You are on page 1of 3

herrytjahjono.

com

Asma Bronkhial
Contributed by Sunday, 14 September 2008

ASMA BRONKHIALE

ASMA merupakan gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan beberapa sel , menyebabkan pelepasan mediator yang dapat mengaktivasi sel target saluran napas sehingga terjadi bronkokonstriksi, kebocoran mikrovaskuler, edema, hipersekresi mukus dan stimulasi refleks saraf ASMA BRONKHIALE dr. Herry Tjahjono ASMA merupakan gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan beberapa sel , menyebabkan pelepasan mediator yang dapat mengaktivasi sel target saluran napas sehingga terjadi bronkokonstriksi, kebocoran mikrovaskuler, edema, hipersekresi mukus dan stimulasi refleks saraf Inflamasi saluran napas pada asma merupakan proses yang sangat kompleks, melibatkan faktor-faktor genetik, antigen, berbagai sel inflamasi, interaksi antar sel dan mediator yang membentuk proses inflamasi kronik dan remodelling. Gejala asma terdiri dari triad : * sesak napas * batuk * napas berbunyi

Beberapa faktor yang sering menjadi pencetus serangan asma ialah : 1. Alergen 2. Infeksi saluran nafas 3. Ketegangan atau tekanan jiwa 4. Olah raga / kegiatan jasmani 5. Obat-obatan seperti penyekat beta, salisilat, kodein dsb 6. Polusi udara atau bau yang merangsang seperti rokok, semprot nyamuk, parfum, asap induatri dsb

McFadden, Jr menggolongkan faktor pencetus dalam 7 kategori utama 1. alergen 2. farmakologik (obat-obatan) 3. lingkungan 4. pekerjaan 5. infeksi 6. berkaitan dengan latihan (exercise-related) 7. emosi

ASMA ALERGI Biasanya mempunyai hubungan dengan riwayat keluarga dengan alergi, misalnya rhinitis, biduran, eksim, reaksi kulit terhadap antigen tertentu atau reaksi terhadap antigen yang terhirup. ASMA IDIOSINKRATIK Pada pasien tanpa riwayat keluarga dengan alergi, kebalikan dari Asma alergi,seringkali berhubungan dengan musim/cuaca. Yang tidak berhubungan dengan musim/cuaca mungkin merupakan akibat dari bulu binatang, debu, jamur, antigen lainnya yang terdapat pada lingkungan sekitar RANGSANG FARMAKOLOGIK Rangsang farmakologik yang dapat mencetuskan asma, misalnya :aspirin, indomethacin, fenoprofen, naproxen,
http://herrytjahjono.com Powered by Joomla! Generated: 22 March, 2009, 22:50

herrytjahjono.com

zomepirac sodium, ibuprofen, mefenamic acid, phenylbutazone. LINGKUNGAN Berhubungan dengan kondisi iklim yang memaparkan konsentrasi polutan dan antigen. Cenderung berkembang pada industri berat dan kepadatan populasi, biasanya sering berkaitan dengan perubahan panas dan kondisi lainnya yang menyebabkan masa udara stagnan. Pada keadaan tersebut populasi secara umum dapat mengalami gejala saluran pernafasan. Pasien dengan asma dan penyakit pernafasan lain cenderung akan terkena dampaknya menjadi lebih berat FAKTOR PEKERJAAN Penyempitan saluran pernafasan dapat merupakan akibat dari bekerja dengan atau terpapar bahan-bahan : * Garam besi misalnya : platinum, krom, nikel * Debu kayu dan sayuran misalnya : those of oak, western red cedar, grain, flour, castor bean, green coffee bean, mako, gum acacia, karay gum, tragacanth) * Agen bahan farmasi misalnya : antibiotika, piperazine, and cimetidine * Industri kimia dan plastik misalnya : toluene diisocyanate, phthalic acid anhydride, trimellitic anhydride, persulfates, ethylenediamine, p-phenylenediamine, various dyes * Enzym biologik misalnya : laundry detergents , pancreatic enzymes * Debu binatang dan serangga, serum, dan sekresi.

FAKTOR LAINNYA * Infeksi pada saluran pernafasan (biasanya oleh virus) * Latihan (yang berlebihan) * Stres emosional

PENGELOLAAN ASMA Pengelolaan asma dapat dibedakan menjadi pengelolaan secara farmakologik (dengan obat-obatan) dan non farmakologik.

PENGELOLAAN FARMAKOLOGIK * Steroid * Bronkhodilator (obat-obatan yang dapat melonggarkan saluran pernafasan - bronkhus) * Ekspektoran (obat batuk untuk mengeluarkan dahak) * Antibiotik (hanya bila ada infeksi bakterial) * Antihistamin (tidak digunakan pada asma akut yang berat) * Desensitization atau immunotherapy belum terbukti secara efektif

PENGELOLAAN NON FARMAKOLOGIK

* Penyuluhan * Menghindari pencetus * Pengendalian emosi * Pemasukan cairan * Pemakaian oksigen * Fisioterapi * Antioksidan, pada penderita asma yang mempunyai antioksidan cukup tinggi dalam tubuhnya jarang mengalami kekambuhan. Antioksidan banyak terdapat pada buah-buahan, bee pollen, bee propolis.

REFERENSI 1. Indah R, Faisal Y, Wiwien HW . PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI ASMA in : Cermin dunia Kedokteran Vol. 141 Th. 2003 hlm. 5-11
http://herrytjahjono.com Powered by Joomla! Generated: 22 March, 2009, 22:50

herrytjahjono.com

2. 3. 4.

E R McFadden, Jr. ASTHMA : Harrison’s Principles of Internal Medicine-15 th edition. 2001 Samsu . DIAGNOSIS : Pedoman Penatalaksanaan Asma bronkhial, PERALMUNI ; Jakarta; 1994 Samsuridjal . PENGOBATAN ASMA in : Pedoman Penatalaksanaan Asma bronkhial, PERALMUNI ; Jakarta; 1994

http://herrytjahjono.com

Powered by Joomla!

Generated: 22 March, 2009, 22:50

You might also like