You are on page 1of 18

MENGENAL ASAM URAT Seseorang dikatakan mengalami gangguan asam urat (gout) bila kadar asam urat dalam

darah melebihi batas normal (diatas 7 mg%). Penaykit ini ditandai dengan pembengkakan di sendi-sendi lutut dan jari-jari yang disertai rasa nyeri. Hal ini terjadi karena bertumpuknya kristal-kristal asam rat dari hasil metabolisme bahan pangan yang mengandung purin. Ginjal adalah organ yang mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dan akan membawa sisa asam urat ke pembuangan air seni. Namun jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan sanggup mengaturnya sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi. Otomatis, ginjal juga akan mengalami gangguan. Kandungan asam urat yang tinggi menyebakan nyeri dan sakit dipersedian yang amat sangat, jika sudah sangat parah, penderita bisa tidak bisa jalan. Kadar asam urat sangat berhubungan erat dengan makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, pengaturan pola makan sangat diperlukan. Hindari konsumsi bahan pangan yang mengandung kadar purin tinggi, seperti: -minuman fermentasi dan mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, dan tuak. -udang, remis, tiram, kepiting, kerang -berbagai jenis makanan kaleng seperti sarden,kornet sapi -Berbagai jeroan seperti hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus, -buah-buahan tertentu seperti durian, alpokat dan es kelapa. Beberapa prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat: 1. Membatasi asupan purin atau rendah purin Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun, penderita asam urat harus membatasinya menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan salah satu bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti juga mengurangi konsumsi makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat sekitar 5070 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. 2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi badan dan berat badan. 3. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100 gram per hari, yaitu sekitar 65-75% dari kebutuhan energi total. Sedangkan karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah. 4. Mengurangi konsumsi lemak Lemak bisa menghambat eksresi asam urat melalui urine. Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya hanya 10-15% dari kebutuhan energi total. 5. Mengonsumsi banyak cairan Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan minimum 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dari buahbuahan yang mengandung banyak air seperti apel, pir, jeruk, semangkan, melon, blewah, dan belimbing. 6. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya. 7. Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral

Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat mempertahankan kondisi kesehatan yang baik. 8. Perbanyaklah mengonsumsi buah dan sayuran untuk menjaga ketahanan tubuh terhadap infeksi yang lebih parah. Buah dan sayuran untuk mengobati gangguan asam urat, antara lain buah naga, nanas, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai, dan tomat. Berikut adalah resep jus nanas dan jus sirsak yang bermanfaat untuk penderita asam urat: Jus Nanas 1/2 buah nanas, potong-potong 2 iris melon, korek bulat dengan sendok cocktail 1 gelas es serut Cara Membuat: Blender halus nanas, tambahkan melon. Segera sajikan didalam gelas berisi es serut (untuk 2 gelas). Jus Sirsak 300 gr sirsak, buang bijinya 250 gr melon 1 sdm air jeruk nipis (bila suka) es batu secukupnya Cara Membuat: Blender sirsak bersama melon hingga halus, tambahkan air jeruk nipis. Tuangkan ke dalam gelas dan beri es batu secukupnya. Segera sajikan. (untuk 3 gelas) Perhatikan, sari buah bukanlah "penertralisir" setelah anda makan jeroan, selalu usahakan hindari makanan pantangan untuk asam urat bila Anda sudah mulai merasakan gejalanya. (Erabaru/yqm) Sumber : http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/11664-mengobati-penyakit-asam-uratsecara-alamiah 22 Maret 2010 Sumber Gambar: http://tykhaamrah.files.wordpress.com/2010/05/soursop_drink.jpg http://www.whatzups.com/account/1-BuahSirsak2.jpg http://elmudunya.files.wordpress.com/2010/06/1asamurat.jpg
Diposkan oleh Akang di 15.13

Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin. Kesimpulan singkat tentang asam urat Gejala Asam Urat Kesemutan dan linu

Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur

Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi. Solusi Mengatasi Asam Urat Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.

Kontrol makanan yang dikonsumsi.

Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh. Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin) Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.

Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting. Makanan kaleng seperi kornet dan sarden. Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.

Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis. Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak.

ASAM URAT

Gout atau asam urat merupakan penyakit yang ditandai oleh kelebihan asam urat dalam darah. Kelebihan asam urat ini mengarah pada pembentukan kristal urat yang akan tertimbun dalam jaringan tubuh terutama sendi. Ketika kristal urat ini masuk ke dalam sendi akan mengakibatkan serangan berulang dalam bentuk peradangan sendi (arthritis). Gout kronik juga dapat mengakibatkan timbunan yang keras di dalam maupun diluar sendi dan dapat menyebabkan kerusakan sendi, menurunkan fungsi ginjal dan menyebabkan terjadinya batu ginjal. Penyakit gout memiliki perbedaan yang unik dari setiap orang. Hal ini berhubungan dengan keabnormalan tubuh dalam memetabolisme asam urat. Asam urat merupakan produk metabolisme purin dan pada manusia biasanya diekskresi bersama air seni. Secara normal setiap individu memproduksi 600 800 mg asam urat setiap hari dan diekskresi 600 mg dalam urin. Individu yang mengeluarkan kurang dari 600 mg pada diet purin diangggap overproduksi asam urat dimana kadar asam urat normal laki-laki < 7 mg/dl dan perempuan < 6 mg/dl. Umumnya gout menyerang ibu jari kaki, tetapi juga mungkin terjadi di kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan, jemari, siku. Gejalanya meliputi rasa nyeri hebat yang terjadi tiba-tiba, sehingga menimbulkan kesulitan berjalan. Persendian yang terkena menjadi nyeri, kemerahan, bengkak dan terasa hangat. Serangan gout terjadi beberapa jam sehari. Ketika serangan itu terjadi, badan terasa menggigil, demam, sakit. Jika tidak segera diobati, gejala-gejala itu akan memburuk dan menyebabkan kecacatan. Gejala Asam Urat Kesemutan dan linu Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi. GOUT / ASAM URAT

PENGOBATAN

Terapi

non

obat

pasien disarankan mengurangi asupan makanan yang mengandung tinggi purin (misalnya organ, kacangkacangan), alkohol dan menurunkan berat badan bila obesitas.

Terapi obat Indometazin dan NSAID (Non-Steroid Anti Inflammatory Drugs) lainnya

Indometasin sama efektifnya dengan kolkisin pada terapi akut gout arthritis dan lebih banyak digunakan karena toksisitas akut pada saluran pencernaan terjadi lebih kecil dibandingkan kolkisin. Regimen dosis NSAID untuk pengobatan gout akut : Nama obat Fenoprofen Flurbiprofen Ibuprofen Ketoprofen Meclofenamat Naproxen Dosis dan frekuensi pemberian 800 mg tiap 6 jam 100 mg 4 kali sehari selama 1 hari. Dilanjutkan 50 mg 4 kali sehari 600 800 mg 4 kali sehari 50 mg 4 kali sehari atau 75 mg 3 kali sehari 100 mg 3-4 kali sehari Dosis awal 750. kemudian 250 tiap 8 jam

Piroxicam Sulindac tolmetin

40 mg dalam dosis terbagi 200 mg 2 kali sehari 400 mg 3-4 kali sehari

Beberapa NSAIDs (NonSteroid Antiinflamasi Drugs) yang lain efektif untuk mengatasi inflamasi gout akut. Penggunaan NSAIDs perlu diperhatikan pada individu dengan riwayat tukak peptik, gagal jantung, gagal ginjal dan penyakit jantung koroner. Kolkisin Kolkisin sering diberikan dalam dosis oral dengan dosis awal 1 mg, dilanjutkan 0,5 mg setiap 2 jam sampai gejala berkurang atau sampai pasien mengalami mual atau diare. Dimana total dosis pemberian 8 mg. Masalah utama pemberian kolkisin adalah gangguan pencernaan 50% 80% pasien setelah pemberian kolkisin setelah serangan. Kolkisin sebaiknya diberikan kontinyu tiap 7 hari setelah pemberian terapi oral untuk mengurangi resiko toksisitas sumsum tulang. Dosis dikurangi 50% pada pasien dengan klirens kreatinin antara 10-50 ml/menit. Glukokortikoid Glukokortikoid seperti prednisone, metilprednisolon digunakan untuk serangan akut arthritis. Prednisone 30-60 mg peroral sehari sekali mungkin digunakan pada pasien dengan komplikasi sendi. Pemberian dosis harus bertahap. Triamsinolon hexacetinoid 20 40 mg diberikan intra-artikular berguna untuk serangan akut pada salah satu sendi. Probenesid dan sulfinpyrazone Probenesid dan sulfinpyrazone meningkatkan klirens ginjal untuk mengeluarkan asam urat dengan menghambat reabsorbsi asam urat di tubular ginjal. Probenesid diberikan dengan dosis awal 250 mg dua kali sehari selama 1-2 minggu, kemudian 500 mg dua kali sehari selama 2 minggu. Dosis awal sulfinpirazon 50 mg dua kali sehari selama 3-4 minggu, kemudian 100 mg dua kali sehari, ditingkatkan dosis sehari dengan peningkatan 100 mg tiap minggu sampai 800 mg per hari. Allopurinol Allopurinol merupakan inhibitor xantin oksidase dengan menghambat pembentukan hipoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat. Karena waktu paruhnya yang panjang, allopurinol dapat diberikan sehari sekali. Allopurinol merupakan obat pilihan antihiperurisemia pada pasien dengan riwayat batu urat atau gangguan fungsi ginjal. Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin) Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak. Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting. Makanan kaleng seperi kornet dan sarden. Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis. Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak.

ALGUT 300 mg

KOMPOSISI : Allopurinol 300 mg. INDIKASI : Artritis encok,tofi kulit dan atau perlibatan ginjal melalui penimbunan kristal atau pembentukan batu. DOSIS : Dewasa : 2- 10 mg/kg BB atau 100 200 mg sehari pada keadaan ringan ; 300 600 mg sehari pada keadaan cukup parah ; 700 900 mg setiap hari pada keadaan yang parah.Anak dibawah 15 tahun : 10 20 mg/kg BB,atau 100 400 mg sehari.Penggunaan pada anak jarang dilakukan, kecuali pada keadaan yang sangat gawat (terutama leukemia) dan kerusakan enzim tertentu seperti sindrom Leschnyhan.Kerusakan ginjal perlu dipertimbangkan secara khusus dengan dosis maksimum 100 mg sehari.Pada kerusakan ginjal yang parah, dosis yang dianjurkan kurang dari 100 mg sehari dengan interval lebih panjang dari 1 hari dialysis : 300 400 mg segera sesudah dialysis. KEMASAN : ( HNA + ) Dos 30 tablet .

ALLOPURINOL 100 mg
CODE: I 2

Harga Per Satuan Terkecil : Rp150.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu ALLOPURINOL 100 mg

Komposisi : Tiap tablet mengandung Alopurino 100 mg. Cara Kerja Obat : Alopurinol adalah obat penyakit pirai (gout) yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Alopurinol bekerja dengan menghambat xantin oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin, selanjutnya mengubah xantin menjadi asam urat. Dalam tubuh Alopurinol mengalami metabolisme menjadi oksipurinol (alozantin) yang juga bekerja sebagai penghambat enzim xantin oksidase. Mekanisme kerja senyawa ini berdasarkan katabolisme purin dan mengurangi produksi asam urat, tanpa mengganggu biosintesa purin.

Indikasi : Gout dan hiperurisemia. Posologi : * * *

Dewasa : Dosis awal 100 mg sehari dan ditingkatkan setiap minggu sebesar 100 mg sampai dicapai dosis optimal. Dosis maksimal yang dianjurkan 800 mg sehari.Pasien dengan gangguan ginjal 100 - 200 mg sehari. Anak 6- 10 tahun : Bila disertai penyakit kanker, dosis maksimal 300 mg sehari. Anak dibawah 6 tahun :Dosis maksimal 150 mg sehari.

Dosis tergantung individu, sebaiknya diminum sesudah makan. Pemeriksaan kadar asam urat serum dan fungsi ginjal membantu penetapan dosis efektif minimum, untuk memelihara kadar asam urat serum < 7 mg/dl pada pria dan < 6 mg/dl pada wanita. Peringatan dan Perhatian : Hati-hati pemberian pada penderita yang hipersensitif dan wanita hamil. Hindari penggunaan pada penderita dengan gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimptomatik. Hentikan pengobatan dengan Alopurinol bila timbul kemerahan kulit atau demam. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak. Selama pengobatan dianjurkan melakukan pemeriksaan mata secara berkala, hentikan penggunaan bila terjadi gejala kerusakan lensa mata. Penggunaan pada wanita hamil, hanya bila ada pertimbangan manfaat dibandingkan resikonya. Alopurinol dapat meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut sehingga sebaiknya obat anti inflamasi atau kolkisin diberikan bersama pada awal terapi. Hati-hati bila diberikan bersama dengan vidarabin. Efek Samping : Reaksi hipersensitivitas :ruam makulopapular didahului pruritus, urtikaria, eksfoliatif dan lesi purpura, dermatitis, nefritis, faskulitis dan sindrome poliartritis. Demam, eosinofilia, kegagalan hati dan ginjal, mual, muntah, diare, rasa mengantuk, sakit kepala dan rasa logam. Kontra indikasi : Alergi terhadap Alopurinol Penderita dengan penyakit hati dan "bone marrow suppression. Interaksi Obat : Pemberian Alopurinol bersama dengan azatioprin, merkaptopurin atau siklotosfamid, dapat meningkatkan efek toksik dari obat tersebut. Jangan diberikan bersama-sama dengan garam besi dan obat diuretik golongan tiazida. Dengan warfarin dapat menghambat metabolisme obat di hati. Cara Penyimpanan : Simpan di tempat sejuk dan kering. Kemasan dan Nomor Registrasi Kotak berisi 10 blister @ 10 tablet No. Reg. GKL8920905510A1 HARUS DENGAN RESEP DOKTER 1NDOFARMA BEKASI-INDONESIA

alluric 100 tab Harga Per Satuan Terkecil : Rp1,250.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu

ALLURIC

Allopurinol tablet Komposisi : Tiap tablet mengandung : Allopurinol Allopurinol 100mg 300mg

Farmakologi Allopurinol dan metabolitnya oxipurinol (altoxanthine) dapat menurunkan produksi asam urat dengan menghambat xanthin-oksidase yaifu enzim yang dapat mengubah hipoxanthin menjadi xanthin dan mengubah xanthin menjadi asam urat. Dengan menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, Allopurinol mencegah atau menurunkan endapan urat sehingga mencegah terjadinya gout arthritis dan urate nephropathy

Indikasi

Hiperurisemia primer: Hiperurisemia sekunder :

gout mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat Produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik.

Kontraindikasi Penderita yang hipersensitif terhadap Allopurinol Keadaan serangan akut gout

Dosis dan administrasi Dewasa :

- Dosis-awal-100 300 mg-sehari. Dosis pemeliharaan : 200 - 600 mg sehari Dosis tunggal maksimum 300 mg Bila diperlukan dapat diberikan dosis yang lebih tinggi, maksimal 900 mg sehari. Dosis harus disesuaikan dengan cara pemantauan kadar asam urat dalam serum/air seni dengan jarak waktu yang tepat hingga efek yang dikehendaki tercapai yaitu selama 1-3 minggu, atau : 2 -10 mg/kg BB sehari atau 100 - 200 Untuk kondisi ringan : mg sehari. Kondisi sedang : 300 - 600 mg sehari Kondisi berat: 700 - 900 mg sehari.

Anak-anak : 10 - 20 mg/kg BB sehari atau 100 - 400 mg sehari. Penggunaan pada anak- anak khususnya pada keadaan malignan terutama leukemia serta kelainan enzim tertentu, misalnya sindroma Lesch-Nyhan.

Penderita gangguan fungsi ginjal : Jumlah dan interval pemberiaan perlu dikurangi disesuaikan dengan hasil pemantauan kadar asam urat dalam serum. Untuk pasien dewasa berlaku dosis sebagai berikut : Bersihan kreatinin : 2 -10 ml/menit 100 mg sehari atau dengan interval lebih Dosis : panjang. Bersihan kreatinin : 10 - 20 ml/menit Dosis : 100 - 200 mg sehari.

Bersihan kretainin :

> 20 ml/menit Dosis: Dosis normal.

Dosis yang dianjurkan pada penderita dialisa : Allopurinol dan metabolitnya dikeluarkan dengan dialisis ginjal. Jika dialisis perlu dilakukan lebih sering, dapat dipertimbangkan pemberian Allopurinol dengan dosis alternatif 300 - 400 mg segera setelah dialisa tanpa pemberian lagi diantara interval waktu.

Overdosis Pernah dilaporkan penggunaan sampai 5 g dan 20 g Allopurinol. Gejala dan tanda - tanda keracunan adalah pusing, mual dan muntah Dianjurkan minum yang banyak sehingga memudahkan diuresis Allopurinol dan metabolitnya. Jika dianggap perlu dapat dilakukan dialisa.

Peringatan dan perhatian Efek Allopurinol dapat diturunkan oleh golongan Salisilat dan urikosurik, seperti Probenesid. Hentikan penggunaan bila timbul gejala kemerahan pada kulit atau terjadi gejala alergi. Hindari penggunaan pada penderita kelainan fungsi ginjal atau penderita hiperurisemia asimptomatik. Pada penderita kerusakan fungsi hati, dianjurkan untuk melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal perawatan. Keuntungan dan risiko penggunaan Allopurinol pada ibu hamil dan menyesui hams dipertimbangkan terhadap janin, bayi atau ibunya. Allopurinol dapat menyebabkan kantuk. Hati-hati penggunaan pada penderita yang hams bekerja dengan konsentrasi penuh termasuk mengemudi dan menjalankan mesin. Sebaiknya Allopurinol diminum setelah makan untuk mengurangi iritasi lambung. Dianjurkan untuk meningkatkan pemberian cairan selama penggunaan Allopurinol untuk menghindari terjadinya batu ginjal. Bila terjadi gatal - gatal, anoreksia, serta berkurangnya berat badan, harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati.

Efek samping

Gejala hipersensitifitas seperti ekspoliatif, demam, limfodenopati, arthralgia, eosinofilia. Reaksi kulit: pruritis, makulopapular. Gangguan gastrointestinal, mual, diare. Sakit kepala, vertigo, mengantuk, gangguan mata dan rasa. Gangguan darah : leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik , anemia aplastik.

Interaksi obat Allopurinol dapat meningkatkan toksisitas Siklofosfamid dan sitotoksik lain. Allopurinol dapat menghambat metabolisme obat di hati, misalnya Warfarin. Allopurinol dapat meningkatkan efek dari Azathioprin dan Merkaptopurin, sehingga dosis perhari dari obat-obat tersebut harus dikurangi sebelum dilakukan pengobatan dengan Allopurinol. Allopurinol dapat memperpanjang waktu paruh Klorpropamid dan meningkatkan risiko hipoglikemia, terutama pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Efek Allopurinol dapat diturunkan oleh golongan Salisilat dan urikosurik, seperti Probenesid

Kemasan ALLURIC IOO mg : ALLURIC 300 mg :

Dus isi Dus isi

5 strip x 1o tablet 5 strip x 10 tablet

Reg.No. DKUJ9085T5510A1 Reg No. DKL0908515510B1

Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung pada suhu 15 - 30C.


HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

ON MEDICAL PRESCRIPTION ONLY. Manufactured and registered by : PT HEXPHARM JAYA, Cipanas - Indonesia

Marketed by: PT KALBE FARMATbk., Bekasi - Indonesia

ALLURIC TABLET 300 MG Harga Per Satuan Terkecil : Rp2,450.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu

ALLURIC TABLET 300 MG

KOMPOSISI : Tiap tablet mengandung Allupurinol 300 mg INDIKASI : - Hiperurisemia primer:gout - Hiperurisemia skunder : mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan, polisitemia, vera, terapi sitostatik. KONTRA INDIKASI : - Penderita yang hipersensitif terhadap Allupurinol - Keadaan serangan akut gout DOSIS : * Dewasa : - Dosis awal : 100-300 mg sehari - Dosis pemeliharaan : 200-600 mg sehari - Untuk kondisi ringan : 2-10 mg/kg BB sehari atau 100-200 mg sehari - Kondisi sedang : 300-600 mg sehari - Kondisi barat : 700-900 mg sehari * Anak-anak : 10-20 mg/kg BB sehari atau 100-400 mg sehari. Pengunaan pada anak-anak khususnya pada keadaan malignan terutama laukimia serta kelainan enzim tertentu,misalnya sindroma Lesch-Nyhan. EFEK SAMPING : - Gejala hipersensitifitas seperti ekspoliatif, demam, limfodenopati, erthalgia, eosinofilia. - Reaksi kulit : pruritis,makulopapular. - Gangguan gastrointestinal, mual, diare. - Sakit kepala : vertigo, mengantuk, gangguan mata dan rasa. - Gangguan darah : leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik KEMASAN & NO REG. : Dus isi 5 strip @ 10 tablet, DKL 0908515510B1 PABRIK ; KALBE HARUS DENGAN RESEP DOKTER

alofar tab Harga Per Satuan Terkecil : Rp250.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu

10

ALOFAR KapLet Allopurinol

KOMPOSISI : Setiap kaplet ALOFAR* mengandung Allopurinol Setiap kaplet ALOFAR* 300 mengandung Altopurinol FARMAKOLOGI :

100 mg. 300 mg.

Allopurinol dan melabolitnya Oxipurinol (AHoxanfhine) dapat menurunkan produksi asam urat dengan menghambat xantin-oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin dan mengubah xantin menjadi asam unit Dengan menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, Allopurinol mencegah atau menurunkan endapan asam ural sehingga mencegafi terjadinya gout artritis dan urate nephropathy. INDIKASI : Hiperuriserriia primer : gout. Hiperuriserriia sekunder : mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Produksi beriebihan asam urat anlara lain pada polisitemia vera dan terapi sitostatik. DOSIS : Dewasa : Dosis awal: 100-300 mg sehari. Dosis pemeliharaan: 200-600 mg sehari. Dosis tunggal maksimum 300 mg. Bila diperlukan dapat diberikan dosis yang lebih tinggi, maksimum 900 mg sehari. Dosis hams disesuaikan dengan cara pemanlauan kadar asam urat dalam serum/air seni dengan jarak waktu yang tepat hingga efek yang dikehendaki tacapai yaitu selama 1 -3 minggu, atau : Untuk kondisi ringan: 2-10 mg/kgBB sehari, atau 100-200 mg. Kondisi sedang: 300-400 mg sehari. Kondisi berat: 700-800 mg sehari. Anak-anak : 10-20 mg/kg BB sehari atau 100-400 mg sehari. Penggunaan pada anak-anak khususnya pada keadaan malignan terutama leukemia serta kelainan enzim tertentu,misainya sindroma LeavhNytam. Penderita gangguan fungsi ginjal: jumlah dan interval pemberian perlu dikurangi disesuaikan dengan hasil pemantauan kadar asam urat dalam serum. Untuk pasien dewasa berlaku dosis sebagai berikut : DOSIS yang dianjurkan pada penderita dengan dialisa: Allopurinol dan metabolitnya dikeluarkan dengan dialisis ginjal. Jika dialisis perlu dilakukan lebih sering,dapat dipertimbangkan pemberian Allopurinol dengan dosis alternatif 300400 mg segera setelah dialisa tanpa pemberian lagi diantara interval waktu.

PERINGATAN DAN PERHATIAN : Efek Allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti Probenesid. Hentikan pemakaian bila timbul gejala kemerahan pada kulit atau gejala alergi. Hindari penggunaan pada penderita kelainan fungsi ginjal atau hiperurisemia asimptomatik. Pada penderita kerusakan funsi hati,dianjurkan untuk melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal perawatan. Keuntungan dan resiko penggunaan Allupurinol pada ibu hamil dan menyusui harus dipertimbangkan terhadap janin, bayi atau ibunya. Allupurinol dapat menyebabkan kantuk.Hati-hati penggunaan pada penderita yang harus bekerja dengan konsentrasi penuh termasuk mengemudi dan menjalankan mesin. Sebaiknya Allopurinol diminum setelah makan untuk mengurangi iritasi lambung. Dianjurkan untuk meningkatkan pemberian cairan selama penggunaan Allopurinol untuk mengrtindari terjadinya batu ginjal Bila lerjadi gatal-galal, anoreksia, serta berkurangnya berat badan, harus diiakukan pemeriksaan fungsi hati.
EFEK SAMPING :

Gejala hipersensitifitas seperti ekspotani,demam,imliodinopal,antralgis,acsinoldia. Reaksi kulit:pnumb makulopapuler. Gangguan gastroinst,mual,diare. Sakit kepala,vertigo,mengantuk,gangguan mata dan rasa. Gangguan darah,:leukopenia,trombositopenia,anemia hemolek,anemia aplastik.

11

KONTRA INDIKASI : Penderita yang hipersensitrf terhadap Allopurinol Keadaan serangan akut gout. INTERAKSI OBAT : Allopurinol dapal meningkatkan toksisitas Siklofbsfamid dan silotoksik lain. Allopurinol dapat menghambat metabolisme obat di hati. misalnya Warfarin. Allopurinol dapat meningkatkan efek dari Azatioprin dan Merkaptopurin, sehingga dosis pertiari dari obat-obat tersebut harus dikurangi sebelum dilakukan pengobatan dengan Allopurinol Allopurinol dapat memperpanjang waktu paruh Klorpropamid dan meningkatkan resiko hipoglikemia, terutama pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Efek Allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti Probenesid. Over dosis : Pemah dilaporkan penggunaan sampai 5 gram dan 20 gram Allopurinol. Gejala dan tanda-tanda keracunan adalah pusing, mual dan muntah. Dianjurkan rainum yang banyak sehingga memudahkan diuresis Allopurinol dan metaboliknya. Jika dianggap periu dapat dilakukan dialisa. CARA PENYIMPANAN : Simpan pada suhu kamar (25-30C) dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari cahaya matahari KEMASAN :

Dus, 10 strip, 10 kaplet No Reg. : ALOFAR : DKL9709207004A1 ALOFAR 300 : DKL0509207004B1 HARUS DENGAN RESEP DOKTER Pharmaceutical Laboratories Solo - Indonesia

isoric 100mg Harga Per Satuan Terkecil : Rp1,800.00


BELI

ISORIC TABLET

100mg- 300mg

KOMPOSISI :

Isoric 100 Tiap tablet mengandung: Allopurinol..................................100 mg Isoric'3oo Tiap tablet mengandung: Allopurinol..................................300 mg

KHASIAT :

ISORIC mengandung allopurinol yang kerjanya mengurangi sintesis asam urat dengan cara menghambat enzim xantin-oksidase yang bertanggung jawab untuk perubahan senyawa-senyawa

12

purin(hipoxantin menjadi xantindan selanjutnya menjadi asam urat,berdasarkan persaingan substrat, dimana Allopurinol mempunyai struktur kimia mirip xantin).Akibatnya kadar asam urat dalam plasma dan air seni menurun dan eksresi (hipo) xantin oleh ginjal dipertinggi. Allopurinol mengalami biotransformasi oleh enzim xantin oksidase menjadi Alloxantin yang juga aklif dengan masa paruh yang lebih panjang dari Allopurinol,itulah sebabnya Allopurinol yang masa paruhnya pendek cukup diberikan satu kali sehari.

INDIKASI :

Penyakit pirai kronik. Produksi berlebihan asam urat.

KONTRA INDIKASI :

Penderita yang hipersensitif terhadap Allopurinol. Penderita dengan penyakit hati dan bone marrow suppression.

EFEK SAMPING :

Reaksi alergi (demam,menggigil,leukopenia,eosinofilia,artralgia dan pruritus) ruam makulopapular didahului pruritus,urtikaria eksfoliatif dan lesi purpura,dermatitis,nefritis,vaskulitis,dan sindrompoliartritis yang dapat fatal. Kadang-kadang gangguan saluran pencernaan. Kegagalan hati dan ginjal,rasa ngantuk,sakit kepala,rasa logam.

PERINGATAN/PERHATIAN :

Pada penderita dengan gangguan hati dan ginjal sebaiknya dilakukan pemeiiksaan fungsi hati dan ginjal secara periodik. Pada keadaan neoplastik pengobatan dengan Allropurinol harus dimulai,sebelum diberi obat sitotoksik. Hentikan pengobatan bila terjadi reaksi alergi(kemerahan pada kulit) atau demam. Hentikan pengobatan bila timbul kekeruhan pada mata,sebaiknya dilakukan pemeriksaan mata secara periodik. Penggunaan pada wanita hamil atau wanita subur hanya bila ada pertimbangan manfaat dibandingkan resikonya. Penggunaan jangka lama dapat menyebabkan katarak. Allopurinol dapat meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut sehingga sebaiknya Colchicine diberikan bersama pada awal terapi. Hati-hati bila diberikan bersama Vidarabin. Hindari penggunaan pada penderita dengan insufisiensi ginjal atau penderita dengan hiper urisemia asimptomatik. Bila terjadi anoreksia,berkurangnya berat atau gatal-gatal harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati.

INTERAKSI OBAT :

Pemberian bersamaan dengan Mercaptopurine/Azathioprine (antagonis purin) akan memperkuat efek sitostatika,jadi dosis untuk obat ini dikurangi25-35%. Pemberian bersamaan dengan Theophylline dan derivat xantin akan mengurangi klirens Theophylline dan dosis harus dikurangi untuk mencegah toksisitas. Allopurinol menghambat metabolisme obat di hati. Allopurinol juga meningkatkan toksisitas obat-obat sitotoksik seperti Cyclophosphamide.

ATURAN PAKAI :

- Dewasa

- Dosis awal sehari 100 mg,setiap minggu ditambah dengan 100 mg/hari sampai dicapai dosis optimal. Maksimal sehari

13

800mg. - Untuk penderita gangguan fungsi 100-200 mg sehari. ginjal: - Untuk hiperurisemia sekunder: 100-200 mg sehari. Anak-anak 6-10 tahun dengan maksimal 300 mg sehari. kanker:

Sebaiknya diminum sesudah makan untuk mengurangi asam lambung. Pemeriksaan kadar asam urat serum dan fungsi ginjal membantu dalam menetapkan dosis efektif minimum untuk memelihara kadarasam urat serum <7 mg/dl pada pria dan <6 mg/dl pada wanita.

Isoric 300mg
CODE: I22

Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,200.00


BELI

ISORIC TABLET

100mg- 300mg

KOMPOSISI :

Isoric 100 Tiap tablet mengandung: Allopurinol..................................100 mg Isoric'3oo Tiap tablet mengandung: Allopurinol..................................300 mg

KHASIAT :

ISORIC mengandung allopurinol yang kerjanya mengurangi sintesis asam urat dengan cara menghambat enzim xantin-oksidase yang bertanggung jawab untuk perubahan senyawa-senyawa purin(hipoxantin menjadi xantindan selanjutnya menjadi asam urat,berdasarkan persaingan substrat, dimana Allopurinol mempunyai struktur kimia mirip xantin).Akibatnya kadar asam urat dalam plasma dan air seni menurun dan eksresi (hipo) xantin oleh ginjal dipertinggi. Allopurinol mengalami biotransformasi oleh enzim xantin oksidase menjadi Alloxantin yang juga aklif dengan masa paruh yang lebih panjang dari Allopurinol,itulah sebabnya Allopurinol yang masa paruhnya pendek cukup diberikan satu kali sehari.

INDIKASI :

Penyakit pirai kronik. Produksi berlebihan asam urat.

KONTRA INDIKASI :

Penderita yang hipersensitif terhadap Allopurinol. Penderita dengan penyakit hati dan bone marrow suppression.

EFEK SAMPING :

14

Reaksi alergi (demam,menggigil,leukopenia,eosinofilia,artralgia dan pruritus) ruam makulopapular didahului pruritus,urtikaria eksfoliatif dan lesi purpura,dermatitis,nefritis,vaskulitis,dan sindrompoliartritis yang dapat fatal. Kadang-kadang gangguan saluran pencernaan. Kegagalan hati dan ginjal,rasa ngantuk,sakit kepala,rasa logam.

PERINGATAN/PERHATIAN :

Pada penderita dengan gangguan hati dan ginjal sebaiknya dilakukan pemeiiksaan fungsi hati dan ginjal secara periodik. Pada keadaan neoplastik pengobatan dengan Allropurinol harus dimulai,sebelum diberi obat sitotoksik. Hentikan pengobatan bila terjadi reaksi alergi(kemerahan pada kulit) atau demam. Hentikan pengobatan bila timbul kekeruhan pada mata,sebaiknya dilakukan pemeriksaan mata secara periodik. Penggunaan pada wanita hamil atau wanita subur hanya bila ada pertimbangan manfaat dibandingkan resikonya. Penggunaan jangka lama dapat menyebabkan katarak. Allopurinol dapat meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut sehingga sebaiknya Colchicine diberikan bersama pada awal terapi. Hati-hati bila diberikan bersama Vidarabin. Hindari penggunaan pada penderita dengan insufisiensi ginjal atau penderita dengan hiper urisemia asimptomatik. Bila terjadi anoreksia,berkurangnya berat atau gatal-gatal harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati.

INTERAKSI OBAT :

Pemberian bersamaan dengan Mercaptopurine/Azathioprine (antagonis purin) akan memperkuat efek sitostatika,jadi dosis untuk obat ini dikurangi25-35%. Pemberian bersamaan dengan Theophylline dan derivat xantin akan mengurangi klirens Theophylline dan dosis harus dikurangi untuk mencegah toksisitas. Allopurinol menghambat metabolisme obat di hati. Allopurinol juga meningkatkan toksisitas obat-obat sitotoksik seperti Cyclophosphamide.

ATURAN PAKAI :

- Dewasa

- Dosis awal sehari 100 mg,setiap minggu ditambah dengan 100 mg/hari sampai dicapai dosis optimal. Maksimal sehari 800 mg. 100-200 mg sehari. 100-200 mg sehari. maksimal 300 mg sehari.

- Untuk penderita gangguan fungsi ginjal: - Untuk hiperurisemia sekunder: Anak-anak 6-10 tahun dengan kanker:

Sebaiknya diminum sesudah makan untuk mengurangi asam lambung. Pemeriksaan kadar asam urat serum dan fungsi ginjal membantu dalam menetapkan dosis efektif minimum untuk memelihara kadarasam urat serum <7 mg/dl pada pria dan <6 mg/dl pada wanita.

Prouric
CODE: I 4

Harga Per Satuan Terkecil : Rp38,150.00


BELI

PROURIC

15

Ekstrak Andrographis paniculata 600mg,ekstrak kurkuma xanthorrhiza 240 mg,ekstrak sanchus arvensis 475 mg,ekstrak piper nigrum 200mg,ekstrak cyperus rotindus 220mg. INDIKASI : Menghilangkan kelebihan asam urat. DOSIS : 2xsehari 2kapsul sesudah makan. KEMASAN : Botol 60 kapsul.

PURICEMIA
CODE: I 3

Harga Per Satuan Terkecil : Rp3,150.00


BELI

PURICEMIA

GOLONGAN GENERIK Allopurinol.

INDIKASI Gout, hiperurisemia.

KONTRA INDIKASI Penyakit hati. Penekanan sumsum tulang.

PERHATIAN Insufisiensi ginjal, hiperurisemia tanpa gejala, gout akut. Hamil dan menyusui.

Interaksi obat :

Penurunan pada dosis 6-merkaptopurin yang dibutuhkan. Vidarabin.

EFEK SAMPING Mual, muntah, sakit kepala, mengantuk, pengecapan terasa seperti logam, diare. Reaksi kulit, disfungsi hati & ginjal.

16

KEMASAN Tablet 300 mg x 10 x 10 biji.

DOSIS # Dewasa : 100 mg sehari. Ditingkatkan setiap minggu sebesar 100 mg sampai kadar asam urat yang normal dalam serum tercapai. Maksimum : 800 mg/hari. # Anak berusia 6-10 tahun dengan keganasan : maksimal 300 mg/hari. # Anak berusia kurang dari 6 tahun : maksimal 150 mg/hari.

Recolfar
CODE: I 5

Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,250.00


BELI

RECOLFAR

GOLONGAN GENERIK Colchicine. INDIKASI Artritis gout akut, profilaksis jangka pendek selama awal terapi dengan alopurinol dan obat orikosurik. KONTRA INDIKASI Pasien dengan gangguan gastrointestinal serius, penyakit ginjal atau jantung, diskrasia darah, hamil. PERHATIAN Usia lanjut dan pasien debilitas, pasien dengan penyakit jantung, hepatik, ginjal atau gastrointestinal. EFEK SAMPING Neuritis perifer, kelelahan otot, mual, muntah, nyeri abdomen, diare, urtikaria, anemia aplastik, agranulositosis, dermatitis, purpura, alopesia. KEMASAN Tablet 0,5 mg x 3 x 10's. DOSIS

# Artritis gout akut : #

Awal 0,5 - 1,2 mg diikuti dengan 0,5 mg tiap 2 jam sampai nyeri mereda atau timbul mual, muntah atau diare.Dosis rata-rata 4 - 8 mg.

Profilaksis jangka pendek selama awal terapi dengan alopurinol dan obat satu kali seminggu atau satu kali sehari 0,5 mg. orikusurik :

17

18

You might also like