Professional Documents
Culture Documents
Analisa data No 1 Data DO : DS : 2 Klien tidak tahu kalau obat darah tingginya harus rutin diminum Ketidakefektifan manajemen pengobatan Bapak A pernah berobat ke puskesmas 4 bulan yang lalu dengan keluhan yang sama Klien tidak tahu kalau obat darah tingginya harus rutin diminum Bapak A minum kopi susu dan merokok 1-2 batang sehari. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Kurang dari kebutuhan Klien mengatakan tidak nafsu makan Klien mengatakan jika makan yang tidak bersantan tidak enak sehingga tidak mau makan 4 DO : Tekanan Darah 200/100 mmHg Minum Kopi susu Merokok 1-2 batang sehari DS: Klien mengatakan sering pusing jika dari duduk ke berdiri Resiko tinggi terhadap cedera yang berhubungan dengan defisit lapang pandang, motorik atau persepsi. terapeutik individu Diagnosa keperawatan Defisit pengetahuan
DO : DS :
Klien sering merasa tiba-tiba dunia berputar ketika berjalan Risiko Penurunan Curah Jantung
DO : hasil TD klien = 200/100 mmHg DS : klien mengaku sering sakit kepala dan berat pada tengkuknya
II.
Asuhan keperawatan Dx Defisit pengetahuan (Newfield, 2007) Tujuan Klien akan menunjukkan pengetahuan spesifik tentang defisit aktivitas Karakteristik 1) Klien menyatakan dan mengungkapkan masalah 2) Perilaku tidak tepat atau berlebihan ( histeris,bermusuhan, gelisah, atau apatis) 3) Mengikuti instruksi tidak akurat; prosedur gagal 4) Meminta informasi Intervensi Umum
a) Tentukan basis pengetahuan
saat ini dengan mewawancarai pasien dan kondisi pengetahuan pasien tentang kesehatannya.
b) Pastikan alat bantu dengar
komunikasi. c) Kelelahan mengganggu konsentrasi dan akan menurunkan belajar. d) Mempromosikan belajar. e) Menambahkan realisme untuk informasi, dan
d) Berikan informasi sedikitsedikit dalam setiap sesi. e) Gunakan contoh yang dapat berhubungan dengan kehidupan individu dan gaya hidup.
f)
Tentukan apakah ada peningkatan kecemasan selama sesi pengajaran (perhatikan gerak tubuh klien). Jika demikian, gunakan teknik relaksasi sebelum sesi.
membuat transfer informasi lebih mudah. f) Kecemasan menurunkan konsentrasi dan kemampuan belajar. g) Memperkuat belajar dan memungkinkan evaluasi pembelajaran.
g) Gunakan pengulangan
Dx
Tujuan
Karakteristik
1) Pilihan hidup sehari-
Tindakan Menyediakan alat komunikasi (ditulis, komputer, audio) pada terapi pengobatan untuk membantu klien dan pengasuh dalam mengikuti pengobatan.
Ketidakefektifan Pasien akan manajemen pengobatan terapeutik individu (Newfield, 2007) menunjukkan kembali prosedur atau teknik pengobatan yang sesuai.
hari tidak efektif untuk memenuhi tujuan dari pengobatan atau program pencegahan.
2) Menyampaikan
tidak mengambil tindakan untuk mengurangi faktor risiko untuk perkembangan penyakit dan gejala.
4) Melisankan kesulitan
dengan peraturan dan / atau integrasi dari satu atau lebih pengobatan yang diresepkan untuk penyakit dan efeknya atau pencegahan komplikasi
5) Percepatan (diharapkan
tidak mengambil tindakan untuk pengobatan dalam rutinitas sehari-hari Identifikasi sumber daya masyarakat Pasien yang lebih tua mungkin memiliki masalah terkait dengan ketersediaan sistem pendukung, biaya obat, dan ketersediaan transportasi. Sumber daya masyarakat sebagai support system. Membangun komunikasi dengan pengasuh lansia dan keluarga. Menyediakan tindak lanjut Anggota keluarga mungkin tidak secara geografis tersedia. Peluang untuk
dukungan melalui kunjungan pemecahan masalah rumah dan telepon. lanjutan dan meningkatkan kepercayaan.
Membantu menentukan hal-hal yang mengalami kesulitan untuk klien atau pengasuh.
Dx pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi inadekuat (Nanda,2007)
Karakteristik a. Pilih Klien menunjukkan peningkatan berat badan b. Menunjukkan perilaku meningkatkan atau mempertahankan berat badan ideal
Tindakan a. Bicarakan pentingnya menurunkan masukan lemak, garam dan gula sesuai indikasi. b. Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet. c. Dorong klien untuk mempertahankan masukan makanan harian
Rasional a. (Kesalahan kebiasaan makan menunjang terjadinya aterosklerosis, kelebihan masukan garam memperbanyak volume cairan intra vaskuler dan dapat merusak ginjal yang
termasuk kapan dan dimana makan dilakukan, lingkungan dan perasaan sekitar saat makanan dimakan. d. Intruksikan dan bantu memilih makanan yang tepat, hindari makanan dengan kejenuhan lemak tinggi (mentega, keju, telur, es krim, daging dll) dan kolesterol (daging berlemak, kuning telur, produk kalengan,jeroan). e. Kolaborasi dengan ahli gizi sesuai indikasi.
lebih memperburuk hipertensi) b. (Mengidentifikasi kekuatan/kelemahan dalam program diit terakhir) c. (Memberikan data dasar tentang keadekuatan nutrisi yang dimakan dan kondisi emosi saat makan, membantu untuk memfokuskan perhatian pada factor mana pasien telah/dapat mengontrol perubahan) d. (Menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol
penting dalam mencegah perkembangan aterogenesis) e. (Memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet individual)
Karakteristik a. Klien mampu Mengidentifikasikan faktor yang meningkatkan resiko terhadap cedera. b. Klien mampu Memperagakan tindakan keamanan
Tindakan a. Lakukan tindakan untuk mengurangi bahaya lingkungan. Bila penurunan sensitifitas taktil menjadi masalah ajarkan klien untuk melakukan: Kaji
Rasional a. (Membantu menurunkan cedera) b. (Kerusakan sensori pasca CVA dapat mempengaruhi persepsi klien terhadap suhu) c. (Penggunaan alat bantu yang tidak tepat atau
atau persepsi.
suhu air mandi dan bantalan pemanas sebelum digunakan. Kaji ekstremitas setiap hari terhadap cedera yang tak terdeteksi. Pertahankan kaki tetap hangat dan kering serta kulit dilemaskan dengan lotion emoltion. b. Lakukan tindakan untuk mengurangi resiko yang berkenaan dengan pengunaan alat bantu. c. Anjurkan klien dan keluarga untuk memaksimalkan keamanan di rumah.
tidak pas dapat meyebabkan regangan atau jatuh) d. (Keamanan yang baik meminimalkan terjadinya cidera)
(Nanda,200 7)
Karakteristik Perawat akan Memonitor tanda-tanda keadekuatan curah jantung: a. Tenang, sadar, terorientasi b. Saturasi oksigen >95% c. Sinus ritme normal d. Tidak ada nyeri dada e. Tidak ada ancama disritmia f. Kulit hangat dan kering g. Warna kulit normal h. Nadi: regular, 60100 kali/menit i. Pernapasan: 16-20 kali/ menit
Intervensi Umum a. Lakukan pantauan fisik tubuh dan tanda-tanda keadekuatan curah jantung b. Lakukan tindakan sesuai ortokol atau kolaborasi sesuai dengan etiologi masalah yang berdampaka pada fungsi ventrikel. c. Posisikan klien denga kaki lebih tinggi, jika fungsi ventrikel terganggu Selama periode aku, pertahankan istirahat dan kurangi stressor. Berikan IV morfin PRN sesuai protocol (morfin adalah obat yang biasa diberikan). Gunakan pada klien dengan hipotensi. (ukuran ini mengurangi kebutuhan
Rasional a) penurunan keluaran jantung mengindikasikan adanya oksigenasi darah ke ajringan tidak baik, sehingga kebutuhan metabolic sel tidak tercapai. Penurunan volume sirkulasi dapat mengakibatkan hipoperfusi pada ginjal dan penurunan jaringan perfusi dengan respon kompensari berupa penurunan pada ektremitas dan peningkatan pulse serta rate pernapasan.
j. Tekanan darah >140/90 k. MAP >70, atau CVP >11 l. Keluaran urin >5mL/kg/jam m. Ph Serum 7.357.45 n. Serum PCO2 3545 o. SPO2 >95% bagi mereka tanpa riwayat sakit paruparu p. Suara nafas normal q. Tidak ada distensi vena jugular
metabolic) d. Bantu klien untuk mengukur tingkat kekuatannya seperti istirahat sebelum dan setelah aktivitas (misal makan dan mandi). e. Pantau masukan dan keluaran serta BB. f. Pada klien dengan gangguan fungsi ventrikel, berikan cairan infuse. Koordinasikan dengan petugas terkait untuk jumlahnya, biasanya 125 mL/jam. Pastikan juga memasukan cairan tambahan (misal antibiotic) dalam penghitungan per jam. g. Jika penurunan keluaran
Perubahan pada tingkat kesadaran sbeagai hasil dari hipoperfusi serebral. Vasokonstriksi dan kongesti vena pada area yang bergantung (misal limbic) akan menghasilkan perubahan pada kulit dan pulse) b) asuhan keperawatan berdasarkan etiolodi [misal, mengukur peningkatan preload untuk meningkatkan preload pada hipovolemia dan untuk menurunkan preload pada gangguan
kardiak karena hipovolemia, syock sepsi, atau disritmia, berikan tindakan kolaboratif h. Berikan inotropik dan agen vasoaktive (misal digoxin, dopamine, dobutamine) untuk meningkatkan kontraktilitas i. Bantu mempertahankan alat bantuan jantung yang diindikasikan (misal intraaortic, pompa balon, pompa hema, dan alat bantuan lainnya)
kontraktilitas ventrikel]) c) posisi ini dapat membantu peningkatan preload dan meningkatkan keluaran jantung) d) istirahat yang cukup akan mengurangi kebutuhan oksigen dan menurunkan risiko hipoksia) e) perubahan dapat mengindikasikan retensi) f) klien dengan fungsi ventrikel yang buruk mungkin tidak dapat toleransi terhadap peningkatan volume darah)
Daftar pustaka Burke, M., & Laramie, J. (2000). Primary Care of the Older Adult: a Multidisciplinary Approach. U.S America: Mosby Elsevier Carpenito, L.J. (2010). Nursing Diagnosis : Apllication to Clinical Practice, 13th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Leucknotte, A. (1996). Gerontologic Nursing. St. Louis: Mosby Elsevier Miller, C. (2004). Nursing for Wellness in Older Adults: Theory and Practice. Philadelphia: Lippincott William Wilkins Newfield, S.A. et all (2007), Coxs clinical applications of nursing diagnosis : adult, child, womens, mental health,gerontic and home health considerations, 5th ed. Danvers: F. A. Davis.