You are on page 1of 12

Arsip Ringkasan Pembelajaran

EVALUASI I KEBUDAYAAN DAERAH

Mendengarkan Standar Kompetensi: Memahami wacana lisan tentang berita dan drama pendek Kompetensi Dasar: Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan Indikator: Membuat resensi pementasan drama Tujuan : Selesai proses belajar mengajar diharapka siswa dapat: Membuat resensi pementasan drama RINGKASAN MATERI Setiap daerah pasti punya kebiasaan atau tradisi yang unik, termasuk kebudayaan yang ada di derah itu yang tidak terdapat di daerah lain. Adat istiadat, kebiasaan, atau kebudayaan suatu daerah sedikit tidak akan berpengauh atau bahkan tercermin dalam hasil karya masyarakat di daerah itu. Karena itu, untuk memahami drama, apalagi melakukan resensi (timbangan) terhadap suatu drama, kita juga harus memahami kebudayaan masyarakat tersebut, sekurang-kurangnya pemahaman secara umum. Perhatikan naskah drama berikut ini! Pentas menggambarkan halaman rumah berarsitektur Bali. Banyak kerabat, teman-teman serta masyarakat banjar setempat berpakaian adat ringan. Mereka bekerja mempersiapkan upacara pengabenan I Ketut Kantun, seorang tokoh masyarakat setempat. .... Jangkung Kerug Jangkung Kerug : (berbisik pada Kerug)Kita akan sangat merasa kehilangan. : Ya. Pasti! Banyak yang sudah beliau lakukan untuk desa kita ini. : Kalau tidak ada beliau, mungkin desa kita masih kayak dulu-dulu. Seperti desa tanpa masa depan. : Kita sangat beruntung mendapatkan warga pendatang seperti beliau. Untung juga kita dulu mau menerima beliau menjadi warga di sini. (diam sejenak) Kenapa dulu beliau diusir dari desanya, ya? Padahal, beliau, kelihan banjar. : Aku juga tak jelas. Dengar-dengar sih korban fitnah. Korupsi uang LPD. : Ada orang yang tak senang! : Mungkin saja. Kalau orang tidak suka atau iri, apa pun bisa dilakukan untuk menumpahkan rasa irinya.

Jangkung Kerug Jangkung

Kelihan Adat

Kelihan Adat

Wayan Kacung

Wayan Kacung

Jangkung Kerug Wayan Kacung

Pengayah

: Mohon perhatian para semeton! (perlahan suasana mulai hening. Warga yang hadir mengarahkan perhatian untuk mendengarkan pengumuman kelihan adat setempat). : Persiapan upacara sudah hampir selesai. Hari pengabenan masih seminggu. Jadi, cukup waktu untuk menyelesaikan persiapan sampai harinya tiba. Tinggal melengkapi kurang-kurangnya sedikit. Untuk itu, mari kita dengarkan pengarahan dari ketua panitia. Saya persilahkan kepada ketua panitia untuk menyampaikan rencana selanjutnya. Durus! : Sukma Jero Kelihan. Kami selaku panitia sekaligus mewakili keluarga Bapak Ketut Kantun almarhum, menyampaikan terima kasih banyak kepada semuanya , yang sudah kami ajak bekerja siang malam untuk mempersiapkan upacara ini. Dan penuh ketulusan dan semangat membantu kami sehingga tanpa terasa segala perlengkapan upacara cepat selesai. (Diam sejenak) Sesuai pemberitahuan dari Jero Kelihan tadi, bahwa persiapan suda hampir selesai. Jadi, cukup banyak waktu untuk menyelesaikannya sampai harinya tiba. Jadi, kita tidak perlu terburu-buru, toh hanya perlu melengkapi kurang-kurangya saja. (Wayan Kacung berpikir sejenak. Hadirin menunggu, bertanya-tanya.) : Untuk itu, kami selaku ketua bersama-sama Jero Kelihan dan anggota panitia telah rapat dan memutuskan untuk rehat sejenak. Pada malam-malam selanjutnya, sambil membuat perlengkapan yang kurang, atas inisiatif sang nuwenang karya akan mengadakan pertunjukan-pertunjukkan kesenian untuk menghibur para semeton untuk mengurangi kelelahan. : Setuju! Genjek saja, Jero! : Genjek. Genjek. Atau wayang. : Nggih. Nggih! Semua sudah kami putuskan. Mulai nanti malam, berturut-turut akan dipentaskan drama gong, genjek, wayang Cenk Blonk, tupeng, dan lain-lain sampai hari H. : (bersorak riuh) ....

Tugas : A. Tugas Mandiri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan cermat! 1. Siapakah nama tokoh masyarakat yang akan diaben pada drama di atas? 2. Bagaimana setting atau latar yang digambarkan pada drama di atas? 3. Siapa saja tokoh atau pelaku dalam drama di atas? 4. Uraikan secara rinci tokoh yang menjadi latar drama di atas! 5. Kesenian apa saja yang diusulkan oleh warga dan kesenian apa yang akan dipentaskan? B. Tugas kelompok: - Diskusikanlah unsur-unsur dalam drama di atas kemudian berilah judul yang tepat! C. Pekerjaan Rumah: - Buatlah sebuah tulisan berupa resensi (uraikan hasil analisis unsur-unsur, penilaian dan tanggapan kamu terhadap naskah drama tersebut)!

JENDELA : Skenario : skrip atau naskah persiapan (skrip rencana) yang akan dipakai acuan dalam pembuatan film. Bentuknya hampir sama dengan naskah drama berupa sajian tokoh-tokoh dan dialognya serta petunjuk lakuan. Tapi skenario dilengkapi keterangan latar dan waktu peristiwa terjadi. Skenario yang lengkap berisi bentuk-bentuk shoot (pengambilan gambar), misalnya close up, big close up, atau medium shoot; juga ada keterangan tatacahaya. Tetapi masa sekarang skenario lebih sederhana, cuma berisi keterangan latar dan waktu, selebihnya nama tokoh, dialog, dan clue (petunjuk) lakuan. Breakdown : schedule (jadwal) shooting yang rinci dalam hitungan menit per menit. Sineas adalah dunia perfilman Sinematografi adalah ilmu atau bidang perfilman Shooting : pengambilan gambar untuk film atau sinetron.

Berbicara Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berpidato, melaporkan isi buku dan baca puisi Kompetensi Dasar: Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat Indikator: Membacakan puisi dengan intonasi, ekspresi, gerak, mimic, dan penghayatan yang wajar Tujuan : Setelah proses belajar mengajar siswa diharapkan dapat: Membacakan puisi dengan intonasi, ekspresi, gerak, mimic, dan penghayatan yang wajar

RINGKASAN MATERI Untuk dapat membaca puisi dengan baik, maka kita harus akrab dengan puisi yang akan kita baca. Artinya, kita sudah paham betul dengan makna puisi itu. Hal hal yang perlu dilakukan untuk memahami puisi telah diuraikan dalam evaluasi sebelumnya. Jadi, setelah kita melakukan pemaknaan puisi itu barulah kita dapat membaca puisi itu dengan baik dan wajar. Hal-hal yang dinilai dalam pembacaan puisi adalah penghayatan dan ekspresi, yang bila dirinci menjadi intonasi atau irama dan ekspresi. Intonasi terdiri atas lafal (pengucapan yang benar), tempo (cepat lambatnya pengucapan), nada (tinggi rendahnya suara), dan dinamik (keras lemutnya suara). Sedangkan ekspresi, yaitu gerak mimik (gerak wajah) dan gestur (gerak tubuh). Semua itu lahir dari pemahaman dan penghayatan. Membaca puisi secara wajar maksudnya adalah dalam membaca puisi kita tidak perlu terlalu berlebihan (over). Cara membaca puisi boleh dilakukan dengan pose (diam dan tidak terlalu banyak gerak) atau dengan gerakan-gerakan yang betul-betul mendukung makna puisi. Titik fokus pembacaan puisi adalah pada suara. Karena itu, untuk dapat membaca puisi dengan baik, kita harus mempunyai modal vokal yang cukup. Untuk itu kalian harus melatih vokal dan dasarnya adalah latihan pernapasan. Pada umumnya napas yang digunakan adalah napas perut. Kalau bisa napas diafragma. Pokoknya hampir sama dasarnya dengan orang bernyanyi. Latihan yang dilakukan pun tidak jauh berbeda dengan orang yang latihan vokal untuk menyanyi.

Kunci terpenting dalam pembacaan puisi adalah penghayatan. Bila penghayatan kalian terhadap puisi itu bagus, biasanya secara otomatis unsur lainnya bergerak mendukung unsur-unsur lainnya, Begitu pula sebaliknya. Jadi, latihlah pernapasan, vokal, dan kemampuan ekspresimu sebelum berlatih membaca puisi. Perhatikan puisi berikut! AKU Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Maret 1943 Dikutip dari Antologi Chairil Anwar Aku Ini Binatang Jalang, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, hal. 13

Tugas: A. Tugas Mandiri - Baca dan pelajarilah puisi di atas dengan baik, kemudian jawab pertanyaan berikut dengan cermat! 1. Apa judul puisi di atas? 2. Siapa penyair yang menciptakan puisi di atas? 3. Dikutip dari mana puisi di atas? 4. Terdiri atas berapa baitkah puisi di atas? 5. Tahun berapa puisi di atas diciptakan? B. Tugas Kelompok: - Diskusikan puisi di atas dalam kelompok belajarmu!

Uraikanlah makna yang kalian dapatkan dari puisi di atas! Carilah keterangan-keterangan yang berkaitan dengan penyair Chairil Anwar! Catatlah penyair-penyair yang kamu kenal!

Pekerjaan Rumah: - Berdasarkan makna yang kamu peroleh dari pemaknaan puisi di atas baik secara mandiri maupun secara berkelompok, berlatihlah membaca puisi itu sesuai makna yang kamu dapatkan dengan pembacaan yang wajar, untuk mempersiapkan diri membaca puisi di depan kelas dan akan dinilai oleh gurumu! -

JENDELA : - Membaca puisi berbeda dengan membaca karya sastra lain, termasuk berdeklamasi. - Perbedaan membaca puisi dengan deklamasi adalah sebagai berikut. Membaca puisi menggunakan teks sedangkan deklamasi dengan menghafal seluruh puisi itu (artinya; tidak membawa teks). - Begitu pun ada perbedaan antara membaca cerita, bercerita, dan monolog. - Bercerita dan membaca cerita hampir sama. Fokusnya menyampaikan cerita. Hanya saja bercerita tidak memakai teks, sedangkan membaca cerita memakai teks. Jadi, bercerita tidak harus sama dengan teks cerita. Cerita sesuai dengan kreativitas dari pencerita, yang penting cerita itu sampai kepada audiens (tidak ada kesalahan meskipun berbeda dengan teks acuannya). Sedangkan membaca cerita harus sesuai dengan teks. Baik dalam bercerita maupun membaca cerita eksplorasi karakter vokal tokoh tidak terlalu penting, misalnya jika tokohnya seorang kakek, tidak perlu harus dilakukan dengan suara kakek-kakek. - Yang salah kaprah adalah yang terjadi dalam lomba bercerita atau membaca cerita. Para peserta lomba sering melenceng dari kaidah membaca cerita dan bercerita. Lomba membaca cerita sering berubah menjadi lomba monolog, karena peserta sering terlalu banyak mengeksplorasi gerak-gerik maupun lakuan tokoh. Karena itu menjadi kabur dengan monolog. Dan anehnya, yang mampu melakukan hal seperti itulah yang sering dimenangkan oleh juri, padahal itu menyalahi aturan bercerita atau membaca cerita. Karena nilai bercerita atau membaca cerita bukanlah pada gerakan tokoh-tokohnya. - Monolog secara sederhananya dapat dikatakan berdialog sendiri, atau memainkan berbagai tokoh yang ada dalam naskah monolog seorang diri. Penggarapan unsur-unsur pentasnya bisa sama dengan drama, hanya pemainnya sendiri memainkan semua tokoh yang ada dalam teks monolog. - Jadi, teks monolog sebenarnya berbeda dengan teks cerita, meskipun sering monolog dilakukan dengan memanfaatkan teks cerita. Tapi harus dicatat, teks cerita itu bagus tidak dieksplorasi menjadi monolog.

Membaca Standar Kompetensi:

Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama Kompetensi Dasar: 7.1 menemukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif Indikator: Menjawab pertanyaan tentang isi teks Menyimpulkan isi tersirat sebuah teks Tujuan : Selesai proses belajar belajar ini diharapkan siswa dapat: Menjawab pertanyaan tentang isi teks Menyimpulkan isi tersirat sebuah teks

RINGKASAN MATERI .... Manusia sering merasa dirinya sebagai penguasa. Segala yang ada di alam ini dianggapnya berada di bawah kekuasaannya. Alam dan isinnya selalu diusahakan agar takluk pada dirinya. Setelah ia mampu melakukan itu, ia pun akan bersikap semena-mena terhadap segala sesuatu yang mampu ia kuasai. Isi alam ikuras habis, lalu ia campakkan sumber alam itu. Ia merasa dirinya tak perlu lagi merawat dan memeliharanya. Tidak ada kekuatan yang melebihi kekuatan dirinya. Ia tidak menyadari bahwa ada kekuatan dan kekuasaan yang berada di atasnya. Lalu apa yang ia mampu lakukan ketika Tuhan marah. Apa yang kuasa ia perbuat ketika Tuhan menimpakan takdir pada dirinya. Apa yang dapat ia kerjakan ketika bencana demi bencana menimpa dirinya. Ketika lumpur Lapindo menghadiahkan bencana bagi dirinya, dengan segala upaya dan usaha ia sumbat lubang-lubang lumpur panas itu. Segala cara untuk mengatasi itu, buntu, tak mampu ia hentikan, ia pun bengong melongo. Ia hanya mampu berharap agar bencana lumpur Lapindo-lumpur Lapindo yang lain tak terjadi lagi. Ketika sunami melanda sebagian wilaah bumi ia hanya mampu meratap dan berharap bencana itu tak terulang lagi. Tiba-tiba gampa berkekuatan 7,6 SR yang merobohkan ribuan bangunan dan menewaskan ratusan jiwa, mereka panic, berlari ke sana kemari, bagai sekumpulan anak ayam disambar elang. Itulah manusia. Manusia tak mampu berbuat apa-apa ketika tangan Tuhan bagai telapak sakti Sang Budha memaparkan takdir bagi dirinya.

Tugas: A. Tugas Mandiri - Bacalah dengan cermat teks tanpa judul di atas, kemudian catatlah pokok gagasan pada setiap paragraf! - Simpulkan isi teks tersebut dengan beberapa kalimat! B. Tugas kelompok - Diskusikan bersama anggota kelompokmu, lalu simpulkan makna yang tersirat (makna yang tidak terungkapkan yang ada di balik) teks di atas! C. Pekerjaan Rumah

Bacalah dua atau tiga teks yang menurutmu tidak mengungkapkan makna secara langsung (tersurat), kemudian simpulkan makna tersiratnya!

JENDELA : - Tidak semua wacana atau teks mempunyai sifat yang sama. Ada teks yang lugas mengungkapkan isi atau maknanya. Akan tetapi banyak teks justru mengungkapkan makna yang terselubung (tersirat). - Sifat-sifat teks yang berbeda-beda itu sebagai akibat dari tujuan dan sikap penulisnya. Kalau penulisnya ingin agar ide atau pikirannya sampai secara langsung kepada pembaca yang dituju maka ia akan menyampaikan ide atau gagasan itu secara lugas dan gambling (jelas). - Teks-teks yang bersifat terselubung, bisa jadi karena penulisnya tidak ingin membuat pembacanya tersinggung. Atau mungkin tidak ingin tiba-tiba mendapat reaksi yang keras dari pembacanya. Bisa juga penulisnya ingin agar pembacanya menyimpulkan sendiri ide atau gagasan sesungguhnya.

Menulis: Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran dan informasi secara tertulis dalam bentuk nasakah pidato dan surat resmi Kompetensi Dasar: Menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dll.) dengan bahasa yang baik dan benar, serta, memperhatikan penggunaan ejaan Indikator: Menyusun pidato perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dll.) Tujuan: Selesai proses belajar mengajar ini diharapkan siswa dapat: Menyusun pidato perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dll.) RINGKASAN MATERI Pada evaluasi sebelumnya sudah secara detail disampaikan persoalan pidato. Selanjutnya, kalian hanya perlu berlatih dan berlatih terus agar kemampuanmu meningkat, baik dalam menyusun maupun melakukan pidato. Hal yang juga perlu kalian lakukan untuk meningkatkan diri adalah sering-seringlah membaca teks pidato dan menonton orang berpidato. Tugas: D. Tugas Mandiri - Carilah tema dan catatlah gagasan-gagasan yang mendukung tema tersebut yang menarik untuk dijadikan naskah pidato! - Susunlah pidato sesuai tema dan gagasan-gagasan yang kamu pilih! E. Tugas kelompok

Diskusikan dalam kelompokmu, gagasan-gagasan yang baik dan menarik yang dapat digunakan untuk menyusun pidato perpisahan nanti ketika kamu akan meninggalkan sekolahmu! Ingat kenangan-kenangan dan hal-hal positif yang telah kamu dapatkan menempuh pendidikan di sekolahmu! F. Pekerjaan Rumah - Susunlah sebuah pidato perpisahan sesuai dengan hasil diskusi dalam kelompokmu! JENDELA : - Ilmu yang mempelajari cara dan teknik berpidato serta menyusun naskah pidato adalah retorika. - Aturan pemisahan suku kata antara lain ; 1) Pisahkan kata dasar dari imbuhannya. Contoh : menciptakan : men cipta kan; 2) Bila di dalam kata terdapat dua vocal berurutan, maka pemisahan dilakukan di antara vocal-vokal itu. Contoh: saat : sa at; 3) Jika di dalam kata terdapat dua konsonan yang berurutan, maka pemisahan dilakukan di antara konsonan itu. Contoh: tempa : tem pa; 4) Jika di dalam kata terdapat konsonan diapit oleh dua vocal, maka pemisahan dilakukan sebelum konsonan. Contoh : dapat ; da pat; 5) Jika di dalam kata terdapat tiga konsonan atau lebih, maka pemisahan dilakukan setelah konsonan pertama. Contoh: instrukmen: in-stru-men.

Ulangan Harian V I. Pilihan Ganda Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1. Penulisan kalimat langsung yang benar di bawah ini adalah . . . . a. Siti berkata : Aku baru saja lulus ujian. b. Kakek mengatakan. Seharusnya, orang itu diusir saja, c. Apakah kamu jadi makan? tanya Abidin kepada Sukri. d. Ah! Semua itu tidak benar! Seru Darmawan. 2. Sadru : Sebaiknya kamu minta maaf kepadanya. Monjong : Kenapa. Sadru : Kenyataannya kamu yang salah. Monjong : Tidak! Apa pun yang terjadi, aku tidak akan minta maaf kepadanya. Karakter tokoh Monjong dalam dialog di atas adalah . . . . a. tegas b. bijaksana c. keras d. kaku 3. Semenjak di PHK di perusahan sepatu itu, ayah Tono tidak lagi bekerja pada perusahaan orang lain. Ia membuka usaha sendiri dengan modal pinjaman dari bank. Itu berarti ayah Tono adalah seorang . . . . a. dramawan b. dermawan c. karyawan d. wirausahawan

4. Dedy adalah seorang aktor. Sudah banyak film yang ia bintangi. Sebelum memerankan tokoh dalam film Dedy harus membaca . . . terlebih dahulu. Kata yang tepat melengkapi kalimat tersebut adalah . . . . a. skenario b. pidato c. berita d. puisi 5. Latra adalah satu-satunya anak laki-laki dalam keluarganya. Ia yang seharusnya mewarisi tanah ayahnya di bukit itu. Tapi tanah itu kering . . . . Kata majemuk yang tepat melengkapi paragraf itu adalah . . . . a. kering b. kerontang c. sekali d. gersang 6. Kelihan Adat : Persiapan upacara sudah hampir selesai. Hari pengabenan masih seminggu. Jadi, cukup waktu untuk menyelesaikan persiapan sampai harinya tiba. Tinggal melengkapi kurang-kurangnya sedikit. Untuk itu, mari kita dengarkan pengarahan dari ketua panitia. Saya persilahkan kepada ketua panitia untuk menyampaikan rencana selanjutnya. Durus! Kebudayaan daerah yang tergambar pada cuplikan dialog di atas adalah kebudayaan daerah . . . . a. Tanah Toraja b. Batak c. Jawa d. Bali 7. AKU Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Cuplikan puisi Aku karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan sikap . . . . a. tegas b. tegas c. egois d. bijaksana 8. Aku si baju merah Rumahku di tengah sawah Kupetik bunga yang indah Kuberikan ibu dan ayah Baris puisi di atas adalah contoh puisi lama yang disebut . . . . a. syair b. pantun c. talibun d. karmina

9. Nara Kinasih sangat gemar membaca karya sastra. Ia pun banyak menciptakan karya sastra berupa puisi, cerita pendek, maupun naskah drama. Nara Kinasih adalah seorang . . . . a. dramawan b. wartawan c. dermawan d. sastrawan 10. Kriteria yang dinilai dalam pembacaan puisi adalah hal-hal berikut ini, kecuali . . . . a. intonasi b. ekspresi c. nama d. penghayatan 11. Halaman rumahku sangat kotor. Lingkungan rumahku pun kotor. Parit-parit tidak pernah dibersihkan. Di jalan-jalan berceceran kotoran hewan. Masyarakat membiarkan begitu saja keadaan yang terjadi. Karena itu, tak heran bila masyarakat di lingkunganku sering sakit. Makna yang tersirat dalam paragraf di atas adalah . . . . a. Lingkungan yang kotor b. Masyarkat yang cuek c. Masyarakat tidak peduli terhadap ligkungan yang sehat d. Lingkungan kotor menyebabkan sakit 12. Teman-teman, Terima kasih atas kahadiran kalian semua. Hari ini merupakan hari yang paling membahagiakan bagi diriku. Sebelas tahun yang lalu, ibuku melahirkan aku di kota ini. .... Rangkaian kalimat di atas merupakan pembukaan pidato yang cocok untuk acara . . . . a. ulang tahun b. pelantikan panitia c. penerimaan siswa baru d. perpisahan 13. Para siswa-siswa diharapkan perduli terhadap kebersihan sekolah. Kalimat tersebut seharusnya ditulis . . . . a. Para siswa-siswa sekalian diharapkan perduli terhadap kebersihan sekolah. b. Para siswa sekalian diharapkan perduli terhadap kebersihan sekolah. c. Siswa-siswa sekalian diharapkan perduli terhadap kebersihan sekolah. d. Para siswa diharapkan perduli terhadap kebersihan sekolah. 14. Presiden pertama RI, Sukarno terkenal sebagai seorang . . . . a. orator b. operator c. obligator d. promoter 15. Puisi yang pola rimanya a a a a adalah puisi . . . . a. lama b. baru c. modern d. mutakhir 16. Penulisan kata baku yang benar di bawah ini, adalah . . . . a. system b. systim c. sistim

17.

18.

19.

20.

d. sistem Orang itu suka sekali berbicara ngelantur. Ngelantur artinya . . . . a. ke sana kemari b. ngalor ngidul c. tumpang tindih d. melenceng dari pokok pembicaraan Alamat rumahku di Jalan Gatot Subroto no 145 Denpasar. Kesalahan ejaan pada kalimat tersebut terletak pada . . . . a. Jalan b. Gatot Subroto c. no 145 d. Denpasar Ia hamper saja terkena peluru nyasar bila saat itu ia tidak (bungkuk). Kata dalam kurung seharusnya ditulis . . . . a. membungkukkan b. bungkukkan c. bungkuk d. membungkuk Chairil Anwar dan W.S. Rendra adalah . . . . a. sastrawan b. dramawan c. wartawan d. usahawan

II. Isian isilah titik-titik di bawah ini benar! 1. Kebiasaan yang berlangsung secara turun-temurun disebut . . . . 2. Upacara ngaben sudah dilakukan secara turun-temurun sejak lama. Kata yang bercetak miring merupakan kata ulang . . . . 3. Sudah banyak yang menulis biografi Putu Wijaya. Pemisahan kata biografi berdasarkan sukukatanya yang tepat adalah . . . . 4. Andi berperan sebagai Jangkung dalam drama tersebut. Andi adalah seorang . . . . 5. Di antara nama tokoh dan dialog dalam naskah drama terdapat tanda baca . . . . 6. Genjek, tari pendet, joged bumbung merupakan . . . dari daerah Bali. Kata yang tepat melengkapi kalimat tersebut adalah . . . . 7. Kebun binatang itu berisi kucing, macan, kuda, buaya, onta, dan kadal. Yang merupakan kata umum pada kalimat tersebut adalah . . . . 8. Puisi baru yang terdiri atas 6 seuntai disebut . . . . 9. Toni sudah merasa lelah sekali bekerja. Ia ingin istirahat. Tiba-tiba lonceng di pabrik itu berbunyi tiga kali tanda karyawan harus istirahat. Peribahasa yang tepat menggambarkan keadaan Toni adalah . . . . 10. Untuk membunuh kejenuhan, biasanya aku pergi memancing. Kata membunuh pada kalimat tersebut mengandung makna . . . . III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

IV.

Apresiasi Sastra Bacalah potongan teks berikut dengan seksama! Sastri duduk di depan teras rumahnya sejak siang tadi. Mentari sebentar lagi tenggelam. Pikirannya terus berkutat antara ya dan tidak. Ia serba ragu. Kalau ia katakana hal itu kepada Metri, ia khawatir kalau Metri tidak percaya kata-katanya. Kalau tidak, kekeliruan itu terus berlangsung. Dan itu akan menjadi masalah yang terus-menerus mengganggunya. Berbagai pertimbangan muncul dalam dirinya, tak henti-henti. Ini yang menyebabkan ia ragu. Setiap persoalan yang dihadapi tidak pernah terselesaikan dengan baik gara-gara pertimbanganpertimbangan yang tak semestinya. Uraikan secara rinci karakter tokoh Sastri dalam penggalan teks di atas!

V. Ejaan Pisahkan berdasarkan sukukatanya kata-kata yang dicetak miring berikut! 1. Nyoman Wijaya sering menulis autobiografi tokoh yang terkenal. 2. Sinar inframerah membantu pengiriman data-data penting. 3. Kita harus dapat mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita. 4. Membantu orang harus dilakukan secara ikhlas. 5. Suara pluit itu merupakan isyarat kita harus bertindak.

You might also like