You are on page 1of 22

I.

JUDUL PERCOBAAN

: KALSIUM

II. 12.30 III. IV.

HARI/TANGGAL PERCOBAAN : 13 MARET 2012 PUKUL

SELESAI PERCOBAAN TUJUAN PERCOBAAN

: 13 MARET 2012 PUKUL 15.00

1. Mengetahui sifat-sifat kalsium dan senyawanya. 2. Mengidentiifikasi kalsium dan senyawanya.

V.

KAJIAN TEORI Kalsium adalah logam putih perak yang agak lunak. Ia melebur pada 845C. Ia terserang oleh oksigen atmosfer dan udara lembab. Ppada reaksi ini terbentuk kalsium oksida dan/atau kalsium hidroksida. Kalsium menguraikan air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen. Kalsium membentuk kation kalsium (II), Ca2+ dalam larutan-larutan air. Garam-garamnya biasanya berbentuk bubuk puutihh dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anoinnya berwarna. Kalsium dialam ditemukan dalam bentuk senyawa-senyawa seperti CaCO3 dalam batu kalsit, pualam dan batu kapur; CaSO4 dalam batu pualam putih atau gypsum; CaF2 dalam fluorit; serta Ca3(PO4) dalam batuan fosfat dan silikat. Logam kalsium berwarna keabu-abuan. Bereaksi lambat dengan oksigen udara pada temperatur kamar tetapi terbakar hebat pada pemanasan. Kalsium terbakar hanya menghasilkan oksidanya. Kegunaan kalsium dalam kehidupan antara lain sebagai larutan gips (CaSO4.2H2O) digunakan dalam bidang kesehatan untuk penderita patah tulang dan untuk cetakan gigi, Ca(OH)2 digunakan dalam pembuatan basa lain, sebagai serbuk pemutih dalam pemurnian gula dan kapur dinding.

Di dalam air seringkali terkandung mineral yang terlarut, misalnya CaCl2, CaSO4, Ca(HCO3)2, MgSO4, Mg(HCO3)2 dan lain-lain tergantung dari sumber airnya. Air yang mengandung ion Ca2+ atau Mg2+ dalam jumlah yang cukup banyak disebut air sadah. Penggunaan air sadah ini menimbulkan beberapa masalah diantaranya sukar berbuih bila digunakan untuk mencuci dengan sabun, menimbulkan kerak pada ketel bila direbus karena air sadah mengendapkan sabun menjadi scum dan mengendapkan CaCO3 bila dipanaskan. Air yang hanya sedikit atau tidak mengandung ion Ca2+ atau Mg2+ disebut air lunak. Untuk mengetahui kesadahan suatu air dapat dilakukan penambahan tetesan air sabun terhadap suatu contoh sampel air sampai terbentuk busa. Air sadah memerlukan lebih banyak air sabun untuk membentuk busa, sedangkan air lunak hanya membutuhkan sedikit air sabun untuk membentuk busa. Kesadahan air dapat dibedakan menjadi kesadahan sementara dan kesadahan tetap. 1. Kesadahan Sementara Suatu air sadah disebut memiliki kesadahan sementara bila kesadahan dapat hilang dengan dididihkan. Kesadahan sementara disebabkan garamgaram bikarbonat yaitu kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2 dan magnesium bikarbonat Mg(HCO3)2. Ion Ca2+ dan Mg2+ dari senyawa tersebut akan mengendap sebagai CaCO3 bila air sadah dididihkan. Ca(HCO3)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g) Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan mendidihkan air karena ion Ca2+ dan Mg2+ akan diendapkan sebagai CaCO3 atau MgCO3. 2. Kesadahan Tetap Air yang memiliki kesadahan tetap, kesadahannya tidak hilang meskipun dididihkan. Kesadahan tetap disebabkan garam-garam kalsium dan magnesium selain bikarbonat seperti anion Cl-, NO3-, atau SO42-.

VI.

CARA KERJA

Percobaan 1

Tabung Reaksi Masukkan sepotong kecil CaCO3 + HCl 0,1 M Amati reaksi yg terjadi Larutan 1

Percobaan 2 Larutan 1 Digunakan untuk membasahi sepotong kayu Dipanaskan diatas nyala bunsen dengan penjepit kayu Diammati warna nyala Warna nyala

Percobaan 3 Batu kapur (CaCO3) Disekelilingnya dililiti ujung kawat Dipanaskan dengan nyala bunsen yang kecil dengan menggantungkannya 10 menit Diamati perubahan yang terjadi setelah pembakaran selesai Ditulis reaksinya Hasil percobaan 3

Percobaan 4 Hasil Percobaan 3 Dibiarkan samapi suhu kamar Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditetesi air dingin Diamati perubahannya Dirasakan perubahannya dengan memegang dinding tabung reaksi dengan memegannya Hasil

Percobaan 5 Beberapa serbuk logam Ca Diletakkan cawan kecil Dipanaskan hati-hati diatas nyala bunsen Diamati perubahan yang terjadi Ditulis reaksi perubahannya Hasil percobaan 5

Percobaan 6 Hasil percobaan 5 Dimasukkan tabung reaksi Ditambah air sampai tabung reaksi Dikocok dengan baik Diuji dengan lakmus dan 1-2 tetes PP Hasil

Percobaan 7 2 g Gibs Dilarutkan dalam 1 liter air

1 mL larutan Gibs + BaCl2 0,5 M Dalam tabung reksi I

1 mL larutan Gibs + (NH4)C2O4 0,5 M Dalam tabung reksi II


Hasil Reaksi

Hasil Reaksi

Percobaan 8

1 mL air PAM + 1 mL (NH4)2C2O4 4 2 2 4 Diamati apa yang terjadi Hasil

1 mL air PAM + tetes HCl + 1 mL BaCl2 Diamati apa yang terjadi Hasil

Percobaan 9

10 mL air Suling

10 mL air PAM

10 mL air PAM + beberapa tetes Na2CO3 yang telah dididihkan

10 mL air Gibs

Larutan sabun alkohol diteteskan kedalam masing-masing tabung Dikocok sampai terjadi lapisan buih Diukur tinggi buih sabun yang terbentuk

Hasil masing-masing tabung

Percobaan 10 Cawan Campurkan seujung sendok teh Ca(OH)2 kering dengan 3 sendok the pasir halus Ditetesi air sampai terbentuk pasta yang kental (mortar) Dibuat kubus kecil dengan tangan Dibiarkan kering pada suhu/panas ruang atau panas matahari Setelah kering,diamati keadaan kekerasannya Ditetesi HCl Hasil Diamati apa yang terjadi

VII. Perc. Ke1.

HASIL PENGAMATAN Kesimpul an Menghasil kan gas CO2 yang terbukti dengan adanya gelembung -gas.

Langkah percobaan

Hasil pengamatan
CaCO3 berwarna

Dugaan/reaksi CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2 (aq) + H2O


(l)

Batu Kapur

putih HCl jernih tak berwarna.


CaCO3 + HCl :

Dimasukkan dalam tabung reaksi + HCl 0,1 M Hasil Reaksi

+ CO2 (g)

jernih tak berwarna,timbulgele mbung gas CO2.

2.
Sepotong Kayu Dibasahi larutan hasil percobaan 1 Dipanaskan diatas nyala bunsen

Warna nyala api

nyala api kalsium merah

Warna nyala api Ca merah kekuninga n.

pada kayu yang merah kekuningan.

telah dibasahi CaCl2 kekuningan.

3.

Batu Dililiti kawat kapur Warna nyala (CaCO3) Dipanaskan dengan nyala bunsen yang kecil 10 menit Hasil Reaksi

CaCO3

berwarna putih.
CaCO3 setelah

CaCO3(s)

Pemanas an

CaCO3 yang dipanaskan akan menjadi batu

CaO(s) + CO2(g)

dipanaskan berwarna putih pucat.

gamping (CaO) dengan melepas 4.


Hasil Percobaan 3 Dimasukkan dalam tabung reaksi. Ditetesi air dingin.

CaCO3 hasil pembakaran pada suhu kamar setelah ditetesi air dingin pada luar tabung reaksi terasa
Amati perubahan

CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq) Terjadi reaksi endoterm

gas CO2. Reaksi merupakan reaksi endoterm yang menghasil kan produk Ca(OH)2.

dingin

5.
logam Ca Diletakkan cawan kecil Dipanaskan hati-hati diatas nyala bunsen

Serbuk Ca

2Ca(s) + O2(g) 2CaO(s)

Pemanasan logam Ca menghasil akan batu gamping (CaO).

berwarna putih. Setelah dipanaskan serbuk Ca berwarna putih pucat

Hasil Reaksi

6.

Hasil percobaan 5 Dimasukkan tabung reaksi Ditambah air sampai tabung reaksi Dikocok Hasil Diuji dengan kertas lakmus dan PP 1-2

H2O jernih tak

berwarna.
Ca(s) hasil

CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)

Pelarutan CaO menghasil kan larutan Ca(OH)2 yang bersifat basa.

pemanasan putih pucat.


Kerika diuji

dengan kertas lakmus =


o Merah biru o Biru biru

Hasil Reaksi

Ketika ditetesi

PP larutan menjadi merah muda.

7.
2 g Gibs

Larutan Gibs

CaSO4(aq) + BaCl2(aq) BaSO4 (s) + CaCl2(aq) CaSO4(aq) +

Larutan Gibs akan menghasil kan endapan jika

berwarna putih
Dilarutkan dalam 1 liter air

keruh
Larutan

(NH4)2C2O4 : jernih
1 mL larutan Gibs + BaCl2 0,5 M 1 mL larutan Gibs + (NH4)C2O4 0,5 M Dalam tabung reksi II

tak berwarna.
Larutan BaCl2 :

(NH4)2C2O4(aq) direaksika n dengan jernih tak berwarna. CaC2O4(s) +


Gibs + BaCl2 :

Dalam tabung reksi I

(NH4)2SO4(aq)

(NH4)2C2O
4

Timbul endapan putih .


Gibs +

dan

BaCl2.

Hasil Reaksi

Hasil Reaksi

(NH4)2C2O4 : endapan putih.

8.
1 mL air PDAM + 1 ml (NH4)2C2O4 Tabung Reaksi I Hasil Reaksi

Air PDAM :tak

berwarna. Larutan HCl : tak berwarna.


Larutan BaCl2 :

CaCO3(aq) + (NH4)2C2O4(aq) CaC2O4(s) + NH4(CO3)2(aq)

Air PAM yang menghasil kan endapan/k eruh berarti mengandu

tak berwarna.
Larutan

(NH4)2C2O4 : tak
1 mL air PDAM + HCl + BaCl2 1 ml Tabung Reaksi II Hasil Reaksi

berwarna.
CaCO3 +

CaCO3(aq) + HCl(aq) + BaCl2(aq) BaCO3(aq) +

ng ion Ca2+ (air sadah).

(NH4)2C2O4 : Keruh (+++).

CaCO3 + HCl :

CaCl2(aq) + 2HCl(aq)

Keruh.
CaCO3 + HCl +

9.

10 mL airDimasukkan dalam Suling tabung reaksi I Ditetesi larutan sabun alkohol melalui buret Dikocok sampai terjadi lapisan buih Jumlah tetesan

BaCl2 ; keruh (+). Air suling : Sabun alkohol tak berwarna. Air suling + sabun alkohol : tak berwarna
lapisan buih

Ca2+ + OH-

Seamakin besar kandungan Ca2+ dalam larutan,se makin tinggi kesadahan air dan

jernih tak berwarna. Ca(OH)2

setinngi 9 cm. Air PAM: jernih


10 mL air PAM Dimasukkan dalam tabung reaksi II Ditetesi larutan sabun alkohol melalui buret Dikocok sampai terjadi lapisan buih Jumlah tetesan

Ca2+ + OH- Ca(OH)2

semakin pendek buih yang terbentuk.

tak berwarna.
Air PAM +

sabun alkohol : jernih tak berwarna,ada lapisan buih setinggi 8,5 cm Larutan Na2CO3: Ca + Na2CO3 tak berwarna. Air PAM + Na2CO3 yang telah dididihkan + sabun alkohol : jernih tidak berwarna,ada lapisan buih setinggi 8,3 cm. CaCO3 + 2Na + 2OH Ca(OH)2 + Na2CO3

Dimasukkan dalam 10 mL air PAM tabung reaksi III + Na2CO3 beberapa tetes Dididihkan Ditetesi larutan sabun alkohol melalui buret Dikocok sampai terjadi lapisan buih Jumlah tetesan

10 mL air Gibs Dimasukkan dalam tabung reaksi IV Ditetesi larutan sabun alkohol melalui buret Dikocok sampai terjadi lapisan buih Jumlah tetesan

Air Gibs :jernih tak berwarna. alkohol : jernih tak berwarna,ada lapisan buih setinggi 7,5 cm.

CaSO4. 2H2O + OH- Ca(OH)2

Air Gibs + sabun + H2SO4

10.
Seujung sendok teh Ca(OH)2 Dimasukkan dalam cawan + 3 sendok the pasir halus + air setetes demi setetes

C
Ca(OH)2 :

a(OH)2 + pasir + H2O Mortan + HCl CaCl2 + H2O

HCl dapat melebur / memisah mortar kering menjadi lembek kembali.

serbuk putih. Pasir : butiran coklat. HCl : jernih tak berwarna.


Pasta Kental

PastaDibuat sebuah kubus kental kecil Dibiarkan kering + HCl Hasil Reaksi

berwarna abu-abu. Setelah kering mortar yang ditetesi HCl akan memisah kembali (lembek).

VIII. PEMBAHASAN Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan yang hasilnya terdapat pada tabel pengamatan sebelumnya, maka kami dapat membuat analisa sebagai berikut: 1. Percobaan 1 Percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kalsium dan senyawanya. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan sepotong kecil batu kapur (CaCO3) lalu ditambahkan larutan HCl 0,1 M sebanyak 5 tetes. Maka yang terjadi adalah terbentuk larutan putih keruh (+++) serta terdapat gelembung-gelembung gas. Adapun reaksinya sebagai berikut:

CaCO3(S) + HCl (aq) CaCl2(s) + H2O(l) + CO2(g)

CaCO3 bereaksi hebat dengan asam sehingga ketika kedua senyawa direaksikan, CaCO3 langsung larut dalam HCl dan membentuk larutan putih keruh yang berasal dari ion karbonat dari CaCO3 tersebut. Selain itu juga terdapat gelembung-gelembung gas dalam larutan yang merupakan gelembung dari gas CO2.

2. Percobaan 2 Percobaan kedua bertujuan untuk mengidentifikasi kalsium dan senyawanya, yakni melalui uji nyala. Sepotong kayu kering dibasahi dengan larutan hasil percobaan 1, lalu dipanaskan di atas nyala pembakar spiritus dan diamati warna nyalanya. Warna nyala api yang dihasilkan adalah berwarna merah kekuningan. Hasil percobaan ini telah sesuai teori dimana nyala ion kalsium secara teori berwarna merah kekuningan.

3. Percobaan 3 Percobaan ketiga bertujuan untuk mengidentifikaasi senyawa kalsium. Batu marmer dililit dengan kawat, lalu marmer tersebut dipanaskan dengan nyala pembakar spiritus dan. Hasil reaksi menunjukkan terjadinya perubahan pada batu marmer tersebut, yang awalnya berwarna putihdan setelah dibakar menjadi putih pucat keabuabuan. Hal tersebut dapat terjadi karena CaCO3 telah terdekomposisi menjadi CaO dengan gas CO2 ketika dipanaskan. Reaksinya adalah sebagai berikut:

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)g 4. Percobaan 4 Pada percobaan 4 bertujuan untuk megetahui sifat-sifat senyawa kalsium. Hasil dari percobaan 3 (CaO) yang berwarna putih pucat dibiarkan sampai suhu kamar kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditetesi dengan air dingin. Hal ini menyebabkan dinding tabung reaksi akan terasa dingin akan tetapi secara teori dinding tabung akan terasa hangat karena reaksi antara batu gamping (CaO) dengan air merupakan reaksi eksoterm yang menghasilkan produk Ca(OH)2. Reaksi yang terjadi adalah CaO (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq) Hasil percobaan tidak sesuai dengan teori karena CaO yang di biarkan terlalu lama pada suhu kamar sebelum ditetesi air dingin. 5. Percobaan 5 Percobaan kelima bertujuan untuk mengidentifikaasi senyawa kalsium. Serbuk kalsium berwarna putih susu. Mula-mula serbuk kalsium dipanaskan dengan menggunakan pembakar spiritus diatas cawan. Setelah melalui proses pemanasan, serbuk kalsium tak meleleh

karena kalsium memiliki titik lebur yang sangat tinggi melebihi nyala pembakar spiritus yaitu 845C. Tetapi serbuk mengalami perubahan yaiotu menjadi lebih kering dan berwarna putih pucat. Reaksi yang terjadi adalah: 2Ca(s) + O2(g) 2CaO(s) Dari hasil percobaan tersebut diperoleh hasil akhir berupa serbuk batu gamping (CaO).

6. Percobaan 6 Percobaan keenam ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kalsium dan senyawanya. Pada percobaan tersebut, serbuk batu gamping (CaO) yang diperoleh dari percobaan 5 dimasukkan tabung reaksi kemudian ditambahkan air sampai setengah volume tabung lalu dikocok-kocok. Warna larutan setelah dilakukan pengkocokan adalah putih. Serbuk batu gamping bereaksi dengan air seperti berikut ini: CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq) Ca(OH)2 bersifat basa lemah, maka untuk membuktikannya digunakan kertas lakmus dan indikator PP. Pengujian dimulai dengan meneteskan larutan di atas kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. larutan berhasil merubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, namun warna kertas lakmus biru tidak mengalami perubahan. Perubahan warna pada kertas lakmus merah tersebut menandakan bahwa larutan bersifat basa. Untuk lebih menegaskan keberadaan Ca(OH)2 maka dilakukan pengujian lanjutan. Indikator pp (Phenolphtalein) diteteskan ke dalam larutan dan berhasil mengubah warna larutan dari putih menjadi merah muda menandakan bahwa larutan bersifat basa. Jadi, pelarutan CaO menghasilkan larutan yang bersifat basa yaitu Ca(OH)2.

7. Percobaan 7 Percobaan ketujuh bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa kalsium. Pada tabung pertama mereaksikan 1 mL larutan gibs (CaSO4.2H2O) putih keruh dengan BaCl2 0,5 M tak berwarna. Hasil reaksi menunjukkan endapan putih BaSO4. Reaksi yang terjadi yaitu: CaSO4(aq) + BaCl2(aq) CaCl2(aq) + BaSO4(s) Pada tabung kedua mereaksikan 1 mL larutan gibs (CaSO4.2H2O) putih keruh dengan (NH4)2C2O4 0,5 M tak berwarna. Hasil reaksi menunjukkan endapan putih CaC2O4. Reaksi yang terjadi yaitu: CaSO4(aq) + (NH4)2C2O4 (aq) CaC2O4(s) + (NH4)2SO4(aq) Pengendapan CaC2O4 pada tabung kedua dipermudah dengan larutan yang bersifat basa yang berasal dari amonia karena kalsium sulit larut dalam suasana basa. 8. Percobaan 8 Percobaaan kedelapan bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa kalsium dan sifat-sifatnya. Pada tabung reaksi pertama 1 mL PDAM tak berwarna direaksikan dengan 1 mL (NH4)2C2O4 tak berwarna. Hasil reaksi menghasilkan larutan yang keruh (+++) CaC2O4. Reaksi yang terjadi yaitu: CaCO3(aq) + (NH4)2C2O4(aq) CaC2O4(s) + (NH4)2CO3(aq) Pada tabung reaksi kedua 1 mL PDAM tak berwarna direaksikan dengan HCl. Hasil reaksi menghasilkan larutan yang keruh (+). tak berwarna. Hasil reaksi Kemudian ditambahkan 1 mL BaCl2 yaitu: CaCO3(aq) + HCl(aq) + BaCl2(aq) BaCO3(s) + CaCl2(aq) + 2HCl(s)

menghasilkan larutan yang keruh (++) CaC2O4. Reaksi yang terjadi

Fungsi penambahan HCl pada tabung kedua yaitu untuk meningkatkan kelarutannya dimana kalsium larut dalam asam-asam mineral. Hal ini sesuai dengan teori dimana kekeruhan larutan pada tabung reaksi kedua lebih kecil daripada pada tabung reaksi pertama. Pada tabung reaksi pertama larutan berada pada suasana basa yang berasal dari amonia. Hal tersebut mengakibatkan kalsium tak larut sempurna.
9. Percobaan 9

Percobaan sembilan bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa kalsium. Pada tabung reaksi kedua 10 ml air suling tak berwarna. Pada Kedalamnya ditetesi dengan larutan sabun alkohol tak berwarna sebanyak 10 tetes. Kemudian dikocok sampai terjadi lapisan buih. Lapisan buih berwarna putih dan mempunyai tinggi 9 cm. Reaksi yang terjadi yaitu: Ca2+ + OH- Ca(OH)2

Pada tabung reaksi kedua 10 ml air PDAM tak berwarna. Kedalamnya ditetesi dengan larutan sabun alkohol tak berwarna sebanyak 10 tetes. Kemudian dikocok sampai terjadi lapisan buih. Lapisan buih berwarna putih dan mempunyai tinggi 8,5 cm cm. Reaksi yang terjadi yaitu: Ca2+ + OH- Ca(OH)2

Pada tabung reaksi ketiga 10 ml air PDAM tak berwarna. Kedalamnya ditetesi Na2CO3 beberapa tetes .kemudian didihkkan. Selanjutnya larutan sabun alkohol tak berwarna sebanyak 10 tetes. Kemudian dikocok sampai terjadi lapisan buih. Lapisan buih berwarna putih dan mempunyai tinggi 8,3 cm. Reaksi yang terjadi yaitu: Ca + Na2CO3 CaCO3 + 2Na + 2OH Ca(OH)2 + Na2CO3

Pada tabung reaksi keempat 10 ml air gibs tak berwarna. Kedalamnya ditetesi dengan larutan sabun alkohol tak berwarna sebanyak 10 tetes. Kemudian dikocok sampai terjadi lapisan buih. Lapisan buih berwarna putih dan mempunyai tinggi 7,5 cm cm. Reaksi yang terjadi yaitu: CaSO4. 2H2O + OH- Ca(OH)2 + H2SO4 Pada percobaan 9 tinggi busa pada tabung pertama > tabung kedua > tabung ketiga dan > tabung keempat. Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana seharusnya tabung pertama > tabung ketiga > tabung kedua dan > tabung keempat. Secara teori semakin tinggi tingkat kesadahan air maka memerlukan lebih banyak air sabun untuk membentuk busa, sedangkan air lunak hanya membutuhkan sedikit air sabun untuk membentuk busa. Hasil percobaan yang tidak sesuai dengan teorti kemungkinan disebabkan karena kurang telitinya kami dalam mengukur tinggi busa. Selain itu juga bisa diakibatkan karena pendidihan yang dilakukan terlalu lama. 10. Percobaan 10 Seujung sendok teh Ca(OH)2 berupa serbuk putih dimasukkan dalam cawan. Kemudian ditambahkan kedalamnya 3 sendok teh pasir halus dan air setetes demi tetes. Setelah dicampur terbentuk pasta kental berwarna abu-abu. Pasta kental dibentuk sebuah kubus kecil dan dibiarkan kering dan menjadi mortan dimana setelah ditetesi dengan HCl pasta kembali hancur. Reaksi yang terjadi yaitu: SiO2(s) + Ca(OH)2(s) CaSiO3(s) + H2O Penambahan HCl akan mengakibatkan ikatan yang terbentuk menjadi hancur karena kalsium yang larut dalam HCl.

IX. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.


1. Kalsium larut dalam asam-asam mlineral seperti HCl tetapi tidak

larut dalam suasana basa dan asam asetat. 2. Warna uji nyala pada kalsium adalah merah kekuningan.
3. Batu kapur/ CaCO3 apabila dipanaskan akan teroksidasi menjadi

CaO yang ditandai dengan warna batu yang lebih pucat dari sebelumnya. Apabila direaksikan dengan air akan mengalami reaksi eksoterm.
4. Serbuk kalsium hasil pembakaran setelah direaksikan dengan air

mempunyai sifat basa karena menghasilkan senyawa Ca(OH)2


5. Semakin tinggi tingkat kesadahan air maka memerlukan lebih

banyak air sabun untuk membentuk busa, sedangkan air lunak hanya membutuhkan sedikit air sabun untuk membentuk busa.

X. JAWABAN PERTANYAAN

1. Apakah hasil pembakaran batu kapur? Jawab: CaCO3 (s) CaO(s) + CO2 (g) Dalam reaksi diatas, hasil pembakaran batu kapur adalah CaO atau lebih umum dikenal dengan batu gamping (secara praktikum) dan juga gas karbondioksida (secara teori). 2. Bagaimanakah sifat-sifat kalsium dan senyawanya berdasarkan percobaan yang anda lakukan? Jawab:

Kalsium ketika bereaksi dengan asam klorida akan membentuk gas CO2 Warna nyala api kalsium ketika dibakar berwarna merah jingga Reaksinya (CaO) dengan air sangat eksotermik. Senyawa CaO akan membentuk basa Ca(OH) jika dilarutkan dalam air. Senyawa / larutan gibs akan menghasilkan endapan jika dilarutkan dalam ammonium oksalat dan barium klorida. Pengujian kandungan Ca2+ dalam air dapat menggunakan

ammonium oksalat dan barium klorida dan dapat diidentifikasi dengan timbulnya endapan.

Semakin besar kandungan Ca2+ dalam suatu larutan, maka semaki tinggi tingkat kesadahan air. Senyawa kalsium silikat (mortar) akan berkurang kekerasannya jika direaksikan dengan asam.

3. Adakah kegunaan kalsium bagi kehidupan manusia? Sebutkan! Jawab: banyak senyawa dari kalsium yang dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya : kalsium dihidrogen posfat (Ca(H2PO4)2) digunakan sebagai bahan pupuk, CaOCl2 sebagai disinfektan, Gips

(CaSO4.2H2O) digunakan dalam bidang kesehatan untuk penderita patah tulang dan untuk cetakan gigi, Ca(OH)2 digunakan dalam pembuatan basa lain, sebagai serbuk pemutih dalam pemurnian gula dan kapur dinding, Kalsium klroida (CaCl2) sebagai pelebur es di jalan raya pada musim dingin dan untuk menurunkan titik beku pada daerah dengan musim dingin.

XI.

DAFTAR PUSTAKA

Vogel.1990. Buku Teks Analisis Anorganik kualitatif makro dan Semimikro edisi kelima. Diterjemahkan oleh Ir. L. Setiono, dkk. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka. Anonim.2008.Golongan http://van88.wordpress.com Dwi, Bardiana .2009. Air Sadah. (online). http://kimiadahsyat.blogspot.com Mohsin, Yulianto. 2006. Kalsium. (online). http://chem-is-try.org Tanty. 2011. Unsur Kalsium (Ca) Gol. IIA. (online). http://id.shvoong.com Alkali dan Alkali Tanah.(online).

You might also like