You are on page 1of 29

Faculty of Economics and Business University of Gadjah Mada Yogyakarta

CHINA Accounting Review

Sejarah Akuntansi di China

Awal Tahun 2200 SM

Dinasti Hsiu: mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan putri-putri pada masa Dinasti Xia (tahun 2000-1500 SM).

Abad ke 11 sebelum Masehi-tahun 1644 setelah Masehi

Dinasti Zhou Barat: mengenalkan ide spending no more than income . Dinasti Han Barat: perbedaan antara profit, expense, cost, and principal mulai diakui. Dinasti Song: banyak artikel telah ditulis tentang cara mengurangi biaya berlebihan (redundant expenses) dan beberapa penggunaan yang diusulkan dalam membuat data akuntansi.

Sejarah Akuntansi di China

Baru masuk single entry method Abad 20

Tahun 1949

Cina menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet.

Dipengaruhi oleh 3 masa: Maos centrally controlled planned economy (1949-1978) Perubahan menuju socialist commodity economy Setelah Kondisi saat ini. tahun 1949

Sejarah Akuntansi di China


MOF mengeluarkan ASBE yang berupaya mengharmonisasikan praktek domestik dan mengharmonisasikan praktek di Cina dengan praktek di Internasional. Efektif per tanggal 1 Juli 1993, ASBE merupakan sebuah peristiwa besar dalam upaya Cina untuk menuju sebuah perekonomian pasar.

Tahun 1992

Sebelum Tahun 2005

Seluruh perusahaan milik Negara akan diwajibkan untuk mengadopsi ASBE dan selanjutnya akan diperluas kepada seluruh perusahaan berukuran menengah dan besar.

MOF Cina memperkenalkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBEs) yang juga telah mengkover aspek-aspek 15 Februari yang ada pada IFRS. 2006

Perkembangan Akuntansi di China

Pendekatan pengembangannya lebih menekankan untuk pendekatan privatisasi usaha

Faktor yang paling mempengaruhi perkembangan akuntansi di China adalah tingkat sistem hukum.

Faktor yang kurang penting dalam mempengaruhi perkembangan akuntansi adalah tingkat pendidikan.

Pemerintah yang Berwenang dalam Sistem Akuntansi di China


State Administration for Taxation (SAT): Bertanggung jawab mengumpulkan pajak, faktur resmi pemasok, audit akuntansi.

Ministry of Finance (MOF): Bertanggung jawab merumuskan, menyebarkan, dan mengelola standard akuntansi.

State Administration of Industry and Commerce (SAIC): Bertanggung jawab mengenai issue business licenses, reviews financial statements perusahaan setiap tahun.

External Audit Firm (CPA): Bertanggung jawab mendukung audit tahunan wajib oleh pihak ketiga.

Ministry of Commerce (MOC): Bertanggung jawab menyetujui pembagian dividen.

Asosiasi yang Berwenang dalam Sistem Akuntansi di China

China Accounting Standards Committee (CASC)


Bertanggungjawab mengembangkan standard akuntansi, melakukan pengawasan, dan penegakan aturan standar akuntansi keuangan.

China Securities Regulatory Commission (CSRC)


Bertanggung jawab mengatur dua bursa efek di China yaitu Shanghai dan Shenzhen.

Chinese Institute of Certified Public Accountants (CICPA)


Berfungsi mengatur audit perusahaan sektor swasta.

Chinese Association if Certified Public Auditor (CACPA)


Bertanggung jawab atas audit perusahaan milik Negara dan berada di bawah wewenang organisasi yang terpisah dengan Kantor Audit Negara.

Standard Akuntansi di China

Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises (FARR) Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE)

Berfokus pada pencatatan buku, penyusunan laporan keuangan, pelaporan praktik, dan masalah-masalah akuntansi keuangan dan pelaporan lainnya.

Merupakan suatu kerangka dasar konseptual yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar akuntansi yang baru.

Pengaruh Kebudayaan China Terhadap Akuntansi Di China

Perubahan Paham China

CHINA KOMUNIS

CHINA KAPITALIS

Tanda Perubahan dan Pengaruh Kapitalisme


China telah menerapkan 39 Standar baru akunting yang bertarget besar konvergen dengan standarstandar IFRS (International Financial Reporting Standards)

Akibat Akuntansi Kapitalis


Menurut Triyuwono (2006) secara implisit kedudukan kapitalis yang sentral ini telah mengakibatkan (1) bentuk akuntansi menjadi egois, (2) bias materi, (3) tidak memperhatikan eksternalitas, (4) bias maskulin (5) berorientasi pada informasi berbasis angka.

Sebab-sebab Terjadinya Evolusi Akuntansi di China


Budaya Berpengaruh

Sumber: The Historical Evolution in China: The Effect of Culture (Solas and Ayhan, 2007)

Analisis Teori Hofstede

Sumber: The Historical Evolution in China: The Effect of Culture (Solas and Ayhan, 2007)

Analisis Teori Dimensi Budaya Hofstede


1. Power Distance: High Tingginya power distance ini disebabkan oleh struktur masyarakat China yang hierarkis (pengaruh kerajaan) Dampaknya: konservatisme dalam perhitungan dan disclosure tinggi.
Sumber: On the Construction of Chinas Accounting Standard System with International Convergence in Accounting Standards (Zhang and Liu, 2010)

2. Individualism vs Colectivism China cenderung pada hidup secara kolektif. Kondisi ini dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Budha, Konfusianisme, dan ajaran lain yang mengajarkan harmonisasi dan kerja sama. Akibatnya mereka mudah berkomitmen dan profesionalisme juga meningkat. Namun secrecy menjadi tinggi. Contoh: related party transaction tidak banyak didisclosure.

Sumber: The Historical Evolution in China: The Effect of Culture (Solas and Ayhan, 2007)

3. Maskulinity vs Feminity China cenderung feminim dimana mengutamakan hubungan sosial, kesopanan, dan perhatian. Terlihat dari hirarkis yang tinggi dan cara China bersosialisasi. Akibatnya menjadi kurangnya transparansi sebagai akibat dari kurangnya kompetisi.

4. Uncertainty Avoidance Kebanyakan negara Asia seperti China, Jepang, dan Indonesia termasuk ke dalam negara-negara yang menghindari ketidakpastian. Akibatnya mereka cenderung konservatif. Contoh: dalam ASBEs penilaian aset hanya diperbolehkan menggunakan historical cost

5. Long Term Orientation Sebagai akibat dari ajaran-ajaran yang banyak berkembang di China, masyarakat China cenderung berorientasi jangka panjang. Salah satu tandanya adalah kebanyakan masyarakat China lebih suka hemat, hidup sederhana dan harmonis.

Contoh Pengaruh Budaya dan Akibatnya Pada Perkembangan Akuntansi

Sumber: The Historical Evolution in China: The Effect of Culture (Solas and Ayhan, 2007)

Pengadopsian IFRS di China

Timeline Akuntansi China


Abad 20M Masuknya Single entry methode Tahun 1992 Tahun 2200 SM Dinasti Hsiu & Xia MOF menerbitkan ASBE 15 Februari 2006 MOF memperkenalkan ASBEs

11SM-1644M Perkenalan ide akuntansi sederhana di China Sebelum 2005 BUMN diwajibkan mengadopsi ASBE

Tahun 1949 Perekonomian China dipengaruhi Marxisme

Tahun 2012 Konvergensi ke IFRS (sumber: AICPA Update)

Perbedaan ASBEs dengan IFRS

Kos Model VS Revaluation (Asset)

Kapitalisasi Borrowing Cost


Kos model vs Fair Value (Biological Asset)

Impairment loss Related party transaction

Perbedaan Akuntansi di China dengan Metode Barat

financial Statement

balance sheet profit and loss accounts cash flow statements notes to the accounts and a profit and loss appropriation account

Accounting Law

Certified Public Accountant Law Budget Law Audit Law Company Law Law on Negotiable Instruments Enterprise Bankruptcy Law Economic Contract Law Tax law

Perbedaan Akuntansi di China dengan Metode Barat


ASBEs
(Efektif 1 Juli 1993)

commodity distribution construction real estate finance and insurance transport and communications foreign economic cooperation tourism and catering and agriculture

Perbedaan Akuntansi di China dengan Metode Barat


general principles for evaluating the quality of accounting information general principles for recognizing and measuring accounting elements and general principles for revising the above two sets of principles

General principles

Kelebihan dan Kelemahan


Kelemahan
Adanya penyederhanaan kompilasi asset yang dimiliki oleh anak perusahaan (particular company) tanpa adanya pengukuran profit maupun loss. Tidak ada pencatatah utang perusahaan. Membuat manager kesulitan untuk menciptakan perusahaan yang profitable karena mereka tidak dapat mengetahui dari mana kerugian perusahaan muncul. Kelebihan memberikan otoritas untuk melatih pengalaman dan judgment manager

You might also like