You are on page 1of 19

PAPER TECHNOLOGY OF DISTRIBUTION

MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN Dosen Pengajar : Prof. Indra Bastian

KELOMPOK 8 Dwi Ananta Putra Bagus Yudi Cahyono Ni Putu Agustin Putriani Ridha Rizki A Anggun Raditya WK 10/297528/TK/36291 10/297788/TK/36362 10/302142/TK/37308 10/298611/TK/36661 10/296290/TK/36103

JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena berkat kemurahan-Nya, paper ini dapat kami selesaikan. Dalam paper ini kami membahas Optimizing Distribution Dalam penyusunan paper ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih kami sampaikan kepada: y y Prof. Indra Bastian selaku dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen. Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk paper ini.

Demikian paper ini kami buat semoga bermanfaat. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan paper ini.

Yogyakarta, 12 Desember 2011

Penyusun

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan Bab II Pembahasan A. Jenis jenis biaya dalam distribusi B. Contoh dari setiap jenis biaya C. Pengaruh teknologi pada setiap jenis biaya D. Teknologi yang dapat diaplikasikan pada tiap jenis biaya E. Siklus aktivitas yang menentukan tiap jenis biaya F. Sistem dan prosedur untuk membuat tiap jenis biaya G. Teknik untuk menghitung tiap jenis biaya H. Perbandingan pengaruh teknologi pada tiap jenis biaya Bab III Penutup Daftar Pustaka 12 15 21 24 25 2 3 3 5 9 i ii 1

BAB I Pendahuluan Fungsi distribusi pada suatu perusahaan bertanggung jawab pada keberhasilan customer service dan secara bersamaan berada di bawah tekanan untuk mengurangi biaya dan inventory. Tanggung jawab yang diemban sangatlah besar dan dapat bertambah berat dan rumit apabila supply chain perusahaan tersebut mencakup seluruh dunia. Misalnya untuk produk yang berpindah tempat dengan jarak yang sangat jauh, seperti dari pasar Amerika Utara yang mengambil sumber dari Cina, maka supply chain menjadi panjang dan membuat distribusi lebih sulit dibandingkan dengan produk yang bersumber dari sumber setempat. Walaupun berjarak jauh, berbeda wilayah waktu, dan terdapat banyak halangan lainnya, distribusi selalu berada dibawah tekanan untuk mengurangi biaya dan inventory. Terdapat jumlah substansial dari biaya dan inventory dalam distribusi, jadi distribusi sudah merupakan target normal untuk usaha peningkatan keuntungan. Pengurangan biaya apapun dalam biaya freight dapat berdampak langsung pada peningkatan keuntungan, sehingga upaya pengurangan freight cost selalu ditekankan. Untuk dapat mengoptimasikan distribusi maka, sebuah fungsi distribusi diharapkan dapat memperkirakan kebutuhan dan jumlah pesanan customer sehingga supply chain dapat diaplikasikan tidak hanya dalam jangka waktu pendek, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam jangka waktu panjang. Sehingga dalam tulisan ini penulis akan membahas mengenai distribusi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi cost pada distribusi. Dengan optimasi distribusi diharapkan sistem distribusi dapat lebih optimal, efisien, efektif sehingga dapat meningkatkan keuntungan untuk perusahaan.

BAB II PEMBAHASAN A. Jenis Jenis Biaya dalam Distribusi Secara luas, biaya distribusi dapat didefinisikan sebagai biaya yang berhubungan dengan semua kegiatan, mulai dari saat barang-barang dibeli atau diproduksi sampai produk tiba ditempat pelanggan. Akan tetapi untuk tujuan pembahasan di sini, yang dimaksud biaya distribusi adalah biaya-biaya yang lazim berada di bawah pengendalian eksekutif pemasaran atau penjualan, tidak termasuk biaya administrasi umum dan biaya finansial, yang mana dapat dipersempit bahwa biaya distribusi yang dimaksud adalah freight cost. Pengertian freight cost adalah biaya yang terlibat dalam pemindahan produk, yang termasuk packing, palletizing, documentation, charge untuk loadingunloading, serta biaya asuransi di kapal atau laut. Pada freight cost sendiri terdapat banyak istilah biaya-biaya yang mengacu pada pricing produk menurut Incoterms (International Commercial Terms) 2000, diantaranya adalah: 1. EXW (nama tempat): Ex Works, pihak penjual menentukan tempat pengambilan barang. 2. FCA (nama tempat): Free Carrier, pihak penjual hanya bertanggung jawab untuk mengurus izin ekspor dan meyerahkan barang ke pihak pengangkut di tempat yang telah ditentukan. 3. FAS (nama pelabuhan keberangkatan): Free Alongside Ship, pihak penjual bertanggung jawab sampai barang berada di pelabuhan keberangkatan dan siap disamping kapal untuk dimuat. Hanya berlaku untuk transportasi air. 4. FOB (nama pelabuhan keberangkatan): Free On Board, pihak penjual bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang di kapal yang siap berangkat. Hanya berlaku untuk transportasi air.

5. CFR (nama pelabuhan tujuan): Cost and Freight, pihak penjual menanggung biaya sampai kapal yang memuat barang merapat di pelabuhan tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat kapal berangkat dari pelabuhan keberangkatan. Hanya berlaku untuk transportasi air. 6. CIF (nama pelabuhan tujuan): Cost, Insurance and Freight, sama seperti CFR ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim. Hanya berlaku untuk transportasi air. 7. CPT (nama tempat tujuan): Carriage Paid To, pihak penjual menanggung biaya sampai barang tiba di tempat tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat barang diserahkan ke pihak pengangkut. 8. CIP (nama tempat tujuan): Carriage and Insurance Paid to, sama seperti CPT ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang dikirim. 9. DAF (nama tempat): Delivered At Frontier, pihak penjual mengurus izin ekspor dan bertanggung jawab sampai barang tiba di perbatasan negara tujuan. Bea cukai dan izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli. 10. DES (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex Ship, pihak penjual bertanggung jawab sampai kapal yang membawa barang merapat di pelabuhan tujuan dan siap untuk dibongkar. izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli. Hanya berlaku untuk transportasi air. 11. DEQ (nama pelabuhan tujuan): Delivered Ex Quay, pihak penjual bertanggung jawab sampai kapal yang membawa barang merapat di pelabuhan tujuan dan barang telah dibongkar dan disimpan di dermaga. Izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli. Hanya berlaku untuk transportasi air. 12. DDU (nama tempat tujuan): Delivered Duty Unpaid, pihak penjual bertanggung jawab mengantar barang sampai di tempat tujuan, namun tidak termasuk biaya asuransi dan biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara pihak pembeli. Izin impor menjadi tanggung jawab pihak pembeli. 13. DDP (nama tempat tujuan): Delivered Duty Paid, pihak penjual bertanggung jawab mengantar barang sampai di tempat tujuan, termasuk biaya asuransi dan semua biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara pihak pembeli. Izin impor juga menjadi tanggung jawab pihak penjual.

Dengan banyaknya pilihan yang tersedia seperti diatas, maka perusahaan harus menentukan sistem distribusi seperti apa yang akan digunakan karena seperti yang kita ketahui alur distribusi dapat membengkakkan biaya dan berpengaruh terhadap harga produk. Jenis-jenis biaya yang dihasilkan akibat aktivitas distribusi terbagi menjadi dua yaitu fix cost dan variable cost. Fix cost adalah biaya yang tidak terpengaruh dari banyaknya produk yang dihasilkan dalam suatu waktu tertentu. Sedangkan variable cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bergantung pada variabelnya sehingga jumlahnya tidak selalu tetap.

B. Contoh dari Setiap Jenis Biaya Contoh biaya pada freight cost sangat banyak jenisnya. Beberapa diantaranya adalah sewa alat angkut, biaya bahan bakar, pajak pelabuhan, jalan tol, biaya asuransi, biaya gaji supir per mobil. Fix Cost Membeli atau sewa kendaraan Asuransi Variable Cost Pemeliharaan dan perbaikan Bahan bakar, pajak bahan bakar, dan minyak Registrasi dan pajak kendaraan Gaji supir per mobil Biaya pembayaran parkir dan tol Pajak pelabuhan

C. Perkembangan Teknologi Distribusi Teknologi yang ada pada freight cost erat kaitannya dengan teknologi yang ada pada transportasi. Transportasi sendiri terbagi menjadi tiga yaitu; 1. Transportasi darat 2. Transportasi air 3. Transportasi udara Dahulu pada era pra-Industri (pra 1800) sebelum manusia mengenal alat transportasi, untuk melakukan perpindahan via darat dari satu tempat ke tempat lain

dilakukan dengan berjalan kaki, dan untuk membawa barang-barang hasil buruan mereka, mereka memanggulnya di bahu. Kemudian dengan berkembangnya akal pikir manusia maka terciptalah suatu alat untuk membantu manusia dalam membawa barang-barang hasil buruan mereka dengan menggunakan gelondongan kayu bulat yang dapat digulingkan dengan mudah. Lambat laun, manusia mulai menggunakan hewan seperti yang telah disebutkan di atas. Setelah penemuan roda, manusia membuat kereta barang dan kereta penumpang yang ditarik oleh hewan-hewan tersebut. Dan era baru pun

muncul ketika ditemukan yang diawali dengan lokomotif yang menggunakan mesin uap pertama yaitu era Revolusi Industri dan Transportasi (1800-1870). Kemudian ditemukan sepeda oleh Baron Drais yang dilanjutkan oleh penemuan sepeda motor oleh Ernest dan Pierre Michaux yang menandakan munculnya sistem transportasi modern (1870-1920). Penemuan yang paling pesat perkembangannya hingga saat ini adalah penemuan mobil yang dibuat di Jerman pada tahun 1880 oleh Carl Benz, Henry Ford, dan Suzuki. Pada transportasi air sendiri diawali oleh kano, rakit, perahu, dan kemudian kapal. Kapal pada mulanya digerakan dengan menggunakan layar dan dayung sehingga sangat bergantung terhadap arah angin dan membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke tempat tujuan. Saat ini kapal sudah digerakan dengan mesin diesel, mesin uap, dan ada juga yang menggunakan tenaga nuklir. Pada transportasi udara awalnya digunakan burung merpati sebagai transportasi informasi antar wilayah, namun kekurangan dari penggunaan merpati ini adalah keterbatasan kapasitas angkut. Dengan berkembangnya ilmu teknologi automotif, elektronik, mekanika yang didukung kebuthan manusia untuk menciptakan transportadi yang cepat dan mampu membawa barang lebih banyak hingga ke tempat yang jauh. Sehingga terciptalah pesawat. Teknologi propulsi berkembang dari motor bakar, turbin/jet seperti : turbo-prop, turbo-jet, turbo fan, ramjet, hingga mesin roket. Menurut R. Gilbert dan A. Perl (2007), perpindahan manusia (transportasi) dan freight dimulai dengan:

D. Pengaruh Teknologi dalam Tiap Jenis Biaya Distribusi (yudi) Young (1960) membandingkan freight cost yang dibutuhkan dengan produksi yang dihasilkan, dan hasil untuk kondisi penelitian saat itu, besarnya biaya angkut per km berbanding terbalik dengan produksi per alat angkut. Sejalan dengan perkembangan teknologi, manusia berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia untuk menciptakan berbagai jenis dan ukuran kendaraan yang dapat mengurangi freight cost. Freight cost dapat diminimalisir dengan cara menerapkan Freight Transport Management. Freight Transport Management mencakup berbagai strategi untuk meningkatkan efisiensi dari pengangkutan muatan. Logistics merupakan istilah teknis untuk freight management yang efisien, termasuk aktivitas pengiriman (jenis kendaraan, besar pengiriman, frekuensi, dll), fasilitas, dan aktivitas lainnya. Logistics biasanya focus terhadap minimalisasi biaya pengiriman. Penerapan dari Freight Cost Management dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya yaitu mengganti media pengangkutan dari truk menjadi kereta atau melalu transportasi air untuk pengangkutan dan pengiriman jarak jauh. Untuk mengaplikasikan hal tersebut maka secara langsung infrastruktur dari sarana transportasi kereta dan perairan harus ditingkatkan sehingga dapat mendukung pengangkutan dengan kereta dan

kapal. Peningkatan penjadwalan dan pengaturan rute pengiriman juga sangat penting dilakukan agar pengangkutan produk dapat lebih efisien, hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan penjadwalan yang telah di komputerisasi melalui sebuah sistem terintegrasi. Dengan memilih moda transportasi yang sesuai serta rute distribusi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi cost perusahaan. Misalnya saja pada PT. Pupuk Sriwidjaja, mereka memilih untuk membeli kapal dibandingkan menyewa atau menggunakan jasa distribusi lain untuk mendistribusikan hasil pupuk mereka ke UPP dan setelah itu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai pelabuhan yang dipilih agar mengurangi cost pengantaran pupuk ke masing-masing gudang di kabupaten. Untuk mengurangi cost dari segi rute, dipilihlah pelabuhan di Cilacap, bukan Semarang, untuk penyebaran di daerah Jawa Tengah dan DIY karena dianggap lebih rendah cost-nya.

E. Framework Pemikiran dari Teknologi Terhadap Biaya Distribusi

Gambar 1. Alur Distribusi Menurut Incoterm 2000

Berdasarkan skema di atas maka yang perlu diperhatikan pertama kali adalah pemilihan moda transportasi yang digunakan dari pabrik, apakah menggunakan truk, mobil pick up, atau moda lainnya. Kemudian jika wilayah distribusi di luar pulau maka perlu ditentukan apakah akan menggunakan pesawat atau kapal, membeli pesawat atau kapal sendiri atau membayar jasa dari perusahaan lain. Jika masih dalam pulau yang sama apakah akan menggunakan mobil/truk atau menggunakan kereta api. Untuk mengambil keputusanselain berdasarkan pada cost seperti pajak, asuransi, bahan bakar, dan sebagainya yang akan digunakan, juga harus dipertimbangkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk pendistribusian serta volume produk yang akan didistribusi. Intinyaadalah optimasi distribusi dari seller hingga ke pembeli.

F. Siklus Aktivitas yang Menentukan Tiap Jenis Biaya Pembagian jenis-jenis biaya ditentukan dari aktivitas-aktivitas berulang yang disebut sebuah siklus aktivitas. Pada siklus aktivitas komponen-komponen pembentuk biaya diperhatikan, kemudian nantinya komponen-komponen pembentuk biaya tersebut dikelompokkan menjadi jenis-jenis biaya tersendiri (variety of cost).

Structure & Optimize the Network

Design and Automate Processes

Gambar 2. Siklus Optimasi Distribusi

1.

Structure and Optimize the network. Pada tahap ini jumlah, dan tempat lokasi,

serta berapa banyak tempat yang dibutuhkan untuk mengirim kepada pelanggan ditentukan. Penentuan dilakukan dengan cara memperkirakan dengan melibatkan parameter kunci tentang tiap produk dan demografis. 2. Design and automate process. Proses kerja diranccang dan disederhanakan,

kemudian informasi dan teknologi material-handling diimplementasikan dalam proses tersebut. Sehingga memungkinkan untuk memberlakukan otomatisasi aktivitas yang terjadi pada warehouse. Pada tahap ini tingkat kebutuhan otomatisasi ditentukan 3. Operate processes and network. Pengembangan proses bisnis dan operasi fisik dari pusat distribusi dan logistik. Di bawah ini terdapat siklus aktivitas yang menentukan tiap jenis biaya

Outlets/Retailer

Pengecer

Konsumen

Distributor

Pabrik

Gambar 3. Frame Distribusi

G. Sistem dan Prosedur untuk Membuat Tiap Jenis Biaya Distribusi Freight Cost atau yang biasa kita kenal di Indonesia dengan ongkos angkut, merupakan komponen utama kedua dari landing cost dan landing cost calculation. Urusan pengangkutan (Shipping) bisa di urus sendiri, diserahkan kepada Broker (Shipping agent), Forwarding Company atau Courrier. Pengiriman dalam jumlah/volume yang besar akan lebih baik jika diserahkan kepada broker (shipping agent), pengiriman dalam jumlah sedang bisa diserahkan kepada forwarding company, sedangkan pengiriman dalam paket kecil akan lebih efisien jika menggunakan jasa courrier. Jika melakukan distribusi sendiri, maka banyak hal yang harus diperhatikan muali dari cost moda transportasi yang akan digunakan, asuransi, maintenance, bahan bakar, pajak, gaji supir, dan lain-lain. H. Teknik untuk menghitung tiap jenis biaya Menurut Putra (2010) , pada Freight Cost sendiri terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu: y Jarak antara Departure Port dengan Destination Port : Semakin jauh jarak antara

pelabuhan asal (Departure Port) akan semakin tinggi juga Freight Cost yang akan timbul. Masing-masing forwarding company atau shipping line biasanya memiliki daftar rate yang disesuaikan dengan port of departure. y Berat atau volume dari barang yang diangkut : Semakin besar jumlah / volume

barang yang akan dikirimkan tentu akan semakin tinggi juga Freight Cost nya. y Cara pengiriman : Cara pengiriman bisa melalui udara bisa juga melalui laut.

Untuk jumlah / volume pengiriman yang sama, pengiriman lewat udara cost lebih tinggi dibandingkan dengan lewat laut. y Carrier (alat transportasi) yang dipergunakan : Masing-masing carrier memiliki

rate yang berbeda-beda meskipun untuk cara pengangkutan yang sama (sama-sama lewat udara atau sama-sama lewat laut). Hal ini disebabkan oleh layanan masing-masing cargo carrier mereka yang berbeda-beda, memiliki metode tersendiri dalam menentukan rate. Akan tetapi mereka masih harus tunduk kepada aturan IATA (International Air Transportation Association) untuk air carrier.

Elemen-elemen pada Freight Cost sendiri adalah: y Jika urusan pengangkutan diserahkan kepada freight forwarder atau shipping

agentmaka elemen-elemennya adalah sebagai berikut : Freight Charge : Dihitung sebesar invoice dari airlines atau IATA. Air Ways Bill (AWB) atau Bill of Lading (BL) Fee : AWB Fee (angkutan udara) : a% x Freight Cost (a=presentase masing-masing forwarder) Handling : Besarannya berbeda-beda sesuai dengan tingkat kesulitan penanganan diground mulai unloading sampai ke truck pengangkutan dari airport / harbour sampai ke Gudang pemilik barang. Trucking : masing-masing forwarding memiliki rate yang berbeda yang pastinya

tergantung pada jarak tempuh dan volume/bobot barang yang diangkut. Administration Fee : a% x [Freight+AWB Fee+Handling+Trucking], dimana a=berbedabeda juga Value Added Tax (VAT) : 1% x [AWB Fee + Handling + Trucking + Admin] y Jika pengiriman diurus sendiri maka elemennya hanya Freight Charge yang

kenakan oleh airline-nya. y Jika Pengiriman ditangani oleh Courrier maka elemennya adalah sebagai berikut :

Freight charge + Handling + Petrol Surcharge + VAT Freight Cost merupakan salah satu bagian dari Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold) yang didebitkan pada rekening Shipping Cost Untuk transportasi sendiri dapat digunakan suatu rumus awam untuk menghitung distibution cost, yaitu: Biaya = Jarak yang ditempuh x Rate Transport x Total biaya-biaya lain

I. Perbandingan Pengaruh Teknologi Pada Tiap Jenis Biaya Dibawah ini terdapat tabel perbandingan atas perhitungan mengenai cost yang berpengaruh pada transportasi di Amerika. Menurut S. Donovan (2008) hasil riset yang telah ia kumpulkan:

Studi yang Telah Dilakukan di Amerika NCTR (2008) Perubahan pada pengeluaran transportasi rumah tangga

Keterangan Cost

Cost Value

2007 USD

Simpanan Marginal Cost untuk pembelian automobile di 2006

Annual cost untuk rumah tangga per tambahan kendaraan rata-rata sekitar $3,500 dan $0.20 per mil.

Annual Cost per tambahan kendaraan rata-rata sekitar $3,600 dan $0.21 per mil

AAA-2008 Estimasi Vehicle Cost

Fixed dan Variable Cost untuk berbagai macam tipe kendaraan untuk lima tahun pertama operasi

Cost rata-rata per mil untuk sedan sekitar $0.47-$0.72 dan $7190-$9369 per tahun tergantung dari jarak yang ditempuh Cost per kilometer untuk 2.2. L sedan berkisar dari $0.36$0.72 per km.

CAA-2007 Driving Costs

Estimasi biaya dari pengoperasian kendaraan tertentu selama 4 tahun pertama di Kanada

USD $0.54-$1.08 per mil

Barnes dan Langworthy (2004). Per mil cost dari pengoperasian automobile dan truk US Consumer Expenditure Survey 2004

Estimasi biaya untuk penumpang mobil, truk, dan truk komersial

Per mil: automobile $0.17, truk $0.22, truk komersial $0.49

Melaporkan pengeluaran aktual kendaraan

Rata-rata cost per mil adalah $0.26 dan ratarata per vehicle cost adalah $4,532

Transport Canada

Menunjukkan

Cost rata-rata per km

Cost rata-rata per km

Full-Cost Investigation project

bagaimana cost dan jarak yang pernah ditempuh menurunkan umur kendaraan

berkisar antara $0.26$0.40. Rata-ratanya $0.32 ($0.51 per mil)

berkisar dari $0.24$0.37. Rata-ratanya $0.30 ($0.48 per mil).

BAB III PENUTUP Berdasarkan apa yang telah kami jabarkan tentang pengaruh teknologi pada proses distribusi pada suatu perusahaan, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa cost pada distribusi dapat diminimalisir dengan menggunakan teknologi. Riset dan survey tentang jenis teknologi apa yang akan digunakan menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan hasil yang optimal sehingga tercapai optimizing distribution. Hal terpenting lain dalam distribusi adalah adanya otomatisasi. Otomatisasi memegang peranan penting karena dengan adanya otomatisasi proses distribusi dapat berjalan lebih cepat, akurat dan terkontrol. Jumlah barang yang terkontrol dalam proses distribusi sangat ditekankan karena kelebihan distribusi dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan. Hal ini sama seperti apa yang diungkapkan dalam Lean Distribution yaitu menghindari kelebihan distribusi.

DAFTAR PUSTAKA Assed., 2011, Teknologi vs Manusia Berperan Dalam Performa Perusahaan, [diakses tanggal 14 Desember 2011]. URL : http://the-marketeers.com/archives/teknologi-vs-manusiaberperan-dalam-performa-perusahaan.html Depari,Yoni., 2008, Pengaruh Distribusi Dalam Pembentukan Harga Komoditas http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/35E0D97E-1A73-46CD-9D4E8ABD06893F6E/20775/WP200807.pdf Gilbert, R, and A. Perl., 2007, Transport Revolutions in Humas History, [diakses tanggal 15 Januari 2012]. URL: dan

Implikasinya Terhadap Inflasi , [diakses tanggal 14 Desember 2011]. URL :

http://people.hofstra.edu/geotrans/eng/ch2en/conc2en/tbl_transportrevolutions.html Hendrawan, Muh Alfatih., 2011, Supply Chain Management, [diakses tanggal 15 Desember 2011]. URL : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=penggunaan%20tenaga%20kerja%20saat%2 0distribusi&source=web&cd=7&ved=0CEIQFjAG&url=http%3A%2F%2Fteknik.ums.ac .id%2Fdl_jump.php%3Fid%3D24&ei=QfTpTq6cJ8q8rAfsq4yJCQ&usg=AFQjCNE1240 J0xXOaIbPYSEDfa8RV0Vmxg&cad=rja Herliansyah, Yudhi., 2011, Perencanaan Biaya untuk Siklus Hidup Produk, [diakses tanggal 14 Desember 2011]. URL : http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/32010-8-530745888154.doc. Jati, Dody Kurnia Nugroho., 2011, Analisis Pengaruh Biaya Distribusi Terhadap Nilai Penjualan Pada Pt. Tempo Cabang Solo, [diakses tanggal 14 Desember 2011]. URL : http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=214 Mashar, Ali., 2011, Manajemen Operasional Pengelolaan Persediaan, [diakses tanggal 14 Desember 2011]. URL : http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/310056-261973191343.doc

Mayasari, Novita Mega., 2011, Penerapan Algoritma Genetika Untuk Permasalahan Distribusi Rantai Pasok Dua Tingkat Yang Dipengaruhi Oleh Biaya Tetap, [diakses tanggal 14 Desember 2011]. URL : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate9837-Chapter1.pdf. Putra., 2007, Freight (Shipping) Cost Calculation, [diakses tanggal 14 Desember 2011]. URL : http://putra-finance-accounting-taxation.com/2007/10/freight-shipping-costcalculation.html Rodrigue, Dr. Jean Paul. Historical Geography of Transportation: The Emergence of Mechanized System, [diakses tanggal 15 Januari 2012]. URL:

http://people.hofstra.edu/geotrans/eng/ch2en/conc2en/ch2c1en.html Universitas Gunadharma., 2011, Pengendalian Biaya Distribusi, [diakses tanggal 14 Desember 2011]. URL: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/controllership_teori_dan_soal_jawaban/bagia n3_bab13_pengendalian_biaya_distribusi.pdf. Victoria Transport Policy Institute., 2011, Transportation Cost and Benefit Analysis II Vehicle Costs, [diakses tanggal 15 Januari 2012]. URL:

http://www.vtpi.org/tca/tca0501.pdf. Victoria Transport Policy Institute., 2011, Transportation Cost and Benefit Resources for Measuring Transportation Costs and Benefits, [diakses tanggal 15 Januari 2012]. URL: http://www.vtpi.org/tdm/tdm66.htm

You might also like