Professional Documents
Culture Documents
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 1
Standar Kompetensi Lulusan
1. Memahami Ilmu Hadis
Indikator
1.1 Mengidentifikasi Pengertian Ilmu Hadis
PENGERTIAN ILMU HADIS
Ilmu hadis (ulum al-hadis) terdiri dari dua kata, yaitu ilmu (ulum) dan al-
hadis. Kata ulum dalam bahasa arab adalah bentuk jamak dari ilm, yang berarti
ilmu-ilmu; sedangkan al-hadis di kalangan ulama hadis berarti segala sesuatu
yang disandarkan kepada nabi saw dari perbuatan, perkataan, taqir, atau sifat.
dengan demikian, gabungan kata ulum al-hadis mengandung pengertian ilmu-
ilmu yang membahas atau berkaitan dengan hadis nabi saw.
Sedangakan menurut ulama mutaqaddimin adalah :
Ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang cara-cara persambungan
hadis sampai kepada Rasul SAW dari segi hal ihwal para perawinya, kedabitan,
keadilan, dan dari bersambung tidaknya mata rantai sanad.
SKL 1
ILMU HADIS
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 2
Ilmu hadis juga diartikan sebagai suatu ilmu yang dengannya dapat
diketahui betul tidaknya ucapan, perbuatan, keadaan atau lain-lainnya, yang orang
katakan dari nabi Muhammad saw. Dapat juga diartikan sebagai pengetahuan
mengenai kaidah-kaidah yang menghantarkan kepada pengetahuan tentang rawi
(periwayat) dan marwi (materi yang diriwayatkan, atau dengan kata lain, ilmu
hadis adalah ilmu tentang kaidah-kaidah untuk mengetahui kondisi sanad dan
matan. Sanad adalah rangkaian rijal yang menghantarkan kepada matan.
Sedangkan matan adalah perkataan yang terletak di penghujung sanad.
Pada perkembangan selanjutnya oleh ulama mutaakhirin ilmu hadis ini
dipecah menjadi dua, yaitu Ilmu hadis Riwayah dan Ilmu Hadis Dirayah.
Pengertian Ilmu Hadis menurut Ulama Mutaqodimin di atas dimasukkan kedalam
Ilmu Hadis Dirayah.
A. ILMU HADIS RIWAYAH
Ajjaj al Khatib berpendapat, Ilmu Hadis Riwayah adalah
Pernyataan yang paling tidak sesuai dengan definisi di atas adalah
A. Ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang cara-cara persambungan
hadis sampai kepada Rasul SAW dari segi hal ihwal para perawinya,
kedabitan, keadilan, dan dari bersambung tidaknya mata rantai sanad.
B. Ilmu yang dengannya dapat diketahui betul tidaknya ucapan, perbuatan,
keadaan atau lain-lainnya, yang orang katakan dari nabi Muhammad saw.
C. Pengetahuan mengenai kaidah-kaidah yang menghantarkan kepada
pengetahuan tentang rawi (periwayat) dan marwi (materi yang
diriwayatkan.
D. Ilmu hadis adalah ilmu tentang kaidah-kaidah untuk mengetahui kondisi
sanad dan matan.
E. Sanad adalah rangkaian rijal yang menghantarkan kepada matan.
Sedangkan matan adalah perkataan yang terletak di penghujung sanad.
2. Ulama mutaakhirin membagi ilmu hadis menjadi dua yaitu
A. Ilmu hadis Riwayah dan Ilmu Hadis Dirayah.
B. Ilmu hadis Riwayah dan Rijal al Hadis
C. Ilmu Hadis Dirayah IlmuTarikh al-Ruwwat
D. Asbabul Wurud dan Asbab an-Nuzul
E. Ilmu Nasikh wa Mansukh.
3. Ulama yang merintis lahirnya Ilmu Riwayah ini adalah
A. Al-Qadliy Abu Muhammad al-Ramahurmuziy
B. Muhammad bin Syihab az Zuhri.
C. Al-Hakim Abu Abdillah al-Naesaburiy
D. Abu Hafs 'Umar bin Abdul Majid al-Mayanzi
E. Abu 'Umar dan 'Utsman bin Abd al-Rahman al-Syahrazuri
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 7
4. Objek Pembahasan Ilmu Hadis Riwayah ialah .
A. Para perawi hadis sejak zaman Nabi sampai masa pentadwinan hadis
B. Bagaimana cara menerima, menyampaikan kepada orang lain dan diterima
atau ditolaknya suatu hadis
C. Bagaimana cara menerima, menyampaikan kepada orang lain
memindahkan atau mendewankan hadis.
D. Kualitas perawi baik keadilan, kedzabitan maupun kefasikannya, syadz (
kejanggalan ) atau 'illat ( kecacatan ) matan hadis
E. Sanad, matan dan perawi hadis
5. Yang tidak termasuk objek pembahasan dalam ilmu hadis Riwayah adalah .
A. cara penukilan hadis
B. tahamulul hadis
C. 'ada al-hadis
D. tingkatan hadis
E. tadwin al-hadis
6.
Kalimat di atas adalah pengertian .
A. Ilmu Hadis Riwayah
B. Ilmu Hadis Dirayah
C. Undang-undang fi ilm al-hadis
D. Qanun dalam ilmu hadis
E. Hadis menurut ahli ushul
7. Yang bukan nama lain dari Ilmu Hadis Dirayah adalah .
A. Ilmu Musthalah Hadis,
B. Ilmu Ushul Al Hadis
C. Ulum Al-Hadis
D. Qowa'id Al-Tahdis
E. Ummu al-Ilm fi al-ahadis
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 8
8.
Kalimat yang tidak terkait dengan definisi di atas adalah .
A. Ilmu ma'rifat itu untuk mengetahui hakikat hadis yang sebenarnya
B. Hakikat periwayatan adalah penukilan hadis dan penyandarannya kepada
sumber hadis atau sumber berita
C. Syarat-syarat periwayatan adalah penerimaan perawi terhadap hadis yang
akan diriwayatkan dengan bermacam-macam cara penerimaan ( Turuku
At-Tahammul )
D. macam-macam periwayatan adalah membicarakan bersambung dan
tidaknya periwayatan dan lain-lain
E. Hukum-hukum periwayatan ialah membicarakan diterima atau ditolaknya
suatu hadis
9. Keadaan Perawi, keadilan dan kecacatan serta syarat mereka dalam menerima
dan meriwayatkan hadis dibahas dalam .
A. Ilmu Hadis Riwayah
B. Ilmu Hadis Dirayah
C. Ilmu Nasikh wa Mansukh
D. Ilmu Asbab al-Wurud
E. Ilmu Tahamulul al-Hadis
10. Ilmu hadis sudah ada sejak zaman ....
A. Rasululloh
B. Khulafaur Rosyidin
C. Umar bin Abdul Aziz
D. Abad ke II H.
E. Abad ke III H.
^<
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 9
Standar Kompetensi Lulusan
1. Memahami Ilmu Hadis
Indikator
1.2 Mengidentifikasi Fungsi Ilmu Hadis
FUNGSI ILMU HADIS
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam perkembangan ilmu hadis terbagi
menjadi dua cabang pokok ilmu hadis yaitu Ilmu Hadis Riwayah dan Ilmu Hadis
Dirayah yang masing masing memiliki objek yang berbeda dan tujuan yang
berbeda. Objek Ilmu Hadis Riwayah ialah bagaimana cara menerima,
menyampaikan kepada orang lain, memindahkan atau mendewankan, ilmu ini
tidak membicarakan tentang syadz ( kejanggalan ) atau 'illat ( kecacatan ) matan
haadis, dan juga tidak membahas kualitas perawi baik keadilan, kedzabitan
maupun kefasikannya sehingga tujuan atau faedahnya adalah untuk menghindari
terjadinya kesalahan dalam penukilan atau pengutipan sebuah Hadis yang
bersumber dari Nabi SAW, sedang Ilmu Hadis Dirayah objeknya adalah adalah
sebuah penelitian terhadap para perawi Hadis dan Keadaan mereka yang
meriwayatkan Hadis, begitu juga halnya dengan sanad dan matannya, sehingga
kita ketahui bahwa tujuan dan faedah Ilmu Hadis Dirayah adalah untuk
menetapkan diterima atau ditolaknya sebuah Hadis, sebagai pengamalan dari
Hadis yang diterima dan meninggalkan dari Hadis yang ditolak.
Ibnu Kholdun dalam kitabnya "Muqoddimah" menyatakan, salah satu
faedahnya adalah sebagai penelitian bagi kita pada sisi sanad yang sempurna
syarat dan ketentuannya, agar diketahui Hadis yang wajib diamalkan. Sehingga
dalam pengamalannya itu tidak menimbulkan keraguan lagi kecuali hanya
keyakinan atau dzon (dugaan keras) atas kebenaran sebuah Hadis itu yang benar-
benar bersandar dari Rasulullah SAW. Maka hendaklah bagi kita untuk berijtihad
agar dapat mengahasilkan dzon tersebut. Yaitu dengan mengetahui Para Perawi
Hadis dalam hal 'adl dan tsiqohnya.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 10
Dengan demikian jika kita mempelajari Ilmu Hadis akan banyak sekali
faedah yang bisa diperoleh, antara lain :
1. Dapat mengetahui cara penukilan yang benar yang terhindar dari kejanggalan
dan kecacatan
2. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan hadis dari masa ke masa sejak
masa Rasul SAW sampai sekarang
3. Dapat megetahui tokoh-tokoh serta usaha-usaha yang mereka lakukan dalam
mengumpulkan, memelihara dan meriwayatkan hadis.
4. Mengetahui kaidah-kaidah yang dipergunakan oleh para ulama dalam
mengklasifikasikan hadis lebih lanjut
5. Dapat mengetahui istilah-istilah, nilai-nilai dan criteria-kriteria hadis sebagai
pedoman dalam beristinbat.
Setelah ilmu hadis berkembang, maka faedah dan tujuan Ilmu Hadis menjadi lebih
spesifik dengan cabang Ilmu Hadis masing-masing diantaranya :
1. Ilmu rijal al-hadis, yakni ilmu yang mengkaji tentang para perawi hadis, baik
dari sahabat, tabiin, maupun angkatan setelahnya. Tujuannya dapat kita lihat
pada definisinya sebagai berikut :
"Ilmu untuk mengetahui para perawi hadis dalam kapasitasnya sebagai perawi
hadis.
Ilmu ini sangat penting kedudukannya dalam lapangan ilmu hadis, karena
objek kajian hadis pada dasarnya ada dua hal yaitu matan dan sanad. Ilmu
Rijalul hadis ini lahir bersama-sama dengan periwayatan hadis dalam Islam
dan mengambil porsi khusus untuk mempelajari persoalan-persoalan di sekitar
sanad.
Diantara kitab yang paling tua yang menguraikan tentang sejarah para perawi
thabaqot demi thabaqot adalah karya Muhammad ibn Sa'ad (w 230 H) yaitu
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 11
Thabaqat Al-Qubra dan karya Khalifah ibn 'Ashfari ( w. 240 H) yaitu
Thabaqat Al-Ruwwah dll
2. Ilmu gharib al-hadis, yakni ilmu yang membahas redaksi hadis yang pelik-
pelik yang tidak mudah dipahami, karena jarang dipakai.
Nabi adalah sefasih-fasihnya orang Arab yang diutus untuk menghadapi
kaumya yang bermacam suku dan kabilah. Adakalanya beliau berhadapan
dengan kaum tertentu dan beliau menggunakan bahasa dari kaum yang
dihadapinya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya setelah banyak
bangsa non Arab memeluk Islam mendapati lafal-lafal yang digunakan itu
terasa asing / gharib. Nah ilmu ini dimunculkan dengan tujuan untuk
memudahkan dalam memahami hadis-hadis yang mengandung lafal-lafal yang
gharib tersebut.
Diantara para Ulama yang pertama-tama menyusun hadis-hadis yang gharib
tersebut adalah Abu Ubaidah Ma'mar bin Matsna Al-Taymi Al-Bisri (w. 210
H) dan Abu Al-Hasan bin Ismail Al-Mizini Al Nahawi (w. 204 H).
Salah satu kitab terbaik yang ada sekarang ini adalah kitab Nihayah Gharib
Al-Hadis, karya Ibn Al Atsir.
3. Ilmu al-nasikh wa al-mansukh, yakni ilmu yang membahas hadis-hadis nasikh
(yang menghapus hukum), dan hadis-hadis mansukh (yang hukumnya
dihapuskan)
.
Ilmu yang membahas hadis-hadis yang berlawanan yang tidak memungkinkan
untuk dipertemukan, karena (materi yang berlawanan) yang pada akhirnya
terjadilah saling menghapus dengan ketetapan bahwa yang dating terdahulu
disebut mansukh dan yang dating kemudian disebut nasikh.
Ilmu ini sangat penting berkaitan istinbat hukum dari nash yang samar-samar.
Untuk mengetahui nasah dan mansukh ini bias melalui beberapa cara :
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 12
a. Dengan penjelasan dari dash atau syari' sendiri yang dalam hal ini adalah
Rasul SAW
b. Dengan penjelasan dari sahabat
c. Dengan mengetahui tarikh keluarnya hadis serta sebab wurud hadis.
4. Ilmu talfiq al-hadis, yakni ilmu yang menjelaskan tentang cara-cara
mendudukkan hadis yang dhahirnya kelihatan bertentangan antara yang satu
dengan lainnya.
Penting diketahui, karena ilmu itu menolong kita dalam memahami hadis,
sebagaimana Asbabu An-Nuzul menolong kita dalam memahami Al-Qur'an
7. Ilmu jarh wa tadil, yakni ilmu yang menerangkan catatan-catatan tentang
keterangan memandang adil periwayat atau mencacat (menerangkan keadaan
yang tidak baik) periwayat.
Ma La Yasi'u Al-MuhadditsJahlahu
6. Abu 'Umar dan 'Utsman bin Abd al-Rahman al-Syahrazuri ( W. 643 H )
dengan kitabnya 'Ulumul Hadis yang kemudian dikenal dengan
sebutan Muqoddimah Ibnu al-Shalah. Kitab yang terakhir ini oleh para ulama
berikutnya disyarahkan dan dibuat 27 mukhtasyar-nya sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh generasi berikutnya.
Demikianlah kemudian muncullah berbagai macam bentuk kitab musthalah
hadis dengan berbagai jenisnya baik nazham maupun natsar atau prosa dan
syarah-syarahnya, misal Nazham al-Fiyyah karya Al-Suyuthi yang disyarahi oleh
Syeh Mahfuz at-Tarmasyi ( pengasuh Pon Pes Termasyi Ponorogo Jawa Timur )
dengan judul Manhaj Dawin Nadhor dan Al-Taqrib karya Imam Nawawi yang
disyarahi oleh As-Suyuthi sendiri dengan judul Tadrib al-Rawi.
Kitab karya ulama kontemporer misalnya Qowa'id At-Tahdis karya
Jamaluddin Al-Qasimi 9w. 1332 H) dan Taisir Musthalah Al-Hadis karya DR.
Mahmud At-Tahhan.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 19
1. Ilmu Hadis menjadi salah satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri secara
lengkap adalah sejak disusunnya kitab Al-Muhaddits Al-Fashil baina Al-Rawi
wa Al-Wa'i karya ....
A. Al-Qadliy Abu Muhammad al-Ramahurmuziy
B. Al-Hakim Abu Abdillah al-Naesaburiy
C. Ahmad bin Ali bin Tsabit Abu Baqar Al Khatib Al Baghdadiy
D. Imam Maliki
E. Imam Bukhari
2. Manhaj Dawin Nadhor merupakan syarah mustholah hadis karya pengasuh
salah satu pondok pesantren di Jawa Timur yaitu ....
A. K.H. Wahid Hasyim
B. Syaikh Mahfuz at-Tarmasyi
C. Hadlrotus Syaikh K.H. Hasyim As'ari
D. Sunan Gunung Jati
E. K.H. Abdurrahman Wahid
3. Ulama pertama yang membukukan ilmu hadis dirayah adalah Abu
Muhammad ar-Ramahurmuzi (265-360 H) dengan kitabnya yang terkenal
bernama ....
A. Qawa 'id at- Tahdis
B. Ma La Yasi'u Al-MuhadditsJahlahu
C. al-Muhaddis al-Fasil bain ar-Rawi wa al- wa 'iz
D. Ma'rifah 'U1um al-Hadis
E. al-Isti'ab fi Ma'rifah al- Ashab
4. Kitab permulaan dalam ulumul hadis
)(
Al-Bukhari berkata : Memberitakan kepada kami al-Humaydiy Abdullah bin
Zubayr, ia berkata : Memberitakan kepada kami Sufyan, ia berkata :
SKL 2
TAHAAMUL DAN
ADAA` AL-HADIS
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 23
Memberitakan kepada kami Yahya bin Said al-Anshari, ia berkata :
Mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim al-Taymi bahwa ia
mendengar Alqamah bin Waqqash al- Laytsiy berkata aku mendengar Umar bin
al-Khjathab di atas mimbar berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda :
Sesusngguhnya segala amal itu disertai dengan niat. (HR Bukhariy)
Kata-kata yang bergaris bawah adalah lambang periwayatan bagaimana
seorang periwayat menyampaikan Hadis, adakalanya menggunakan kalimat :
= mengkhabarkan kepadaku,
=
ia mendengar atau
Mengambil dan menerima Hadis dari seorang syeikh dengan cara tertentu
dari beberapa cara penerimaan.
Atau secara singkat dikatakan dalam Ilmu Mushthalah al-Hadis :
. ( )
Sah saja anak-anak kecil menerima persaksian dan pemberitaan
(khabar), demikian juga orang-orang kafir. Mereka menyampaikan apa yang
diterimanya pada saat kesempurnaan mereka yaitu sudah baligh dan
beragama Islam. Sayogyanya ada dorongan kepada anak-anak
mendengarkan Hadis Nabi. Tradisi yang berlaku pada masa-masa ini dan
sebelumnya pada masa yang panjang, bahwa anak kecil ditulis kehadirannya
ketika telah mencapai usia 5 tahun, setelah itu didebut Sam (menerimna
Hadis dengan cara mendengar). Mereka berpedoman pada Hadis Mahmud
bin al-Rab; bahwa ia ingat Nabi saw meludahkan sekali ludah di mukanya
dari air timba di rumah mereka, sedang ia berusia lima tahun. (HR. al-
Bukhari)
Anak kecil dan orang kafir boleh saja tahammul baik dalam syahadah
maupun dalam menerima khabar, tetapi ketika ad (menyampaikan
periwayatan) harus sudah baligh dan beragama Islam. Anak kecil ketika yang
ikut hadir di majlis sebelum berumur 5 tahun disebut al-Hudhr dan setelah
berusia tersebut disebut al-Sam(menerimna Hadis dengan cara
mendengar). Dasarnya Hadis Mahmud bin al-Rab di atas.
.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 26
. :
.
Mereka membedakan antara sekedar hadir dan al-Sam. Dalam satu
riwayat anak yang dapat diterima al-Sam adalah berusia 4 tahun,
sebagian hufazh mendefinisikan telah mencapai usia tamyz (sudah pandai
membedakan), dan sebagian mereka, telah membedakan antara binatang
dan keledai. Sebagain ulama ulama tidak menerima al-Sam melainkan
setelah berusia 20 tahun, sebagian berpendapat 10 tahun dan ulama lain
berpendapat 30 tahun. Intinya anak tersebut sudah mumayyiz , bila anak
kecil telah mengerti dan paham ditulis sebagai Sam.
Cara atau metode Tahammul Hadis tidak dapat dipisah-pisahkan dari
Ad, karena ibarat transaksi dua orang, keduanya harus ada. Metode
tahammul berarti juga metode ad dalam Hadis. Metode Tahammul dan
Ad Hadis ada 8 macam : yaitu
1. Metode Al-Sima (
)
Metode al-Sim` adalah murid yang hadir mendengar bacaan
Syeikh, baik dari hapalannya maupun dari catatannya, baik dalam majlis
imla (dekte) atau yang lain. Dalam pengajaran metode ini sebagaimana
metode ceramah, seorang syeikh menyampaikan periwayatan Hadis
dengan cara membaca dan seorang murid aktif mendengar. Menurut
mayoritas ulama metode tahammul al-Sim` ini tingkatan yang paling
tinggi di antara sekian metode, karena metode al-Sim` ini berarti syeikh
dan murid bertemu langsung (liq) dan berhadapan langsung (ber-
musyfahah).
2. Metode / Al-Qirah / Al-'Ardl (membaca)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 27
Maksud metode ini seorang murid membaca Hadis sedang Syeikh
mendengarkan bacaannya, baik murid itu membaca sendiri atau
mendengar murid lain yang membaca di hadapannya, baik bacaan dari
hapalannya atau dari tulisan (kitab) yang telah dikoreksi oleh Syeikh,
baik langsung didengarkan syeikh atau orang yang dipercaya untuk
mendengarkannya. Mayoritas muhadditsin menyebut metode ini dengan
)
Metode al-Washiyah ialah seorang Syeikh ketika akan pergi jauh
atau sebelum matinya berpesan agar kitab yang ia riwayatkan atau yang
ia susun diberikan kepada seseorang yang wajar dipercaya baik dekat
atau jauh.
Sebagian mutaakhkhirin berpendapat bahwa metode wasiat
mengandung makna izin periwayatan seperti halnya metode munwalah
di atas. Sebagian ulama salaf juga melakukan metode tahammul ini,
seperti yang dilakukan Abu Qilbah Abdullah bin Zayd al-Jurumiy (w.
104 H) sebelum wafatnya berpesan agar kitab-kitabnya buat al-
Sukhtiyaniy (w. 131 H), kitab-kitab itu diserahkan kepadanya dan
sebagai pengganti transportasinya ia menyerahkan uang lebih 10 dirham.
Bentuk ungkapan ad al-Hadts :
a.
Makna yang paling tepat untuk definisi di atas adalah .
A. Mengambil dan menerima Hadis dari seorang syeikh dengan cara
tertentu dari beberapa cara penerimaan.
B. Meriwayatkan dan menerima Hadis dari seorang syeikh harus dengan
cara tertentu dari beberapa cara penerimaan.
C. Memindah Hadis dari seorang syeikh dengan beberapa cara - cara
penerimaan.
D. Mengambil dan menerima Hadis dari seorang syeikh dengan cara yang
disyahkan agama.
E. Mengambil dan menerima Hadis dari seorang syeikh adalah cara
seseorang menjadi perawi
3. Methode Tahamul yang paling tinggi diantara 8 methode yang lain adalah ....
A. Metode Al-Sima
B. Al-Qirah / Al-'Ardl
C. Metode Al-Ijazah
D. Metode Al-Munawalah
E. Al-Mukatabah
4.
adalah metodhe tahamul ....
A. Metode Al-Sima
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 32
B. Al-Qirah / Al-'Ardl
C. Metode Al-Ijazah
D. Metode Al-Munawalah
E. Al-Mukatabah
5.
pengertian dari
methode tahamul ....
A. Metode Al-Sima
B. Al-Qirah / Al-'Ardl
C. Metode Al-Ijazah
D. Metode Al-Munawalah
E. Al-Mukatabah
6.
adalah pengertian dari methode tahamul ....
A. Metode Al-Sima
B. Al-Qirah / Al-'Ardl
C. Metode Al-Ijazah
D. Metode Al-Munawalah
E. Al-Mukatabah
7.
adalah
metode ....
A. Al-Qirah / Al-'Ardl
B. Metode Al-Ijazah
C. Metode Al-Munawalah
D. Al-Mukatabah
E. Al-Ilam
11. Seorang syeikh memberi informasi kepada muridnya bahwa Hadis ini atau
kitab ini yang ia dengar atau yang ia riwayatakan, tanpa memberikan ijazah
secara eksplisit. (jelas tegas tidak berbelit-belit) adalah methode ....
A. Al-Qirah / Al-'Ardl
B. Metode Al-Ijazah
C. Metode Al-Munawalah
D. Al-Mukatabah
E. Al-Ilam
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 34
12.
A. Al-Washiyyah
B. Metode Al-Ijazah
C. Metode Al-Munawalah
D. Al-Mukatabah
E. Al-Ilam
13. Seorang Syeikh ketika akan pergi jauh atau sebelum matinya berpesan agar
kitab yang ia riwayatkan atau yang ia susun diberikan kepada seseorang yang
wajar dipercaya baik dekat atau jauh adalah methode ...
A. Al-Washiyyah
B. Metode Al-Ijazah
C. Metode Al-Munawalah
D. Al-Mukatabah
E. Al-Ilam
14.
atau
. ( )
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 37
Sah saja anak-anak kecil menerima persaksian dan pemberitaan
(khabar), demikian juga orang-orang kafir. Mereka menyampaikan apa yang
diterimanya pada saat kesempurnaan mereka yaitu sudah baligh dan beragama
Islam. Sayogyanya ada dorongan kepada anak-anak mendengarkan Hadis
Nabi. Tradisi yang berlaku pada masa-masa ini dan sebelumnya pada masa
yang panjang, bahwa anak kecil ditulis kehadirannya ketika telah mencapai usia
5 tahun, setelah itu didebut Sam (menerimna Hadis dengan cara mendengar).
Mereka berpedoman pada Hadis Mahmud bin al-Rab; bahwa ia ingat Nabi
saw meludahkan sekali ludah di mukanya dari air timba di rumah mereka,
sedang ia berusia lima tahun. (HR. al-Bukhari)
Mayoritas ulama Hadis, ulama Ushul, dan ulama Fikih sepakat
bahwa syarat-syarat penyampaian Hadis (Ad al-Hadts) sebagai berikut :
1. Muslim (beragama Islam).
Orang kafir tidak diterima dalam menyampaikan Hadis sekalipun diterima
dalam tahammul. Dalam menerima Hadis bagi ortang kafir syah saja karena
hanya menerima tidak ada kekhawatiran kecurangan dan pendustaan, berbeda
dengan penyampaian.
2. Baligh (dewasa)
Pengertian dewasa maksudnya dewasa dalam berpikir bukan dalam usia
umumnya. Dewasa di sini diperkiraan berusia belasan tahun yang disebut
remaja dalam perkembangan anak. Usia remaja adalah usia kritis dalam
berpikir dan lebih konsisten dalam memelihara Hadis. Berbeda usia anak
kecil yang ditakutkan bohong. Anak kecil terkadang suka bohong, karena
tidak ada hukuman bagi anak kecil yang menyimpang. Kecuali jika milieu
sosial dan keluarganya terbina baik dengan pembiasaan kejujuran. Setelah
anak dewasa baharu ada penerapan hukum perintah dan larangan.
3. Aqil (berakal)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 38
Syarat berakal sangat penting dalam penyampaian Hadis, karena hanya orang
berakallah yang mampu membawa amanah Hadis dengan baik. Periwayatan
seorang yang tak berakal, kurang akal, dan orang gila tidak dapat diterima.
4. `Adlah (adil)
Adil adalah suatu sifat pribadi taqwa, menghindari perbuatan dosa (fasik)
dan menjaga kehormatan dirinya (murah). Sebagai indikatornya seorang
yang adil dapat dilihat dari kejujurannya, menjauhi dosa-dosa besar dan kecil,
seperti mencuri minum dan lain-lain. Tidak melakukan perbuatan mubah
yang merendahkan kehormatan dirinya, seperti makan di jalanan, kencing
berdiri dan bercanda yang berlebihan.
5. Dhbith (kuat daya ingat)
Arti dhbith adalah kemampuan seseorang dalam memahami dan mengingat
apa yang ia dengar. Seorang perawi mampu mengingat atau hapal apa yang ia
dengar dari seorang guru pada saat menyampaikan Hadis. Atau jika dhabith
dalam tulisan, tulisannya terpelihara dari kesalahan, pergantian, dan
kekurangan.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 39
1. Anak kecil ketika yang ikut hadir di majlis dan menerima hadis sebelum
berumur 5 tahun disebut .
A. al 'Ada
B. as-Sibyan
C. al-Hudhr
D. al-Sam
E. al-Walad
2. Yang tidak termasuk syarat-syarat Ad al-Hadts menurut Mayoritas ulama
Hadis, ulama Ushul, dan ulama Fikih adalah .
A. Muslim (beragama Islam).
B. Baligh (dewasa)
C. Aqil (berakal)
D. Dhbith (kuat daya ingat)
E. Rijal al-Hadis (tokoh hadis)
3. Seorang anak kecil yang belum baligh boleh menerima Hadis, asal sudah
mumayyiz ( paham berkomunikasi ). Ini adalah pendapat
A. Ulama Kufah
B. Ulama Basyrah
C. Mayoritas Ulama
D. Ulama Safi'iyah
E. Ulama Hanafiyah
4.
= Aku mendengar,
2)
(dzakara l)
atau
(qla l), karena dua ungkapan kata yang terakhir ini kebanyakan
digunakan dalam metode (sam` al-mudzakarah = mendengar
dalam mudzakarah) bukan (sam` al-tahdts = mendengar
dalam rangka menerima Hadis). Jadi kedua belah pihak antara murid dan
Syeikh tidak ada kesiapan untuk periwayatan.
b. Pada metode al-Qiraah
Bentuk lafal ungkapan ada dalam metode ini :
1) "
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 44
.
Sesungguhnya ijzaha dinilai bagus jika orang yang memberi ijazah
mengetahui materi yang diijazahkan dan orang yang menerima ijazah
tergolong ahli ilmu, karena ijazah itu kelonggaran dan kemurahan
(dispensasi ) dilakukan ahli ilmu karena sangat dibutuhkan. Sebagian ulama
yang berahtihati demikian itu dijadikan syarat dalam ijazah. Abu al-Abbas
al-Wald bin Bakar al-Mlikiy mencerutakannya dari Malik. Al-Hafizh Abu
Umar berkata : Menurut pendapat yang shahih bahwa ijazah tidak
diperbolehkan kecuali bagi orang yang mahir melakukan dan pada sesuatu
yang ditentukan sehingga tidak sulit menyandarkannya.
Contoh periwayatan Ijazah dalam Kitab al-Sunan al-Shaghr karya
al-Bayhaqiy 6/24 :
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 46
Memberitakan kepada kami al-Qadhiy Ahmad bin Ishak bin Bahlul,
memberitakan kepadaku aayahku secara munawalah dari am-Musayyab bin
Syark (pindah sanad) memberitkan kepada kami Yusuf bin Ya`qub bin Ishak
bin al-Bahlul memberitakan kepada kami kakek saya memberitakan kepada
kami al-Musayyab bin Syarik dari al-Amasy dari Abu Sufyan dari Jabir
berkata : Tidak ada atas orang yang tertawa dalam shalat mengulangi
wudhunya. Sesungguhnya demikian itu bagi mereka ketika tertawa di
belakang Rasulillah saw (HR. al-Dr Quthniy)
Kalimat : Memberitakan kepada kami al-Qdhiy Ahmad bin Ishq bin Bahll
memebritakan kepada kamu ayah saya secara munwalah dari al-
Musayyab bin Syark
e. Metode al-Muktabah
Lambang ungkapan ad al-Hadts, adakalanya dengan ungkapan yang
tegas, misalnya :
1)
Berkata Ibrahim dan ia tidak memberi tahu kepadaku kecuali aku mendengar
Abu Bakat bin Hazm yang membecakannya pada hari Jumat
g. Metode al-Washiyah
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 49
Bentuk ungkapan ad al-Hadts :
1)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 50
...
.
Seseorang jika ingin meriwayatkan dari sebuah kitab yang ditulis oleh
pengarangnya, jangan mengatakan : Si Fulan berkata begini begini
kecuali jika dipekuat dengan keabsahan naskah, misalnya ia menerimanya
langsung atau melalui orang terpercaya lain dengan beberapa dasar
sebagaimana yang kami ingatkan pada akhir pembahasan ini. Jika
demikiaan itu dan sesamanya tidak didapatkan, katakanlah : Telah sa,mpai
kepada saya dari si Fulan bahwa ia menyebutkan begini begini.. Atau : Aku
dapatkan pada naskah kitab si Fulan dan sesamanya..Al-Syafii dan
segolongan ashhabnya membritakan bolehnya mengamalkan metode ini
(wijdah).
Contoh metode wijdah dalam kitab Sunan al-Bayhaqiy al-Kubr 2/11
sebagai berikut:
Memberitakan kepada kami Abu Abdillah al-Hafizh, memberitakan
kepada kami Abu al-Hasan Ali bin al-Husayn al-Rashfiy di Baghdad,
memberitakan kepada kami Muhammad bin al-Haris al-Askariy,
memberitakan kepadaku Ahmad bin Ubaydillah bin al-Hasan al-Anbariy
berkata : Aku mendapatkan pada tulisan ayah saya, memeberitakan
kepada kami Abdul Malik bin Abi Sulaiman al-Arzamiy daru Ath bin Abi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 51
Rabah dari Jabir bin Abdillah ra berkata : Rasulullah saw mengutus
pasukan perang (sariyah) aku di dalamnya, kemudian cuca gelap
menyelimuti kami, kami todak mengetahui arah kiblat, segolongan dari
padanya berkaa : Kiblat ke sini Utara, maka shalatlah (HR. al-Baihaqiy)
Metode Wijdah pada kalimat : Ahmad bin Ubaidillah bin al-Hasan
al-Anbariy berkata : Aku mendapatkan pada tulisan ayah saya,
memeberitakan kepada kami Abdul Malik
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 52
1.
Artinya .
A. Meriwayatkan Hadis dan menyampaikannya kepada orang lain dengan
menggunakan bentuk kata tertentu
B. Riwayat sebuah Hadis harus disampaikan kepada orang lain dengan
menggunakan bentuk kata tertentu
C. Periwayatan Hadis dan penyampaian kepada orang lain tanpa
menggunakan bentuk kata tertentu
D. Meriwayatkan Hadis dan menyampaikannya kepada orang lain
menggunakan bentuk kata "khusus"
E. Meriwayatkan Hadis dan menyempurnakannya dengan menggunakan
bentuk kata tertentu
2. Bentuk lafal ad` yang digunakan dalam metode al-Sim` menurut al-Qdliy
`Iydh adalah seperti kata-kata berikut, kecuali ....
A.
= Aku mendengar,
B.
B. ,
C. ,
D. ,
E. ,
6. Lafal yang digunakan ad ketika tahammul bersama atau berjamaah adalah
....
A. ,
B. , ,
C. ,
D. ,
E. ,
7. Lafal-lafal "
B.
C.
D.
E.
10.
dan telah kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin QS. Al-
Maidah. 12
e. Sebagian ulama menetapkan sekurang-kurangnya 20 orang. Hal tersebut
berdasarkan ketentuan yang telah difirmankan Allah tentang orang-orang
mukmin yang tahan uji, yang dapat mengalahkan orang-orang kafir
sejumlah 200 orang
Hai Nabi, Kobarkanlah semangat Para mukmin untuk berperang. jika ada
dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang yang
sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari
pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak
mengerti
f. Ulama yang lain menetapkan jumlah tersebut sekurang-kurangnya 40
orang. Hal tersebut diqiyaskan dengan firman Allah:
dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan
taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan.......QS. Al-
A'raf . 155
Sebenarnya penentuan jumlah seperti diatas bukan hal yang sangat
prinsip, karena pada hakikatnya penentuan hadis mutawatir bukan pada
jumlahnya tapi lebih pada tercapainya Ilmu Dharuury sekalipun jumlah
perawinya tidak banyak ( tapi melebihi batas minimal yakni 5 orang ) asal
telah memberikan keyakinan bahwa berita yang mereka sampaikan itu bukan
kebohongan sudah dapat dimasukkan sebagai hadis mutawatir.
3. Adanya Keseimbangan Antara Perawi pada Thabaqot pertama dengan
Thabaqot berikutnya, dengan demikian bila suatu hadis diriwayatkan oleh 20
orang sahabat, kemudian diterima 10 tabiin dan selanjutnya diterima oleh 5
orang tabiit tabi'in tidak bias digolongkan sebagai hadis mutawatir.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 62
1. Mutawtir dalam bahasa Arab dari kata :
yang
merupakan .
A. fi'il madly
B. fi'il mudlori'
C. Fi'il amar
D. isim fa'il
E. isim maf'ul
2.
)(
)(
)(
)(
menunjukkan
pengertian untuk hadis.
A. Mutawtir fi dzatihi
B. Mutawtir lafzhi
C. Mutawtir maknawi
D. Mutawtir lighorihi
E. Mutawtir haqiqi
4.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengambil ilmu dengan melepaskan dari dada
seorang hamba. Akan tetapi akan melepaskan ilmu dengan mengambil para
ulama. Sehingga apabila sudah tidak terdapat seorang yang alim, maka orang
yang bodoh akan dijadikan sebagai pemimpin, lalu memberikan fatwa tanpa
didasari ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan (HR. Bukhari, Muslim, dan
Tirmidzi).
Hadis masyhur ini juga disebut dengan nama Al-Mustafidh. Hadis masyhur di luar
istilah tersebut dapat dibagi menjadi beberapa macam yang meliputi : mempunyai
satu sanad, mempunyai beberapa sanad, dan tidak ada sanad sama sekali; seperti :
Masyhur di antara para ahli hadis secara khusus, misalnya hadis Anas :
Hadis ini mashur dikalangan .
A. Ahli Hadis
B. Masyarakat umum
C. Ahli ushul
D. Ahli Fiqih
E. Ahli Nahwu
4. ini contoh hadis mashur dikalangan.
A. Ahli Hadis
B. Masyarakat umum
C. Ahli ushul
D. Ahli Fiqih
E. Ahli hadis, ulama dan orang awam
5.
Hadis masyhur (hadis mustafidh) adalah hadis yang diriwayatkan oleh tiga
orang rawi atau lebih, dan belum mencapai derajat hadis mutawatir.
Berdasarkan batasan tersebut, jumlah rawi hadis masyhur (hadis
mustfidh) pada setiap tingkatan tidak kurang dari tiga orang, dan bila lebih dari
tiga, maka jumlah itu belum mencapai jumlah rawi hadis mutawatir. Bila
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 75
sebuah hadis pada tingkatan pertama diriwayatkan oleh dua orang rawi, dan
kemudian pada tingkatan-tingkatan selanjutnya diriwayatkan oleh dua orang
rawi, maka hadis tersebut berdasarkan batasan di atas belum mencapai derajat
hadis masyhur (hadis mustafidh).
Contoh hadis masyhur (mustafidh) adalah hadis berikut ini :
(
)
Artinya : Rasulullah saw bersabda, Seorang muslim adalah orang yang kaum
muslimin tidak terganggu oleh lidah dan tangannya (HR. Bukhari, Muslim
dan Tirmidzi)
Hadis tersebut di atas sejak dari tingkatan pertama (tingkatan sahabat-
Nabi) sampai ke tingkat imam-imam yang membukukan hadis (dalam hal ini
adalah Bukhari, Muslim, dan Turmudzi) diriwayatkan oleh tidak kurang dari
tiga rawi dalam setiap tingkatan.
Menyinggung pendapat sebagian ulama yang membedakan hadis mustafidh
dari hadis masyhur, menurut pendapat mereka hadis mustafidh adalah hadis
yang diriwayatkan oleh empat orang rawi atau lebih dan belum mencapai
derajat mutawatir, sedangkan hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan
oleh tiga orang rawi. Bila suatu hadis pada tingkatan pertama diriwayatkan
oleh tiga orang rawi, kemudian pada tingkatan-tingkatan selanjutnya
diriwayatkan oleh lebih dari tiga rawi, maka hadis tersebut tetap dipandang
sebagai hadis yang diriwayatkan oleh tiga rawi, dan karenanya dikelompokkan
ke dalam hadis masyhur. Bila hadis itu sejak dari tingkatan pertama sampai
pada tingkatan terakhir diriwayatkan oleh para rawi yang tidak kurang dari
empat orang pada setiap tingkatan, maka hadis itulah yang disebut sebagai
hadis mustafidh. Demikianlah pendapat ulama yang membedakan hadis
mustafidh dari hadis masyhur. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Bukhari,
Muslim, dan Tirmidzi dengan berlainan sanadnya. Adapun gambaran sanadnya
sebagai berikut:
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 76
b. Hadis aziz
Aziz menurut bahasa, berati yang mulia atau yang kuat dan juga berati
jarang. Hadis aziz, menurut bahasa berati hadis yang mulia atau hadis yang
kuat atau hadis yang jarang, karena memang hadis aziz itu jarang adanya. Para
ulama memberikan batasan sebagai berikut :
Hadis aziz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang rawi, kendati dua
rawi itu pada satu tingkatan saja, dan setelah itu diriwayatkan oleh banyak
rawi.
Berdasarkan batasan di atas, dapat dipahami bahwa bila suatu hadis pada
tingkatan pertama diriwayatkan oleh dua orang dan setelah itu diriwayatkan
oleh lebih dari dua rawi, maka hadis itu tetap saja dipandang sebagai hadis
yang diriwayatkan oleh dua orang rawi, dan karena itu termasuk hadis aziz.
Contoh hadis aziz adalah hadis berikut ini :
Nabi SAW
1. Abdullah bin Amr
2. Asy-Syabi
3. Abdullah b. Abi
Safar
4. Syubah
5. Adam
1. Abu Musa 1. Abu Hurairah
2. Abu Burdah
3. Abu Burdah b.Abdullah b.
Abi Burdah
4.Yahya
5. Said
2. Abu Shalih
3. al-Qaqa
4. Ibnu Ajlan
5. al-Laits
6. Qutaibah
BUKHARI MUSLIM TIRMIDZI
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 77
(
)
Rasulullah saw bersabda, Kita adalah orang-orang yang paling akhir (di
dunia) dan yang paling terdahulu di hari qiamat (HR. Hudzaifah dan Abu
Hurairah)
Hudzaifah dan Abu Hurairah yang dicantumkan sebagai rawi hadis
tersebut adalah dua orang sahabat Nabi, walaupun pada tingkatan selanjutnya
hadis itu diriwayatkan oleh lebih dari dua orang, namun hadis itu tetap saja
dipandang sebagai hadis yang diriwayatkan oleh dua orang rawi, dan karena itu
termasuk hadis aziz.
Tidak setiap hadis yang termasuk hadis aziz mempunyai derajat yang
kuat, namun penamaan hadis yang diriwayatkan oleh dua orang rawi sebagai
hadis aziz (yang secara harfiah berarti hadis yang kuat atau mulia), boleh jadi
didasarkan pada anggapan pokok bahwa hadis yang diriwayatkan oleh dua
orang adalah kuat, dibading dengan hadis yang diriwayatkan oleh hanya satu
orang rawi. Boleh jadi pula karena hadis demikian memang jarang adanya.
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dengan sanad-sanad
yang tidak sama. Susunan sanad dari keduanya sebagai berikut:
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 78
Hadis tersebut memiliki dua sanad yang berbeda, maka dinamakan
hadis aziz.
c. Hadis Gharib
Secara etimologi gharib berarti al-munfarid (menyendiri), atau al-
baid an aqarib (jauh dari karib kerabat). Sedangkan menurut
terminologi, hadis gharib adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu orang
rawi, tidak ada orang lain yang menceritakan selain dia
Nabi saw
1. Anas
2. Qatadah
3. Muhamad b. Jafar
4. Muhammad b.
Mutsana
1. Abu Hurairah
2. al-`Araj
3. Abu Zinad
4. Syuaib
5. Abul Yaman
BUKHARI MUSLIM
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 79
1. Sebuah hadis dikategorikan sebagai hadis ahad manakala.
A. perawinya satu
B. sumbernya satu
C. isinya ketauhidan
D. jumlah perawi sedikit
E. jumlah perawi tidak mencapai sarat mutawatir
2.
adalah definisi dari .
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 80
A. Hadis Aziz
B. Hadis Maukuf
C. Hadis marfu
D. Hadis qudsi
E. Hadis mardud
6. Hadis yang diriwayatkan oleh satu orang rawi, tidak ada orang lain yang
menceritakan selain dia disebut .
A. Hadis Aziz
B. Hadis Maukuf
C. Hadis marfu
D. Hadis qudsi
E. Hadis Gharib
^<
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 81
Standar Kompetensi Lulusan
3. Memahami Pembagian Hadis Berdasarkan Jumlah Perwinya
Indikator
3. 5 Menentukan ciri hadis gharib mutlak atau gharib nisbi
HADIS GHARIB
Sebagian ulama menyebut hadis ini dengan al-fard. Hadis gharib dibagi menjadi
dua;
- Gharib Mutlak, adalah hadis yang ke-ghariban-nya terletak pada asal
sanad. Maksudnya, hadis pada saat disampaikan oleh Rasul saw hanya diterima
oleh satu orang sahabat. Misalnya hadis nabi:
...
Bahwa setiap perbuatan itu bergantung pada niatnya.
Hadis ini diriwayatkan sendiri oleh Umar bin al-Khathab, lalu darinya hadis ini
diriwayatkan oleh Alqamah. Muhammad bin Ibrahim lalu meriwayatkannya dari
Alqamah. Kemudian Yahya bin Said meriwayatkan dari Muhammad bin
Ibrahim. Kemudian setelah itu, ia diriwayatkan oleh banyak perawi melalui Yahya
bin Said. Dalam gharib muthlak ini yang menjadi pegangan adalah apabila
seorang shahabat hanya sendiri meriwayatkan sebuah hadis.
- Gharib Nisbi, yaitu apabila keghariban terjadi pada pertengahan sanadnya,
bukan pada asal sanadnya. Maksudnya satu hadis yang diriwayatkan oleh lebih
dari satu orang perawi pada asal sanadnya, kemudian dari semua perawi itu hadis
ini diriwayatkan oleh satu orang perawi saja yang mengambil dari para perawi
tersebut. Semisal hadis nabi:
Bahwa Nabi shallallaahu alaihi wasallam masuk kota Makkah dengan
mengenakan penutup kepala di atas kepalanya
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 82
Hadis ini hanya diriwayatkan oleh Malik bin Anas dari az-Zuhri.
Dinamakan dengan gharib nisbi karena kesendirian periwayatan hanya terjadi
pada perawi tertentu.Para ulama memberikan batasan sebagai berikut :
Hadis gharib adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu orang rawi (sendirian)
pada tingkatan manapun dalam sanad.
Berdasarkan batasan tersebut, maka bila suatu hadis hanya diriwayatkan
oleh seorang sahabat Nabi dan baru pada tingkatan berikutnya diriwayatkan oleh
banyak rawi, hadis tersebut tetap dipandang sebagai hadis gharib.
Contoh hadis gharib itu antara lain adalah hadis berikut :
)(
Dari Umar bin Khaththab, katanya, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
Amal perbuatan itu hanya (dinilai) menurut niat, dan setiap orang hanya
(memperoleh) apa yang diniatkannya. (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain)
Kendati hadis di atas diriwayatkan oleh banyak imam hadis, teramsuk
Bukhari dan Muslim, namun hadis tersebut pada tingkatan pertama hanya
diriwayatkan oleh seorang sahabat Nabi, yaitu Umar bin Khaththab, dan pada
tingkatan kedua juga diriwayatkan oleh hanya satu orang tabiin, yaitu Alqamah.
Dengan demikian hadis itu dipandang sebagai hadis yang diriwayatkan oleh satu
orang dan termasuk hadis gharib.
Catatan penting :
Sebelum kita pindah untuk membicarakan fasal berikutnya, penting untuk
kita maklumi bahwa di samping pemahaman seperti di atas, ada lagi pemahaman
lain yang dianut oleh sebagian ulama. Menurut ulama ini, penentuan apakah hadis
itu termasuk hadis gharib, hadis aziz, atau termasuk hadis masyhur (mustafidh)
tidak perlu melihat kepada jumlah rawi pada tingkatan sahabat (tingkatan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 83
pertama), tetapi melihat kepada jumlah rawi sejak dari tingkatan tabiin dan
tingkatan-tingkatan seterusnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dikemukakan sebagai berikut :
Bila suatu hadis diriwayatkan oleh hanya seorang sahabat, dan setelah iitu baru
diriwayatkan oleh tidak kurang dari tiha rawi pada tingkatan-tingkatan berikutnya,
maka hadis itu tidak dinamakannya hadis gharib, tetapi disebutnya hadis masyhur
(hadis mustafidh). Bila suatu hadis diriwayatkan oleh hanya seorang sahabat, dan
setelah itu diriwayatkan oleh dua orang tabiin, serta selanjutnya oleh tidak kurang
dari dua orang rawi, maka hadis itu tidak dinamakannya hadis gharib, tetapi
dinamakan hadis aziz. Bila suatu hadis diriwayatkan oleh seorang sahabat Nabi,
kemudian juga orang seorang tabiin, dan pada tingkatan-tingkatan selanjutnya
diriwayatkan oleh satu atau lebih dari satu rawi, maka hadis demikian memang
termasuk hadis gharib. Begitulah pendapat sebagian ulama.
Mengingat adanya perbedaan pendapat seperti itu, maka sebaiknya kita
berusaha mengetahui : menurut pengertian yang mana, sebutan hadis gharib, hadis
aziz, dan hadis masyhur (hadis mustafidh) itu digunakan oleh seseorang dalam
suatu pembicaraan. Kita sebaiknya mengetahui apakah ia menggunakan sebutan
hadis masyhur menurut pengertian hadis yang masyhur sejak tinngkatan sahabat
Nabi atau hadis yang masyhur sejak tingkatan tabiin, atau bahkan mungkin sejak
tingkatan rawi sesudah tabiin. Demikian juga halnya dengan hadis gharib dan
hadis aziz. Pendeknya, sebaiknya kita mengetahhui perbedaan pandangan dalam
suatu hal, mengetahui pandangan yang mana yang digunakan seseorang dalam
pembicaraannya, dan tentu kita harus bersikap lapang dad (toleran) terhadap
pandangan yang tidak kita anut.
1. Kedudukan hadis ahad
Apabila hadis mutawatir bisa dipastikan sepenuhnya berasal dari
Rasulullah saw, maka tidak demikian halnya hadis ahad. Hadis ahad tidak pasti
berasal dari Rasulllah saw, tetapi diduga (zhanni atau mazhnun) berasal dari
beliau. Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa hadis ahad mungkin
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 84
benar berasal dari Rasulullah saw dan mungkin pula tidak benar berasal dari
beliau.
Taraf dugaan terhadap hadis-hadis yang termasuk hadis ahad tidaklah
sama. Taraf kemungkinannya berasal dari Rasulullah saw tidak sama. Ada
hadis yang sangat besar taraf kemungkinannya berasal dari beliau. Ada pula
hadis yang sangat kecil taraf kemungkinannya berasal dari Rasulullah saw,
dengan kata lain, sangat kecil dugaan bahwa hadis tersebut berasal dari beliau.
Di samping itu juga ada hadis yang taraf kemungkinannya berasal dari
Rasulullah sama besarnya dengan taraf kemungkinannya tidak berasal dari
beliau, dengan kata lain, sama besarnya taraf dugaan bahwa hadis itu berasal
dari beliau dengan taraf dugaan bahwa hadis itu tidak berasal dari beliau.
Karena hadis ahad itu tidak pasti (ghairu qathi atau ghairu maqthu),
tetapi diduga (zhanni atau mazhnun) berasal dari Rasulullah saw., maka
kedudukan hadis ahad, sebagai sumber hukum atau sebagai sumber ajaran
Islam, berada di bawah kedudukan hadis mutawatir. Ini berarti bahwa bila
sautu hadis, yang termasuk kelompok hadis ahad, bertentangan isinya dengan
hadis mutawatir, maka hadis tersebut harus ditolak.
Bila diperinci lebih lanjut, kedudukan hadis-hadis ahad itu berbeda-beda,
sejalan dengan perbedaan taraf dugaan atau taraf kemungkinannya berasal dari
Rasulullah saw. Sebagian hadis-hadis tersebut lebih tinggi kedudukannya dari
sebagian hadis yang lain, kendati semuanya sama-sama termasuk hadis ahad.
Hadis-hadis ahad itu ada yang dinilai shahih, ada yang dinilai hasan, dan ada
pula yang dinilai dhaif, kedudukan hadis shahih lebih tinggi dari kedudukan
hadis hasan, dan kedudukan hadis hasan lebih tinggi dari hadis dhaif ( hadis
shahih, hadis hasan, dan hadis dhaif akan dibicarakan secara khusus pada bab
kedua).
Demikianlah kedudukan hadis ahad yang secara umum, berada di bawah
kedudukan hadis mutawatir dan secara terperinci mempunyai kedudukan yang
berbeda-beda.
2. Perbedaan hadis ahad dengan hadis mutawatir
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 85
Dari uraian-uraian terdahulu, cukup jelas bahwa haddits ahad itu berbeda
dengan hadis mutawatir. Perbedaan keduanya dapat ditegaskan lagi sebagai
berikut :
a. Dari segi jumlah rawi, hadis mutawatir diriwayatkan oleh para rawi yang
jumlahnya begitu banyak pada setiap tingkatan sehingga, menurut adat kebiasaan,
mustahil (tidak mungkin) mereka sepakat untuk berdusta, sedangkan hadis ahad
diriwayatkan oleh rawi atau para rawi dalam jumlah yang menurut adat kebiasaan
masih memungkinkan dia atau mereka untuk sepakat berdusta.
b. Dari segi pengetahuan yang dihasilkan, hadis mutawatir menghasilkan
ilmu qathi (pengetahuan yang pasti) atau ilmu dharuri (pengetahuan yang
mendesak untuk diyakini) bahwa hadis itu sungguh-sungguh dari Rasulullah
sehingga dapat dipastikan kebenarannya, sedangkan hadis ahad menghasilkan
ilmu zhanni (pengetahuan yang bersifat dugaan) bahwa hadis itu berasal dari
Rasulullah saw, sehingga kebenarannya masih berupa dugaan pula.
c. Dari segi kedudukan, hadis mutawatir sebagai sumber ajaran Islam
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari hadis ahad. Sedangkan kedudukan
hadis ahad sebagai sumber ajaran Islam berada di bawah kedudukan hadis
mutawatir.
d. Dari segi kebenaran keterangan matan, dapat ditegaskan bahwa keterangan
matan hadis mutawatir mustahil bertentangan dengan keterangan ayat dalam Al-
Quran, sedangkan keterangan matan hadis ahad mungkin saja (tidak mustahil)
bertentangan dengan keterangan ayat al-Quran. Bila dijumpai hadis-hadis dalam
kelompok hadis ahad, yang keterangan matannya bertentangan dengan keterangan
ayat Al-Quran, maka hadis-hadis itu ditetapkan secara pasti sebagai hadis-hadis
yang tidak berasal dari Rasulullah. Mustahil Rasulullah mengajarkan ajaran yang
bertentangan dengan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 86
1. Hadis gharib sering disebut dengan .
A. hadis mardud
B. al-fard
C. dhaif
D. layyin
E. mursal
2. Hadis gharib yang ke-ghariban-nya terletak pada asal sanad disebut dengan
.
A. Gharib saja
B. Gharib lafdzi
C. Gharib mutlak
D. Gharib ma'nawi
E. Gharib nisbi
3. Hadis ini diriwayatkan sendiri oleh Umar bin al-Khathab, lalu darinya hadis ini
diriwayatkan oleh Alqamah. Muhammad bin Ibrahim lalu meriwayatkannya
dari Alqamah. Kemudian Yahya bin Said meriwayatkan dari Muhammad bin
Ibrahim. Kemudian setelah itu, ia diriwayatkan oleh banyak perawi melalui
Yahya bin Said. Hadis ini disebut .
A. Gharib ma'nawi
B. Gharib nisbi
C. Gharib saja
D. Gharib lafdzi
E. Gharib mutlak
4. Hadis yang kegharibanya terjadi pada pertengahan sanadnya, bukan pada asal
sanadnya disebut .
A. Gharib wustho
B. Gharib nisbi
C. Gharib ausat
D. Gharib lafdzi
E. Gharib mutlak
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 87
5.
Adalah Hadis yang tidak terhimpun di dalamnya segala sifat Shahih
dan segala sifat Hasan .
Dari definisi ini Hadis Dha`if adalah Hadis yang tidak memenuhi
sebagian atau semua sifat-sifat Hadis Hasan dan Shahih, misalnya sanad-
nya tidak bersambung (munqhati`), para perawinya tidak adil dan tidak
SKL 4
HADIS BERDASARKAN
KUALITAS SANAD
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 89
dhbith, terjadi keganjilan baik dalam sanad atau matan (sydz) dan
terjadinya cacat yang tersembunyi (`illah) pada sanad dan matan.
2. Contoh Hadis Dha`if
Hadis yang diriwayatkan oleh al-Turmudzi melalui jalan Hakim al-
Atsram dari Abi Tamimah al-Hujaymiy dari Abi Hurayrah dari Nabi saw
bersabda :
)(
Dalam sanad Hadis di atas terdapat seorang dha`if yaitu Abi Qays al-
Awdiy nilai jarhnya (
= diriwayatkan
= dipindahkan
diartikan suci.
Hadis Qudsiy adalah Hadis yang bersifat suci. Hadis dinamakan suci (al-
Qudsiy), karena disandarkan kepada Allah yang Maha Suci. Sebagian ulama
menyebut
(Hadis
Rabbniy = ketuhanan). Menurut istilah Hadis Qudsiy adalah :
Sesuatu yang diisandarkan oleh Nabi saw kepada Tuhan selain al-Quran.
Berita dalam Hadis Qudsiy memang disandarkan Nabi saw kepada
Allah tetapi bukan al-Quran. Maksudnya isi berita disandarkan kepada Allah
HADIS BERDASARKAN TEMPAT
PENYANDARAN ATAU SUMBER
BERITA
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
5. Memahami hadis berdasarkan tempat penyandarannya atau dari sumber
beritanya.
INDIKATOR
5.1. Menentukan kriteria hadis Qudsi.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 102
sedang redaksinya dari Nabi sendiri. Berbeda dengan al-Quran yang redaksi
dan maknnya dari Allah. Di samping itu, Hadis Qudsiy maknanya diterima
dari Allah melalui ilham atau mimpi.
Ada beberapa bentuk kalimat yang digunakan penyandaran Hadis Qudsiy,
antara lain sebagai berikut :
a. Nabi saw bersabda, bahwa Allah berfirman :
....:
....:
...:
Contoh Hadis Qudsiy yakni sabda Nabi saw yang diriwayatkan dari
Tuhannya sebagai berikut :
(
)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 103
Memberitakan kepada kami Abu bakar bin Abi Syaybah dan Ali bin
Muhammad,mereka berkata : Memberitakan kepada kami Abu Muawiyah
dari al-Amasy dari Abi Shaleh dari Abi Hurairah berkata : Rasulillah saw
bersabda : Allah swt berfirman : Saya menurut dugaan hamba-Ku kepada-
Ku dan Aku bersamanya ketika ia ingat kepada-Ku. Jika ia ingat kepada-Ku
sendirian Akupun ingat kepadanya sendirian. Jika mengingat kepada-Ku
dalam kelompok, Akupun mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari
mereka. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, maka Aku mendekati-Nya
satu hasta dann jika ia mendatangi-Ku berjalan maka Aku mendatangi-Nya
dengan berlari.( HR. Ibnu Majah)
Nama Hadis Qudsiy (suci) tidak menunjukkan keshahihananya secara
otomatis, tetapi harus dilihat dari segi kualitas sanad dan matannya. Jika
memenuhi persyaratan shahih maka hukumnya shahih, jika tidak memenuhi
persyaratan maka hukumnya Hasan atau dhaif. Dengan demikian tidak
seluruh Hadis Qudsiy shahih, tetapi adakalanya shahih, hasan dan dhaif.
1. Perbedaan al-Quran, Hadis Qudsiy, dan Nabawi
Hadis Qudsiy tidak sama dengan al-Quran. Ada beberapa perbedaan
sebagaimana yang disebutkan Dr. Mahmud al-Thahan dalam Taysr
Musthalah al-Hadts sebagai berikut :
.
Perbedaan antara Hadis Qudsiy dan al-Quran banyak sekali yang
paling terkenal adalah sebagai berikut :
a. al-Quran lafal dan maknanya dari Allah sedang Hadis Qudsiy maknanya
dari Allah dan lafalnya dari Nabi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 104
b. al-Quran dihitung beribadah membacanya sedang Hadis Qudsiy tidak
dihitung ibadah membacanya
c. al-Quran kepastiannya disyaratkan mutawtir sedang Hadis Qudsiy tidak
disyaratkan mutawtir.
d. Al-Quran semua ayat-ayatnya adalah mukjizat sedangkan Hadis Qudsiy
tidak demikian halnya.
e. Al-Quran ada ketentuan hukumnya seperti pantangan menyentuh bagi
yang berhadats keciil dan pantangan membancanya bagi yang berhadats
besar sedang Hadis Qudsiy tidak ada pantangannya.
f. Al-Quran tidak boleh diriwayatkan dengan maknanya saja atau
mengganti lafadz sinonimnya sedangkan Hadis Qudsiy bisa.
Secara umum al-Quran dapat dibedakan dengan Hadis dengan beberapa
perbedaan sebagai berikut ;
a. al- Quran mu`jizat Rasul sedangkan Hadis bukan maujizat sekalipun Hadis
Qudsiy.
b. Al-Quran terpelihara dari berbagai kekurangan dan pendistorsian tangan
orang-orang jahil (lihat QS. Al-Hijr/15 :9) tetapi terpeliharanya al-Quran
berarti pula terpeliharanya Hadis, karena Hadis pendamping al-Quran yang
menjelskan maknanya. Realita sejarah membuktikan adanya pemeliharaan
Hadis seperti usaha-usaha para perawi Hadis dari masa ke masa dengan
menghapal, mencatat, meriwayatkan, dan mengkodifikasikannya ke dalam
berbagai buku-buku Hadis.
c. Al-Quran seluruhnya diriwayatkan secara mutawtir, sedangkan Hadis tidak
banyak diriwayatkan secara mutawtir. Mayoritas Hadis diriwayatkan secara
hd (individu, artinya tidak sebanyak periwayat mutawtir ).
d. Kebenaran ayat-ayat al-Quran bersifat qath`iy al-wurd (pasti atau mutlak
kebenarannya) dan kafir yang mengingkarinya. Sedangkan kebenaran Hadis
kebanyakan bersifat zhanniy al-wurd ( relatif kebenarannya) kecuali yang
mutawtir.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 105
e. Al-Quran redaksi (lafazh) dan maknanya dari Allah dan Hadis Qudsiy
maknanya dari Allah redaksinya dari Nabi sendiri sesuai dengan maknanya.
Sedang Hadis Nabawi berdasarkan wahyu Allah atau ijtihad yang sesuai
dengan wahyu. Oleh karena itu haram meriwayatkan al-Quran secara makna
tanpa lafazh, dan boleh periwayatan secara makna dalam Hadis dengan
persyaratan yang ketat.
f. Proses penyampaian al-Quran melalui wahyu yang tegas (jaliy) sedang Hadis
Qudsiy melalui wahyu, atau ilham, dan atau mimpi dalam tidur
g. Kewahyuan al-Quran disebut dengan wahyu matluw (wahyu yang dibacakan)
sedang kewahyuan Sunah disebut wahyu ghayr matluw (wahyu yang tidak
dibacakan) tetapi terlintas dalam hati secara jelas dan yakin kemudian
diungkapkan Nabi dengan redaksinya sendiri.
h. Membaca al-Quran dinilai sebagai ibadah setiap satu huruf pahalanya 10
kebaikan, sedang membaca Hadis sekalipun Qudsiy tidak dinilai ibadah
kecuali disertai dengan niat yang baru.
i. Di antara Surah al-Quran wajib dibaca dalam shalat seperti membaca Surah
al-Ftihah yang dibaca pada setiap rakaat. Sedangkan dalam Hadis tidak ada
yang harus dibaca dalam shalat sekalipun Qudsiy, bahkan tidak shalat
seseorang yang menggantikan Surah al-Quran dengan Hadis Qudsiy .
j. Haram menyentuh atau membawa mushahaf al-Quran menurut sebagian
pendapat) bagi yang ber-hadats baik hadats kecil maupun hadats besar (tidak
bersuci).
Sedangkan perbedaan antara Hadis Qudsiy dan Hadis Nabawi di antaranya
sebagai beriku :
a. Pada Hadis Nabawi Rasul saw menjadi sandaran sumber pemberitaan, sedang
pada Hadis Qudsiy beliau menyandarkannya kepada Allah swt. Pada Hadis
Qudsiy, Nabi memberitakan apa yang disandarkan kepada Allah dengan
menggunakan redaksinya sendiri.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 106
b. Pada Hadis Qudsiy Nabi hanya memberitakan perkataan atau qawliy sedang
pada Hadis Nabawi pemberitaannya meliputi perkataan/qawliy,
perbuatan/fi`liy, dan persetujuan/taqrriy.
c. Hadis Nabawi merupakan penjelasan dari kandungan wahyu baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Maksud Wahyu yang tidak secara langsung,
Nabi berijtihad terlebih dahulu dalam menjawab suatu masalah. Jawaban itu
ada kalanya sesuai dengan wahyu dan adakalanya tidak sesuai dengan wahyu.
Jika tidak sesuai dengan wahyu, maka datanglah wahyu untuk meluruskannya.
Hadis Qudsiy wahyu langsung dari Allah swt.
d. Hadis Nabawi lafadz dan maknanya dari Nabi menurut sebagian pendapat,
sedang Hadis Qudsiy maknanya dari Allah redaksinya disusun oleh Nabi.
Hadis Qudsiy selalu menggunakan ungkapan orang pertama (dhamr
mutakallim) : Aku (Allah)Hai hamba-Kusedang Hadis Nabawi tidak
menggunakan ungkapan ini.
Diantara kitab Hadis Qudsy adalah Al- Ittihaf As-Saniyah bi Al-AHadis Al-
Qudsiyyah yang ditulis oleh Abdul Rauf Al-Munawi. Didalamnya terdapat
sekitar 272 buah Hadis.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 107
Ungkapan diatas adalah ciri untuk periwayatan ..
A. Al-Quran
B. Hadis Qudsi
C. Hadis Nabawi
D. Khobar
E. Atsar
3. Hadis dengan ciri disandarkan oleh Rasulullah SAW dari Allah, dimana
Hadis tersebut tidak bersumber dari ucapan, perbuatan, atau ketetapan
nabi sendiri. Hadis semacam ini dinamakan Hadis .
A. Marfu
B. Mauquf
C. Maqthu
D. Qudsi
E. Muttashil
4. Lafadz yang disandarkan kepada Allah SWT, diperoleh oleh nabi melalai
ilham dan boleh diriwayatkan dengan maknanya saja disebut Hadis.
Uji Kompetensi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 108
A. Masyhur
B. Shahih
C. Qudsi
D. Mutawatir
E. Aziz
5. Sandaran Hadis Qudsi adalah .
A. Nabi Muhammad SAW
B. Allah swt
C. Sahabat
D. Tabiin
E. Tabiit Tabiin
6. Yang menyandarkan Hadis Qudsi adalah. ...
A. Nabi Muhammad SAW
B. Allah swt
C. Sahabat
D. Tabii
E. Tabiit Tabiin
7. Kualitas Hadis Qudsi adalah .
A. Shahih
B. Hasan
C. Dhaif
D. Bergantung persyaratan yang terpenuhi
E. Maqbul
8. Manakah yang bukan termasuk perbedaan antara Hadis Qudsiy dan al-
Quran?....
A. al-Quran lafal dan maknanya dari Allah sedang Hadis Qudsiy
maknanya dari Allah dan lafalnya dari Nabi
B. al-Quran dihitung beribadah membacanya sedang Hadis Qudsiy
tidak dihitung ibadah membacanya
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 109
C. al-Quran kepastiannya disyaratkan mutawtir sedang Hadis Qudsiy
tidak disyaratkan mutawtir.
D. Al-Quran semua ayat-ayatnya adalah mukjizat sedangkan Hadis
Qudsiy tidak demikian halnya.
E. Al-Quran boleh diriwayatkan dengan maknanya saja atau
mengganti lafadz sinonimnya sedangkan Hadis Qudsiy tidak boleh.
9. Manakah yang bukan termasuk perbedaan antara Hadis Qudsiy dengan
Hadis Nabawi?....
A. Pada Hadis Nabawi Rasul saw menjadi sandaran sumber pemberitaan,
sedang pada Hadis Qudsiy beliau menyandarkannya kepada Allah swt.
B. Pada Hadis Qudsiy Nabi hanya memberitakan perkataan atau qawliy
sedang pada Hadis Nabawi pemberitaannya meliputi qawliy, fi`liy, dan
taqrriy.
C. Hadis Qudsiy semuanya diriwayatkan secara mutawatir sedangkan
Hadis Nabawi tidak demikian
D. Hadis Nabawi merupakan penjelasan dari kandungan wahyu baik
secara langsung ataupun tidak langsung sedang Hadis Qudsiy wahyu
langsung dari Allah swt.
E. Hadis Nabawi lafadz dan maknanya dari Nabi menurut sebagian
pendapat, sedang Hadis Qudsiy maknanya dari Allah redaksinya
disusun oleh Nabi.
10. Kitab Hadis Qudsy Al- Ittihaf As-Saniyah bi Al-AHadis Al-Qudsiyyah
yang ditulis oleh Abdul Rauf Al-Munawi didalamnya terdapat sekitar
berapa buah Hadis? .
A. 172 buah Hadis
B. 272 buah Hadis
C. 372 buah Hadis
D. 732 buah Hadis
E. 722 buah Hadis
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 110
BAB V
Klasifikasi Hadis berdasarkan tempat penyandarannya atau dari sumber beritanya
atau segi yang menyampaikannya ada tiga yaitu Hadis marfu, Hadis mauquf dan
Hadis maqthu.
Hadis Marfu
a. Pengertian
Marf` dari segi bahasa berasal dari
diartikan
yang diangkat atau yang ditinggikan. Hadis dinamakan marf` dalam arti
terangkat menjadi tinggi derajatnya karena disandarkan kepada Rasulillah saw.
Menurut istilah sebagian Ulama Hadis memberikan definisi sebagai berikut :
Marf adalah Hadis yang disandarkan kepada Rasulillah saw baik berupa
perkataan, perbuatan atau persetujuan.
Dalam definisi ini memperjelas posisi Hadis Marf adalah yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik sanadnya bersambung atau
terputus, seperti Hadis Mursal, Muttashil, dan Munqathi` dan baik yang
menyandarkan itu seorang sahabat atau seorang tabii.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
5. Memahami hadis berdasarkan tempat penyandarannya atau dari sumber
beritanya.
INDIKATOR
5. 2. Menentukan kriteria hadis marfu qauli atau hadis marfu washfi.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 111
b. Macam-macam Hadis Marfu
Menurut Prof. Dr.TM. Hasbi ash-Shiddieqy, para ahli Hadis membagi
Hadist marf kepada :
1. Marfu sharih (marfu haqiqy) yaitu di-marf-kan secara tegas
Hadis yang di-marfukan kepada Nabi SAW dengan sharih adalah Hadis
yang tegas-tegas dikatakan oleh seorang sahabat bahwa Hadis tersebut
didengar atau dilihat dan atau disetujui dari Rasulullah SAW.
Misalnya perkataan seorang sahabat : Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda begini atau Aku melihat Rasulullah saw berbuat begini dan atau
Saya berbuat di hadapan Rasulullah saw begini.
Contoh dalam kitab al-Jamu Bayna al-Shahhayn al-Bukhari wa Muslim
1/41 :
)(
Dari riwayat Abis bin Rabiah berkata : Aku melihat Umar mencium Hajar
Aswad dan berkata : Sesungguhnya aku mengetahui bahwa engkau adalah
batu tidak dapat member manfaat dan tidak dapat membahayakan. Jikalau
bahwa aku tidak melihat Rasulillah saw menciummu aku tidak menciummu.
Hadis ditakhrij oleh al-Al-Bukhari dari riwayat Aslam maula Umar dari
Umar.
Hadis Marfu Sharih ( Marfu Haqiqy) dibagi tiga yaitu:
1. Marfu qauly
Seperti yang diberitakan oleh Abu Said Al-Khudri ra berkata:
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 112
Telah bersabda Rasulullah SAW sesungguhnya orang yang beriman itu
terhadap sesamanya, sama dengan keadaan batu tembok, satu dengan
yang lain saling mengikat (HR.Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan
An-Nasai).
2. Marfu Fily
Seperti perkataan Anas ra:
Bahwa Nabi SAW membetulkan shaf-shaf kami apabila kami akan sholat.
Maka setelah shaf itu lurus, barulah Nabi bertakbir
3. Marfu Taqriry
Seperti perkataan Ibnu Abbas ra:
Bahwa kami (para sahabat) melaksanakan shalat dua rakaat setelah
terbenamnya matahari (sebelum shalat Magrib ). Rasululah melihat kami,
beliau tidak menyuruh kami dan tidak mencegah kami. (HR. Muslim)
2. Marfu ghairu sharih (marfu hukmy) yaitu di-marf-kan secara
hukum
Maksud Hadis marf hukmi adalah Hadis seolah-olah dikatakan oleh
seorang sahabat tetapi hakekatnya disandarkan kepada Rasulillah saw secara
hukum (dihukumi marfu)
Misalnya, perkataan Anas bin Malik r.a
Di antara Sunnah apabila seorang laki-laki beristri dengan seorang
gadis (bikr) sedang ia mempunyai seorang istri lain, hendaklah ia
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 113
berdiam diri di rumah si gadis itu 7 hari lamanya. (H.R. Al-Bukhari
Muslim)
Marfu ghairu sharih (marfu hukmy) dibagi tiga juga, yaitu:
1. Perkataan seorang sahabat yang menerangkan, bahwa sahabat pernah
berbuat sesuatu dimasa Rasulillaah SAW
2. Perkataan seorang sahabat yang bersifat menetapkan suatu pahala atau
siksa.
3. Perkataan seorang sahabat, bahwa yang demikian itu menurut
Sunnah.
Untuk jenis yang ketiga ini, diperselisihkan ulama, karena perkataan
menurut Sunnah, mungkin dikehendaki Sunnah Nabi SAW sendiri,
mungkin Sunnah Abu Bakar dan mungkin pula Sunnah seorang
khalifah yang lain.
Tentang klasifikasi Hadis Marfu, ada pula yang berpendapat sebagaimana
diterangkan Fatch Rahman, yaitu:
1. Marfu Qauly Hakiki
Ialah apa yang disandarkan oleh sahabat kepada Nabi tentang sabdanya,
bukan perbuatannya atau iqrarnya, yang dikatakan dengan tegas bahwa
nabi bersabda. Seperti pemberitaan sahabat yang menggunakan lafazh
qauliyah :
Aku mendengar Rasulullah saw bersabda begini
Contohnya :
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 114
:
)(
Warta dari Ibn Umar r a, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda :
Shalat jamaah itu lebih afdhal dua puluh tujuh tingkat dari pada
shalat sendirian ( HR Bukhari dan Muslim)
2. Marfu Qauly Hukmi
Ialah Hadis marfu yang tidak tegas penyandaran sahabat terhadap sabda
Nabi, melainkan dengan perantaran qarinah yang lain, bahwa apa yang
disandarkan sahabat itu berasal dari sabda nabi. Seperti pemberitaan
sahabat yang menggunakan kalimat :
.
Aku diperintah begini., aku dicegah begitu
Contohnya :
)(
Bilal r.a. diperintah menggenapknan adzan dan mengganjilkan
iqamah (HR Mutafaqqun Alaih)
Pada contoh diatas Hadis tersebut dihukumkan marfu dan karenanya
Hadis yang demikian itu dapat dibuat hujjah. Sebab pada hakikatnya si
pemberi perintah itu tidak lain kecuali Nabi saw.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 115
3. Marfu Fili Hakiki
Adalah apabila pemberitaan sahabat itu dengan tegas menjelaskan
perbuatan Rasulullah saw.
Contohnya :
)()
(:,
Warta dari Aisyah r.a. bahwa rasulullah saw mendoa di waktu
sembahyang, ujarnya: Ya Tuhan, aku berlindung kepada Mu dari dosa
dan hutang (HR Bukhari)
4. Marfu Fili Hukmi
Ialah perbuatan sahabat yang dilakukan dihadapan Rasulullah atau
diwaktu Rasulullah masih hidup. Apabila perbuatan sahabat itu tidak
disertai penjelasan atau tidak dijumpai suatu qarinah yang menunjukkan
perbuatan itu dilaksanakan di zaman Rasulullah, bukan dihukumkan
Hadis marfu melainkan dihukumkan Hadis mauquf. Sebab mungkin
adanya persangkaan yang kuat, bahwa tindakan sahabat tersebut diluar
pengetahuan Rasulullah saw.
Contohnya :
)(
:
Jabir r.a. berkata : Konon kami makan daging Kuda diwaktu
Rasulullah saw masih hidup (HR Nasai)
5. Marfu Taqririyah Hakiki
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 116
Ialah tindakan sahabat dihadapan Rasulullah dengan tiada memperoleh
reaksi, baik reaksi itu positif maupun negatif dari beliau.
Contohnya, Seperti pengakuan Ibnu Abbas r.a:
Jangan kau campur-adukkan pada kami sunnah nabi kami. (HR. Abu
Dawud)
Perkataan di atas tidak lain adalah sunnah Nabi Muhammad saw, akan
tetapi kalau yang memberitakan dengan kalimat minas sunnati dan yang
sejenis dengan itu seorang tabiin, maka Hadis yang demikian itu bukan
disebut Hadis marfu, tetapi disebut Hadis mauquf.
Hadis yang Dianggap Marfu
Selain yang tersebut di atas, terdapat beberapa ketentuan untuk
menggolongkan Hadis kepada Hadis marfu, antara lain:
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 117
1. Apabila dalam memberitakan itu, diikuti dengan kata-kata seperti:
Yarfaahu, Marfuan, Riwayatan, Yarwihi, Yannihi,
Yatsuruhu/yablughu bihi.
Contohnya, yaitu Hadis al-Araj:
)(:
)(
Warta dari Abu Hurairah r.a, yang ia rafakan kepada Nabi saw:
manusia itu menjadi pengikut orang Quraisy. (HR. Mutafaq alaih)
2. Tafsir sahabat yang berhubungan dengan asbabun nuzul.
3. Sesuatu yang bersumber dari sahabat yang bukan semata-mata hasil
pendapat ijtihad beliau sendiri.
Contohnya:
)(
Konon Ibnu Umar dan Ibnu Abbas r.a, sama-sama berbuka puasa dan
mengejar shalat dalam perjalanan sejauh empat barid (18.000
langkah). (HR. Bukhari).
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 118
4.
1. Manakah Hadis di bawah ini yang termasuk klasifikasi Hadis berdasarkan tempat
penyandarannya atau dari sumber beritanya atau segi yang menyampaikannya yaitu?
.
A. Mutawatir
B. Ahad
C. Marfu
D. Mursal
E. Munqhati`
2. Marf` dari segi bahasa berasal dari
diartikan....
A. Yang di hormati
B. yang dimulyakan
C. yang dibesarkan
D. Yang di angkat atau yang ditinggikan
E. yang di agungkan
3. Ungkapan diatas adalah definisi secara istilah dari Hadis .
A. Mutawatir
B. Ahad
C. Marfu
D. Mauquf
E. Maqthu
4. Hadis yang disandarkan kepada Nabi baik ucapan, perbuatan, ketetapan, sifat-sifat
dinamakan Hadis marfu. Jika seorang sahabat berkata;
maka
Hadis tersebut adalah Hadis marfu.
A. Fili
Uji Kompetensi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 119
B. Qauli
C. Taqriri
D. Hammiyah
E. Washfi
5. Pemberitaan sahabat yang diikuti dengan kalimat Sunnatu Abi Qosim disebut
marfu.
A. Fily
B. Taqriry
C. Washfi
D. Qauly
E. Hukmi
)(
(( .
Allah menciptakan air itu suci dan mensucikan, tidak dinajiskan oleh sesuatu,
kecuali denga apa yang merubah rasanya, warnanya dan baunya.
Hadis yang pertama secara lahiriyah menunjukkan sucinya air dua qullah
baik berubah ataupun tidak. Hadis kedua secara lahiriyah menunjukkan sucinya
air yang tidak berubah (rasa, warna maupun bau) baik dua qullah maupun kurang
dari dua qullah. Maka keumuman masing-masing dari kedua hadis dikhususkan
oleh hadis yang lainnya, atau dengan kata lain masing-masing hadis saling
mengkhususkan satu sama lain. Kesemuanya adalah hadis shahih, dan para ulama
telah menempuh berbagai metode untuk menggabungkan hadis-hadis di atas dan
menghilangkan pertentangan di antara hadis-hadis tersebut.
Adapun kalau tidak memungkinkan untuk digabungkan di antara hadis-
hadis yang bertentangan tersebut, maka langkah yang ditempuh adalah sebagai
berikut:
Pertama, terbukti setelah penelitian sejarah bahwa salah satu dari dua hadis
datang lebih akhir dan menggantikan posisinya, maka tidak ada
pertentangan juga, karena Syari (pembuat Syariat) yaitu Allah
Subhanahu wa Ta'ala menghapus hukum yang datang lebih awal
dengan hukum yang datang belakangan. Maka saat itulah Nasikh
(hukum yang menghapus) diamalkan dan Mansukh (hukum yang
dihapus) tidak diamalkan.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 138
Kedua, jika tidak ada petunjuk yang menunjukkan bahwa ada naskh mansukh,
maka saat itu kita menempuh jalan tarjih (menguatkan salah satu
hadis). Kemudian kita mengamalkan hadis yang rajih (kuat) dan itu
dinamakan hadis shahih atau disebut juga mahfudz, dan jadilah hadis
yang marjuh (lemah) sebagai hadis syadz atau muallal dan tidak
diamalkan.
Dan para ulama telah memperhatikan masalah tata cara dan urutan
dalam mentarjih, mereka membuat kaidah-kaidah dalam mentarjih, baik
secara global maupun terperinci. Dan keseluruhan kaidah itu kembali
kepada tujuh garis besar, sebagaimana disebukan oleh Imam Suyuthi
dalam kitab Tadribu ar-Rawi, seperti tarjih dengan melihat kondisi
perawi hadis, cara menerima/mendapatkan hadis, cara periwayatan,
lafadz hadis, mentarjih dengan faktor eksternal (yang tidak terkait
dengan hadis secara langsung) dan lain-lain.
Ketiga, menurut Muhammmad Alawi al Maliki dalam bukunya Ilmu Ushul
Hadis, jika makna kedua hadis yang secara eksplisit saling
bertentangan, dengan cara apapun tidak mungkin mentarjih /
menguatkan salah satu di antara keduanya, maka kedua hadis itu harus
dimauqufkan.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 139
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Seorang imam hadis yang terkenal ahli dalam menggabungkan hadis-hadis yang
secara sekilas bertentangan adalah..
a. Ibnu qutaibah
b. Anas bin Malik
c. Ibnu Abas
d. Ibnu Khuzaimah
e. Ibnu Abdil Barr
2.
artinya.
a. Tidaklah ada dua hadis yang saling berlawanan, kecuali bisa dikompromikan
b. Aku tidak mengetahui adanya dua hadis yang saling bertentangan
c. Datanglah kepadaku jika ada dua hadis yang bertentangan
d. Pertentangan dua hadis merupakan masalah yang segera diselesaikan
e. Aku tidak mengetahui ada dua hadis yang bertentangan (kontradiksi), dan
barang siapa yang memiliki hadis yang bertentangan, hendaklah
mendatangiku membawa hadis itu supaya aku mengkompromikan keduanya.
3. Contoh dua hadis yang dhahirnya bertentangan adalah seperti berikut ini:
dengan
Langkah yang ditempuh adalah
a. Dikompromikan dan diamalkan keduanya
b. Hadis pertama yang dipakai karena datang kemudian
c. Hadis kedua yang diamalkan karena sifatnya lebih khusus
d. Dimauqufkan karena kedua hadis sifatnya sangat umum
e. Harus dilihat mana hadis yang sifatnya lebih tafsili, itulah yang diamalkan
4. Tarjih adalah
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 140
a. Usaha untuk mengkompromikan hadis yang bertentangan
b. Menguatkan salah satu hadis dari hadis lain yang tampak berlawanan
c. melemahkan salah satu hadis dari hadis lain yang tampak berlawanan
d. mengamalkan setelah dikompromikan
e. perlawanan antara dua hadis
5. Ilmu yang megkaji tentang hadis-hadis yang secara eksplisit tampak
bertentangan dan bagaimana mendudukkan hadis-hadis tersebut sebagai sumber
hukum disebut
a. Ilmu gharibil hadis
b. Ilmu rijalil hadis
c. Ilmu nasikh mansukh
d. Ilmu mukhtalaful hadis
e. Ilmu hadis dirayah
6. Di bawah ini yang bukan sebab-sebab terjadinya perbedaan hadis adalah
a. Adanya perawi yang tidak adil
b. Sahabat mendengar hukum baru dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang
me-mansukh-kan (menghapuskan) hukum yang pertama, namun tidak
didengar oleh sahabat yang lain
c. Perbedaan para Sahabat radhiyallahu'anhum dalam mengabarkan apa yang
dilihatnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
d. Nabi melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu pada dua kondisi yang
berbeda yang didengar atau dilihat oleh sahabat yang berbeda pula
e. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan satu perbuatan, akan tetapi
dalam lebih dari satu bentuk (baik cara maupun jumlahnya)
7. Jika makna kedua hadis yang secara eksplisit saling bertentangan, dengan cara
apapun tidak mungkin mentarjih / menguatkan salah satu di antara keduanya,
maka solusinya adalah
a. Dimauqufkan
b. Dilakukan pentarjihan ulang
c. Diamalkan bersama-sama
d. Mengamalkan hadis yang datang lebih awal
e. Mengamalkan hadis yang datang kemudian
8. Kompromi hadis dilakukan jika.
a. Kedua hadis bisa diamalkan bersama-sama
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 141
b. Adanya nasikh mansukh
c. Perawi hadis dhabith dan adil
d. Sanad hadis bersambung
e. Hadis pertama muhkam sedang hadis yang kedua ghairu muhkam
9. Kitab Tadribu ar-Rawi adalah karya..
a. Imam Nawawi
b. Imam Suyuthi
c. Ibnu Hajar al- Asyqalani
d. Imam Ahmad Ibn Hanbal
e. Imam as-Syafii
10. Lawan dari lafal rajih adalah..
a. Syadz
b. Dhaif
c. Marjuh
d. Layyin
e. Qawwiy
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 142
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
6. Memahami bermacam-macam hadis ditinjau dari diterima dan ditolaknya
sebagai hujjah
INDIKATOR
6.3. Menjelaskan sebab kemursalan suatu hadis
Pengertian Hadis Mursal
Hadis mursal yaitu hadis yang gugur sanadnya setelah tabiin. Yang dimaksud
gugur di sini ialah nama sanad terakhir tidak disebutkan padahal sahabat adalah
orang yang pertama menerima hadis dari rasul. Al-Hakim merumuskan hadis
mursal dengan:
Hadis yang disandarkan langsung oleh tabiin kepada rasul saw baik perkataan,
perbuatan maupun taqrirnya. Tabiin tersebut baik termasuk tabiin kecil
maupun besar.
Ada 3 macam hadis mursal:
1. Mursal al-Jali, yaitu tidak disebutkannya (gugur) nama sahabat tersebut dilakukan
oleh tabiin besar
2. Mursal al-khafi, yaitu pengguguran nama sahabat dilakukan oleh tabiin yang
masih kecil. Hal ini terjadi karena hadis yang diriwayatkan oleh tabiin tersebut
meskipun ia hidup sezaman dengan sahaby, tetapi ia tidak pernah mendengar
sebuah hadis pun daripadanya.
3. Termasuk juga ke dalam hadis mursal ini, hadis-hadis yang diriwayatkan oleh
sahabat yang ia sendiri tidak langsung mendengar dari rasul (karena mungkin ia
masih kecil atau tidak pada majlis rasul pada saat hadis itu diwurudkan atau
terbelakang masuk islamnya), tetapi dikatakannya bahwa ia menerima hadis itu
dari rasul. Oleh para ahli hadis, hadis yang diriwayatkan dengan cara ini disebut
dengan mursal al-shahabi.
Contoh hadis mursal shahaby adalah hadis yang diriwayatkan oleh Malik bin
Ibnu Syihab dari Ubaidillah bin abdillah bin Atabah dari Abdullah bin
Abbas. Kata Ibnu Abbas:
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 143
Bahwa rasulullah saw keluar menuju ke Mekah pada tahun kemenangan
pada bulan ramadhan karena hanya beliau berpuasa sampai ke Kadid, lalu
setelah beliau berbuka, kemudian orang-orangpun berbuka.
Menurut Al-Qabisy, hadis tersebut termasuk hadis mursal shahaby, lantaran
Ibnu Abbas tidak ikut bepergian bersama rasulullah saw. Beliau di rumah
(Mekah) bersama dengan orang tuanya, jadi tidak menyaksikan kisah
perjalanan tersebut. Hal itu diketahui berdasarkan berita dari sahabat lain.
Hadis mursal shahaby dianggap sebagai hadis shahih karena pada ghalibnya ia
tidak meriwayatkan selain dari para sahabat. Sedangkan hadis mursal al-khafi
dihukumi sebagai hadis dhaif.
Dari pengertian dan pembagian hadis mursal di atas, dapat diketahui sebab-
sebab kemursalan hadis, antara lain:
1. Tidak pernah bertemunya antara tabiin yang meriwayatkan hadis dengan sahabat
sebagai sanad pertama yang langsung menerima (mendengar/melihat) dari rasul
saw karena mereka tidak hidup sezaman.
2. Seorang tabii tidak pernah mendengar hadis dari sahabat meskipun mereka
hidup sezaman, hal ini dimungkinkan karena seorang tabii tersebut usianya
masih muda (masih kecil).
3. Seorang sahabat yang ia sendiri tidak langsung mendengar dari rasul (karena
mungkin ia masih kecil atau tidak pada majlis rasul pada saat hadis itu
diwurudkan), tetapi dikatakannya bahwa ia menerima hadis itu dari rasul (mursal
shahaby).
4. Karena sahabat yang meriwayatkan hadis tersebut lebih belakang masuk
islamnya.
Berhujjah dengan hadis mursal
Sikap para ulama dalam menggunakan hujjah hadis mursal bermacam-
macam, yaitu:
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 144
1. Imam Malik dan Ahmad dan Abu Hanifah, menerima hadis mursal sebagai
hujjah.Mereka beralasan, seorang rawi yang adil tentu enggan membuat penipuan
dengan menyembunyikan atau menggugurkan rawi yang tidak adil.
2. Jumhur Ulama dan Imam Syafii memandang bahwa hadis mursal adalah dhaif,
karenanya tidak dapat dijadikan hujjah. Imam Syafii mengecualikan beberapa hal,
yaitu:
a. Hadis mursal dari Ibnu al-Musayyab. Sebab pada umumnya ia tidak
meriwayatkan hadis selain dari Abu Hurairah (mertuanya)
b. Hadis mursal yang dikuatkan oleh hadis musnad, baik dhaif maupun shahih
c. Hadis mursal yang dikuatkan oleh qiyas
d. Hadis mursal yang dikuatkan oleh hadis-hadis mursal yang lain
3. Menurut asy-Syaukani, bahwa yang benar itu hadis mursal tidak dapat dibuat
hujjah secara mutlak karena adanya keraguan dan tidak diketahui dengan jelas
keadaan rawinya. Ini adalah pendapat yang rajih menurut muhaddisin.
Dari tiga pendapat di atas timbullah beberapa pendapat yang kalau dijabarkan
bisa menjadi 10 pendapat, yaitu:
1. Hadis mursal dapat dijadikan hujjah secara mutlak.
2. Tidak dapat digunakan secara mutlak.
3. Dapat, asal yang mengirsalkan ulama abad ketiga.
4. Dapat, bila yang mengirsalkan itu orang adil.
5. Dapat, bila yang mengirsalkan itu Said ibnu al-Musayyab.
6. Dapat, asal ada penguatnya
7. Dapat, bila dalam bab itu tidak ada hadis lain.
8. Ia lebih kuat daripada musnad.
9. Dapat untuk amalan-amalan sunnat.
10. Dapat, asal yang mengirsalkan itu sahabat.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 145
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai!
1. Hadis mursal yaitu hadis yang gugur sanadnya setelah tabiin. Yang dimaksud
sanad setelah tabiin adalah.
a. Rasulullah saw
b. Sahabat
c. Tabiit tabiin
d. Ulama mutaqaddimin
e. Ulama salaf
2. Disebut hadis mursal al-Jali karena yang menggugurkan sanad terakhir itu
adalah..
a. Sahabat nabi
b. Tabiin besar
c. Tabiin kecil
d. Tabiit tabiin
e. Sahabat yang masih muda usianya
3. Hadis yang diriwayatkan oleh sahabat yang ia sendiri tidak langsung mendengar
dari rasul tetapi dikatakannya bahwa ia menerima hadis itu dari rasul, disebut.
a. Hadis mursal al-jali
b. Hadis mursal al-khafi
c. Hadis mursal shahaby
d. Hadis muallaq
e. Hadis tadlis syuyukh
4. Di bawah ini adalah sebab-sebab kemursalan suatu hadis
a. Karena sahabat yang meriwayatkan hadis tersebut lebih belakang masuk
islamnya
b. Seorang sahabat yang ia sendiri tidak langsung mendengar dari rasul karena
mungkin ia masih kecil, tetapi dikatakannya bahwa ia menerima hadis itu
dari rasul
c. Seorang sahabat yang ia sendiri tidak langsung mendengar dari rasul karena
tidak pada majlis rasul pada saat hadis itu diwurudkan, tetapi dikatakannya
bahwa ia menerima hadis itu dari rasul
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 146
d. Tidak pernah bertemunya antara tabiin yang meriwayatkan hadis dengan
sahabat sebagai sanad pertama yang langsung menerima
(mendengar/melihat) dari rasul saw karena mereka tidak hidup sezaman
e. Semua jawaban benar
5. Para ulama yang menjadikan hadis mursal sebagai hujjah secara mutlak adalah
a. Imam Tirmidzi dan Abu Hanifah
b. Imam Malik dan Imam Syafii
c. Imam Ahmad dan Imam Nawawi
d. Imam Abu Hanifah dan Imam Malik
e. Imam Ahmad, Abu Hanifah, dan Imam Malik
6. Imam Syafii menilai hadis mursal sebagai hadis dhaif sehingga tidak boleh
dijadikan sebagai hujjah, dengan beberapa pengecualian, yaitu.
a. Hadis mursal dari Ibnu Abdil Barr
b. Hadis mursal yang dikuatkan ijma
c. Hadis mursal dari Abu Said al-Khudzry
d. Hadis mursal dari Abu Hurairah
e. Hadis mursal dari Ibnu al-Musayyab
7. Pendapat yang rajih menurut muhaddisin tentang kehujjahan hadis mursal
adalah.
a. Hadis mursal dapat dijadikan hujjah secara mutlak.
b. Tidak dapat digunakan sebagai hujjah secara mutlak.
c. Dapat, asal yang mengirsalkan ulama abad ketiga.
d. Dapat, bila yang mengirsalkan itu orang adil.
e. Tidak dapat dibuat hujjah secara mutlak karena adanya keraguan dan tidak
diketahui dengan jelas keadaan rawinya
8. 1) Hadis mursal dari Ibnu al-Musayyab.
2) Hadis mursal yang dikuatkan oleh pendapat ulama
3) Hadis mursal yang dikuatkan oleh qiyas
4) Hadis mursal yang dikuatkan musnad
5) Hadis yang diriwayatkan oleh tabiin besar
6) Hadis yang diriwayathan oleh murid-murid Abu Hurairah
Jumhur Ulama dan Muhaddisin menjadikan hadis mursal sebagai hujjah dengan
beberapa pengecualian. Yang termasuk dalam pengecualian itu adalah
a. 1) 2) 3)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 147
b. 1) 3) 5)
c. 1) 3) 4)
d. 3) 4) 5)
e. 1) 4) 6)
9. Seorang tabii tidak pernah bertemu dengan sahabat meskipun hidup sezaman
menjadi alasan suatu hadis diriwayatkan oleh tabii secara.
a. Muallaq
b. Mursal
c. Mudallas
d. Majhul
e. Musnad
10. Hadis mursal dari Ibnu al-Musayyab bisa dijadikan hujjah dengan alasan.
a. Ibnu al-Musayyab adalah hidup sezaman dengan sahabat
b. Ibnu al-Musayyab seoarang yang tsiqah
c. Ibnu al-Musayyab meriwayatkan hadis yang berasal dari Abu Hurairah
d. Ibnu al-Musayyab selalu berada di majlis rasul ketika hadis disampaikan
e. Ibnu al-Musayyab termasuk tabii besar yang adil
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 148
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
6. Memahami bermacam-macam hadis ditinjau dari diterima dan
ditolaknya hadis
INDIKATOR
6.4. Menentukan pendapat ulama dalam mengamalkan hadis mursal
A. Pengertian hadis mursal
Kata mursal menurut etimologi diambil dari kata irsal yang berarti
melepaskan. Kata ini digunakan sebagai istilah untuk menyebut suatu hadis
karena orang yang meriwayatkannya melepaskan hadis itu langsung kepada
nabi saw tanpa menyebutkan rawinya, yakni tidak menyebutkan seseorang
yang pertama mengeluarkan hadis tersebut.
Hadis mursal adalah hadis yang terputus sanadnya pada tingkatan
shahaby (sahabat), sehingga dari tingkat tabi`iy langsung ditarik kepada nabi
Muhammad saw tanpa menyebutkan generasi sahabat. Atau dengan
pengertian lain hadis yang dimarfukan oleh tabii kepada nabi saw. Artinya
seorang tabii secara langsung mengatakan, bahwasanya rasulullah saw
bersabda:
Contoh:
)(.
Dari Malik, dari Abdillah bin Abi Bakr bin Hazm, bahwa dalam surat yang
ditulis Rasulullah saw kepada Amr bin Hazm (tersebut): Bahwa tidak
menyentuh al-Quran melainkan orang yang bersih.
Catatan: Abdullah bin Abi Bakr ini seorang tabii, sedang seorang tabii tidak
semasa dan tidak bertemu dengan Rasulullah saw.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 149
B. Pendapat ulama dalam mengamalkan hadis mursal
Secara umum terdapat perbedaan ulama dalam mengamalkan hadis
mursal. Muhammad Ajjaj al-Khathib menyebutkan bahwa perbedaan
tersebut sampai sepuluh pendapat, tetapi yang tergolong masyhur hanya tiga
pendapat.
1. Membolehkan berhujjah dengan hadis mursal secara mutlak. Ulama
yang termasuk dalam kelompok pertama adalah Abu Hanifah, Imam
Malik, Imam Ahmad, dan pendapat sebagian ahli ilmu.
2. Tidak membolehkan secara mutlak, yang menurut Imam Nawawi
pendapat ini didukung oleh Jumhur ulama ahli fiqih dan ahli ushul.
3. Membolehkan menggunakan hadis mursal apabila ada riwayat lain
yang musnad, diamalkan oleh sebagian ulama, atau sebagian besar
ahli ilmu.
Abdul Majid Khon dalam bukunya Ulumul Hadis membedakan kehujahan
hadis mursal kepada mursal shahabi, mursal tabii dan mursal khafi.
Di kalangan ulama terdapat perbedaan ulama tentang kehujahan hadis
mursal tabii, yaitu:
1.Hukumnya shahih dan dapat dijadikan hujjah, jika yang
memursalkannya dapat dipercaya keadilan dan kedhabithannya. Dengan
alasan orang tsiqah tidak mungkin memursalkan hadis kecuali dari
orang tsiqah pula. Ini Pendapat imam Hanifah, malik, Ahmad.
2. Dhaif tidak dapat dijadikan hujah, dengan alasan sifat-sifat perawi yang
digugurkan tidak diketahui secara jelas. Diantara mereka yang
berpendapat kedua adalah Muslim bin al-Hajjaj, Abu hatim, Al-Hakim,
Ibnu As-sholah, An-Nawawi, dan Ibnu Hajar.
3. Dapat diterima dan dijadikan hujjah, dengan beberapa syarat menurut
Imam as-SyafiI dan sebagian ahli ilmu. Syaratnya ada 4, yang 3
berkaitan dengan periwayat yang memursalkan hadis dan yang satu
berkaitan dengan hadisnya, yaitu sebagai berikut:
a). Perawi yang memursalkan hadis seorang tabiin senior (kibar at-
tabiin)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 150
b). Perawi seorang tsiqah
c). Tidak menyalahi para huffazh yang amanah
d). syarat di atas ditambah salah satu dari 4 syarat berikut:
(1). Hadisnya diriwayatkan melalui sanad yang lain
(2). Ada periwayatan lain secara mursal juga oleh ahli ilmu yang
bukan pemursal pertama
(3). Sesuai dengan perkataan sahabat
(4). Atau sesuai dengan fatwa mayoritas ahli ilmu.
Mengenai kehujahan hadis mursal shahabi, para ulama juga terjadi
perbedaan pendapat, yaitu:
1. Pendapat jumhur muhadditsin: Mursal shahabi shahih, dan dapat
dijadikan hujah, karena para shahabat semua bersifat adil dan
periwayatan sahabat sangat langka dari tabiin. Jika mereka
meriwayatkan dari mereka tentu menjelaskannya. Jika tidak
menjelaskannya, pada dasarnya mereka mendengar dari sahabat lain,
membuang nama sahabat tidak membahayakan.
2. Pendapat golongan ushuliyin, di antaranya Abu Ishaq al-Isfarayini;
Tidak dapat dijadikan hujah, kecuali dapat dikatakan bahwa hadis
tersebut diriwayatkan dari sahabat.
Adapun kehujahan mursal khafi, tergolong mardud dan dhaif karena
tidak ada persambungan sanad atau di antara periwayat tidak bertemu
langsung dengan si pembawa berita (ghair ittishal as-sanad)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 151
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Secara etimologi kata mursal berasal dari kata irsal, yang artinya.
a. Menguatkan
b. Membuang
c. Melepaskan
d. Meninggalkan
e. Mengutus
2. Seorang tabii mengatakan,rasulullah saw bersabda:, adalah contoh.
a. Hadis mudallas
b. Hadis mursal
c. Hadis dhaif
d. Hadis muallaq
e. Hadis muhkam
3. Hadis yang terputus sanadnya pada tingkatan shahaby (sahabat), sehingga dari
tingkat tabi`iy langsung ditarik kepada nabi Muhammad saw tanpa menyebutkan
generasi sahabat disebut
a. Hadis mudallas
b. Hadis mursal
c. Hadis dhaif
d. Hadis muallaq
e. Hadis muhkam
4. Membolehkan berhujjah dengan hadis mursal secara mutlak. Ini adalah pendapat .
a. Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Ahmad
b. Imam Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad
c. Imam Hanifah, Imam SyafiI, Imam Hambali
d. Imam Hanifah, Imam, Hambali, Imam Malik
e. Imam SyafiI dan ulama ahli Ushul Hadis
5. Jumhur ulama ahli fiqih dan ahli ushul berpendapat bahwa berhujjah dengan hadis
mursal adalah.
a. Membolehkan berhujjah secara mutlak
b. Tidak membolehkan secara mutlak
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 152
c. Boleh jika hadisnya diriwayatkan melalui sanad yang lain
d. Boleh karena perawinya seorang tsiqah
e. Boleh saja karena para sahabat adalah orang yang adil
6. Menurut Muslim bin al-Hajjaj, Abu Hatim, Al-Hakim, Ibnu As-sholah, An-Nawawi,
dan Ibnu Hajar, bahwa kehujahan hadis mursal tabii, adalah
a. Dhaif tidak dapat dijadikan hujah, dengan alasan sifat-sifat perawi yang
digugurkan tidak diketahui secara jelas
b. Tidak dapat dijadikan hujah, kecuali dapat dikatakan bahwa hadis tersebut
diriwayatkan dari sahabat.
c. Tergolong mardud dan dhaif karena tidak ada persambungan sanad atau di
antara periwayat tidak bertemu langsung dengan si pembawa berita
d. Hukumnya shahih dan dapat dijadikan hujjah, jika yang memursalkannya dapat
dipercaya keadilan dan kedhabithannya
e. Boleh jika hadisnya diriwayatkan melalui sanad yang lain
7. Mengenai kehujahan hadis mursal shahabi, para ulama juga terjadi perbedaan
pendapat. Menurut Jumhur Muhaddisin adalah..
a. Tidak dapat dijadikan hujah, kecuali dapat dikatakan bahwa hadis tersebut
diriwayatkan dari sahabat.
b. Shahih dan dapat dijadikan hujah, karena para shahabat semua bersifat adil dan
periwayatan sahabat sangat langka dari tabiin
c. Tergolong mardud dan dhaif karena tidak ada persambungan sanad atau di
antara periwayat tidak bertemu langsung dengan si pembawa berita
d. Tidak membolehkan secara mutlak
e. Bisa dijadikan hujjah karena yang memursalkan hadis adalah seorang tabiin
senior (kibar at-tabiin)
8. Menurut Imam as-Syafii dan sebagian ahli ilmu, hadis mursal tabii bisa diterima
sebagai hujjah, dengan syarat sebagaimana berikut, kecuali.
a. Perawi yang memursalkan hadis seorang tabiin senior (kibar at-tabiin)
Perawi seorang tsiqah
b. Tidak menyalahi para huffazh yang amanah
c. Hadisnya diriwayatkan melalui sanad yang lain
d. Ada periwayatan lain secara mursal juga oleh ahli ilmu yang bukan pemursal
pertama
e. TabiI yang meriwayatkan hadis adalah adil
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 153
9. Abu Ishaq al-Isfarayini berpendapat bahwa berhujjah dengan hadis mursal shahaby
adalah..
a. Tidak dapat dijadikan hujah, kecuali dapat dikatakan bahwa hadis tersebut
diriwayatkan dari sahabat.
b. Shahih dan dapat dijadikan hujah, karena para shahabat semua bersifat adil dan
periwayatan sahabat sangat langka dari tabiin
c. Bisa dijadikan hujjah karena yang memursalkan hadis adalah seorang tabiin
senior (kibar at-tabiin)
d. Tergolong mardud dan dhaif karena tidak ada persambungan sanad atau di
antara periwayat tidak bertemu langsung dengan si pembawa berita
e. Tidak membolehkan secara mutlak
10. Adapun kehujahan hadis mursal khafi adalah.
a. Boleh asal hadisnya diriwayatkan dengan sanad lain
b. Tidak dapat dijadikan hujah, kecuali dapat dikatakan bahwa hadis tersebut
diriwayatkan dari sahabat.
c. Shahih dan dapat dijadikan hujah, karena para shahabat semua bersifat adil dan
periwayatan sahabat sangat langka dari tabiin
d. Bisa dijadikan hujjah karena yang memursalkan hadis adalah seorang tabiin
senior (kibar at-tabiin)
e. Tergolong mardud dan dhaif karena tidak ada persambungan sanad atau di
antara periwayat tidak bertemu langsung dengan si pembawa berita
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 154
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
6. Memahami bermacam-macam hadis ditinjau dari diterima dan ditolaknya
sebagai hujjah
INDIKATOR
6.5. Menentukan ciri hadis mudallas
Pengertian Hadis Mudallas
Untuk membahas ciri-ciri hadis mudallas tentu tidak akan lepas dari
pembahasan mengenai pengertian dan pembagian hadis mudallas itu sendiri.
Secara bahasa mudallas artinya menutupi aib. Menurut Syaikh Mana al
Qaththan adalah menyembunyikan aib dalam hadis dan menampakan
kebaikan pada dzahirnya.
Pembagian tadlis:
1. Tadlis Isnad, yaitu Hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi dari orang yang
satu masa dengannya, yang sebenarnya dia tidak pernah mendengar darinya
namun secara ekplisit disebutkan seolah-olah dia mendengar darinya.
Pengertian meriwayatkan dari orang yang satu masa dengannya adalah lebih
umum dan signifikan dari pada pengertian ia tidak pernah menemuinya atau
ia pernah menemuinya tetapi ia tidak mendengar darinya atau ia mendengar
darinya tetapi bukan hadis itu yang didengar darinya. Meriwayatkan hadis dari
orang yang satu masa dengannya tetapi ia tidak pernah bertemu, maka menurut
Ibnu Hajar hadis yang diriwayatkannya itu disebut mursal al-khafi, demikian juga
menurut Ibnu al-Shalah dan Imam al-nawawi. Seorang rawi meriwayatkan hadis
itu dengan lafadz yang mengandung assima(mendengar secara langsung) atau
yang sejenisnya agar orang mendengar bisa percaya bahwa ia memang
mendengar hadis darinya. Contoh hadis tadlis isnad adalah hadis yang
diriwayatkan oleh al-Hakim yang sanadnya bersandar pada Ali bin Khasram yang
berkata, Ibnu Uyainah telah berkata kepada kami dari az Zuhri, lalu ditanyakan
kepadanya apakah engkau mendengarkan dari Az Zuhri? Ia menjawab,tidak,
bahkan tidak juga dari orang yang mendengarnya dari Az Zuhri. Telah
menuturkan kepadaku abdul razak dari mamar dari Az Zuhri.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 155
Contoh tadlis isnad
Hadis yang diriwatkan oleh Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah melalui jalan
Abu Ishaq as-Subayi dari al-Barra bin Azib berkata. Rasul saw bersabda:
Tidak ada dari dua orang muslim yang bertemu kemudian bersalam-salaman
kecuali diampuni bagi mereka sebelum berpisah
Abu Ishaq as-Subayi nama aslinya Amr bin Abdullah , dia seorang tsiqqah tapi
disifati mudallis. Dia mendengar beberapa hadis dari al-barra bin Azib, tetapi
dalam hal ini ia tidak mendengar daripadanya secara langsung, ia mendengar
dari Abu dawud al-Ama yang matruk hadisnya, kemudian meriwayatkannya dari
al-Barra bin Azib dan menyembunyikan Abu dawud al-Ama dengan ungkapan
ananah (sanadnya menggunakan kata an= dari)
2. Tadlis taswiyah, adalah menghilangkan selain syaikhnya karena dia perawi yang
dhaif dan muda umurnya sehingga (seakan-akan) hadis tersebut diriwayatkan
oleh orang yang tsiqah dari perawi yang tsiqah pula, kemudian hadis tersebut
dihukumi shahih. Adapun orang yang sering melakukan tadlis adalah Baqiyah bin
walid dan Walid bin muslim.
Ilal berkata, Aku mendengar bapakku, seraya menyebutkan hadis yang
diriwayatkan Ishak bin Rahawaih dari Baqiyah, telah menuturkan kepadaku Abu
Wahab Al-Asadi dan Nafi bin Umar dari Ibnu Umar sebuah hadis yang
berbunyi, Janganlah kalian memuji keislaman seseorang sebelum kalian
mengetahui simpul pikirannya. Dalam hadis ini Baqiyah menyebutkan Abu
Wahab dengan nama lainnya yang menggunakan julukan dan gelaran yang
menisbahkan kepada Bani Asad agar ia tidak digugat.
Hadis tadlis taswiyah adalah jenis hadis tadlis yang paling buruk apabila
dilakukan dengan sengaja. Ulama salaf menyebut tadlis taswiyah dengan sebutan
tadlis tajwid, karena dalam periwayatannya terdapat seorang rawi yang berusaha
memperbaiki sanad hadis itu dengan cara menghilangkan rawi yang lemah dan
menetapkan rawi yang baik-baik saja.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 156
3. Tadlis syuyukh, yaitu meriwayatkan hadis yang didengarnya dari gurunya,
namun ia menyebut nama gurunya itu dengan menggunakan sebutan yang tidak
popular, misalnya dengan menggunakan nama kuniyahnya, atau nisbatnya, atau
sifatnya, dengan pertimbangan agar tidak diketahui dengan jelas identitas guru
yang lemah, sehingga tertutup kelemahannya. Atau disengaja demikian supaya
dirinya dianggap mempunyai banyak guru, misalnya pada suatu ketika ia
mengatakan telah bercerita kepadaku Muslim, kemudian pada saat yang lain ia
mengatakan telah bercerita kepadaku Abu al-Husein al-Qusyairi dan pada
ketika yang lain ia mengatakan telah bercerita kepadaku Abu Hajjaj al-
Naisaburi, maka dengan model seperti ini audiens mengira bahwa yang
disebutkan tadi adalah tiga orang, padahal yang disebutkan tadi sebenarnya
adalah sifat-sifat dari satu orang saja. Atau ada kemungkinan gurunya masih
muda, sehingga rawi merasa malu meriwayatkan hadis darinya, supaya hadis
yang diriwayatkannya tidak dinilai nazil, kemudian dia menyebut gurunya
dengan sifatnya yang dikenal, sehingga tidak tampak adanya nazil dalam
sanadnya.
Ahmad Muhammad Syakir menambahkan macam-macam tadlis lain yaitu:
a. Hadis tadlis taswiyah yang dibahas di atas
b. Hadis tadils athf (mengikuti sebelumnya), seperti perkataan, Fulan dan
fulan berbicara kepadaku/haddatsana fulan wa fulan padahal ia tidak
mendengar dari fulan yang kedua
c. Hadis tadlis sukut (diam), yaitu seperti perkataan atau
kemudian diam, dan berkata Hisyam bin Urwah atau al Amasy,
maka seakan-akan ia mendengar dari keduanya padahal ia tidak mendengar
dari keduanya. Tadlis ini disebut juga tadlis qatha (memutus sanad).
Motivasi pembuatan tadlis.
Motivasi yang mendorong tadlis syuyukh ada 4:
1. Lemahnya guru atau tidak tsiqah
2. Meninggalnya lebih akhir dibandingkan dengan guru guru lain yang sekelompok
3. Usia gurunya lebih muda dibandingkan dengan perawi yang meriwayatkan
hadisnya
4. Banyak riwayatnya untuk mengesankan gurunya banyak, sementara ia tidak suka
menyebut-nyebut nama gurunya dengan satu bentuk.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 157
Motivasi yang mendorong tadlis isnad ada 5:
1. Supaya dikira derajat sanadnya tinggi (memberikan pemahaman isnad ali/isnad
yang sedikit perawinya)
2. Terlewatinya bagian hadis yang berasal dari syaikh yang didengarnya, karena
banyaknya.
3. 3), 4) dan 5) adalah 3 motivasi pertama yang terdapat pada tadlis syuyukh.
Derajat hadis mudallas
Dari tiga macam tadlis di atas maka tadlis taswiyah adalah seburuk-
buruk tadlis, kemudian tadlis isnad, dan yang paling ringan adalah tadlis
syuyukh dan kesemuanya dikategorikan hadis dhaif. Imam as-Suyuthi dalam
kitab alfiyah mengatakan:
Hadis tadlis isnad ialah hadis yang diriwayatkan dari orang yang satu masa
dengannya selama dia tidak meriwayatkannya dengan menggunakan kata
anna/bahwasanya, dan semuanya (hadis tadlis isnad) adalah tercela,
sebagian ulama bahkan menilai orang yang melakukannya, walau hanya sekali
saja adalah cacat,sejelek-jelek hadis tadlis adalah tadlis tajwid, sedang yang
dinamakan hadis tadlis taswiyah ialah menggugurkan rawi yang bukan
gurunya dan menetapkan seperti gurunya, seperti dengan menggunakan
kataan/dari. Perbuatan seperti itu sudah pasti dicacat.Adapun tingkatan
hadis tadlis dibawahnya ialah tadlis syuyukh, yaitu meriwayatkan dengan
menyebutkan sifat-sifat gurunya yang tidak dikenal karena dianggap
lemah/cacat, kecil, atau supaya dianggap banyak gurunya. Maka, menurut
pendapat sebagian ulama hal yang demikian itu termasuk cacat, namun lebih
ringan dari sebelumnya.
Kitab Hadis mudallas
1. At tabyin li Asma al Mudallisin karya al-Khatib al-Baghdadi
2. Tarif ahl at taqdis bi maratib al-Maushufin bi at-tadlis karya ibnu Hajar
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 158
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai!
1. Secara bahasa mudallas berarti.
a. Menutupi aib
b. Membuka aib
c. Menghilangkan aib
d. Samar-samar
e. Menghilangkan sanad
2. Menyembunyikan aib dalam hadis dan menampakan kebaikan pada dzahirnya
adalah pengertian hadis mudallas menurut..
a. Ibnu Hajar al-Asyqalani
b. Manna qaththan
c. Mushthafa al-Maraghi
d. Ibnu Katsir
e. Ibnu Abdil Barr
3. Hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi dari orang yang satu masa
dengannya, yang sebenarnya dia tidak pernah mendengar darinya namun secara
ekplisit disebutkan seolah-olah dia mendengar darinya adalah pengertian .
a. Hadis mursal al-Jali
b. Hadis mudallas
c. Hadis tadlis isnad
d. Hadis tadlis syuyukh
e. Hadis muhkam
4. Menurut Ibnu Hajar, Ibnu al-Shalah, dan Imam al-Nawawi, meriwayatkan hadis
dari orang yang satu masa dengannya tetapi ia tidak pernah bertemu, maka hadis
tersebut dinamai dengan..
a. Hadis mutassil
b. Hadis muallaq
c. Hadis mrsal al-Jali
d. Hadis mursal al-khafi
e. Hadis musnad
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 159
5. seorang rawi yang berusaha memperbaiki sanad hadis itu dengan cara
menghilangkan rawi yang lemah dan menetapkan rawi yang baik-baik saja,
seolah-olah hadis yang diriwayatkannya berasal dari gurunya yang tsiqah, adalah
merupakan ciri dari.
a. Hadis tadlis syuyukh
b. Hadis mauquf
c. Hadis tadlis taswiyah
d. Hadis mursal al-jali
e. Hadis maqthu
6. Ulama salaf memberi nama terhadap suatu hadis dengan istilah tadlis tajwid.
Hadis tadlis yang dimaksud adalah.
a. Tadlis syuyukh
b. Tadlis taswiyah
c. Tadlis isnad
d. Tadlis athf
e. Tadlis sukut
7. Di bawah ini yang bukan merupakan alasan diriwayatkannya hadis tadlis
syuyukh adalah.
a. Perawi mahir dalam meriyatkan hadis sehingga dia dimunculkan hadis
dengan sanad yang berbeda-beda
b. Lemahnya guru atau tidak tsiqah
c. Meninggalnya lebih akhir dibandingkan dengan guru guru lain yang
sekelompok
d. Usia gurunya lebih muda dibandingkan dengan perawi yang meriwayatkan
hadisnya
e. Banyak riwayatnya untuk mengesankan gurunya banyak, sementara ia tidak
suka menyebut-nyebut nama gurunya dengan satu bentuk.
8. Perawi yang sering melakukan tadlis adalah.
a. Baqiyah bin walid dan Walid bin muslim.
b. Abu Wahab Al-Asadi
c. Nafi bin Umar
d. Ishak bin Rahawaih
e. al-Barra bin Azib
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 160
9. Seorang perawi meriwayatkan hadis dengan mengatakan haddatsana fulan wa
fulan padahal ia tidak mendengar dari fulan yang kedu. Demikian adalah contoh
hadis tadlis.
a. Tadlis syuyukh
b. Tadlis taswiyah
c. Tadlis isnad
d. Tadlis athf
e. Tadlis sukut
10. At tabyin li Asma al Mudallisin adalah sebuah kitab hadis tadlis yang merupakan
karya tokoh ahli hadis yaitu..
a. al-Khatib al-Baghdadi
b. Ibnu Hajar
c. As-Suyuthi
d. Ibnu al-Shalah
e. Al-Nawawi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 161
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
7. Memahami Ilmu Jarh wa Tadil
INDIKATOR
7.1 Menentukan ciri tajrih
PENGANTAR
Sebelum kita membahas tentang ciri-cii tajrih, ada baiknya kita
mengetahui apa itu jarh wa tadil. Jarh menurut ulama muhadddisin ialah
sifat seorang rawi yang dapat mencatatkan keadilan dan kehafalannya. Dan
yang dimaksud dengan men-jarh atau men-tajrih seorang rawi berarti menyifati
seorang rawi dengan sifat-sifat yang dapat menyebabkan kelemahan atau
tertolak apa yang diriwayatkannya. Jarh atau tajrih dalam pengertian
bahasanya adalah melukai tubuh atau yang lainnya dengan menggunakan
benda tajam pisau, pedang dan lain-lainnya. Dan luka yang disebabkan pisau
itu dinamakan jarah, sedang menurut istilah jarh adalah menampakkan sifat
pada rawi yang dapat menyebabkan hilangnya keadilan atau kedhabitannya,
sehingga periwayatannya menjadi gugur, lemah, atau tertolak.
Tadil menurut bahasa adalah menyamaratakan, mengimbangi sesuatu
dengan yang lain dan menegakkan keadilan atau berlaku adil. Menurut istilah
ialah mengidentifikasi perawi dengan sifat-sifat yang dipandang orang tersebut
adil, yang menjadi puncak penerimaan riwayat.
ILMU JARH WA TADIL
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 162
Dari dua pengertian di atas jarh dan tadil- disusunlah suatu ilmu yang
disebut ilmu jarh wa tadil. Subhi Shalih mendefinisikan bahwa ilmu jarh wa
tadil adalah ilmu yang membahas tentang para rawi hadis dari segi yang dapat
menunjukkan keadaan mereka, baik yang dapat mencacatkan atau
membersihkan mereka dengan ungkapan atau lafadz tertentu.
Adapun kegunaan jarh wa tadil disini adalah untuk mengetahui dan
menetapkan bahwa riwayat seorang perawi itu dapat diterima atau ditolak.
Dalam artian apabila seorang perawi itu di jarh oleh para ahli hadis maka
perawi itu di catat sebagai rawi yang cacat, dan konsekuensinya harus ditolak.
Dan apabila dalam periwayatannya diterima oleh para ahli hadis maka hal itu
menandakan bahwa perawi tersebut tidak ada kecacatan dalam
meriwayatkannya, tapi syarat-syarat yang lain untuk menerima hadis harus
dipenuhi.
CIRI-CIRI TAJRIH
Cacat (aib) rawi itu banyak, akan tetapi umumnya berkisar pada 5 macam,
yaitu :
1. Bidah, melakukan tindakan tercela, diluar ketentuan Syara.
2. Mukhalafah , meriwayatkan hadis yang berbeda dengan periwayatan rawi yang
lebih tsiqah.
3. Ghalath, banyak kekeliruan dalam periwayatannya.
4. Jahalatul hal, tidak dikenal identitasnya.
5. Dawal inqitha, diduga keras sanadnya terputus.
Lafal digunakan dalam Tajrh
Susunan lafal yang digunakan dalam tajrh ada enam, yaitu sebagai berikut:
1. Tajrh dengan menggunakan uangkapan kata yang menunjukkan cacat
keadilan yang ringan, misalnya :
1)
= Si Fulan lemah
3)
= Hadisnya diingkari
3. Tajrh dengan menggunakan ungkapan kata yang menunjuk tidak ditulis
Hadisnya secara tegas, misalnya :
1)
= lemah sekali
4. Tajrh dengan menggunakan ungkapan kata yang menunjuk tuduhan dusta
atau sesamanya, misalnya :
1)
= ia mencuri Hadis
4)
atau
= tidak tsiqah
5. Tajrh dengan menggunakan ungkapan kata yang menunjuk sifat
pembohong, misalnya:
1)
atau atau
atau
(Kadzdzb) dengan arti pendusta. Hadisnya digugurkan dan tidak ditulis
menduduki tingkatan ke-4
Dalam al-Taqyid wa al-Idhah Syarah Muqaddimah Ibn Shalah 1/159
diungkapkan pendapat al-Khathb tentang tadl dan tajrh yang paling tinggi
dan yang paling rendah yaitu sebagai berikut.
.
Al-Hafizh Abu Bakar berpendapat, bahwa lafal yang paling tinggi untuk
kritik kualitas para periwayat hadis adalah kata ;
(hujjatun) = dapat dijadikan hujah
(kadzdzb) = pendusta
b.
c.
d.
e.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 167
5. Salah satu cacat rawi adalah Jahalatul hal, artinya adalah..
a. melakukan tindakan tercela, diluar ketentuan Syara.
b. meriwayatkan hadis yang berbeda dengan periwayatan rawi yang lebih tsiqah
c. banyak kekeliruan dalam periwayatannya
d. tidak dikenal identitasnya.
e. diduga keras sanadnya terputus.
6. Jika perawi dalam meriwayatkan hadis dianggap cacat dengan sebab Dawal
inqitha, maka periwayatan hadisnya..
a. Bernilai shahih
b. Dhaif dan tidak bisa dijadikan hujah
c. Diterima sebagai hujah
d. Diterima sebagai fadhailul amal
e. Diamalkan oleh sebagian kaum
7. Ibnu al-Shalah membuat susunan lafal dalam tajrh menjadi 4 susunan
sebagaimana berikut ini kecuali.
a.
b.
c.
d.
e.
8. Al-Hafizh Abu Bakar berpendapat, bahwa lafal yang paling tinggi untuk
kritik kualitas para periwayat hadis adalah kata:
a.
b.
c.
d.
e.
9. Sedangkan kritik kualitas para periwayat hadis yang paling rendah adalah
kata:
a.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 168
b.
c.
d.
e.
10. Tajrh dengan menggunakan ungkapan kata yang menunjuk tidak ditulis
hadisnya secara tegas adalah.
a.
b.
c.
d.
e.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 169
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
7. Memahami Ilmu Jarh wa Tadil
INDIKATOR
7.2 Menentukan ciri tadil
PENGANTAR
Orang yang tsiqah (terpercaya) dalam agamanya adalah orang yang bisa
diterima hadis dan riwayatnya. Mereka itu orang yang adil dan dhabith, sedang
ahli bidah adalah orang yang tidak bisa diterima riwayatnya, apabila perbuatan
bidah yang dilakukannya sudah sampai pada batas kekafiran. Tetapi jika tidak,
dan dia bukan tergolong orang yang menghalalkan dusta serta tidak menyeru
kepada perkara bidah, maka riwayatnya diterima. Berikut ini akan dipaparkan
orang-orang yang riwayatnya dapat diterima karena keadilan dan kedhabithan
dari perawi dilihat dari sisi sifat yang melekat padanya.
Menentukan Ciri tadil
Ibnu Hajar dalam kitab Taqribu al- Tahdzib menjelaskan bahwa jarh
wa tadil itu ada 12 tingkatan, yaitu:
1. Tingkat kejujuran dan terpercayanya para sahabat.
2. Kejujuran dan terpercayanya orang-orang yang dipuja dengan sebutan
orang yang paling... dimana biasanya dikuatkan dengan menggunakan
sighat afala seperti menyebutnya sebagai autsaqu al-naasi(manusia
yang paling terpercaya) atau dengan kata tsiqah (terpercaya) atau
tsiqatu al- hafidz (seorang hafidz yang terpercaya).
3. Kejujuran dan terpercayanya orang-orang yang dipuja dengan
menyebutkan sifatnya dalan bentuk satu kata seperti tsiqqah, mutqin
(orang yang kuat untuk dipercaya), tsabat (benar untuk dipercaya) atau
adl (orang yang jujur).
4. Orang yang tingkat kejujuran dan terpercayanya di bawah sedikit dari
tingkat ketiga seperti disebut sebagai shaduq (orang yang banyak
jujurnya), la basa bihi (orang yang tidak berbahaya diambil riwayatnya),
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 170
atau laisa bihi basun (orang yang tidak ada padanya sesuatu yang
membahayakan untuk diambil riwayatnya).
5. Orang yang tingkat kejujuran dan terpercayanya di bawah sedikit dari
tingkat keempat seperti disebut sebagai shaduq sayyiu al hifdzi (orang
yang banyak jujurnya namun jelek hafalannya), shaduq yuham (orang
yang banyak jujurnya namun ada persangkaan berbuat salah), lahu auham
(orang yang disangka banyak berbuat kesalahan), yuththi (orang yang
berbuat kesalahan), atau taghayyar biakhirihi (orang yang berubah pada
usia lanjutnya), juga orang yang suka mengikuti hawa nadsunya atau ahli
bidah.
6. Orang yang mempunyai sedikit hadis. Jika hadisnya dianggap benar sebab
ada hadis lain yang menguatkannya maka ia disebut maqbul, tapi jika
hadisnya dianggap tidak benar karena tidak ada hadis lain yang
menguatkannya, maka dia disebut layyin al hadis.
7. Orang yang meriwayatkan daripadanya lebih dari satu orang, namun tidak
tsiqah. Orang yang adalahnya pada tingkatan ini disebut mastur
(tertutup) atau majhul hal (tidak diketahui catatan pribadinya).
8. Orang yang dirinya tidak pernah dianggap tsiqah bahkan ada yang
menganggap dhaif meskipun tidak secara tegas dan jelas, orang semacam
ini disebut dhaif.
9. Orang yang tidak ada meriwayatkan padanya kecuali satu orang , dan tidak
dianggap tsiqah, orang semacam ini disebut majhul.
10. Orang yang dirinya tidak pernah dianggap tsiqah sama sekali. Orang
semacam ini secara jelas dan tegas dinyatakan dhaif sebab adanya cacat
dan disebut matruku al hadis, wahilu al hadis, atau saqithu al hadis
(gugur).
11. Orang yang ada persangkaan berbuat dusta. Orang semacam ini disebut
muttaham (tertuduh) atau muttaham fi al- kidzbi (tertuduh dusta).
12.Orang yang secara tegas disebut pendusta atau ahli membuat hadis palsu,
disebut sebagai kadzdzab atau wadhdha (orang yang banyak membuat
hadis palsu).
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 171
Lafal-lafal digunakan dalam Ta`dl :
a. Tadl menggunakan ungkapan kata yang menunjukkan ketinggian
sifat keadilan (mubalaghah) dan kedhabithan (ketsiqahan) periwayat
hadis dengan menunjuk makna lebih (afal tafdhl) dan sesamanya,
misalnya :
1)
atau,
atau
, atau
atau
= sangat benar
2)
atau
= ditulis Hadisnya
2)
atau
= Baik Hadisnya
Tiga tingkatan Ta`dl awal di atas dari no a-c (1-3) dapat
dijadikan hujjah tanpa diteliti lebih lanjut sekalipun berbeda dari segi
tingkat potensinya. Tingkatan ke-4 dan ke-5 tidak dapat dijadikan hujjah,
tetapi ditulis hadisnya untuk diadakan verifikasi kembali sekalipun tingkat d
(4) lebih tinggi dari pada tingkat e (5). Verifikasi dapat dilaksanakan
dengan cara memperbandingkan dengan periwayatan orang-orang tsiqah ini,
jika sesuai maka dapat dijadikan hujjah dan jika tidak sesuai tidak dapat
dijadikan hujjah. Sebagian ulama Hadis ahli tahqq menggunakannya dalam
tingkat di bawah tingkat shahih, yakni Hasan. Adapun tingkatan terakhir
yakni ke-f (6) tidak dapat dijadikan hujjah, tetapi tetap ditulis hadisnya
untuk bahan penelitian saja.
Dalam kitab al-Taqyd wa al-Idhah Syarah Muqaddimah Ibn Shalah
1/157 disebutkan sebagai berikut :
. .
= sesungguhnya ia hfizh
atau kuat hapalannya atau
=
sesungguhnya ia shadq sangat jujur atau
(mahalluhu al-
shidqu) = statusnya jujur atau
b.
c.
d.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 175
e.
5. Tadl menggunakan kata yang menunjukkan ketsiqahan periwayat hadis
dengan dua sifat atau lebih atau satu sifat yang terulang (tawkd),
contohnya adalah....
a.
b.
c.
d.
e.
6. Menurut Ibnu Abi Hatim, ungkapan tadil terhadap periwayat yang
hadisnya dapat dijadikan hujjah adalah sebagaimana berikut ini,
kecuali.
a.
b.
c.
d.
e.
7. Ungkapan tadil yang menunjukkan dekat dengan tajrh contohnya.
a.
b.
c.
d.
e.
8. Di bawah ini tadl dengan menggunakan ungkapan kata menunjuk ta`dl
saja dan tidak dhbith, kecuali....
a.
b.
c.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 176
d.
e.
9. Seorang periwayat hadis dinilai dengan ungkapan wadhdha, artinya.....
a. Orang yang suka berdusta
b. Orang yang suka membuat hadis palsu
c. Orang yang hadisnya tertolak
d. Orang yang banyak membuat bidah
e. Orang yang hadisnya banyak diriwayatkan oleh orang lain
10. Orang yang disangka banyak berbuat kesalahan diungkapkan dengan
istilah.....
a. Mutqin
b. Hujjatun
c. Innahu tsabatun
d. Tsiqah tsiqah
e. Lahu uaham
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 177
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
7. Memahami Ilmu Jarh wa Tadil
INDIKATOR
7.3 Menyebutkan ungkapan tadil dari rasulullah kepada sahabatnya
PENGANTAR
Sebelum kita membahas tentang ungkapan tadil rasulullah saw kepada
sahabatnya, ada baiknya kita jelaskan tentang adalatus shahabah. Kata
'Adalah atau 'Adl lawan dari Jaur artinya kejahatan. Rojulun 'Adl maksudnya :
seseorang dikatakan adil yakni seseorang itu diridhai dan diberi kesaksiannya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata : "Yang dimaksud dengan adil ialah orang yang
mempunyai sifat ketaqwaan dan muru'ah".
Maksud 'Adalatus Shahabah ialah : "Bahwa semua shahabat ialah
orang-orang yang taqwa dan wara, yakni mereka adalah orang-orang yang
selalu menjauhkan diri dari maksiat dan perkara-perkara yang syubhat. Para
shahabat tidak mungkin berdusta atas nama Rasulullah saw atau menyandarkan
sesuatu yang tidak sah dari beliau. Syaikh Waliyullah Ad-Dahlawi berkata :
"Dengan menyelidiki (semua keterangan) maka dapatlah kita ambil kesimpulan
bahwa semua shahabat berkeyakinan bahwasanya berdusta atas nama
Rasulullah saw sebesar-besar dosa, maka mereka menjaga sungguh-sungguh
agar tidak terjatuh dalam berdusta atas nama beliau".
Al-Khatib Al-Baghdadi berkata : "Semua hadis yang bersambung
sanadnya dari orang-orang yang meriwayatkan sampai kepada Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam, tidak boleh diamalkan kecuali kalau sudah diperiksa keadilan
rawi-rawinya serta wajib memeriksa biografi mereka dan dikecualikan dari
mereka adalah shahabat Rasulullah saw, karena 'Adalah (keadilan) mereka
sudah pasti dan sudah diketahui dengan pujian Allah atas mereka. Allah
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 178
memberitakan tentang bersihnya mereka dan Allah memilih mereka (sebagai
penolong Rasul-Nya) berdasarkan nash Al-Qur'an".
Imam Syairaji berkata dalam Tabshirah fi Ushulil-Fiqh hal. 329 :
"Semua shahabat sudah tetap keadilannya, maka tidak perlu lagi diperiksa
tentang keadaan mereka".
Dalil-dalil tentang keadilan sahabat
1. Qs. Ali Imran: 110
+-L7 4OOE= OE`q
;eE_@Ou=q +EE4Ug
4p+O> NOuE^)
]OE_u4>4 ^}4N @OE:L^-
4pONLg`u>4 *.)
"Artinya : Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
kalian menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang munkar dan kalian
beriman kepada Allah". (Ali-Imran : 110)
2. Qs. Al-Baqarah: 143
ElgEOE4 7E4UEE_
LOE`q VCEc4 W-O+^O:4-g
47.-EOg+ O>4N +EE4-
4pO74C4 NOcO- 7^OU4
-4O)_E-
"Artinya : Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kalian umat yang
adil dan pilihan"
3. Nabi saw menjelaskan bahwa para shahabat dan umat Islam yang
mengikuti jejak mereka adalah orang-orang yang adil. Sebagaimana sabda
beliau :
"Artinya : Dari Abu Sa'id Al-Khudri adalah ia berkata : "Telah bersabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Nuh akan dipanggil pada hari
kiamat. Lalu ia jawab : "Aku penuhi panggilan-Mu dan Maha Bahagia
nama-Mu wahai Rabb-ku". Allah bertanya : "Apakah sudah engkau
sampaikan (dakwah/risalah) ?". Ia berkata : "Ya sudah". Lalu umatnya
ditanya; "Apakah ia sudah menyampaikan (risalah) kepada kalian ?."
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 179
Mereka berkata : "Tidak pernah ada pengancam (Da'i) yang datang kepada
kami ?! Allah bertanya lagi pada Nuh 'Alaihi sallam : "Siapakah yang akan
menjadi saksi bagimu (bahwa kamu sudah menyampaikan risalah)?" Ia
(Nuh) jawab : "Muhammad dan umatnya". Kemudian ia menjadi saksi
bahwa ia telah menyampaikan risalah, dan Rasulullah saw menjadi saksi
atas kalian. Demikianlah Allah berfirman : "Dan demikian (pula) kami
telah menjadikan kalian umat yang adil dan pilihan agar kalian menjadi
saksi atas (perbuatan) manusia dan Rasulullah saw menjadi saksi atas
(perbuatan) kalian". Wasath dalam ayat ini bermakna adil. (Hadis Shahih
Riwayat Bukhari/Fathul Bari 8 : 171-172 No. 4487).
4. Allah meridhai mereka (para Shahabat dari Muhajirin dan Anshar) dan
orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik.
"Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
Islam) dari orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun
ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalirkan sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar". (At-Taubah 100)
"Artinya : Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu'min
ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon".
(Al-Fath : 18)
"Artinya : Muhammad Rasulullah dan orang-orang yang bersama beliau
adalah keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap
sesama mereka ; kalian lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia
Allah dan keridhaan-Nya ...". (Al-Fath : 29)
5. Sifat-sifat para Shahabat yang disebutkan dalam Al-Qur'an adalah:
Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman. (Al-Anfaal: 74).
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. (Al-
Hujuraat:7)
Mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (At-Taubah : 20)
Mereka adalah orang-orang yang benar. (At-Taubah : 119)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 180
Mereka adalah orang-orang yang bertaqwa. (Al-Fath : 26)
Mereka adalah orang-orang yang menjengkelkan orang-orang kafir dan
mereka benci kepada kekafiran. (Al-Fath : 29) Dan sifat-sifat lainnya yang
termasuk dalam Al-Qur'an.
6. Rasulullah saw bersabda:
"Artinya : Sebaik-baik manusia adalah zamanku ini, kemudian yang
sesudah itu, kemudian yang sesudah itu, kemudian nanti akan ada satu
kaum dimana persaksian seorang dari mereka mendahului sumpahnya, dan
sumpahnya itu mendahului persaksiannya". (Hadis Shahih Riwayat
Bukhari 4:189, Muslim 7:184-185, Ahmad 1:378,417,434,442)
7. Rasulullah saw bersabda:
"Artinya : Hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak
hadir". Kata Ibnu Hibban : "Hadis ini sebesar-besar dalil yang
menunjukkan bahwa semua shahabat adil dan tidak satupun diantara
mereka yang tercela dan lemah". (Al-Jarh wat Ta'dil oleh Abi Lubabah ;
Ibnu Hibban 1:123).
"Artinya : Ibnu Abbas berkata : 'Janganlah kalian mencaci maki atau
menghina para shahabat Rasulullah saw. Sesungguhnya kedudukan salah
seorang dari mereka bersama Rasulullah sesaat (sejam) itu lebih baik dari
amal seorang dari kalian selama 40 (empat puluh) tahun". (Hadis Riwayat
Ibnu Batthah dengan sanad yang shahih)
"Artinya : Rasulullah saw bersabda : "Tidak akan masuk neraka seorang-
pun dari orang-orang yang berba'iat di bawah pohon (di Hudaibiyyah)".
(Hadis Shahih Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Muslim).
"Artinya : Rasulullah saw: Tidak akan masuk neraka seseorang yang ikut
serta dalam perang Badar dan Perjanjian Hudaibiyyah". (Hadis Shahih
Riwayat Ahmad III:396 dari Jabir).
Ungkapan tadil rasulullah saw kepada sahabatnya
Jika diselidiki lebih lanjut ternyata ilmu al-jarh wa al-tadil sudah muncul
sejak zaman Rasulullah, walaupun baru bersifat embrio karena belum
dikodifikasikan dan belum dinyatakan sebagai jenis ilmu. Hal ini dapat kita
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 181
lihat dari hadis Nabi yang menunjukkan hal itu, diantaranya:
Dari Aisyah ra, bahwa seorang laki-laki minta izin kepada Nabi SAW, namun
ketika Beliau melihatnya beliau berkata: sungguh jelek saudara dan anak
Asyirah ini, tetapi manakala ia duduk beliau bermurah muka kepadanya dan
melapangkannya lalu ketika itu keluar, Aisyah bertanya kepada Rasulullah:
Ya Rasulullah, ketika engkau melihat orang itu engkau katakan ini dan itu,
tetapi kemudian engkau bermurah muka dan melapangkannya? Rasulullah
menjawab: Aisyah pernahkah engkau melihatku berbuat fahisyi
(tercela)? sesungguhnya seburuk-buruk manusia di sisi Allah pada hari
kiamat adalah orang yang ditinggalkan (diabaikan) manusia karena takut
akan kejahatannya. Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam
Tirmidzi, Rasulullah bersabda: sesungguhnya Amr bin Ash adalah
orang Quraisy maksudnya adalah Rasulullah menegaskan bahwa Amr bin
Ash adalah orang yang baik yang apabila meriwayatkan hadis maka patut
diterima periwayatannya. Karena ungkapan quraisy berarti sebagai
parameter bagi orang baik pada saat itu.
Dari kedua madlul hadis diatas, cukup untuk membuktikan bahwa pada
masa Rasulullah kebaikan dan keburukan seseorang dapat diungkap untuk
kebaikan dan keabsahan dan kebaikan agama, yang salah satu sumbernya
adalah hadis Nabi SAW. Selanjutnya Ibnu Mubarakh pun menyebutkan bahwa
si fulan telah berbohong, maka seorang berkata kepada Ibnu Mubarak, apakah
anda berbuat ghibah? Ia menjawab diam kamu! Kalau kita tidak menjelaskan
hal itu dari mana kita tahu mana yang hak dan yang bathil.
Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda : Sebaik-
baik hamba Allah adalah Khalid bin Walid, salah satu pedang diantara
pedang-pedang Allah (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Abi Hurairah
radliyallaahu anhu). Dari tiga hadis di atas jelas bahwa rasulullah pernah men-
tadil sahabatnya dengan sabda-sabda (ungkapan tertentu) beliau yang
ditujukan kepada sahabat tertentu, meskipun juga rasul pernah menjarh pada
sahabat tertentu pula.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 182
Dalam sebuah hadis, rasulullah saw pernah mendoakan Anas bin Malik
yang berbunyi;Ya Allah, perbanyaklah harta dan anak-anaknya, dan
masukkanlah ia ke dalam surga.
Anas berkata,Doa itu telah aku buktikan, dan ternyata doa pertama dan
kedua (banyak harta dan anak) itu telah terwujud. Demi Allah, sesungguhnya
harta kekayaanku benar-benar menjadi sangat banyak, demikian juga dengan
anak cucuku yang sampai hari ini telah mencapai jumlah kurang lebih seratus.
Rasulullah mendoakan Anas bin Malik sedemikian rupa tiada lain karena sikap
dan sopan santun yang diutunjukkan oleh Anas kepada beliau. Anas yang
menjadi pelayan rasul senantiasa taat menjalankan tugasnya, ia membawa dan
menjaga sandal rasul dan tempat air minum yang terbuat dari kulit milik rasul.
Berkah melayani nabi itulah dia memperoleh keagungan dan derajat yang
tinggi.
Pada kali yang lain, rasul juga pernah mendoakan Ibnu Abbas dengan
doanya:Semoga Allah SWT memberimu ilmu dan kepahaman. Imam al-
Bukhari meriwayatkan dengan sanad darinya, ia berkata:Nabi pernah
merangkulku ke dalam dadanya sambil berdoa,Ya Allah, berilah dia ilmu
hikmah. (Dalam riwayat lain disebutkan ,berikan dia ilmu al-Quran)
Diriwayatkan mengenai diri Ibnu Abbas, dari Saad bin Zubair, dia
berkata,Meskipun usianya masih muda, tetapi karena banyak bergaul dengan
rasulullah, dia banyak memperoleh faedah daripadanya. Hal tersebut telah
mengantarkan dia menjadi seorang yang tinggi derajatnya dan popular
namanya serta kekal peninggalan-peninggalannya. Sesuatu yang mendukung
popularitasnya adalah etika dan sopan santunnya yang mulia sesuai didikan
rasul terhadapnya dan saudara-saudaranya.
Dua hadis yang berisi doa rasul untuk Anas bin Malik dan Ibnu Abbas
merupakan representasi dari sikap adalah yang dimiliki oleh para sahabatnya
itu sehingga rasul dengan serta merta bermohon pada Allah untuk kemuliaan
mereka. Disamping pernah mentadil, rasul saw juga pernah menjarh beberapa
sahabatnya dengan ungkapan sebagai berikut:
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 183
Sabda Rasulullah saw kepada seorang laki-laki : (Dan) itu seburuk-buruk
saudara di tengah-tengah keluarganya (HR. Bukhari).
Sabda Rasulullah saw kepada Fathimah binti Qais yang menanyakan
tentang Muawiyyah bin Abi Sufyan dan Abu Jahm yang tengah melamarnya
: Adapun Abu Jahm, dia tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya
(suka memukul), sedangkan Muawiyyah seorang yang miskin tidak
mempunyai harta (HR. Muslim). Dua hadis di atas merupakan dalil Al-Jarh
dalam rangka nasihat dan kemaslahatan.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 184
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai!
1. Adil ialah orang yang mempunyai sifat ketaqwaan dan muru'ah. Demikian
adalah definisi adil menurut..
a. Jumhur muhaddisin
b. Jumhur fuqaha
c. Ulama Mekkah
d. Ibnu Hajar al-Asyqalani
e. Ulama ahli ushul hadis
2. Semua al hadis yang bersambung sanadnya dari orang-orang yang meriwayatkan
sampai kepada Nabi saw tidak boleh diamalkan kecuali kalau sudah diperiksa
keadilan rawi-rawinya serta wajib memeriksa biografi mereka dan dikecualikan
dari mereka adalah shahabat rasulullah saw karena 'adalah (keadilan) mereka
sudah pasti dan sudah diketahui dengan pujian Allah atas mereka.Demikian
perkataan.
a. Ibnu Hajar al-Asyqalani
b. Al-Khatib Al-Baghdadi
c. Ibnu abbas
d. Ibnu Qutaibah
e. Ibnu Khuzaimah
3. Sebaik-baik manusia adalah zamanku ini, kemudian yang sesudah itu, kemudian
yang sesudah ituIni adalah bukti keadilan sahabat yang diucapkan oleh.
a. Rasulullah saw
b. Anas bin Malik
c. Ibnu Abbas
d. Ibnu Umar
e. Bukhari Muslim
4. Embrio ilmu jarh wa tadil telah muncul pada masa rasulullah hanya saja belum
terkodifikasi sebagai sebuah ilmu. Rasul pernah mentadil sahabatnya yang
bernama Amr ibn Ash dengan mengatakan.
a. Sesungguhnya Amr bin Ash adalah orang Quraisy
b. Sesungguhnya Amr bin Ash adalah pedang Allah
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 185
c. Sesungguhnya Amr bin Ash adalah hamba Allah yang wara
d. Sesungguhnya Amr bin Ash adalah hamba Allah yang adil
e. Sesungguhnya Amr bin Ash adalah sahabat rasul yang taat
5. Rasulullah saw juga pernah mentadil Khalid bin Walid dengan sabdanya..
a. Khalid bin Walid adalah sebaik-baik manusia pada zamannya
b. Khalid bin Walid adalah hamba Allah yang paling mulia
c. Khalid bin Walid adalah ahli pedang ternama
d. Sebaik-baik hamba Allah adalah Khalid bin Walid, salah satu pedang
diantara pedang-pedang Allah
e. Khalid bin Walid adalah manusia pemberani, pembela agama Allah
6. Ya Allah, perbanyaklah harta dan anak-anaknya, dan masukkanlah ia ke dalam
surga. Kutipan doa di atas ditujukan kepada seorang sahabat yang bernama.
a. Aisyah ummul muminin
b. Abdullah bin Abbas ra
c. Abdullah bin Umar ra
d. Anas bin Malik ra
e. Abu Said al Khudzry
7. Imam al-Bukhari meriwayatkan hadis dengan matan yang berbunyi: Nabi pernah
merangkulku ke dalam dadanya sambil berdoa,Ya Allah, berilah dia ilmu
hikmah. Sahabat yang dimaksud dalam doa nabi saw adalah.
a. Abdullah bin Abbas ra
b. Abdullah bin Umar ra
c. Anas bin Malik ra
d. Abu Said al Khudzry ra
e. Abu Hurairah ra
8. Saad bin Zubair berkata,Meskipun usianya masih muda, tetapi karena banyak
bergaul dengan rasulullah, dia banyak memperoleh faedah daripadanya. Orang
yang dimaksud dalam perkataan Saad bin Zubair adalah.
a. Ali bin Abi Thalib ra
b. Saad bin Abi Waqash
c. Abdullah bin Abbas ra
d. Anas bin Malik
e. Ibnu Umar ra
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 186
9. Rasulullah saw disamping mentadil sahabatnya, juga pernah menjarh sahabat
yang lain. Diantaranya beliau bersabda: Adapun Abu Jahm, dia tidak pernah
meletakkan tongkat dari pundaknya. Maksudnya adalah.
a. Abu Jahm adalah orang yang kasar
b. Abu jahm adalah orang yang suka memukul
c. Abu Jahm adalah orang yang suka menolong meringankan beban orang lain
d. Abu Jahm adalah orang yang penyayang pada seorang wanita
e. Abu Jahm adalah orang yang buruk perangainya
10. Sedangkan terhadap Muawiyyah, Nabi mencacatnya dengan ucapan.
a. Muawiyyah seorang yang miskin tidak mempunyai harta
b. Muawiyyah seorang yang pandai bersilat lidah
c. Muawiyyah seorang yang buruk sifatnya
d. Muawiyyah seorang yang buruk rupanya
e. Muawiyyah seorang yang tak berilmu
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 187
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
7. Memahami Ilmu Jarh wa Tadil
INDIKATOR
7.4. Menentukan syarat al jarih atau muadil
Ilmu al-jarh wa al-tadil adalah timbangan bagi para rawi hadis. Rawi
yang berat timbangannya diterima riwayatnya dan rawi yang ringan
timbangannya ditolak riwayatnya. Oleh karena itu para ulama hadis
memperhatikan ilmu ini dengan penuh perhatian dan mencurahkan segala
pikirannya untuk menguasainya.
Syarat Ulama al- Jarih dan Muaddil
Seorang al- Jarih dan Muaddil harus memenuhi kriteria-kriteria yang
menjadikannya objektif. Syarat-syaratnya adalah:
1. Berilmu, bertaqwa, wara dan jujur.
2. Mengetahui sebab-sebab al-Jarh wa al-Tadil
3. Mengetahui penggunaan kalimat-kalimat bahasa Arab.
Hal-hal yang tidak diisyaratkan bagi ulama al- Jarih dan Muaddil
1. Tidak diisyaratkan bagi ulama al-jarh wa al-tadil harus laki-laki dan
merdeka.
2. Suatu pendapat menyatakan bahwa tidak dapat diterima al-jarh wa al-
tadil kecuali dengan pernyataan dua orang.
Secara rinci syarat-syarat bagi Penta'dil (muaddil)) adalah sebagai
berikut:
Para ulama' mensyaratkan dalam memberikan rekomendasi keadilan seseorang,
syarat-syarat tersebut yaitu:
1. Muadil harus seorang yang adil, yaitu, muslim, baligh, berakal, dan selamat
dari sebab-sebab kefasikan dan dari perangai yang buruk.
2. Muadil harus bersungguh-sungguh dalam mencari dan mempelajari keadaan
para perawi.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 188
3. Ia harus mengetahui sebab-sebab yang menjadikan seorang perawi adil atau
jarh (cacat). Dan tidak menghukumi kecuali telah pasti kebenaran sebab-sebab
tersebut.
4. Tidak ta'ashub terhadap orang yang dita'dilnya, sehingga ia akan manta'dil dan
menjarh dikarenakan ashabiyah madzhab atau negara.
Sedangkan syarat bagi al jarih adalah sebagai berikut
1. Al jarih harus seorang yang adil, agar ia menahan dan berhati-hati dari menuduh
seseorang dengan kebatilan.
2. Dia harus mencurahkan perhatiannya untuk mempelajari dan mengetahui
keadaan perawi.
3. Mengetahui sebab-sebab jarh.
1. Tidak ta'ashub.
Tata tertib Ulama al-jarh wa al-tadil
Beberapa tata tertib penting yang perlu diperhatikan oleh ulama al- Jarih dan
Muaddil :
1. Bersikap objektif dalam tazkiyah
2. Tidak boleh jarh melebihi kebutuhan
3. Tidak boleh hanya mengutip jarh saja sehubungan dengan orang yang dinilai
jarh oleh sebagian kritikus, tapi dinilai adil oleh sebagian lainnya
4. Tidak boleh jarh terhadap rawi yang tidak perlu dijarh, karena hukumnya
disyariatkan lantaran darurat.
Syarat diterimanya al-Jarh wa al-Tadil
1. al-jarh wa al-tadil diucapkan oleh ulama yang telah memenuhi segala syarat
sebagai ulama al-jarh wa al-tadil.
2. jarh tidak dapat diterima kecuali dijelaskan sebab-sebabnya.
Sedang kaedah dasar yang dipedomani dalam jarh wa tadil sebagaimana
ditulis oleh Abdul Majid Khon adalah sebagai berikut :
1. Amanah dalam hukum
Mereka hendaknya menyebutkan kelebihan dan kekurangan para
periwayat Hadis. Oleh karena itu Muhammad bin Sirin berkata : Engkau
mendzalimi saudaramu, jikalau engkau hanya menyebutkan
kekurangannya saja dan tidak menyebutkan kelebihannya.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 189
2. Ketelitian dan kehati-hatian
Para peneliti sangat berhati-hati dan teliti dalam menyampaikan kritik
sanad. Banyak di antara mereka yang menyebutkannya disertai masa
pikun atau kacau akalnya, sebab terduga sesuatu, dan dibedakan antara
kecacatan pada keadilan dan pada hapalan. Misalnya ketika orang bertanya
kepada Imam `Ali al-Madiniy tentang ayahnya, ia menjawab : tanyakan
kepada orang lain. Begitu orang-orang bertanya kembali, seraya beliau
menundukkan kepala kemudian mengangkatnya dan berkata : Ini urusan
agama, ia dha`f.
3. Menjaga etika dalam jarh
Al-Muzaniy ketika ditanya al-Syafi`i tentang seseorang pada suatu hari
menjawab: Fulan kadzdzb (pendusta). Beliau berkata : Hai Ibrahim
gunakan kata-katamu yang sopan, jangan engkau katakan si Fulan
pendusta, katakanlah :
- :
Sungguh aku melihat kita (sahabat) orang-orang yang sempurna, tidak ada
seorang pemuda di tengah-tengah kami yang lebih mampu menguasai dirinya
dibandingkan dengan Abdullah bin Umar.
Beliau termasuk seorang sahabat yang tekun dan berhati-hati dalam
periwayatan Hadis. Abi Ja`far berkata : Tidak ada seorang sahabat Nabi
yang mendengar Hadis dari Rasulillah yang lebih berhati-hati dari pada Ibn
`Umar ia tidak mengurangi dan tidak menambah periwayatan. Menurut
Imam Malik, Selama 60 tahun sesudah wafat Nabi Ibn `Umar memberi fatwa
hukum dan meriwayatkan Hadis. Ibn al-Bakkar juga mengatakan, Ibn `Umar
menghapal semua yang ia dengar dari Rasulillah dan bertanya kepada orang-
orang yang yang menghadiri majlis-majlis Rasulillah tentang segala
perkataan dan perbuatannya. Ibn Hazm menilainya sebagai seorang sahabat
yang banyak memberi fatwa dan meriwayatkan Hadis.
Jumlah Hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar sekitar 2.630
buah. Ia meriwayatkan Hadis dari Nabi dan dari para sahabat, di antaranya
dari ayahnya sendiri `Umar, pamannya Zaid, saudara kandungnya Hafshah,
Abu Bakar, Umar, Ali, Bilal, Ibn Mas`d, Abu Dzarr, dan Mu`adz. Imam al-
Bukhari meriwayatkan sekitar 81 buah Hadis dari padanya, Muslim
meriwayatkan dari padanya sekitar 31 buah Hadis, dan yang disepakati
Bukhary-Muslim sebanyak 1700 buah Hadis. Banyaknya periwayatan
Abdullah bin `Umar karena disebabkan beberapa faktor, antara lain :
a. Ia tergolong sahabat pendahulu masuk Islam dan berusia panjang
mencapai 87 tahun
b. Selalu hadir di majlis-majlis Nabi saw dan mempunyai hubungan
dekat dengan beliau, karena menjadi iparnya saw
c. Tidak punya ambisi kedudukan dan tidak melibatkan diri dalam
berbagai konflik politik di kalangan sahabat.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 212
Ibnu al-Bikr mengatakan, Ibnu Umar menghafal semua yang didengar dari
Rasul dan bertanya kepada orang-orang yang menghadiri majelis-majelis
Rasul tentang tutur kata dan perbuatan Rasul.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 213
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang pada pilihan
jawaban A, B, C, D, atau E
1. Siapakah sahabat di bawah ini yang mempunyai julukan
adalah
A. Abdullah ibnu Harits ibnu Naufal
B. Abdullah ibnu Rabiah
C. Abdullah ibnu Abbas
D. Abdullah ibnu Umar
E. Abdullah ibnu Masud
2. Perawi hadis yang merupakan ipar Rasulullah saw dari istrinya Khafshah
adalah .
A. Abu Hurairoh
B. Abdullah Ibnu Umar
C. Anas Ibnu Malik
D. Abdullah Ibnu Abbas
E. Jabir ibnu Abdillah
3. Abdullah bin Umar meriwayatkan hadis sebanyak .
A. 5375 hadis
B. 5364 hadis
C. 2630 hadis
D. 2210 hadis
E. 1700 hadis
4. Abdullah bin Umar merupakan sahabat nabi yang mendapat gelar
bendaharawan hadis ke .
A. Satu
B. Dua
C. Tiga
D. Empat
E. Lima
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 214
5. Abdullah bin Umar adalah tokoh hadis terkemuka dalam bidang ilmu dan
amal yang berasal dari .
A. Bashrah
B. Quraisy
C. Kufah
D. Makkah
E. Madinah
6. Hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar dan mendapatkan
kesepakataan Bukhari Muslim sebanyak .
A. 875 hadis
B. 1700 hadis
C. 2276 hadis
D. 2340 hadiits
E. 2630 hadis
7. Yang Bukan perawi hadis yang tergolong dalam Empat Abdillah adalah .
A. Abdullah ibnu Harits ibnu Naufal
B. Abdullah ibnu Umar
C. Abdullah ibnu Abbas
D. Jabir ibnu Abdillah
E. Abdullah ibnu Msud
8. Ketika berumur 10 tahun Abdulllah bin Umar ingin mengikuti perang. Tetapi
ditolak oleh Rasululah saw karena usianya yang relative masih muda. Perang
tersebut adalah .
A. Perang Uhud
B. Perang Khandaq
C. Perang Badar
D. Perang Tabuk
E. Perang Siffin
9. Abdullah bin Umar adalah seorang tokoh hadis yang hidup pada masa Rasul
yang tegolong dalam
A. Khuulafaur Rosyidin
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 215
B. Sahabat Besar
C. Sahabat Kecil
D. Tabiin
E. Tabiit Tabiin
10. Abdullah bin Umar menerima hadis dari
A. Nabi saw
B. Sahabat
C. Khulafaur Rosyidin
D. Nabi saw dan Sahabat
E. Perawi hadis yang terpercaya
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 216
Standar Kompetensi Lulusan
8. Mengenal sejarah singkat Sahabat yang banyak meriwayatkan hadis dan
Pentakhrij Hadis yang dikenal sebagai Perawi
Indikator
8.2 Menjelaskan Biografi Anas bin Malik
Anas bin Malik
Anas bin Malik adalah Abu Tsumamah (Abu Hamzah) Anas ibn Malik
ibn Nadhr ibn Dhamdham al-Najjary al-Anshary, seorang sahabat yang melayani
Nabi saw yang terpercaya, bapaknya bernama Malik bin al-Nadhar dan ibunya
bernama Ummu Sulaim yang pernah membawanya kepada Nabi ketika berusia
10 tahun dan ia mohon hendaknya beliau berkenan menerima anaknya sebagai
khadimnya dan Nabipun menerimanya. Ia sering membawakan sandal dan ember
Rasulillah untuk berwudhu. Ia mendapat doa Rasulillah :
)
Aku tidak melihat seorang yang shalatnya lebih serupa dengan Nabi
dari pada Ibn Sulaim yakni Anas bin Malik.
Ibn Srn juga berkata :
Anas adalah manusia yang paling baik shalatnya baik dalam shalat
hadhar (mukim di rumah) maupun safar (bepergian jauh).
Ia dibesarkan di tengah-tengah keluarga Nabi selama 9 tahun dan
beberapa bulan sehingga ia banyak mengetahui hal ihwal Nabi baik berupa
perkataan, perbuatan dan pengakuan beliau. Ia dikaruniai cukup panjang umur
sehingga ia msih hidup selama 83 tahun setelah wafat beliau. Hal inilah di
antaranya yang menyebabkan ia banyak meriwayatkan Hadis dari beliau baik
secara langsung dari beliau maupun melalui sesama para sahabat kemudian
disampaikan kepada umat.
Jumlah Hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik mencapai 2.286 buah
Hadis Imam al-Bukhri meriwayatkan dari padanya sebanyak 83 buah Hadis dan
Muslim sebanyak 71 buah Hadis. Pada akhir hayatnya ia berpindah ke Bashrah
dan salah seorang sahabat yang terakhir wafatnya di Bashrah. Wafat pada tahun
93 H dalam usia lebih 103 tahun.
Anas menerima hadis dari Nabi saw dan dari banyak sahabat, di
antaranya ialah Abu Bakar, Umar, Utsman, Abdullah bin Rahawah, Fathimah az-
Zahrah, Tsabit bin Qais, Abd ar-Rahman ibn Auf, Ibnu Masud, Abu Dzar, Malik
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 218
ibn shasshaah, Muadz ibn Jabal, Ubadah ibn Shamit dari ibunya sendiri Ummu
Sulaiman dan saudara-saudara ibunya Ummu Hiram, dan Ummu Fadhel.
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang pada pilihan
jawaban di antara A, B, C, D, atau E
1. Di bawah ini nama perawi yang merupakan Khadam (pelayan) Rasulullah saw
adalah .
A. Abdullah binUmar
B. Anas bin Malik
C. Aisyah ash shiddiqiyyah
D. Jabir ibnu Abbas
E. Abdullah bin Abbas
2. Anas bin Malik adalah seorang bendaharawan hadis yang meriwayatkan hadis
sebanyak .
A. 1660 hadis
B. 1700 hadis
C. 2210 hadis
D. 2276 hadis
E. 2630 hadis
3. . Doa Rasululloh tersebut ditujukan
kepada .
A. Tsabit bin Qais
B. Muadz ibnu Jabir
C. Ubadah ibnu Shamit
D. Anas ibnu Malik
E. Abdullah ibnu Rohawah
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 219
4. Nabi sering mengajak canda dengan Anas bin Malik, biasanya dengan
panggilan .
A. Ya Ibnu Sulaim
B. Ya Dzal Qorib
C. Ya Aba Hurairoh
D. Ya Ibn Malik
E. Ya dza al-udzunayu
5. Perhatikan sahabat-sahabat nabi berikut!
No
Nama
1
Umar bin Khattab
2
Ibnu Sirin
3
Said Ibnu Musayyab
4
Abu Salamah
5
Harits ibnu Naufal
Sahabat yang memberi pujian kepada Anas bin Malik sebagai manusia yang
paling baik sholatnya adalah sahabat nomor .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
6. Perhatikan pentahrij hadis berikut!
No
Nama
1
Bukhari
2
Nasai
3
Turmudzi
4
Ibnu Majjah
5
Muslim
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 220
Hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik banyak disepakati oleh .
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5
7. Di antara hal yang tumbuh dalam masa ke tiga adalah munculnya orang-orang
yang membuat hadis-hadis palsu. Hal ini terjadi pada era .
A. Perebutan kekuasaan dalam masa Bani Umayyah
B. Tidak kuatnya periwayatan suatu hadis
C. Berbaurnya antara ayat Al Quran dengan hadis
D. Sesudah Ali wafat
E. Tidak ada yang mensepakati hadis
8. Anas bin Malik ketika hidupnya penuh dengan perjuangan untuk
mengumpulkan haits. Tempat yang paling banyak di diaminya adalah .
A. Mesir
B. Madinah
C. Makkah
D. Kufah
E. Bashrah
9. Seorang perawi harus memiliki sifat Dzabit, artinya
A. Memahami kaidah-kaidah bahasa Arab
B. Kuat ingatan
C. Cerdik
D. Hidup bersama Rasulullah SAW
E. Ikhlas dan zuhud
10. Munculnya hadis palsu bermulaa dari golongan syiah yang mengutamakan
pribadi-pribadi dengan kepentingan tertentu, sehingga Imam Malik menyebut
daerah tersebut sebagai pabrik hadis palsu. Yang dimaksud dengan daerah itu
adalah .
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 221
A. Israil
B. Iran
C. Iraq
D. Palestina
E. Yaman
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 222
Standar Kompetensi Lulusan
8. Mengenal sejarah singkat Sahabat yang banyak meriwayatkan hadis
dan Pentakhrij Hadis yang dikenal sebagai Perawi
Indikator
8.3 Menentukan nama lengkap / sebutan lain Imam Muslim
Imam Muslim (204 H/820 M 261 H/875 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Husayn Muslim bin al-Hajjaj al-Quraysyiy
al-Naysaburiy. Beliau dilahirkan di Naysabur pada tahun 204 H/ 820 M yaitu kota
kecil yang terletak di negera Iran. Beliau salah seorang ahli Hadis terkemuka dan
murid al-Bukhari. Sejak kecil beliau belajar Hadis ke beberapa guru di berbagai
negara antaranya ke Hijaz, Syam, Irak, Mesir dan lain-lain seperti gurunya al-
Bukhari. Al-Nawawi berkata : Imam Muslim seorang yang sangat berhati-
hati,teguhpendirian,wara`, dan makrifah.
Beliau melawat ke Hijaz, Iraq, Syiria, dan Mesir untuk mempelajari hadis
dari ulama hadis. Beliau meriwayatkan hadis dari Yahya ibn Yahya an-Naisabury,
Ahmad ibn Hanbal, Ishaq ibn rahawaih dan Abdullah ibn Maslamah Al-Qanaby,
Al Bukhory dan lain-lain. Hadis-hadisnya diriwayatkan oleh ulama Baghdad
yang sering beliau datangi At-Tirmidzy, Yahya ibn Said, Muhammad ibn Ishaq
ibn Khuzaimah, Muhammad ibn Abd al-Wahhab Al-Farra, Ahmad ibn Salamah,
Abu Awanah, Yaqub ibn Ishaq al-Isfarayiny, Nashr ibn Ahmad dan lain-lain.
Abu Ali an-Naisabury berkata, Tidak ada di bawah kolong langit dan
bumi, kitab yang lebih shahih dari kitab Muslim dalam ilmu hadis.
Di antara buku Hadis yang beliau tulis adalah Shahh Muslim berisikan
4.000 Hadis yang merupakan hasil penyeleksian dari 12.000 buah Hadis yang
dihitung secara berulang, atau pendapat lain sebanyak 7.275 buah Hadis secara
terulang-ulang. Menurut Fuad Abd al-Bqiy sebanyak 3.033 buah Hadis tanpa
diulang. Buku itu disusun selama 12 tahun. Shahh al-Bukhariy dan Shahh
Muslim, keduanya kitab yang paling shahih setelah al-Quran, para ulama
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 223
menerimanya secara aklamasi (qabl) dan mayoritas mereka menilai al-Bukhari
lebih shahih, tetapi Shahh Muslim lebih indah sistematika penulisannya. Imam
Muslim berkata :
Seandainya ahli Hadis menulis Hadis selama 200 tahun, maka intinya
pada kitab Shahhnya.
Menurut penelitian para ulama, persyaratan yang ditetapkan Muslim
dalam kitabnya pada dasarnya sama dengan penetapan Shahh al-Bukhriy. Ibn al-
Shalh mengatakan bahwa persyaratan Muslim dalam kitab Shahh-nya adalah :
a. Hadis itu bersambung sanad-nya
b. Hadis diriwayatkan oleh orang kepercayaan (tsiqah) dari generasi
permulaan sampai akhir
c. Terhindar dari syudzdz dan `illah.
Pengertian (bersambung sanad) menurut al-Bukhari,
seorang periwayat harus benar-benar bertemu ( ) dengan penyampai Hadis.
Sedang Muslim mensyaratkan semasa ( /al-mu`sharah=hidup satu
masa).
Para Gurunya
Imam Muslim mempunyai guru hadis sangat banyak sekali, diantaranya
adalah: Usman bin Abi Syaibah, Abu Bakar bin Syaibah, Syaiban bin Farukh,
Abu Kamil al-Juri, Zuhair bin Harab, 'Amar an-Naqid, Muhammad bin Musanna,
Muhammad bin Yasar, Harun bin Sa'id al-Aili, Qutaibah bin sa'id dan lain
sebagainya.
Murid yang meriwayatkan Hadisnya
Banyak para ulama yang meriwayatkan hadis dari Imam Muslim, bahkan
di antaranya terdapat ulama besar yang sebaya dengan dia. Di antaranya, Abu
Hatim ar-Razi, Musa bin Harun, Ahmad bin Salamah, Abu Bakar bin Khuzaimah,
Yahya bin Said, Abu Awanah al-Isfarayini, Abi isa at-Tirmidzi, Abu Amar
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 224
Ahmad bin al-Mubarak al-Mustamli, Abul Abbas Muhammad bin Ishaq bin as-
Sarraj, Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan al-Faqih az-Zahid. Nama terakhir ini
adalah perawi utama bagi Syahih Muslim. Dan masih banyak lagi muridnya yang
lain.
Pujian para Ulama
Apabila Imam Bukhari sebagai ahli hadis nomor satu, ahli tentang ilat-
ilat (cacat) hadis dan seluk beluk hadis, dan daya kritiknya sangat tajam, maka
Muslim adalah orang kedua setelah Bukhari, baik dalam ilmu, keistimewaan dan
kedudukannya. Hal ini tidak mengherankan, karena Muslim adalah salah satu dari
muridnya. Al-Khatib al-Bagdadi berkata: "Muslim telah mengikuti jejak Bukhari,
mengembangkan ilmunya dan mengikuti jalannya." Pernyataan ini bukanlah
menunjukkan bahwa Muslim hanya seorang pengikut saja. Sebab ia mempunyai
ciri khas tersendiri dalam menyusun kitab, serta memperkenalkan metode baru
yang belum ada sebelumnya.
Imam Muslim mendapat pujian dari ulama hadis dan ulama lainnya. Al--
Khatib al-Bagdadi meriwayatkan dari Ahmad bin Salamah, katanya "Saya me-
lihat Abu Zur'ah dan Abu Hatim selalu mengutamakan Muslim bin al-Hajjaj dari
pada guru- guru hadis lainnya. Ishak bin Mansur al-Kausaj berkata kepada
Muslim: "Kami tidak akan kehilangan kebaikan selama Allah menetapkan engkau
bagi kaum muslimin."
Ishak bin Rahawaih pernah mengatakan: "Adakah orang lain seperti
Muslim?". Ibnu Abi Hatim mengatakan: "Muslim adalah penghafal hadis. Saya
menulis hadis dari dia di Ray." Abu Quraisy berkata: "Di dunia ini, orang yang
benar- benar ahli hadis hanya empat orang. Di antaranya adalah Muslim." Mak-
sudnya, ahli hadis terkemuka di masa Abu Quraisy. Sebab ahli hadis itu cukup
banyak jumlahnya.
Kitab tulisan Imam Muslim
Imam muslim mempunyai kitab hasil tulisannya yang jumlahnya cukup
banyak. Di antaranya:
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 225
1. Al-Jamius Syahih
2. Al-Musnadul Kabir Alar Rijal
3. Kitab al-Asma' wal Kuna
4. Kitab al-Ilal
5. Kitab al-Aqran
6. Kitab Sualatihi Ahmad bin Hanbal
7. Kitab al-Intifa' bi Uhubis Siba'
8. Kitab al-Muhadramain
9. Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahidin
10. Kitab Auladus Sahabah
11. Kitab Auhamul Muhadisin.
Kitabnya yang paling terkenal sampai kini ialah Al-Jamius Syahih atau
Syahih Muslim.
Di antara kitab-kitab di atas yang paling agung dan sangat bermanfat
luas, serta masih tetap beredar hingga kini ialah Al Jami as-Sahih, terkenal
dengan Sahih Muslim. Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab yang paling
sahih dan murni sesudah Kitabullah. Kedua kitab Sahih ini diterima baik oleh
segenap umat Islam.
Imam Muslim telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meneliti
dan mempelajari keadaan para perawi, menyaring hadis-hadis yang diriwayatkan,
membandingkan riwayat riwayat itu satu sama lain. Muslim sangat teliti dan hati-
hati dalam menggunakan lafaz-lafaz, dan selalu memberikan isyarat akan adanya
perbedaan antara lafaz-lafaz itu. Dengan usaha yang sedeemikian rupa, maka
lahirlah kitab Sahihnya.
Bukti kongkrit mengenai keagungan kitab itu ialah suatu kenyataan, di
mana Muslim menyaring isi kitabnya dari ribuan riwayat yang pernah
didengarnya. Diceritakan, bahwa ia pernah berkata: "Aku susun kitab Sahih ini
yang disaring dari 300.000 hadis."
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 226
Diriwayatkan dari Ahmad bin Salamah, yang berkata : "Aku menulis
bersama Muslim untuk menyusun kitab Sahihnya itu selama 15 tahun. Kitab itu
berisi 12.000 buah hadis.
Dalam pada itu, Ibn Salah menyebutkan dari Abi Quraisy al-Hafiz,
bahwa jumlah hadis Sahih Muslim itu sebanyak 4.000 buah hadis. Kedua
pendapat tersebut dapat kita kompromikan, yaitu bahwa perhitungan pertama
memasukkan hadis-hadis yang berulang-ulang penyebutannya, sedangkan
perhitungan kedua hanya menghitung hadis-hadis yang tidak disebutkan berulang.
Imam Muslim berkata di dalam Sahihnya: "Tidak setiap hadis yang sahih
menurutku, aku cantumkan di sini, yakni dalam Sahihnya. Aku hanya
mencantumkan hadis-hadis yang telah disepakati oleh para ulama hadis."
Imam Muslim pernah berkata, sebagai ungkapan gembira atas karunia Tuhan yang
diterimanya: "Apabila penduduk bumi ini menulis hadis selama 200 tahun, maka
usaha mereka hanya akan berputar-putar di sekitar kitab musnad ini."
Ketelitian dan kehati-hatian Muslim terhadap hadis yang diriwayatkan dalam
Sahihnya dapat dilihat dari perkataannya sebagai berikut : "Tidaklah aku
mencantumkan sesuatu hadis dalam kitabku ini, melainkan dengan alasan; juga
tiada aku menggugurkan sesuatu hadis daripadanya melainkan dengan alasan
pula."
Imam Muslim di dalam penulisan Sahihnya tidak membuat judul setiap bab secara
terperinci. Adapun judul-judul kitab dan bab yang kita dapati pada sebagian
naskah Sahih Muslim yang sudah dicetak, sebenarnya dibuat oleh para pengulas
yang datang kemudian. Di antara pengulas yang paling baik membuatkan judul-
judul bab dan sistematika babnya adalah Imam Nawawi dalam Syarahnya.
Sumber: Kitab Hadis Sahih yang Enam, Muhammad Muhammad Abu Syuhbah.
Banyak para Ulama yang mengambil Hadis dari padanya di antaranya
al-Turmudzi, Abu Hatim al-Rziy, Ahmad bin Salamah, Musa bin Harun, Yahya
bin Sh`id, Muhammad bin Mukhallad, abu `Uwnah Ya`qb bin Ishak al-
Isfarniniy, Muhamad bin Abd al-Wahhb al-Farr, `Ali bin al-Husain, dan lain-
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 227
lain. Akhirnya beliau meninggal di Naisabur pada tahun 261 H/875 M dalam
usia 55 tahun.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 228
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada pilihan
jawaban di antara A, B, C, D, dan E
1. Imam Muslim adalah pentakhrij hadis yang berasal dari .
A. Iraq
B. Naisabus
C. Iran
D. Basrah
E. Kufah
2. Imam Muslim sejak kecil sudah mulai bergaul kepada .
A. Abdullah bin Umar
B. Ali bin Abi Thalib
C. Anas bin Malik
D. Al-Bukhari
E. Zaid bin Tsabit
3. Di antara kumpulan hadis yang ditulis oleh Imam Muslim yang popular
dinamai .
A. Shahih Muslim
B. Sunan Muslim
C. Shahih Bukhari Muslim
D. Diwanul Hadis An-Nabawy
E. Riyadhus Sholihin
4. 1. hadis itu bersambung sanadnya
2. Hadis diriwayatkan oleh orang kepercayaan dari generasi permulaan
sampai dengan akhir
3. Terhindar dari syudzudzz dan illah
4. Disepakati sejumlah perawi hadis.
5. Dapat dipertanggungjawabkan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 229
Dalam penetapan hadis-hadis dalam shahih Musllim persyaratan-persyaratan
yang diajukan adalah .
A. 1,2,3
B. 1,3,5
C. 2,3,4
D. 1,2,3,4
E. 2,3,4,5
5. Abu al Husain ibnu al Hajjaj ibn Muslim al Qusyairy an Naisabury merupakan
nama lain dari .
A. Imam Bukhari
B. Imam Muslim
C. Imam Turmudzi
D. Imam Nasai
E. Abu Dawud
6. Di bawah ini yang bukan kota pelawatan Imam Muslim untuk mempelajari
dalam periwayatan hadis adalah .
A. Hijaz
B. Iraq
C. Syiria
D. Mesir
E. India
7. Imam Muslim adalah pentakhrij hadis yang terkemuka. Hadis yang
merupakan kesepakatan Imam Muslim dengan Al Bukhari disebut .
A. Shahih Bukhari
B. Muttafaqun Alaihi
C. Shahih Muslim
D. Shahibul Hadis
E. Al Musnatul kamil
8. Nama lain dari gabungan karya Bukhari dan Muslim disebut .
A. Al Hajjaj
B. Mujtaba
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 230
C. Sokhikhain
D. Al Muwatho
E. Sirojul Munir
9. Di bawah ini adalah nama-nama kota yang ditempati oleh Muslim untuk
mempelajari hadis dari Ulama-Ulama Hadis. Kota tersebut adalah .
A. Hijaz, Iraq, Syiria, dan Mesir
B. Iraq, Iran, Madinah, dan India
C. Hijaz, Makkah, Madinah, dan Kufah
D. Syiria, Damaskus, dan Parsi
E. Saudi Arabia, Yaman, Iraq, dan Iran
10. Kitab Shahih Muslim disebut juga.
A. Al Jamius Shahih
B. Al Jamiul Hadis
C. Shahihain
D. Auhamul Muhadditsin
E. Kitabal Aqran
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 231
Standar Kompetensi Lulusan
8. Mengenal sejarah singkat Sahabat yang banyak meriwayatkan hadis
dan Pentakhrij Hadis yang dikenal sebagai Perawi
Indikator
8.4 Menentukan Guru Imam at-Tirmidzi
At-Turmudzi (200 H/824 M- 279 H/892 M)
Imam Al Turmudzi nama lengkapnya adalah Abu Isa Muhammad ibn Isa
ibn Tsurah ibn Musa ibn Dhahak Al Sulami Al Bughi Al Tirmidzi adalah seorang
muhaddits yang dilahirkan di kota Turmudz, sebuah kota kecil di pinggir utara
sungai Amuderiya, sebelah utara Iran. Beliau dilahirkan di kota tersebut ;pada
bulan Dzulhijjah 200 H ( atau tepatnya 824 M ). Imam Bukhari dan Imam
Turmudzi keduanya sedaerah sebab Bukhara dan Turmudzi adalah satu adalah
satu daerah dari daerah ma waraun nahr.
Beliau mengambil hadis dari ulama hadis yang kenamaan, seperti
Abdullah ibn Muawiyah al-Jumahy, Ali ibn Hujr al-Marwazy, Suwaid ibn Nashr
al-Maerwazy, Qutaibah ibn Said ats-Tsaqafy, Abu Mushab, Ahmad ibn Abi
Bakar Az-Zuhry al-Madiny, Ibrahim ibn Abdullah ibn Hatim al-Hawary.
At-Turmudzy adalah salah seorang ulama yang mendapat asuhan dan
didikan Al-Bukhory, mempelajari ilmu hadis, mendalami fiqihnya dan
mengadakan munazharoh (diskusi) dengannya. At-Turmudzy sering berbeda
pendapat dengan gurunya.
At-Turmudzi banyak melawat ke berbagai negeri. Hadis-hadisnya
diriwayatkan oleh oleh banyak ulama dan yang terpenting antara mereka adalah
Al-Mahbudy yang meriwayatkan kitab AlJami.
Untuk member kesaksian tentang ketinggian At-Turmudzy dalam bidang
hadis maka Al-Bukhory sengaja menerima suatu hadis daripadanya. Sebagaimana
biasa dilakukan oleh ulama besar, yaitu mendengar hadis dari ulam yang lebih
rendah daripadanya.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 232
Thasy Kubra Zadah berkata, At-Turmudzy adalah salah seorang dari
ulama penghafal hadis yang terkenal, berilmu luas dalam bidang fiqih dan
menerima hadis dari ulama besar.
Al Mizzy berkata, At-Turmidzy adalah seorang penghafal hadis yang
terkemuka yang telah dapat dimanfaatkan kirabnya oleh para Muslim.
Menurut Ibnu al-Atsir, kitab Al-Jami dan kitab-kitab yang lain, salah
seorang imam hadis yang terkemuka yang telah dapat dimanfaatkan kitabnya oleh
para Muslim.
Di antara karyanya adalah Kitab Sunan atau yang disebut
(Jmi` al-Turmudziy). Di dalam kitab ini ia mengklasifikasikan kualitas Hadis
menjadi shahih, hasan, dan dha`if. Setelah selesai menulis kitab ini beliau
perlihatkannya kepada para ulama Hijaz, Irak, dan Khurrasan. Mereka bersenang
hati dan bangga melihatnya. Beliau berkata :
Aku tulis bukuku ini dan telah aku sodorkan kepada para ulama Hijaz,
Irak, dan Khurrasan dan mereka menyenanginya. Barang siapa di rumahnya
terdapat kitab Sunan ini, maka seakan-akan di rumahnya ada seorang Nabi yang
berbicara.
Buku inilah sumber pertama Hadis Hasan. Kualitas Hadisnya terbagi
empat macam ; yaitu sebagian dipastikan keshahihanny, sebagian lain shahih atas
syarat Abu Dawud dan al-Nasi, sebagian lain dijelaskan `illat-nya, dan sebagian
lagi beliau terangkan : Aku tidak keluarkan suatu Hadis dalam kitbaku ini
kecuali yang diamalkan oleh sebagian Fuqah.
Beliau meninggal dunia pada tahun 279 H/892 M bulan Rajab di
Turmudz setelah sakit mata pada akhir hayatnya.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 233
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang pada pilihan
jawaban di antara A, B, C, D, atau E !
1. Seorang Imam yang menjadi panutan dalam bidang hadis diantaranya ialah At
Turmudzi. Beliau mempunyai nama lengkap .
A. Abu Isa ibn Sauroh ibn Musa ibn Shakkar as Sulamy al Bughy At
Thurmudzi
B. Abu Add ar Rohman Ahmad ibn Syuaib ibn Ali Ibn Bakar ibn Sunan An
Nasay
C. Abu Al Husain Muslim ibn al Hajjaj ibn Muslim al Qusyairy an naisabury
D. Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Al-Mughiroh al-
Jafi
E. Abu Daud Sulaiman ibn Asyats ibn Syidad ibn Amar ibn Amir As
Sijistany
2. Imam Turmudzi berguru kepada
A. Imam Bukhari
B. Imam Muslim
C. Abu Daud
D. Nasay
E. Rahawaih
3. At Turmudzi menyusun kitab hadis yang dinamakan .
A. Al Mujtaba
B. Al jami
C. As Subky
D. Sunan Turmudzi
E. Shahih Turmudzi
4. Menurut Ibnu al Atsir, diantara kitab-kitab karya At-Thurmudzi yang paling
baik adalah .
A. Muttafaqun Alaihi
B. Sunan At Turmudzi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 234
C. Al Ilalul Hadis
D. Al Jamial Kabir
E. Al jami
5. Dalam sejarah perkembangan ilmu hadis status At Thurmudzi dalam status
hadis disebut
A. Rijalul Hadis
B. Pentakhrij Hadis
C. Perawi Hadis
D. Orang yang meriwayatkan hadis
E. Orang yang menerima hadis
6. Perhatikan nama-nama berikut!
No Nama
1 Quthaibah bin said
2 Dawud Zamahsari
3 Ishaq bin Musa
4 Sufyan bin Waji
5 Muslim
Di antara nama-nama di atas di mana At-Thurmudzi pernah berguru
kepadanya adalah .
A. 1,2,3,4
B. 2,3,4,5
C. 1,3,4,5
D. 1,2,4,5
E. 1,2,3,5
7. Ulama yang banyak meriwayatkan Kitab Al Jami adalah .
A. Abu Daud as-Sijistany
B. Zaed ibn Yahya ibn Ubaid ad Dimasyqy
C. Ibnu Syuwail
D. Ibnu al-Katsir
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 235
E. Al-Mahbudy
8. Turmudzi adalah ahli hadis yang berasal dari
A. Bugh
B. Iraq
C. Mesir
D. Kufah
E. Madinah
9. Kitab Al-Jami ash-Shahih dan Asy-Syamil merupakan kitab yang
berkembang dalam masyrakat. Kitab tersebut disusun oleh .
A. Bukhari
B. Muslim
C. Turmudzi
D. Nasay
E. Al Mizzy
10. Imam Turmudzi di samping dikenal sebagai Ulama Hadis, beliau juga dikenal
sebagai Ulama .
A. Tokoh Tasawuf
B. Ulama Fiqih
C. Sufi
D. Tabib
E. Filosof
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 236
Standar Kompetensi Lulusan
8. Mengenal sejarah singkat Sahabat yang banyak meriwayatkan hadis
dan Pentakhrij Hadis yang dikenal sebagai Perawi
Indikator
8. 5 Menyebutkan gelar yang diberikan Ulama Hadis kepada Imam
An Nasai
An-Nasay (215/839 M-303 H/915 M)
Nama lengkapnya Abu Abd ar-Rahman Ahmad ibn Syuaib ibn Ali ibn
Bakar ibn Sunan An-Nasay. Beliau dilahirkan di kota Nasa suatu kota masuk
wilayah Khurrasan pada tahun 215 HDAN WAFAT DI Makkah pada tahun 303
H. Beliau mengembara ke berbagai kota besar untuk mencari Hadis, antara lain
ke Khurrasan, Hijaz, Irak, dan Mesir kemudian menetap di Mesir. Beliau juga
seorang faqih bermadzhab al-Syfi`i, ahli ibadah, berpegang teguh pada Sunah,
dan memiliki wibawa kehormatan yang besar. Beliau juga seorang penulisn As-
Sunan yang dinamakan Al-Mujtaba. Setelah melaksanakan ibadah haji ia
menetap di Mekkah sampai menghadap ke hadirat Ilahi pada tahun 303 H /915 M.
Beliau meningal di al-Ramalah dan dimakamkan di Bayt al-Maqdis. Imam al-
Daru Quthniy memberi komentar tentang al-Nasai :
al-Nasai adalah orang yang paling alim Fikih di antara syeikh-syeik Mesir pada
masanya dan orang yang paling mengetahui hadis dan para perawinya.
Beliau meriwayatkan hadis dari Qutaibah ibn Said, Ishaq ibn Ibrahim, Hummaid
ibn Masadah, Ali ibn Thasyram, Muhammad ibn Abd al-Ala, Mahmud ibn
Ghailan, Abu Basyar ad-Daulaby, Abu Qasim ath-Thabary, Abu Jafar ath-
Thahawy, Muhammad ibn Harun ibn Shalih ibn Sinan, Abu Bakar Ahmad ibn
Ishaq as-Sunny, seorang penghafal hadis
Cukup banyak karangan beliau kurang lebih 15 buku, yang paling populer adalah
al-Sunan yang disusun seperti bab Fiqh. Di dalamnya tidak ada seorang periwayat
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 237
yang disepakati kritikus untuk ditinggalkannya. Dari segi kualitas Hadisnya
terdapat Hadis shahih, hasan dan dha`if. Beliau beri nama buku itu (al-
Sunan al-Kubr), kemudian diajukan kepada seorang amir di al-Ramalah, beliau
ditanya : Apakah semua Hadis di dalamnya shahih ? Beliau menjawab : Di
dalamnya ada yang shahih, hasan, dan yang mendekatinya. Tuliskan yang
shahih saja dari padanya! sahut Amir. Maka beliau menyaring dari kitab itu
Hadis-Hadis shahih saja yang kemudian disebut (al-Sunan al-
Sughr) dan diberi nama (al-Mujtab min al-Sunan) yaitulah yang
sampai di tangan kita. Para ahli Hadis banyak yang berpedoman periwayatan dari
al-Nasai, ia bagian dari kitab induk enam yang sedikit kedha`ifannya dan
seimbang atau dekat dengan Sunan Abi Dawd kitab kedua dari 4 Sunan. Oleh
karena itu, An Nasai dinilai menempati nomor dua dari urutan Sunan Al Arbaah.
Kitab Sunan ini telah diberi syarh oleh As Suyuthi dalam kitab Zahr Ar
Ruba ala Al Mujtaba dan Abd Hasan Muhammad ibn Abd Hadi As Sindi Al
Hanafi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 238
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang pada pilihan
jawaban di antara A, B, C, D, atau E !
1. Seorang Imam Hadis di antaranya adalah An Nasay. Beliau mempunyai nama
lengkap.
A. Abu Abd Rahman Ahmad ibn Syuaib ibn Ali ibn Bakar ibn Sunan An-
Nasay
B. Abu Daud as-Sijistany
C. Abu Basyar ad-Daulaby
D. Ibrahim ibn Muhammad ibn Shalih ibn Sinan
E. Abu Bakar Ahmad ibn Ishaq as-Sunny
2. Karya terbesar An Nasay tentang penulisan buku hadis adalah .
A. Al Jami
B. Al Mustawa
C. As Sahih
D. As Sunan
E. Al Mujtaba
3. Di antara karya An Nasay tentang penulisan buku hadis adalah Ilalul Hadis.
Dalam karya tersebut mempuntai ciri-ciri .
A. Sedikit hadis dhaifny, derajatnya di bawah As Shahih
B. Sedikit hadis dhaifny, derajatnya di bawah As Sunan
C. Sedikit hadis dhaifny, derajatnya di atas As Shahih
D. Sedikit hadis dhaifny, derajatnya sama dengan As Shahih
E. Sedikit hadis dhaifny, derajatnya sama dengan As Sunan
4. Di bawah ini manakah gelar yang diberikan para Ulama kepada Imam an
Nasai
A. Al-Hafidz dan Al-Hakim
B. Al-Hafidz dan Ad-Dhabit
C. Al-Hafidz dan Al-Alim
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 239
D. Al-Hafidz dan Az-Zahid
E. Al-Hafidz dan Al-Warai
5. Seorang Amir yang meminta An Nasay untuk menyaring kedudukan hadis
dalam kitab-kitabnya adalah .
A. Harrun ar-Rasyid
B. Ar-Ramlah
C. Umar bin Abdul Aziz
D. Ibnu Khaldun
E. Al-Karabisy
6. Kitab hadis yang dipandang oleh para Muhadditsin sebagai kitab induk yang
ke tiga adalah .
A. Kitab al-Mufhim
B. Kitab Ikmal al-Ikmal
C. Kitab Maalim as-Sunan
D. Kitab Ikmali Mulim
E. Kitab Al-Mujtaba
7. Kitab hadis Al-Mujtaba disusun oleh An-Nasay dan telah disyarahkan
oleh.
A. Ibnu Mulaqqin
B. Al-Bukhary
C. Muslim
D. Abu Daud
E. At-Tirmidzi
8. Dalam penyusunan Kitab Al-Mujtaba zawaidnya atas.
A. Al-Bukhary
B. Abu Ath-Thaib
C. Al-Haqq Azhim Abdy
D. Ibnu Al-Qayyim al-Jauziyah
E. Asy-Syayuthy
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 240
9. Abu Said Abd ar-Rahman ibn Ahmad ibn Yunus, penulis sejarah, mengatakan
bahwa An-Nasay banyak menghabiskan hidupnya untuk mengembangkan
ilmu hadis di daerah .
A. Madinah
B. Mesir
C. Makkah
D. Persia
E. Yaman
10. Kitab Al-Mujtaba mendapat syarahan dari
A. Ibnu Mulaqqin
B. Abu Daud
C. At-Turmudzy
D. Al-Bukhary dan Muslim
E. Asy-Syayuthy dan As-Sindy
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 241
Standar Kompetensi Lulusan
9. Menjelaskan pengertian, contoh, dan mengidentifikasi kitab-kitab Hadis
al-Jami dan al-Mustakhraj
Indikator
9.1 Menentukan ciri kitab al-Jami`
Pembukuan Hadis dalam perkembangannya banyak sekali ragamnya,
bahkan ia yang terbanyak di antara berbagai pembukuan disiplin ilmu. Ragam
pembukan ini bergantung pada kebutuhan, kemampuan dan kemajuan peradaban
manusia pada masa perkembangannya. Kalau dibandingkan dengan model
pembukuan yang lain, misalnya seperti al-Quran hanya satu bentuk pembukuan
yakni berurutan dari surah ke surah sesuai dengan petunjuk Rasul saw (tawqfiy).
Perkembangan pembukuan kitab Fikih juga demikian hanya satu bentuk yakni
mulai dari ibadah, muamalah, munakahat, dan jinyat (pidana dan hukumannya).
Sejak Baghdad dihancurkan oleh Hulagu Khan, kegiatan perkembangan
hadis berpindah ke Mesir dan India. Dalam masa ini banyak kepala-kepala
pemerintahan yang berkecimpung dalam bidang ilmu hadis seperti Al-Burquq.
Di antara kitab hadis yang berkembang dan diterbitkan di India adalah
kitab Ulum al-Hadis karya Al-Hakim. Namun akhirnya kegitan penerbitan buku-
buku hadis berpindah lagi dan berkembang di Saudi Arabia.
Jalan yang ditempuh oleh para Ulama pada masa ini ialah menertibkan,
menyaring, dan menyusun kitab takhrij. Serta membuat kitab-kitab jami yang
umum, kitab-kitan yang mengumpulkan hadis hukum, mentakhrijkan hadis-hadis
SKL 9
MEMAHAMI KITAB HADIS
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 242
yang terdapat dalam beberapa kitab, mentakhrijkan hadis-hadis yang terkenal
dalam masyarakat dan menyusun kitab athraf.
Dilihat dari masa kejayaan pembukuan Hadis bersamaan dengan kejayaan
pembukuan ilmu-ilmu lain seperti Fikih, Ilmu Kalam dan ilmu pengetahuan (saint),
yakni abad 3 H atau abad 8 M. Perkembangan pembukuan Hadis bersamaan
dengan perkembangan penelitian Hadis yang semula hanya diingat atau dihapal
oleh para ulama sampai kepada penghimpunan dan pengkodifikasian yang
paripurna. Di antara ragam pembukuan hadis, antara lain ; al-Jmi, as-Sunan, al-
Mushannaf, al-Mustadrak, al-Mustakhraj, al-Musnad, dan al-Mujam.
Ada kitab-kitab hadis tafsir dan fiqih yang mencantumkan hadis dengan
tidak menerangkan sanad-sanadnya dengan tidak menerangkan tempat (sumber)
pengambilannya karena itu tidak dapat kita pegang sebelum kita melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu.
Sebagian kesulitan yang harus kita lalui untuk memeriksa derajat hadis
yang terdapat dalam kitab-kitab tafsir dan fiqih telah dihilangkan penulis yang
berusaha untuk menerangkan derajat-derajat hadis yang termaktub dalam berbagai
kitab tafsir dan fiqih. Di antara kitab takhrij itu adalah :
a. Takhrij Al hadis al Kasyasyaf yang disusun oleh Jamaluddin Al Hanafi. Kitab
in menerangkan derajat hadis-hadis yang terdapat dalam Tafsir al-Kasysyaf.
b. Kitab takhrij yang disusun oleh Abd ar-Rahman al-Manawy yang menerangkan
derajat hadis-hadis yang terdapat dalam Tafsir al Baidhawy.
c. Ath-Thuruq wa al Wasail, kitab yang menerangkan keadaan hadis yang
terdapat dalam kitab Khulashah ad-Dalail, sebuah kitab Hanafy. Kitab takhrij
ini disusun oleh Ahmad ibn utsman at Turkumany.
d. Kitab takhrij yang disusun oleh Az-Zailay yang menerangkan derajad-derajad
hadis yang terdapat dalam kitab Al Hidayah
e. Kitab yang menerangkan derajat-derajat hadis yang terdapat dalam Syarah al-
Wajiz, yang disusun oleh oleh Ibnu Mulaqqin dan diringkaskan oleh Ibnu Hajar
al-Asqalany dengan nama Talkhish al-Khabir
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 243
f. Takhrij Ahadis al-Minhaj yang disusun oleh Ibnu Mulaqqin. Kitab ini yang
menerangkan derajat-derajat hadis yang terdapat dalam kitab Minhaj ath-
Thalibin.
g. Idrak al-Haqiqah, kitab yang menerangkan derajat-derajat hadis yang terdapat
dalam kitab Ath-Thariqah. Kitab takhrij ini disusun oleh Ali Ibnu Hasan ibn
Shadaqah al-Mishry, selesai dibuat dalam tahun 1050 H.
h. Al-Mughnian Haml al-Asfar yang disusun oleh Al-Hafizh AL-Iraqy. Kitab ini
yang menerangkan derajat hadis yang terdapat dalam Al-Ihya.
A. Kitab Al Jami
Kata al-Jmi berarti menghimpun, mengumpulkan, dan mencakup. Boleh
jadi kata al-Jmi dimaksudkan kitab yang mencakup, menghimpun atau
mengumpulkan segala permasalahan. Secara terminologi diartikan sebagai
berikut :
Pembukuan Hadis yang mengakomodasi semua bab Hadis yang mereka
sebutkan 8 masalah yaitu masalah aqaid, hukum (Fikih), perbudakan (riqq),
adab makan minum, tafsir, sejarah dan riwayat hidup, sifat-sifat akhlak
(symil), berbagai fitnah ( fitan), dan kisah-kisah (manqib) .
Di antara usaha-usaha ulama hadis yang terpenting dalam pembukuan ini
adalah :
1. Mengumpulkan hadis-hadis Al Bukhory atau Muslim dalam sebuah kitab
2. Mengumpulkan hadis-hadis kitab enam
3. Mengumpulkan hadis-hadis yang terdapat dalam berbagai kitab
4. Mengumpulkan hadis-hadis hukum dan menyusun kitab-kitab athraf
Kitab yang mengumpulkan hadis-hadis Al Bukhary dan Muslim di
antaranya kitab Al jami baina ash-Shahihaini, oleh Ismail ibn Ahmad
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 244
yang terkenal dengan nama Ibnu al-Furrat (414 H), oleh Muhammad ibn
Nashr al-Humaidy (488 H), oleh Al-Baghawy, dan oleh Muhammad ibn
Abd al-Haqq al-Asybily (582 H).
Buku Hadis al-Jmi adalah ragam pembukuan Hadis yang paling lengkap,
karena ia mencakup segala permasalahan sebagaimana di atas, tidak hanya
terfokus satu masalah saja. Segala aspek agama dan segala aspek kehidupan
manusia dimuat dalam kitab tersebut.
Contoh kitab al-Jmi sebagai berikut :
1. al-Jmi` li al-Imam `Abd al-Razzq bin Hammm al-Shan`niy karya
al-Shanniy
:
( 155 )
2. al-Jmi` al-Shahh li al-Bukhriy karya al-Bukhari
:
( 112 )
3. al-Jmi` al-Shahh li Muslim karya Imam Muslim,
:( 125 )
4. Jmi` al-Turmudziy karya al-Turmudzi
:
( 132 )
Kualitas Kitab al-Jmi karya al-Bukhari dan Muslim disepakati oleh para
ulama shahih seluruhnya sebagaimana disebutkan pada nama kitab tersebut
yang menyebutkan kata al-Shahh di dalamnya ; al-Jmi` al-Shahh li al-
Bukhriy dan al-Jmi` al-Shahh li al-Bukhriy. Menurut penulisnya seluruh
Hadus yang terkandung di dalamnya berkualitas shahih seluruhnya. Sedang
kitab al-Jmi` li al-Imam `Abd al-Razzq bin Hammm al-Shan`niy (w. 211
H), dan Jmi`al-Turmudziy sekalipun disebut kitab al-Jmi, namun
kualitasnya sama dengan kitab Sunan yakni ada yang shahih, hasan, dan dha`if.
Dengan demikian nama al-Jmi tidak menunjukkan kualitas hadis yang
dikandung. Ia hanya menunjukkan bahwa kitab tersebut memuat segala hadis
yang mencakup segala permasalahan.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 245
Ulama hadis dalam masa ini mengumpulkan pula hadis-hadis yang terdapat
dalam beberapa kitab ke dalam sebuah kitab khusus. Di antara kitab yang
merupakan jawami yang umum ialah :
1. Jami al-Masanid was-Sunan al-Hadi li Aqwami Sanan karya Al-Hafidz
Ibnu Katsir (774 H). Dalam kitab ini dikumpulkan hadis-hadis dari Shahih
al-Bukhory, Shahih Muslim, Sunan an-Nasay, Sunan Abi Daud, Sunan at-
Tirmidzy, Sunan Ibnu-Majah, Musnad Ahmad, Al-Bazzar, Abu Yala dan
Mujam al-Kabir (susunan Ath-Thabrany)
2. Jami al-Jami, susunan Al-Hafidz As-Sayuthy (911 H). Dalam kitab ini
dikumpulkan hadis-hadis kitab enam dan lain-lain. Kitab ini mengandung
hadis dhaif dan maudhu
Alaudin Al-Hindy (945 H) telah menertibkan kitab-kitab ini dalam sebuah
kitab yang dinamai Kanz al-Ummal fi Sunan al-Aqwali wal-Afal. Kemudian
diringkasnya dalam kitab Muntakhabu Kanz al-Ummal. As sayuthy sendiri telah
mengikhtisarkan kaitab itu. Mukhtasyarnya dinamai Al-Jami ash-Shaghir fi
Hadis al-Basyir an-Nadzir.
Di antara kitab yang mengumpulkan hadis-hadis kitab enam ialah :
a. Tajrij ash-Shihah, oleh Razin Muawiyah. Kita bini disempurnakan oleh Ibnu
Atsir al-Jazary dalam kitabnya Jamial-Ushul li Ahadis ar Rasul. Kitab ini
telah disyarahkan oleh Abdu Rabbih ibn Sulaiman yang terkenal dengan nama
Al-Qalyuby. Kita bini dinamai Jamial-Maqul wa al-Manqul, syarah Jamial-
Ushul.
b. Al-Jami, oleh Abd al-Haqq ibn Ab dar-Rahman al-Asybily yang terkenal
dengan nama Ibnu al-Kharrat (582 H).
Di antara kitab-kitab yang mengumpulkan hadis dari berbagai kitab ialah :
a. Mashabih as-Sunnah, oleh Al-Imam Husain ibn Masud al-Baghawy (516 H).
Di dalamnya terdapat 4.484 buah hadis. Kita bini telah disaring oleh Al-
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 246
Khathib at-Tabrizy dan kitab itu dinamai Misykat al-Mashabih. Di antara yang
mensyarahkan Al-Misykah ini ialah Al-Baidhawy (685 H)
b. Jami al-Masanid wa al-Alqab, oleh Abd ar-Rahman ibn Ali al-Jauzy (597).
Kita bini telah ditertibkan isinya oleh Al-Muhibb ath-Thabary (964)
c. Bahr al-Asanid, oleh Al-Hafizh Al-Hasan ibn Ahmad al-Samarqandy (491) di
dalamnya terdapat 100.000 buah hadis.
Di antara kitab-kitab yang mengumpulkan hadis-hadis hukum ialah :
a. Muntaqa al-Akhbar oleh Al-Majduddin Ibnu Taimiyah Al-Harrany (652 H)
yang telah disyarahkan oleh Asy-Syaukani (1250 H) dalam kitabnya Nail al-
Authar
b. As-Sunan al-Kubra oleh Al-Baihaqy (458 H)
c. Al-Ahkam ash-Shughra, oleh Al-Hafizh Abu Muhammad Abd al-Haqq al-
Asybily (Ibnu al-Kharrat) (582 H)
d. Umdat al-Ahkam, oleh Abd al-Ghanny al-Maqdiusy (600 H) yang telah
disyarahkan oleh Ibnu Daqiq al-Ied, dalam kitab Ihkam al-Ahkam.
Di antara kitab-kitab yang mengumpulkan hadis-hadis targhib dan tarhib ialah At-
Targhib wa at-Tarhib oleh Al-Mundziry (656 H)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 247
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada pilihan
jawaban di antara A, B, C, D, atau E !
1.Kitab-kitab hadis yang memuat seluruh bab hadis dinamakan.
A. Al Masanid
B. As Sunan
C. Al Mustaakhrij
D. Al Mustadrok
E. Al Jami
2.Pembukuan hadis berkembang pesat pada abad 8 H. Di anatar ragam
pembukuan hadis ialah .
A. Al Jami, As Sunan, Al mustadrok, Al Mustakhraj
B. Al Jami, Al Kitab, Al Musnad, Al Mujam
C. Al Jami, As Sunan, Al Musnad, Al Furqon
D. Al jami, As Sunan, Al Bayan, Al Musnad
E. Al Jami, As Sunan, Al Muwatho, Al Musnad
3.Kitab Takhrij Al Hadis al-Kasysyaf adalah kitab yang isinya menerangkan
derajat hadis yang terdapat dalam tafsir Al-Kasysyaf. Kitab ini ditulis oleh.
A. Abdul Rahman Al Manawy
B. Ibnu Muhayyan
C. Jamaludin Al Hanafi
D. Ibnu Hajar Al As qolamy
E. Ali Ibnu Hasan
4.Kitab yang berisikan hadis-hadis yang berasal dari suatu kitab tertentu kemudian
disunting dengan sanadnya sendiri disebut.
A. Al Mujan
B. Al Sunan
C. Al Mushannaf
D. Al Muqtadroh
E. Al Mustakhraj
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 248
5.Kitab Takhrij al-Hadis al-Kasysyaf disusun oleh.
A. Bukhari dan Muslim
B. Ali ibnu Haasan ibn Shadaqoh Al Mishry
C. Ibnu Mulaqqin
D. Ahmad ibn Utsman Atturkumani
E. Jamaludin Al Hanafi
6.Yang bukan cirri-ciri Kitab Jawami adalah.
A. Menghimpun hadis-hadis
B. Isinya mencakup semua permasalahan
C. Mengumpulkan hadis-hadis yang terdapat dalam berbagai kitab
D. Mengumpulkan hadis-hadis hukum
E. Menyunting hadis yang sahih
7.As-Shanany membukukan kitab hadis yang berjudul.
A. Al Jami li al Imam Abd al Razzaq bin Hammam
B. Al Jaami al Shahih li al Bukhory
C. Al Jami al Shahih li Muslim
D. Jami al Turmudzy
E. Jami Al Nasay
8.Kitab yang mengumpulkan hadis-hadis Bukhary dan Muslim dikenal dengan
nama .
A. Al Jami li Bukhory
B. Al Jami li An Nasay
C. Al Jaami Baina ash Shohihaini
D. Muttafaqun Alaihi
E. Bukhory wa Muslim fi riwayah
9.Al-Baihaqy menyusunh kitab dengan cara mengumpulkan hadis dari berbagai
kitab hadis, kitab karya beliau yang popular adalah.
A. Muntaqa al Akhbar
B. Al Akhkam ash Shughro
C. Athrof as Shohiani
D. Bahr al Asanid
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 249
E. As Sunan al Kubro.
10. KitabTarghib dan Tarhib disusun oleh.
A. As Syaukani
B. Al Mundziry
C. Al Baidhawy
D. Al Baihaqy
E. Al Mahib Ath Thobary
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 250
Standar Kompetensi Lulusan
9. Menjelaskan pengertian, contoh, dan mengidentifikasi kitab-kitab Hadis
al-Jami dan al-Mustakhraj
Indikator
9.2 Menentukan ciri kitab al-Mustakhraj
B.Kitab Al Mustakhraj
Mustakhraj secara etimologi dari kata kharaja yang berarti keluar.
Istakhraja berarti mengeluarkan. Teknik pembukuan Mustakhraj secara etimologi
diartikan :
(
2. Mustakhraj al-Hafizh Abi Uwnah Yaqb bin Ishq al-Asfaryniy ala
Shahh Muslim ( w.316)
(
)
3. Mustakhraj al-Hafizh Muhammad bin Yaqb al-Naysabriy al al-
Shahhayn. (w. 344 H)
)
(
Model pembukuan hadis beragam, diantaranya : Al Jami, Sunan, Musnad, Al
Mushannaf, Al Mustakhraj, Al Mustadrak, dan Al Mujam. Kitab Al Jami
menghimpun segala masalah seperti Al Jami Al Shahih li Al Bukhari. Sunan
bentuk susunannya seperti Fiqih di dalamnya ada hadis shahih, hasan, dan dhaif.
Musnad dan Al Mushannaf artinya didasarkan pada nama Sahabat yang
meriwayatkan hadis seperti Musnad al Imam Ahmad. Al Mustadrak karya Al
hakim. Al Mujam, ensiklopedi hadis didasarkan pada nama Sahabat atau Syeikh-
Syeikhnya atau negerinya seperti Al Mujam karya Al Baihaqi dan Al Mustakhraj
adalah penghimpun hadis dari sebuah buku hadis dengan menggunakan sanad
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 253
sendiri, seperti yang dilakukan oleh Abi bakar al Ismaili dalam kitab ala Shahih al
Bukhari ( wafat 371 H )
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang pada pilihan
jawaban di antara A, B, C, D, dan E !
1. Kitab yang mengambil hadis dari sebuah kitab ulama hadis dinamakan .
A. Kitab Jami
B. Kitab Musnad
C. Kitab Mustadrok
D. Kitab Mustakhraj
E. Kitab As Shahih
2. Di antara kitab mustakhraj terhadap shahih Al Bukhari ialah mustakhraj yang
disusun oleh .
A. Abi an-Nashr ath Thusy
B. Abu Nuaim Ahmad ibn Abdullah
C. Abi Nashr ath Thusy
D. Abu Awanah Al Isfaroyini
E. Abd Raufal-Manawy
3. Kata mustakhraj secara etimologi berasal dari kata kharaja yang artinya .
A. Keluar
B. Mengeluarkan
C. Dikeluarkan
D. Tempat keluar
E. Orang yang mengeluarkan
4. Orang yang menghimpun hadis/mengeluarkan beberapa hadis dalam istilah
ulumul hadis disebut .
A. Al Musnad
B. Istakhraj
C. Mustakhraj
D. Al Hafidz
E. Muhadisin
5. Di bawah ini yang merupakan ciri-ciri kitab mustakhraj adalah .
A. Mengeluarkan kitab hadis dari sebuah kitab hadis
B. Mengumpulkan kitab hadis dari sebuah kitab hadis
C. Menghimpun kitab hadis dari sebuah kitab hadis
D. Menyaring kitab hadis dari sebuah kitab hadis
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 254
E. Menyepakati kitab hadis dari sebuah kitab hadis
6. Ulama yang termasuk membukukan kitab mustakhraj adalah .
A. Imam Hanafi
B. Abu Hurairah
C. Al Hafidz Abi Bakar bin Mardawah Al Ashbabahani ala Shohih Bukhory
D. Abu Nuaim Ahmad ibn Abdillah Al Ashfahani
E. Ibnu Hatim
7. Kitab yang paling banyak di buat kitab mustakhrajnya adalah .
A. Sunan Turmudzi
B. Sunan Nasai
C. Al Muwatho
D. Shohih Bukhory dan Muslim
E. Mujam Mufakhroj
8. Di antara mustakhraj terhadap sahih Muslim adalah .
A. Mustakkhraj Ahmad ibn Hamdan an Naisabury
B. Mustakhraj Al Hafidz Abi Bakar bin Mardawaih Al Ashbahany
C. Takhrij Al Hadis Al Baidhowy
D. Takhrij Al Hadis Minhaji Al Ushul
E. Tuhfah ar Rawifi Takhriji Ahadis al Baidhowy
9. Di bawah ini yang bukan pentakhrij Shah Muslim adalah .
A. Ahmad ibn Handan an Naisabhury
B. Abu Awanah Al Isfaroyini
C. Abi An Nasr ath Thusy
D. Abu Nuaim al Ashbahany
E. Al Busyiri
10. Takhrij Al hadis asy Syarh Maani al Atsar karya At Thahary dinamai
dengan.
A. Al Adzkar
B. Ath Thahawy
C. Al Manawy
D. Al Hawi
E. Al Kasysyaf
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 255
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
10. Memahami hadis tentang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
INDIKATOR
10.1. Mengartikan matan dan intisari hadis tentang taat kepada Allah dan
Rasul-Nya
10.2. Menyebutkan intisari dari matan hadis tentang taat kepada Allah dan
Rasul-Nya
TEKS HADIS
A. Taat Kepada Allah
)...
...
( )
1. Mufradt
a.
= Kami dibebani
d.
= kami mampu
e.
= = membaca
g.
Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah
dan Rasul-Nya agar Rasul mengadili diantara mereka ialah ucapan "Kami
mendengar dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
d. Nabi meringankan beban mereka
Setelah ayat di atas sudah dibaca dengan lancar sudah tidak dirasa berat
maka turunlah ayat berikutnya QS. Al-Baqarah/2 : 285 yang menjelaskan keadaan
orang-orang yang beriman adalah yang mengimani kepada Allah, malaikat, para
rasul dan kitab-kitab suci. Mereka berkata : Kami mendengar dan kami taat.
Demikain tahapan-tahapan Allah dalam memperkuat keimanan mereka. Orang
yang beriman pasti berkata : Kami mendengar dan kami taat, ketika datang wahyu
dari Allah swt.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 260
Setelah mereka telah melaksanakannya datanglah ayat berikutnya 286
yang menasakh (menghapus) apa yang mereka rasakan berat, bahwa Allah tidak
membebani seseorang di luar kemampuan sebagai manusia, Allah juga tidak
mengambil tindakan perbuatan karena lupa atau bersalah, mereka tidak dibebani
yang berat seperti umat dahulu dan tidak dibebabi suatu beban yang tidak ada
kemampuan melaksanaknnya.
Allah yang menciptakan manusia tentunya lebih mengetahui kapasitas
kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas dan beban yang diberikannya.
Demikian juga Allah maha mengetahui esensi dan segala hikmah yang terkandung
dalam tugas-tugas tersebut. Karena keimanan mereka yang mendorong ungkapan
kami mendengar dan kami patuh inilah kemudian Allah dengan kasih sayang-
Nya menghapuskannya dengan ayat berikutnya tersebut yakni meringankan beban
yang dirasa berat semula. Ayat di atas sekalipun bentuknya berdoa tetapi
maknanya adalah menghapus tuntutan kata hati yang belum direlisasikan dalam
bentuk kerja nyata.
Kata hati ini sekalipun tidak ada tuntutan, namun dalam beberapa Hadis
lain diperhitungkan dalam hal-hal yang menguntungkan bagi manusia sebagai
kasih sayang Tuhan. Sebagaimana Hadis tentang niat, rencana (azam) atau cita-
cita (himmah) sudah tercatat sebagai amal yang diperhitungkan pahalanya.
Misalnya, Hadis Nabi :
( )
Dari Ibn Abbas ra dari Rasulullah saw pada hadis yang diriwayatakn dari
Tuhannya berfirman : Sesungguhnya Allah menulis segala kebaikan dan
keburukan. Kemudian menjelaskannya, barang siapa yang bercita-cita
melakukan suatu kebaikan kemudian tidak jadi diamalkannya maka ditulis
baginya satu kebaikan yang sempurna dan barang siapa yang bercita-cita
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 261
melakukan suatu kebaikan kemudian dilakukannya maka ditulis 10 sampai 700
kelipatan bahkan sampai dengan kelipatan yang banyak. Barang siapa yang
bercita-cita melakukan suatu kejahatan kemudian tidak dimelakukannya, maka
tidak ditulis Allah di sisi-Nya satu kebaikan yang sempurna dan jika bercita-cita
melakukan keburukan kemudian dilakukannya, maka Allah menulisnya satu
keburukan. (HR Muslim).
Hadis di atas menunjukkan sifat rahman rahim Allah, di mana cita-cita
(himmah/azam) kebaikan posisinya dibedakan dengan cita-cita keburukan. Cita-
cita kebaikan sekalipun andaikata tidak jadi dilakukan sudah ditulis satu kebaikan
dan jika jadi dilaksanakan dilipat gandakan pahalanya sampai 10 atau 700 kali
lipat. Sedangkan cita-cita keburukan jika tidak jadi dilaksanakan tidak ditulis
dianggap tidak ada dan jika jadi dilaksanakan ditulis hanya satu keburukan.
Dua ayat akhir surah al-Baqarah di atas sebaiknya dihapal dan dijadikan
doa sewaktu-waktu sebagaimana para sahabat dan umat setelah Nabi. Adapun di
antara keutamaan membaca dua ayat tersebut, sebagaimana sabda Nabi : Barang
siapa yang membacanya pada malam hari, maka ia dicukupi. Artinya dicukupi
dari ibadah malam atau diartikana sama dengana pahala ibadah malam hari atau
diartikan dicukupi dari segala sesuatu yang dibenci pada malam itu.
{:
":
"
.
Demikian kepatuhan sebenarnya bergantung kepada keimanan seseorang
kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika seseorang beriman kuat kepada Allah dan
Rasul-Nya, maka menjadi kuat pula kepatuhannya, demikian juga sebaliknya.
Penanaman keimanan menjadi sangat penting dalam kehidupan orang-orang
mukmin. Segala keraguan, keberatan dan kemalasan dapat dibasmi dengan
keimanan tersebut sehingga terungkap dengan sendirinya kalimat Kami
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 262
mendengar dan kami taat. Tidak seperti ungkapan orang-orang yang tidak
beriman Kami mendengar dan kami durhaka.
4. Pelajaran yang Dipetik
a. Kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya secara absolut tak ada batas tertentu
berbeda dengan kepatuhan selainya.
b. Kepatuhan dan ketaatan hanya didasarkan kepada keimanan seseorang kepada
Allah dan Rasulnya. Jika ada iman pasti ada kepatuhan dan jika tidak ada
iman maka tidak ada pula kepatuhan
c. Allah memuliakan umat Muhammad saw dengan memberikan keringanan
beban yang tidak seperti umat sebelumnya
d. Kondisi para sahabat sangat mematuhi hukum syara yang diturunkan
kepada mereka
e. Kata hati yang belum direalisasikan dalam bentuk perbuatan atau perkataan
tidak ada tuntutan, tetapi dalam kebaikan sudah dihargai pahala sebagai
kemurahan Allah kepada umat Muhammad saw.
B. Taat Kepada Rasul
( )
1. Mufradt
a.
= taat kepadaku
d.
Katakanlah:"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (QS. 3:31)
.
Jadi maksud tidak mau masuk surga adalah tercegah jika ia kafir bukan
sekedar tidak mau dalam arti tidak berkeinginanan atau tidak tertarik, karena
masuk surga ada persyaratannya yaitu mematuhi segala perintah dan larangan
Allah dan Rasul-Nya. Orang kafir tidak akan masuk surga selamanya karena
tidak ada iman dan tidak ada ketaatan. Sedangkan orang Islam sekalipun
maksiat pasti masuk surga nantinya setelah diadili segala kesalahan dan
kemaksiatannya.
4. Pelajaran yang Dipetik
Ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari Hadis di atas, di antaranya
adalah :
a. Semua umat Nabi berhak masuk surga kecuali yang tidak mau
b. Orang yang tidak taat kepada Nabi berarti tidak mau surga
c. Semua umat Islam pasti masuk surga tetapi ada yang duluan dan ada yang
belakangan
d. Umat Islam yang masuk surga lebih dahulu adalah orang yang sangat
patuh kepada Rasul. Sedangkan orang yang masuk surga belakangan
adalah orang Islam yang maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 266
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Para sahabat Nabi mengajukan protes ketika turun ayat
, adapun yang
menjadi objek atau alasan protesnya adalah.....
A. Ketidakmampuan sahabat melaksanakan tugas yang dibebankan
kepada mereka
B. Tidak mau disamakan dengan ahlul kitab
C. Allah akan menghisab apa saja yang terlintas dalam hati meskipun
baru diniatkan
D. Perintah untuk melaksanakan shalat, puasa, dan zakat
E. Kewajiban untuk taat kepada Allah dan rasul-Nya
2. Sebagai orang yang beriman ketika dituntut mengikuti perintah Allah dan
rasul-Nya, maka niscaya mereka menjawab.
A. Kami patuh dan kami taat
B. Kami akan mengikutinya
C. Kami mendengar dan kami patuh
D. Kami akan senantiasa melaksanakan syariat-Nya
E. Kami hanya akan taat kepada rasul
3. Wujud keimanan para sahabat adalah sikap taat dan patuh kepada Allah.
Ketika para sahabat keberatan terhadap isi kandungan Qs. Al-baqarah:
284, maka Allah dengan sifat rahman rahim-Nya menasakh ayat tersebut
dengan turunya ayat yaitu..
A. QS. AnNur: 51
B. QS. Al-Baqarah: 285
C. QS. Al-Nisa: 285
D. QS. Ali imran: 31
E. QS. Ali imran: 32
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 267
4. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa dalam urusan niat maka Allah
memperhitungkannya sebagai amal, jika niat baik maka berpahala 1
kebaikan, potonganhadis yang dimaksud adalah..
A.
B.
C.
D.
E.
5. Ketaatan dan kepatuhan seorang mumin terhadap Allah dan rasul-Nya
bersifat..
A. Mutlak/ absolut
B. Nisbi
C. Sementara waktu
D. Sesuai dengan tingkat keimanan seseorang
E. Kebolehan sesuai kemampuan
6.
, penggalan
hadis di atas artinya adalah....
A. Para sahabat merasa sangat cemas karenanya
B. Maka mereka pergi menghadap kepada Rasulillah saw kemudian berlutut di
hadapan beliau
C. kami telah dibebani tugas-tugas yang kami mampu melaksanakannya,
D. Lalu ayat ini diturunkan kepada engkau, sedangkan kami tidak mampu
melaksanakannya
E. Apakah kamu ingin berkata seperti yang dikatakan dua ahli kitab sebelum
kamu
7.
artinya adalah....
A. Setiap manusia pasti akan masuk surga
B. Setiap umat akan masuk surga kecuali yang kufur
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 268
C. Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang enggan
D. Setiap manusia akan merasakan surga setelah dihisab
E. Setiap umatku akan masuk surga karena amal baiknya
8.
B.
C.
D.
E.
9. Bapak Andi beragama Islam, tetapi tidak rajin sholat, bahkan enggan
membayar zakat. Jika dikaitkan dengan penjelasan hadis tentang taat
kepada Allah dan RasulNya, bagaimana nasibnya di akherat.
A. Akan masuk sorga tetapi dengan penghisaban yang berat
B. Masuk neraka selama-lamanya
C. Tidak akan mencium bau sorga
D. Mendapat siksaan yang pedih
E. Mendapat syafaat
10. Ketaatan para sahabat Nabi tidak tertandingi. Mereka senantiasa patuh dan
taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka sholat, puasa, zakat, serta
berjihat. Tetapi ketika turun QS. Al Baqarah ayat 284 mereka mengajukan
keberatan berkaitan dengan isi kandungan ayat tersebut. Keberatan
tersebut berkaitan dengan.
A. Beban berat yang harus dipikulnya
B. Tidak adanya kemampuan untuk melaksanakan kewajiban
C. Adanya perhitungan amal meskipun suatu perbuatan itu baru diniatkan
dalam hati
D. Kekhawatiran jika amalnya tidak diterima
E. Tidak semua Sahabat Nabi dapat masuk sorga
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 273
Standar Kompetensi Lulusan
11. Menjelaskan hadis tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
Indikator
11.1 Menentukan hadis atau maknanya tentang kebesaran dan kekuasaan
Allah
A. Kebesaran dan Kekuasaan Allah
SKL 11
KEBESARAN DAN KEKUASAAN
ALLAH
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 274
(
)
1. Mufradt
a.
= engkau bersalah
j.
= engkau sampai
k.
= jarum
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 275
o.
( )
1. Mufradt
a.
= pakaian
b.
= selendang-Nya
c.
.
Arti matan hadis yang bergaris bawah adalah. .
A. Kamu semua sesat, kecuali orang yang Aku berikan petunjuk.
B. Kamu semua itu lapar, kecuali orang yang Aku beri makan
C. Kamu semua itu telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian.
D. Sesungguhnya kamu berbuat salah (berbuat dosa) pada malam dan siang
hari, sedangkan Aku mengampuni dosa-dosamu semua
E. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat berbuat madarat kepada-Ku, maka
berbuat madaratlah kepada-Ku
2. Perhatikan penggalan hadis berikut!
Uji Kompetensi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 277
.
Arti matan hadis yang bergaris bawah adalah. .
A. Kamu semua sesat, kecuali orang yang Aku berikan petunjuk.
B. Kamu semua itu lapar, kecuali orang yang Aku beri makan
C. Kamu semua itu telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian.
D. Sesungguhnya kamu berbuat salah (berbuat dosa) pada malam dan siang
hari, sedangkan Aku mengampuni dosa-dosamu semua
E. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat berbuat madarat kepada-Ku, maka
berbuat madaratlah kepada-Ku
3. Perhatikan penggalan hadis berikut!
.
Arti matan hadis yang bergaris bawah adalah. .
A. Kamu semua sesat, kecuali orang yang Aku berikan petunjuk.
B. Kamu semua itu lapar, kecuali orang yang Aku beri makan
C. Kamu semua itu telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian.
D. Sesungguhnya kamu berbuat salah (berbuat dosa) pada malam dan siang
hari, sedangkan Aku mengampuni dosa-dosamu semua
E. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat berbuat madarat kepada-Ku, maka
berbuat madaratlah kepada-Ku
4. Perhatikan penggalan hadis berikut!
.
Arti matan hadis yang bergaris bawah adalah. .
A. Kamu semua sesat, kecuali orang yang Aku berikan petunjuk.
B. Kamu semua itu lapar, kecuali orang yang Aku beri makan
C. Kamu semua itu telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian.
D. Sesungguhnya kamu berbuat salah (berbuat dosa) pada malam dan siang
hari, sedangkan Aku mengampuni dosa-dosamu semua
E. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat berbuat madarat kepada-Ku, maka
berbuat madaratlah kepada-Ku
5. Perhatikan penggalan hadis berikut!
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 278
.
Arti matan hadis yang bergaris bawah adalah. .
A. Kamu semua sesat, kecuali orang yang Aku berikan petunjuk.
B. Kamu semua itu lapar, kecuali orang yang Aku beri makan
C. Kamu semua itu telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian.
D. Sesungguhnya kamu berbuat salah (berbuat dosa) pada malam dan siang
hari, sedangkan Aku mengampuni dosa-dosamu semua
E. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat berbuat madarat kepada-Ku, maka
berbuat madaratlah kepada-Ku
6. Perhatikan penggalan hadis berikut!
.
Arti matan hadis yang bergaris bawah adalah. .
A. Paku
B. Jarum
C. Besi
D. Lautan
E. Daratan
7. Barang siapa yang mendapatkan kebaikan, hendaklah memuji kepada Allah
adalah arti dari lafadz penggalan hadis ..
A.
B.
C.
D.
E.
8. Dan barang siapa yang mendapatkan selain demikian, hendaklah mencela
diri sendiri. adalah arti dari lafadz penggalan hadis ..
A.
B.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 279
C.
D.
E.
9. Perhatikan hadis berikut!
(
)
Arti matan hadis yang bergaris bawah adalah. .
A. Keagungan adalah pakaian-Nya
B. Dan kesombongan adalah selendang-Nya
C. Keagungan adalah pakaian-Nya dan kesombongan adalah selendang-
Nya
D. Barang siapa yang menentang Aku (bergaya seperti sifat-Ku), maka
Aku siksa dia
E. Barangsiapa yang mengagungkan-Ku, maka Aku beri pahala
10. Perhatikan hadis berikut
....
)(
Arti matan hadis yang bergaris bawah adalah. .
A. Keagungan adalah pakaian-Nya
B. Dan kesombongan adalah selendang-Nya
C. Keagungan adalah pakaian-Nya dan kesombongan adalah selendang-
Nya
D. Barang siapa yang menentang Aku (bergaya seperti sifat-Ku), maka
Aku siksa dia
E. Barangsiapa yang mengagungkan-Ku, maka Aku beri pahal
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 280
Standar Kompetensi Lulusan
11. Menjelaskan hadis tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
Indikator
11.2 Menyimpulkan matan hadis tentang kebesaran dan kekuasaan Allah
dan kekuasaan Allah
A. Penjelasan Hadis Tentang Kebesaran dan Kekuasaan Allah HR. Muslim
Hadis di atas Rasulullah saw menyandarkan pemberitaan Hadis kepada
Allah swt yang disebut dengan Hadis Qudsi. Jadi Hadis Qudsi firman Allah swt
secara maknawi, sedang Nabi hanya meriwayatkan maknanya dengan
menggunakan redaksi sendiri. Di antara tanda-tanda atau ciri-ciri Hadis Qudsi
adalah sebagai berikut :
a. Dalam Hadis itu disebutkan Rasulullah saw bersabda dari apa yang
diriwayatkan dari Tuhannya
b. Ada panggilan Wahai hamba-Ku !
c. Redaksi matan Hadis selalu menggunakan kata Aku (orang pertama)
Pada Hadis Qudsi ini, Allah menyatakan sifat-sifat kebesaran dan kekuasaan-
Nya yaitu sebagai berikut :
1. Maha Suci dari Kezhaliman
Pada Hadis di atas disebutkan firman Allah :
= Hai hamba-hamba-Ku ! Aku telah mengharamkan penganiayaan
terhadap diriku sendiri dan Aku jadikannya haram di antara kamu, maka
janganlah saling berbuat zhalim
Dalam kitab Fath al-Bari Syarah al-Bukhari disebutkan, bahwa di antara
ulama berkata : Makna Aku mengharamkan... Aku sucikan dan Aku agungkan
diri-Ku dari sifat penganiayaan, karena sifat zhalim ini mustahil bagi Allah.
Bagaimana Allah bertindak zhalim atau melebihi batas sementara tidak ada di atas
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 281
Allah yang harus dipatuhi ? Bagaimana Allah bertindak zhalim sementara alam
ini milik-Nya dan di bawah kekuasaan-Nya sendiri ? Apa yang dilakukan Allah
adalah terserah pada kehendak Allah tidak ada yang melarang dan tidak ada yang
perintah. Asalnya kata zhalim diartikan larangan atau pencegahan kemudian Allah
suci dari sifat zhalim maka dapat dikatakan haram atas diri Allah sifat zhalim.
Keduanya ada persamaan yaitu sama-sama tercegah. Allah Maha suci dari sifat
kezhaliman, maknanya manusia sebagai hamba Allah tidak boleh saling
menganiaya atau berbuat salah dengan sesamanya, sebagian terhadap sebagian.
2. Maha Pemberi Petunjuk
Pada Hadis di atas Allah berfirman:
= Bahwa kalian itu sesat kecuali
yang Aku beri petunjuk atau hidayah mohonlah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku
beri petunjuk kamu.
Hidayah atau petunjuk di sini ada dua pengertian :
1) Sebelum hadirnya Rasul manusia dalam kedaan sesat kemudian datanglah
Rasul membawa petunjuk dari Allah swt berupa al-Quran
2) Sesungguhnya petunjuk itu hanya di tangan Allah, manusia tidak bisa
memberikan petunjuk dan manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Manusia
hanya menyampaikan tetapi tidak bisa memberi petunjuk. Banyak usaha
manusia yang dilakukan untuk menyampaikan nasehat dan mauizhah
kepada saudara-saudaranya atau masyarakat di sekitarnya, tetapi hasilnya
nihil, karena belum mendapat petunjuk dari Allah swt.
Oleh karena itu manusia hendaknya selalu memohon petunjuk dari Allah.
Di antara doa mohon petunjuk yang diajarkan Rasulullah saw adalah :
)(
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 282
Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada Engkau petunjuk, taqwa, menahan
diri dan kekayaan. (HR Muslim)
Petunjuk ini harus dicari tidak serta merta datang dengan sendirinya.
Petunjuk akan datang setelah ada usaha manusia pada jalannya, di samping
mengharap dan memohon kepada-Nya.
3. Maha Pemberi Makan dan Pakaian
Pemberi makan, minum dan pakaian adalah Allah. Ini suatu keyakinan
bagi umat Islam bahwa hakekat yang memberi makan, minum, pakaian dan
segala kebutuhan adalah Allah bukan manusia. Manusia hanya sebagai sebab atau
perantara belaka semata. Betul memang kita melamar pekerjaan ke suatu PT atau
suatu perusahaan yang menerima direktur PT atau perusahaan tersebut. Demikian
juga yang menggaji atau memberi honor dan upah adalah direkturnya yakni
manusia. Namun semua ini kalau tidak dikehendaki Allah tidak akan terjadi.
Kesuksesan PT tersebut karena dikehendaki Allah dan anda diterima di PT
tersebut, anda menerima gaji dan upah dari PT tersebut karena kehendak Allah.
Dengan demikian Allahlah yang memberi makan dan pakaian. Pada Hadis di
atas Allah berfirman :
Wahai hamba-hamba-Ku ! Kamu semua itu lapar, kecuali orang yang Aku beri
makan. Maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku memberi makan
kepadamu. Wahai hamba-hamba-Ku ! Kamu semua itu telanjang, kecuali orang
yang Aku beri pakaian. Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku beri
kan pakaian kepadamu.
Pada Hadis ini Allah menawarkan diri-Nya kepada para hamba yang lapar
dan telanjang agar minta makanan, minuman dan pakaian kepada Allah. Artinya
usaha manusi harus lahir dan batin. Lahirnya berusaha dengan melamar pekerjaan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 283
di tempat kerja, bekerja keras sesuai dengan aturan dan tata tertib di tempat kerja,
batinya banyak berdoa, maka Allah akan memudahkan segala usaha kita.
4. Maha Pengampun
Wahai hamba-hamba-Ku ! Andaikata kamu semua dari yang pertama sampai
terakhir baik dari manusia maupun jin menjadi hati seorang yang paling taqwa
di antara kamu, demikian itu tidak dapat menambah kerajaan-Ku sedikitpun.
Wahai hamba-hamba-Ku ! Andaikata kamu semua dari yang pertama sampai
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 285
terakhir baik dari manusia maupun jin menjadi hati seorang yang paling
durhaka di antara kamu, demikian itu tidak dapat mengurangi kerajaan-Ku
sedikitpun.
Kerajaan dan kekuasaan Allah telah sempurna tidak perlu bantuan dari
manusia. Perbuatan manusia tidak ada pengaruhnya terhadap kerajaan dan
kekuasaan Allah. Andaikata seluruh manusia itu beriman semua, saleh semua,
taqwa semua dan menyembah Allah semua sungguh tidak akan menambah
kerajaan Allah. Sebaliknya andaikata mereka kafir semua tidak ada yang beriman
dan tidak ada yang menyembah Allah tidak akan mengurangi kerajaan Allah.
7. Maha Kaya Raya
Kekayaan Allah luar biasa tidak ada tara dan bandingannya, karena
seluruh alam dan seisinya ini milik Allah. Kekayaan Allah bukan hanya bumi dan
langit saja akan tetapi seluruh alam jagat raya yang terdiri milyaran planit dan
bintang dan berbagai benda lain di dalam dan di luar angkasa seluruhnya milik
kekayaan Allah. Kekayaan Allah dapat dilihat dalam perumpamaan firman-Nya
dalam Hadis Qudsi :
Bahwa andaikata seluruh manusia dan jin dari awal sampai akhir memohon
kepada Allah apa saja yang dikehendaki yang sebanyak-banyaknya dan
permohonan itu diperkenankan semua, hanya bagaikan air yang melekat pada
jarum yang kecil dimasukkan ke air laut yang sangat luas. Pemberian Allah yang
diberikan seluruh manusia dan jin hanya bagaikan air yang melekat pada jarun
kecil. Sedangkan kekayaan Allah bagaikan air laut yang sangat luas dan dalam.
Perumpamaan tersebut mengambil perbandingan benda yang ada di sekitar
manusia agar mudah dipahami manusia. Laut merupakanm pandangan manusia
yang luas, besar dan dalam sedangkan jarun adalah benda yang kecil. Betapa
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 286
luas dan banyak kekayaan yang dimiliki Allah dan betapa sedikit yang diberikan
Allah sehingga tidak mengurangi kekayaan Allah. Kurangnya benda yang
diberikan terjadi pada benda alam yang rusak. Sedang sifat rahmat dan
kemurahan Allah qadim (terdahulu) tidak mengurangi kekayaan Allah.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fath al-Bariy :
":
"
.
8 Maha Membalas Amal
Sifat Allah juga Maha Membalas amal manusia sekecil apapun baik itu
amal baik maupun amal buruk. Semuanya akan diperhitungkan (dihisab) oleh
Allah swt dan dibalas dengan balasan yang setimpal. Sebagaimana firman Allah :
Redaksi kalimat Hadis ada perubahan dari bentuk kata orang ketiga (Nya)
menjadi orang pertama (Aku). Dengan demikian ada kalimat yang terbuang yakni
jika dinyatakan ; = Allah berfirman : ..., Hadis ini melarang keras
siapa saja yang menyerupai atau bergaya seperti sifat-Ku yakni keagungan dan
kebesaran-Ku (kesombongan), aku siksa dia. Hukumnya haram bagi seseorang
yang mengagungkan diri dan menyombongkan diri. Dalam Hadis lain Rasulullah
saw bersabda :
)(
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 289
Tidak masuk neraka seseorang di dalam hatinya terdapat sekecil atom dari
iman dan tidak masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat sekecil
atom dari pada sifat kesombongan. (HR. Muslim)
Al-Khathabi dalam kitab Awn al-Mabd menjelaskan sebagai berikut :
A. Maha Suci dari Kezhaliman
B. Maha Pemberi Petunjuk
C. Maha Pemberi Makan dan Pakaian
D. Maha Pengampun
E. Maha Berbuat Apa yang Dikehendaki
5. Pada Hadis dibawah ini adalah sifat- sifat kebesaran dan kekuasaan-Nya
tentang .
A. Maha Suci dari Kezhaliman
B. Maha Pemberi Petunjuk
C. Maha Pemberi Makan dan Pakaian
D. Maha Pengampun
E. Maha Berbuat Apa yang Dikehendaki
6. Pada Hadis dibawah ini adalah sifat- sifat kebesaran dan kekuasaan-Nya
tentang .
)(
A. Sifat keagungan dan kebesaran hanya milik Allah karena kesempurnaan
segala sifat-Nya
B. Manusia yang mengagungkan diri dan menyombongkan dirinya berarti
merampas sifat Tuhan
C. Seorang yang memiliki sifat keagungan dan kesombongan tidak dapat
masuk surga.
D. Tidak masuk neraka seseorang di dalam hatinya terdapat sekecil atom
dari iman
E. Allah SWT adalah dzat yang Maha mempunyai keagungan dan kebesaran
10. Menurut Al-Khathabi, apa dua sifat khusus yang hanya di miliki oleh Allah
SWT ..
A. Sifat keindahan dan keagungan
B. Sifat keindahan dan kebesaran
C. Sifat kebesaran dan keagungan
D. Sifat kebaikan dan kebesaran
E. Sifat kebaikan dan keagungan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 294
Standar Kompetensi Lulusan
11. Menjelaskan hadis tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
Indikator
11.3 Menunjukkan perbuatan yang sesuai dengan matan hadis tentang
kebesaran dan kekuasaan Allah SWT
Sesuai hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: Berakhlaq kamu sekalian
dengan akhlaq Allah sesuai dengan kadar kemanusian.
Maka, akhlaq Allah SWT dalam Hadis Qudsi Riwayat Muslim di atas, sangat
perlu kita amalkan sesuai kadar kemanusian kita.
Pengamalan/Perbuatan yang sesuai dengan Hadis Qudsi Riwayat Muslim Tentang
Kebesaran dan Kekuasaan Allah SWT, yaitu diantaranya:
1. Tidak akan melakukan kedzaliman baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap orang lain
2. Suka memberi saran pendapat
3. Suka memberi pertolongan kepada orang lain yang kesusahan maupun
kelaparan
4. Suka memberi maaf kepada orang lain
5. Suka merealisasikan cita-cita yang di hendakinya
6. Berusaha mewujudkan kesempurnaan menjadi insal yang kamil
7. Berusaha menjadi orang kaya yang bermanfaat untuk orang lain
8. Suka memberi reward atau hadiah, pujian kepada orang lain
Sedangkan pengamalan/Perbuatan yang sesuai dengan Hadis Riwayat Muslim dan
Abu Dawud Tentang Sifat Keagungan dan Kebesaran Allah SWT, yaitu
diantaranya:
1. Tidak membanggakan dan menyombongkan diri sendiri
2. Berlaku tawadlu/ rendah hati terhadap sesama makhluk Allah SWT
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 295
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Seseorang yang mengamalkan hadis di bawah ini, akan berperilaku. terhadap
orang lain.
A. Suka memberi makan
B. Suka memberi saran pendapat
C. Tidak akan melakukan kedzaliman
D. Suka memberi maaf
E. Suka merealisasikan cita-citanya
2. Seseorang yang mengamalkan hadis di bawah ini, akan berperilaku. terhadap
orang lain.
A. Suka memberi makan
B. Suka memberi saran pendapat
C. Tidak akan melakukan kedzaliman
D. Suka memberi maaf
E. Suka merealisasikan cita-citanya
3. Seseorang yang mengamalkan hadis di bawah ini, akan berperilaku. terhadap
orang lain.
A. Suka memberi makan
B. Suka memberi saran pendapat
C. Tidak akan melakukan kedzaliman
D. Suka memberi maaf
E. Suka merealisasikan cita-citanya
4. Seseorang yang mengamalkan hadis di bawah ini, akan berperilaku. terhadap
orang lain.
A. Suka memberi makan
B. Suka memberi saran pendapat
Uji Kompetensi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 296
C. Tidak akan melakukan kedzaliman
D. Suka memberi maaf
E. Suka merealisasikan cita-citanya
5. Seseorang yang mengamalkan hadis di bawah ini, akan berperilaku. terhadap
orang lain.
A. Suka memberi makan
B. Suka memberi saran pendapat
C. Tidak akan melakukan kedzaliman
D. Suka memberi maaf
E. Suka merealisasikan cita-citanya
6. Seseorang yang mengamalkan hadis di bawah ini, akan berperilaku.
terhadap orang lain.
A. Berusaha menjadi orang kaya yang bermanfaat untuk orang lain
B. Berusaha mewujudkan kesempurnaan dirinya
C. Suka memberi hadiah atau pujian pada orang lain
D. Suka memberi saran pendapat
E. Tidak akan melakukan kedzaliman
9. Seseorang yang mengamalkan hadis di bawah ini, akan berperilaku. terhadap
orang lain.
)(
A. Qonaah
B. Ikhlas
C. Tidak sombong
D. Jujur
E. Amanah
10. Seseorang yang mengamalkan hadis yang bergaris di bawah ini, akan
berperilaku. terhadap orang lain
( )
A. Sombong
B. Berwibawa
C. Tawadlu
D. Ikhlas
E. Ridlo
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 298
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
12. Memahami hadis tentang nikmat Allah dan cara mensyukurinya
INDIKATOR
12.1. Menentukan hadis atau maknanya tentang syukur nikmat
PENGANTAR
Nikmat yang diberikan Allah swt kepada manusia sangat banyak
jumlahnya, manusia tidak mampu menghitungnya. Tetapi secara garis besar
nikmat itu adakalanya nikmat lahir dan ada kalanya nikmat batin, ada nikmat yang
bersifat materi dan ada pula nikmat immateri. Nikmat itu wajib disyukuri dengan
cara menggunakannya sesuai dengan tujuan diberikannya. Syukur sebagai upaya
perawatan dalam melestarikan kenikmatan tersebut agar tidak menghilang atau
tidak lenyap dari tangan orang yang menerimanya. Syukur dapat dilakukan mulai
dari yang sederhana sampai kepada yang lebih besar. Seseorang tidak akan
mampu mensyukuri nikmat yang besar jika nikmat kecil saja tidak mampu
mensyukurinya. Banyak nikmat dan banyak ragam syukur yang disebutkan
dalam Hadis yang akan disebutkan berikut ini.
TEKS HADIS
A. Kewajiban Bersyukur
SKL 12
NIKMAT ALLAH DAN CARA
MENSYUKURINYA
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 299
( )
1. Mufradt
a.
= memberitakan
c.
= persatuan, berkelompok
2. Terjemahan
Dari Numan bin al-Basyir berkata : Rasulullah saw bersabda di atas minbar :
Barang siapa yang yang tidak bersyukur yang sedikit, maka tidak bersyukur
yang banyak. Dan barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia maka tidak
bersyukur kepada Allah. Memberitakan nikmat Allah adalah syukur dan
meninggalkannya adalah kufur. Berjamaah adalah rahmat dan perpecahan
adalah azab. (HR. Ahmad)
B. Berpesan Syukur
(
)
1. Mufradat
a.
) (
1. Mufradat
: lihatlah olehmu sekalian
: di atasmu
: lebih rendah
: supaya kamu tidak memantas-mantaskan
2. Terjemahan
Rasulullah saw bersabda: lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kamu dan
janganlah kamu melihat kepada orang yang di atasmu, maka dia lebih pantas supaya
kamu tidak memantas-mantaskan nikmat Allah kepadamu (Hr. Muslim)
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 301
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Hadis tentang kewajiban bersyukur kepada Allah yang diriwayatkan oleh
Ahmad adalah bersanadkan.
A. Numan bin Abu Bakar
B. Numan bin Basyir
C. Muadz bin jabal
D. Abu Hurairah
E. Anas bin malik
2.
C.
D.
E.
5. artinya.
A. Adapun terhadap nikmat dari Tuhanmu, beritakanlah
B. Memberitakan nikmat Allah adalah tanda syukur
C. Memberitakan nikmat Allah adalah bukti kesombongan
D. Memberitakan nikmat Allah adalah wujud syukur dan
meninggalkannya adalah kufur
E. Nikmat Allah mestinya disembunyikan
6.
( )
Matan hadis di atas adalah.
A.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 303
B.
C.
D.
E.
7. Hadis yang berisi wasiat rasul kepada Muadz ditakhtij oleh.
A. Abu Dawud
B. Bukhari Muslim
C. An-Nasai
D. Abu Dawud, NasaI, dan Ahmad
E. Muadz bin Jabal
8.
artinya.
A. Dan Allah sangat mencintaimu
B. Dan sungguh aku sangat mencintaimu
C. Demi Allah sesungguhnya aku sangat mencintaimu
D. Dan Allah sangat mencintaimu
E. Dan aku sangat mencintai Allah
9. artinya.
A. Lihatlah kepada orang yang berada di atasmu
B. Lihatlah kepada orang yang berada di atasmu
C. Janganlah kamu melihat orang yang di atasmu
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 304
D. Janganlah kamu melihat orang yang di atasmu
E. Terhadap orang yang ada di bawahmu, perhatikanlah!
10. Hadis riwayat muslim di atas menjelaskan kepada kita supaya.
a. Hidup sederhana
b. Mensyukuri nikmat Allah
c. Bersedekah kepada orang miskin
d. Memperhatikan lingkungan hidup
e. Saling berwasiat dalam kebaikan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 305
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
12. Memahami hadis tentang nikmat Allah dan cara mensyukurinya
INDIKATOR
12.2. Menjelaskan intisari matan hadis tentang syukur nikmat
Penjelasan Hadis tentang Kewajiban Bersyukur
Pada Hadis di atas Rasulullah saw mewajibkan bersyukur kepada kita di
atas minbar. Minbar adalah salah suatu tempat khusus untuk berpidato,
berceramah, berkhuthbah dan mengajar. Ini dimaksudkan untuk membentuk
lingkungan di sekitarnya lebih disiplin, lebih formal dan lebih diperhatikan apa
yang disampaikan Rasulullah saw. Sebagaimana pula perkembangan berikutnya
seperti di masjid, mushalla, tempat pengajian dan ruang kelas di sekolah-sekolah,
selalu disediakan tempat khusus bagi guru atau imam untuk menyampaikan
pengajaran, ceramah atau khuthbahnya. Minbar tempat duduk penceramah atau
khuthbah itu pada umumnya lebih tinggi dari tempat jamaahnya, karena dengan
demikian jamaah atau murid akan dapat melihat langsung kepada guru atau
penceramahnya dan akan dapat lebih memahami isi ceramah atau pengajarannya.
Isi pengajaran Nabi saw dalam Hadis di atas di antaranya :
a. Bersyukur mulai dari yang sedikit, sebagaimana sabda beliau :
= Barang siapa yang yang tidak bersyukur
yang sedikit, maka tidak bersyukur yang banyak
Kewajiban bersyukur mulai dari yang sedikit atau kecil kepada yang
banyak atau yang besar. Karena pada umumnya manusia melupakan nikmat yang
kecil atau meremehkan nikmat yang sedikit. Padahal manusia akan bisa
bersyukur kepada yang besar dimulai dari yang kecil terlebih dahulu. Bagaimana
seseorang bisa bersyukur kepada nikmat yang besar kalau nikmat yang kecil saja
diabaikan. Secara teoritis nikmat yang diberikan manusia dimulai dari yang
sedikit, jikalau dari yang sedikit itu seseorang mampu mensyukuri, maka Allah
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 306
akan menambah nikmat itu menjadi banyak dan besar. Sebagimana firman Allah
dalam QS . Ibrahim/14 : 7
Dengan ungkapan ini tentu yang bersangkutan mengetahui bahwa saudaranya
itu mencintainya karena Allah, kemudian iapun membalas budi cinta itu yang
sama sehingga terjadi adanya interaksi yang saling mencintai.
Sebagai bukti kecintaannya, beliau berpesan :
.
Dzikir kepada Allah itu pemulanya berlapang dada, syukur kepada-Nya adalah
alat (wasilah) mencapai nikmat yang mustajab dan persaksian yang dituntut dari
padanya adalah mengosongkan dari sesuatu yang melupakan Allah.
Demikian pesan syukur yang diberikan hanya kepada orang yang dicintai
yaitu sahabat Muadz. Andaikata beliau tidak mencintainya, tidak mungkin pesan
itu disampaikan.
4. Pelajaran yang Dipetik
Ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari Hadis di atas yaitu
sebagai berikuit :
a. Menjelaskan keutamaan Muadz bin Jabal dan kecintaan Nabi terhadapnya
b. Cinta kepada seseorang yang didasarkan karena Allah akan membawa
kemaslahatan dunia dan akhirat.
c. Dzikir kepada Allah dapat membawa seseorang menjadi bersyukur dan
bersyukur dapat membawa ibadah yang sesungguhnya.
Penjelasan hadis tentang cara mensyukuri nikmat
Rasulullah dalam sebuah hadis telah bersabda dan perpesan kepada
manusia agar pandai-pandai mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, dengan
cara melihat kepada orang yang berada di bawah kita secara ekonomi, secara
financial agar manusia pandai bersyukur. Dengan melihat ke bawah maka kita
akan mengetahui betapa masih banyak orang-orang yang secara ekonomi lebih
rendah, bahkan mungkin untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja tidak
mampu, yang dengan melihat kondisi tersebut akan muncul dari diri kita
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 311
kemampuan untuk saling berbagi sekaligus mengaplikasikan rasa syukur kita
kepada Allah.
Sebaliknya Rasul juga bersabda: Janganlah kalian melihat kepada orang
yang di atasmu, maksud dari hadis tersebut adalah nabi melarang manusia
melihat kepada orang-orang yang memang secara ekonomi dilebihkan Allah
terhadapnya, karena jika kita melihatnya dikhawatirkan akan timbul rasa iri,
dengki, bahkan mungkin akan menyangka bahwa Allah tidak berlaku adil, juga
adanya kekhawatiran kalau manusia mempunyai sifat tulul amal, pandai
berangan-angan tanpa mau untuk berusaha menggapainya, dan dikhawatirkan pula
dari adanya sifat iri, maka manusia akan melakukan hal-hal yang dilarang agama,
seperti mencuri, merampok, judi, korupsi dan lain-lain.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 312
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Di bawah ini yang bukan intisari dari pengajaran nabi saw yang
disampaikan di atas mimbar adalah..
A. Bersyukur mulai dari yang sedikit
B. Berterima kasih kepada manusia
C. Memberitakan nikmat
D. Perpecahan adalah adzab
E. Beribadah dengan khusyu
2. Intisari dari matan hadis di bawah ini adalah..
) (
A. Cara mensyukuri nikmat Allah dengan melihat orang yang mendapat
nikmat lebih sedikit
B. Melihat orang yang mendapat nikmat lebih banyak dapat
menyebabkan seseorang lebih mensyukuri nikmat yang diberikan
Allah
C. Melihat orang yang mendapat nikmat lebih banyak dapat
menyebabkan seseorang iri, dengki, bahkan serakah
D. Orang yang bisa bersyukur karena mendapat nikmat yang banyak
E. Orang yang melihat orang lain yang nikmatnya lebih sedikit akan
menyebabkan orang rendah diri
3.
A.
B.
C.
D
E.
5. Pada potongan hadis
b .
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 314
c.
7. Penggalan hadis yang semakna dengan firman Allah QS. Adh-dhuha: 11
adalah:
A. .
B.
C.
D.
E.
8. Rasulullah saw berwasiat kepada Muadz bin Jabal agar pada setiap
selesai shalat beliau berdoa.
A. Ya Allah bantulah aku untuk imgat kepada-Mu, mensyukuri nikmat-
Mu dan beribadah yang baik kepada-Mu.
B. Ya Allah tetapkanlah iman di hati kami
C. Ya Allah panjangkanlah umur kami dan berilah kami ilmu yang
bermanfaat
D. Ya Allah berilah kami keturunan yang banyak
E. Ya Allah jadikan kami orang-orang yang bersyukur
9. Doa yang diwasiatkan rasul kepada Muadz telah mengandung segala
unsur dalam agama yakni ..
A. Islam, Iman dan Ihsan.
B. Iman dan amal shaleh
C. Cinta kepada Rasulullah
D. Ubudiyah dan amaliyah
E. Iman, islam, dan amal shaleh
10. Di bawah ini yang bukan termasuk pelajaran yang dapat dipetik dari
Hadis di atas adalah.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 315
A. Menjelaskan keutamaan Muadz bin Jabal dan kecintaan Nabi
terhadapnya
B. Muadz bin Jabal adalah sahabat kesayangan rasul
C. Cinta kepada seseorang yang didasarkan karena Allah akan membawa
kemaslahatan dunia dan akhirat.
D. Dzikir kepada Allah dapat membawa seseorang menjadi bersyukur
E. Bersyukur dapat membawa ibadah yang sesungguhnya.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 316
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
12. Memahami hadis tentang nikmat Allah dan cara mensyukurinya
INDIKATOR
12.3. Menunjukkan perbuatan yang dapat diamalkan dari hadis tentang
syukur Nikmat
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang di antara pilihan
jawaban A, B, C, D, atau E !
1. Hadis Nabi SAW
maksud hari
potongan hadis tersebut adalah.
A. Kita wajib berterima kasih kepada orang lain
B. Tanda syukur yaitu berbuat baik dan banyak bersyukur kepada sesame
C. Ciri-ciri orang yang bersyukur adalah semakin mendekatkan diri
kepada Allah
D. Bersukur kepada Allah ditandai dengan pandai berterima kasih kepada
sesame manusia
E. Kita tidak boleh mengkufuri nikmat Allah
2. Karakter yang dimuat dalam hadis Nabi ini mengajarkan supaya kita.
Hadis
A. Kebiasaan menceritakan kenikmatan Allah dan menyembunyikan
musibah yang dihadapi
B. Tidak suka mengeluh atas sesuatu yang tidak disukainya
C. Tidak takut menghadapi kesulitan hidup
D. Tidak mengingkari nikmat Allah dengan membiarkan waktu terbuang
E. Bersyukur adalah kewajiban setiap muslim
3. Hadis Nabi
)(
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 317
Ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik yaitu.
A. Dengan banyak berzikir akan mengantarkan seseorang untuk pandai
bersyukur
B. Kewajiban untuk memohon pertolongan dari Allah SWT
C. Setiap selesai menunaikan sholat harus berdoa
D. Mengingkari nikmat berarti menzalimi diri sendiri
E. Baik buruknya seseorang tergantung bagaimana bisa menjaga dirinya
4. Indikator dari orang-orang yang bersyukur menurut hadis
) (
Adalah.
A. Menuntut ilmu setinggi-tingginya
B. Hidup sederhana dan tidak boros
C. Bersyukur kepada Allah diiringi dengan lebih memperbanyak ibadah
D. Banyak berdzikir kepada Allah
E. Bersikap dermawan dan rendah hati
5. Perhatikan hadis berikut
( )
Menurut hadis Nabi tersebut bahwasanya ada dua kenikmatan yang harus
diwaspadai karena sifatnya yang menipu, yaitu
A. Kesehatan dan alam semesta
B. Kesehatan dan kesempatan
C. Harta dan anak
D. Akal dan ilmu
E. Iman dan Islam
6. Rasulullah SAW dalam sabdanya
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 318
( )
Memberikan teori kepada kita supaya tidak merehkan nikmat Allah di
antaranya dengan membiasakan diri untuk.
A. Berani mempertaruhkan harta dan jiwanya di jalan Allah
B. Memanfaatkan setiap peluang dengan sebaik-baiknya
C. Tidak memandang rendah orang lain
D. Menerima setiap persoalan dengan senang hati dan ikhlas
E. Dalam hal duniawi tidak melihat orang yang ada di atasnya tetapi
melihat orang yang ada di bawahnya
7. Pengamalan dari bentuk syukur pada hakekatnya adalah.
A. Melakukan perbuatan yang disetujui oleh Allah
B. Akan menambah karunia dari Allah
C. Jiwa dan raga berterimakasih sepenuhnya kepada Allah
D. Dibuktikan dengan lisan berzikir, hati bersyukur, amal ibadah
meningkat
E. Menambah prestasi ibadah
8. Mensyukuri nikmat Allah hukumnya bagi setiap orang adalah.
A. Wajib kifayah
B. Wajib ain
C. Sunnah muakkadah
D. Sunnah ghairu muakkadah
E. Mubah
9. Meninggalkan syukur sebenarnya banyak dilakukan oleh kebanyakan
orang-orang masa kini. Faktor penyebabnya adalah.
A. Watak bawaan seseorang sejak lahir
B. Tidak ada motivasi yang kuat
C. Salah asuhan dari orang tua
D. Pendidikan yang salah dari keluarga dan lingkungan
E. Pengaruh perkembangan budaya
10. Tidak mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita
merupakan manifestasi dari.
A. Kufur
B. Maksiyat
C. Dholim
D. Fasik
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 319
E. Kikir
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 320
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 321
SKL 13
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KELUARGA
DAN MASYARAKAT
Standar Kompetensi Lulusan :
13. Memahami hadis tentang tanggung jawab manusia terhadap
keluarga/masyarakat.
Indikator :
13.1. Menentukan hadis atau maknanya tentang tanggung jawab manusia
terhadap keluarga.
13.2. Menyimpulkan intisari matan hadis tentang tanggungjawab manusia
terhadap masyarakat.
13.3. Menunjukkan perbuatan yang sesuai dengan hadis tentang tanggung
jawab manusia kepada keluarga.
Indikator :
13.1. Menentukan hadis atau maknanya tentang tanggung jawab
manusia terhadap keluarga.
TANGGGUNG JAWAB MANUSIA
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 322
)(
1. Mufradt
a.
= dari kepemimpinannya
d.
= pembantu
2. Terjemahan
Diriwayatkan dari Ibn Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda : Setiap
orang dari kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggung
jawaban tentang kepemimpinannya. Seorang penguasa adalah pemimpin dan
akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Seorang pria
adalah pemimpin terhadap keluarganya dan akan dimintai pertanggung
jawaban tentang kepemimpinannya. Seorang wanita adalah pemimpin
terhadap rumah suaminya dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang
kepemimpinannya. Pembantu adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan
akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. (HR al-
Bukhari Muslim)
3. Penjelasan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 323
Hadis di atas menjelaskan tanggung jawab seorang pimpinan terhadap
yang dipimpin baik keluarga maupun masyarakat dan bahkan terhadap diri
sendiri. Semua orang pasti menjadi pimpinan minimal terhadap diri sendiri.
Syeikh al-Mubarakfriy dalam kitab Tuhfat al-Ahwadziy menjelaskan pengertian
pimpinan ( ) dan yang dipimpinan ( ) sebagai berikut :
)(
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 324
Ingatlah bahwa pada tubuh manusia terdapat segumpal darah, jika ia baik maka
baiklah seluruhnya dan jika ia buruk maka buruklah seluruhnya. Ingatlah dia
adalah hati. (HR. Muttafaq Alayh)
Hati sebagai pimpinan menggerakkan segala aktifitas seluruh anggautanya
baik memegang, melangkah, memandang, mendengarkan, mengunya, mencium,
berbicara, mingaduh dan lain-lain. Semua itu berdasakan intruksi dari pimpinan
yakni hati dan nanti akan dimintai pertanggung jawabannya di sisi Allah saw.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. al-Isra/17 : 36
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggung jawabannya.
Pimpinan terhadap diri itu sangat penting karena merupakan kunci sukses
kepemimpinan terhadap orang lain. Oleh karena itu pimpinan diri ini mendapat
rangking pertama sebelum kepemimpinan lain.
B. Pimpinan masyarakat
Kepemimpin terhadap orang lain atau masyarakat sebagaimana yang
disebutkan Nabi dalam Hadis berikutnya :
= Seorang penguasa adalah pemimpin dan
akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya
Kalau pada kalimat sebelumnya kepempinan secara internal terhadap
peribadi pada kalimat berikutnya kepemipinan secara eksternal terhadap orang
lain secara umum. Dalam Hadis disebutkan seorang imam adalah pimpinan dan
dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. Imam di sini bisa
diartikan pimpinan dalam agama atau pimpinan dalam masyarakat. Mulai dari
kepala negara sampai kepada ketua Rt dan Rw, pimpinan ormas, pimpinan partai,
pimpinan suku dan lain-lain. Semua pimpinan tersebut akan dimintai pertanggung
jawaban di dunia dan di akhirat. Pertanggung jawabannya di dua tempat yakni di
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 325
dunia dan di akhirat. Oleh karena itu urusan kepemimpinan dalam Islam tidak
boleh terlepas dari dua hal tersebut.
C. Pimpinan dalam keluarga
Kepemimpinan dalam keluarga disebutkan dalam Hadis berikutnya :
= Seorang suami pimpinan terhadap
keluarganya (anak, istrinya dan pembantu kalau ada) da akan dimintai
pertanggung jawaban terhadap kepemimpinannya.
= Seorang istri menjadi pimpinan
di dalam rumah suaminya (anak, pembantu jika ada dan harta benda suami).
= Dan pembantu pimpinan terhadap
harta tuannya dan akaan dimitai pertanggung jawaban dari kepemimpinannya.
Suami memimpin keluarga anak-anak, istri dan pembantu. Istri pimpinan
urusan dalam rumah sedangkan suami urusan dalam dan luar rumah. Sekalipun
istri karier beban manajemen dalam rumah tangga tetap di atas pundak istri.
Sedangkan pembantu urusan keamanan harta dan keluarga tuannya atau
bergantung pada keperluan. Semua unsur pimpinan dalam keluarga akan dimintai
pertanggung jawaban dalam kepemimpinannya. Suami harus bertanggung jawab
tentang nafkah keluarganya halal apa tidak, baik yang dimakan, disandang,
ditempati, pendidikan, kesehatan, keselamatan dan lain-lain. Istri juga harus
bertanggung jawab urusan dalam rumah tangga seperti kebersihan, ketertiban,
kesejahteraan, pendidikan dan lain-lain. Sedang pembantu juga harus bertanggung
jawab tentang harta tuannya dalam pengawasan, keamanan, keselamatan dan lain-
lain.
Berkaitan dengan tanggung jawab kepemimpinan dalam Hadis di atas al-
Asqalni memgutip komentar al-Khathaby sebagai berikut :
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 326
Arti dari matan hadis yang bergarisbawah di atas adalah ...........
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 327
A. seorang suami menjadi pemimpin bagi keluarganya.
B. seorang laki-laki menjadi pemimpin bagi keluarganya
C. seorang laki-laki menjadi memimpin bagi kedua orang tuanya
D. seseorang menjadi pemimpin bagi masyarakatnya.
E. seorang suami menjadi pemimpin bagi isterinya.
2. Hadis tentang tanggung jawab manusia ... pada materi
pokok hadis diriwayatkan oleh
A. Bukhari .
B. Muslim
C. Tirmidzi
D. Abu Dawud
E. Jawaban a, b dan c benar
3. Arti potongan hadis
adalah
A. Kamu semua adalah pemimpin dan harus bertanggung jawab atas
kepemimpinannya
B. Kamu semua harus menjadi prmimpin dan sekaligus
mempertanggungjawabkannya
C. Semua pemimpin harus bertanggung jawab terhadap perbuatan
masing-masing
D. Pemimpin harus bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya
E. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bertanggung jawab
4. Di bawah ini adalah orang-orang yang disebut dalam hadis materi pokok,
kecuali
A. pemimpin rumah tangga
B. pedagang
C. ibu rumah tangga
D. para pembantu
E. para imam
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 328
5. Kelanjutan dari potongan hadis
adalah
A.
B.
C.
D.
E.
6. Kelanjutan dari potongan hadis
adalah
A.
B.
C.
D.
E.
7.
Kandungan hadis diatas adalah ....
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 329
A. Perempuan dapat menjadi pemimpin apa saja
B. Perempuan adalah pemimpin sekaligus penanggungjawab di rumah
suaminya
C. Semua perempuan dapat menjadi pemimpin kalau mempunyai
kemampuan
D. Perempuan tidak perlu memimpin sebuah komunitas sosial
E. Perempuan harus dapat memimpin didalam keluarganya
8.
Menurut hadis Rosulullah SAW yang diriwayatkan oleh muttafaqun alaih
bahwa semua manusia mempunyai tanggungjawab baik dalam keluarga
maupun masyarakat, sedangkan tanggungjawab pelayan rumah tangga
adalah......
A. Memimpin keluarga
B. Memilihara harta majikannya
C. Memelihara keamanan dan ketertiban rumah
D. Memelihara keamanan rumah
E. Memimpin putra putri majikannya
9.
Hadis tersebut di atas mengandung maksud bahwa diantara kewajiban
anak terhadap orang tua adalah ....
A. memberi nafkah
B. memelihara hartanya
C. mengikuti nasehatnya
D. membelikan rumah
E. jangan berkata hus
10. Semua orang pasti menjadi pimpinan minimal terhadap diri sendiri.
Syeikh al-Mubarakfriy dalam kitab Tuhfat al-Ahwadziy menjelaskan
pengertian pimpinan ( ) dan yang dipimpinan ( ). Dalam Hadis
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 330
ada 3 wilayah kepemimpinan yaitu terhadap diri sendiri, terhadap
masyarakat dan terhadap keluarga, yang dimaksud pemimpin terhadap diri
sendiri adalah .....................
A. kepala (raisun)
B. kaki (rijlun)
C. tangan (yadun)
D. perut (bathnun)
E. hati (qolbun)
--------------------------------
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 331
Indikator :
13.2. Menyimpulkan intisari matan hadis tentang tanggungjawab
manusia terhadap masyarakat.
A. Tanggung Jawab terhadap Keluarga
)(
1. Mufradt
a.
= perintahlah
b.
= dan pisahkan
f.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 333
Ajarkan anak akan shalat sedangkan ia berumur 7 tahun.
Hadis ini perintah mengajarkan shalat pada anak-anak tentang syarat-
syarat, rukun-rukun, dan beberapa sunah dalam shalat. Al-Alaqiy dalam
syarah al-Jmi al-Shaghr mengatakan :
Orang tua hendaknya mengajarkan apa saja yang dibutuhkan dalam shalat
seperti syarat dan rukunnya. Orang tua hendaknya perintah melaksanakan
shalat setelah diajarkannya. Upah pengajaran diambil dari harta anak jika
punya harta dan jika tidak punya upahnya dibebankan pada walinya.
Dalam Ilmu pendidikan perintah adalah salah satu alat pendidikan. Jadi
dalam pendidikan ada perintah dan ada larangan. Hal ini dimaksudkan agar
anak mengerti mana yang diperintahkan dan mana yang terlarang. Perintah
adalah alat pendorong anak untuk melakukan sesuatu sedang larangan adalah
alat untuk menghentikan suatu pekerjaan. Islam mengakui adanya perintah
dan mengakui betapa penting perintah itu.
Usia 7 tahun dalam perkembangan anak disebut usi kritis atau mumayyiz
dan usia pendidikan. Pada usia ini seorang anak sudah dapat membedakan
antara kebenaran dan kesalahan, antara yang hak dan yang batil dan pada usia
inilah anak sudah memulai berpikiran cerdas menangkap pengetahuan serta
dapat berkomunikasi secara sempurna (mumayyiz). Oleh karena itulah perintah
shalat secara tegas dimulai pada usia ini dan pada usia ini pula kemudian
dijadikan pedoman dalam penerimaan sekolah si tingkat dasar seperti SD atau
MI.
b. Memberikan hukuman bagi pembangkangnya
Perintah shalat secara tegas dimulai usia 7 tahun dan berlanjut dan
meningkat sampai dengan usia 9 dan 10 tahun. Jika pada usia 10 tahun ini
seorang anak tidak mau melaksanakan peritah shalat, maka orang tua
diperintah memukul. Sebagaimana lanjutan Hadis di atas :
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 334
= Pukulah mereka karena tinggal shalat sedang
mereka berusia 10 tahun.
Hadis ini perintah memberikan hukuman bagi anak yang membangkang
perintah atau melanggar larangan. Pukul di sini maknanya adalah hukuman
yang sesuai dengan kondisi, bisa jadi yang dipukul adalah batinnya dengan
cara diisolir atau sikap tak suka, sikap marah dan lain-lain. Atau diartikan
pukulan pada pisik jika diperlukan, yang pada perinsipnya anak mau merobah
dirinya menjadi lebih baik sesuai dengan perintah atau larangan. Kalau toh
diartikan pukulan pisik adalah pukulan yang tidak berbahaya tetapi bisa
merobah sikap anak menjadi lebih baik. Hukuman pukul diberikan anak ketika
berusia 10 tahun, karena pada usia ini seorang anak pada umumnya sudah
mampu tahan pukulan, asal jangan dimuka. Al-`Alaq dalam Syarah al-Jm
al-Shaghr berkata :
Yang dimaksud pukulan atau tamparan di sini pukulan yang tidak
membahayakan, tetapi pukulan mendidik yang berfungsi agar anak mengakui
kesalahannya dan mau memperbaikinya. Dan pukulan hendaknya jangan
diarahkan pada muka anak, karena muka itu identik mental dan kehormatan
seseorang. Jangan sesekali menjatuhkan mental atau kehormatan seorang
anak, nanti jadinya anak penakut, rendah diri dan lain sebagainya. Al-
Khathabi memberikan komentar sebagaiu berikut :
Pukulan terhadap anak yang tinggal shalat pada usianya mencapai 10
tahun menunjukkan hukuman yang berat bagi yang meninggalkannya.
c. Pendidikan seks
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 335
Hadis berikutnya pendidikam seks diberikan ketika berusia 10 tahun.
Sebagaimana sabda beliau :
= Pisahkan antara mereka di tempat tidurnya.
Perintah memisahkan tempat tidur antara mereka, dimaksudkan
menghindari fitnah seks di tempat tidur, karena usia 10 tahun ini usia
menjelang baligh atau menjelang usia remaja. Perkembangan seksnya
mengalami perkembangan sebagaimana perkembangan jasmani, ruhani dan
nafnasninya. Syeikh al-Manaw dalamn Fath al-Qadr Syarah al-Jmi al-
Shaghr berkata bahwa pemisahan tempat tidur antar mereka untuk
menghindari gejolak syahwat seksual. Sabda beliau :
Al-Thby berkata : Perintah shalat dan pemisahan tempat tidur di antara
mereka di tempat tidur di usia kecil digabungkan, karena memberi pelajaran etika
serta memelihara perintah Allah secara keseluruhan dan memberi pembelajaran
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 336
serta hubungan antara makhluk dan agar mereka tidak terhenti pada tempat-
tempat yang mencurigakan, kemudian mereka meninggalkan hal-hal yang haram.
4. Kesimpulan :
a. Kewajiban orang tua perintah shalat kepada anak-anaknya dan
kewajiban mengajarkan ilmu-ilmu berkaitan dengan kewajiban shalat
b. Pendidikan secara keras dalam masalah kewajiban dan diberi hukuman
jika diperlukan
c. Menjaga pekembangan anak dari hal-hal yang menimbulkan fitnah,
terutama pada saat peralihan remaja atau masa pubertas
d. Usia kritis (tamyz) dan usia serkolah 7 tahun dan usia pubertas awal
menjelang baligh berusia 10 tahun
Pilihlah salah satu jawaban A,B,C, D atau E yang dianggap benar!
1. Kesimpulan hadis tentang tanggung jawab manusia adalah
A. setiap manusia pasti mempunyai tanggung jawab
B. sikap bertanggung jawab wajib ditunjukkan kepada orang lain
C. tidak semua orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya
D. di dunia semua orang harus bisa bertanggung jawab
E. bertanggung jawab adalah hak setiap manusia
2.
Hadis di atas mengandung kesimpulan bahwa kewajiban orang tua kepada
anaknya mutlak dimulai dari usia dini. Sedangkan materi yang pertama
harus disampaikan adalah.............
A. cara belajar ilmu sains
B. cara belajar bahasa inggris
C. cara belajar sholat
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 337
D. cara belajar beladiri
E. cara belajar berpakaian
3.
Dari pandangan pendidikan keluarga hadis di atas menyatakan bahwa
kewajiban anak untuk menjalankan sholat adalah umur sepuluh tahun, jika
batas usia tersebut belum juga menjalankannya, maka orang tua perlu
memakai cara atau methoda yang lain. Maksud hadis yang bergarisbawah
pada potongan matan di atas adalah ..........
A. hadiah
B. pujian
C. hukuman
D. peringatan
E. pukulan
4. Hadis di bawah ini melanjutkan cara orang tua mendidik anak untuk jenjang
berikutnya sesuai dengan perkembangan usia mereka adalah dengan cara
memisahkan tempat tidur di antara mereka. Maksud dari hadis tersebut
adalah..................
A. pendidikan akhlak
B. pendidikan aqidah
C. pendidikan syariah
D. pendidikan seks
E. pendidikan politik
5.
Maksud lafadz yang bergarisbawah di atas adalah .............
A. memberitahu sholat
B. memaksa sholat
C. mengajarkan sholat
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 338
D. memerintah sholat
E. mengingatkan sholat
6.
Matan hadis di atas menjelaskan, bahwa tanggung jawab orang tua kepada
anaknya yang utama adalah memerintahkan sholat, pada saat mereka umur
tujuh tahun. Hal tersebut ditunjukkan dengan kata perintah pada lafadz yang
bergaris bawah yang artinya......................
A. janganlah
B. perintahkanlah
C. jauhilah
D. ingatlah
E. segeralah
7.
Dalam proses tanggung jawab dalam sholat terhadap anak orang tua sekaligus
menyampaikan tatacara sholat sebagai mana yang telah ditunjukkan lafadz
yang bergaris bawah pada hadis di atas yang artinya.............
A. ajarilah
B. peliharalah
C. perintahkanlah
D. suruhlah
E. peringatkanlah
8.
Langkah selanjutnya sebagai bentuk tanggung jawab orang tua yang
mendalam, jika proses sudah diusahakan dengan maksimal kemudian
hasilnya masih jauh dari harapan atau mengalami kendala, maka sebagai
orang tua mengambil langkah untuk memberi hukuman kepada anak yang
belum mengikuti ajaran dari orang tua. Bentuk hukuman tersebut ditunjukkan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 339
lafadz fiil amar (kata kerja perintah) dalam matan hadis di atas yang
berbunyi artinya..................
A. jauhkanlah mereka
B. peliharalah mereka
C. pukullah mereka
D. ingatkanlah mereka
E. ancamlah mereka
9.
Langkah terakhir dalam proses tanggung jawab orang tua dalam keluarga
dalam rangka pendewasaan anak adalah menghindarkan mereka dari
perbuatan zina, hal ini ditunjukkan dalam lafadz dalam bentuk perintah pada
matan hadis yang bergarisbawah yang artinya...........
A. jauhkanlah mereka
B. pisahkanlah mereka
C. buanglah mereka
D. usirlah mereka
E. pindahkanlah
10.
Hadis yang menjelaskan tentang tanggung jawab orang tua terhadap anak
adalah memuat tiga perintah yang sangat mendasar yang harus dipedomani
bagi semua orang tua yang punyak anak. Hadis tersebut diriwayatkan
oleh........
A. Imam Bukhari
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 340
B. Imam Muslim
C. Imam Abu Dawud
D. Imam Nasai
E. Imam Tirmidzi
^<
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 341
Indikator :
13.3. Menunjukkan perbuatan yang sesuai dengan hadis tentang
tanggung jawab manusia kepada keluarga.
1.
Bertanggung Jawab dalam Adab
(
)
1. Mufaradt
a.
)(
Dari Hudzayfah berkata : Kami pernah ketika menghadiri makan
bersama Nabi saw kami tidak menyantapnya sehingga Nabi memulai
menyantapnya. Kami pernah menghadiri jamuan bersama beliau pada suatu
ketika. Tiba-tiba datanglah seorang anak wanita seperti ada yang
mendorongnya. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil makanan untuk
disantapnya. Lalu Rasulullah saw memegang tangannya. Kemudian datang
lagi seorang Badui seolah-olah didorong, kemudian beliau pegang tangannya.
Beliau bersabda : Sesungguhnya setan makan makanan yang tidak disebut
nama Allah. Setan itu datang bersama seorang anak gadis ini untuk
menyantapnya, maka aku pegangang tangan gadis ini. Kemudian setan datang
bersama seorang Badui untuk menyantapnya, aku pegang tangannya. Denmi
Dzat jiwaku di bawah kekuasaan-Nya ; Sesungguhnya tanganku memegang
tangan orang Badui dan tangan si gadis. (HR. Muslim)
Jika seseorang lupa tidak membaca basmalah pada awal makan
hendaknya tidak membaca basmalah secara lengkap sebagaimana di atas.
Tetapi diganti dengan membaca ;
Kalau dibacakan dzikir atau basmalah sempurna di tengah tengah
makan pada saat ingat tidak membaca, syetan memuntahkan makanannya di
piring makanan kita dan kita makan muntahan syetan. Sebagaimana Hadis
Nabi :
)(
Dari Aisyah ra berjata : Rasulullah saw bersabda : Jika makan salah
seorang di antara kamu akan suatu makanan, hendaklah membaca basmalah.
Jika lupa pada awalnya, hendaklah membaca Dengan nama Allah pada awal
dan akhirnya. Dan dengan sanad ini pula dari Aisyah berkata : Rasulillah
saw pernah makan bersama 6 orang sahabat. Tiba-tiba datang seorang Arab
Badui makan dua suapan. Kemudian beliau bersabda : Sesungguhnya jika ia
membaca basmalah, sungguh cukup atas kamu. (HR al-Turmudzi)
b. Makan dengan tangan kanan
Perintah makan dengan tangan kanan. Sungguh ini merupakan
penghargaan bagi manusia ketika menyentuh atau memegang benda yang
bersih atau terhormat selalu menggunakan tangan kanan seperti makan,
minum, berjabatan tangan, memberi atau menerima sesuatu dan lain-lain.
Ketika menyentuh atau memegang benda yang kotor menggunakan tangan kiri
seperti istinjak (cebok) atau memegang benda najis dan lain-lain.
Dalam riwayat Imam Muslim pernah ada seorang laki-laki makan
dengan tangan kiri di hadapan Rasulillah saw kemudian diperintah beliau agar
makan dengan tangan kanan. Laki-laki tersebut bilang : Tidak bisa makan
dengan tangan kanan. Tetapi sebenarnya hanya karena gengsi atau
kesombongan saja. Akhirnya tangannya menjadi semple tidak bisa diangkat.
Renungkan Hadis berikut ini :
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 346
)(
Dari Iyas bin Salamah bin al-Akwa, bahwa ayahnya memberitakan,
bahwa ada seorang laki-laki makan di sisi Rasulillah saw dengan tangan
kirinya. Kemudian beliau bersabda : Makanlah dengan tangan
kananmu. Laki-laki itu menjawab : Aku tidak mampu. Beliau bersabda
: Bener engkau tidak mampu. Tidak ada yang mencegahnya melainkan
kesombongan. Be;iau bersabda : Laki-laki itu tidak dapat mengangkat
tangannya ke arah mulutnya. (HR. Muslim)
c. Makan yang ada didekatnya.
Di antara adab makan adalah makan makanan yang ada di dekatnya
sebagaimana sabda beliau :
= makanlah makanan yang dekat kamu.
Para ulama berpendapat konteks Hadis ini jika jenis makanan yang ada
di sekitarnya sama. Jika berbeda macam makanan boleh saja memilih sesuai
dengan selera asal tidak menampakkan kerakusannya.
Demikian adab makan yang diajarkan Rasulillah saw kepada Umar bin
Abi Salamah pada saat kecilnya, sehingga pendidikan seperti tersebut
membawa kesan yang cukup kekal dan tidak akan dilupakan untuk
selamanya untuk diamalkan.
4. Kesimpulan :
a. Tanggung jawab pengasuh atau pendidik dalam memberi pembelajaran
kepada anak didiknya tentang adab makan dalam Islam.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 347
b. Di antara adab makan dan minum adalah membaca basmalah ketika akan
makan dan minum, makan dengan tangan kanan dan makan makanan
yang dekat saja.
c. Tawadhu Nabi saw yang mau makan bersama anak kecil dalam satu
piring atau nampan.
Pilihlah salah satu jawaban A,B,C, D atau E yang dianggap benar!
1. Orang tua apabila menyuruh anaknya berbuat maksiat dan musyrik maka
sebaiknya sikap anak.
A. Melawan dan tidak mengikutinya
B. Mengikuti perintahnya
C. Melawan dan menentang
D. Tidak mengikuti perintah tapi menghormati
E. Selalu mengikutinya
2. Kewajiban mendidik anak yang paling utama berada pada ...
A. kedua orang tuanya
B. bapak ibu guru
C. masyarakat sekitar
D. pimpinan negara
E. pimpinan masyarakat
3. Peninggalan orang tua kepada anaknya yang paling bermanfaat adalah .
A. harta yang banyak
B. kesehatan jasmani
C. kesehatan rohani
D. rumah yang mewah
E. ilmu pengetahuan
4.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 348
Hadis di atas artinya adalah Tanganku mengitari makanan yang ada di
nampan
Maksud kata Shahfah pada hadis di atas adalah ..............
A. memberikan makna porsi nampan yang mengenyangkan sekitar 5
orang.
B. memberikan makna porsi nampan yang mengenyangkan sekitar 10
orang
C. memberikan makna porsi nampan yang mengenyangkan sekitar 15
orang
D. memberikan makna porsi nampan yang mengenyangkan sekitar 20
orang
E. memberikan makna porsi nampan yang mengenyangkan seluruh
sahabat nabi
5.
Bentuk perilaku sesuai dengan teks hadis di atas adalah .................
A. makan dengan tangan kanan
B. makan diawali dengan basmalah
C. makan dengan secukupnya
D. makan jika lapar berhenti sebelum kenyang
E. makan sekenyang-kenyangnya
6.
:
Perilaku yang ditunjukkan ketika akan makan sesuai dengan hadis di atas
adalah ...................
A. memulai makan dengan tangan kanan
B. memulai makan dengan cuci tangan
C. memulai makan dengan minum air putih
D. memulai makan dengan membaca basmalah
E. memulai makan dengan menekuk kaki sebelah
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 349
7. .
Sedangkan adab makan yang ditunjukkan pada hadis di atas adalah ....
A. mengakhiri dengan cuci tangan
B. mengakhiri dengan membaca hamdalah
C. mengakhiri dengan syukur
D. mengakhiri dengan mencuci piring
E. mengakhiri dengan minum air putih
8.
Menurut hadis di atas menunjukkan suatu pelajaran bagi perilaku mendidik
anak yaitu membaca basmalah memberikan hikmah atau ibrah yang dapat
diambil diantaranya ......
A. berkah, mengundang sifat qanaah (menerima yang ada) dan tidak rakus.
B. berkah, mengandung sifat istiqomah dan tidak rakus
C. berkah, mengandung sifat syukur dan tidak tamak
D. berkah, mengandung sifat jujur dan tidak bohong
E. berkah, mengandung sifat qonaah dan tidak menipu.
9.
Rasulillah saw mengajarkan pada kepada Umar bin Abi Salamah adab makan saat
kecilnya, sehingga pendidikan seperti tersebut membawa kesan yang cukup kekal
dan tidak akan dilupakan untuk selamanya untuk diamalkan.
Adab makan yang dimaksud menurut hadis di atas adalah...............
A. makan dengan yang enak-enak
B. makan dengan tangan kanan
C. makan dengan mengambil yang terdekat
D. makan dengan yang ringan-ringan
E. makan dengan diawali membaca basmalah
10. Di antara tawadhu Nabi saw yang mau makan bersama anak kecil adalah....
A. makan dalam satu piring atau nampan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 350
B. makan dalam satu kamar
C. makan dalam satu meja
D. makan dalam satu majlis
E. makan dalam satu jamaah
----------------------------------------------
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 351
SKL 14
HADIS TENTANG POTENSI AKAL
DAN ILMU
Standar Kompetensi Lulusan :
14. Memahami hadis tentang pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta potensi akal
Indikator :
14.1. Menentukan hadis atau maknanya tentang pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
14.2. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan hadis tentang
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
14.3. Menjelaskan fungsi akal dalam mempelajari ilmu-ilmu Allah
sebagaimana yang ada di suatu hadis.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 352
INDIKATOR
14.1. Menentukan hadis atau maknanya tentang pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
A. Potensi Ilmu
)
1. Mufradt
a.
= mencari
c.
= ikan
e.
jamak dari
= bintang
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 353
f.
Mereka menjawab:"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dari kisah di atas dapat dipahami bahwa manusia dengan pengetahuannya
dapat unggul derajatnya dari makhluk lain dan manusia dengan pengetahuannya
itu dapat melayani segala kebutuhannya.
1. Hadis di bawah ini Rasulullah saw menjelaskan tentang potensi ilmu
pengetahuan yang harus dimiliki oleh setiap manusia, karena ilmu inilah
yang menjadi pokok dan dasar segala permasalahan baik duniawi maupun
ukhrawi, bahkan ilmu juga sebagai prasyarat segala keutamaan.
)
Tentukan makna matan pada hadis yang bergarisbawah di atas !
A. memiliki ilmu tentang cara berjalan
B. mencari imu di perjalanan
C. mempelajari ilmu tentang suluk
D. Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu,
maka Allah mudahkan sutu jalan ke surga
E. melangkahkan kaki ke tempat belajar, untuk menuntut ilmu
2. Matan hadis di bawah ini mengandung arti, bahwa orang yang suka
menempuh ilmu akan.......
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 355
A. diberi pahala oleh Allah yang berlipat ganda
B. dilimpahkan rizki oleh Allah
C. dimasukkan oleh Allah ke dalam syurga
D. dimudahkan oleh Allah jalan menuju syurga
E. dimudahkan oleh Allah jalan yang sangat luas
3. Perhatikan potongan matan hadis di bawah ini !
maksud lafadz yang bergarisbawah pada hadis di atas adalah...............
A. menuntut ilmu
B. mencari nafkah
C. mencari pekerjaan
D. menuntut hak
E. melaksanakan kewajiban
4. Arti dari matan hadis berikut ini adalah Allah mudahkan jalan baginya ke
surga.
apa maksud Allah memudahkan jalan baginya ke syurga ?
A. ilmu yang dimanifestasikan dalam bentuk amal saleh yang bermanfaat
bagi dirinya maupun untuk orang lain
B. ilmu yang didapat dari taqlid dan plagiat
C. ilmu yang diamalkan
D. amal saleh karena ilmu yang akan menyampikan ke surga
E. ilmu yang didapat dari ketulusan walaupun berat cara menempuhnya.
5. Sedangkan kata ilmu dalam matan hadis di sini juga bersifat umum karena
berbentuk isim nakirah (ilman) maksudnya adalah ................
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 356
A. ilmu apa saja yang bermanfaat secara syara (agama) baik ilmu syara
maupun ilmu pendukung sayara
B. ilmu kekebalan tubuh agar terhindar dari bahaya yang megintai
C. ilmu sains agar bisa menguasai teknologi
D. ilmu antariksa agar bisa menguasai luar angkasa
E. ilmu nujum agar bisa memprediksi kejadian-kejadian yang akan
datang.
6. Arti dari matan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi di bawah ini
adalah ..............
A. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para sahabat
B. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para tabiin
C. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para tabiin-tabiin
D. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para mujahid
E. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para nabi
7. ...
...
Kata yang bergaris bawah artinya ..
A. mengangkat derajat orang yang berilmu
B. melebarkan sayapnya
C. merendahkan orang-orang yang berilm
D. merendahkan sayapnya
E. meninggalkan sayapnya
8. Kesempurnaan matan hadis di bawah ini adalah
...
..
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 357
A.
B.
C.
D.
E.
9. Nabi Muhammad SAW mengibaratkan seorang ulama dengan seorang
abid bagaikan .
A. bintang
B. matahari dengan bintang
C. bulan
D. bulan dan matahari
E. bulan dan bintang
10. Nabi Muhammad SAW bersabda para malaikat turut bergembira
menyaksikan orang yang
A. bershadaqah
B. beramal shaleh
C. menuntut ilmu
D. beribadah
E. tolong-menolong
^<
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 358
INDIKATOR
14.2. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan hadis tentang
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
( )
Hadis di atas memberikan motivasi potensi ilmu manakala dimiliki oleh
manusia akan mendaptkan keuntungan-keuntungan yang besar baik di dunia
maupun di akhirat. Untuk lebih jelasnya berikut ini berbagai potensi ilmu bagi
penuntutnya :
a. Penuntut ilmu dimudahkan jalannya
Sebagaimana sabda Nabi saw di atas,
= Barang siapa
yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, akan ditempuhkan jalan
kesurga.
Maksud menempuh suatu jalan bersifat umum dalam menuntut ilmu
sebagaimana yang ditunjuki kata thariqan berbentuk isim nakirah (isim
bersifat umum). Maksud keumuman jalan yang ditempuh dalam menuntut
ilmu adalah jalan apa saja, dalam keadaan bagaimana saja, di mana saja
dan kapan saja yang penting menuntut ilmu. Sebagai balasannya, Allah
menempuhkan dalam riwayat lain :
=Allah mudahkan jalan baginya ke surga.
Maksud jalan ke surga adalah amal saleh karena ilmu yang akan
menyampikan ke surga adalah ilmu yang diamalkan yakni dimanifestasikan
dalam bentuk amal saleh yang bermanfaat bagi dirinya maupun untuk orang
lain. Jadi hanya ilmu yang diamalkan yang dapat mengantar seseorang
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 359
masuk ke dalam surga. Sedangkan kata ilmu di sini juga bersifat umum
karena berbentuk isim nakirah (ilman) yakni ilmu apa saja yang bermanfaat
secara syara (agama) baik ilmu syara maupun ilmu pendukung sayara.
Ilmu syara seperti ilmu-ilmu agama yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan sedang ilmu pendukung seperti ilmu-ilmu pengetahuan saint
dan teknologi. Semuanya asal diniatkan dengan baik yakni untuk
memperkuat keimanan dan untuk mendekatkan diri kepada Allah termasuk
yang menuju surge-Nya.
b. Dimuliakan para malaikat
Pencari ilmu dimuliakan dan dihormati para malaikat dengan cara
menghamparkan sayapnya untuk dihuni oleh para penuntut ilmu.
Penghormatan para malaikat ini menunujukkan keagungan penuntut ilmu
dan pekerjaan menuntut ilmu adalah pekerjaan yang paling baik dan paling
mulia. Nabi bersabda :
= Sesungguhnya malaikat
meletakkan sayapnya karena rida terhadap pencari ilmu
Makna malaikat menghamparkan sayapnya untuk penuntut ilmu ada
dua makna :
1) Makna hakiki, yakni para malaikat memang benar-benar
menghamparkan sayapnya, karena dalam beberapa periwayatan
malaikat mempunyai banyak sayap, hanya kita manusia tidak
melihat bagaimana bentuk sayaapnya. Kita hanya mempercayai
bahwa malaikat menghamparkan sayapnya untuk penuntut ilmu
2) Makna majazi (kiasan), menghamparkan sayap berarti
merendahkan sayap karena hormat dan kasih sayang kepada para
penuntut ilmu sebagaimana diterangkaan dalam QS. Al-Isra/17 : 24
Jadilah engkau orang alim atau pelajar atau pendengar dan jangalah
menjadi orang keempat, maka engkau binasa.
Tingkatan ilmiah manusia ada lima sesuai dengan kemampuan dan
keadaan yang ada yaitu sebagai berikut :
1) menjadi orang alim, tingkatan yang paling tinggi tugasnya menjadi
pengajar terhadap orang lain
2) Pelajar, mencatat, menulis, mengkaji, memahami dan
mengamalkan
3) Pendengar yang setia sekalipun tidak biasa membaca dan menulis
4) Pencinta ilmu dan pencinta orang-orang yang mencari ilmu
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 361
5) Tidak semaunya, yakni tidak alim, tidak mutaallim, tidak
mustami dan tidak pencinta.
Lima tingkatan di atas adalah merupakan pilihan yang disesuaikan
dengan kemammpuan, tetapi pengecualian keras adalah kelima,
janganlah engkau orang kelima makan engkau binasa rugi dunia
dan akhirat.
c. Dimohonkan pengampunan makhluk di langit dan bumi
Penuntut ilmu dimohonkan pengampunan oleh makhluk yang berada
di atas bumi dan di langit termasuk ikan-ikan di laut. Sabda Nabi pada Hadis
di atas :
= dan
sesungguhnya orang alim itu dimohonkan pengampunan oleh makhluk di
langit dan di bumi sehingga ikan dalam air.
Kita tidak heran jika segala benda itu memohonkan pengampunan,
karena benda-benda itu biasa berkomunikasi dengan bahasanya sndiri.
Segala benda atau makhluk yang ada di muka bumi dan langit ini selalu
mensucikan Allah (membaca tasbih) dan dapat membaca istighfar
sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Isra /17 : 44 :
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada
Allah. Dan tak ada suatupun melainkan nertasbih dengan memuji-Nya,
tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Permohonan pengampunan terhadap orang alim tersebut sebagai
balasan syukur makhluk atas jasa para ulama. Di antara jasa para ulama
terhadap mereka yang paling besar adalah membuat ketentraman dan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 362
kenyamanan mereka di dunia ini. Misalnya, ulama mengatakan tidak boleh
menebang pohon sembarangan tanpa ada keperluan, tidak boleh menyiksa
binatang sekalipun akan disembelih, tidak boleh membunuh binatang tanpa
ada tujuan, tidak boleh meracuni binatang di air tanpa ada tujuan yang
diperbolehkan dan lain-lain.
d. Bagaikan bulan
Orang berilmu atau orang alim lebih utama dari pada orang ahli ibadah
tetapi tidak alim, sabda Nabi saw :
= Keutamaan
orang alim terhadap abid (ahli ibadah) bagaikan cahaya bulan terhadap
bintang-bintang di langit.
Tentunya cahaya bulan lebih terang, lebih besar memberi dan lebih
bermanfaat di alam jagat raya ini dibandingkan dengan cahaya bintang
sekalipun banyak. Orang alim dengan ilmunya itu bermanfaat untuk dirinya
dan untuk orang lain. Kemanfaatan ilmu terhadap orang lain lebih
bermanfaat katimbang abid yang beribadah yang kemanfaatannya untuk
dirinya sendiri. Orang alim dengan ilmunya dapat menangkis godaan dan
rayuan yang menyesatkan sementara orang abid yang tidak alim
dikhawatirkan tersesat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Manqib al-Syeykh Abd al-
Qdir al-Jaylaniy. Pada suatu malam seorang ahli ibadah didatangi setan
pura-pura menjadi Tuhan naik di atas loteng kemudian berkata : Wahai
hambaku yang saleh ahli ibadah, berhentilah dari ibadahmu karena kamu
sudah saya ampuni segala dosamu dan nanti saya jamin masuk surga.
Seorang abid mendengar uraian syetan tersebut percaya dan berhenti dari
ibadah. Kemudian syetan mendatangi orang alim yang sedang salat
sekalipun tidak ahli ibadah. Setan melakukan seperti apa yang dilakukan
terhadap abid tersebut, naik di atas loteng mengaku menjadi Tuhan dan
mengampuni. Orang alim selesai salat mengambil pedang mengejar setan
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 363
akan dicincang-cincang, karena dengan ilmunya mengetahui bahwa Tuhan
itu tidak dapat dilihat dengan mata kepala dan Tuhan tidak mungkin
menyuruh berhenti ibadah.
Dengan demikian potensi ilmu sangat penting bagi semua umat
manusia baik yang ahli ibadah maupun tidak. Ia bagaikan petunjuk, obor,
sinar, cahaya yang menerangi lingkungan di sekitarnya. Ibarat manusia
hidup di dunia berjalan pada malam hari. Manusia yang berilmu bagaikan
membawa obor atau bulan pada malam hari yang gelap gulita tentunya
dapat melihat jalan mana jalan yang baik dan mana jalan yang rusak
sehingga selamat dalam perjalanan. Sedangkan orang yang tak berilmu
sekalipun abid bagaikan berjalan malam hari tidak membawa obor sekalipun
ada bintang kondisi lingkungan sekitrnya masih kegelapan.
e. Pewaris para nabi
Tingkatan orang berilmu atau para ulama sangat tinggi karena mereka
menjadi pewaris para nabi. Nabi bersabda :
Sesungguhnya para ulama itu pewaris para nabi dan sesungguhnya para
nabi tidak mewariskan dinar dan dirham sesungguhnya mereka hanya
mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambilnya, berarti telah
mengambil bagian yang sempurna.
Pernyataann Nabi ini membanggakan para ulama, karena merekalah
yang dinyatakan pewaris para Nabi bukan keluarganya seperti anak dan
istrinya. Maksud pewaris di sini adalah pawaris dalam bidang ilmu bukan
harta benda. Sebagaimana yang disabdakan beliau sendiri, bahwa para nabi
tidak mewariskan dinar dan dirham, sesunguhnya mereka mewariskan ilmu.
Warisan ilmu adalah sebaik-baik warisan, karena ilmu ini sebagai alat
bagaikan pesau untuk mencari sesuatu atau mencapai tujuan dan atau
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 364
memotong sesuatu. Warisan harta benda akan habis, sedangkan warisan
ilmu kekal abadi dan bahkan semakin bertambah. Warisan harta akan
membuat pertengkaran dan percekcokan kalau bukan pada keluarga yang
saleh. Sedangkan warisan ilmu akan menyatukan dan mempersaudarakan
antara keluarga. Oleh karena itu pada kahir Hadis Nabi bersabda : Barang
siapa yang mengambil warisan para nabi berarti mengambil bagian yang
sempurna.
Ilmu yang diwariskan para ulama banyak ragamnya baik menyangkut
saint, teknologi maupun ilmu syara sesuai dengan situasi dan kondisi
masyarakat atau umatnya. Misalnya ilmu pertukangan seperti tongkat bagi
Nabi Musa dan kapal atau perahu bagi Nabi Nuh. Penternakan, seperti ular
bagi Nabi Musa, burung bagi Nabi Ibrahim dan onta bagi Nabi Shaleh.
Kedokteran bagi Nabi Isa dan al-Quran bagi Nabi Muhammad saw. Semua
ilmu tersebut warisan para nabi dan sangat relevan dengan perkembangan
zaman sepanjang masa, asal dicari dan dilakukan semata mencari rida Allah
dan untuk mendekatkan diri kepada Allah sawt.
Kesimpulan
a. Ilmu sangat potensial dalam kehidupan manusia karena ia dasar mencapai
segala kesejahteraan dan kebahagiaan dunia da akhirat.
b. Pencari ilmu dimudahkan jalannya menuju kebahagian ke surga asal
dengan tulus ikhlas dan mempunyai tujuan yang baik
c. Pencari ilmu dan orang alim disayang dan dihormati para malaikat dan
makhluk di alam jagat raya
d. Orang alim lebih utama dari pada abid karena kemanfaatan ilmu menjalar
kepada orang lain sementara abid maanfaatnya hanya untuk diri sendiri.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 365
1. Yang merupakan potensi dari ilmu sesuai dengan matan hadis yang
bergarisbawah di bawah ini adalah ................
( )
A. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya karena ridha terhadap
pencari ilmu
B. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya karena tidak rela terhadap
pencari ilmu
C. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya karena marah terhadap
pencari ilmu
D. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya karena tidak peduli
terhadap pencari ilmu
E. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya karena memberi hadiah
terhadap pencari ilmu
2. Yang merupakan salah satu syarat perilaku orang yang di mudahkan oleh
Allah sesuai dengan potongan matan hadis di bawah ini adalah....
A. seseorang harus mempunyai ilmu
B. seseorang harus mempunyai harta
C. seseorang harus mempunyai kedudukan
D. seseorang harus mempunyai anak banyak
E. seseorang harus mempunyai derajat yang tinggi
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 366
3. Yang merupakan perilaku orang yang di mudahkan oleh Allah sesuai
dengan potongan matan hadis di bawah ini adalah....
A. dimudahkan oleh Allah jalan ke syurga
B. dimudahkan oleh Allah jalan ke neraka
C. dimudahkan oleh Allah jalan ke kufuran
D. dimudahkan oleh Allah jalan ke sesatan
E. dimudahkan oleh Allah jalan ke dholiman
4. Maksud yang terkandung perilaku orang yang berilmu menurut potongan
matan hadis di bawah ini adalah .....
A. dilindungi oleh malaikat
B. diganggu oleh malaikat
C. diawasi oleh malaikat
D. diletakkan sayap oleh malaikat
E. diterbangkan oleh malaikat
5. Perhatikan potongan matan hadis berikut !
A. Perilaku orang yang berilmu menurut potongan hadis
yang bergarisbawah di atas adalah ......
B. akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di bumi dan di langit.
C. akan dimohonkan ampun oleh malaikat akan dimohonkan ampun oleh
binatang
D. akan dimohonkan ampun oleh tumbuh-tumbuhan
E. akan dimohonkan ampun oleh manusia semua
6. Keutamaan orang alim terhadap abid (ahli ibadah) menurut hadis di bawah ini
adalah .......
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 367
A. bagaikan cahaya bulan terhadap bintang-bintang di langit
B. bagaikan cahaya lampu terhadap ruangan yang gelap
C. bagaikan cahaya matahari terhadap bumi
D. bagaikan cahaya bintang terhadap langit
E. bagaikan cahaya bulan terhadap bumi
7. Menurut hadis di bawah ini tingkatan orang berilmu atau para ulama sangat
tinggi karena mereka menjadi pewaris para nabi
)(
1. Mufradt
a.
= kehormatan dirinya
c.
= kedudukannya
2. Terjemahan
Dari Abi Hurairah ra dari Nabi saw bahwa beliau bersabda : Kemuliaan
seseorang bergantung pada agamanya, kehormatan diri bergantung pada
akalnya, dan kedudukannya pada akhlaknya. (HR. Ahmad)
3. Penjelasan
Rasulullah saw menjelaskan dalam Hadis di atas bahwa kemuliaaan
seseorang tidak terletak pada harta kekayaan, kecantikan, ketampanan dan
kegantengan seseorang, akan tetapi terletak pada agamanya. Kehormatan diri
seseorang bergantung pada akal kecerdasannya dan kedudukannya bergantung
pada akhlak. Pada Hadis di atas ada 3 hal yang diperlukan seseorang untuk
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 370
mencapai kesempurnaan hidup sebagai manusia yang termulia, bermuruah dan
bermartabat. Untuk mencpai 3 hal tersebut juga dengan 3 hal yaitu agama, akal
dan akhlak. Untuk lebih jelasnya 3 hal tersebut akan diterangkan secara
mendalam yaitu sebagai berikut :
a. Agama
Manusia menjadi terhormat apabila beragama dan mematuhi aturan
agamanya karena agama inilah yang mengatur kehidupan manusia menjadi
terhormat dan tidak tersungkur menjadi terhina. Kehidupan manusia memang
tidak seperti binantang atau makhluk lain, karena agama ini. Agama adalah
keyakinan terhadap kebenaran yang hakiki dan menjalankan segala perintah
Tuhan serta menjauhi segala larangan-Nya. Secara etimologi, selamat,
damai/aman, patuh dan tunduk dan secara terminologi Syara, Islam adalah
mengesakan Allah, tunduk, patuh dan tulus kepada-Nya, percaya kepada
pokok-pokok agama yang datang dari pada-Nya (Afif Thabbarah, 13-14)
Segalah perintah Tuhan itu adalah kebaikan yang membawa maslahat
dan kesejahteraan hidup manusia sedang segala larangan itu mengandung
mafsadat yang merendahkan derajat manusia. Dalam agama tidak ada
perintah keburukan atau perintah perbuatan yang merugikan. Demikin juga
dalam agama tidak ada larangan sesuatu yang baik atau yang mengandung
maslahat. Seseorang yang melanggar agama dalam hidupnya tidak
mendapatkan kemuliaan dunia akhirat.
b. Akal kecerdasan
Kehormatan dan harga diri seseorang ditentukan oleh kecerdasan akalnya.
Manusia adalah makhluk yang paling cerdas di antara sekian banyak makhluk.
Dengan akalnya inilah manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan yang
kemudian dapat mengungguli makluk lain termasuk malaikat. Oleh karena itu
manusia wajib bersyukur atas nikmat yang besar ini dengan menjaga baik-baik
tidak boleh dirusak dengan cara apapun dan haram hukumnya minum-
minuman keras yang memabukkan dengan alas an merusaak akal.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 371
Manusia dengan akalnya dapat menyaingi makhluk-makhluk lain apapun
bentuk kelebihan makhluk lain. Misalnya binatang yang mampu membuat
rumah di dalam tanah seperti semut dan sebangsanya manusia dengan akalnya
juga mampu membuat terowongan-terowongan. Manusia yang terkalahkan
kuda dalam lari cepat manusi dengan akalnya mempunyai kreatif membuat
sepeda, motor dan mobil. Burung yang terbang dengan sayapnya, manusia
dengan akalnya mampu membuat pesawat terbang. Ikan yang tinggal di dalam
air dan menyelam di dalamnya, manusia dengan akalnya mampu membuat
kapal selam dan seterusnya. Bahkan dengan akalnya pula manusia mampu
terbang ke planit-planit lain yang dulunya mustahil ditaklukkan manusia
dengan menggunakan pesawat-pesawat yang canggih dan mampu
berkomunikasi dengan orang lain dalam jarak jauh. Itulah di antara peran akal
yang menyertai manusia untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan akal manusia dapat memilih mana yang benar dan mana yang
salah dan dengan akal pula manusia dapat menyeleksi perbuatan mana yang
bermanfaat dan perbuatan mana yang madharat.
c. Akhlak
Kedudukan manusia juga ditentukan oleh akhlakanya. Jika seseorang
berakhlak yang baik, maka ia bermartabat mempunyai kedudukan yang tinggi
di hadapan manusia. Sebaliknya jika ia tidak berakhlak, maka tidak punya
kedudukan di antara mereka. Dengan demikian manusia dilihat dari akhlaknya
bukan yang lain. Sebagaimana Hadis yang diriwayatkan Muslim daru Abi
Hurayrah Nabi saw bersabda :
Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk gambarmu dan tidak melihat harta
benmdamu, akan tetapi melihat hati kamu dan amal perbuatan kamu. (HR.
Muslim)
Hanya akhlak dan amal perbuatan manusia yang dipandang Allah bukan
yang lain. Artinya sekalipun seorang yang berwajah cantik tetapi tak
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 372
berakhlak, berpangkat tetapi tidak berakhlak, orang kaya raya tetapi tidak
berakhlak tidak ada nilainya di hadapan Allah swt.
Bahkan kejayaan suatu bangsa adalah karena akhlaknya, sebagaimana
kata syair Arab :
( )
1. Mufradt
a.
= tertinggal
c.
= para pimpinan
d.
= mereka sesat
2. Terjemahan
Dari Abdillah bin Amr bin al-Ash berkata : Aku mendengar Rasullah saw
bersabda : Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan melenyapkannya
dari dada para hamba, akan tetapi Dia mencabut ilmu dengan meninggalnya
para ulama sehingga ketika tidak ada seorang ulamapun, manusia mengangkat
para pimpinan dari kalangan orang-orang bodoh. Ketika mereka ditanya,
menjawab (berfatwa) dengan tanpa ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan.
(HR Bukhari Muslim)
3. Penjelasan
Pada Hadis di atas, Rasulullah saw menjelaskan di antara tanda-tanda kiamat
sudah dekat manakala ilmu telah menghilang dari bumi dengan sabda beliau :
Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan melenyapkannya dari dada
para hamba, akan tetapi Dia mencabut ilmu dengan meninggalnya para ulama.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 374
Bahwa suatu ketika ilmu itu nanti akan hilang atau diambil oleh Allah
sawt. Hilangnya ilmu bukan berarti dicabut dari dalam dada para ulama akan
tetapi dengan wafatnya para ulama. Begitu ulama banyak yang meninggal
ilmunya belum diberikan kepada murid-muridnya atau masyarakat kurang tertarik
mengambil atau mempelajari ilmu-ilmu dari mereka. Sebagaimana yang terjadi
sekarang ini masyarakat pada umumnya lebih tertarik mempelajari ilmu bisnis
atau ilmu yang mendatangkan materi atau pangkat katimbang ilmu yang
mendekatkan diri kepada Allah. Ilmu bisnis dan saintek memang harus dipelajari
tetapi tidak boleh melupakan imtaqnya (iman taqwa) sebagai dasar ilmunya para
ulama.
Hadis ini disampaikan pada saat Nabi melaksanakan haji wada,
sebagaimana Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan al-Thabaraniy dari Abi
Umamah, bahwa beliau bersabda :
"
"
Ambillah ilmu sebelum dicabut atau sebelum diangkat. Seorang Arab Baduwi
bertanya : Bagaimana ilmu itu diangkat ? Beliau menjawab : Ketahuilah
bahwasannya hilangnya ilmu karena meninggalnya pada pembawanya 3X.
Hadis di atas berarti menganjurkan kepada kita agar segera belajar, mengaji
dan mengambil ilmu dari para ulama, karena merekalah yang membawa ilmu
tersebut. Belajar dari mereka adakalanya langsung kepada orangnya selama masih
hidup dan adakalanya melalui buku-bukunya sepanjang masa. Jika para ulama itu
berkarya dalam bentuk buku-buku karangan mereka, sebenarnya tidak ada
kekhawatiran dengan meninggalnya para ulama. Hanya masalahnya sekarang
memang minat membaca dari umat itu yang semakin kurang. Sehingga sebab
inilah kemungkinan yang menyebabkan hilangnya ilmu. Realita di masyarakat
sekarang memang demikian, ketika seorang ulama meninggal sangat sulit mencari
pengganti, baik dari kalangan keturunannya atau murid-muridnya, karena kualitas
keilmuannya yang masih jauh dari ulama yang meninggal tersebut.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 375
Hadis selanjutnya ;
Sehingga andaikata sudah habis tidak ada para ulama karena meninggal
tersebut, masyarakat mengangkat pimpinan dari kalangan orang-orang bodoh
yang menjadi nara sumber tempat bertanya. Ketika ditanya tentang hukum suatu
masalah, mereka menjawab dengan pendapatnya sendiri, mereka sesat dan
menyesatkan. Timbulnya pimpinan bodoh ini karena deregenerasi ulama. Ulama
banyak yang siap mengajar tetapi sedikit murid yang siap belajar. Ulama banyak
yang siap menyampaikan ilmu tetapi sedikit murid yang berminat mengambil
ilmu. Akibatnya dunia goncang banyak orang sesat menyesatkan, banyak aliran
sesat yang timbul dan banyak paham sesat dan menyesatkan yang timbul.
Termasuk belakangan timbul para pengaku nabi dan banyak pengikutnya yang
membenarkan.
Al-Nawawi dalamSyarah Muslim menjelaskan arti Hadis di atas :
)(
A. .
B.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 377
C.
D.
E.
3.
Hadis yang diriwayatkan Muslim dari Abi Hurairah di atas mengandung
maksud ......
A. Kedudukan manusia juga ditentukan oleh akhlakanya.
B. Kedudukan manusia juga ditentukan oleh kekayaannya
C. Kedudukan manusia juga ditentukan oleh ketampanannya
D. Kedudukan manusia juga ditentukan oleh kedudukannya
E. Kedudukan manusia juga ditentukan oleh kecantikannya
4.
)(
Urutan lafadz yang tepat pada hadis di atas ada tiga hal yang diperlukan
seseorang untuk mencapai kesempurnaan hidup sebagai manusia yang
termulia, bermuruah dan bermartabat yaitu ..........
A. agama, akal dan akhlak
B. akhlak, akal dan agama
C. akal, akhlak dan agama
D. akhlak, agama dan akal
E. agama, akhlak dan akal
5. Manusia menjadi terhormat apabila beragama dan mematuhi aturan
agamanya karena agama inilah yang mengatur kehidupan manusia
menjadi terhormat dan tidak tersungkur menjadi terhina, karena
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 378
keyakinan agama tidak terlepas dari potensi yang dimiliki manusia
yaitu....
A. akhlak
B. moral
C. dedikasi
D. akal
E. kewibawaan
6.
)(
Arti lafadz hadis di atas yang artinya kehormatan diri tergantung akalnya
adalah ...
A.
B.
C.
D.
E.
Diedit oleh Kusun Dahari
MAN Sukoharjo
Siap UN Hadis Keagamaan 379
7.
(
)
Berdasarkan teks hadis di atas lafadz yang bergaris bawah artinya......
A. Dia mencabut ilmu dengan meninggalnya para ulama
B. Dia mencabut ilmu dengan meninggalnya para pemimpin
C. Dia mencabut ilmu dengan meninggalnya para pejuang
D. Dia mencabut ilmu dengan meninggalnya para Ustadz
E. Dia mencabut ilmu dengan meninggalnya mubaligh
8. Ilmu sangat potensial dalam kehidupan manusia karena ia dasar
mencapai segala kesejahteraan dan kebahagiaan ................
A. dunia saja
B. akherat saja
C. dunia dan akherat
D. masa muda
E. masa tua
9. Hadis ini disampaikan pada saat Nabi melaksanakan haji wada,
sebagaimana Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan al-Thabaraniy
dari Abi Umamah, bahwa beliau bersabda :
"