You are on page 1of 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Hipertensi merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas paling sering di seluruh dunia. Kelainan pembuluh darah ini dapat berdampak langsung ataupun tidak langsung terhadap sistem organ tubuh, termasuk mata. Retinopati hipertensi adalah kondisi retina dengan karakteristik terjadi perubahan vaskularisasi retina, perdarahan retina, eksudat, edema papila, dan edema retina (Mosby Medical Dictionary, 2009). Kejadian retinopati hipertensi sangat erat kaitannya dengan peningkatan tekanan darah. Penderita hipertensi memiliki kemungkinan 50-70% mengalami hipertensi retinopati. Pada penelitian yang dilakukan pada masyarakat Amerika Serikat, didapatkan insidensi 3 tahun yaitu tahun 1993-1996 dari retinopati hipertensi adalah 2.9%-4.3% (Wong TY et al, 2007). Data dari beberapa penelitian sejak tahun 1997-2003 menunjukkan prevalensi dari penderita retinopati hipertensi berkisar antara 3-14% pada usia >40 tahun, dan dari sebuah studi lain yang dilakukan Beaver Dam Eye Study pada 4926 orang yang berusia 43-86 tahun di Amerika Serikat menunjukkan insidensi 5 tahun dari retinopati hipertensi berkisar antara 6% - 10% (Wong TY & McIntosh R, 2005). Penelitian yang dilakukan di Meksiko mendapatkan 70 % penderita retinopati merupakan wanita dengan usia rata-rata 5110.4 tahun, dan tekanan darah ratarata 14913.3/889.7mmHg (Salvador, 2003). Sedangkan penelitian lain yang dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang, menjelaskan bahwa retinopati hipertensi dipengaruhi oleh usia, dan derajat hipertensi, dimana ditemukan usia terbanyak penderita retinopati hipertensi adalah 41-50 tahun (30,4%), serta 59,5% penderita merupakan penderita retinopati hipertensi dengan hipertensi sistemik stadium II. (Kristiani S, Wilardjo, 2001). Retinopati hipertensi telah lama dianggap sebagai indikator resiko dari morbiditas dan mortalitas sistemik. Banyak penelitian yang melaporkan hubungan yang erat antara retinopati hipertensi

Universitas Sumatera Utara

dengan kejadian stroke dan penyakit penyakit serebrovaskular.

Studi yang

dilakukan Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC) tahun 2002, menunjukkan bahwa penderita retinopati hipertensi memiliki kecenderungan 2 kali lipat untuk menderita stroke, walaupun faktor faktor lain seperti merokok, dan kadar lipidnya terkontrol. Penderita retinopati hipertensi juga memiliki kecenderungan 2 kali lipat untuk menderita gagal jantung kongestif (Wong TY et al, 2005), dan juga lebih cenderung menderita disfungsi renal (Wong TY et al, 2004). Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC) dan British Society of Hypertension telah bersama-sama memberikan penuntun panduan yang menekankan tentang penanganan yang agresif pada penderita hipertensi retinopati karena penyakit tersebut merupakan indikator dari kerusakan target organ (Chobanian AV et al, 2003). Sepengetahuan peneliti, di Indonesia belum ditemukan data yang akurat tentang kekerapan retinopati hipertensi. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan survei di RSUP H. Adam Malik.

1.2. Rumusan masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu berapakah prevalensi retinopati hipertensi di RSUP H. Adam Malik?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum Diketahuinya prevalensi retinopati hipertensi di RSUP Haji Adam Malik. 1.3.2. Tujuan khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. untuk mengetahui prevalensi retinopati hipertensi berdasarkan umur penderita. 2. Untuk mengetahui prevalensi retinopati hipertensi berdasarkan jenis kelamin.

Universitas Sumatera Utara

3. Untuk mengetahui prevalensi retinopati hipertensi berdasarkan derajat hipertensi penderita.

1.4. Manfaat penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan dalam mendukung pemerintah mengenai perencanaan strategis nasional penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan untuk mencapai Vision 2020: The Right to Sight yang ditetapkan WHO. 2. Rumah sakit H. Adam Malik agar meningkatkan usaha dalam tindakan pencegahan dan diagnosa dini penyakit retinopati hipertensi. 3. Masyarakat agar mau melakukan pencegahan terhadap penyakit retinopati hipertensi. 4. Referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

You might also like