You are on page 1of 15

1

MODUL H-09
DAMPAK ALIRAN JET

9.1 Tujuan
Menyelidiki keabsahan berlakunya rumus-rumus teoritis mengenai gaya yang
ditimbulkan aliran jet terhadap berbagai bentuk benda sasaran.

9.2 Alat-alat
1. Meja Hidrolika
2. Alat peraga aliran jet :
Benda sasaran
Beban
Stop watch
Nivo

Keterangan gambar :
1. Lubang pembuang
2. Cungkup
3. Mur
4. Ventilasi udara
5. Piringan beban
6. Acuan Tinggi
7. Penyipat datar

8. Benda sasaran
9. Nozzel
10. Tabung tembus pandang
11. Pipa aliran masuk
12. Kaki penyangga
13. Garis tebal tanda pertengahan
piringan beban

9.3 Teori
Suatu aliran jet dengan kecepatan V dan debit Q mempunyai momentum
persatuan waktu sebesar V Q dimana berat jenis air . Bila aliran jet
menabrak suatu benda, maka benda tersebut mengalami gaya dorong sebesar
perubahan momentum aliran jet. Gaya yang timbul untuk berbagai benda sasaran :


2







Datar : 180 Kerucut : 120 Hemispherical

A
Q
F
2
=
A
Q
F
2
2
3
=
A
Q
F
2
2
=
Dimana :
A = Luas Nozzle Q = Debit
F = Gaya = Massa jenis air
Aplikasi
Salah satu perangkat yang menggunakan prinsip aliran jet adalah karburator. Pada
dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara
bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-
nya.
Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya
aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya
mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang
dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang
memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.
Karburator pada dasarnya merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya, dalam pipa
ini udara bergerak menuju intake mainfold menuju kedalam mesin/ruang bakar. Pipa ini
berbentuk venturi, yaitu dari satu ujung permukaannya lebar lalu menyempit dibagian
tengah kemudian melebar lagi di ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan
aliran udara meningkat ketika melewati bagian yang sempit.


3

Skema potongan melintang sebuah karburator tipe aliran turun venturi tetap single barel
Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup udara
berbentuk kupu-kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas), yaitu semacam
cakram yang dapat berputar untuk menutup dan membuka pergerakan aliran udara
sehingga dapat mengatur banyaknya campuran udara/bahan bakar yang masuk dalam
ruang bakar. Banyaknya campuran udara/bahan bakar inilah yang menentukan besar
tenaga dan/atau kecepatan gerak mesin.
Pedal gas, atau pada sepeda motor, grip gas dihubungkan langsung dengan katup
ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi bergerak, keberadaan katup ini tidak
ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran udara/bahan bakar adalah ukuran
venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah. Pedal atau grip gas dihubungkan dengan
piston yang mengatur celah sempit dalam venturi
Bahan bakar disemburkan kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil yang
terdapat dalam ruang sempit dalam venturi. Tekanan rendah dari udara yang bergerak
dalam venturi menarik bahan bakar dari mangkuk karburator sehingga bahan bakar ini
tersembur dan ikut aliran udara. Saluran-saluran ini disebut jet (dalam Wikipedia).
4
9.4 Cara Kerja
1. Mengangkat cungkup dan tabung tembus pandang, ukur diameter Nozzel
2. Memasang benda sasaran pada batang yang dihubungkan dengan piringan
beban
3. Memasang kembali cungkup dan tabungnya, menyambungkan pipa aliran
masuk dengan meja hidrolika
4. Mengatur kaki penyangga tabung sampai nivo menunjukkan alat sudah
horizontal
5. Mengatur acuan tinggi sehingga tepat menunjuk pada garis tanda pertengahan
tebal piringan beban
6. Meletakkan suatu beban dengan berat tertentu (interval 20 gram) diatas piringan
beban
7. Mengalirkan air dengan membuka katup pengatur pada meja hidrolika
8. Menyesuaikan kecepatan aliran sedemikian rupa sehingga piringan beban
bersisian kembali dengan acuan tinggi
9. Mencatat besarnya volume dan waktu aliran serta beratnya beban
10. Mengulangi langkah ke-6 s/d 9 untuk setiap penambahan beban
11. Mengulangi prosedur tersebut dengan benda sasaran yang lain

9.5 Pembuktian Rumus
Berikut adalah pembuktian rumus untuk besarnya gaya yang timbul pada tiap benda
sasaran akibat aliran jet:
- Sasaran Datar (180)
Penurunan rumus ini didasari oleh Hukum Kekekalan Momentum dengan
rumus sebagai berikut :
2 2 1 1
V m V m t F + =
t
V
Q =
Q
V
t =
V m =

m
V =
maka :
5
Q
m
t


Kemudian dapat diturunkan menjadi:
2 2 1 1
V m V m t F + =
2 2 1 1
V m V m
Q
m
F + =


dengan :
2 1
m m =
( ) = 90 180 u
( )
2
0 90 cos cos V = = = u
A
Q
V =
1

maka :
2 2 1 1
V m V m
Q
m
F + =


) 0 (
1
+ =

V m
Q
m
F


A
Q
Q
F
=


A
Q
F
2
= Rumus gaya pada benda sasaran datar (180)
- Sasaran Kerucut (120)
2 2 1 1
V m V m t F + =
t
V
Q =
Q
V
t =
V m =

m
V =
Q
m
t


Kemudian dapat diturunkan menjadi:
2 2 1 1
V m V m t F + =
6
2 2 1 1
V m V m
Q
m
F + =



2 1
m m =
=120 u
2
2
1
) 120 cos( V = =
1 2
2
1
V V = (Arah berlawanan)
A
Q
V =
1

2 2 1 1
V m V m
Q
m
F + =


)
2
1
(
1 1
V V m
Q
m
F + =


A
Q
Q
F
2
3
=


A
Q
F
2
2
3
= Rumus gaya pada benda sasaran kerucut (120)
- Sasaran Hemispherical
2 2 1 1
V m V m t F + =
t
V
Q =
Q
V
t =
V m =

m
V =

Q
m
t


Kemudian dapat diturunkan menjadi:
2 2 1 1
V m V m t F + =
2 2 1 1
V m V m
Q
m
F + =


7

2 1
m m =
=180 u
2
1 ) 180 cos( V = =
1 2
V V = (Arah berlawanan)
A
Q
V =
1


2 2 1 1
V m V m
Q
m
F + =


) (
1 1
V V m
Q
m
F + =


A
Q
Q
F
=


A
Q
F
2
2
= Rumus gaya pada benda sasaran hemispherical
9.5 Pengolahan Data

- Data Hasil Praktikum
Mass on Wt
Pan (gram)
Volume of Water (l) Time (sec) Flowrate (l/s) [Q] Q
2

180 120
Hemis-
pherical 180 120
Hemis-
pherical 180 120
Hemis-
pherical 180 120
Hemis-
pherical
20 2 2 2 8.8 11 11.6 0.23 0.18 0.17 0.052 0.033 0.030
40 2 2 2 7.6 9.6 11.6 0.26 0.21 0.17 0.069 0.043 0.030
60 2 2 2 7.8 7.8 9.9 0.26 0.26 0.20 0.066 0.066 0.041
80 2 2 2 6 9.2 9.6 0.33 0.22 0.21 0.111 0.047 0.043
100 2 2 2 6 7.2 7.8 0.33 0.28 0.26 0.111 0.077 0.066

- Pengolahan Data dan Perhitungan Nilai b
o Sasaran Datar (180)
A
Q
F
2
= g m F =
A
Q
g m
2
=
8
2
Q
A g
m

=




y = b . x
b teori =
A g


=
5
10 8 . 3 10
1000



= 2631578.947

Tabel 1
No m (kg) = y Volume (m) t (s) Q (m/s) Q = x
1 0,02 0.002 8.8 0.00023 5.2 x 10
-7

2 0,04 0.002 7.6 0.00026 6.76 x 10
-8

3 0,06 0.002 7.8 0.00026 6.76 x 10
-8

4 0,08 0.002 6 0.00033 1.01 x 10
-7

5 0,1 0.002 6 0.00033 1.01 x 10
-7


Tabel 2







No x (Q) y (m) xy x
1 5.2 x 10
-7
0,02 0.0000000001058 2.79841E-15
2 6.76 x 10
-8
0,04 0.0000000001352 4.56976E-15
3 6.76 x 10
-8
0,06 0.0000000001352 4.56976E-15
4 1.01 x 10
-7
0,08 0.0000000002178 1.18592E-14
5 1.01 x 10
-7
0,1 0.0000000002178 1.18592E-14
0.0000000008118 3.56564E-14
( )
2 6
/ s m
9

2
x
xy
b
percobaan

=
=
0.0000000008118
3.56564E14

= 22767.33


Kesalahan Relatif = % 100

teori
teori percobaan
b
b b


=
22767.33 2631578 .947
2631578 .947
100%
= 0.99%


o Sasaran Kerucut (120)
2
2
3
Q
A g
m

=



y = b . x
b teori =
A g

2
3

y = 1.064x - 0.027
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
y

(
m
)

x (Q
2
)
Grafik Linier 180
o
10
=
3
2
5
10 8 . 3 10
1000



= 3947368.421
Tabel 3
No m (kg) = y Volume (m) t (s) Q (m/s) Q = x
1 0,02 0,0009 11 8.18182E-05 6.69421E-09
2 0,04 0,0011 9.6 0.000114583 1.31293E-08
3 0,06 0,0014 7.8 0.000179487 3.22156E-08
4 0,08 0,0018 9.2 0.000195652 3.82798E-08
5 0,1 0,0019 7.2 0.000263889 6.96373E-08

Tabel 4
No x (Q) y (m) xy x
1 6.69421E-09 0,02 1.34E-10 4.48E-17
2 1.31293E-08 0,04 5.25E-10 1.72E-16
3 3.22156E-08 0,06 1.93E-09 1.04E-15
4 3.82798E-08 0,08 3.06E-09 1.47E-15
5 6.96373E-08 0,1 6.96E-09 4.85E-15
1.26E-08 7.57E-15



2
x
xy
b
percobaan

=
=
1.26E08
7.57E15

= 1.67E+06


y = 1E+06x + 0.020
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.00E+00 2.00E-08 4.00E-08 6.00E-08 8.00E-08
x
y
Grafik Linier 120o
( )
2 6
/ s m
11
Kesalahan Relatif = % 100

teori
teori percobaan
b
b b

% 100 .
1 3947368.42
1 3947368.42 06 67 . 1

+
=
E

= 57.69 %

o Sasaran Hemispherical
2
2
Q
A g
m

=



y = b . x
b teori =
A g
2

=
5
10 0265 . 5 10
1000 2




= 3978911,768

Tabel 5
No m (kg) = y
Volume
(m) t (s) Q (m/s)

Q = x
1 0.02 0.002 11.6 0.000172414 2.97265E-08
2 0.04 0.002 11.6 0.000172414 2.97265E-08
3 0.06 0.002 9.9 0.00020202 4.08122E-08
4 0,08 0.002 9.6 0.000208333 4.34028E-08
5 0.1 0.002 7.8 0.00025641 6.57462E-08





Tabel 6
No x (Q) y (m) xy x
1 2.97265E-08 0.02 5.95E-10 8.84E-16
2 2.97265E-08 0.04 1.19E-09 8.84E-16
3 4.08122E-08 0.06 2.45E-09 1.67E-15
4 4.34028E-08 0.08 3.47E-09 1.88E-15
5 6.57462E-08 0.1 6.57E-09 4.32E-15
1.43E-08 9.64E-15

( )
2 6
/ s m
12

2
x
xy
b
percobaan

=
=
1.43E08
9.64E15

= 1.48340249 x 10
-24


Kesalahan Relatif = % 100

teori
teori percobaan
b
b b

=
1.48340249 x 10
24
243978911,768
243978911,768

= 100%





9.6 Analisa
a. Analisa Percobaan
Praktikum modul H-09 mengenai Dampak Aliran Jet bertujuan
menyelidiki rumus-rumus teoritis mengenai gaya yang ditimbulkan oleh aliran
jet terhadap berbagai bentuk benda sasaran. Dalam percobaan ini, ada 3 benda
sasaran yang digunakan, yaitu benda sasaran datar (180), benda sasaran
kerucut (120), dan benda sasaran hemispherical.
y = 2E+06x - 0.022
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.00E+00 2.00E-08 4.00E-08 6.00E-08 8.00E-08
x
y
Grafik Linier Hemispheral
Series1
Linear (Series1)
13
Langkah yang dilakukan praktikan pertama adalah praktikan menaruh
Jet Apparatus di atas meja hidrolika, lalu mengangkat cungkupnya untuk
kemudian diukur diameter nozzel. Setelah itu, praktikan memasang benda
sasaran yang pertama, benda sasaran datar (180) pada batang, yang
dihubungkan dengan piringan beban. Kemudian cungkup dipasang kembali
pada tabungnya, dan pipa aliran masuk dihubungkan ke meja hidrolika.
Praktikan memastikan bahwa gelembung nivo pada tabung berada di
tengah-tengah, yang berarti alat jet apparatus sudah berada pada kondisi datar.
Selanjutnya, praktikan perlu mengatur acuan tinggi sehingga tepat menunjuk
pada garis tanda pertengahan tebal piringan beban. Beban sebesar 20 gram
lalu ditaruh di atasnya, dan air mulai dialirkan dengan suatu kecepatan yang
membuat piringan beban bersisian kembali dengan acuan tinggi. Praktikan
kemudian mencatat besarnya waktunya dalam volum konstan yakni 2 (dua)
liter, untuk mendapatkan flowrate nantinya.
Langkah-langkah di atas diulangi kembali untuk beban 40 gram, 60
gram, 80 gram, dan 100 gram. Setelah percobaan dilakukan untuk semua
variasi beban, benda sasaran diganti dengan benda sasaran kerucut (120) dan
benda sasaran hemispherical. Percobaan untuk masing-masing benda sasaran
juga dilakukan dengan semua variasi berat. Hal seperti ini perlu dilakukan
untuk mendapatkan variasi data.

b. Analisa Hasil
Setelah selesai melakukan percobaan praktikan melakukan pengolahan
data. Tujuan utama dari pengolahan data pada percobaan modul H-09 adalah
membandingkan nilai b yang didapat secara praktikum dengan yang didapat
secara teoritis. Dari perbandingan kedua nilai tersebut, praktikan kemudian
dapat mengetahui kesalahan relatif hasil percobaan masing-masing benda
sasaran.
Untuk mendapatkan nilai b secara teoritis, praktikan menggunakan
rumus: b teori =
A g

. Rumus ini didapat dari rumus awal


A
Q
F
2
= yang
14
telah diturunkan. Sedangkan untuk mendapatkan b percobaan, praktikan perlu
terlebih dahulu membuat grafik regresi liniernya, dan kemudian mencari nilai
b percobaan dengan menggunakan rumus:
2
x
xy
b
percobaan

= . Seperti
disebutkan pada paragraf sebelumnya, kedua nilai ini kemudian dibandingkan
untuk dicari kesalahan relatifnya dengan menggunakan rumus: Kesalahan
Relatif = % 100

teori
teori percobaan
b
b b
.
Dari hasil perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh nilai kesalahan
relatif percobaan pada sasaran susunan datar 180
o
, 120
o
, dan hemispherical
berturut-turut adalah 0.99%, 57.69 %, dan 100%. Nilai kesalahan relatif pada
percobaan susunan datar 180
o
merepresentasikan akurasi data hasil percobaan
karena nilainya kecil sedangkan pada dua percobaan lainnya nilai kesalahan
relatifnya cukup tinggi sehingga menggambarkan data hasil praktikum kurang
akurat.

3. Analisa Kesalahan
Selama melakukan percobaan ini, tentunya ada beberapa hal yang dapat
luput dari perhatian praktikan sehingga tidak menutup terjadinya kesalahan.
Adapaun beberapa kesalahan yang mungkin terjadi adalah :
a. Kesalahan paralaks
Tidak ada kesalahan paralaks.
b. Kesalahan praktikan
o Kesalahan membaca skala gelas ukur
o Kesalahan memencet tombol stopwatch yang tidak benar-benar tepat
wakktu.
c. Kesalahan alat
Tidak ada kesalahan alat.

9.7 Kesimpulan
15
- Tujuan dari percobaan Dampak Aliran Jet adalah menyelidiki keabsahan
berlakunya rumus-rumus teoritis mengenai gaya yang ditimbulkan aliran jet
terhadap berbagai bentuk benda sasaran.
- Rumus untuk mencari gaya yang timbul pada benda sasaran yaitu:

A
Q
F
2
= (Rumus gaya pada benda sasaran datar (180))

A
Q
F
2
2
3
= (Rumus gaya pada benda sasaran kerucut (120))

A
Q
F
2
2
= (Rumus gaya pada benda sasaran Hemispherical)
- Kesalahan relatif pada benda sasaran datar (180) adalah sebesar 0.99%.
- Kesalahan relatif pada benda sasaran kerucut (120) sebesar 57.69%.
- Kesalahan relatif pada benda sasaran hemispherical sebesar 100%.
- Kesalahan yang dapat terjadi adalah pada saat percobaan yaitu pada saat
mengatur acuan tinggi tidak tepat menunjuk pada garis tanda pertengahan tebal
piringan.

9.8 Referensi
Laboratorium Hidrolika, Hidrologi dan Sungai. Pedoman Praktikum Mekanika
Fluida. Departemen Teknik Sipil. Universitas Indonesia, Depok.
Wikipedia.org. Karburator. Dikutip pada 15 Maret 2012 pukul 13.34 WIB.

You might also like