You are on page 1of 2

ATOM DAN ELEKTRON DALAM AL-QURAN

Apabila disimak beberapa penjelasa tentang model atom dan juga sejarah singkat tentang
atom dan radiasi, tampak bahwa cara berpikir manusia (para ilmuwan) kaju setapak demi setapak
sampai dengan penemuannya yang terbaru. Para ilmuwan telah mencoba membaca berbagai
macam gejala alam yang kemudian dikaitkan atau disimpulkan sebagai pelengkap teori-teori
yang diajukannya. Usaha membaca berbagai macam gejala alam, sangat dianjurkan dalam Islam,
sebagai bagian untuk mengakui akan kebesaran Alloh SWT. sebagai pencipta alam semesta ini
dan sekaligus sebagai pemilik ilmu pengetahuan yang ada di alam raya ini.
Untuk mendapatkan istilah atom di dalam Al-Quran diperlukan pemahaman yang sama,
yaitu pemahaman tentang dzarrah yaitu butir yang sangat kecil yang tidak lain adalah atom.
Atom yang ukurannya sangat kecil yang di dalam Al-Quran diebut dengan dzarrah.
4`4 C+Ou4C }4N El))OO }g` u1g)` EOO
) ^O- 4 O) g7.EOO- 4
4O4; }g` ElgO 4 4OE^ ) O)
U4-g -)lG` ^g
Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun
di langit. tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua
tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).(Q.S Yunus: 61)
Bila disimak makna yang tersirat dalam ayat tersebut di atas, maka Al-Quran sejak 15
abad yang lalu telah mengisyaratkan bahwa dzarrah atau atom itu berukuran kecil. Memang tidak
secara eksplisit (dengan tegas) dikatakan seberapa kecilnya atom itu, tapi tersirat bahwa atom itu
walaupun kecil ada ukurannya. Hal ini sesuai dengan firman Alloh dalam surat Al Qamar ayat 49
sebagai berikut:
^^) E7 7/E* +OE4^UE= OE)
^j_
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

Para ilmuwan saat ini telah dapat menentukan berapa ukuran atom (dzarrah) yaitu 10
-8
cm.
jadi walaupun sangat kecil atom itu, tapi atom dapat di tentukan berapa diameternya
(ukurannya). Al Quran telah memberi isyarat tentang adanya ukuran pada semua benda yang
diciptakan Alloh, termasuk atom yang ukurannya sangat kecil itu.
Dari ukuran atom yang sekcil itu, ternyata atom terbagi lagi menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil yaitu: inti atom (nuklir), elektron-elektron yang berputar mengelilingi inti sesuai
dengan orbit masing-masing elektron. Sedangkan inti atom masih dibagi lagi menjadi: proton
dan neutron. Jadi atom dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yaitu proton, neutron, dan
elektron. Adanya inti atom yang bermuatan listrik positif dan elektron yang bermuatan listrik
negative, maka kedua partikel tersebut akan menjadi sebuah pasangan dan menurut hokum
Coulomb akan terjadi daya tarik-menarik antara kedua pasangan tersebut. Adanya pasangan
antara proton dan elektron atau antara yang bermuatan listrik positif dan negatif, nampaknya
bukan sesuatu yang terjadi secara kebetulan, tapi pasti ada sesuatu maksud dari Alloh sebagai
Maha Pencipta, yaitu keseimbangan. Sesuai dengan firman Alloh dalam surat Al Mulk ayat 3.
E` O4O> ) -UE= ^}4uOO- }g` +OE>
W ;7_O 4O=^4l^- E- O4O> }g` OO7C
^@
kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak
seimbang?
Sama halnya dengan pasangan elektron dan positron, Alloh juga menciptakan makhluk
hidup itu berpasangan, agar diperoleh keseimbangan dan ketenangan. Manusia juga diciptakan
antara pria dan wanita tidak lain adalah agar diantara mereka saling berpasangan, dengan
berpasangan ini manusia akan mendapatkan kesenangan dan ketenangan. Jadi adanya pasangan
elektron dan proton, pasangan pria dan wanita, adalah suatu isarat bahwa Al Quran mendukung
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bahkan sudah terlebih dahulu mengungkapkannya
dibandingkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

You might also like