Professional Documents
Culture Documents
Asuhan nutrisi bertujuan agar setiap pasien dapat dipenuhi kebutuhannya terhadap zat gizi secara optimal atau Upaya pemenuhan kebutuhan zat gizi dapat dilakukan dengan sebaikbaiknya
Nutrition Diagnosis Identify and label problem Determine cause/contributing risk factors Cluster signs and symptoms/ defining characteristics Document
Nutrition Intervention Plan nutrition intervention y Formulate goals and determine a plan of action Implement the nutrition intervention y Care is delivered and actions are carried out Document
Diagnosis Masalah Nutrisi Menentukan Kebutuhan Zat Gizi Memilih Alternatif Tentang Cara Pemberian Zat Gizi Memilih Alternatif Bentuk Sediaan Zat Gizi Evaluasi / Pengkajian Respons
Obesitas
Berdasarkan distribusi jaringan lemak, dibedakan menjadi:
Apple shape body (distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian dada dan pinggang). Pear shape body/gynecoid (distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian pinggul dan paha).
Gejala Klinis
Pubertas dini.
Genu valgum
System Welcome Trust Working Party membedakan berat badan dan oedema sebagai berikut: Kwashiorkor BB lebih dari 60% dari BB baku disertai oedema Marasmus-Kwashiorkor BB kurang dari 60% dari BB baku disertai oedema Marasmus BB kurang dari 60% dari BB baku tanpa disertai oedema
Istilah lain adalah gizi kurang atau undernutrition Keadaan ini seringkali pada masa menyusui berkisar umur 9 bulan dan 2 tahun. Gambaran yang mencolok adalah adanya terkena
a. Infeksi b. Anemia c. Berkurangnya aktivitas jasmani d. Hambatan perkembangan mental dan psikomotor e. Perubahan rambut dan kulit jarang ditemukan.
MEP Berat
10
Kwashiorkor
Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum pedis) Wajah membulat dan sembab Pandangan mata sayu Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa sakit,rontok Perubahan status mental: apatis & rewel
Pembesaran hati Otot mengecil (hipotrofi) Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis) Sering disertai: peny. infeksi (umumnya akut), anemia, dan diare
Marasmik-kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB/TB <-3 SD disertai edema yang tidak mencolok
Marasmus
Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit Wajah seperti orang tua Cengeng, rewel Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgarbaggy pants) Perut umumnya cekung Iga gambang Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) dan diare
Antropometrik
BB/U (Berat Badan terhadap Umur) >120% : Gizi lebih 80 120% : Gizi baik 60 79% : tanpa edema : gizi kurang dengan edema : gizi buruk (kwarsiorkor) <60% : gizi buruk : tanpa edema (marasmus) dengan edema (marasmus-kwarsiorkor)
Status Gizi BB/TB-PB WHO Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk > +2 -2 SD - +2 -3 SD - < - 2 < -3 SD SD SD SD
Length for age and weight for age precentiles curve 0 36 month For BODY GROWTH MONITORING
BOYS Age (months) GIRLS Age (months)
Length
Length
Weight
Weight
Age (months)
Age (months)
LENGTH FOR AGE AND WEIGHT FOR AGE PERCENTILES CURVE 2 20 YEARS FOR BODY GROWTH MONITORING
Head circumferrence for age 0 36 mo : for brain growth monitoring Weight for length 0 36 mo : for nutritional status monitoring
Body mass index (BMI) usia 2 20 tahun Body mass index = BB/ TB dalam m2
Anak Laki-laki
Anak Perempuan
Umur (tahun)
Umur (tahun)
Terdapatnya edema, organomegali, hidrosefalus, dan lain sebagainya dapat mempengaruhi indikator berat badan Indikator yang menggunakan berat badan tidak dapat digunakan untuk menilai status nutrisi
alternatif
Pengukuran status nutrisi berdasarkan parameter lain, misalnya LILA Interpretasi Status Nutrisi
PERHATIKAN Status Nutrisi pada pasien dengan Sindrom Down, Cerebral Palsy, Bayi Prematur, dan sebagainya menggunakan kurva khusus
Growth Chart for BMI of boys and girls with down syndrome
Growth Chart for head circumference for boys and girls with syndrome down
Pada pasien dengan gizi buruk, kebutuhan kalori disesuaikan bertahap untuk mencegah terjadinya refeeding syndrome
Kebutuhan Kalori [RDA (kkal/kgBB) berdasarkan HA] x [Berat Badan Ideal (kg)]
Umur Diagnosis Masalah gizi yang terkait Kebutuhan nutrisi Fungsi gastrointestinal
Osmolalitas formula berpengaruh langsung pada lambung dan usus kecil Hiperosmolalitas mengakibatkan penarikan air ke dalam saluran cerna untuk mengencerkan formula sehingga mengakibatkan diare, mual, kembung, atau kram
Daya terima (akseptansi) makanan/obat Toleransi saluran cerna Efek samping di saluran cerna
Parenteral
Komplikasi mekanis atau teknis Komplikasi infeksi Komplikasi metabolik
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
Asuhan Nutrisi Pediatri. Dalam : Pudjiadi AH, Hegar Badrul, Handryastuti S, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta : IDAI, 2010; h14-19 Dietz, W.,H. Childhood Obesity. Dalam Textbook of Pediatric Nutrition, IInd ed, Suskind, R.,M., Suskind, L.,L. (Eds). New York: Raven Press,1993; 279-84. Taitz, L.S. Obesity, Dalam Textbook Of Pediatric Nutrition, IIIrd ed, McLaren, D.S., Burman, D., Belton, N.R., Williams A.F. (Eds). London: Churchill Livingstone, 1991; 485 509.. WHO. Obesity: Preventing and Managing The Global Epidemic, WHO Technical Report Series 2000; 894, Geneva.
TERIMA KASIH