You are on page 1of 10

Fokus kegiatan para ahli tsb ada 2, yaitu : Masalah teoritis ingin mengetahui ttg perilaku kesehatan manusia

a dan segala manifestasinya. Masalah terapan dalam teknik-teknik antropologi, teori dan datanya, dapat & harus digunakan dlm program yang disusun utk memperbaiki perawatan kesehatan baik di negara maju maupun negara berkembang

Antropologi kesehatan kontemporer memiliki 4 sumber yang berbeda, yaitu : Perhatian antropologi fisik thd topik-topik spt evolusi, adaptasi, anatomi komparatif, tipe-tipe ras, genetika, & serologi. Perhatian etnografi tradisional thd pengobatan primitif, termasik ilmu sihir & magi. Gerakan kebudayaan & kepribadian yang mrpk kerjasama antara ahli psikiatri & antropologi. Gerakan kesehatan masyarakat tradisional setelah PD II.

a. Antropologi Fisik Dapat dipastikan bahwa ahli antropologi fisik adalah ahli antropologi kesehatan, karena perhatian mereka pada Biologi manusia. Selama bbrp dasawarsa, ahli Antropologi fisik disibukkan dg kedokteran Forensik

Pengembangan dlm usaha pencegahan penyakit, antara lain mengenai penemuan kelompok-kelompok individu yang memiliki resiko tinggi, yakni orangorang yang tubuhnya mengandung sel sabit (sickle cell), & pembawa penyakit kuning (hepatitis). Membantu dlm bidang teknik biomedikal (penciptaan pakaian & peralatan yang cocok utk daerah kutub, pakaian astronot, dll. Ukuran, norma & standar dr sejumlah studi antropologi, digunakan dl bidang kedokteran anak dan gigi, juga dlm survei tingkatan gizi serta etiologi penyakit dlm populasi yang berbeda-beda maupun dlm suatu pupolasi.

Adl kepercayaan & praktek yang berkenaan dgn penyakit, yang merupakan hasil dr perkembangan kebudayaan asli & yang eksplisit tdk berasal dr kerangka konseptual kedokteran modern (Hughes, 1968) Ahli antropologi scr rutin telah mengumpulkan data mengenai kepercayaan dlm pengobatan pd penduduk yang mereka teliti, dgn cara & tujuan yang sama dgn yang mereka lakukan dlm pengumpulan data mengenai aspekaspek kebudayaan lainnya.

Sejak pertengahan 1930-an, para ahli antropologi, psikiater & ahli-ahli ilmu tingkah laku mulai mempertanyakan ttg kepribadian orang dewasa, sifat-sifat, & lingkungan sosial budaya dimana tingkah laku itu terjadi.

Apakah sikap itu terbentuk disebabkan oleh pembentukan semasa kanak-kanak & oleh penerimaan thd kebiasaan masa kecil, atau karena pengalaman yang dialaminya

Setelah berakhirnya PD II, makin banyaknya organisasi-organisasi & program bantuan kesehatan utk Afrika & Asia. Petugas kesehatan yang bekerja di lingkungan yang bersifat lintas budaya lebih cepat menemukan masalah daripada mereka yang bekerja dlm kebudayaan sendiri, khususnya mereka yang terlibat dlm klinik pengobatan, melihat bahwa kesehatan & penyakit bukan hanya masalah biologis tapi juga sosial budaya. Mereka menyadari bahwa kebutuhan kesehatan di negara berkembang tidak dpt dipenuhi dgn sekadar memindahkan pelayanan kesehatan dr negara industri

Tidak ada sebuah defenisi yang disepakati bersama

You might also like