Professional Documents
Culture Documents
OEN SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, tanggal 28 Februari 2007 pukul 21.28 WIB dengan metode pengkajian alloanamnese, pemeriksaan fisik dan melihat status pasien. A. Identitas Klien 1. Identitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Nama Umur Jenis Kelamin Hubungan Pekerjaan Sumber biaya Alamat Diagnosa Medis Tanggal masuk/jam No. RM Kamar : An. R : 13 Bulan : Laki-laki : Jebres : Islam 2. Penaggung Jawab : Tn. H : 31 Tahun : Laki-laki : Ayah : Karyawan : sendiri : Jebres 3. Identitas Medis : Kejang demam, GEA : 28 Februari 2007 jam 21.28 WIB : 332005 : G2
B. Keluhan Utama Orang tua pasien mengatakan anaknya sejak kemarin sore lendir atau darah. C. Riwayat Penyakit Sekarang Mulai kemarin sore pukul 16.30 WIB.anak R mengalami panas, BAB 3x cair, baru saja di rumah kejang dan pada pukul 21.28 WIB An. R di bawa ke UGD RS. Dr. Oen Kandang Sapi dan TTV saat di UGD TTV : S : 406 oC N : 100 x/mnt R : 24 x/mnt Dan di UGD mendapatkan terapi : D 5 10 tpm Vicillin 125 mg Paracetamol 1 sendok takar O2 k/p BB : 10 Kg anak mengalami kejang 1 kali di rumah, anak BAB 3x cair terdapat ampas, tak ada
Dan pada pukul 22.00 An. R dibawa ke Bangsal Teratai kamar G2, dan pada pukul 22.00 WIB perawat telepon dr. Wildan untuk memberikan terapi Infus KAEN 3A 12 tpm Injeksi Dynacef 2 x 250 mg Injeksi Novaigin 4 6 x 150 mg Extra injeksi luminal 50 mg Neoprodiar 3 x 1 sendok takar k/p paracetamol tablet
Tx oral :
D. Riwayat Penyakit Dahulu . Orang tua klien mengatakan anaknya baru pertama kali mondok. Biasanya kalau sakit hanya berobat dan langsung sembuh. E. Riwayat Kehamilan Ibu klien mengatakan usia kehamilan ibu 9 bulan, nutrisi banyak makan sayur-sayuran, buah, ibu tidak mempunyai alergi makanan waktu kehamilan anaknya yang sakit ini. Ibu juga rajin memeriksakan kehamilannya ke bidan. Persalinan SC di Rs Dr. Oen Surakarta, kondisi klien saat lahir BB=3200 gr, TB=48 cm. Klien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap apapun. Ibu klien mengatakan anaknya telah lengkap mendapatkan imunisasi (DPT I, DPT II, DPT III, BCG, Hepatitis I, II, III, Campak, Polio) F. Riwayat keluarga Klien adalah anak pertama dari pasangan Tn. H dan Ny S . Dalam keluarganya tak ada yang berpenyakit seperti klien.
Keterangan : : Laki-laki O : Wanita : Klien G. Riwayat sosial Klien diasuh oleh orang tua sendiri agar anak mendapatkan perhatian yang maximal dari orang tua, tumbuh kembangnya dapat diawasi bertahap, kadang dibantu neneknya. Ibu klien mengatakan klien adalah anak yang riang : Ayah Klien : Ibu klien : tinggal dalam satu rumah
dan aktif masih suka mengompol. Menurut orangtua lingkungan rumah bersih, aman untuk bermain anak-anak, ventilasi cukup dan tidak membahayakan untuk tumbuh kembang anak. H. Keadaan kesehatan saat ini 1. Diagnosa Medis 2. Tindakan operasi 3. Terapi Terapi oral : Neoprodiar 3 x 1 sendok takar k/p paracetamol tablet Pyr, diare 3 x 1 : memasang infus : Gastroenteristis akut dan kejang demam :: Infus KAEN 3A 12 tpm Injeksi Dynacef 2 x 250 mg Injeksi Novalgin 4 6 x 150 mg Extra injeksi iuminal 50 mg
4. Tindakan keperawatan WIB Jenis Pemeriksaan HEMATOLOGI Hemoglobin Hematokrit Leokosit Trombosit Golongan darah LED HITUNG JENIS Eosinophil Basophil 0 0 11,8 37,3 7.700 279.000 B 11 Hasil
5. Hasil pemeriksaan laborat tanggal 1 Maret 2007 jam 00.45 Satuan 9 /dl vol % /mm3 /mm3 mm/1 jam Normal L = 13-16 P=12-14 L = 40-48 P=37-43 5000-10.000 200.000-500.000 L = 0-10 P=0-15
% %
1-3 0-1
0 85 15 0 =-
% % % %
7. Data tambahan = I. Pengkajian pola menurut Gordon 1. Pola Persepsi dan manajemen kesehatan Pengertian orang tua tentang sehat adalah keadaan dimana manusia bisa melakukan aktivitas tanpa ada gangguan. Sakit jika keadaan fisik terganggu sehingga kemampuan aktivitas terhenti. Selama ini orang tua selalu memperhatikan kesehatan anaknya, bila anak sakit langsung dibawa ke dokter kadang diberi jamu tradisional. Imunisasi yang diberikan lengkap (BCG, DPT, Polio, Hepatitis). Orang tua (ayah) mempunyai kebiasaan merokok pemahaman tentang kesehatan diri dalam keluarganya baik, bila ada yang kotor segera dibersihkan. Untuk menjaga keshatan anaknya, orang tua selalu memperhatikan kebersihan anaknya. Orang tua mengatakan bingung saat anaknya mengeluh sakit. Keluarga klien mengatakan paham tentang diare yang dialami anaknya. 2. Pola nutrisi metabolik Sebelum sakit klien biasanya makan 3x sehari, klien suka makan yang berkuah. Minum klien ASI 8x dan PASI 6 botol (600cc) dan setelah sakit ibu klien mengatakan anak minum PASI 2x sehari 200cc, klien susah makan. Saat sakit di rumah makan klien sedikit 3 sendok makan, sudah muntah 1x. klien datang ke bangsal baru minum ASI dan PASI 300 cc, dan klien belum makan apapun sejak masuk 9 jam.Ibu klien mengatakan anak minum PASI 3 gelas (600cc) sehari sebelum sakit. Klien tidak pernah mengkonsumsi vitamin-vitamin. Menu makanan klien
suka sayur dan buah pisang. BB pasien saat ini 10 kg, sedangkan BB Normal untuk anak seusia klien 2xn+8 = 2. 13/12 +8 = 2.1,08 + 8 = 10,16 kg. BB sebelum sakit = 10,5 kg. 3. Pola Eliminasi Orang tua klien mengatakan sebelum sakit klien BAB 1x sehari dengan karakteristik feses lunak. Saat dikaji orang tua klien mengatakan klien sudah BAB 3 kali sebelum masuk ke RS, di RS klien sudah BAB 4x. Karakteristik feses cair terdapat ampas sedikit, tak berlendir atau tak ada darah. Anak tak ada kesulitan dalam emilinasi. Warna urine kuning jernih tak ada darah BAK klien sering, tiap BAK 30 cc. Sewaktu di RS sudah BAK 4x. 4. Pola Aktivitas dan latihan a. Bernapas Saat dikaji pola napas R = 24x /mnt orang tua mengatakan anak tidak punya riwayat gangguan pernapasan. b. Sirkulasi Orang tua anak tidak punya riwayat penyakit jantung bawaan dan anak juga tidak mempunyai penyakit jantung bawaan saat dikaji N=100x/mnt, anak tampak pucat, lemah. Keluarga mengatakan anak demam tadi S = 40,6 0 C anak kejang 1x saat di rumah. c. Aktivitas Ibu klien mengatakan dalam kesehariannya klien suka bermain di rumah atau bersama anak tetangganya. Klien merupakan anak yang aktif dan pinter klien mandi 2x sehari di kamar mandi. Kien sudah dapat makan sendiri tetepi belum rapi, belum dapat membuka pakaiannya sendiri. Untuk pemenuhan kebutuhan perawatan diri selama ini klien dibantu keluarganya baik makan, mandi, toileting dan berpakaian. Dalam beraktivitas anak berada di tempat tidur yang tinggi.
5. Pola tidur dan Istirahat Sebelum sakit orang tua mengatakan klien tidur malam pukul 19.00-07.00 WIB, tidur nyenyak kadang ngompol. Pada siang hari tidur jam 12.00 15.00 sore. Pada waktu luang digunakan bermain dan istirahat. Saat dikaji anak belum dapat tidur karena anak rewel karena baru saja tiba dilingkungan yang baru dan hanya ingin cepat pulang sehingga anak sulit untuk tidur. 6. Pola persepsi kognitif Keadaan anak secara umum sangat baik, anak terampil dan aktif. Aktif bermain mobil-mobilan saat di rumah. Anak komunikasinya belum begitu jelas. Keluarga klien mengatakan tahu tentang penatalaksanaan diare pada anak. Klien sudah mampu mengidentifikasi lapar-haus dan perasaan tidak nyaman. Alat pengindraan tak ada yang mengalami gangguan. 7. Pola Persepsi konsep diri Anak terlihat marah jika didekati perawat seperti ketakutan atau cemas. Anak rewel dengan keadaan RS yang asing baginya. Tak ada gangguan fisik pada anak atau cacat. Sikap dan tingkah laku cukup aktif. 8. Pola peran dan hubungan Orang tua klien mengatakan anak lebih dekat dengan ibunya. Kebutuhan pemenuhan klien sangat tergantung pada ibunya saat di RS. Interaksi dengan perawat dan tenaga kurang koorperatif karena anak suka rewel dan menangis saat dilakukan tindakan medis. 9. Pola seksualitas dan reproduksi Jenis kelamin laki-laki keadaan genetaliannya bersih tidak ada kelainan belum disunat. Pada umur ini anak dalam fase anal sehingga anak sering bermain dengan anus, feses dan menahan buang air besar dan air kecil.
10. Pola koping dan toleransi terhadap stress Ibu klien mengatakan anaknya rewel karena keinginannya tidak terpenuhi dan menjadi tenang jika digendong oleh ibunya. 11. Pola nilai dan kepercayaan Karena masih kecil, anak ikut agama orang tuanya (islam). Klien belum mampu menjalankan ibadah tetapi ibunya mengajarkan anaknya agar tidak cengeng. Ibu mengatakan yakin anaknya akan segera sembuh dan cepat pulang. J. Pemeriksaan fisik Keadaan umum Tanda-tanda vital 406 0 C R= 24x /mnt TB/BB : 93 cm / 10 kg Lingkar kepala Mata : Konjungtiva cowong Hidung kelainan Bibir/mulut Telinga pendengaran tengkuk/leher : reflek baik, kaki kuduk negatif Dada : simetris, pengembangan paru baik Jantung jantung normal Paru-paru : normal : letak di SIC 4 linia media clavicula kiri, denyut : bersih, lembab, tidak ada kelainan, tidak ada bau pernapasan,bibir lembab : normal, tidak ada gangguan : bersih, lembab, tidak ada : 46 cm tak anemis, tak ada gangguan : pink, pupil isokor, mata tidak : lemah : N= 100x /mnt S=
Abdomen Punggung
kembang,
perut
lunak,
peristaltic 24x /mnt : tidak ada kelainan : bersih, tidak ada Genetalia / anus kelainan, kemerahan Kulit : lembab berkeringat, kulit kemerahan, turgor baik, hidrasi kulit baik Ekstremitas : bersih, tidak ada kelainan
K. Pemeriksaan perkembangan Penilaian berdasarkan formal DDST 1. Motorik : kasar Anak dapat membungkuk lalu berlari, berdiri sendiri, berjalan dengan baik, berjalan mundur 2. Motorik halus Anak dapat memegang dengan ibu jari dan jarinya, membenturkan 2 kubus, menaruh kubus di cangkir, mencoret-coret, 3. Personal sosial Anak mampu memainkan bola, menirukan kegiatan, daag-daag dengan tangan, mengatakan keinginan, membantu kegiatan di rumah, minum dengan cangkir. 4. Bahasa Anak mampu mengoceh/papa/mama spesifik, bilang 1 kata, 2 kata, 3 kata, menyebutkan 1 gambar, bagian badan. Kesimpulan : dalam perkembangan menurut DDST, perkembangan semua normal pada garis usia antara 25-75% pada putih. Menghitung Balance Cairan Input Output = minum+infus+injeksi+obat oral+makan = 300+900+2.1+0.5+15 = 1217.6 cc = BAK+BAB = 500+300 = 800 cc
IWL
Kenaikan suhu = 10 C ditambah 200 cc, karena suhunya 40,60C maka kenaikan suhunya 40,60C 36,80C = 3,80C, maka = 200 x 3,80C = 760 cc. IWL pasien = 290 cc + 760 cc = 1050 cc Balance cairan = input (output + IWL) = 1217,6 (800 + 1050) = 1217,6 1850 = - 632,4 cc PENGKAJIAN DATA DASAR Data Fokus Data Subjektif 1. Ibu klien mengatakan di rumah sebelum masuk rumah sakit anaknya sudah BAB 3x cair dengan karakteristik feses kuning, tidak ada darah atau lendir 2. Ibu klien mengatakan anaknya 1x muntah berupa cairan susu dan makanan yang tadi dimakan klien 3. Ibu klien mengatakan sejak kemarin panas (tgl 27 Februari 2007) 4. Ibu klien mengatakan anak tidak mau minum 5. Ibu klien mengatakan anak kejang 1x karena demam 6. Ibu klien mengatakan anak susah makan, makan habis 3 sendok saat dirumah. Data objektif 1. Badan anak teraba hangat, suhu 406 0 C
2. BAB di RS 4x, feses cair tidak ada lendir atau darah 3. Klien terlihat lemah dan pucat 4. Klien sering menangis apalagi saat dilakukan tindakan medis 5. Klien berkeringat banyak 6. Klien tampak gelisah, tak tenang 7. Anak di tempat tidur yang tinggi 8. Klien sulit makan dan minum 9. Kulit kemerahan 10. BB turun 0,5 kg, BB sekarang 10 (normal untuk anak ini = 10,16 kg) 11. Hb : 11,8 g/dl 12. Hct : 37,3 vol % 13. Peristaltik usus 24x/menit 14. Perut kembung 15. Genetalia dan anus kemerahan ANALISA DATA No. Reg : Kamar : No. Dx 1. Nama/Umur : Dokter : Tanggal DS : Ibu mengatakan rumah masuk sakit cair feses klien di sebelum rumah anaknya dengan kuning, Data Diare Problem Ruang Dx Medis : Etiologi Malabsorbsi usus Ttd Nama
28-2-07
DO : Feses cair, tidak ada darah/lender, sebanyak 4 kali saat di RS 2. 2-8-07 DS : Ibu mengatakan sejak panas Ibu kejang DO : Badan 406 C 3. 28-2-07 DS : Ibu mengatakan rumah masuk sakit di Kulit kemerahan Resiko kekurangan Ketidakseimbangan klien volume cairan sebelum rumah anaknya input cairan muntah dan output sekunder anak teraba hangat S = 1 kemarin (tgl 27 klien kali klien Klien terlihat lemah dan pucat Perut kembung Peristaltik 24x/mnt Hipertermi Ketidakefektifan termoregulator tubuh usus
sudah BAB 3x
cair feses
dengan kuning,
karakteristik tidak ada darah atau lendir Ibu 1 kali klien muntah cairan dan yang dimakan klien mengatakan anak berupa susu makanan tadi klien Ibu mengatakan anak tidak mau minum DO : Feses cair, tidak ada darah/lendir sebanyak 4 kali di RS Klien terlihat lemah dan pucat Klien berkeringat banyak Klien makan minum Hb : 11,8 g/dl Hct : 37,3 vol % Balance Cairan: susah dan
4.
28-2-07
-632.4 DS : Ibu mengatakan anaknya muntah makanan tadi klien Ibu susah sendok klien makan, mengatakan anak makan habis 3 1x berupa yang dimakan
Ketidakseimbangan Penurunan klien nutrisi kurang dari makan kebutuhan tubuh peningkatan pengeluaran sekunder
nafsu dan
terhadap
mual muntah
DO : Klien Klien makan minum BB turun 0,5 kg, BB sekarang 10 kg (normal untuk klien = 10,16 kg) 5. 28-2-07 DS : Ibu mengatakan rumah masuk di Resiko kerusakan Diare klien integritas kulit sebelum rumah terlihat susah dan lemah dan pucat
sudah BAB 3x karakteristik tidak ada darah atau lendir DO : Genetalia anus kemerahan dan tampak
DAFTAR MASALAH No. Reg : Kamar : No. Tanggal Dx 1. 2. 3. 4. 5. ditemukan 28-2-2007 28-2-2007 28-2-2007 28-2-2007 28-2-2007 Nama/Umur : Dokter : Masalah Keperawatan Hipertermi Diare Resiko kekurangan volume cairan Ketidakseimbangan kebutuhan tubuh Resiko kerusakan integritas kulit nutrisi kurang dari Ruang Dx Medis : Tanggal Teratasi 02 Maret 2007 03 Maret 2007 03 Maret 2007 03 Maret 2007 Ttd Nama
PERENCANAAN No. Reg : Nama/Umur : Ruang Ttd Nama Terang Kamar : No. Dx 1. Dokter : Diagnosa Keperawatan Dx Medis : Rencana Tujuan dan Kriteria Tujuan : Klien mencapai suhu tubuh normal (36-37
o
Tindakan 1. 2. 3.
C)setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 2x24 jam Kriteria : Suhu tubuh normal 37 oC) warna tidak kemerahan badan hidrasi baik bibir lembab 1. Keterangan : tidak kulit teraba hangat kulit (365. 6. 7. 4.
2.
3.
4.
5.
6. 2. Diare yang berhubungan dengan malabsorbsi usus Tujuan : Klien mengatakan BAB normal setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam Kriteria : Feses lunak Frekuensi BAB tidak lebih dari 3 kali sehari Keterangan: 1. selalu 2. sering 3. kadangkadang 4. kurang 5. tidak pernah 1. Observasi BAB klien, karakteristik dan frekuensi BAB 2. Lakukan pemeriksaan abdomen (IPPA) 3. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makanan rendah serat 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat 3. Resiko kurang volume cairan yang berhubungan pengeluaran cairan berlebih sekunder terhadap diare dan Tujuan : Volume cairan tercukupi setelah diare 1. Observasi output dan input cairan anti
muntah
dilakukan tindakan keperawatan dalam 3x24 jam Kriteria : Balance cairan (cairan seimbang) Klien muntah diare Masukan peroral bertambah Keterangan : 1. selalu 2. sering kadang 4. kurang 5. tidak pernah Tujuan : Status nutrisi; masukan nutrisi peroral meningkat setelah dilakukan tindakan 3x24 jam Kriteria : Masukan makanan meningkat 3. kadangtidak dan
2. Anjurkan pada untuk memberi minum yang banyak 3. Observasi muntah diare 4. Lanjutkan terapi dokter untuk pemberian cairan parenteral dan orang tua/keluarga
4.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan penurunan nafsu makan dan peningkatan pengeluaran sekunder terhadap mual muntah
1. Observasi intake nutrisi 2. Anjurkan kepada keluarga memberi makan dalam bentuk menarik 3. Anjurkan yang
BAB normal
klien
pada keluarga untuk memberikan makanan dalam sedikit sering. 4. Laksanakan terapi gizi diet sesuai 5. Jelaskan kepada keluarga penting nutrisi tubuh 6. Lakukan terapi gizi diet ahli untuk yang bagi ahli untuk yang porsi tapi
memberikan
memberikan sesuai 1. Observasi TTV/4 jam 2. Inspeksi kulit adanya kemerahan. 3. Berikan
5.
Tujuan Kerusakan jaringan tidak terjadi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
Kriteria : Tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan jaringan: kalor rubor dolor fungsiolesa
lotion 4. Anjurkan pada keluarga klien sekitar kering. agar anus menjaga kulit dan genetalia
IMPLEMENTASI Hari / Tgl Rabu, 28 Feb 2007 No. Dx 2,3 Jam 21.30 Tindakan Respon Mengobservasi kemampuan BAB selama masuk ke RS RS : Ibu klien mengatakan anak BAB 3x Ttd klien
selama dirumah, selama di RS BAB cair 4x RO 4 21.30 : Anak lemah, pucat , BAB cair tak ada darah atau lendir Menganjurkan pada klien untuk memberi makan sedikit-sedikit tapi sering RS RO 1,2,3 21.35 : Ibu mengatakan akan melakukannya : Anak tidak mau makan
Menganjurkan pada keluarga untuk memberi minum yang cukup agar badan tidak lemas RS RO : Ibu mengatakan paham dan akan melakukannya : Anak tidak mau minum injeksi mg, Dynacef luminal 250 50 mg, mg 150
1,2
22.30
Memberikan novalgin RS RO
Kamis, 2007
1 Maret
1,5
04.40
Obat masuk, infus lancar Mengukur TTV RS RO : Ibu klien mengatakan badan anak teraba hangat : Badan teraba hangat Kulit kemerahan N = 120 x/mnt R = 24 x\/mnt S = 38 oC
04.50
Memberikan obat peroral paracetamol 250 mg RS : Ibu klien mengatakan anak tak mau minum
RO 5 05.00
Memandikan klien dan mengobservasi kulit sekitar anus dan genertalia RS RO :: Anak nangis, kulit sekitar anus dan genetalia tampak kemerahan
06.00
1,5
06.10
Mengukur suhu RS : Ibu klien mengatakan obat diminumkan, ibu klien mengatakan badan anak tak panas lagi RO : Badan tak teraba hangat S = 37 oC : Ibu mengatakan BB anak sebelum sakit 10,5 kg RO : BB saat sakit 10 kg : Anak mengatakan tak mau makan : Makanan habis 3 sendok saja
06.20
Memonitor BB klien RS
06.30
1,3
06.50
Menganjurkan pada keluarga klien agar memberikan cairan peroral yang adekuat dan pakaian yang tipis RS RO : Orang tua mengatakan akan melakukannya : Pakaian tipis dan anak belum mau minum
1,2,3,4,5 2,3
07.00 07.10
Evaluasi per shift Mengobservasi pola BAB klien RS : Orang tua mengatakan anak sudah
BAB cair 5x tak ada darah atau lender RO 2,4 07.30 : Dari pagi ini BAB cair 5 x, ada ampas sedikit, tak ada darah/lendir Mengauskultasi, palpasi, perkusi, inspeksi abdomen RS RO 1 08.00 : Orang tua mengatakan perut anaknya terasa kembung : Perut tidak kembung, peristaltic 25 x/mnt, perut lunak Memberikan injeksi novalgin Dynacef 250 mg RS RO 1 08.30 RS RO 1,5 09.30 RS RO :: Obat masuk : Klien menagis : Obat masuk : Orang : S = 37 oC N = 95 x/mnt R = 24 x/mnt 3,4 12.00 Memberikan makanan pada anak dan minum RS RO : Ibu mengatakan anak menangis saat diberi makan : Makanan habis porsi Anak tidak muntah Anak minum ASI 2 kali, PASI 1 gelas 200 cc tua mengatakan badan 150 mg,
12 05
Menganjurkan lagi RS RO
pada
keluarga
untuk
melakukan kompres hangat jika anak demam : Orang tua mengatakan paham : Orang tua menganggukkan kepala
12.10
Menganjurkan untuk memberi makanan dalam bentuk yang menarik RS RO : Orang tua klien mengatakan mau mencoba :-
1,2,3,4,5 1,5
12.30 12.30
Evaluasi per shift Mengobservasi vital sign RS RO : Ibu klien mengetakan badan anak panas : S = 36,6 oC, N = 120 x/mnt, R = 24 x/mnt badan teraba hangat BAB klien dan
1,3
13.00
Mengobservasi RS RO
mengobservasi suhu anak : Ibu mengatakan anak sudah BAB 1x dari tadi siang : BAB 1x cair, tak ada nanah/lendir S= 37oC 1 14.00 Memberikan injeksi novalgin 150 mg RS RO 2 17 .00 RS RO 4 17.05 : Anak menangis :Obat masuk : Ibu mengatakan anak akan
Memberikan obat oral, puyer diare 3x1 meminumnya : Anak meminum obatnya, anak tidak muntah Mengobservasi pola makan anak
RS RO 3 18.00 RS
: Ibu mengatakan anaknya tak mau makan : Anak makan habis porsi : Ibu klien mengatakan anak tak mau minum, hanya ASI 4x sejak tadi siang ( 400cc)
RO
: Infus 12 tpm 500 cc, minum ASI 400 cc BAK 5 kali 300 cc Susu ASI 100 cc
1,2
20.00
Memberikan RS RO :-
injeksi
Dynacef
250
1,2,3,4,5 1,5
20.10 20.10
Mengevaluasi per shift Mengobservasi suhu RS RO : Ibu klien mengatakan badan klien sudah tidak panas : Tubuh tidak teraba panas S= 37 oC
20.15
Mengobservasi BAB klien RS RO : Ibu klien mengatakan anak masih BAB 2x cair : Feses cair tak ada darah/lender : Anak mengatakan rewel tidak mau : Anak rewel, obat telah masuk, infus lancar
02.00
1,5
04.15
Mengukur TTV RS RO : Ibu klien mengatakan badan anak tak panas : Badan anak teraba tidak panas S = 36,2 oC, N = 102 x/mnt, R = 24 x/mnt
2,5
04.30
Memandikan anak, mengobservasi BAB klien dan kulit disekitar anus dan genetalia RS RO : Ibu mengatakan anak BAB cair 2x ada ampas : Anak tampak segar dan bersih Bab cair 2x ada ampas Kulit sekitar anus dan genetalia tampak kemerahan
04.40
Menganjurkan memberikan lotion RS RO : Ibu klien mengatakan mau mencoba :: Anak mengatakan tak mau makan : Ibu menyusui anak, minum PASI 100 cc Makan habis porsi
3,4
05.30
06.00
Memberi obat oral neoprodiar 3 x 1 RS RO : Ibu klien mengatakan diminumkan :nanti akan
1,2,3,4,5 1,2,3,4,5
06.30 07.10
Mengevaluasi per shift Mengevaluasi keadaan umum klien RS : Ibu klien mengatakan klien rewel semalam
RO 1 07.30 RS RO 1 08.00
: Klien tidur : Klien mengatakan bersedia diganti spreinya : Tempat tidur klien menjadi bersih dan rapi
Mengganti linen
Injeksi Dynocef 250 mg,Novalgin 150 mg RS RO : Anak mengatakan tidak mau : Obat masuk anak nangis : Ibu klien mengatakan anak tidak BAB masih cair RO : Anak lemas, :: S = 36,8 oC, N= 96 x/mnt, R = 24 x/mnt
08.15
1,5
09.00
Mengukur TTV RS RO
1,2,3
09.10
Menganjurkan anak banyak minum RS RO : Ibu mengatakan akan memberinya banyak minum : Anak minum sedikit
09.15
Menganjurkan keluarga agar memberikan pakaian yang tipis pada anaknya RS RO : Ibu mengatakan akan memberikan pakaian tipis : Anak tidur dengan digendong
11.00
Memberikan obat oral neoprodiar 1cth, puyer diare 3 x 1 RS : Ibu mengatakan akan meminumkannya
17.00 2
Meminuman obat oral puyer diare 3x1 RS RO : Orang tua klien mengatakan akan meminumkan obatnya : Obat oral masuk :: Obat injeksi dynacef 250 mg masuk, tetesan infus lancar
20.00 1
20.30 2
Mengobservasi BAB klien RS RO : Orang tua klien mengatakan anak tidak BAB :-
1,5
04.30
05.00
Memandikan klien dan mengobservasi kulit sekitar anus dan genetalia RS RO :: Badan bersih, kulit sekitar anus dan genetalia tampak kemerahan
05.15
Mengobservasi BAB klien RS : Ibu mengatakan semalam Bab 1x sudah ada ampasnya
RO 2,3 06.00
Menganjurkan anak untuk banyak minum, obat oral Neoprodiar 1 cth RS RO :: Klien minum banyak.,obat masuk
1,2,3,4,5 2
06.30 07.30
Mengevaluasi per shift Mengobservasi BAB anak RS RO : Ibu mengatakan anak BAB 1x lunak : Anak tenang, BAB 1x lunak, tak ada darah/lender,pantat kemerahan
3,4
07.40
Mengobservasi intake makan dan minum anak RS RO : Ibu mengatakan mau makan dan tidak muntah : Anak tidak muntah, anak makan setengah porsi
CATATAN PERKEMBANGAN Hari / Tgl Sabtu 3/3/2007 O No. Dx 1 Jam 08.30 Evaluasi (SOAP) : Ibu klien mengatakan badan anak sudah tidak teraba hangat lagi : S = 36 oC Badan tak teraba hangat Tidak ada kemerahan Indikator 1 2 3 4 5 Ttd
Suhu tubuh normal (36-37oC) Warna kulit tak kemerahan Badan tak teraba hangat Hidrasi kulit baik Bibir lembab
Ket :
08.35
A : Masalah hipertermi klien sudah dapat diatasi P : Rencana No. 5,6,7 dihentikan, dan no. 1,2,3,4 tetap dilanjutkan S : Ibu klien mengatakan anak BAB 1x tadi pagi dengan feses lembek ada ampas dan tidak diare lagi sejak pagi O : BAB klien 1 kali dengan feses yang lembek, tidak ada darah/lender warna kuning Indikator 1 2 3 4 5 BAB lunak/berbentuk Frekuensi tidak lebih dari 3 x sehari
Tidak pernah A : Ma sala h diar e pad a ana k sud ah dap at diat asi P : Ren can a no. 2,3, 4 dih enti kan , dan no.
1 teta p dila njut kan Sabtu 3/3/2007Ke t: Selalu 2. Sering 3. Kadangkadang 4. Kurang 5. Tidak pernah A : Ma sala h resi ko kek ura nga n vol Masukan minuman per oral Masukan cairan per infus Hidrasi kulit Turgor kulit 1. O 3 08.40 S : Ibu klien mengatakan anak sudah minum yang banyak, minum 3 botol PASI ( 300 cc), ASI 300 cc : Anak mau minum Anak tidak nampak dehidrasi Indikator 1 2 3 4 5
um e cair an dap at dim ini mal kan P : Se mu a per enc ana an tind aka n teta p dila njut kan Sabtu 3/3/2007Ke t: Selalu 2. 1. O 4 08.45 S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau makan dan dapat menghabiskan setengah porsi RS : Anak makan 1/2 porsi RS Anak tidak muntah
Sering 3. Kadangkadang 4. Kurang 5. Tidak pernah A : Ma sala h keti dak sei mb ang an nutr isi kur ang dari keb utu han bel um dap at -
BB tetap : 10 kg Indikator 1 2 3 4 5 Masukan makanan meningkat BB anak normal Klien tidak lemah
tera tasi P : Se mu a per enc ana an tind aka n teta p dila njut kan Sabtu 3/3/2007 5 05.00 S O :: Kulit sekitar anus dan genetalia masih tampak kemerahan Indikator 1 2 3 4 5 - Tidak ada tanda-tanda: Kalor Rubor Dolor Fungsiolesa - Suhu tubuh normal (36-37 oC)
Ket : 1. Selalu 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Kurang 5. Tidak pernah A : Resiko infeksi belum teratasi P : Perencanaan tindakan no. 1,2,3,4 dilanjutkan