You are on page 1of 17

A.

L atar Belakang Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel). Kini teknologi informasi sudah menjadi bagian keseharian dalam kehidupan kita, perkembangan teknologi pun berkembang pesan dari tahun ke tahun. Tidak dapat kita pungkiri, mungkin teknologi informasi sudah menjadi hampir menjadi kebutuhan primer. TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas. TI melakukan berbagai fungsi (TI Disiplin/Kompetensi) dari menginstal Aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan Database informasi. Beberapa tugas yang TI lakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, database dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan . Sekarang perkembangan aplikasi yang berbasis teknologi informasi berkembang pesat dengan integrasi multimedia seperti e-learning, e-commerce, e-goverment, search engine, dan lain sebagainya. B. Konvergensi teknologi

Konvergensi pada umumnya berarti persimpangan media lama dan baru. Henry Jenkins menyatakan bahwa konvergensi adalah Aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media. Jadi konvergensi teknologi merupakan suatu perkembangan, pergeseran, atau perubahan yang mengintergensi berbagai media teknologi. Kunci dari konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Konvergensi mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan khalayak. Singkatnya, konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.

Perubahan tersebut ditandai dengan meningkatnya penggunaan media konvergen secara luar biasa. Sebutlah misalnya di Amerika Serikat; dalam laporannya The Emerging of Digital Economy pada Mei 1998, US Department of Commerce menyebutkan bahwa dalam tempo 4 tahun saja internet telah mencapai 50 juta pengguna. Angka ini tentu saja fantastis mengingat televisi butuh waktu selama 13 tahun, komputer 16, radio 38 tahun, dan telepon 74 tahun untuk dapat mencapai jumlah pelanggan yang sama (Mengko, 2001). Di samping itu, berkat kemajuan teknologi informasi pula, biaya maupun infrastruktur yang diperlukan untuk dapat mengolah dan mengirimkan informasi pun kian murah dari tahun ke tahun. Konvergensi teknologi membuat dunia semakin terintegrasi perkembangan teknologi komunikasi yang pesat membawa dampak terhadap kehidupan social masyarakat. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh media adalah perbedaan nilai- nilai dalam masyarakat. Dalam menanggulangi munculnya perbedaan nilai dalam masyarakat, kolaborasi massa muncul sebagai solusinya. Dengan berkolaborasi, orang dapat bekerjasama menghasilkan sebuah inovasi yang hasilnya dapat dinikmati secara komunal. Salah satu gejala munculnya kolaborasi massa pada masa kini adalah munculnya bentuk web baru. Bentuk web yang baru ini lebih interakatif di mana setiap orang yang memiliki akses terhadap website ini dapat berpartisipasi di dalamnya sehingga informasi menajdi semakin mendalam. Saat ini dapat kita lihat banyak sekali situs- situs forum komunitas yang membahas mengenai sesuatu sehingga menjadi alternative baru untuk seseorang dalam mencari informasi. Hasil bentuk kolaborasi antarindividu ini disebut juga peer production.

C. Konvergensi Teknologi Digital

Konvergensi teknologi digital merupakan perkembangan, pergeseran, atau perubahan yang mengintergensi teknologi dimana seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Maka tidak heran jika sekarang ini komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, data maupun gambar tiga dimensi (3G).Konvergensi teknologi digital terangkum dalam dua kelompok utama yaitu konvergensi dalam media dan konvergensi dalam telekomunikasi. Dalam konteks yang lebih luas, konvergensi media sesungguhnya bukan saja memperlihatkan kian cepatnya perkembangan teknologi. Konvergensi mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan khalayak. Singkatnya, konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan. Berkat kemajuan teknologi informasi pula, biaya maupun infrastruktur yang diperlukan untuk dapat mengolah dan mengirimkan informasi pun kian murah dari tahun ke tahun. Sebut saja desktop maupun notebook yang sekarang ini laris manis bak kacang goreng karena

disamping harganya yang makin terjangkau juga fasilitas yang disediakan juga makin canggih. Secara khusus, konvergensi teknologi informasi menyebabkan bergesernya pola perilaku manusia dalam bekerja, belajar, mengelola lembaga bisnis atau perusahaan, menjalankan pemerintahan, maupun dalam melakukan perdagangan. Di sektor komunikasi massa, konvergensi teknologi informasi memperlihatkan fenomena yang luar biasa. Jika dahulu aktivitas komunikasi massa hanya mengenal media cetak dan media elektronik, kini telah dikenal beragam media massa berbasis internet. Era konvergensi media komunikasi sekarang ini ditandai dengan luluhnya konsepsi lembaga pers yang sifatnya masif dan melembaga menjadi media interaktif yang aksesnya bersifat personal atau individual. Berikut siklus konvergensi teknologi digital.

D. Empat Macam Jaringan Dalam Perkembangan Teknologi Digital a. Jaringan Data dan IP Network

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi. Jadi data merupakan suatu kumpulan informasi yang dapat berbentuk suatu catatan, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi yang bisa mengambarkan suatu keadaan

Dalam suatu sistem komunikasi jaringan yang digunakan untuk suatu paket data adalah jaringan IP(internet Protokol). Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang. Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP). Adapun layanan yang dapat diberikan oleh suatu jaringan IP adalah sebagai berikut : IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-network), karena itulah IP juga sering disebut sebagai protokol yang bersifat routable. Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menentukan rute paket, yang mencakup alamat IP sumber (source IP address) dan alamat IP tujuan (destination IP address). Anatomi alamat IP terbagi menjadi dua bagian, yakni alamat jaringan (network address) dan alamat node (node address/host address). Penyampaian paket antar jaringan (umumnya disebut sebagai proses routing), dimungkinkan karena adanya alamat jaringan tujuan dalam alamat IP. Selain itu, IP juga mengizinkan pembuatan sebuah jaringan yang cukup besar, yang disebut sebagai IP internetwork, yang terdiri atas dua atau lebih jaringan yang dihubungkan dengan menggunakan router berbasis IP. IP mendukung banyak protokol klien, karena memang IP merupakan "kurir" pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi dibandingkan dengannya. Protokol IP dapat membawa beberapa protokol lapisan tinggi yang berbeda-beda, tapi setiap paket IP hanya dapat mengandung data dari satu buah protokol dari banyak protokol tersebut dalam satu waktu. Karena setiap paket dapat membawa satu buah paket dari beberapa paket data, maka harus ada cara yang digunakan untuk mengidikasikan protokol lapisan tinggi dari paket data yang dikirimkan sehingga dapat diteruskan kepada protokol lapisan tinggi yang sesuai pada sisi penerima. Mengingat klien dan server selalu menggunakan protokol yang sama untuk sebuah data yang saling dipertukarkan, maka setiap paket tidak harus mengindikasikan sumber dan tujuan yang terpisah. Contoh dari protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi dibandingkan IP adalah Internet Control Management Protocol (ICMP), Internet Group Management Protocol (IGMP), User Datagram Protocol (UDP), dan Transmission Control Protocol (TCP). IP mengirimkan data dalam bentuk datagram, karena memang IP hanya menyediakan layanan pengiriman data secara connectionless serta tidak andal (unreliable) kepada protokol-protokol yang berada lebih tinggi dibandingkan dengan protokol IP. Pengirimkan connectionless, berarti tidak perlu ada negosiasi koneksi (handshaking) sebelum mengirimkan data dan tidak ada koneksi yang harus dibuat atau dipelihara dalam lapisan ini. Unreliable, berarti IP akan mengirimkan paket tanpa proses

pengurutan dan tanpa acknowledgment ketika pihak yang dituju telah dapat diraih. IP hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk menyampaikan paket-paket kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir (teknik seperti ini disebut sebagai "best effort delivery"). Keandalan data bukan merupakan tugas dari protokol IP, tapi merupakan protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol TCP. Bersifat independen dari lapisan antarmuka jaringan (lapisan pertama dalam DARPA Reference Model), karena memang IP didesain agar mendukung banyak komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat independen terhadap atribut lapisan fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain itu, IP juga bersifat independen terhadap atribut lapisan data link seperti halnya mekanisme Media access control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame terbesar. IP menggunakan skema pengalamatannya sendiri, yang disebut sebagai "IP address", yang merupakan bilangan 32-bit dan independen terhadap skema pengalamatan yang digunakan dalam lapisan antarmuka jaringan. Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki oleh teknologi lapisan antarmuka jaringan yang berbeda-beda, IP dapat melakukan pemecahan terhadap paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum diletakkan di atas sebuah saluran jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen yang memiliki ukuran maximum transmission unit (MTU) yang lebih rendah dibandingkan dengan ukuran datagram IP. Proses ini dinamakan dengan fragmentasi ([[Fragmentasi paket jaringan|fragmentation). Router atau host yang mengirimkan data akan memecah data yang hendak ditransmisikan, dan proses fragmentasi dapat berlangsung beberapa kali. Selanjutnya host yang dituju akan menyatukan kembali fragmen-fragmen tersebut menjadi paket data utuh, seperti halnya sebelum dipecah. Dapat diperluas dengan menggunakan fitur IP Options dalam header IP. Fitur yang dapat ditambahkan contohnya adalah kemampuan untuk menentukan jalur yang harus diikuti oleh datagram IP melalui sebuah internetwork IP.

b. Sistem Suara Jaringan PABX dan Jaringan PABX berbasis IP Network PABX adalah Kependekan dari Private Automatic Brand Exchange yang artinya adalah : suatu alat switching (Penyambung sekaligus pemindah hubungan) secara otomatis yang dapat dimiliki secara private. PABX merupakan teknologi komunikasi yang mengatur hubungan telephone antar pelanggan tanpa harus melalui sentral lokal, serta berfungsi sebagai gateway dalam menghubungkan ke jaringan PSTN (Public Switched Telephone Network). PABX ini pada awalnya adalah alat komunikasi suara untuk menghubungkan suara (pembicaraan) orang-orang yang berada pada suatu area sehingga mudah untuk dihubungi. Jenis PABX ini dikategorikan sebagai PABX yang konvensional, karena PABX konvensional, memang hanya mampu menyediakan layanan suara saja. Jaringan PABX terdiri atas beberapa perangkat utama yaitu : Telephone analog Terminal telephone ini terletak pada pelanggan yang terdiri dari mikrophone dan earphone, digit dial number serta line interface RJ Sentral PABX Sentral PBX merupakan pusat kordinasi dari semua komponen jaringan PBX yang

berfungsi sebagai call processing dan call switching. Serta berisi data base dari pelanggan PBX tersebut. PABX dirancang dengan dua interface yaitu, line dan trunk, internal call processing berfungsi sebagai call switching hardware dan software. Line interface dihubungkan dengan terminal telephone dan faximile, sedangkan trunk interface dihubungkan dengan sentral lokal (Jaringan PSTN) atau sentral PABX lain. Call processing berfungsi untuk membandingkan digit yang ditekan dengan pola alamat yang dikonfigurasikan pada sentral telephone, melakukan proses pensinyalan serta melakukan proses penyambungan pada segi hardware. Komponen internal PABX yaitu call processing dan call switching berfungsi menyediakan intelegensia untuk menerjemahkan digit yang ditekan menjadi lokasi / alamat tujuan serta menyambungkan panggilan yang datang dengan interface yang sesuai. Misalnya, seorang pelanggan PABX melakukan panggilan ke pelanggan lain, dari sentral PBX yang sama, maka sentral PABX tersebut harus mengenali digit nomer yang ditekan, menentukan port yang berhubungan dengan digit nomer yang dihubungi, memberikan nada dering pada telephone yang dituju, serta meghubungkan panggilan tersebut saat yang dipanggil (called party) menjawab. Penerjemah digit nomer yang ditekan menjadi lokasi atau alamat tujuan merupakan fungsi call processing sedangkan proses hubungan inbound call dengan outbound inteface, merupakan fungsi call switching. Jenis dan Produk PABX saat ini berkembang sejalan dengan perkembangan pesat yang terjadi di dunia data. Dahulu infrastruktur jaringan suara dan data terpisah, sehingga perlu 2 kompetensi (kemampuan dan perlakuan khusus) yang berbeda untuk mengaturnya. Saat ini infrastruktur tersebut menyatu yang dikenal dengan istilah convergence. Yakni Infrastruktur jaringan suara berusaha agar jaringannya dapat pula menyediakan layanan data, mempunyai interface ke infrastruktur data dan seterusnya. Dan Infrastruktur jaringan data berusaha agar jaringan data dapat pula menyediakan layanan suara. Dengan demikian, Hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan PABX. Maka muncullah generasi baru PABX yaitu : IP PABX merupakan kombinasi dari Switch / Router dengan PABX yang menangani VoIP. IP PABX dapat digunakan untuk membypass jaringan telepon circuitswitched dengan menggunakan jaringan data, untuk berhubungan dengan jaringan data lainnya. Dengan menggunakan converged network yang membawa trafik suara (voice yang telah dipaketisasi) dan trafik data secara bersamaan, IP PABX memungkinkan pengembangan layanan baru, yang belum tersedia pada jaringan tradisional. Misalnya penggunaan one central directory melewati berbagai lokasi tujuan, serta unified messaging IP-PABX dapat dikatakan suatu alat/mesin dengan infrastruktur jaringan data yang ditambahkan kemampuannya agar dapat menyediakan layanan suara di atas jaringan data (Murni optimalisasi jaringan Data baik LAN, WAN atau Internet Awal Mulanya memang Infrastruktur layanan Data) IP Convergence PABX, merupakan suatu alat/mesin dengan infrastruktur jaringan suara yang ditambahkan kemampuannya agar dapat pula melayani trafik data, mempunyai interface ke infrastruktur data dan dapat dikembangkan kembali untuk melayani IPPABX. (Awal Mulanya adalah Jaringan Suara biasa, namun Infrastrukturnya dapat dikembangkan untuk melayani jaringan Data dan hasil dari perkembangan layanan Data ini dipakai lagi sebagai penyedia Jaringan untuk IP PABX).

IP PABX yang menggantikan PBX konvensional, bisa digunakan dengan :


1) IP phone (yang dilengkapi dengan DSP (Digital Signal Processing) chips yang

berfungsi untuk mengkonversi sinyal suara menjadi sinyal paket paket data (IP) dan begitu juga sebaliknya. 2) Soft phone (merupakan software aplikasi yang dijalankan di dalam komputer pengguna yang berfungsi untuk mengkonversi sinyal suara menjadi sinyal paket paket data dan begitu juga sebaliknya) dengan menggunakan handset atau headset. 3) Terminal telephone analog yang dihubungkan dengan sebuah adapter. Alamat IP secara otomatis diberikan ke terminal telephone saat terminal telephone tersebut terhubung ke sistem. Hal ini berarti pesawat telephone tersebut bisa dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dalam jaringan, dengan nomor telephone yang sama. Perbedaan PBX Tradisional dengan IP PBX

c. Jaringan Video Coaxial dan Jaringan Video Berbasis IP Network Kabel Coaxial sering digunakan untuk menghubungkan Televisi kabel ke setiap rumah.Televisi kabel atau cable television adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena (over-the-air). Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio,

frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog. Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di Amerika Serikat (AS). Karena frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya bisa diterima di dalam garis penglihatan (line of sight) dari antena penerima. Orang-orang yang tinggal di daerah yang terpencil, terutama daerah terpencil di pegunungan, tidak dapat melihat program-program yang telah menjadi bagian penting dari kebudayaan di Amerika Serikat tersebut. Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal di daerah lembah-lembah terpencil di Pennsylvania memecahkan masalah penerimaan isyarat mereka dengan menaruh antenaantena pada bukit-bukit dan membentangkan kabel sampai ke rumah-rumah mereka. Pada zaman sekarang, teknologi yang sama digunakan oleh desa-desa kecil yang terpencil dan kota-kota yang terpilih mengizinkan penonton di seluruh negara untuk mengakses varietas program yang luas dan kanal yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Pada awal 1990an, TV kabel telah mencapai hampir separuh dari rumah penduduk di Amerika Serikat. TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia Timur. Namun walaupun TV kabel hadir di beberapa negara, yang paling utama adalah di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Di Indonesia, Kabelvision merupakan operator TV kabel yang pertama. Singkatan CATV seringkali digunakan untuk mengartikan TV Kabel. Sebenarnya CATV merupakan singkatan dari Community Antenna Television. Sementara TV kabel pertama ditemukan karena wilayah dimana penerimaan over-the-air terbatas oleh daerah pegunungan. Sehingga antena komunitas yang sangat besar dibangun, dan dibentangkan kabel dari antena tersebut menuju rumah-rumah individu. Dalam sebuah sistem kabel, isyarat mungkin telah melampaui 30 atau 40 amplifier sebelum mencapai rumah kita, satu tiap 1000 kaki atau lebih, dengan masing-masing amplifier anda bisa mendapatkan gangguan dan distorsi. Ditambah lagi jika salah satu dari amplifier gagal anda akan kehilangan gambar. Sistem kabel memiliki reputasi tidak memiliki kualitas gambar yang baik dan tidak dapat dipercaya. Diakhir tahun 1970, TV Kabel menemukan solusi dari masalah amplifier. Sejak itu mereka juga membuat teknologi mereka dapat menambah program ke servis kabel. Dengan begitu pesatnya konfregensi jaringan hingga akhirnya jaringan video yang berbasis kabel coaxial itu, kini pun telah berbasis IP Network. Televisi protokol Internet adalah layanan televisi dengan jaringan Internet yang menggunakan arsitektur jaringan dan metode suite protokol Internet melalui paket-switched Jaringan Infrastruktur, misalnya, Internet dan jaringan Internet akses broadband , bukan menggunakan frekuensi radio, sinyal satelit, dan televisi kabel. IPTV didefinisikan sebagai layanan multimedia diantaranya televisi / video / audio / text / grafik / data yang disampaikan melalui jaringan berbasis IP. System ini mampu memberikan tingkat kualitas pelayanan dan pengalaman, keamanan, interaktivitas dan keandalan yang dibutuhkan. Definisi Lain yang resmi dan lebih rinci IPTV datang dari Alians Telecomunication Industry Solution (ATIS), IPTV eksplorasi Group pada tahun 2005:IPTV didefinisikan sebagai pengiriman aman dan dapat diandalkan untuk pelanggan dari hiburan video dan layanan terkait. Layanan tersebut meliputi Mei,

misalnya, Live TV, Video On Demand (VOD) dan Interactive TV (iTV). Layanan ini di mengakses Disampaikan agnostik, packet switched protokol jaringan mempekerjakan Itu IP untuk mengangkut audio, video dan sinyal kontrol. Berbeda dengan video melalui Internet publik, dengan penyebaran IPTV, keamanan jaringan dan kinerja yang ketat berhasil Memastikan pengalaman hiburan unggul, Hasil dalam lingkungan bisnis yang menarik bagi penyedia konten, pengiklan dan sama Pelanggan. Salah satu definisi untuk konsumen IPTV ini untuk transportasi program satu atau beberapa sungai (MPTS) yang bersumber oleh operator jaringan yang sama memiliki atau langsung kontrol itu mil yang "terakhir" ke lokasi konsumen [rujukan?]. Ini kontrol atas Memungkinkan pengiriman Dijamin kualitas pelayanan (QoS), Dan Juga Memungkinkan penyedia layanan untuk menawarkan pengalaman pengguna yang ditingkatkan sebagai panduan program yang lebih baik seperti itu, layanan interaktif dan lain-lain. Di lingkungan komersial IPTV banyak digunakan untuk distribusi TV, saluran playout video dan Video on Demand (VOD) materi di LAN atau WAN IP jaringan infrastruktur, dengan QoS dikontrol. d. Jaringan Penyimpanan Data Berbasis Fiber Optik dan Berbasis IP Network Pertumbuhan dan perkembangan media penyimpanan sangatlah signifikan, terlihat dari riset yang menunjukkan bahwa setiap tahun media penyimpanan mengalami pertumbuhan 2 kali lipat. Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih tempat peyimpanan adalah sebagai berikut : 1) Besar data dan jumlah peningkatan penyimpanan data 2) Kecepatan akses data 3) Pertimbangan diakses oleh server atau tidak 4) Uptime dan downtime 5) Harga Media penyimpanan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) 2) 3) 4) Tingkat redundansi yang kecil Adanya toleransi kegagalan Adanya toleransi bencana Kecepatan tinggi / sesuai dengan kebutuhan 5) Latency rendah 6) Open (bersifat terbuka antar vendor sistem operasi ataupun penyimpanan) 7) Kemudahan dalam instalasi Jenis akses pada media penyimpanan adalah sebagai berikut :
1) Direct attached storage (DAS) sebuah disk subsistem di pasang secara langsung

dalam satu atau lebih host dan secara fisik tersambung dengan kabel ke server 2) Network Attached Storage (NAS)- sebuah sistem penyimpanan yang mempunyai tujuan khusus yaitu untuk diakses dari jauh melalui data network 3) Storage-area Network (SAN) adalah network private (menggunakan protokol storage daripada protokol network) yang menghubungkan server dan unit penyimpanan 4) Internet SCSI (iSCSI) adalah protokol NAS terbaru. Protokol ini menggunakan protokol IP network untuk membawa protokol SCSI

5) Fibre channel over IP (FCIP)-mengaktifkan channel SAN untuk interkoneksi melalui

IP basic jaringan. Perkembangan jaringan lokal menuntut media penyimpanan untuk bekerja secara local dan dapat diakses secara langsung oleh jaringan, hingga akhirnya muncul istilah SAN (Storage Area Network). SAN merupakan sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi, terdiri dari server dan penyimpan. Terpisah dan berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Contoh konfigurasi SAN adalah sebagai berikut : LAN menggunakan protokol jaringan yang mengirimkan potongan kecil. SAN menggunakan protokol penyimpanan (SCSI), sehingga memungkinkan untuk mengirimkan potongan besar data sambil mengurangi overhead, dan meningkatkan bandwidth. Sistem berbasis LAN menghubungkan server dengan client, setiap server memiliki dan mengontrol akses ke media penyimpanannya, yang pada akhirnya membatasi aksesibilitas data. Sebuah SAN memungkinkan sumber daya penyimpanan data untuk dikaitkan langsung ke jaringan, tanpa perlu terhubung ke server yang spesifik. Hal ini memungkinkan semua server untuk mengakses sumber daya media penyimpanan yang ada di SAN Keunggulan dari SAN adalah sebagai berikut :
1) Availability, satu copy data dapat diakses oleh semua host melalui jalur yang bebeda,

dan manajemen data menjadi lebih efisien


2) Reliability, infrastruktur transportasi data yang menjamin tingkat kesalahan yang

sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan Server maupun media penyimpanan dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, tanpa batasan harus menggunakan sistem proprietary 4) Performance, Fibre Channel memiliki bandwidth sampai 200 Mbps dengan overhead yang rendah, SAN memisahkan trafik backup dengan trafik standar LAN/WAN 5) Manageability, berkembangnya perangkat lunak dan standar memungkinkan manajemen dilakukan secara terpusat, koreksi dan deteksi kesalahan yang roaktif 6) Return On Information Management, SAN memungkinan biaya kepemilikan yang rendah, dan menaikkan Return On Information Management dibandingkan metode penyimpanan tradisional
3) Scalability,

Konfigurasi SAN secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :


1) Pada sistem LAN kita memiliki server, hub/switch/router dan network Interface card

(NIC) yang saling berhubungan dengan memakai kabel UTP/coaxial. 2) SAN terdiri dari SAN server (suatu server dengan kapasitas storage terabyte [ribuan gigabyte]), SAN hub/switch/router, SAN cable (biasanya fiber optic) dan SAN NIC. Hub/Switch/router dan NIC untuk SAN tidak sama dengan peralatan LAN karena, seperti yang dikemukakan di atas, sistem koneksi yang dipakai untuk SAN adalah SCSI atau FC. Fibre Channel adalah teknologi enabling dibelakang SAN. Sebuah standar interface media penyimpanan / jaringan, dia menghubungkan sistem host, desktop workstation dengan peralatan penyimpanan (storage) melalui interface point-to-point, serial bidirectional. Fibre Channel mampu untuk mengirimkan data pada kecepatan tinggi dengan

latensi rendah melalui jarak yang sangat jauh pada kecepatan 1 gigabit (200 MBps full duplex), dan jarak 10 kilometer. Fiber Channel adalah mekanisme transport yang mendukung banyak protokol (ATM, FDDI, TCP/IP, HIPPI, SCSI, dll.), memberikan fitur sambungan dan jarak dari protokol jaringan dengan kesederhanaan dan keandalan dari channel switching melalui kabel fisik yang sama (baik media tembaga maupun fiber). Interface yang digunakan untuk menyambungkan kabel Fiber Channel ke host dan peralatan penyimpanan (storage) biasanya disebut Host Bus Adapter (HBA). Setiap port menggunakan sepasang fiber untuk komunikasi dua arah, dengan pemancar (TX) tersambung ke penerima (RX) di ujung kabel Fiber Channel. Ada tiga (3) topologi utama yang menjadi basis dari Fibre Channel - Arbitrated Loop, Point-to-Point, dan Fabric (jalinan). 1) Point-to-Point adalah sambungan langsung dua port di SAN. Sambungan ini akan mengalokasikan semua bandwidth yang ada di channel kepada port yang tersambung. Biasanya bandwidth yang diberikan sekitar 100MBps untuk setiap jurusan. Penting disini untuk memilih Host Bus Adapter (HBA) dan kompnen kontrol yang baik. 2) Fibre Channel Arbitrated Loop (FC-AL) adalah topologi yang paling sering digunakan, memungkinkan dua atau lebih peralatan untuk berkomunikasi melalui bandwidth yang sama. FC-AL memungkinkan fleksibilitas yang lebih baik dan mendukung topologi lainnya. Bandwidth yang tersedia di loop akan di tentukan oleh besarnya trafik yang ada di loop tersebut. 3) Switched topology memberikan konektifitas yang terbaik dan redundansi dengan mengimplementasikan arsitektur non-blocking, terdistribusi. Topologi ini terdiri dari satu atau lebih jalinan switch, tidak seperti Point-to-Point dan Arbitrated Loop, total bandwidth di topologi Switch bertambah dengan penambahan jumlah port. Sayangnya, SNIA pada saat ini belum punya set lengkap standar industri yang pada akhirnya menyulitkan penyebaran implementasi Switched Fabric SAN. Standar Fibre Channel terus dikembangkan melalui (American National Standards Institute), yang merupakan badan yang mengatur standar industri Fiber Channel. Group industri yang lain, termasuk Fibre Channel Industry Alliance (FCIA) dan Storage Networking Industry Alliance (SNIA) yang merepresentasikan vendor maupun pengguna, juga bekerja untuk set standar untuk industri Fiber Channel. Usaha kerjasama oleh vendor dan pengguna mendorong standarisasi dan interoperability untuk peningkatkan adopsi SAN yang lebih luas. Sebuah jalinan (fabric) minimal sebuah switch Fiber Channel dalam topologi networking. Fabric adalah teknologi routing, yang menyambungkan berbagai peralatan dalam bentuk point-to-point. Fabric membentuk sambungan bandwidth lebar antar node di SAN, yang tersambung satu dengan lainnya dalam jalinan (Fabric) dengan menggunakan identifikasi yang unik. Di awal perkembangan Fiber Channel, konsep universal "Fabric" sangatlah populer sebagai wahana pendukung topologi Fiber Channel yang independen. Konsep tersebut berkembang dengan berbagai penyempurnaan dengan adanya topologi Point-to-Point dan FC-AL. Fabric di rancang sebagai interface yang generik antara setiap node dengan interkoneksi di lapisan fisik dari node-node ini. Dengan menambahkan interface ini, setiap peralatan Fiber Channel dapat berkomunikasi melalui "Fabric" tanpa perlu mempunyai pengetahuan tentang interkoneksi antar node. Kita bisa menganalogikan Fabric ini dengan switch telepon dimana si penelepon dan penerima telepon dapat berkomunikasi satu dengan lainnya tanpa perlu mengetahui detail metoda / sambungan

yang terjadi antara mereka. Arbitrated Loop - Fibre Channel Arbitrated Loop (FC-AL) adalah topologi yang paling sering digunakan, dan memungkinkan lebih dari dua peralatan untuk berbicara pada bandwidth yang sama. FC-AL memungkinkan fleksibilitas yang lebih baik dan mendukung topologi lainnya. Bandwidth yang tersedia di loop akan di tentukan oleh besarnya trafik yang ada di loop tersebut. Fibre ChannelArbitrated Loop adalah sebuah arsitektur share, yang mendukung transportasi data pada kecepatan 100MBps atau 200MBps full duplex. Sama seperti token ring, banyak servers atau peralatan penyimpan (storage) terhubung pada segmen loop yang sama. Sampai dengan 126 peralatan dapat dihubungkan ke FC-AL, meskipun biasanya arbitrated loop menampung 4 sampai 30 peralatan. Karena arsitektur transport-nya share, peralatan harus memohon untuk mengakses loop sebelum mengirimkan data. Fiber Channel memberikan sebuah set perintah, berfungsi sebagai polisi jalan raya, untuk memberikan akses yang teratur dan menjamin integritas data. SCSI (Small Computer System Interface) adalah jenis interface yang digunakan untuk komponen komputer seperti hard drive, drive optik, scanner dan drive tape. Ini adalah teknologi yang bersaing untuk standar IDE (Integrated Drive Electronics). Sementara teknologi IDE lebih murah dibangun dalam motherboard, SCSI adalah teknologi yang ditambahkan dengan membeli controller SCSI. Kartu SCSI dipasang ke slot PCI internal lalu perangkat SCSI yang kemudian dihubungkan ke kartu ini.Sebetulnya SCSI adalah teknologi yang lebih cepat lebih kuat daripada IDE, dan secara tradisional telah banyak digunakan di server. Selain dari kecepatan, keuntungan lain dibanding IDE adalah bahwa kartu SCSI dapat menghubungkan 15 atau lebih perangkat dalam sebuah mata rantai. Controller mengenali ID masing-masing perangkat SCSI secara tersendiri, memungkinkan fleksibilitas yang besar terhadap perluasan sistem apapun.Perangkat SCSI, khususnya hard drive, dirancang untuk digunakan dalam menangani kebutuhan pasar server. Untuk alasan ini, SCSI biasanya dibuat dengan standar yang lebih tinggi dan dengan jaminan lebih baik dari drive IDE dengan kapasitas yang sekelas. Namun, pertambahan kecepatan dan kualitas berbanding lurus dengan harganya. Komponen SCSI secara signifikan lebih mahal dari IDE sepupu mereka. Sebagai bagian dari teknologi, SCSI telah berkembang dengan varietas yang berbeda dan telah muncul dengan berbagai standar kecepatan. Berbagai versi menggunakan konektor pin yang berbeda. Oleh karena itu, penting agar sesuai dengan controller SCSI yang benar pada SCSI komponen yang diinginkan. Sebagai contoh, jika sebuah drive SCSI Ultra 320, kontroller SCSI-I tidak akan bekerja dengan perangkat itu. Kontroler harus mendukung Ultra 320 agar kompatibel. Berikut adalah daftar versi SCSI dengan tingkat transfer data dalam megabyte per detik (MB / sec): SCSI-2, Fast SCSI (8-bit Narrow) Ultra SCSI (8-bit Narrow) Ultra Wide SCSI (16-bit Wide) Ultra2 SCSI (16-bit Wide) Ultra 160 SCSI (16-bit Wide) Ultra 320 SCSI (16-bit Wide) to 10 MB/sec 20 MB/sec 40 MB/sec 80 MB/sec 160 MB/sec 320 MB/sec

Untuk server, SCSI dapat menjadi pilihan bagus yaitu RAID (Redundant Array Independent Disk), sebagai drive tambahan yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan.

iSCSI adalah singkatan dari Internet SCSI, sebuah standard yang digunakan untuk menghubungkan fasilitas penyimpan data (storage facility) yang berbasis IP. Karena perintah-perintah SCSI dikirim melalui jaringan IP, iSCSI dapat digunakan untuk memfasilitasi pengiriman data melalui intranet dan melakukan manajemen terhadap alat penyimpan data (storage) dari jarak jauh. Protokol iSCSI memungkinkan Client (disebut sebagai Initiator), mengirim perintah-perintah SCSI kepada alat penyimpan data/storage (disebut sebagai Target). Adalah protokol yang lazim digunakan oleh Storage Area Network (SAN). Memberi kemudahan dalam melakukan konsolidasi alat penyimpan data ke dalam satu Central Storage Array yang mana kemudian memberikan layanannya dalam bentuk tempat untuk menyimpan data kepada Server-Server di dalam Data Center yang seolah-olah adalah Hard Disc lokal yang berada di dalam masing-masing Server tersebut. Dapat juga sebagai solusi ekstensi storage lanjutan dari SCSI dan Fibre Channel. Meski saat ini juga telah hadir solusi lain: FCoE (Fibre Channel over Ethernet) dan AoE (ATA over Ethernet), tapi iSCSI masih secara default digunakan sebagai protokol pada mesin-mesin storage server untuk mendistribusikan block storage device yang disediakannya ke seluruh jaringan. iSCSI mudah diterapkan dan masih menyediakan fitur-fitur yang memanfaatkan lapisan diatas TCP/IP-nya untuk mendukung prosedur keamanan interkoneksinya. ATA over Ethernet bresifat non-routable, sedang FCoE (sebagai emulasi FC di jaringan ethernet) belum luas digunakan meski sudah diterima secara resmi sebagai kernel modul sejak Linux kernel 2.6.29. iSCSI masih belum akan ditinggalan dalam waktu dekat, karena kepraktisan dan fitur-fiturnya sebagai protokol solusi ruang penyimpanan jaringan. Pada virtualisasi, solusi iSCSI ini sangat berguna, karena baik mesin-mesin virtual (guest OS) dapat direduksi sampai hanya kebutuhan dasar prosesnya, sementara tempat penyimpanan data sepenuhnyadiletakkan di media penyimpanan jaringan berbasis iSCSI. Ini akan sangat memudahkan sistem administrator memelihara sistemnya, dimana pemisahan sistem proses dan data dipusatkan pada mesinmesin yang berbeda yang dapat diatur konfigurasinya agar dapat diperoleh optimasi kinerja dengan spesifikasi khusus berdasar fungsinya. E. Beberapa Kegiatan Lintas Instansi dalam Roadmap ICT Indonesia Ada kurang lebih beberapa kegiatan lintas instansi dalam roadmap ICT Indonesia seperti Palapa Ring Project, Pengembangan BWA, Implementasi e-Procurement, National Single Window, Implementasi e-Education, Nomor Induk Nasional (NIN), UU ITE, UU Konvergensi ICT, Kampanye Sosialisasi Internet, Implementasi Software Legal, Implementasi e-Anggaran, dan Pembangunan & Pengembangan Technopark. Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 33 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, sedangkan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.Rencana pemerintah, Palapa Ring merupakan jaringan serat optik pita lebar yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi Indonesia baik lewat dasar laut atau pun lewat daratan. BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX

menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user. Di Indonesia, izin prinsip penyelenggaraan jaringan WiMAX di frekuensi 2,3 GHz diberikan melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yang hasilnya diumumkan pada 16 Juli 2009 dimana penyelenggaran jaringan di bagi dalam 15 zona dimana tersedianya service BWA di kota-kota besar pada tiap zona tersebut yaitu sebagai berikut :
Zona 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Wilayah Sumatera Utara Sumatera Bagian Tengah (Riau, Kepri, Sumatera Barat) Sumatera Bagian Selatan (Lampung, Bengkulu, Jambi, Palembang) Banten dan Jabodetabek Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali dan NTB Papua Maluku dan Maluku Utara Sulawesi Selatan Sulawesi Bagian Utara Kalimantan Barat Kalimantan Bagian Timur Kepulauan Riau

Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP) adalah sebuah model aplikasi elektronik yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sistem ini merupakan perwujudan dari sistem e-procurement atau epengadaan yang berusaha mengatur transaksi bisnis melalui teknologi komputer, di mana proses pengadaan barang dan jasa dilakukan secara online atau daring. Penerapan SePP tidak mengalami hambatan berarti karena memiliki payung hukum yang kuat, yaitu Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003 dan Peraturan Presiden No. 8 tahun 2006. National Single Window (NSW) adalah satu jendela dalam bentuk ICT yang merupakan suatu sistem yang mampu melakukan pengajuan data dan informasi, single submission, single processing data dan informasi, serta single decision untuk melakukan suatu release barang. Penerapan NSW dilatarbelakangi oleh adanya kesepakatan RI dengan pihak internasional atau kawasan regional ASEAN. Pada tanggal 29 Januari 2010, Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono telah meresmikan peluncuran Sistem Indonesia Nasional Single Window secara nasional. Sistem NSW telah diimplementasikan pada lima pelabuhan besar di tanah air, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Belawan. Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE) mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai medianya, baik transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Pada UUITE ini juga diatur berbagai ancaman hukuman bagi kejahatan

melalui internet. UUITE mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat pada umumnya guna mendapatkan kepastian hukum, dengan diakuinya bukti elektronik dan tanda tangan digital sebagai bukti yang sah di pengadilan. UU Konvergensi Bakal Gantikan UU Telekomunikasi, Undang-undang konvergensi atau merupakan gabungan antara UU Telekomunikasi dengan irisan UU ITE dan UU Penyiaran, dimana porsi telekomunikasi akan lebih banyak. Pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi penggunaan Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011 ini ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45 persen.Hasil riset, yang dirilis oleh Majalah Marketeers ini, dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren penggunaan Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta. Batas akhir waktu migrasi ke Software Legal sesuai dengan Surat Edaran Kementrian PAN SE/01/M.PAN/03/2009 tentang Pemanfaatan software Legal dan/atau Open Source Software (OSS) serta batas waktu migrasi ke software legal pada akhir tahun 2011 semakin dekat.Sejauh ini, implementasi pemanfaatan Software Legal masih tersendat-sendat. Hal ini disebabkan oleh daya beli sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih rendah, sehingga membeli software legal seperti Microsoft Windows dan sebagainya sungguh menguras kantong bagi kalangan tersebut. Sedangkan solusi yang ditawarkan, seperti penggunaan FOSS masih belum menuai hasil yang menggembirakan karena kurangnya pemahaman yang baik oleh sebagian besar pengguna software. e-Anggaran atau e-Budget adalah sistem anggaran yang melebur anggaran rutin dan anggaran pembangunan dalam satu format anggaran, yang diharapkan akan mengurangi alokasi yang tumpang-tindih. Penerapan e-Anggaran diharapkan dapat menciptakan efisiensi dalam penggunaan anggaran sehingga mewujudkan good governance. Mengkoordinasikan alur anggaran nasional dalam satu kanal website pemerintah antara DPR dan Departemen yang terkait sehingga transparan, terkontrol, dan akuntabel Koordinasi Anggaran Nasional, antara Departemen dan DPR serta kinerja pemerintah dan PT menjadi lebih cepat, lebih murah dan transparan mengurangi kebocoran dan manipulasi anggaran sehingga akan menciptakan Indonesia yang transparan dan efisien. F. e-Goverment Pemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata Bahasa Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-toGovernment (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. Inisiatif eGovernment di Indonesia telah diperkenalkan melalui Instruksi Presiden No.

6/2001 tgl. 24 April 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good governance dan mempercepat proses demokrasi. Lebih jauh lagi, eGovernment wajib diperkenalkan untuk tujuan yang berbeda di kantor-kantor pemerintahan. Administrasi publik adalah salah satu area dimana internet dapat digunakan untuk menyediakan akses bagi semua masyarakat yang berupa pelayanan yang mendasar dan mensimplifikasi hubungan antar masyarakat dan pemerintah. e-Government dengan menyediakan pelayanan melalui internet dapat dibagi dalam beberapa tingkatan yaitu penyediaan informasi, interaksi satu arah, interaksi dua arah dan transaksi yang berarti pelayanan elektronik secara penuh. Interaksi satu arah bisa berupa fasilitas men-download formulir yang dibutuhkan. Pemrosesan / pengumpulan formulir secara online merupakan contoh interaksi dua arah. Sedangkan pelayanan elektronik penuh berupa pengambilan keputusan dan delivery (pembayaran). Berdasarkan fakta yang ada pelaksanaan eGovernment di Indonesia sebagian besar barulah pada tahap publikasi situs oleh pemerintah atau baru pada tahap pemberian informasi. Data Maret 2002 menunjukkan 369 kantor pemerintahan telah membuka situs mereka. Akan tetapi 24% dari situs tersebut gagal untuk mempertahankan kelangsungan waktu operasi karena anggaran yang terbatas. Saat ini hanya 85 situs yang beroperasi dengan pilihan yang lengkap. (Jakarta Post, 15 Januari 2003). Akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa eGovernment bukan hanya sekedar publikasi situs oleh pemerintah. Pemberian pelayanan sampai dengan tahap full-electronic delivery service perlu diupayakan. Pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan egovernment dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dan pemerintah daerah otonom, dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan yaitu: (1) pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara. Untuk melaksanakan maksud tersebut pengembangan e-government diarahkan untuk mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu: a. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. b. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional. c. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara. d. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah dan pemerintah daerah otonom. G. Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game.Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning. Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sense realistis. Multimedia merupakan satu teknologi yang menggabungkan pelbagai sumber maklumat (media) seperti teks,grafik, bunyi, animasi, video dan sebagainya yang mana maklumat ini disampaikan dan dikawal oleh sistem komputer secara interaktif. Penyataan daripada F. Hofstetter, Multimedia Literacy (1995) ialah Multimedia is the use of a computer to present and combine text, graphics, audio and video with links and tools that let the user navigate, interact, create and communicate. Gabungan sistem ini boleh digambarkan seperti di dalam gambardi bawah:

Gambar 1. Sistem multimedia Teknologi Multimedia boleh digunakan dalam berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut adalah perniagaan, penyiaran, pendidikan, penyiaran, dan hiburan.

You might also like