You are on page 1of 49

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang

menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Ada beberapa jenis penyakit, yaitu penyakit menular, penyakit tidak menular, dan penyakit kronis (Wikipedia, 2008). Nukleotida ini bukan merupakan protein esensial karena 50% lebih purin berasal dari metabolisme tubuh sendiri. Sebagai bagian dari materi genetik (DNA dan RNA), purin terdiri atas guanin dan adenin. Salah satu produk limbah purin pada manusia adalah asam urat yang sulit larut dalam urin (garam urat lebih larut dari pada asam urat). Dalam urin dengan pH 5, hanya 10% asam urat yang larut jika dibandingkan dalam urin dengan pH 7. Padahal urin kita pada umumnya memiliki pH sekitar 5-8 , tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. (Mayers,P,A, 2003). Penyakit asam urat adalah jenis artritis yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Selain nyeri, penyakit asam urat juga dapat membuat persendian membengkak, meradang, panas dan kaku sehingga penderita

tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya dan penderita tidak dapat berobat di karena kan ekonomi yang kurang. ( Yolianingsih, 2010) Sebenarnya produk Nitrogenus hasil metabolisme Purin diekskresikan lewat 3 bentuk: (1) NH3, (2) urea dan (3) senyawa urat. Pasien penyakit gout tanpa tofus memiliki depot asam urat sekitar 2 gm hingga 4 gm, sedangkan pasien dengan tofus bisa mengandung depot asam urat sampai sebesar 30 gram , Nukleotida lainnya, pirimidin (sitosin, timidin, uridin), jarang menimbulkan permasalahan kesehatan karena produk limbahnya bersifat larut dalam urin. (Mayers,P,A, 2003). Penyakit asam urat yang terus meningkat prevalensinya, baik di negara maju maupun berkembang dan hanya sedikit penderita asam urat yang terkontrol dengan baik di amerika angka kejadian asam urat mencapai 2-13% sedangkan di Jawa Tengah adalah sebesar 24,3% pada laki-laki dan 11,7% pada perempuan. ( Ramaiah,2006 ). Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak enam tahun lalu memperkirakan bahwa beberapa ratus juta orang telah menderita karena penyakit sendi dan tulang (reumatik dan asam urat) ,dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat tajam pada tahun 2020. (Achmad,2008) Menurut badan kesehatan dunia WHO, penderita asam urat pada tahun 2004 diperkirakan mencapai 230 juta. prevalensi asam urat di dunia sangat bervariasi dan penelitian epidemiologi menunjukkan peningkatan kejadian asam urat, terutama di Negara negara maju,karena di Negara maju mereka mengkonsumsi makanan yang berlemak dan mengandung kadar purin yang tinggi. (Achmad,2008)

Asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia . berdasarkan data asam urat di dunia tercatat sebanyak 47.150 jiwa orang di dunia menderita asam urat kejadian asam urat terus meningkat pada tahun 2005 jumlah penderita asam urat bertambah banyak dari tahun 2004 dan menyerang pada usia pertengahan 40-59 tahun . ( WHO, 2004).

Menurut Kinmen dan Kelly (2000) dalam penelitiannya di Amerika mengatakan bahwa mengkonsumsi sayur-sayuran yang tinggi purin dan orang obesitas dapat meningkatkan risiko kejadian asam urat atau gout sebesar 2-3 kali dibandingkan dengan orang non obesitas, menyimpulkan sayur tinggi purin dan obesitas sentral merupakan faktor prediktor independen hiperurisemia pada usia pertengahan (40-59 tahun) masing-masing OR : 2,58; IK 95% : 1,46 . 1,56; p<0,001 dan OR : 1,87; IK 95% : 1,29 . 2,69; p<0,001.19. ( Kinmen dan kelly.2000)

Berdasarkan angka kejadian penderita penyakit rhematik di RSUP Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo Tahun 1995 menunjukkan penyakit gout dan 4 penyakit atritis lainnya yang termasuk dalam kelompok penyakit radang rhematik disertai golongan usia ,jenis kelamin dan jumlah penderitanya.Penyakit Artritis septik pada Laki-laki usia 20-25 tahun terdapat 1 kasus dan pada usia 30-50 tahun terdapat 1 kasus,Penyakit Artritis Septik pada Laki-laki usia 20-25 tahun terdapat 1 orang,usia 30-50 terdapat 3 kasus,sedangkan Penyakit Artritis Reumatoid pada Laki-laki usia 20-50 tahun terdapat 44 kasus sedangkan pada perempuan terdapat 112

kasus,kemudian Penyakit Osteoartritis meningkat lebih tinggi pada perempuan usia 20-55 tahun menjadi 346 kasus sedang kan pada laki-laki menjadi 140 kasus, dan Penyakit Artritis Gout (Asam Urat) pada Laki-Laki Usia 20-55 tahun terdapat 37 kasus dan pada perempuan terdapat 9 kasus. ( Laporan Rekam Medis RSUP Nasional Dr.Cipto Mangunkusomo ,1995) Menurut profil dinas kesehatan Kabupaten Rejang Lebong ,angka kejadian asam urat pada tahun 2010 sebanyak 4820 orang yang mengalami asam urat dan rhematik.(Propil Kesehatan Rejang Lebong Tahun 2010). Dari data tersebut kejadian asam urat (atritis gout ) dipuskesmas sambirejo merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan puskesmas lain di kecamatan selupu rejang yaitu : puskesmas talang ulu sebanyak 372 orang, puskesmas kampung delima sebanyak 538 (8,4%) sedang kan pada puskesmas sumber urip pada tahun 2009 sebanyak 251 kasus, kemudian pada tahun 2010 puskesmas sumber urip sebanyak 117 kasus.(Dinkes Rejang Lebong 2009-2010 ). Kejadian asam urat di puskesmas sambirejo pada tahun 2009 sebanyak 513 orang/kasus, Pada tahun 2010 meningkat menjadi 694 (11%) orang. (Puskesmas Sambirejo 2009-2010 ) Puskesmas sambirejo merupakan satu dari tiga puskesmas yang berada di kecamatan selupu rejang dan mempunyai 6 desa sebagai wilayah kerjanya. Pada tahun 2009 di wilayah kerja puskesmas sambirejo terdapat 513 kasus asam urat kemudian meningkat lagi pada tahun 2010 menjadi 694 (11%) kasus asam urat ,angka kejadian tertinggi di banding kan 3 puskesmas lain di wilayah kecamatan selupu rejang.

Sayur merupakan makanan yang sangat baik bagi kesehatan tubuh, tapi akan berbeda dengan beberapa sayuran berikut, Namun, ada beberapa sayuran yang tinggi purin dan akan memicu peningkatan jumlah asam urat dalam tubuh. Berikut beberapa sayuran yang sebaiknya dipantang oleh penderita asam urat: bayam,kembang kol,buncis,kangkung,jamur,asparagus,brokoli,dan kacang panjang. (Yolianingsih ,2010) Di wilayah kecamatan selupu rejang masih banyak masyarakatnya yang mengkonsumsi sayur-sayuran yaitu sayur yang banyak mengadung purin tinggi yang sangat berbahaya bagi penderita asam urat. (observasi kecamatan selupu rejang, 2011) Berdasar kan latar belakang di atas maka ditemukan bahwa di wilayah kerja puskesmas samberejo kecamatan selupu rejang paling banyak penderita asam urat didapatkan masih banyak masyarakatnya yang mengkonsumsi sayur-sayuran sehingga telah melatar belakangi peneliti ingin mengetahui dan peneliti tertarik dengan judul penelitian tentang Pengaruh Rebusan Daun Tempuyung Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Di Wilayah Kerja Puskesmas Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang 2012 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan data di atas maka rumusan masalahnya adalah 1. Apakah terdapat pengaruh rebusan daun tempuyung terhadap daun tempuyung asam urat (arthritis gout) di wilayah kerja puskesmas sambirejo kecamatan selupu rejang 2012 ?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh rebusan daun tempuyung terhadap penurunan kadar asam urat di wilayah kerja puskesmas Sambirejo kecamatan selupu rejang 2012 ? 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan (Umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan ) di wilayah kerja puskesmas kecamatan selupu rejang 2012 ? 2. Mengidentifikasi frekuensi mengkonsumsi sayur-sayuran yang sering menyebabkan kekambuhan penyakit asam urat ? 3. Mengidentifikasi hubungan jenis sayur-sayuran yang sering di konsumsi dan menyebabkan kekambuhan asam urat ? 4. Mengidentifikasi karakteristik sayur-sayuran yang menyebabkan paling

kekambuhan asam urat ? 1.4. Manfaat Penelitiaan 1.4.1 Manfaat Bagi Dinas Kesehatan Dapat memberikan informasi dan masukan bagi perencanaan program pada dinas kesehatan untuk penanggulangan terhadap peningktan penyakit asam urat di wilyah kerja puskesmas sambirejo tahun 2012.

1.4.2 Manfaat bagi puskesmas Dapat memberikan informasi pada tenaga pelayanan kesehatan tentang hubungan kebiasaan mengkonsumsi sayur-sayuran dengan kekambuhan penyakit asam urat pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas samberejo tahun 2012 1.4.3 Manfaat bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan untuk melanjutkan pengembangan penelitian tentang kejadian penyakit asam urat (arthritis gout) di wilyah kerja puskesmas sambirejo tahun 2012.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian membatasi penelitian ini kepada hubungan kebiasaan

mengkonsumsi sayur-sayuran dengan kekambuhan penyakit asam urat (arthritis gout) di wilayah kerja puskesmas sambirejo. Penelitian khusus penderita asam urat yang terdata dalam laporan tahunan puskesmas sambirejo tahun 2010 dengan desain Case Control uji statistic Chi-Square.

1.6. Keaslian Penelitian Penelitian ini pernah dilakukan sebelumnya yaitu : No Nama 1. Tyas Sitaresmi Kumalasari . Judul Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat Darah pada Penduduk Desa Banjar anyar Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. 2009 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat pada Pekerja Kantor di Desa Karang Turi Kecamantan Bumiayu Kabupaten Brebes 2008 Desain Cross Sectional Hasil Penelitian Tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh kadar asam urat darah.

2.

Andri Tahta .

Cross Sectional

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dari 85 responden didapat 62,4% mengalami hiperuricemia. Dari hasil analisis univariat menunjukan asupan senyawa purin berlebih (p=0.003), aktivitas berat (p=0.014), umur >50 tahun berpotensi asam urat(p=0.017, OR = 2.34, CI=0.8606.388), hipertensi (p=0.870, OR = 1.119, CI = 0.290-4.312), konsumsi obat

rutin(p=0.003, OR = 4.300, CI = 1.619-11.418), Obesitas normal (p=0.741, OR = 0.857, CI = 0.344-2.138.).

Perbedaan dengan penelitian penelitian sebelumnya adalah jumlah sampel penelitian, tempat penelitian, tahun penelitian serta judul penelitian Hubungan mengkonsumsi saur-sayuran dengan kekambuhan asam urat di wilayah kerja puskesmas Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang Tahun 2012

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Konsep Teori Asam Urat 1.Pengertian Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan Nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam Nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). (indriawan,2009).

Asam urat adalah sisa metabolik berupa kristal Purin yang secara alamiah berada dalam darah ,kadar asam urat normal dalam darah pria dewasa adalah 3,5-7,2 mg/dl dan pada wanita 2,6-6,0 mg/dl. (Dewani dan Maloedyn sitanggang ,2006 )

Artritis gout merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturnasi asam urat didalam cairan ekstraselular dan gangguan metabolisme berdasarkan gout adalah

Hiperurikemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih dari 7.0 ml/dl dan 6.0 mg/dl . (Kelley & wortmann, 1997)

11

Asam urat adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari (depkes, 1992).

Penyakit asam urat adalah jenis artritis yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian, akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Selain nyeri, penyakit asam urat juga dapat membuat persendian membengkak, meradang, panas dan kaku. (Suryo Wibowo,2006)

Kadar rata-rata asam urat di dalam darah atau serum tergantung pada usia dan jenis kelamin . Sebelum pubertas kadarnya sekitar 3,5 mg/dl . Setelah pubertas ,pada laki-laki kadarnya meningkat secara bertahap dan dapat mencapai 5,2 mg/dl . Pada perempuan kadar asam urat biasanya tetap rendah , baru pada usia pramenopause kadarnya di dalam darah rata-rata sekitar 4 mg/dl. Setelah menopause ,kadarnya meningkat lagi sampai mendekati kadar pada laki-laki yaitu mencapai 4.7mg/dl bahkan lebih. (Setiawan Dalimartha,2008 )

12

2.Etiologi

Menurut Setiawan Dalimartha (2008), Penyakit asam urat memiliki Etiologi sebagai berikut :

Gambaran klasik artritis gout yang berat dan akut ada kaitan langsung dengan hiperurisemia (asam urat serum tinggi). Gout mungkin primer atau sekunder. Gout primer merupakan akibat langsung pernbentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout sekunder disebabkan an karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.

Endapan urat dalam sendi atau Traktus Urinarius dialkibatkan: karena, asam urat yang rendah daya larutnya dan akibat garam-garainnya. Asam. urat yang berlebihan dan garam-garam tersebut keluar dari serum dan urin masing-masing mengendap dalam sendi dan traktus urinarius.

Asam urat dalam tubuh dihasilkan melalui dua cara.

a.

Pertama, sebagai hasil akhir pemecahan asam amino non-esensial, glutamin dan asam aspartat. Proses ini terjadi dalam tubuh setiap orang, karena asam urat merupakan komponen yang diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu.

b.

Kedua, sebagai hasil akhir proses metabolisme Purin yang berasal dari makanan.Penumpukan asam urat karena sebab pertama jarang terjadi. Yang

13

lebih sering adalah akibat tingginya konsumsi makanan yang banyak mengandung purin, disertai pola konsumsi sehari-hari dengan gizi yang kurang seimbang seperti terlalu banyak makan makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi.

Gejala akibat penumpukan asam urat tidak dapat diketahui dengan segera. Setelah kondisi ini berlangsung lama, barulah muncul rasa ngilu luar biasa pada persedian, khususnya jari kaki dan tangan. Kulit di sekitar sendi tampak bengkak kemerahan disertai demam tinggi, perut kembung dan hilangnya nafsu makan. Gejala ini biasanya berlangsung beberapa hari dan selama itu air kencing berwarna kuning pekat. Penyakit ini lazim disebut Gout ( radang sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah ). Jika diperiksa ke laboratorium,kadar asam urat dalam darah biasanya melonjak mencapai 7,5-10 mg%. Sekalipun demikian, kadar asam urat melebihi 6 mg% sudah cukup memberi petunjuk akan tingginya kadar asam urat dalam darah. Kadar normal asam urat yang dianggap sehat adalah 2-5 mg%.

Begitu radang gout tersebut mereda, kulit yang tadinya bengkak akan melepuh dan terasa gatal. Gejala ini bisa hilang sama sekali dan tidak pernah muncul lagi sampai berbulan-bulan. Tapi kalau didiamkan dan tidak segera ditangani, frekuensi kambuhnya akan lebih sering dan rasa sakitnya pun akan lebih menyiksa. Pada penderita yang sudah sangat parah dan tidak mejalankan diet serta tidak diobati, penumpukan asam urat akan membentuk kristal asam urat. Mulai dari yang sebesar

14

ujung jarum pentul sampai sebesar kelereng kecil. Kristal kecil biasanya muncul di bagian telinga, sedangkan yang besar antara lain di ibu jari kaki dan siku. ( Setiawan Dalimartha,2008 )

2. Patofisiologi

Menurut Dewani dan Maloedyn Sitanggang (2006),Penyakit asam urat memiliki patofisiologi dan 3 tahapan perjalan penyakit gout antara lain :

Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan.

1.Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.

2.Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.

15

3.Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

4. Gejala Asam Urat

Menurut Suryo Wibowo (2006),Bahwa Penyakit asam urat memiliki tanda dan gejala sebagai berikut :

a. Kesemutan dan linu

b. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur

c. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

5. Gambaran Klinis

Menurut Suryo Wibowo (2006),Bahwa Penyakit asam urat memiliki Gambaran Klinis sebagai berikut :

16

Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia 5060. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria Hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja.

Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.

Perkembangan serangan Akut gout biasanya merupakan kelanjutan dari suatu rangkaian kejadian. Pertama-tama biasanya terdapat supersaturasi urat dalam plasma dan cairan tubuh. Ini diikuti dengan pengendapan kristal-kristal urat di luar cairan tubuh dan endapan dalarn dan seldtar sendi. Tetapi serangan gout sering merupakan

17

kelanjutan trauma lokal atau Ruptura tofi (endapan natrium urat) yang merupakan penyebab peningkatan konsentrasi asam urat yang cepat. Tubuh mungkin tidak dapat menanggulangi peningkatan ini dengan memadai, sehingga mempercepat proses pengeluaran asam urat dari serum. Kristalisasi dan endapan asam urat merangsang serangan gout. Kristal-kristal asam urat ini merangsang respon fagositosis oleh leukosit dan waktu leukosit memakan kristal-kristal urat tersebut maka respon mekanisme peradangan lain terangsang. Respon peradangan mungkin dipengaruhi oleh letak dan besar endapan kristal asam urat. Reaksi peradangan mungkin merupakan proses yang berkembang dan memperbesar diri sendiri akibat endapan tambahan kristal-kristal dari serum.Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter kritikal, Pada masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik.

Gout kronik timbul dalarn jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri, kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan kronik, sendi yang bengkak akibat gout kronik sering besar dan berbentuk nodular. Serangan gout Akut dapat terjadi secara simultan diserta gejala-gejala gout kronik. Tofi timbul pada gout kronik karena urat tersebut relatif tidak larut. Awitan dan ukuran tofi sebanding dengan kadar urat serum. Yang sering terjadi tempat pembentukan tofi adalah: bursa olekranon, tendon Achilles, permukaan ekstensor dari lengan bawah, dan bursa infrapatella helix telinga Tofi-tofi ini mungkin sulit dibedakan secara klinis dari rheumatoid nodul. Kadang-kadang tofi dapat membentuk tukak dan kemudian mengering dan dapat membatasi pergerakan sendi. Penyakit

18

ginjal dapat terjadi akibat hiperurisemia kronik, tetapi dapat dicegah apabila gout ditangani secara memadai.

6. Klasifikasi Menurut Nucleus Precise News Letter Edisi 2 (2002) Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder yaitu :

1. Penyakit gout primer

Sebanyak 99 % penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

2. Penyakit gout sekunder

Penyakit ini disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar Trigliserida

19

yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda.Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 2 tahun.

7. Faktor Resiko

Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa. Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat. Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah (Indriawan,2009).

Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu

20

tinggi, kita perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan. Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan merusak organorgan tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal. Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain (Indriawan,2009).

8. Kriteria Diagnostik

Menurut Indriawan (2009),Bahwa Penyakit asam urat memiliki Kriteria Diagnostik sebagai berikut :

Gout harus dipertimbangkan pada setiap pasien yang mempunyai riwayat dan penernuan fisik sesuai dengan apa yang telah Idta bahas sebelumnya, terutama gambaran klinik yang klasik. Peningkatan kadar asam urat serum dapat membantu menentukan diagnosis. Tetapi harus diingat bahwa banyak obat-obatan

21

mempengaruhi kadar asam urat serum dan juga banyak orang normal yang tidak memperlihatkan gejala-gejala mempunyai kadar asam urat yang tinggi.

Kadar Uric Acid di dalam Darah

Pencatatan kadar uric acid di dalam darah dari laboratorium satu ke laboratorium lain beragam. Tergantung kondisi tubuh si pasien saat melakukan tes darah. Hasil biasanya bisa diperoleh antara 1 sampai 2 hari.

1. Untuk laki-laki :

3,4 - 7,0 miligram per desi Liter (mg/dL) Atau 200 - 420 mikromol per Liter (mcmol/L)

2. Untuk perempuan :

2,4 - 6,0 mg/dL Atau 140 - 360 mcmol/L

3. Untuk anak-anak :

2,5 - 5,5 mg/dL Atau 120 - 330 mcmol/L

Tes diagnostik lain yang dapat mendukung diagnosis gout adalah penentuan respon gejala-gejala sendi terhadap kolkisin. Kolkisin merupakan obat yang dapat meringankan gejala-gejala serangan gout akut secara dramatis. Sifat perubahan radiologis dapat membantu sekali dalam penentuan diagnosis gout, tetapi pada awitan

22

penyakit inj biasanya belum ada perubahan yang menyolok.Begitu diperkirakan diagnosis gout, maka dapat dipastikan dengan dua metode: (1) menemukan kristal urat dalam cairan sinovial dan (2) menermikan urat dalam endapan tofi.

9. Faktor-faktor yang Berperan

Ada faktor-faktor tertentu yang berperanan sebagai penyebab Hiperurisemia. Diet tinggi Purin dapat merupakan salah satu faktor penyebab karena asam urat dibentuk dari Purin, Adenin dan Guanin. Kelaparan dan intake etil alkohol yang berlebilian juga dapat mengakibatkan Hiperurisemia. Peningkatan kadar asam keto akibat puasa yang berkepanjangan, dan asam-asam keto ini mengganggu ekskresi asam urat oleh ginjal. Kadar laktat darah meningkat sebagai produk samping darl metabolisme alkohol yang normal, dan peningkatan laktat ini juga mengganggu ekskresi asam. urat oleh ginjal. Asam urat serum dapat meningkat pula akibat salisilat dosis rendah (kurang dari 2-3 g per hari) dan beberapa obat diuretika, antihipertensi (klortiazid, asam etakrinik).

10. Penatalaksanaan Pengobatan

Menurut Dewani dan Maloedyn Sitanggang (2006),Penyakit asam urat memiliki penatalaksanaan pengobatansebagai berikut :

Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangan gout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian

23

hari. Obat ini juga dapat digunakan sebagai sarana diagnosis. Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5 mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata ada bukti timbulnya efek samping gastrointestinal. Dosis maksimurn adalah 4-8 rng, tergantung dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.

Gejala-gejala pada sebagian besar pasien berkurang dalam waktu 10-24 jam sesudah pemberian obat. Kolkisin dengan dosis 0,5-2 mg per hari ternyata cukup efektif untuk mencegah serangan gout berikutnya secara sempurna atau mendekati sempurna. Penggunaan kolkisin setiap hari cenderung memperingan episode gout berikutnya, kalau memang serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka panjang tak memperlihatkan efek samping yang berat.Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.

Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat.

24

Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi. Di antara jenis makanan ini termasuk jerohan seperti hati, ginjal, roti manis dan otak. Sardin dan anchovy (ikan kecfi semacarn haring) sebaiknya dibatasi.Untuk membuang tofi yang besar, terutama kalau tofi mengganggu gerakan sendi, maka dilakukan pembedahan.

Pada umumnya para pria lebih banyak terserang asam urat, dan kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Sedangkan Pada wanita pada wanita presentasinya lebih kecil, dimana peningkatannya juga cenderung berjalan sejak dimulainya masa menopause. Ini karena wanita

mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada wanita karena tidak memiliki hormon estrogen tersebut. Jadi selama seorang wanita mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah wanita tersebut dapat terkena asam urat (Nucleus Precise News Letter Edisi 1,2000).

Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang. Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang

25

terjadi mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral. Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.

Solusi Mengatasi Asam Urat

Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.

Kontrol makanan yang dikonsumsi. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.

11. Diet Rendah Purin

Menurut Rina Krisnatuti dan Vera (1997) mengatakan cara penurunan Diet Rendah Purin sebagai berikut :

Selain dengan obat-obatan yang dapat mempertinggi pengeluaran asam urat dari tubuh, penanganan gout juga harus dijalankan lewat diet rendah purin. Konsumsi

26

purin harus dibatasi hanya 120-150 mg sehari, jauh dibawah kadar purin makanan sehari-hari yang umumnya mencapai 600-1000 mg.

Untuk itu hindari makan sardin, kerang, daging unggas ( khususnya daging bebek, angsa dan burung ), jeroan (hati,ampela,usus,jantung,paru-paru, limpa, babat), otak, kaldu blok/bubuk, serta makanan minuman yang dibuat menggunkan ragi (seperti roti, tapai, brem, aneka kue tradisional yang difermentasikan menggunakan ragi/tapai seperti apem). Sebab bahan makanan tersebut kadar asam uratnya sangat tinggi.Beberapa jenis sayuran konsumsinya harus dibatasi tidak lebih dari 50 gram sehari, karena kandungan yang lumayan tinggi. Diantaranya asparagus, kacang polong, buncis, kembang, brokoli, kol brusel, bayam, jamur. Begitu pula dengan beberapa bahan makanan sumber protein baik hewani maupun nabati. Daging sapi, daging ayam, ikan tongkol, ikan tengiri, ikan bawal, ikan bandeng, tahu, tempe, dan oncom sebaiknya tidak melebihi 50 gram sehari.Aneka kacang-kacangan kering (kacang hijau,kacang tanah,kacang tolo atau kacang tunggak,kacang merah, atau kacang joglo,kedelai) dan dan hasil olahannya (tahu,tempe,oncom) dibatasi paling banyak 25 gram sehari. Untuk menutupi keterbatasan konsumsi sumber protein, imbangi dengan makan telur, keju, dan minum susu karena bahan makanan tersebut hampir tidak mengandung purin. ( Rina krisnatuti dan Vera,1997)

27

12. Banyak Mengkonsumsi Air

Konsumsi cairan yang tinggi, terutama dari minuman dapat melarutkan asam urat sebanyak-banyaknya sehingga mempercepat kadar asam urat dalam darah kembali normal. Usahakan bisa menghabiskan minuman 2 liter (sekitar 10 gelas) sehari. Boleh air putih masak, air teh, kopi, atau minuman ringan yang bersoda (softdrink) sekalipun. Selain itu, pasokan air juga dari kuah sayuran, juas buah, maupun buah-buahan segar yang banyak mengandung air. Seperti semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, jambu air.

Selain buah tersebut segala macam buah lainnya bebas dikonsumsi karena tidak atau sangat sedikit mengandung purin.Konsumsi karbohidrat kompleks yang tinggi juga dapat memacu pembuangan kelebihan asam urat dalam darah. Sehari dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat kompleks tidak kurang dari 100 gram. Bahan makanan pokok umumnya merupakan sumber karbohidrat kompleks yang potensial diantaranya nasi, roti singkong, ubi jalar. Namun batasi konsumsi karbohidrat sederhana seperti gula, permen, arumanis dan sebagainya. Sebaliknya konsumsi lemak/minyak justru harus dibatasi karena lemak/minyak menggangu pembungan asam urat ke luar tubuh. Batasi makanan gorengan dan bersantan. Hindarai penggunaan margarin atau mentega, apalagi sebagai pelengkap sajian siap santap, misalnya dengan mengoleskannya pada roti tawar. ( Mas saadah, 2002)

28

3. Sayur-sayuran

Sayur merupakan makanan yang sangat baik bagi kesehatan tubuh, tapi akan berbeda dengan beberapa sayuran berikut yang berbahaya bagi penderita asam urat karena mengandung purines yang cukup tinggi. Sayuran tersebut adalah kembang kol, bayam, kacang polong, kacang polong kering, dan jenis kacang-kacangan lainnya. Makanan lainnya yang mengandung purines tingkat sedang adalah asparagus, jamur dan gandum. sayuran ini justru harus dihindari oleh penderita asam urat agar kondisinya tidak semakin memburuk. Penderita asam urat juga disarankan untuk mengurangi konsumsi daging, hati, ayam kalkun dan beberapa jenis ikan. selain menghindari makanan tersebut, penderita asam urat juga harus mengurangi atau menghindari mengonsumsi sayuran yang menjadi pantangan. ( Suryo Wibowo,2006)

Asam urat merupakan hasil sampingan dari metabolisme purin, dan ada beberapa sayuran yang memiliki kandungan purin yang tinggi yang memicu peningkatan jumlah asam urat dalam tubuh. Asam urat akan mengkristal dan terkumpul di persendian, yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan yang merupakan tanda-tanda dan gejala klasik asam urat. Hyperuricemia merupakan istilah medis bagi kelebihan asam urat dalam darah.(Santi,D.N,2009)

29

1. Bayam dan Buncis ( Acu Medico )

Bayam adalah sayuran berdaun hijau yang tinggi zat besi, vitamin C, luteins, beta-karoten dan flavonoid. Sayangnya bagi orang yang menderita gout atau asam urat, bayam merupakan salah satu sayuran yang harus dihindari karena kandungan purin tinggi.Menurut tabel makanan AcuMedico, bayam memiliki 57 g purin untuk setiap 100 gram bayam.

2. Asparagus ( Acu Medico )

Asparagus tinggi folat dan kalium dan dapat dimakan baik panas atau dingin, setelah dimasak. Asparagus juga merupakan salah satu sayur yang sebaiknya dihindari untuk penderita asam urat karena kandungan purinnya tinggi. Menurut AcuMedico, kandungan purin 23 g per 100 g asparagus.

3. Kembang kol dan Brokoli ( Acu Medico )

Kembang kol adalah sayuran silangan yang tidak sering ditemukan dimasukkan ke dalam makanan lain, tetapi seringkali disajikan dalam campuran sayuran atau sebagai lauk. Dalam daftar sayuran yang mengandung purin dalam jumlah tinggi, kembang kol juga termasuk salah satunya. Menurut Acu Medico, purin untuk kembang kol adalah 51 g per 100 g kembang kol.

30

4.Jamur ( Acu Medico )

Ada kisaran 92-17 g purin per 100 gr jamur, menurut Acu Medico. Hal ini pada daftar sayuran yang harus dihindari jika Anda mencoba untuk membatasi jumlah asam urat dalam tubuh.

5.Daun Singkong, Kangkung, Labu siam dan Kacang Arcis

Ada kisaran 92-17 g purin per 100 gr jamur, menurut Acu Medico. Hal ini pada daftar sayuran yang harus dihindari jika Anda mencoba untuk membatasi jumlah asam urat dalam tubuh.

1. Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)

- Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.

- Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.

- Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.

- Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.

- Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.

31

- Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis.

- Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.

- Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak. (Dr.Hj.Tien Chaudin Tirtawinata.2006).

2. Kelompok Bahan Makanan Yang Mengandung Purin ( Dalam Tiap 100 Gram Bahan Mentah )

Kelompok Bahan Makanan Tinggi Purin

( Mengandung 150-800 mg ) - Sardin / ikan kaleng - Hati otak - Ginjal - Paru-paru - Usus - Babat - Pankreas - Kaldu blok / bubuk - Daging itik, bebek, angsa merpati, burung unta. (Dr.Hj.Tien Chaudin Tirtawinata.2006).

32

3. Kelompok Bahan Makanan Sedang Purin

- Daging ayam - Daging sapi - Ikan - Kerang-kerangan ( kacang merah, kerang putih, tiram, remis,dsb) - Kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, kedelai) - Kacang polong - Kacang panjang - Asparagus - Kembang kol - Brokoli - Kol kembang - Bayam jamur

4. Kelompok Bahan Makanan Rendah Purin

- Sayuran segar selain yang disebutkan dalam kelompok - Buah-buahan segar - Susu

- Telur - Padi-Padian/ Serelia - Keju

33

BAB III METODE PENELITIAN 4.1.Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel,dengan menggunakan pendekatan Case Control yaitu penelitian yang di lakukan menggunakan pendekatan Retropektif. Dengan kata lain , Efek diidentifikasi saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi kan atau terjadinya pada waktu yang lalu ( Notoatmodjo,2005) 4.2.Kerangka Konsep Variabel independen Variabel dependen

Jenis Makanan: 1.Frekuensi konsumsi sayur-sayuran. 2.Jenis Sayur-Sayuran: a.Buncis e. Daun singkong b.Bayam f. Jamur,labu siam c.Kembang kol g. Kangkung d.Brokoli h. Kacang arcis Yang tidak di teliti : -Genetik -Status gizi -Makanan yang tinggi kolestrol -Kacang-kacangan & buah

Kekambuhan Asam Urat : 1.Asam urat dan kambuh. 2.Tidak Asam Urat

34

4.3.Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pernyataan penelitian. Menurut La Biondo Wood dan Haber (1994) hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. (Nursalam,2003) Ha : Ada Hubungan antara mengkonsumsi sayur-sayuran dengan kekambuhan asam urat. 4.4.Definisi Operasional Definisi operasional adalah batasan yang harus di buat oleh penelitian untuk menghindari penyimpanga atau kesalah pahaman pada saat pengumpulan data dalam bentuk bisa dan penyimpangan dapat terjadi disebabkan penggunaan instrumeny kurang tepat. Definisi karakteristik adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati,sehingga memungkinkan peneliti melakukan observasi dan pengukuran secara tepat dan cermat terhadap suatu objek atau fenomena.(Azis alimun,2008)

35

No Variabel 1. Karakteristik responden meliputi: a.Umur

Definisi Operasinal

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

Masa hidup responden dari lahir menjafi responden.

Kuisioner 1= < 45 th 2= > 45 th

Nominal

b.Jenis Kelamin

Perbedaan biologis responden yang diperoleh dari lembar kuisioner

Kuisioner 1= Laki-laki. 2= Perempuan

Nominal

c.Pendidikan

Pendidikan yang telah dijalan kan oleh responden ketika dilaksanakannya penelitian dan didapat dari lembar kuisioner.

Kuisioner 1= Tinggi apabila SMAPerguruan Tinggi. 2= Rendah apabila SDSMP

Nominal

d.Pekerjaan

Pekerjaan yang dilakukan atau dimiliki oleh responden ketika dilaksanakannya penelitian dan didapat melalui lembar kuisioner.

Kuisioner 1= Bekerja 2= Tidak Berkerja

Ordinal

2.

Jenis Makanan : a.Sayursayuran dan

Mengkonsumsi Kuisioner 1=Ya Nominal sayuran (apabila seperti:bayam,buncis responden kangkung dan menkonsumsi

36

jumlah frekuensi.

kembang kol,daun singkong,kacang arcis,daun dan buah labu siam.

makanan sayursayuran lebih dari 4 kali dalam seminggu dan 100 gram setiap kali memasak. ) 2= Tidak (apabila responden menkonsumsi sayursayuran kurang dari 4 kali dalam seminggu dan kurang dari 100 gram setiap kali memasak. )

3.

Kekambuhan Serangan ulang pada asam urat: daerah persendian yang dapat terjadi pada individu yang telah mengalami nyeri pada persendian.

Kuisioner 1= Ya (jika terdapat tanda-tanda dan gejala seperti : a.Kesemutan dan linu. b.Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun

Nominal

1.Asam Urat

Asam urat adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari

37

tidur c.Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi. 2.Tidak Asam Urat Seseorang atau responden yang tidak mengalami peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari. 2= Tidak (jika responden tidak menunjukkan gejala seperti: a.Kesemutan dan linu. b.Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur c.Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

Nominal

38

4.5.Populasi dan sampel 1.Populasi Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakterisrtik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Subagiono,2004 dikutip dari Azis alimun ,2008) Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek

(Nursalam,2003) . Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah penderita asam urat di puskesmas samberejo kecamatan selupu rejang tahun 2010.Dengan jumlah populasi sebanyak 694 jiwa . 2.Sampel Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian karakteristik yang dimiliki oleh populasi .(aziz alimun,2008) Sampel adalah bagian kecil dari populasi atau objek yang memiliki karakteristik atau objek yang sama.(Notoadmojo,2003) Pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan tehnik sampel Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri ,dan berdasarkan ciri/sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

39

Dengan kriteria Insklusi : a. Masyarakat desa sambirejo yang menderita penyakit asam urat berdasarkan diagnosa dokter atau petugas puskesmas. b. Bersedia menjadi Responden. c. Kriteria umur 40-60 tahun. d. Ada dalam rentang waktu penelitian. e. Dapat diajak berkomunikasi. Dengan kriteria Eksklusi : a .Masyarakat yang tidak menderita penyakit asam urat. b.Lansia yang telah pikun. Dengan rumus sampel sebagai berikut ( ( ) ( ) ) ( ) ) ( )

) (

40

n = 64 orang Keterangan : Z1 n d N P a/2 = Nilai distribusi normal baku (table Z) pada = Besar sampel minimal = Kesalahan absolute yang dapat di tolerensi (0,05) = Jumlah Populasi 694 = Harga proporsi di populasi (0,1) tertentu ( 1,96)

Maka dari hasil perhitungan tersebut didapatkan jumlah sampel dari penelitian ini adalah 64 orang. 4.6.Tempat dan Waktu Penelitian 1.Tempat penelitian Penelitian ini di lakukan dipuskesmas samberejo kecamatan selupu rejang.

41

2.Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret tahun 2011 sampai bulan juli tahun 2012. 4.7.Etika Penelitian Sebelum melakukan penelitian , peneliti terlebih dahulu mengajukan surat izin penelitian kepada intitusi pendidikan prodi keperawatan curup dan pimpinan puskesmas samberejo untuk mendapatkan persetujuan dalam melakukan penelitian. Kemudian setelah izin didapatkan maka peneliti akan melaksanakan penelitian dengan cara observasi langsung kepada objek barulah peneliti melakukan penelitian dengan etika : 1.Lembar Persetujuan Lembar persetujuan peneliti diberikan kepada responden, tujuannya adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian agar memudahkan peneliti dalam pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti maka harus menanda tangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

42

2.Anonimity Untuk menjaga kerahasian identitas subjek,peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang akan diisi oleh subjek.Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. 3.Confidentiality Kerahasian informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh peneliti. 4.8.Metode Pengumpulan Data 1.Data Primer Data yang didapatkan langsung dari responden melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden yang menderita asam urat di puskesmas samberejo. 2.Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang didapatkan berdasarkan berdasarkan laporan tahunan puskesmas samberejo. 4.9.Pengelolahan Data dan Analisa Data 1.Pengelolahan Data Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

43

a.Editing Data yang dikumpulkan diperiksa sesegera mungkin mencakup perlengkapan ,kejelasan,revansi. b.Coding Mewmberikan kode-kode derngan angka yang telah ditetrapkan sebelumnya dan mengisi kotak kotak yang tersedia dengan kode tersebut. c.Recoding Melakukan kode ulang pada jawaban yang belum dikelompokkan menjada kata gori tertentu untuk memudahkan dalam analisis lebih lanjut. d.Entry Memindahkan data yang lengkap kedalam isian yang telah disiapkan. e.Cheking and Cleaning Dilakukan untuk melihat kualitas dan konsistensi jawaban dengan pertanyaan sebelumnya,maka dilakukan perbaikan seperlunya.

44

2.Analisis Data a.Analisa Univariat Analisa ini mengambarkan distribusi frekuensi masing-masing variabel sebagai berikut (Arikunto,2002).

P=

x 100%

eterangan : P = Proposi / jumlah persentase F = Jumlah Responden setiap katagori N = Jumlah Sampel Nilai proporsi yang di dapatkan dalam bentuk persentase

diinterprestasikan dengan menggunakan skala : 0% 1-25% 26-49% 50% 51-75% 76-99% 100% : Tidak satupun dari responden : Sebagian kecil dari responden : Hampir sebagian dari responden : Sebagian responden : Sebagian besar responden : Hampir seluruh responden : Seluruh responden

45

a. Analisa Bivariat Analisa ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan tujuan menganalisa hubungan atau perbedaan antara dua variabel dengan menggunakan uji statistic /uji hipotesis. Untuk memandang hubungan variabel independen (jenis Makanan) secara statistic menggunakan rumus chi-square (X).untuk melihat hubungan maka di pakai table 4x2 dengan tingkat kepercayaan 95%,alfa 0,05. (Arikunto,2000) Rumus uji statistic chi square yang di gunakan :

X=

Keterangan : X = Chi Square Oi = Frekuensi observasi/Pengamatan Ei = Frekuensi harapan /harapan Hasil chi-Square dapat di nalisa sebagai berikut :

46

Ha di terima apabila x hitung

x table atau P

0,05 Berarti ada hubungan

antara Mengkonsumsi sayur-sayuran dengan kekambuhan asam urat. Ha di tolak apabila x hitung tabel atau P 0,05 Berarti tidak ada

hubungan antara Mengkonsumsi sayur-sayuran dengan kekambuhan asam urat. Tabel 2x2

NO

Mengkonsumsi SayurSayuran

Kekambuhan Asam urat Tidak Asam Urat B D C+D

Total

1. 2.

Ya Tidak Total

A C A+C

A+B C+D A+B+C+D

Frkuensi untuk masing-masing sel : E1.1 = (a+b)(a+c)/N E1.2 = (a+b)(a+b)/N E2.1 = (a+c)(c+d)/N E2.2 = (b+d)(c+d)/N

47

Keterangan : Ci = frekuensi teramat dari sel baris 1 dan kolom ke-1 Ei = frekuensi harapan dari sel baris 1 dan kolom ke-1 df = (b-1) x (k-1) d = baris k = kolom ni = total baris nj = total kolom n = total pengamatan Untuk mengetahui seberapa besar resiko mengkonsumsi sayur-sayuran

mempengaruhi kekambuhan asam urat dicari dengan menggunakan Odds Ratio (OR) :

OR =

Pada hasil analisa univariat ini akan diperoleh nilai odd Ratio (OR) dengan estimasi yang tercapai dengan tingkat kepercayaan 95% nilai OR yang diperoleh dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

48

Jika OR

1 ,Maka artinya menunjukan adanya hubungan antara nengkonsumsi

sayur-sayuran dengan kekambuhan asam urat . Jika OR=1 Maka artinya menunjukkan tidak adanya hubungan antara mengkonsumsi sayur-sayuran dengan kekambuhan asam urat. Jika OR 1,Maka artinya menunjukkan penurunan resiko atau menunjukkan adanya

efek perlindungan (protektif)

49

You might also like