You are on page 1of 5

Abstraksi Tugas Akhir / Skripsi Sistem Informasi dengan Judul : Komputerisasi Data Nilai Uji Kompetensi Pada SMK

XYZ

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, berkembang sangat pesat khususnya komputer. Hampir diseluruh penjuru duni manfaatnya bisa digunakan oleh semua orang. Komputer dapat digunakan seperti dalam pengolahan data dengan menggunakan aplikasi Microsoft Access. Dengan menggunakan Microsoft Access data yang diolah bisa lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan sistem manual yang mana data yang diolah secara manual sering kali mengalami kesulitan, apalagi datanya sampai beribu-ribu jumlahnya yang akan menyulitkan dalam pengaksesan dan keamanan serta keakuratan data tidak terjamin. Akan lebih baik jika dibuat dalam bentuk database yang terkomputerisasi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat sebuah program Komputerisasi Data Nilai Uji Kompetensi pada SMK XYZ menggunakan Microsoft Access 2000. Penelitian ini dilakukan dengan cara memenfaatkan 1 unit komputer dan aplikasi Microsoft Access 2000. Adapun data yang dikumpulkan meliputi data Siswa dan data Nilai. Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk membuat sebuah program database harus melakukan pengumpulan data, perancangan dan pembuatan program database yang benar. Dalam pembuatan program database perlu diperhatikan spesifikasi komputer yaitu software dan hardware, agar dalam proses pembuatan program nantinya dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci : Database, Komputerisasi

Umi

Thojibah.

2009. PenerapanModel

Pembelajaran

Problem

Based

Learning(PBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X-7SMAN 1 Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Fisika. FMIPA. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Purbo Swasono M,Si (II) Dr. Lia Yuliati, M.Pd. Kata kunci: Problem Based Learning, berpikir kreatif, keterampilan proses sains. Berdasarkan hasil observasi di SMAN I Malang, ditemukan bahwa siswa masih kurang aktif dalam kegitan pembelajaran, jika diberi kesempatan siswa jarang sekali untuk bertanya atau menyampaikan gagasan. Keterampilan dalam

menggunakan alat-alat laboratorium seperti termometer masih rendah. Siswa juga terbiasa menghafal materi-materi fisika yang dibuku, siswa jarang dilatih dalam memecahkan masalah, dan saat diberi tugas siswa cenderung menunggu jawaban teman kemudian dicontek. Fakta-fakta tersebut mengakibatkan keterampilan proses sains siswa dan keterampilan berpikir kreatif siswa belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan langkah-langkah model PBL yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains siswa, meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dan keterampilan proses sains siswa kelas X-7 SMAN I Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis & Taggart, penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X-7 SMAN I Malang dengan jumlah 41 siswa yang terdiri 14 siswa dan 19 siswi. Materi pembelajaran yang digunakan adalah Suhu dan Kalor. Instrumen pembelajaran yang digunakan meliputi RPP dan LKS sedangkan instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran model PBL, lembar observasi keterampilan berpikir kreatif

berdasarkan hasil jawaban LKS siswa, keterampilan proses sains siswa dan format catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran model PBL telah terlaksana dengan baik sekali. Guru telah melakukan semua tahap-tahap model pembelajaran PBL yaitu mengorganisasi siswa pada masalah,

mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan menilai proses pemecahan masalah. Keterampilan berpikir kreatif siswa meningkat menjadi 67%, peningkatan ini terjadi karena siswa sudah mulai terlatih untuk memecahkan masalah yang diajukan guru. Sedangkan keterampilan proses sains siswa meningkat menjadi 85%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa dan keterampilan proses proses sains siswa mengalami peningkatan melalui penerapan pembelajaran modelProblem Based

Learning (PBL).

Rosyidah, Umi. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII-C SMPN 1 Watulimo Trenggalek. Skripsi, Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dra. Endang Purwaningsih, M.Si., (II) Drs. Subani. Kata kunci: Pembelajaran kooperatif, group investigation, motivasi belajar, hasil belajar fisika. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Fisika Ibu Ratna Indriani dan observasi awal pada kelas VIII-C SMPN 1 Watulimo diketahui dalam pembelajaran metode yang sering diterapkan ceramah. Berdasarkan hasil penyebaran angket sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh motivasi belajar Fisika siswa rata-rata sebesar 65% dengan kategori penilaian cukup baik. Hasil belajar Fisika yang diperoleh 47% siswa mendapatkan nilai dibawah SKM. Kesulitan yang dihadapi oleh para guru adalah bagaimana mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran, meningkatkan antusiasme siswa terhadap materi yang diajarkan, mengajak siswa untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan yang diperoleh, dan meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Group

Investigation (GI). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 12 Januari-2 Februari 2009. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C SMPN 1 Watulimo semester 2 tahun ajaran 2008/2009. Instrumen yang digunakan terdiri dari instrumen tindakan yaitu RPP dan Lembar Kerja Siswa, dan instrumen pengukuran yaitu angket motivasi belajar, lembar observasi keterlaksanaan RPP, lembar aktivitas dan keterampilan kooperatif siswa, lembar penilaian laporan, tes kognitif, dan catatan lapangan. Data penelitan berupa data hasil keterlaksanaan RPP, motivasi dan hasil belajar fisika siswa. Aspek peningkatan motivasi belajar siswa yang dicapai oleh siswa dihitung berdasarkan persentase motivasi belajar siswa dan hasil belajar diperoleh dengan cara mencari persentase rata-rata nilai tes dan nilai laporan praktek siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran aktivitas guru sebesar 100% dan aktivitas siswa meningkat sebesar 6%. Persentase motivasi belajar siswa pada siklus I dan II 82%, meningkat dari pra siklus sebesar 17%. Persentase hasil belajar Fisika siswa pada awal sebelum perlakuan sebesar 53%, siklus I adalah 69% dan meningkat sebesar 22% pada siklus II menjadi 75%. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif modelGroup Investigation (GI) dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-C SMPN 1 Watulimo sebesar 17% dan meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 22%. Disarankan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru bidang studi ataupun peneliti yang lain untuk menerapkan model pembelajaran tersebut dengan mengukur peningkatan aktivitas berpendapat siswa.

You might also like