You are on page 1of 4

1. Superscriptio Penulisan R/ (recipe) di kiri atas, dan biasanya sudah tercetak di kertas resep.

Untuk lebih dari satu formula obat, R/ dituliskan lagi seperti pada resep tersebut. 2. Inscriptio Kadar Chloramphenicol dalam kasus yang diberikan adalah 5%, dengan demikian : Chloramphenicol 5% :

Chlorampenicol 0,5 ml

Propylenglycol sebagai bahan pembawa, adalah ditambahkan hingga obat menjadi sebanyak 10 ml, diperbaiki sebagai berikut : Propylenglycol ad 10 ml (propylenglycol ditambahkan sampai ukuran obat 10 ml)

Untuk paracetamol, sediaan 500 mg berupa tablet (tab.), digunakan 4-6hari dengan pemakaian 3-4 kali dalam satu hari. Namun, biasanya dipakai aturan penggunaan selama 5 hari, dengan pemakaian 3 kali sehari. Ditulis dengan angka romawi XV (numero 15, 3 kali sehari selama 5 hari).

3. Subscriptio Untuk resep racikan (meracik bentuk obat baru dengan gabungan lebih dari satu bahan) ditulis m.f.l.a. (misce fac lege artis), maksudnya adalah agar dicampur dan dibuat dengan cara yang benar.

4. Signatura Signatura (tandailah) untuk aturan penggunaan obta pada pasien. Obat tetes menggunakan istilah Guttae (gtt.), untuk telinga (aures/aur.), jika sebelah kanan (aures dexter), sebelah kiri (aures sinister), keduanya (aures dexter et aures sinister). Untuk pemakaian obat, 3 kali dalam sehari (3 de die / t.d.d.). Setiap kali pemberian sebanyak 2 tetes, ditulis angka romawi ( Guttae II / gtt.II). Pemakaian paracetamol, 3 kali sehari 1 tablet ( 3.d.d. tab.I).

5. Resep umum Dimulai dengan nama dokter, nomor surat ijin praktik, alamat praktik (ditambah rumah kalau perlu), kemudia tempat dan tanggal penulisan surat. Penggunaan kloramfenikol dengan paracetamol adalah tidak masalah, asal dalam prosedur, dan instruksi yang tepat. Penggunaan kloramfenikol adalah bermasalah jika bersamaan dengan golongan barbiturat (sejenis anastesi & sedasi), karena akan mengalahkan kadar kloramfenikol di serum menjadi menurun dan barbiturat akan meningkat, dan terjadi toxisitas. Untuk dewasa sedang, dan tidak mengeluhkan hal lain, misal alergi atau kelainan organ dalam, penggunaan alkohol, dosis tidak tergantung kepada berat badan, atau diturunkan. Setelah satu formula tertulis, diberikan suatu paraf, atau sebuah tanda tangan jika formula mengandung bahan narkotik. Jika akan menulis lebih dari satu formula dalam satu resep, maka tulis formula di bawah paraf atau tanda tangan, dan ditutup pula dengan paraf atau tanda tangan. Di bagian bawah dituliskan untuk ditujukan kepada sang pasien.

Formulasi: Chloramphenicol 5% :

Propilenglycol sebagai bahan pembawa ditambah sampai 10 ml. m.f.l.a. gtt. ad. Aur. t.d.d. gtt.II aures dexter

Tab.paracetamol mg 500 no.XV t.d.d tab.I

digunakan 5 hari dengan pemakaian 3 kali sehari

Blok Pengobatan Rasional Penugasan Analisis Resep

Oleh: Yudha Ardi Nugraha 10711069 Tutorial 4 dr. Dwi Nur Ahsani

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2011

You might also like