda-mudi yang sedang berdansa di antara belasan pasangan yang juga sedang melantai. (JRM, 62: 13-16) 19. Vania dengan gaya yang sulit di tolak. Gaya yang enak di lihat. Yang entah mengapa membuat frida merasa tidak nyaman. Sebenarnya vania sedang tidak ingin melakukan apaapa. Dia sedang kesal. Menanyakan kebenaran kata-katanya ketika mengajaknya ikut kapal ini. (JRM, 62: 18-24) 20. Jawab kiki santai. (JRM, 62: 27) 21. Tidak peduli suara mereka malah merusak suara Mariah Carey yang sedang meliuk-liuk di layar. (JRM, 63: 1-3) 22. Lebih kurang ajar lagi, Aris seperti ngambek. (JRM, 63: 13) 23. Tahu-tahu dia sedang asyik berdansa dengan Tiara.! (JRM, 63: 16-17) 24. Aris melotot marah ketika melihat dengan siapa vania berdansa. (JRM, 63: 21-22) 25. Ketika mereka sudah berada begitu dekat, Pras sengaja memeluk Vania lebih erat. Lebih romantis. (JRM, 63: 24-26) 26. Tiara lebih cepat lagi meraihnya. (JRM, 63: 29-30) 27. Sebentar-sebentar dia melirik cemburu kearah Vania. Karena dia terlalu sering melirik, ayunan kakinya jadi kacau. Gadis itu mendesik dan membelalak marah. (JRM, 64: 1-5) 28. Aris bertambah curiga dan bertambah seru menoleh-noleh. Prasetya mengayun tubuh gadis mungil dalam pelukanya. Matanya yang bening berkilauan menatap Prasetya dengan tatapan polos yang membuat dia tambah memikat. Alangkah cantiknya gadis ini, dia sedang mengagumi sebentuk wajah jelita di hadapanya. Dia begitu muda. Begitu segar. Begitu inosen. (JRM, 64: 7-17)

You might also like