You are on page 1of 3

Komunikasi Area Keperawatan jiwa Rudyanto, 0906564246

Komunikasi merupakan cara mahkluk untuk berinteraksi dengan mahkluk lain, apapun cara dan bentuknya . konsep sederhana dari komunikasi adalah adanya pengirim pesan, pesan dan penerima pesan. Pada kasus kali ini terlihat adanya 2 masalah yaitu bagaimana komunikasi perawat dengan klien di unit medical bedah unit perinatologi dan unit pelayanan psikiatri pada tingkat kronik dan terminal? Bagaimana berkomunikasi dengan profesi kesehatan lainnya maupun profesi kesehatan yang sama? Komunikasi sebenarnya tidak memandang golongan karena setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda dan menunjukan komunikasi dengan cara yang berbeda. Pengolongan komunikasi ini sebenarnya dikarenakan adanya kesamaan cara berpikir yang dapat menuju ke cara berkomunikasi yang sama hal ini terjadi karena kondisi yang di bentuk oleh lingkungan hamper sama pada setiap orang. Contoh pada mediakal bedah pasien-pasien yang sadar cenderung mengalami depresi dikarenakan belum siapnya batin menerima perubahan yang terjadi sehingga cara komunikasi yang tepat adalah menumbuhkan rasa percaya diri dengan memuji klien pada kadar yang tepat, di medical bedah sebaiknya hindari pembicaraan yang menyangkut kondisi fisik, social dengan lingkungan, pandangan seseorang dan lainlain. Contoh lain pada rekan seprofesi maupun bukan seprofesi, komunikasi lah dengan alami sesuai dengan yang ada di tempat tetapi kita perlu berhati-hati jika ada tindakan profesi lain yang menyimpang kita tidak perlu mengikuti komunikasi macam itu, intinya adalah ingatlah baik-baik kode etik perawat. Contoh lainya lagi adalah pada klien fase terminal, apa yang dibutuhkan klien pada fase ini adalah mental yang di penuhi oleh keyakinan dan kebahagiaan bukan ketakutan kita dapat comunikasi yang baik yang bisa dilakukan klien adalah jadilah penghubung klien dengan kerabar klien, keluarga klien dan agama klien. Contoh lain lagi adalah pada unit perinatologi apa yang dibutuhnya adalah fisiknya yang berkembang dengan sempurna , sehingga keamanan dan kebutuhan fisiologis tubuh merupakan hal utama apa yang di lakukan bayi itulah yang ia perlukan. Komunikasi jiwa yang akan di bahas kali ini adalah komunikasi kejiwaan secara umum yang bisa dipakai dipakai oleh siapapun. Inti dari komunikasi adalah, analisis dan perdiksi adalah senjata komunikasi , cara kita berkomunikasi adalah peluru sejata dan latihan komunikasi adalah percikan dari senjata . Cara ini menjawab semua pertanyaan tentang cara komunikasi kejiwaan sehingga kita tidak perlu menjawab satu-satu karena masalah tersebut adalah sama yaitu komunikasi, berikut adalah caranya. 1. Cara mendapatkan data a. Tentukan karakteristik sifat dan kebiasaan dari Negara, daerah, rumah sakit, dan bentuk pelayanan klien (tempat kesehatan). Contoh Negara china yang memiliki banyak penduduk,

hubungan antara manusia di Negara tersebut sangat dekat dan akrab, daerahnya di china bagian selatan yang banyak perdesaan dan pertanian menuntut klien memiliki kurangnya pengetahuan akan medis dan bidang dari klien adalah medical bedah sehingga klien kemungkinan terkesan murung. b. Pertimbangkan data kesehatan yang di dapat baik dari rumah sakit, keluarga, kerabat maupun pasien sendiri (data). Contoh data objektif dan data subjektif yang perting untuk dianalisis kapakah masalah muncul. c. Perhatiakan asesoris yang di pakai dan analisislah (fisik). Contoh pasien mengenakan gelang agama X kemungkinan dia ber agama X maka kita hendaknya berhati-hati dan menghormati kepercayaan klien. d. Anaslisislah keadaaan fisik klien karena fisik adalah rekaman keadaan yang nyata dan tidak dapat di pungkiri oleh bentuk pikiran (fisik). Contoh adanya luka sayatan di pergelangan maka kita dapat memprediksi bahwa klien pernah mencoba membunuh dirinya sendiri sehin gga pada komunikasi yang benar maka jangan mengaju kepada hal-hal yang berbau kejarian di masa lampau yang mungkin suram. e. Analisislah suara klien intonasi, penggunaan kata, keterbatasan kata, hingga fungsi suara yang dikeluarkan. Contoh cara berbicara orang yang aktif terkesan cepat dan apa adanya tidak terbata-bata. Dari sini pun kita mengetahu ego state yang dimiliki klien. 2. Penggunaan ego state yang tepat a. Bertindak sesuai waktu dan kondisi. Contohnya jangan membicarakan hal-hal yang mengerikan pada klien fase terminal. b. Penggunaan ego state yang tepat.

Seperti itulah bentuk sederhana komunikasi umum yang dapat dilakukan oleh siapapun sehingga perlu membedakan antara satu hal dengan hal yang lain. Kesimpulannya adalah komunikasi haruslah terjaga agar interkasi berjalan secara baik. Perlu ditekankan bahwa cara komunikasi bukan sesuatu yang dapat di prakterkan secara instan tetapi telah dipupuk semenjak dari janin sehingga bersikap kritislah terhadap apa yang dilakukan oleh orang lain dan apa yang

di bicarakan oleh orang lain. Manusia adalah makluk dengan adaptasi yang sangat tinggi begitupun komunikasi.

You might also like