You are on page 1of 38

Ahmad Kesma Septian Aldilas Reza Perdana Fikriyah Fuadiyah

Asuhan nutrisi bertujuan agar setiap pasien dapat dipenuhi kebutuhannya terhadap zat gizi secara optimal atau Upaya pemenuhan kebutuhan zat gizi dapat dilakukan dengan sebaikbaiknya

ADA NUTRITION CARE PROCESS AND MODEL


Screening& Referral System
   Identify risk factors Use appropriate tools and methods Involve interdisciplinary collaboration
Nutrition Assessment  Obtain/collect timely and appropriate data  Analyze/interpret with evidence- based standards Document

Nutrition Diagnosis  Identify and label problem  Determine cause/contributing risk factors  Cluster signs and symptoms/ defining characteristics  Document

Relationship Between Patient/Client/Group & Dietetics Professional


Nutrition Monitoring and Evaluation  Monitor progress  Measure outcome indicators  Evaluate outcomes  Document

Nutrition Intervention  Plan nutrition intervention y Formulate goals and determine a plan of action Implement the nutrition intervention y Care is delivered and actions are carried out  Document

Outcomes Management System


    Monitor the success of the Nutrition Care Process implementation Evaluate the impact with aggregate data Identify and analyze causes of less than optimal performance and outcomes Refine the use of the Nutrition Care Process

LANGKAH ASUHAN NUTRISI

Diagnosis Masalah Nutrisi Menentukan Kebutuhan Zat Gizi Memilih Alternatif Tentang Cara Pemberian Zat Gizi Memilih Alternatif Bentuk Sediaan Zat Gizi Evaluasi / Pengkajian Respons

DIAGNOSIS MASALAH NUTRISI

Merupakan hasil pengkajian/evaluasi status nutrisi

Cara pengkajian meliputi :

Pemeriksaan klinis Analisis Diet Pemeriksaan Antropometri Pemeriksaan Laboratorium

Obesitas
Berdasarkan distribusi jaringan lemak, dibedakan menjadi:
Apple shape body (distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian dada dan pinggang). Pear shape body/gynecoid (distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian pinggul dan paha).

Wajah bulat dengan pipi tembem dan dagu rangkap.

Leher relatif pendek.

Dada membusung dengan payudara membesar.

Gejala Klinis

Perut membuncit (pendulous abdomen) dan striae abdomen.

Pada anak laki-laki : Burried penis, gynaecomastia

Pubertas dini.

Genu valgum

Malnutrisi Energi Protein


8

System Welcome Trust Working Party membedakan berat badan dan oedema sebagai berikut: Kwashiorkor BB lebih dari 60% dari BB baku disertai oedema Marasmus-Kwashiorkor BB kurang dari 60% dari BB baku disertai oedema Marasmus BB kurang dari 60% dari BB baku tanpa disertai oedema

MEP ringan/ sedang


9

Istilah lain adalah gizi kurang atau undernutrition Keadaan ini seringkali pada masa menyusui berkisar umur 9 bulan dan 2 tahun. Gambaran yang mencolok adalah adanya terkena
a. Infeksi b. Anemia c. Berkurangnya aktivitas jasmani d. Hambatan perkembangan mental dan psikomotor e. Perubahan rambut dan kulit jarang ditemukan.

MEP Berat
10

I. Kwashiorkor II. Marasmus-Kwashiorkor III. Marasmus

Kwashiorkor
Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum pedis) Wajah membulat dan sembab Pandangan mata sayu Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa sakit,rontok Perubahan status mental: apatis & rewel
  

Pembesaran hati Otot mengecil (hipotrofi) Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis) Sering disertai: peny. infeksi (umumnya akut), anemia, dan diare

Marasmik-kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB/TB <-3 SD disertai edema yang tidak mencolok

Marasmus
   

  

Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit Wajah seperti orang tua Cengeng, rewel Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgarbaggy pants) Perut umumnya cekung Iga gambang Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) dan diare

Antropometrik
BB/U (Berat Badan terhadap Umur) >120% : Gizi lebih 80 120% : Gizi baik 60 79% : tanpa edema : gizi kurang dengan edema : gizi buruk (kwarsiorkor) <60% : gizi buruk : tanpa edema (marasmus) dengan edema (marasmus-kwarsiorkor)

TB/ U (Tinggi Badan terhadap Umur)


90 110% : Tinggi normal 70 89% : Tinggi kurang <70% : Tinggi sangat kurang LILA/U (Lingkar lengan atas terhadap umur) 85 100% : Gizi baik 70 84% : Gizi kurang <70% : Gizi buruk

Penentuan Status Gizi


Berdasarkan persentase Berat Badan (BB) aktual terhadap Berat Badan Ideal (persentil 50-grafik tumbuh kembang)

Status Gizi (BB/TB) CDC 2000


Obesitas Overweight Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk > 120 110-120 % 90-109 70-89 <70 % % % %

Status Gizi BB/TB-PB WHO Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk > +2 -2 SD - +2 -3 SD - < - 2 < -3 SD SD SD SD

Length for age and weight for age precentiles curve 0 36 month For BODY GROWTH MONITORING
BOYS Age (months) GIRLS Age (months)

Length

Length

Weight

Weight

Age (months)

Age (months)

LENGTH FOR AGE AND WEIGHT FOR AGE PERCENTILES CURVE 2 20 YEARS FOR BODY GROWTH MONITORING

Head circumferrence for age 0 36 mo : for brain growth monitoring Weight for length 0 36 mo : for nutritional status monitoring

Body mass index (BMI) usia 2 20 tahun Body mass index = BB/ TB dalam m2
Anak Laki-laki

Anak Perempuan

Body mass index

Body mass index

Umur (tahun)

Umur (tahun)

Terdapatnya edema, organomegali, hidrosefalus, dan lain sebagainya dapat mempengaruhi indikator berat badan Indikator yang menggunakan berat badan tidak dapat digunakan untuk menilai status nutrisi
alternatif

Pengukuran status nutrisi berdasarkan parameter lain, misalnya LILA Interpretasi Status Nutrisi
PERHATIKAN Status Nutrisi pada pasien dengan Sindrom Down, Cerebral Palsy, Bayi Prematur, dan sebagainya menggunakan kurva khusus

Growth Chart for height of boys with down syndrome

Growth Charth for weight of boys with down syndrome

Growth Chart for height of girls with down syndrome

Growth Chart for weight of girls with down syndrome

Growth Chart for BMI of boys and girls with down syndrome

Growth Chart for head circumference for boys and girls with syndrome down

Menentukan Kebutuhan Zat Gizi


Kebutuhan nutrisi pada anak dengan gizi lebih, gizi baik, atau gizi kurang pada prinsipnya adalah untuk mencapai BB ideal Yang harus diperhatikan :
dimana TB saat ini berada di persentil 50 (lihat kurva TB/U) Persentil 50 BB menurut TB saat ini (lihat kurva BB/TB)
Umur

Pada pasien dengan gizi buruk, kebutuhan kalori disesuaikan bertahap untuk mencegah terjadinya refeeding syndrome

Kebutuhan Kalori Berdasarkan RDA


RDA (Recommended Daily Allowance) berdasarkan HA (Height Age)
Usia (tahun) Laki-laki 0-1 1-3 4-6 7-9 10-12 12-18 100-120 100 90 80 60-70 50-60 RDA (kcal/kgBB) Perempuan 100-120 100 90 80 50-60 40-50

Kebutuhan Kalori [RDA (kkal/kgBB) berdasarkan HA] x [Berat Badan Ideal (kg)]

CARA PEMBERIAN ZAT GIZI

Pemilihan Jenis Nutrisi


Faktor Pasien Faktor Formula

Umur Diagnosis Masalah gizi yang terkait Kebutuhan nutrisi Fungsi gastrointestinal

Osmolalitas Kepekatan dan kekentalan kalori Komposisi zat gizi


Jenis serta jumlah karbohidratnya Protein dan lemak Ketersediaan produk Harganya

Osmolalitas formula berpengaruh langsung pada lambung dan usus kecil Hiperosmolalitas mengakibatkan penarikan air ke dalam saluran cerna untuk mengencerkan formula sehingga mengakibatkan diare, mual, kembung, atau kram

Evaluasi / Pengkajian Respons


Respon Jangka Pendek Respon Jangka Panjang

Daya terima (akseptansi) makanan/obat Toleransi saluran cerna Efek samping di saluran cerna

Menilai penyembuhan penyakit dan tumbuh kembang anak

Komplikasi Yang Berkaitan Dengan Pemberian Nutrisi Enteral


Komplikasi mekanis Komplikasi gastrointestinal Komplikasi Infeksi

Parenteral
Komplikasi mekanis atau teknis Komplikasi infeksi Komplikasi metabolik

Daftar Pustaka
1.

2.

3.

4.

Asuhan Nutrisi Pediatri. Dalam : Pudjiadi AH, Hegar Badrul, Handryastuti S, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta : IDAI, 2010; h14-19 Dietz, W.,H. Childhood Obesity. Dalam Textbook of Pediatric Nutrition, IInd ed, Suskind, R.,M., Suskind, L.,L. (Eds). New York: Raven Press,1993; 279-84. Taitz, L.S. Obesity, Dalam Textbook Of Pediatric Nutrition, IIIrd ed, McLaren, D.S., Burman, D., Belton, N.R., Williams A.F. (Eds). London: Churchill Livingstone, 1991; 485 509.. WHO. Obesity: Preventing and Managing The Global Epidemic, WHO Technical Report Series 2000; 894, Geneva.

TERIMA KASIH

You might also like