You are on page 1of 8

ANTASIDA DOEN

KOMPOSISI : Tiap tablet kunyah atau tiap 5 ml suspensi mengandung : Gel Aluminium Hidroksida kering 258,7 mg (setara dengan Aluminium Hidroksida) 200 mg Magnesium Hidroksida 200 mg CARA KERJA OBAT : Kombinasi Aluminium Hidroksida dan Magnesium hidroksida merupakan antasid yang bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Di samping itu efek laksatif dari Magnesium hidroksida akan mengurangi efek konstipasi dari Aluminium Hidroksida. INDIKASI : Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak pada duodenum dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada lambung. KONTRA INDIKASI : Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat. DOSIS : Tablet : Anak-anak 6-12 tahun : sehari 3-4 kali 1/2 tablet. Dewasa : sehari 3-4 kali 1-2 tablet. Diminum 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur. Syrup : Anak-anak 6-12 tahun : sehari 3-4 kali 1/2 sendokteh -1 sendok teh. Dewasa : sehari 3-4 kali 1-2 sendok teh. Diminum 1 - 2 jam setelah makan dan menjelang tidur. EFEK SAMPING : Efek samping yang umum adalah sembelit, diare, mual, muntah dan gejala-gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :

Jangan diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang berat karena dapat menimbulkan hipermagnesia. Tidak dianjurkan digunakan terus menerus lebih dari 2 minggu kecuali atas petunjuk dokter. Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain seperti Simetidin atau antibiotika Tetrasiklin harap diberikan dengan selang waktu 1-2 jam. Tidak dianjurkan pemberian pada anak-anak di bawah 6 tahun kecuali atas petunjuk dokter karena biasanya kurang jelas penyebabnya. Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan pemakaian lama karena dapat mengurangi kadar fosfor dalam darah.

INTERAKSI OBAT : Pemberian bersama Simetidin atau Tetrasiklin dapat mengurangi absorpsi obat tersebut. CARA PENYIMPANAN : Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya. KEMASAN : Dus 10 strip @ 10 tablet No. Reg. GBL 9907109563A1 Botol plastik @ 1000 tablet No. Reg. GBL 9907109563A1 Botol @ 60 ml No. Reg. GBL 9807106833A1

PRODUKSI P.T. FIRST MEDIPHARMA Sidoarjo - Indonesia

Kita akan membahas penggolongan dan mekanisme kerja obat antasida, Obat antasida adalah obat yang digunakan untuk menekan asam lambung yang berlebihan (hiperklorhidria), antasida berasal dari kata anti = lawan dan acidus/acid = asam. Obat antasida biasa digunakan untuk mengobati maag, dan penyakit s aluran pencernaan lain, pengobatan penyakit maag biasanya hanya bersifat simptomatis yaitu menghilangkan gejalanya saja seperti menghilangkan nyeri, menekan produksi asam lambung atau menetralisir asam lambung. Penggolongan Obat Antasida berdasarkan Mekanisme Kerjanya 1. Proton Pump Inhibitor (PPI) atau Penghambat Pompa Proton, seperti namanya obat antasida golongan PPI bekerja dengan menghambat Produksi asam dengan mengambat kerja pompa proton contohnya loratadine 2. Antihistamin Reseptor 2, Seperti namanya Antihistamin Reseptor bekerja dengan menduduki reseptor

contohnya ranitidin 3.

Menetralisir

Asam,

Antasida membantu menetralisir kelebihan produksi asam lambung. Keefektifan antasida dibedakan dari tahap reaksi dan kemampuan bertahannya, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Antasida non-metal juga dikembangkan karena antasida yang mengandung logam dapat menghambat absorpsi banyak obat yang diresepkan, terutama antibiotik. Antasida murni atau berkombinasi dengan simetikon dapat digunakan dalam masalah-masalah lambung dan oedema usus 12 jari. Jika antasida dikonsumsi dalam jumlah besar akan menyebabkan efek laksatif. Beberapa antasida, seperti aluminium karbonat dan aluminium hidroksida, dapat diresepkan dengan diet rendah fosfat untuk mengobati sakit hiperfosfatemia (terlalu banyak fosfat dalam darah). Aluminium karbonat dan aluminium hidroksida dapat digunakan untuk mencegah pembentukan beberapa batu ginjal. Kerja antasida adalah berbasis netralisasi. Sebagai contoh, ketika asam bereaksi dengan ion hidroksida, garam dan air terbentuk melalui persamaan berikut : HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O Apabila digunakan natrium bikarbonat (NaHCO3), maka reaksi akan cepat terbentuk dengan asam lambung untuk meningkatkan pH lambung. NaCl, CO2 dan H2O terbentuk sebagai hasil reaksi. Satu gram NaHCO3 dapat menetralisir 11.9 mEq dari asam lambung. Namun, dosis yang sangat besar dapat menyebabkan urin yang bersifat basa dan mengakibatkan masalah pada ginjal. Senyawa kalsium karbonat dan senyawa kalsium lainnya digunakan secara murni atau berkombinasi dengan magnesium. Satu gram antasida jenis ini dapat menetralisir 20mEq dari asam lambung. Senyawa magnesium terdiri dari magnesium oksida (MgO), magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan magnesium karbonat (MgCO3-Mg(OH)2-3H2O). Mereka bersenyawa dengan asam lambung dan menghasilkan magnesium klorida dan air. Satu gram magnesium hidroksida dapat menetralisir 32,6 mEq dari asam lambung. Senyawa magnesium memiliki kelebihan berupa absorpsi yang kecil, aksi yang tahan lama dan tidak menghasilkan karbondioksida, kecuali magnesium karbonat. Namun magnesium klorida menghasilkan efek laksatif sehingga formulasi yang digunakan umumnya mengandung kalsium karbonat atau aluminium hidroksida juga untuk mencegah efek ini.8,9 Senyawa aluminium terdiri dari aluminium hidroksida (Al(OH)3), aluminium karbonat (Al2O3-CO2) dan aluminium glisinat, yang mengandung aluminium oksida dan asam glisin. Aluminium hidroksida menghasilkan aluminium klorida dan air. Setiap mililiternya menetralisir 0,4 1,8 mEq dari asam lambung dalam jangka waktu 30 menit. Namun jika pH lebih dari 5, maka reaksi netralisasinya tidak berlangsung sempurna. Aluminium hidroksida memiliki waktu simpan yang lama, namun menyebabkan konstipasi. Oleh karena itu perlu ditambahkan antasida magnesium. Penggolongan dan Mekanisme Kerja Obat Antasida a. Antasida yang dapat diserap Obat ini dengan segera akan menetralkan seluruh asam lambung. Yang paling kuat adalah natrium bikarbonat dan kalsium karbonat, yang efeknya dirasakan segera setelah obat diminum. Obat ini diserap oleh aliran darah, sehingga pemakaian terus menerus bisa menyebabkan perubahan dalam keseimbangan asam-basa darah dan menyebabkan terjadinya alkalosis (sindroma alkali-susu). Karena itu obat ini biasanya tidak digunakan dalam jumlah besar selama lebih dari beberapa hari. b. Antasida yang tidak dapat diserap Obat ini lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit, tidak menyebabkan alkalosis. Obat ini berikatan dengan asam lambung membentuk bahan yang bertahan di dalam lambung, mengurangi aktivitas cairan-cairan pencernaan dan mengurangi gejala ulkus tanpa menyebabkan alkalosis. Tetapi antasida ini mempengaruhi penyerapan obat lainnya (misalnya tetracycllin, digoxin dan zat besi) ke dalam darah.

c. Alumunium Hidroksida Merupakan antasida yang relatif aman dan banyak digunakan. Tetapi alumunium dapat berikatan dengan fosfat di dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi kadar fosfat darah dan mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan lemas. Resiko timbulnya efek samping ini lebih besar pada penderita yang juga alkoholik dan penderita penyakit ginjal (termasuk yang menjalani hemodialisa). Obat ini juga bisa menyebabkan sembelit. d. Magnesium Hidroksida Merupakan antasida yang lebih efektif daripada alumunium hidroksida. Dosis 4 kali 1-2 sendok makan/hari biasanya tidak akan mempengaruhi kebiasaan buang air besar; tetapi bila lebih dari 4 kali bisa menyebabkan diare. Sejumlah kecil magnesium diserap ke dalam darah, sehingga obat ini harus diberikan dalam dosis kecil kepada penderita yang mengalami kerusakan ginjal. Banyak antasida yang mengandung magnesium dan alumunium hidroksida.

Yang ingin aku tulis sekarang adalah obat golongan antasida. Antasida adalah golongan obat yang digunakan dalam terapi terhadap akibat yang ditimbulkan oleh asam yang diproduksi oleh lambung. Secara alami lambung memproduksi suatu asam yang disebut asam klorida yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan protein. Asam ini secara alami mengakibatkan kondisi isi perut menjadi asam, yakni antara kisaran PH 2-3. Lambung, usus dan esophagus sendiri (yang juga terdiri dari protein) dilindungi dari kerja asam melalui beberapa mekanisme. Apabila kadar asam yang dihasilkan oleh lambung terlalu banyak maka mekanisme perlindungan ini tidak terlalu kuat/kurang kuat dalam melindungi lambung, usus dan esophagus terhadap kerja asam lambung mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tersebut dan menghasilkan gejala seperti rasa sakit pada perut dan ulu hati terasa terbakar. Antasida bekerja dengan cara menetralkan kondisi terlalu asam tersebut, selain itu antasida juga bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim pepsin yang aktif bekerja pada kondisi asam, enzim ini diketahui juga berperan dalam menimbulkan kerusakan pada organ saluran pencernaan manusia. Penting untuk diketahui bahwa ketika dikonsumsi pada saat perut kosong, antasida hanya menghasilkan efek sekitar 20-40 menit, karena secara cepat antasida akan terdistribusi ke duodenum. Jika dikonsumsi sesudah makan, antasida dapat memberikan efek selama kurang lebih 3 jam, hal ini disebabkan karena adanya makanan akan memperlambat penghilangan antasida dari dalam lambung. Sangat penting diingat, bahwa ketika menggunakan antasida anda harus berkonsultasi dengan apoteker untuk menghindari adanya interaksi antara antasida dan obat-obat lain. Antasida umumnya digunakan untuk mengatsi gejala seperti rasa terbakar pada ulu hati, sakit perut dan mual yang diakibatkan oleh produksi berlebih dari asam lambung. Jenis-jenis obat antasida dan karakteristiknya Aluminiu Dapat digunakan dalam terapi hiperfosfatemia (abnormalitas kadar fosfat dalam darah) m dengan cara mengikat senyawaan fosfat di saluran cerna sehingga menghambat proses karbonat absorbsinya. Karena kemampuan ini juga aluminium karbonat dapat digunakan untuk mencegah pembentukan batu ginjal (batu ginjal terbentuk dari berbagai macam

senyawaan salah satunya adalah fosfat) Calcium karbonat Dapat digunakan pada kondisi kekurangan kalsium contohnya osteoporosis posmenopause

Magnesiu m Dapat digunakan pada kasus defisiensi magnesium karbonat Beberapa jenis antasida tersebut memiliki perbedaan terutama dalam efek menetralkan asam lambung, istilah yang dipake untuk menjelaskan hal ini adalah ANC (antacid neutralizing capacity). ANC disajikan dalam bentuk perbandingan mEq, dan FDA mengklasifikasikan per dosis antasida harus punya efek menetralkan asam sebesar 5 mEq per dosisnya. Antasida yang baik harus punya kemampuan penetralan yang baik dan juga cepat. Natrium bikarbonat dan kalsium karbonat memiliki kemampuan menetralkan yang terbesar tapi penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari karena efek samping yang mungkin dapat terjadi. Kemampuan melarut antasida dalam asam lambung berbeda-beda. Natrium bikarbonat dan magnesium oksida mempunyai kemampuan melarut yang cepat dan menghasilkan efek buffer yang relative cepat, sedangkan aluminium hidroksida dan kalsium karbonat memiliki kemampuan melarut yang agak lambat. Antasida dalam bentuk sediaan suspensi umumnya mempunyai kemamapuan melarut yang lebih cepat dibandingkan bentuk tablet maupun serbuk/puyer. Untuk tablet antasida sangat penting untuk dikunyah terlebih dahulu ketika dikonsumsi. Perbedaan lain di antara antasida adalah lama kerjanya (berapa lama antasida menghasilkan efek menetralkan asam lambung). Natrium bikarbonat dan magnesium oksida memiliki lama kerja yang pendek, sedangkan aluminium hidroksida dan kalsium karbonat memiliki lama kerja yang lebih panjang. Kombinasi antara aluminium dan magnesium memiliki kemampuan penetralan dalam skala menengah. Meskipun relative aman, antasida juga memiliki efek samping yang harus diwaspadai. Efek samping itu antara lain, adanya hiperasiditas rebound, dan milk alkali syndrome. Untuk aluminium hidroksida efek samping konstipasi dapat muncul. Sedangkan antasida magnesium memiliki efek laxative (pencahar) dan dapat meningkatkan kadar magnesium dalam darah pada pasien gagal ginjal. http://potterclay.wordpress.com/2009/02/18/tentang-antasida/ http://www.scribd.com/doc/48675892/ANTASIDA

Obat-obat GastritisANTASIDADefinisi Antasida berasal dari kata anti = lawan dan acidus = asam. Antasida adalahsenyawa yang mempunyai kemampuan untuk menetralkan asam klorida (lambung)atau mengikatnya secara kimiawi.Antasida merupakan obat-obatan pereda sakit pencernaan, sengatan jantung,gastritis (radang dinding lambung), serta reflux gastro oesofageal (semburan asamlambung ke oesofagus). Obat antasid juga membantu meredakan tukak di dindingl a m b u n g m a u p u n d u o d e n u m . O b a t a n t a s i d m e n e t r a l k a n a s a m l a m b u n g , d a n membantu mencegah atau meredakan radang dan nyeri di saluran

pencernaan atas.Antasid juga memberi waktu perbaikan pada dinding lambung atau duodenum yangrusak oleh tukak sehingga sensitif terhadap jumlah normal asam lambung. Antasid bisa dibeli bebas. (anonymous 1,2007)A n t a s i d a t i d a k m e n g u r a n g i v o l u m e H C l y a n g d i k e l u a r k a n l a m b u n g , t e t a p i peninggian pH akan menurunkan aktifitas pepsin. Penggunaan antasida bermacam-macam, selain pada tukak lambung-usus, juga pada indigesti dan rasa terbakar, padareflux oesophagitis ringan, dan pada gastritis. Obat ini mampu mengurangi rasa nyeridilambung dngan cepat (dalam beberapa menit). Efeknya bertahan 20-60 menit bilad i m i n u m p a d a s a a t p e r u t k o s o n g d a n s a m p a i 3 j a m b i l a d i m i n u m 1 j a m s e s u d a h makan. Antasida dapat mengganggu penyerapan obat lain seperti tetrasiklin, digoksin, besi. (Anonymous3.2007)U m u m n y a a n t a s i d a m e r u p a k a n b a s a l e m a h . S e n y a w a o k s i a l u m i n i u m ( b a s a lemah) sukar untuk meninggikan pH lambung lebih dari 4, sedangkan basa yang lebihkuat seperti magnesium hidroksida secara teoritis dapat meninggikan pH sampai 9,t e t a p i k en y a t a a n n y a t i d a k t e r j a d i . S e m u a a n a t a s i d a m e n i n g k a t k a n p r o d u k s i H C l berdasarkan kenaikan pH yang meningkatkan aktivitas gastrin.Dahulu senyawa natrium hidrogenkarbonat banyak digunakan, namun saat initidak dianjurkan lagi, karena pada netralisasi asam klorida dengan hidrogenkarbonatdengan cepat dibebaskan karbon dioksida dalam jumlah banyak, yang menyebabkankembung dan jika ada ulkus malahan dapat menyebabkan ruptura lambung. Atasdasar inilah maka merupakan kesalahan, jika pada keracunan asam pada lambungd i b e r i k a n a l k a l i h i d r o g e n k a r b o n a t . D i s a m p i n g i t u p a d a p em b e r i a n oral natrium

hidrogenkarbonat, ion natrium akan praktis diabsorbsi dengan sempurna, sehingga beban alkali organisme akan meningkat.A n t a s i d a d i b a g i d a l a m d u a g o l o n g a n y a i t u a n t a s i d a s i s t e m i k d a n a n t a s i d a nonsistemik. Antasida sistemik misalnya natrium bikarbonat diabsorbsi dalam usushalus.A n t a s i d a n o n s i s t e m i k h a m p i r t i d a k d i a b s o r b s i d a l a m u s u s s e h i n g g a t i d a k menimbulkan alkalosis metabolik. (Farmakologi & Terapi) Penggolongan Antasida Antasida sistemik A n t a s i d a s i s t e m i k d a p a t m e n y e b a b k a n u r i n e b e r s i f a t a l k a l i s . P a d a p a s i e n dengan kelainan ginjal, dapat terjadi alkalosis metabolik. Contohnya : NaHCO3a. Natrium bikarbonat ( soda kue, anti maag,Gelusil II) Natrium bikarbonat cepat menetralkan HCl lambung karena daya larutnyatinggi. Reaksinya adalah sebagai berikut:Garam Natrium klorida (NaCl) yang terbentuk dapat menyebabkan retensig a r a m , e d e m a . K a r b o n d i o k s i d a ( C O 2 ) y a n g t e r b e n t u k d a l a m l a m b u n g a k a n menimbulkan efek carminative yang menyebabkan sendawa. Distensi lambungd a p a t t e r j a d i , d a n d a p a t m e n i m b u l a k a n p e r f o r a s i . K a r en a z a t - z a t t e r s e b u t m a k a n a t r i u m b i k a r b o n a t j a r a n g d i g u n a k a n , k e c u a l i p a d a k e a d a a n a s i d o s i s m e t a b o l i k (anonymous2,2007)E f e k s a m p i n g : S e l a i n m e n i m b u l k a n a l k a l o s i s m e t a b o l i k o b a t i n i d a p a t menyebabkan retensi natrium dan udem, adanya alkali berlebihan di dalam darahd a n j a r i n g a n m e n i m b u l k a n g e j a l a m u a l , m u n t a h , a n o r e k s i a , n y e r i k ep a l a , d a n gangguan perilaku.Dosis Natrium bikarbonat tersedia dalam bentuk tablet 500-1000 mg. 1 gramnatrium bikarbonat dapat menetralkan 12 mEq asam.

Dosis yang dianjurkan 1-4gram. Antasida non sistemik A n t a s i d a n o n s i s t e m i k h a m p i r t i d a k d i a b s o r b s i d a l a m u s u s s eh i n g g a t i d a k menimbulkan alkalosis metabolik COO H NaCl HCl NaHCO +++ 23

a. Aluminium hidroksida (Al(OH) 3 )( Gelusil, Maalox,Polysilane) Alumunium hidroksida relatif aman, antasida yang umum digunakan. Pada penggunaan bertahun-tahun, deplesi fosfat tiba-tiba berkembang sebagai hasil ikatanfosfat oleh alumunium di saluran pencernaan yang sulit diabsorbsi di usus kecil,sehingga ekskresi fosfat melalui urin berkurang sedangkan melalui tinja bertambah.R i s i k o d ep l e s i f o s f a t m e n i n g k a t p a d a p e m i n u m a l k o h o l , p a s i e n m a l n u t r i s i , d a n pasien dengan penyakit ginjal (termasuk mereka yang menjalani hemodialisa).I o n A l u m i n i u m d a p a t b e r e a k s i d e n g a n p r o t e i n s eh i n g g a b e r s i f a t a s t r i n g en ( m e n c i u t k a n s e l a p u t l e n d i r ) . A n t a s i d a i n i m e n g a d s o r p s i p e p s i n d a n menginaktivasinya. Absorpsi makanan setelah pemberian aluminium tidak banyak dipengaruhi dan komposisi tinja tidak berubah. Aluminium juga bersifat demulsendan adsorben.C a r a k e r j a o b a t i n i a d a l a h s e n y a w a A l u m i n i u m y a n g m e r u p a k a n s u a t u z a t koloid yang terdiri dari aluminium hidroksida dan aluminium oksida yang terikat pada molekul air. Aluminium hidroksida akan melapisi selaput lendir lambungsebagai lapisan pelindung. Senyawa ini menetralkan asam klorida, juga dapatmengikat sebagai asam klorida secara adsoptif.Reaksi yang terjadi pada lambung adalah sebagai berikut:Efek samping Al(OH) 3 konstipasi yang dapat diatasi dengan memberikan antasida garam Mg. Dapat terjadi mual muntah. Gangguan adsorpsi fosfat dapat terjadi sehingga menimbulkan sindrom depresifosfat disertai osteomalasia. Al(OH)3 dapat mengurangi absorpsi bermacam-macam vitamin dan tetrasiklin. (anonymous2,2007)A l u m i n i u m H i d r o k s i d a d i g u n a k a n u n t u k m e n g o b a t i t u k a k p e p t i c , nefrolitiasis fosfat dan sebagai absorben pada keracunan. (farmakologi & terapi)Dosis Al(OH)3 : Antasida Al tersedia dalam bentuk suspensi Al(OH)3 gelyang mengandung 3,6-4,4 % Al2O3. dosis yang dianjurkan 8 mL tersedia jugad a l a m bentuk tablet, yang mengandung 50%Al2O3. 1 gram Al(OH)3 d a p a t menetralkan 25 mEq asam. Dosis tunggal yang dianjurkan 0,6 gram O H AlCl HCLOH Al 233

33)( ++

You might also like