Professional Documents
Culture Documents
III.1. Analisa Masalah Analisa yang dilakukan oleh penulis dalam kaitannya dengan laporan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di MTs. Swasta Amaliyah melingkupi analisa terhadap proses input data, proses pengolahan data, dan proses menampilkan hasil atau keluaran data dari sistem yang sedang berjalan di MTs. Swasta Amaliyah tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis selama melangsungkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di MTs. Swasta Amaliyah tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa semua proses yang terkait dengan sistem penilaian di MTs. Swasta Amaliyah masih tergolong manual dan konvensional. Sebagai suatu sistem yang masih tergolong konvensional, sistem tersebut belum mampu untuk berbuat banyak dalam menyelesaikan berbagai aktivitas fungsional dan penilaian di MTs. Swasta Amaliyah tersebut. Kondisi ini semakin diperburuk dengan kenyataan bahwa tidak semua staff operasional dan staff pendidik
memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana seharusnya penilaian dilakukan serta aspek-aspek apa saja yang termasuk ke dalam aspek yang akan dinilai. Penulis dalam menganalisa masalah berpedoman kepada standarisasi Sistem Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
24
25
III.1.1. Analisa Input Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis dalam rangka Praktek Kerja Lapangan, penulis menemukan bahwa proses input data nilai yang diterapkan di MTs. Swasta Amaliyah masih konvensional sekali atau semi komputer. Proses input data hasil penilaian dilakukan tanpa menggunakan teknologi komputer. Penilaian dilakukan dengan memanfaatkan media kertas dengan format tabel yang telah ditentukan sebelumnya oleh pihak Madrasah, sebagai form isian data nilai yang akan diinputkan. Dalam kajian dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap proses input, penulis mendapati bahwa sistem input data yang hanya mengandalkan media kertas sebagai media utama dalam menginputkan nilai-nilai siswa memiliki kecendrungan kurang efisien dan efektif. Berdasarkan sudut pandang penulis penginputan yang demikian berpeluang menimbulkan resiko baru terhadap eksistensi dan validasi data untuk jangka panjang. Media kertas rentan terhadap kerusakan dan bahkan tentu saja penggunaan media kertas juga akan membutuhkan biaya yang lebih besar pula setiap tahunnya.
26
Adapun bentuk form nilai itu dapat dilihat pada tabel III.1 di bawah ini:
27
III.1.2. Analisa Proses Adapun sistem yang sedang berjalan digambarkan ke dalam suatu bentuk Flow of Document. Melalui Flow of Document ini akan terlihat jelas bagaimana runtut pengolahan data nilai dari sistem yang dijalankan di MTs. Swasta Amaliyah tersebut, serta untuk memperlihatkan bagaimana data mengalir dan kemana saja data nilai tersebut mengalir, yang pada akhirnya akan diketahui seperti apa output yang akan dihasilkan melalui proses tersebut berdasarkan pada inputan yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun Flow of Document dari sistem yang sedang berjalan di MTs. Swasta Amaliyah adalah sebagai berikut:
28
SISWA
TATA USAHA
WALI KELAS
KEPALA MADRASAH
Mulai
Nilai Siswa
Rapor
Melakukan penilaian
Melegalisir Rapor
Buku Leger Nilai Siswa Per Kelas Rapor Rapor yang Sudah Dilegalisir
Nilai Siswa
Buku Leger
29
Penjelasan Flow of Document dari Sistem Penilaian yang berlaku di MTs. Swasta Amaliyah sebagaimana yang telah digambarkan diatas adalah sebagai berikut: 1. Tugas dan ujian siswa yang telah dikerjakan diserahkan kepada guru bidang studi. 2. Kemudian, guru bidang studi menilai tugas dan ujian tersebut dan membuat data nilai siswa yang selanjutnya diserahkan ke Tata Usaha. 3. Oleh Tata Usaha, nilai-nilai siswa tersebut diklasifikasikan atau digolongkan menurut kelas. Setelah itu diteruskan kepada wali kelas. 4. Wali kelas memproses data tersebut, dan merekap data yang ada ke dalam rapor dan buku leger. 5. Rapor yang selesai direkap diteruskan kepada kepala madrasah untuk diperiksa dan dilegalisir, sedangkan buku leger diteruskan kepada tata usaha untuk pengarsipan atau menyimpan data nilai ke data store nilai. 6. Rapor yang telah dilegalisir oleh Kepala Madrasah diserahkan kembali kepada wali kelas. Selanjutnya rapor tersebut diserahkan kepada siswa-siswanya.
30
Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam Flow of Document Tabel III.2. Simbol-simbol Flow of Document No 1 Simbol Proses Nama Keterangan Menunjukkan dokumen yang digunakan untuk merekam data saat terjadi suatu transaksi 2 Multi Document Menunjukkan beberapa dokumen yang digunakan banyak data untuk saat
merekam
terjadi suatu transaksi 3 Garis Alir (Flow Line) Menunjukkan arus data antara simbol/proses
Decision
Menunjukan pilihan yang akan dikerjakan atau keputusan yang harus dibuat dalam proses
pengolahan data 5 Connector (On-Page Connector) Conector (Off-Page Connector) Digunakan untuk penghubung dalam satu halaman Digunakan untuk penghubung beberapa halaman.
31
7 A
sementara,
disimpan menurut abjad, N berarti disimpan menurut nomor urut dan jika T berarti
Deskripsi proses atau komentar, untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir
Catatan
Digunakan
untuk
menggam-
barkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya
Menunjukan
akses
langsung
32
III.1.3. Analisa Output Analisa output meliputi keseluruhan hasil yang ditampilkan dari sistem yang sedang berjalan. Output/keluaran dari hasil pengolahan data nilai pada sistem yang dijalankan di MTs. Swasta Amaliyah berupa tabel utama yang berisikan sejumlah data siswa beserta data nilai dari masing-masing siswa bersangkutan. Adapun tabel nilai yang dimaksud merupakan turunan dari tabel input sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Perbedaannya, hanya terdapat pada record-recordnya saja. Pada tabel input, record-recordnya masih belum ada, sedangkan pada tabel output, record-recordnya sudah ada. Data hasil atau output dari sistem penilaian yang dijalankan di MTs. Swasta Amaliyah ini, penulis dapatkan dari dokumen resmi MTs. Swasta Amaliyah dimana penulis merupakan salah satu tenaga pendidik di MTs. Swasta Amaliyah tersebut. Adapun jabatan penulis adalah sebagai guru TIK. Oleh karena itu, penulis juga menyertakan dokumen data nilai siswa-siswa MTs. Swasta Amaliyah yang pernah penulis buat pada tahun ajaran 2010-2011 sebagai data pendukung dalam pembuatan laporan PKL ini . Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
33
34
III.2. Evaluasi Sistem yang Berjalan Sistem yang berjalan pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada satupun sistem yang dibuat oleh manusia akan luput dari ke dua aspek ini, walaupun yang merancang sistem tersebut adalah orang terbaik yang berpredikat kelas dunia. Dengan melihat kepada kedua aspek tersebut, maka akan diketahui masalah-masalah apa saja yang sedang terjadi, dan masalah yang mana yang memerlukan prioritas lebih dahulu untuk dipecahkan. Kegiatan mengevaluasi sistem yang berjalan ini sangat berguna untuk mendapatkan data dan informasi yang akan dipakai sebagai bahan rujukan dalam menentukan strategi pemecahan masalah yang akan dipilih. Adapun kelebihan dari sistem yang sedang berjalan di MTs. Swasta Amaliyah adalah sebagai berikut: 1. Waktu yang diperlukan untuk memproses data relatif singkat karena ruang lingkup data yang akan dinilai lebih sempit. 2. Tidak membutuhkan tenaga terampil yang mampu mengoperasikan komputer dengan baik. Sedangkan, beberapa kekurangan dari sistem bersangkutan, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem penilaian yang berjalan di MTs. Swasta Amaliyah masih tergolong konvensional dan belum sesuai dengan KTSP. 2. Sistem penilaian yang berjalan di MTs. Swasta Amaliyah tidak sesuai dengan struktur organisasi MTs. Swasta Amaliyah itu sendiri diakibatkan masih rendahnya pengetahuan staff pendidik maupun operasional di MTs. Swasta Amaliyah bersangkutan terhadap implementasi penilaian yang baik.
35
3. Resiko kehilangan dan kerusakan data jauh lebih tinggi. 4. Tidak menjamin integritas data. 5. Sulit dalam mengelompokkan data nilai.
III.3. Strategi Pemecahan Masalah Berdasarkan pada hasil pengumpulan ata yang terkait kepada
penyelenggaraan sistem penilaian yang ada di MTs. Swasta Amaliyah, penulis mencoba menarik sebuah alur pikiran konseptual tentang pembaharuan sistem dengan cara mengadopsi teori-teori pengembangan sistem, yang kemudian diadaptasikan sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan dari instansi pendidikan MTs. Swasta Amaliyah dengan membandingkan kelebihan dan kekurangan dari sistem sebelumnya. Proses pemecahan masalah juga melibatkan beragam teori tentang mekanisme pelaksanaan dan implementasi pendidikan nasional
sebagaimana yang telah ditetapkan dan berlaku dalam sistem pendidikan nasional yang berlandaskan kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Penulis dalam kasus ini menggunakan pola pikir pengembangan sistem dengan pertimbangan bahwa sistem yang baik adalah sistem yang mampu
mentransformasikan amanat pendidikan nasional ke dalam sistem yang akan dikembangkan dan akan menjadi sistem yang akan dijalankan tanpa harus kehilangan ciri khasnya sebagai suatu sistem dengan budaya kerjanya yang unik pula.
36
III.4. Perancangan Dalam rangka menindaklanjuti rencana pembaruan sistem sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian strategi pemecahan masalah di atas, maka penulis akan mulai mencoba merancang sebuah konsep dasar
pengembangan sistem penilaian dengan berpedoman kepada pendidikan nasional seperti yang tertuang pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun teori-teori dari sistem yang lama akan dijadikan sebagai bahan rujukan, dan perbandingan untuk mendapatkan titik terang tentang bagaimana seharusnya sistem dirancang agar rancangan sistem tersebut nantinya lebih terarah dan tepat sasaran serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai III.4.1. Konteks Diagram Diagram konteks atau konteks diagram adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.
Jadi, yang dibutuhkan adalah (1) siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem, (2) data apa saja yang diberikannya ke sistem, (3) kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan, dan (4) apa saja isi/ jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.
Adapun sistem yang akan dirancang untuk memperbaiki sistem yang lama dan masih berlaku di MTs. Swasta Amaliyah ini akan dimulai dengan pembuatan konteks diagram. Berikut adalah tampilan dari konteks diagram dari sistem yang akan dibuat.
Siswa Laporan Tugas, proyek, Jawaban Ujian/Tes, Rapor Data Proyek, Tugas, Rekapan Soal Ujian dan Jawaban, Data Nilai, KKM, Prota, Promes, RPP, Silabus (KP2RS) Guru Bidang Studi
Rapor
Data Kelas, Data Tugas Guru, Roster, Informasi AkademisLaporan Tugas, Laporan Proyek, Jawaban Ujian/Tes yang akan Diperiksa
Rapor, Data Siswa, Data Nilai Akhir, Buku Leger PKM Bidang Kurikulum Kalender Pendidikan, Roster, Informasi Pembagian Tugas Sistem Penilaian Berbasis KTSP Wali
Data Kelas
Kepala Madrasah
38
Keterangan Simbol-simbol Konteks Diagram diatas bisa dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel III.4. Simbol Konteks Diagram dan Keterangannya Simbol Nama Eksternal Entity Keterangan Menunjukkan bagian
lura sistem atau sumber input dan output Garis Aliran Menunjukkan arus data antar simbol/proses
Sistem
Menunjukkan sistem
39
III.4.2. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem. Adapun DFD dari rancangan sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
Rapor Rapor, Data Siswa 0.3 Pencatatan Data (Terkomputerisasi) 0.4 Pemutakhiran Data Penilaiaian
Wali Kelas
D1
Laporan Tugas, Laporan Proyek, Jawaban Ujian/Tes yang akan Diperiksa 0.2 Pemerikasaan Kelengkapan Bahan Ajar dan Pembuatan Standar Penilaian Standar Nilai KP2RS yang Sudah Diperiksa Pembuatan Laporan KP2RS yang Sudah Disetujui 0.5
Guru Bid.Study
Data Kelas, Data Tugas, Roster, Informasi Akademis PKM Bid.Sarana Dan Prasarana
Data Kelas
PKM Bid.Kurikulum PKM Bid.Kurikulum Kalender Pendidikan, Roster, Informasi Pembagian Tugas
Daftar Nilai
41
Keterangan simbol-simbol DFD diatas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel III.5. Simbol-simbol DFD NO 1 SIMBOL NAMA KETERANGAN
Eksternal Entity
Proses
Data storage
Digunakan untuk menyimpan arus data atau arsip seperti file transaksi, file induk atau file referensi dan lain-lain
Digunakan untuk penghubung dalam satu halaman Digunakan untuk penghubung beberapa halaman.